Anda di halaman 1dari 6

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Infeksi Saluran Pernapasan Akut

Topik : ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut )


Sasaran : Keluarga dengan Anak sakit
Hari / tanggal : 29 Mei 2017
Jam : 09.00 WIB
Waktu : 20 menit
Tempat : Puskesmas Bukit Hindu
Penyuluh : Mahasiswa Ners Angkatan IV
1 Tujuan
1.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami
dan mengerti tentang ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) pada anak.
1.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :
1) Pengertian ISPA.
2) Etiologi ISPA.
3) Gejala ISPA.
4) Cara pencegahan dan penanganan ISPA
1.3 Pokok Materi
1) Pengertian ISPA.
2) Etiologi ISPA.
3) Gejala ISPA.
4) Cara pencegahan dan penanganan ISPA
1.3 Metode
1) Ceramah.
2) Tanya jawab
1.4 Media
1) Leaflet
2) Buku Sistem Pernafasan
1.5 Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1. Pembukaan Memberi salam Menjawab salam.
5 menit Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan
memperhatikan
2. Pelaksanaan Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak dan
15 menit secara berurutan dan teratur mendengarkan
Meminta kepada keluarga untuk Bertanya dan
bertanya atau menjelaskan menjawab
kembali atau menyebutkan pertanyaan
tentang penyuluhan yang telah
disampaikan .
3. Penutup Menyimpulkan hasil dari Mendengarkan
5 menit penyuluhan. Menjawab salam.
Mengucapkan terima kasih dan
mengucapkan salam
MATERI PENYULUHAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT (ISPA)

1.1 Pengertian
ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini
diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI).
Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut,
dengan pengertian sebagai berikut:
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh
manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta
organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA
secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan
bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran
pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan.
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas
14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa
penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih
dari 14 hari.
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang
disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa atau
disertai radang parenkim paru (Vietha,2009).
ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada
setiap bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh
jasad remik atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari
parenkim ( Whaley dan Wong, 2000 ).
1.2 Etiologi
Etiologi ISPA adalah lebih dari 200 jenis bakteri, virus dan jamur. Bakteri
penyebabnya antara lain genus streptococus, Stafilococus, hemafilus, bordetella,
hokinebacterium. Virus penyebabnya antara lain golongan mikrovirus, adnovirus,
dan virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA di influensa yang di udara
bebas akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu
tenggorokan dan hidung. Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak-
anak di bawah usia 2 tahun yang kecepatan tubuhnya lemah atau belum sempurna.
Peralihan musim kemarau ke musim hujan juga menumbulkan resiko serangan
ISPA. Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontrubusi terhadap kejadian
ISPA pada anak adalah rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan
buruknya sanitasi lingkungan.
1.3 Tanda Dan Gejala
Berikut ini adalah gejala:
1) Demam
2) Batuk
3) Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin
4) Nyeri tenggorokan/nyeri menelan
5) Suara serak
6) Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi
7) Lesu, lemas
8) Sesak napas
9) Frekuensi napas cepat
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun
adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.
Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang
bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah
volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur,
mengi, demam dan dingin.
1.4 Penanganan/Perawatan
Berikut ini beberapa tips untuk penanganan ISPA secara umum:
1) Istirahat yang cukup
2) Berikan anak minum lebih banyak, terutama bila anak batuk dan demam
3) Berikan obat penurun panas bila demam
4) Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan:
menutup mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun
setelah batuk/bersin, gunakan masker (bila anak cukup kooperatif), hindari
kontak terlalu dekat dengan bayi atau manular.
5) Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter.
6) Kenali tanda-tanda gawat darurat.
Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:
1) Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat
2) Napas berbunyi mengi atau seperti merintih.
3) Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak bernapas
4) Bibir berwarna kebiru-biruan
5) Leher anak kaku
6) Kesulitan menelan
7) Muntah terus menerus
8) Anak tampak sangat lemah
1.5 Perawatan Anak
Perawatan ini dapat di lakukan sendiri oleh ibu di rumah untuk mengatasi
penyakit bayi dan anaknya yang menggalami ISPA.
1) Mengatasi panas atau demam
Untuk anak anak umur 2 bulan s/d 5 tahun demam dapat di tangani dengan
memberikan obat penurun demam atau kompres hangat.
2) Mengatasi batuk
Disarankan untuk memberikan obat tradisional yang bisa di buat sendiri,
yaitu jeruk nipis sendok teh dicampurkan dengan madu atau kecap sendok
teh. Ramuan ini diberikan 3x sehari.
3) Makanan
Berikan makanan dengan kualitas gizi cukup, sedikit-sedikit tapi di ulangi
lebih sering daripada biasanya jika muntah. ASI pada bayi tetap di berikan.
4) Minuman
Berikan cairan berupa air putih, buah lebih banyak dari biasanya untuk
mengencerkan dahak dan menambah cairan bagi yang kekurangan cairan.
5) Gaya hidup
Jangan memakai pakaian atau selimut yang tebal Pada penderita pilek,
selalu bersihkan hidung dari ingus. Ini akan mempercepat penyembuhan dan bisa
menghindari komplikasi yang mungkin muncul. Usahakan untuk mendapatkan
ventilasi yang cukup dan mencegah adanya asap yang dihirup, tidak terkecuali
melarang orang tua merokok di sekitar anak.

Anda mungkin juga menyukai