PENDAHULUAN
1.2 Metode
Pembuatan rangkaian eksperimen fisika ini ini menggunakan metode sebagai berikut:
1. Metode pustaka, yaitu dengan cara mempelajari buku-buku literatur yang berhubungan
dengan masalah yang dihadapi dalam pembuatan alat, baik karakteristik komponen, teknik
penggunananya, dan teknik merangkai komponen, serta teknik-teknik dasar yang
digunakan dengan maksud untuk memperoleh data yang tepat.
2. Metode perancangan, yaitu dengan mencoba membuat desain rangkaian yang dibuat secara
efesien dan efektif.
1.3 Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan eksperimen ini adalah :
1. Untuk mengetahui konsep seri dan paralel
BAB II
LANDASAN TEORI
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika
yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan
keluarga dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan
oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada
Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya. Bentuk LED mirip
dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam
berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan lampu pijar, LED tidak memerlukan pembakaran
filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini
LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu
penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
3.1 Rangkaian
Berikut adalah alat dan bahan dalam percobaan ini :
Lampu LED
Baterai
Kabel
Selotip
Gunting
Di sini LED adalah penjumlahan tegangan dua LED, sedangkan I LED adalah arus yang
ditarik oleh LED. Menyusun LED secara seri memerlukan tegangan minimal sebesar jumlah
tegangan dari banyaknya LED yang disusun. Kelebihan dari penyusunan secara seri adalah lebih
kecilnya bilangan daya yang dikonsumsi oleh LED dikarenakan arus yang ditariknya tidaklah
berdasarkan penjumlahan banyaknya LED.
Semua LED yang terlibat dalam sambungan seri haruslah mempunyai karakteristik yang
benar-benar sama, tidak boleh ada yang berbeda. Ini bisa menyebabkan terjadinya pelimpahan
tegangan yang berlebihan kepada salah satu LED, dan jika LED tersebut tidak mampu bertahan
maka ia akan segera rusak.
LED yang disusun secara paralel tidaklah membutuhkan tegangan berkali lipat
sebagaimana banyaknya LED. Jika satu LED (misalnya) membutuhkan tegangan 5 V, maka
sepuluh LED tetap hanya membutuhkan tegangan 5 V. Sekalipun (misalnya) ada seratus LED
disusun secara Paralel, tegangan yang dibutuhkan tetap saja 5 V. Namun arus yang dikonsumsinya
akan menjadi berkali lipat sebagaimana banyaknya LED.
Setiap warna LED mempunyai karakteristik yang berbeda seperti
besarnya drop tegangan dan arus yang dibutuhkan untuk membuat chip di dalam LED
menghasilkan emisi cahaya. Semakin terang jenis LED (Super Bright LED) semakin
besar drop tegangan dan arus yang dibutuhkan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan eksperimen yang dilakukan maka dapat disimpulkan :
1. Rangkaian listrik seri adalah rangkaian listrik yang bola lampunya mendapatkan arus dari
baterai (sumber arus) secara berurutan. Rangkaian listrik paralel adalah rangkaian listrik
yang masing-masing lampu LEDnya mendapatkan arus listrik langsung dari sumber arus.
Itulah sebabnya mengapa bila salah satu lampu LED dikendorkan dan arus listrik terputus
5.2 Saran
1. Agar melakukan eksperimen dengan metode yang sama dengan menambahkan komponen
2. Agar menggunakan LED yang lebih banyak dengan variasi warna yang berbeda.