Anda di halaman 1dari 6

Vol.

VI-2, Agustus 2010

PERTUMBUHAN POPULASI BULU BABI (Echinometra mathaei)


DI PERAIRAN PESISIR KIMA BAJO KABUPATEN MINAHASA UTARA

Ruddy Djonie Moningkey

Staf Pengajar pada Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan,


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. UNSRAT. Manado 95115.

ABSTRACT

Sea urchins of different colors were collected 50 individuals each and


measured their morphological characters. The data were then transformed to natural
logarithm and analyzed using regression.
The comparison of the regression line intercept for the shell diameter -height
relationship did not show any difference, but there was a significant difference for the
shell lenght-heigth relationship. The comparison between different colors exhibited
variations in the shell morphology of each sea urchin population.
The growth of black spined-sea urchin (Echinometra mathaei), was negative
allometric; the fact that they were mostly found in the narrow crevices might have
influenced their growth.

Keywords: Population growth, sea urchin, Echinometra mathaei, Kima Bajo.

PENDAHULUAN tipe yaitu Tipe A dan C dimana sesuai ciri-


ciri yang diberikan oleh Nishihira dkk.,
Bulu babi merupakan penentu kelim- (1991), cangkang bulu babi Echinometra
pahan dan sebaran tumbuhan laut di perair- mathaei Tipe A berukuran lebih besar dari-
an laut dangkal (Lawrence, 1975). Agregasi pada Tipe C. Perbedaan ini berhubungan
yang padat dari bulu babi bertanggung ja- dengan strategi hidup dan mencari makan
wab atas hancurnya komunitas ganggang dari bulu babi. Tipe C mempunyai kebiasa-
laut dan rusaknya komunitas lamun di be- an meliang dan menunggu makanan yang
berapa daerah pantai di daerah tropis dan terperangkap dalam liang, sedangkan Tipe
subtropis (Valentine dan Heck, 1991). A mempunyai kebiasaan aktif mencari ma-
Bulu babi biasanya hidup menge- kan pada daerah goba yang ditumbuhi alga
lompok tergantung dari jenis habitatnya. Di dan lamun. Penelitian ini difokuskan pada
sepanjang perairan pantai hewan ini memi- pertumbuhan relatif Echinometra mathaei
liki variasi spesies yang cukup besar dan (de Blainville, 1825) tipe C di rataan terum-
melimpah (Arakaki dan Uehara, 1991). bu pantai Kima Bajo, Kecamatan Wori, Ka-
Grazing bulu babi mempunyai pengaruh bupaten Minahasa.dengan tujuan untuk
biologi dan ekologi yang penting pada Ko- menganalisis variasi pertumbuhan antar
munitm terumbu karang (Lawrence, 1975; warna (merah muda, hitam, coklat, putih
Birkeland, 1988). Menurut Lawrence dan dan hijau) dari populasi bulu babi Echino-
Sammarco (1982), beberapa spesies bulu metra mathaei tipe C.
babi menyebabkan bioerosi bersubstrat ka-
pur di daerah rataan terumbu karang dan METODE PENELITIAN
bersubsrat keras (berbatu), daerah inter-
tidal dan subtidal. Lokasi Pengambilan dan Pengukuran
Uehara dkk., (1990) telah melaku- Sampel
kan pemeriksaan terhadap kromosom Echi- Pengambilan sampel bulu babi
nometra mathaei di rataan terumbu karang Echinometra mathaei Tipe C dilakukan
Okinawa Jepang dan menyimpulkan bahwa dengan cara survei jelajah, dimana sampel
spesies ini menunjukkan variasi warna yang diambil untuk tiap warna (merah mu-
yang sangat besar yang kemudian dikelom- da, hitam, coklat, putih dan hijau) masing-
pokkan ke dalam empat tipe bulu babi masing 50 individu. Pengambilan sampel
Echinometra mathaei yaitu Tipe A, B, C dan dilakukan pada saat surut terendah.
D. Di Sulawesi Utara baru ditemukan dua

73 Jurnal Perikanan dan Kelautan


Pertumbuhan Populasi Bulu Babi
Pengukuran karakter morfometrik 1 b
menggunakan Vernier Callipers berketeliti- Thit
sb
an 0,01 mm, yang meliputi panjang cang-
kang (tanpa duri) pada bagian ambitus, le- Kemudian untuk hubungan diameter
bar yang diukur dari ukuran yang terkecil cangkang-tinggi cangkang dan hubungan
dari panjang, dan tinggi yang diukur panjang cangkang-lebar cangkang meng-
dengan arah tegak lurus sepanjang oral- gunakan regresi linier:
aboral. Diameter cangkang diambil dari dua Y = a + bx
ukuran yaitu ukuran terlebar (panjang) dan
ukuran yang tersempit (lebar) kemudian HASIL DAN PEMBAHASAN
dibagi dua (( ) ).
Hubungan Antara Diameter Cangkang
dan Tinggi Cangkang
Analisis Data Bentuk kepipihan cangkang (bentuk
Teknik analisis allometrik untuk me- kubah) masing-masing populasi warna duri
nelaah pertumbuhan relatif berbagai bagian Echinometra mathaei yang ditentukan
tubuh suatu organisme dengan persamaan dengan hubungan diameter dan tinggi
perpangkatan (Huxley (1932): cangkang menunjukkan nilai yang tidak
Y = axb bervariasi. Hasil pengambilan sampel seba-
dimana (a) dan (b) adalah konstanta regre- nyak 50 individu dari masing-masing po-
si, sedangkan (Y) ialah variabel acak tidak pulasi warna diperoleh kisaran ukuran dia-
bebas (data tinggi dan lebar cangkang); (x) meter cangkang populasi warna merah mu-
adalah variabel acak/ terkontrol bebas (da- da 26,55-37,44 mm, warna hitam 18,67-
ta diameter dan panjang cangkang). 40,26 mm, warna coklat 22,12-38,49 mm,
Dugaan parameter (a) dan (b) diper- warna putih 21,81-37,32 mm dan warna hi-
oleh dengan merubah persamaan perpang- jau 22,75-36,96. Kisaran ukuran tinggi
katan ke dalam bentuk penjumlahan mela- cangkangnya adalah 15,85-24,92 mm untuk
lui transformasi logaritma natural (Ln) se- warna merah muda, 10,85-25,34 mm untuk
hingga membentuk persamaan garis seba- warna hitam, 12,19-25,87 mm untuk warna
gai berikut: coklat, 12,59-25,35 mm untuk warna putih
Ln Y = Ln a + b LnX dan 12,29-23,70 mm untuk warna hijau.
Hasil analisis regresinya menurut
Untuk membandingkan kemiringan populasi warna duri yang diperoleh dalam
dan menguji perbedaan perpotongan garis bentuk transformasi logaritma natural dan
regresi pada dua populasi digunakan uji pe- kurva perpangkatannya adalah sebagai be-
ragam atau analisis kovarian (Scherrer, rikut:
1984). Hipotesa kesamaan kemiringan di-
periksa dengan uji Fvm=S2 vm/S2gs, se- Tabel 1. Analisis regresi populasi warna duri.
Merah muda : LnT=-0,926+1,136 LnD (n=50r=0,89)
dangkan hipotesa kesamaan perpotongan T=0,396D1,136
garis diperiksa dengan uji Fv1=S2V 1/S2gs. Hitam : LnT = -1,217 + 1,222 LnD (n=50r=0,94)
Jika nilai F hit>F tab (=0,05 hipotesa kesa- T=0,296D
1,222

maan kemiringan atau kesamaan garis per- Coklat : LnT=-1,064+1,171LnD (n=50r=0,91)


potongan (intersep) ditolak, dalam hal se- T=0,345D1,171
Putih : LnT=-0,555+1,021LnD (n=50r=0,81)
baliknya diterima jika nilai F hit<Ftab (=0,05). T=0,574D1,021
Untuk menguji apakah nilai b=1 (ni- Hijau : LnT=-1,320+1,248LnD (n=50r=0,88)
lai teoritis) pada persamaan panjang-lebar T=0,267D1,218
cangkang dan nilai b=1 (nilai teoritis) pada
persamaan perpangkatan tinggi-diameter Hasil perhitungan koefisien korelasi
cangkang digunakan Uji-t. Jika nilai b=nilai (r) antara hubungan diameter-tinggi cang-
teoritis maka pola hubungan disebut isome- kang pada kelima populasi warna duri Echi-
trik. Sedangkan allometrik negatif jika nometra mathaei menunjukkan nilai yang
b<nilai teoritis dan allometrik positif jika se- cukup besar (mendekati nilai 1) dan positif.
baliknya. Uji-t digunakan untuk melihat pola Nilai r yang mendekati 1 ini memberikan
pertumbuhan berdasarkan Effendie (1979) arti bahwa kedua data ini (diameter-tinggi
yaitu: cangkang) memiliki hubungan pendugaan

74
Vol. VI-2, Agustus 2010

yang sangat kuat (erat). Sedangkan nilai yang serasi atau seimbang dimana proporsi
positif menunjukkan bahwa setiap pertam- tinggi cangkang tidak menunjukkan variasi
bahan ukuran diameter cangkang maka yang sangat nyata dengan bertambahnya dia-
ukuran tinggi cangkang akan mengalami meter cangkang. Dengan kata lain tidak ada
pertambahan. Gambar 1 memperlihatkan perubahan bentuk kubah selama partum-
hubungan antara tinggi cangkang pada buhan bulu babi Echinometra mathaei tipe C.
sumbu Y dan diameter cangkang pada Tabel 2. Perbandingan parameter regresi diameter
sumbu X dari kelima populasi warna duri dan tinggi cangkang (T=aDb) dengan
bulu babi Echinometra mathaei tipe C. analisis peragam.

Gambar 1. Model hubungan diameter-tinggi cang-


kang bulu babi Echinometra mathaei tipe
C dari semua warna duri.
Tabel 3. Pola pertumbuhan berdasarkan diameter
Hasil analisis keragaman hubungan dan tinggi cangkang.
diameter-tinggi cangkang bulu babi Echino-
metra mathaei tipe C masing-masing populasi
warna menunjukkan bahwa nilai Fhit setiap
data populasi warna duri>Ftab(0,05;1;48), yang
memberikan arti bahwa data diameter cang-
kang dapat digunakan untuk menduga data
tinggi cangkang sampai pada tingkat peluang
95%. Hasil perhitungan tambahan terhadap
error ketidakpasan model menunjukkan bah- Hubungan Antara Panjang Cangkang
wa nilai Fhit<Ftab(0,05;2;42). Hasil ini menunjukkan dan Lebar Cangkang
bahwa data pengamatan dapat digunakan Untuk mengetahui perkembangan
pada model perpangkatan (model yang individu bulu babi dapat juga dilihat dari
dilinierkan). pertambahan panjang dan lebar cangkang.
Tabel 2 menunjukkan hasil perhitung- Ukuran ini menunjukkan nilai yang bervariasi
an analisis peragam untuk membandingkan pada masing-masing populasi warna duri.
kemiringan dan menguji perbedaan intersep Kisaran ukuran panjang cangkang populasi
garis regresi antar populasi Echinometra warna merah muda adalah 29,38-41,15 mm,
mathaei dengan warna duri yang tidak sama. hitam 18,67-40,26 mm, coklat 22,12-38,49
Hasilnya memperoleh bahwa dari sepuluh pa- mm, putih 21,81-37,32 mm dan hijau 22,75-
sangan perbandingan populasi tersebut tidak 36,96 mm. Untuk lebar cangkang warna
menunjukkan perbedaan yang nyata baik un- merah muda 23,59-33,79 mm, hitam 16,54-
tuk uji kemiringan maupun uji intersepnya. 35,60 mm, coklat 19,96-34,93 mm dan putih
Berdasarkan uji t (Tabel 3) menun- 19,62-34,45 mm, dan hijau 19,11-32,97 mm.
jukkan bahwa populasi bulu babi Echinometra Hasil analisis regresi hubungan
mathaei dari lima warna duri (merah muda, panjang-lebar cangkang bulu babi Echino-
hitam, coklat, putih dan hijau) memiliki nilai metra mathaei masing-masing populasi warna
thit<ttab0,05 (1;48). Hal ini menunjukkan bahwa po- duri yang diperoleh dalam bentuk transformasi
la pertumbuhan berdasarkan hubungan dia- logaritma natural dan kurva perpangkatannya
meter-tinggi cangkang kelima populasi adalah adalah sebagai berikut:
isometrik. Artinya bahwa pertambahan diame-
ter dan tinggi cangkang berjalan dengan laju

75 Jurnal Perikanan dan Kelautan


Pertumbuhan Populasi Bulu Babi
Tabel 4. garis regesinya (Fvm hit<Ftab(0,05 1, 97)), namun
Merah muda LnL=0,541+0,787LnP (n=50r=0,82) untuk uji intersepnya menunjukkan ada 5
0,787
L=1,718P
Hitam LnL=0,020+0,929LnD (n=50r=0,97)
pasangan perbandingan populasi warna duri
L=1,021P0,929 yang menunjukkan perbedaan yang nyata
Coklat LnL=0,030+0,927LnD (n=50r=0,92) pada tingkat peluang 95%, yaitu populasi
0.927
L=1,031 P warna merah muda-hitam, merah muda-putih,
Putih LnL=0,268+0,858LnD (n=50r=0,92) hitam-hijau, coklat-hijau dan hijau-putih. Arti-
0.858
L=1,308P
Hijau LnL=0,411+0,825LnP (n=50r=0,92)
nya kelima pasangan populasi ini memiliki
L=1,509P
0.125 perbedaan intersep garis regresi. Sedangkan
5 pasangan perbandingan populasi lainnya,
Hasil perhitungan koefisien korelasi (r) yaitu merah muda-coklat, merah muda-hijau,
antara hubungan panjang-lebar cangkang pa- hitam-coklat, hitam-putih dan coklat-putih ti-
da kelima populasi warna duri Echinometra dak menunjukkan perbedaan yang nyata.
mathaei menunjukkan nilai yang cukup besar Tabel 5. Hasil perbandingan parameter regresi
(mendekati nilai 1) dan positif. Nilai r yang panjang dan lebar cangkang (L = aPb)
mendekati 1 ini memberikan arti bahwa kedua Fhitung Ftabel
Populasi B a
F vm Fv1 0,05
data ini (panjang-lebar cangkang) memiliki hu-
Merah Muda-Hitam 3,017 5,035 3,96 Tn *
bungan pendugaan yang sangat kuat (erat). Merah Muda-Coklat 1,952 3,597 3,96 Tn Tn
Sedangkan nilai positif menunjukkan bahwa Merah Muda-Putih 0,536 5,207 3,96 Tn *
setiap pertambahan ukuran panjang cang- Merah Muda-Hijau 0,175 1,314 3,96 Tn Tn
kang akan mengalami pertambahan lebar Hitam-Coklat 0,001 0,999 3,96 Tn Tn
Hitam-Hijau 3,057 13,879 3,96 Tn *
cangkang. Gambar 2 memperlihatkan hu-
Hitam-Putih 1,317 0,994 3,96 Tn Tn
bungan antara panjang cangkang pada sum- Coklat-Putih 0,754 1,023 3,96 Tn Tn
bu Y dan lebar cangkang pada sumbu X pada Coklat-Hijau 1,707 8,413 3,96 Tn *
kelima populasi warna duri. Hijau-Putih 0,194 10,419 3,96 Tn *
Hasil analisis keragaman hubungan Ket.: Tn = tidak nyata; * = nyata
panjang-lebar cangkang bulu babi Echino-
metra mathaei tipe C menunjukkan bahwa Berdasarkan uji t (Tabel 6)
nilai Fhit>Ftab(0,05;1;48) yang memberikan arti menunjukkan bahwa populasi bulu babi
bahwa data panjang cangkang dapat Echinometra mathaei warna hitam memiliki
digunakan untuk menduga data lebar cang- nilai thit>ttab(0,05;1;48). Artinya populasi bulu babi
kang sampai pada tingkat peluang 95%. Hasil warna hitam mempunyai pola pertumbuhan
perhitungan tambahan terhadap error keti- allometrik, dan karena b<1 maka pola per-
dakpasan model menunjukkan bahwa nilai tumbuhan populasi cenderung allometrik ne-
Fhit<Ftab(0,05;2;42). Hasil ini menunjukkan bahwa gatif, yang berarti bahwa pertambahan pan-
data pengamatan dapat digunakan pada mo- jang cangkang lebih cepat dari pada pertam-
del perpangkatan atau model yang dilinierkan. bahan lebarnya. Keempat populasi warna duri
lainnya (merah muda, coklat, putih dan hijau)
menunjukkan nilai thit>ttab(0,05; 1,48). Artinya pola
pertumbuhan panjang dan lebar cangkang po-
pulasi keempat warna duri tersebut berjalan
dengan laju yang serasi atau pertambahan
panjang cangkang seimbang dengan pertam-
bahan lebar cangkang dengan kata lain bah-
wa tidak terdapat perubahan bentuk (bentuk
oval) selama pertumbuhan bulu babi
Echinometra mathaei tipe C. Jadi dalam hal
Gambar 2. Model Hubungan panjang-lebar ini hanya populasi duri warna hitam saja yang
cangkang bulu babi Echinometra akan mengalami perubahan bentuk cangkang,
mathaei tipe C dari semua warna duri. yaitu ukuran panjang cangkang akan lebih
Hasil analisis sepuluh pasangan cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan
perbandingan populasi bulu babi Echinometra ukuran lebar cangkangnya.
mathaei (Tabel 5) tidak menunjukkan
perbedaan yang nyata untuk uji kemiringan

76
Vol. VI-2, Agustus 2010

Tabel 5. Pola pertumbuhan berdasarkan hubungan panjang cangkang akan lebih cepat
antara panjang dan lebar cangkang. pertumbuhannya dibandingkan dengan uku-
ran lebar cangkang, ini erat kaitan dengan
Tabel Uji t
Populasi B th;t
0,05 b=1
Pola keberadaannya di liang (lubang perlin-
Merah dungan). Hasil pengamatan menunjukkan
0,787 0,982 2,012 Tn Isometrik bahwa populasi warna hitam pada saat
muda
Hitam 0,929 2,386 2,012 N Allometrik pengambilan sampel cenderung lebih banyak
Coklat 0,927 1,365 2,012 Tn Isometrik ditemukan di dalam liang yang sempit, hal ini
Putih 0,858 1,481 2,012 Tn Isometrik
Hijau 0,825 1,620 2,012 Tn Isometrik jelas mempengaruhi pertumbuhan panjang
Ket.: Tidak nyata (Tn) jika thit<ttab; Nyata(N) jika thit>ttab dan lebar cangkang. Adanya variasi bentuk
oval antar warna diduga menunjukkan respon
Pembahasan atau adaptasi terhadap bentuk dan kedala-
Adanya hubungan linier positif baik man liang yang ditempati masing-masing po-
pada hubungan diameter-tinggi cangkang pulasi bulu babi Echinometra mathaei tipe C.
pada kelima populasi warna duri Echinometra
mathaei menunjukkan bahwa setiap KESIMPULAN DAN SARAN
pertambahan ukuran diameter cangkang Pola pertumbuhan berdasarkan hu-
maka akan mengalami pertambahan ukuran bungan diameter-tinggi cangkang seluruh
tinggi cangkang di mana hubungan masing- populasi warna (merah muda, hitam, coklat,
masing karakter ukuran ini akan mem- putih dan hijau diperoleh pertumbuhan
pengaruhi bentuk cangkang bulu babi. isometric, sedangkan pola pertumbuhan
Lumingas dkk., (1996) menyatakan bahwa pa- berdasarkan hubungan panjang dan lebar
da habitat yang terbuka terhadap gelombang, cangkang diperoleh dua pola yaitu partum-
bulu babi memerlukan cangkang yang tabal buhan isometrik untuk populasi warna me-
(berat) dan solid (bentuk bulat). rah muda, coklat, putih dan hijau, se-
Pada bulu babi Echinometra mathaei dangkan untuk pertumbuhan allometrik pa-
tipe C di rataan terumbuh pantai Kima Bajo, da populasi warna hitam. Kegiatan peneli-
walaupun warnanya bervariasi tetapi karena tian lanjutan pola pertumbuhan bulu babi ti-
mereka hidup pada suatu lokasi yang sama pe C ditempat lainnya di perairan semenan-
maka pengaruh hidrodinamika perairan yang jung utara Minahasa perlu dilakukan untuk
sama akan memberikan pengaruh yang sama menetapkan variasi pola pertumbuhan bulu
terhadap bentuk cangkang mereka. Demikian babi tipe C.
juga pola pertumbuhan isometrik untuk semua
warna bulu babi Echinometra mathaei me- DAFTAR PUSTAKA
nunjukkan kondisi lingkungan yang relatif sta-
bil khususnya kondisi hidrodinamika di per- Arakaki, Y dan T. uehara. 1991. Physiological
airan tersebut selama pertumbuhan bulu babi Adaptation of the Four Types of
Echinometra mathaei. Echinometra mathaei (Blainville). Dalam
Berbeda dengan hubungan diameter- Yanagisawa, Yasuma, Oguro, Suzuki dan
tinggi cangkang, hubungan panjang-lebar Motokowa. (Eds), Balkema, Roterdam,
cangkang bulu babi Echinometra mathaei tipe Hal.105-112.
C menggambarkan bentuk keovalan atau
kelonjongan cangkang mereka. Bentuk yang Birkeland, C. 1988. The Influence of
lonjong atau oval dari merupakan suatu Echinodermata on Coral Reef Communi-
adaptasi terhadap kehidupan meliang Echino- ties. Dalam Echinoderm Biology, Burke,
metra mathaei tipe C ini sehingga dapat R.D, Miadenow, P.V, Lambert, P. dan
terhindar dari predasi dan juga terhindar dari Parsley, R.L (eds), Balkema, Roterdam.
desikasi (kekeringan) pada saat air surut. Hal. 1-79.
Liang yang ditempati bulu babi tersebut dapat Effendi, M.I. 1979. Metode Biologi Perikanan.
juga sebagai perangkap makanan (Lumingas Yayasan Dewi Sri. Bogor. 112 hal.
dkk, 1996).
Pola pertumbuhan populasi bulu babi Huxley, J. S. 1932. Problem of Relative
Echinometra mathaei warna duri hitam Growth. Methuen. London.
cenderung allometrik negatif, dimana ukuran

77 Jurnal Perikanan dan Kelautan


Pertumbuhan Populasi Bulu Babi
Hyman, L.H. 1955. Echinodermata in the tes gratilla (Echinodermata: Echinoidea) di
Invertebrate. Vol. 4. Mc Graw Hill. New Semenanjung Minahasa. Laporan Peneliti-
York. 763 hal. an. Fakultas Perikanan. UNSRAT. 109 hal.
Jasin, M. 1987. Sistimatika Hewan (Inverte- Nishihira, M., Y. Sato, Y. Arakaki dan M.
brata dan Vertebrata). Cetakan ke-1. Tsuchiya. 1991. Ecological distribution And
Penerbit Sinar Widjaja. Surabaya. 324 hal. Habitat areierence of Four Types of Sea
Urchin Echinometra mathaei on the
Lawrence, J.M. 1975. On the Relationship
Okinawa Coral Reef. Dalam Biology of
between Marine Plant and Sea Urchin.
Echinodermata. Yanagisawa, T., Yasuma-
Oceanography Marine Biology Ann. Rev.
su, I., Oguro C., Suzuki, N. dan Motokawa,
13: 213-286.
T. (Eds). Balkema, Roterdam. Hal 91-104.
Lawrence J.M. dan P.W. Sammarco. 1982.
Scherrer, B. 1984. Biostatistigue. Gaetan
Effect of Feeding on The Environment:
Morin Editeur. Boucherville, Canada.
Echinoidea, dalam Echinoderm Nutrition.
Jangoux, M. dan J.M. Lawrence. (ed). Uehara, T. 1991. Speciation of Indo-Pasific
Balkema, Roterdam. Hal. 499-519. Echinodermata. Dalam Biology of Echino-
dermata, Yamagisawa, T., Yasumasu, I.,
Lumingas, L.J.L 1994. La Plasticite Chez
Oguro, C., Suzuki, N. dan Motokawa, T.
oursia Sphaerechinus granularis En Rade
(Eds.). Balkema, Rotterdam. Hal. 139.
de Brest (Bretagne, France). These. Doct.
Universite de Bretagne Occidentale Brest. Uehara, T., H. Asakura dan Y. Arakaki. 1990.
193 hal. Fertilization, Blockage and Hybridization
Among Species of The Sea Urchin. Dalam
Lumingas L.J.L. dan M. Guillou. 1994.
M. Hoshi dan O. Yamashita (Eds.).
Plasticite de I'oursin, Sphaerechinus
Advance in Invertebrata Reproduction.
granularis (Lamarck), face aux variations
Elsevir Science Publisher B.V. (Biomedical
de I'environnement dalam Echinoderms
Devision). Amsterdam. Hal 305-310.
through time, David, B, Guille, A, Feral, J.
P. dan Roux, M (ed.), A.A. Balkema, Valentine, J.F. dan K.L. Heck. 1991. The Role
Rotterdam. Hal. 757-763. of Sea Urchin Grazing in Regulating
Subtropical Seagrass Meadows: Evidence
Lumingas, L.J.L., F.B. Boneka, D.A. Sumilat,
From Field Manipulations In Northern Gulf
M. Ompi, dan G.J.F. Kaligis. 1996.
of Mexico. J. Exp. Mar. Biol. Ecol. 154:215-
Distribusi, Kelimpahan, Struktur Ukuran,
230.
dan Morfometri Bulu Babi Diadema
savignyi, Echinometra mathaei, Tripneus-

78

Anda mungkin juga menyukai