Anda di halaman 1dari 38

SHIAISME DISCUSSED ON LINE (SDOL)

www.islamitucinta.blogspot.com
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Presented by:

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 1
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Daftar Isi
.................................................................................................................. 3
................. 3
................................... 4
7
.................................................................. 13
............... 16
.................................... 21
..................................................... 24
................................................. 24
................................................................................................................. 27

.................................................................................................................................... 28

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 2
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Kami yakin sekali bahwa kita bisa memahami Islam secara benar, lengkap,
dan utuh hanya apabila kita mempelajari, mendalami, mengenali, dan
memahami sejarah kehidupan Rasulullah dan keluarganya secara baik dan
benar. Apabila kita tidak mengenali sejarah Nabi kita dengan benar, maka
pemahaman kita terhadap Islam menjadi tidak sempurna. Sungguh Allah
adalah sumber dari segala pengetahuan dan lewat Nabi-Nya kita bisa sampai
pada sebuah pemahaman yang dalam.

Tanah Fadak itu sebenarnya merupakan sebuah masalah pelik antara dua
orang individu yang menduduki tingkat yang tinggi di dalam masyarakat
Islam. Dua orang individu itu juga dihormati oleh seluruh madzhab Islam.
Kaum Ahlusunnah sangat menghormati dan memuja Abu Bakar dan
menghormati Bunda Fathimah az-Zahra; sementara kaum Syiah memuliakan
figur Bunda Fathimah az-Zahra tapi tidak memberikan penghormatan yang
lebih pada sosok Abu Bakar karena masalah tanah Fadak dan masalah
lainnya yang berkenaan dengan kedua tokoh ini.

Tanah Fadak itu ialah sebidang tanah yang diberikan kepada Rasulullah
(SAW) oleh orang-orang Yahudi dalam sebuah perjanjian yang saling
menguntungkan. Rasulullah diberikan tanggung-jawab atas tanah itu.
Yang diributkan oleh seluruh kelompok madzhab Islam itu ialah apakah
tanah Fadak itu dikelola oleh Rasulullah sebagai pribadi atau sebagai
kepala Negara.

Setelah wafatnya Rasulullah (SAW), puteri RasulullahBunda Fathimah az-


Zahramengklaim tanah Fadak sebagai hak milik pribadi karena tanah itu
merupakan warisan dari Rasulullah untuk dirinya. Akan tetapi klaim Bunda
Fathimah az-Zahra itu ditentang oleh rezim pemerintah yang berkuasa pada
waktu itu dengan alasan bahwa ada hadits yang menyebutkan bahwa
Rasulullah itu tidak memiliki warisan sama sekali.

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 3
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Sebelum kita berbicara terlalu jauh tentang hal ini, perkenankanlah kami
untuk menyebutkan sebuah tafsiran dari salah seorang kawan kita dari
kelompok Ahlusunnah (Sunni). Kawan Sunni kita itu mengatakan bahwa
kepemilikan dan status dari tanah Fadak itu adalah masalah yang khusus dan
berdiri sendiri. Yang menjadi masalah disini ialah bukan hanya tentang
perkara warisan semata akan tetapi siapakah yang sedang memperkarakan
warisan tersebut dan dari siapa warisan itu berasal. Bunda Fathimah binti
Muhammad itu adalah puteri Rasulullah yang terkenal kejujurannya dan
kesalehannya. Itu sudah dua hal. Hal yang lain ialah ia menuntut sebidang
tanah yang diklaim sebagai haknya. Bunda Fathimah az-Zahra yang dirinya
dikenai oleh ayat kesucian tentu saja tidak akan menuntut tanah Fadak
apabila dirinya tidak memiliki bukti yang kuat karena kalau ia tidak bisa
menunjukkan bukti itu, maka ia akan kehilangan kesuciannya yang sudah
dijamin oleh Allah Taala. Ini jelas tidak mungkin terjadi. Tidak mungkin
seorang puteri Rasulullah bertindak ngawur. Jadi kalau ada yang ngawur,
maka itu mestinya orang yang tidak memberikan tanah Fadak itu kepada
Bunda Fathimah az-Zahra (as).

Itulah pendirian kami. Bagi orang yang tertarik untuk membahas hal ini lebih
jauh, buku sederhana ini adalah untuk anda.

Simaklah hadits-hadits berikut ini sebagai latar belakang sejarah yang tidak
bisa begitu saja kita kesampingkan. Mencampakkan atau mengesampingkan
hadits-hadits ini sama saja dengan perbuatan gegabah. Islam itu kita kenali
lewat sejarah. Konteks sejarah itulah yang membuat ajaran-ajaran Islam itu
menjadi jauh lebih bermakna dan tepat sasaran. Untuk mengajarkan agar
anak-anak kita mau berbuat baik, maka kita harus memberikan contoh-contoh
nyata agar lebih bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga
apabila kita ingin mengajarkan agar anak-anak kita agar tidak berbuat dzalim.
Kita harus memberikan contoh yang nyata agar pelajaran itu bisa lebih
dipahami oleh mereka. Contoh-contoh nyata itu, hanya bisa kita lihat dalam
sejarah. Dan dalam hadits-hadits Nabi terekam sejarah dengan baik sekali.

Simaklah hadits-hadits berikut ini:

Diriwayatkan oleh Urwa bin Zubayr yang menyampaikan dari Aisyah


bahwa ia memberitahu dirinya bahwa Fathimahputeri Rasulullah

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 4
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

(SAW)mengirimkan seorang utusan untuk menemui Abu Bakar


untuk meminta darinya bagiannya dari warisan yang telah
ditinggalkan oleh Rasulullah (SAW) dari apa-apa yang telah Allah
berikan kepadanya di kota Madinah dan Fadak dan apa-apa yang
tertinggal dari satu per lima bagian dari pendapatan (yang didapat
per tahun) dari Khaybar. Abu Bakar berkata: Rasulullah (SAW)
berkata: Kami (para Nabi) tidak memiliki ahli waris; apa-apa yang
kami tinggalkan (harus diberikan) untuk sedekah. Keluarga
Rasulullah (SAW) akan hidup dari pendapatan yang didapat dari
harta-harta ini, akan tetapi, demi Allah, aku tidak akan mengubah
sedekah Rasulullah (SAW) dari keadaan ketika harta itu
ditinggalkan. Aku akan melakukan hal yang sama dengannya
seperti Rasulullah (SAW) melakukannya terhadapnya dulu. Lalu
akhirnya Abu Bakar menolak untuk memberikan apapun darinya
kepada Fathimah yang marah sekali kepada Abu Bakar
karenanya. Ia meninggalkannya dan tidak mau berbicara
dengannya hingga akhir hidupnya. Ia hidup selama 6 bulan
setelah wafatnya Rasulullah (SAW). Ketika ia wafat, suaminya, Ali
bin Abu Thalib menguburnya pada malam hari. Ia tidak
memberitahu Abu Bakar mengenai wafat (istrinya) dan
menyelenggarakan penguburan serta menshalati jenazahnya
sendiri.

(LIHAT: Sahih Muslim, Buku 19, Hadits nomor 4352)

Diriwayatkan oleh Aisyah: (Ummul Mukminin) Setelah wafatnya


Rasulullah, Fathimah puteri Rasulullah meminta Abu Bakar As-
Sidiq untuk memberinya bagian warisannya dari apa-apa yang
ditinggalkan Rasulullah dari Fai (yaitu harta pampasan yang
didapatkan bukan lewat peperangan) yang telah diberikan oleh
Allah kepadanya. Abu Bakr berkata kepadanya (Fathimah),
Rasulullah itu pernah bersabda, Harta kami tidak akan diwariskan,
apapun yang kami (Para Nabi) tinggalkan semuanya menjadi
sedekah. Fathimahputeri Rasulullah (SAW) marah dan berhenti
berbicara dengan Abu Bakar, dan terus mempertahankannya hingga ia
beliau wafat. Fathimah masih hidup selama 6 bulan setelah wafatnya
Rasulullah ..

(LIHAT: Sahih Bukhari, Volume 4, Buku 53, Hadits nomor 325)

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 5
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Diriwayatkan oleh Abu Bakar: Abu Tufayl berkata: Fathimah datang


menemui Abu Bakar dan memintanya bagian warisan dari
Rasulullah (SAW). Abu Bakar berkata: Aku dengar Rasulullah
(SAW) berkata: Seandainya AllahTaalamemberikan seorang
Nabi itu rizki, maka harta itu akan diteruskan oleh pelanjutnya.

(LIHAT: Sunan Abu Dawud, Buku 19, Hadits nomor 2967)

Diriwayatkan oleh Malik bin Aus: .Umar berkata, Biarkan aku


berbicara tentang ini kepada kalian. Allah mengutamakan RasulNya
atas sesuatu dari Fai (harta pampasan yang dimenangkan kaum
Muslimin ketika masa perang tapi tanpa peperangan) memberinya
kuasa atasnya (QS. 59: 6). Dan supaya harta itu hanya untuk
Rasulullah. Akan tetapi, demi Allah, ia tidak pernah mengumpulkan
harta itu untuk dirinya sendiri dan tidak juga disimpan untukmu
(Ali), melainkan ia memberikan penghasilan (yang didapatkan dari
harta itu) untukmu, dan ia membagikan harta itu diantara kalian
hingga tersisa harta sekarang ini yang darinya Nabi biasa
mengambil untuk digunakan (yaitu untuk sedekah). Rasulullah
mengikuti aturan itu sepanjang hidupnya. Sekarang aku memohon
padamu demi Allah, apakah engkau tahu semua itu? Mereka berkata,
Ya, kami tahu. Lalu Umar berkata kepada Ali dan Abbas, Aku
memohon kepada kalian demi Allah, apakah kalian tahu itu?
Keduanya berkata, Ya. Umar kemudian menambahkan, Dan ketika
Rasulullah meninggal, Abu Bakar berkata, Aku adalah penerus
Rasulullah, dan aku mengambil alih semua harta itu dan akan
mengurusnya sama seperti Rasulullah dulu mengurusnya ..

(LIHAT: Sahih Bukhari, Volume 8, Buku 80, Hadits nomor 720)

Jadi kita bisa simpulkan dari hadits-hadits yang telah disebutkan di atas tadi
bahwa setelah wafatnya Rasulullah itu:

Bunda Fathima (AS) pergi menemui Abu Bakar untuk meminta


tanah Fadak yang menurutnya itu adalah haknya

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 6
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Satu hadits malah menyebut tanah Fadak itu sebagai Khumus


(atau seperlima dari pampasan perang)
Satu hadits lain menyebutnya sebagai Fai (yang didapatkan tidak
lewat peperangan)
Abu Bakar mengklaim para Nabi itu tidak pernah meninggalkan
harta kekayaan, apa saja yang tertinggal menjadi sedekah yang
tentu saja diharamkan bagi Ahlul Bayt untuk memperolehnya
karena Ahlul Bayt dilarang mendapatkan sedekah
Abu Bakar mengklaim bahwa apapun rizki yang Rasulullah
peroleh akan dimiliki oleh penerusnya
Abu Bakar menganggap dirinya sebagai penerus Nabi Muhammad
yang sah dan oleh karena itu ia merasa memiliki hak atas harta
kekayaan yang dimiliki Rasulullah
Umar mengklaim bahwa tanah Fadak itu dulu digunakan oleh
Rasulullah (SAW) hanya untuk menghidupi keluarganya; hasil
panenya diberikan kepada keluarga Rasulullah; lalu untuk
diberikan sebagai sedekah; dan untuk ekspedisi militer
Abu Bakar dan Umar menganggap bahwa Rasulullah
menggunakan tanah Fadak itu sebagai harta milik negara dan oleh
karena Rasulullah itu kepala negara, maka ia boleh menggunakan
harta itu sekehendak hatinya
Tindakan dan sikap Abu Bakar ini membuat bunda Fathimah (as)
marah dan akhirnya tidak bertegur sapa lagi dengan Abu Bakar
hingga akhir hayatnya
Abu Bakar tidak diberitahu dan tidak diundang ketika Bunda
Fathimah meninggal. Bunda Fathimah dikuburkan pada malam
hari dan Abu Bakar tidak diperkenankan untuk menghadiri
pemakamannya

KEADILAN SAHABAT NABIapabila sahabat Nabi yang terdekat itu


memiliki perangai dan sikap seperti itu maka apa lagi yang bisa kita
harapkan dari para sahabat Nabi lainnya? Apabila Abu Bakar itu
memerintah dengan cara-cara dzalim seperti itu, maka bagaimana
mungkin ia bisa disebut sebagai seorang khalifah yang benar dan diberi
petunjuk (khulafaur-rasyidin)? Bagaimana mungkin ia pantas disebut
sebagai penerus Nabi? Apabila membenci Abu Bakar itu merupakan
SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 7
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

sebuah dosa, lalu mengapa Bunda Fathimah tetap membencinya dan


tidak bertegur sapa hingga akhir hayatnya?

http://answering-ansar.org/answers/fadak/en/index.php

Kembali lagi kepada hadits-hadits yang ada di dalam Sihah Sittah, maka kita
bisa lihat di sana bahwa Bunda Fathimah (as) menganggap tanah Fadak itu
sebagai haknya. Kalau itu bukan haknya, maka lalu mengapa wanita semulia
Bunda Fathimah menuntut hak yang bukan haknya? Padahal Bunda
Fathimah (as) seorang suri tauladan bagi kaum Muslimah; padahal ia salah
seorang anggota Ahlul Bayt Nabi yang disucikan; padahal ia itu salah satu
pemimpin wanita di surga. Lalu mengapa Bunda Fathimah melakukan itu
semua?

Jawaban yang paling logis ialah bahwa Bunda Fathimah memang menuntut
haknya. Dan Abu Bakar menolaknya ..

Simaklah hadits berikut ini:

Diriwayatkan oleh Aisyah: Pada suatu ketika Fathimah datang


berjalan kaki dan gaya berjalan kakinya mirip sekali gaya berjalan
kakinya Rasulullah. Rasulullah bersabda, Selamat datang, wahai
puteriku! .. Rasulullah kemudian bersabda, Setiap tahunnya,
Jibril datang untuk membaca Al-Quran denganku sekali saja, akan
tetapi tahun ini, ia melakukannya dua kali. Aku pikir ini menandakan
ajalku sudah dekat. Dan engkau akan menjadi orang pertama dari
keluargaku yang akan mengikutiku. Lalu ia (Fathimah) mulai
menangis. Lalu ia bersabda, Tidak senang kah engkau menjadi
pemimpin dari para wanita di surga atau menjadi pemimpin dari
seluruh kaum wanita yang beriman? Lalu aku tertawa demi
mendengar itu.

(LIHAT: Sahih Bukhari, Volume 4, Buku 56, Hadits nomor 819an)

Apakah masuk akal, wanita yang sudah dijamin masuk surga; wanita yang
akan menjadi pemimpin wanita di surga; wanita yang akan menjadi pemimpin
wanita beriman seluruh alam semesta, menuntut sesuatu yang bukan
haknya? Apakah Bunda Fathimah lebih mementingkan harta benda duniawi

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 8
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

dibandingkan dengan kehidupan akhirat nanti? Tentu saja hal itu tidak benar
sama sekali. Bunda Fathimah hanya meminta haknya dan itu sekaligus
hendak membuktikan pada khalayak ramai bahwa Abu Bakar orangnya tidak
amanah dan tidak adil. Bunda Fathimah yakin betul bahwa tanah Fadak itu
adalah hak milik ayahnya yang bisa diwariskan kepada anaknya dan
sekaligus itu merupakan haknya untuk mewarisinya. Menagih hak adalah hak.
Tapi yang tidak memberikan hak, dialah yang dzalim.

Apabila kita membaca kembali ayat pensucian, dimana Bunda Fathimah


termasuk di dalam kelompok kecil orang yang disucikan itu, maka kita bisa
menyimpulkan bahwa ia itu bersih suci dari segala najis dan dosa; ia sepi dari
kesenangan duniawi dan takkan tergiur gelimangan materialistik. Ia tidak
akan pernah berdusta. Ini adalah salah satu alasan yang dikemukakan oleh
Imam Ali (as) ketika ia membawa kasus Bunda Fathimah dimana ia harus
bersitegang dengan Abu Bakar.

Di hadapan Abu Bakar, Imam Ali menyampaikan ayat pensucian ini.

Imam Ali (as) bertanya kepada Abu Bakar apakah ia membaca Kitab Allah.
Ketika Abu Bakar mengaku bahwa ia membaca Kitab Allah, maka Imam Ali
bertanya, Kalau engkau memang membaca Kitab Allah, maka aku akan
bertanya: untuk siapakah ayat berikut turun? Sesungguhnya Allah
bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan
membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS. Al-Ahzab: 33). Bukankah
ayat itu berkenaan dengan kami, Ahlul Bayt?

Abu Bakar kemudian menjawab, Ya, memang betul. Ayat itu berkenaan
dengan diri kalian. Kemudian Imam Ali bertanya, Apabila beberapa laki-
laki bersaksi bahwa Fathimahputeri Rasulullahmelakukan sebuah
tindakan yang tak terpuji, apa kira-kira yang akan engkau lakukan? Abu
Bakar menjawab, Aku akan hukum dia, sama seperti wanita Muslim
lainnya! Imam Ali kemudian bertanya lagi, Kalau begitu, engkau akan
menjadi orang sesat di hadapan mata Allah. Karena engkau telah
menolak kesaksian Allah akan kesuciannya dan kemashumannya, dan
engkau lebih mementingkan kesaksian manusia akan hal itu .

(LIHAT: Fatima(AS) The Gracious, oleh Muhammad Ordoni: diterbitkan oleh


Ansariyan Publications, halaman 76)

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 9
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Kalau kita senantiasa mencamkan keutamaan-keutamaan Bunda Fathimah,


maka permasalahan tanah Fadak itu tidak lagi kelihatan rumit. Akan tetapi
walaupun begitu kami tetap akan terus menganalisa kejadian ini karena
kejadian ini memang terekam baik dalam kitab hadits sahih Ahlusunnah yang
enam (Sihah Sittah).

Menurut salah satu hadits, tanah Fadak itu dinyatakan sebagai bagian
dari khumusharta yang secara sifatnya dimiliki secara pribadi oleh
Nabi Muhammad (SAW).

Dan Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu


peroleh sebagai ghanimah, maka sesungguhnya seperlima untuk
Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin
dan ibnusabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang
Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan,
yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.

[QS. Al-Anfal: 41]

Sementara itu bagian untuk saudara-saudara Nabi dibayarkan kepada


keluarga Bani Hasyim dan Bani Al-Muttalib, karena anak-anak Al-Muttalib
membantu perjuangan Bani Hasyim selama masa Jahiliah setelah Islam.
Mereka juga pergi ke balik bukit di lembah Abu Talib demi mendukung
Rasulullah dan untuk melindunginya (yaitu ketika suku Qurays memboykot
kaum Muslimin selama tiga tahun lamanya).

(LIHAT: Tafsir Ibn Katsir, Tafsir dari Surah Al-Anfal, ayat ke-41)

Jadi sekarang kita tahu bahwa khumus itu juga dibayarkan kepada
saudara-saudara Nabi Muhammad (SAW). Tanah Fadak itu walau
bagaimanapun bukanlah harta pampasan perang (Maal al-Ghanimah).
Tanah Fadak itu adalah Fai, yang didapatkan tanpa peperangan.

Allah sudah menjelaskan harta pampasan perang secara rinci. Allah secara
khusus pula membolehkan harta itu untuk ummatNya yang mulia di atas umat
lainnya. Kami harus sebutkan di sini bahwa yang dimaksud dengan
Ghanimah di sini ialah harta pampasan perang yang didapatkan dari orang-

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 10
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

orang kafir, dengan menggunakan pasukan bersenjata dan alat-alat perang.


Sementara itu kalau Fai, itu berkenaan dengan harta dari kaum kafir
yang mereka serahkan kepada pasukan kaum Muslimin sebagai ganti
uang keamanan (agar mereka mendapatkan perdamaian), atau apa-apa
yang mereka tinggalkan kalau mereka meninggal dan tidak ada
seorangpun ahli waris untuk mewarisi mereka, atau jizyah (pajak upeti);
dan Khiraj (pajak harta kekayaan).

(LIHAT: Tafsir Ibn Katsir, Tafsir dari Surah Al-Anfal, ayat ke-41)

Harta pampasan perang itu harus dibagikan sama rata diantara pasukan yang
ikut berperang, sementara kalau Fai itu ada di bawah pengawasan
Rasulullah langsung. Fai itu menjadi milik pribadi dari Nabi Muhammad
(SAW). Rasulullah boleh menggunakan harta Fai itu sekehendaknya.
Dengan kata lain, harta Fai betul-betul milik pribadi Rasulullah.

Dan apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada
Rasul-Nya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapatkan
itu kamu tidak mengerahkan seekor kuda pun dan (tidak pula)
seekor unta pun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada
Rasul-Nya terhadap siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu. Apa saja harta rampasan (fai-i) yang
diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk
kota-kota maka adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-
anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam
perjalanan, supaya harta itu jangan hanya beredar di antara
orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul
kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu
maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah sangat keras hukuman-Nya. (Juga) bagi para fakir yang
berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda
mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridaan (Nya)
dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-
orang yang benar.

[QS. Al-Hasyr: 68]

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 11
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Allah Taala menjelaskan aturan dari Fai, harta pampasan yang didapatkan
kaum Muslimin dari kaum Kafirin tanpa peperangan atau tanpa pengerahan
pasukan. Salah satu kejadian yang bisa dijadikan contoh ialah ketika kaum
Muslimin mengumpulkan harta pampasan dari kaum Bani An-Nadir yang
didapatkan tanpa ada peperangan dengan mereka, tanpa pengerahan
pasukan berkuda maupun berunta. Kaum Muslimin tidak memerangi kaum
Bani An-Nadir dalam peperangan, akan tetapi Allah memaksa mereka keluar
dari bentengnya. Oleh karena itu, Fai lah yang diberikan oleh Allah
kepada RasulNya, dengan keleluasaan maksimal diberikan kepadanya
ketika membelanjakan harta itu, sesuka hatinya. Dan tentu saja,
Rasulullah membelanjakan Fai itu dengan sangat bijak dan benar dan
mengutamakan kemashlahatan kaum Muslimin seperti yang ditentukan
dalam ayat di atas.

(LIHAT: Tafsir Ibn Katsir, Tafsir dari Surah Al-Hasyr, ayat ke-6)

Sekali lagi kita simpulkan dan sepakati bahwa Fai itu memang hak ekslusif
Nabi Muhammad (SAW). Para prajurit Islam sama sekali tidak mendapatkan
bagian dari Fai itu. Pembagian dari harta Fai itu betul-betul hak prerogatif
Nabi. Nabi bisa memberikan seluruhnya kepada keluarganya; Nabi bisa
memberikannya kepada siapa saja yang ia kehendaki; Nabi bisa
membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkanyang miskin dan
papa. Bunda Fathimah (as) itu keluarga Nabi yang paling dekat dengan Nabi
dan oleh karena itu ia memiliki hak terhadap Fai itu. Harap catat juga bahwa
Bunda Fathimah (as) juga seorang Muhajir dan ia salah seorang dari mereka
yang meninggalkan rumah dan harta bendanya demi untuk mencari
keridhoan Allah dan RasulNya (Hijrah ke kota Madinah).

Selain seperti yang telah dijelaskan di atas, ada juga ayat-ayat suci
lainnya yang mengenai hak-hak Ahlul Bayt seperti dalam ayat-ayat suci
Al-Quran: (QS. Bani Israil: 26); QS. An-Naml: 15 dan 16); (QS. An-Nahl:
90); dan (QS. Maryam: 215); (QS. Al-Hasyr: 6 dan 7), fakta bahwa
Fathimah itu adalah seorang Muhajir seharusnya ikut dipertimbangkan
(jadi sebagai Muhajir Bunda Fathimah berhak penuh atas tanah Fadak itu
selain karena ia memang puteri dari Rasulullah). Mengapa harta milik dari
seorang Muhajir itu harus dibagikan ke seluruh umat?

(LIHAT: Aqa Mahdi Puya, Tafsir dari Surah Al-Hasyr, ayat 8)

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 12
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Setengah dari tanah Fadakyang diberikan oleh kaum Yahudi setelah


perjanjian damaiitu memang milik murni dari Rasulullah (SAW). Selain
itu, 1/3 dari lembah Qari, dan 2 peternakan di Khaybar semuanya adalah milik
mutlak Rasulullah dan tidak seorangpun boleh mendapatkan bagian darinya.
Pendapat bahwa tanah Fadak itu adalah milik mutlak dari Nabi Muhammad
(SAW) dikeluarkan oleh Al-Nasai, Ali bin Ahmad al-Syambudi, Ibn Hisyam,
dan Abu al-Fida.

(LIHAT:

Al-Minhaj bi Sharh Sahih Muslim, Volume 2, halaman 92


Al-Sunan al-Sughra, volume 7, halaman 137
Wafa al-Wafa, volume 4, halaman 1280
Sirah Rasul Allah, oleh Ibn Hisham, volume 3, halaman 353
The Concise History of Humanity or Chronicles, halaman 140,
Dhikr Ghazwa Khayber)

Jadi secara teknis tanah Fadak ini dari sudut manapun tetap saja berupa Fai.
Titik.

Diriwayatkan oleh Abdullah ibn Abu Bakar: Abdullah ibn Abu Bakar
dan beberapa putera Muhammad ibn Maslamah berkata: Ada
beberapa orang Khaybar dan mereka masih ada di benteng-
benteng. Mereka meminta Rasulullah (SAW) agar mau melindungi
mereka dan membiarkan mereka pergi (dari benteng itu). Lalu ia
mengijinkannya. orang-orang dari Fadak mendengar kejadian ini;
mereka juga melakukan hal yang sama. (Fadak) akhirnya menjadi
hak milik dari Rasulullah (SAW) karena tanah Fadak itu diperoleh
tidak lewat peperangan dengan pasukan berkuda atau berunta.

(LIHAT: Sunan Abu Dawud, Buku 19, Hadits nomor 3010)

Harta yang dimaksud di atas adalah persis sama dengan harta yang diminta
oleh Bunda Fathimah az-Zahra (as) sebagai sesuatu yang memang menjadi
hak miliknya. Lihatlah hadits berikut ini:

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 13
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Diriwayatkan oleh Saad bin Abi Waqqas: Rasulullah datang


menemuiku ketika aku sedang (sakit) di kota Mekah, .Aku berkata,
Ya, Rasulullah! Bolehkah aku mewariskan seluruh hartaku (untuk
sedekah)? Ia menjawab, Tidak boleh. Aku bertanya lagi, Kalau
begitu bolehkah aku mewariskan setengahnya? Ia menjawab,
Tidak. Aku bertanya lagi, Kalau sepertiga? Ia menjawab: Ya,
sepertiga, walaupun sepertiga itu tetap terlalu banyak. Lebih baik
bagi dirimu untuk meninggalkan bagi para ahli warismu harta
kekayaanmu daripada engkau memberikannya kepada orang-
orang miskin yang orang lain, dan apapun yang engkau
belanjakan di jalan Allah itu akan dianggap sebagai sedekah
walaupun itu sesuap makanan untuk istrimu. .Pada waktu itu
Saad hanya memiliki satu orang puteri.

(LIHAT: Sahih Bukhari, Volume 4, Buku 51, Hadits nomor 5)

Rasulullah (SAW) menasehati salah seorang sahabatnya untuk


meninggalkan warisan untuk puterinya supaya ia tidak bergantung
kepada orang lain dan mengemis bantuan atau belas kasihan dari orang
lain. Lalu apakah Rasulullah akan meninggalkan puterinya sendiri
sebagai orang miskin? Haruskah Bunda Fathimah menggantungkan
hidupnya kepada Abu Bakar yang akan memberinya pendapatan yang
terbatas yang didapatkan dari tanah Fadak? Haruskah keluarga Nabi
mengemis-ngemis kepada Abu Bakar untuk menghidupi diri mereka?

Bunda Fathimah (as) harus terhenyak menerima bantahan dari rezim


penguasa yang dikepalai oleh Abu Bakar. Abu Bakar memberikan pernyataan
bahwa Nabi sama sekali tidak mewariskan harta kekayaan apapun kepada
keluarganya. Harta kekayaan yang ditinggalkan oleh Rasulullah (SAW)
langsung menjadi sedekah bagi umat. Abu Bakar tahu betul bahwa sedekah
itu diharamkan bagi Ahlul Bayt Nabi. Dengan mengatakan bahwa harta
kekayaan Rasulullah itu menjadi sedekah, maka itu sekaligus memutus hak
Ahlul Bayt terhadap harta itu.

Simaklah hadits berikut ini:

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah: Rasulullah (SAW) bersabda, Ahli


warisku tidak boleh mengambil satu Dinar pun (maksudnya dari
harta kekayaanya), dan apapun yang aku tinggalkan, termasuk

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 14
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

belanjaan istri-istriku dan para pembantuku, semuanya akan


menjadi sedekah.

(LIHAT: Sahih Bukhari, Volume 4, Buku 53, Hadits 328)

Diriwayatkan oleh Aisyah: Rasulullah bersabda, Harta kami (para


Nabi) tidak boleh diwariskan, dan apapun yang kami tinggalkan akan
menjadi sedekah.

(LIHAT: Sahih Bukhari, Volume 8, Buku 80, Hadits 719)

Diriwayatkan oleh Urwa: 'Aisyah berkata, Ketika Rasulullah wafat,


para istrinya bermaksud untuk mengutus Utsman untuk menemui
Abu Bakar untuk menanyakan harta warisan bagian mereka. Lalu
Aisyah berkata kepada mereka, Bukankah Rasulullah (SAW)
pernah bersabda, Harta kami (para Nabi) tidak boleh diwariskan,
dan apapun yang kami tinggalkan semuanya menjadi sedekah?

(LIHAT: Sahih Bukhari, Volume 8, Buku 80, Hadits 722)

Anda harus camkan lagi bahwa:

Bunda Fathima (AS)


Imam Ali (AS)
Seluruh istri Rasulullah disebut kecuali Aisyah

Semuanya tidak tahu bahwa Nabi Muhammad pernah mengatakan


bahwa ia tidak mewariskan apapun untuk keluarganya sendiri. Dalam
hadits itu hanya Aisyah dan Abu Bakar yang tahu bahwa ada hadits seperti
itu. Keluarga Nabi sendiri malah tidak tahu. Ini aneh sekali.

Bahkan Abu Hurairahyang baru masuk Islam kurang dari 2 tahun sebelum
Rasulullah (SAW)tahu tentang hadits itu. Bandingkan dengan Imam Ali
(as) yang menghabiskan hampir seluruh hidup Rasulullah bersamanya
selama 36 tahun sama sekali tidak pernah mendengar hadits ini
disampaikan oleh Nabi. Bunda Fathimah (as) sendiri yang notabene puterinya

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 15
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Rasulullah langsungahli waris yang sahtidak pernah mendengar hadits


ini diucapkan Nabi ketika masih hidup bersamanya.

Pada kenyataannya setiap orang yang memiliki hak langsung terhadap


warisan Rasulullah tidak pernah tahu bahwa mereka tidak akan
mendapatkan harta itu. Hanya Abu Hurairah, Abu Bakar, dan Aisyah
yang tahu bahwa Rasulullah tidak akan pernah mewariskan harta
apapun untuk keluarganya sendiri. Dan bukankah aneh bahwa Rasulullah
hanya mewariskan harta kekayaan kepada para isterinya (termasuk Aisyah)
sedangkan puterinya sendiri tidak mendapatkan apa-apa?

Bunda Fathimah (as) membuktikan bahwa pendapat Abu Bakar itu hanyalah
kebohongan belaka dan Bunda Fathimah (as) malah menggunakan ayat Al-
Quran untuk membuktikan kebohongan Abu Bakar itu.

Ketika Abu Bakar menyebutkan bahwa Para Nabi (termasuk Nabi


Muhammad) itu tidak mewariskan apapun untuk keluarganyadan Abu
Bakar menisbahkan pernyataannya itu kepada RasulullahBunda Fathimah
(as) melawan pernyataan itu dengan menyitir sebuah ayat Al-Quran yang
berbunyi, Dan Sulaiman telah mewarisi Daud. (QS. An-Naml: 16)

Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan


Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang
melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hamba-Nya yang beriman".
Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: "Hai Manusia,
kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi
segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu karunia
yang nyata". (QS. An-Naml: 1516)

Daud (as) dan Sulaiman (as) keduanya adalah 2 orang Nabi di masa yang
sama. Kedua Nabi itu kaya sekali. Kekayaan Nabi Sulaiman itu didapatkan
dari ayahnya yaitu Nabi Daud. Apabila Nabi Sulaiman (as) tidak mewarisi
kerajaan dan harta kekayaan dari Nabi Daud (as), maka darimana lagi ia
mendapatkan kerajaan dan kekayaan itu? Nabi Daud ketika meninggal
tidak pernah membagi-bagikan kerajaannya menjadi kerajaan-kerajaan
yang kecil-kecil dan kemudian memberikannya kepada fakir miskin. Jadi
SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 16
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

ketika Nabi Daud (as) meninggal, ia mewariskan harta dan kerajaannya


kepada Nabi Sulaiman (as). Kesimpulannya ialah bahwa para Nabi juga
memiliki ahli waris dan contoh ayah mewariskan kepada anaknya
seperti dalam contoh Nabi Daud kepada Nabi Sulaiman (as) adalah
contoh terbaik yang bisa kita ambil dari Al-Quran.

Hadits-hadits yang diajukan oleh saudara-saudara kita dari Ahlusunnah


(Sunni) sangat tidak konsisten. Hadits-hadits itu berisi alasan-alasan yang
berbeda-beda seperti yang kami urutkan di bawah ini. Padahal tuntutan
Bunda Fathimah itu hanya satu saja.

Beberapa hadits menyebutkan bahwa Para Nabi itu tidak


meninggalkan warisan (oleh karena itu Bunda Fathimah tidak bisa
mendapatkan harta apapun dari ayahnya)
Beberapa hadits lainnya menyebutkan bahwa Nabi Muhammad
(SAW) sudah menggunakan harta kekayaannya untuk keperluan
militer dan sebagian lainnya diberikan kepada fakir miskin; sekaligus
itu dianggap sebagai harta milik Negara (oleh karena itu Bunda
Fathimah tidak bisa memiliki lagi harta ayahnya karena sudah
habis dibagikan)
Hadits lainnya menyebutkan bahwa harta kekayaan yang
ditinggalkan oleh Rasulullah itu diwariskan kepada penerus
kepemimpinannya (oleh karena itu Bunda Fathimah tidak bisa
mendapatkan warisan itu karena ia bukan penerus kepemimpinan
Rasulullah)
Hadits lainnya seperti yang bisa dilihat dalam buku-buku sejarah
menyebutkan bahwa segala sesuatu yang ditinggalkan oleh Nabi itu
termasuk belanja atau biaya hidup para isterinya dan para
pembantunyaharus diberikan kepada fakir miskin (oleh karena itu
Bunda Fathimah tidak boleh mendapatkan warisan itu karena
Ahlul Bayt itu diharamkan dari menerima sedekah)

Kami pikir segala sesuatunya sekarang sudah jelas dan terang benderang.
Bagi anda yang suka memuja-muja para sahabat Nabi (dengan sejuta
alasan), maaf saja, anda sudah keliru mengambil kesimpulan. Bagi anda
yang suka memuja-muja para sahabat, mungkin bisa dengan mudahnya dan
teganya menuduh bahwa Bunda Fathimah (as) itu sebagai wanita
materialistis. Karena kecintaan kepada para sahabat yang sudah melewati
batas itu anda bisa juga dengan mudahnya menyangkal apa-apa yang
dikatakan Al-Quran. Itu lebih mudah anda lakukan daripada menerima
kenyataan bahwa orang-orang di sekitar Rasulullah itu sudah merampas

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 17
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

harta Rasulullah selain juga hak kepemimpinan Ahlul Bayt (Bani Hasyim)
sepeninggal Rasulullah (SAW).

Apabila anda masih bersikukuh bahwa Bunda Fathimah (as) itu tidak memiliki
hak atas atas warisan dari ayahnya, maka haruskah anda juga melemparkan
hadits berikut ini ke dinding?

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah: Rasulullah bersabda, Ya, Bani


Abdul Munaf! Belilah diri kalian dari Allah! Ya, Bani Abdul
Muttalib! Belilah diri kalian dari Allah! Ya, ibu dari Az-Zubayr ibn
Awwam, bibi dari Rasulullah! Dan, wahai Fathimah binti
Muhammad! Belilah diri kalian dari Allah, karena aku tidak bisa
membela kalian di hadapan Allah. Kalian (berdua) boleh meminta
dariku harta sebanyak yang kalian mau.

(LIHAT: Sahih Bukhari, Volume 4, Buku 56, Hadits Nomor 728)

Harta manakah yang sedang dibicarakan oleh Nabi (SAW) dalam hadits
tersebut? Bukankah dalam hadits yang lain disebutkan bahwa Bunda
Fathimah itu sama sekali tidak memiliki hak atas warisan yang ditinggalkan
oleh ayahnya? Akan tetapi menurut hadits sahih tersebut di atas, Nabi malah
sudah menyediakan harta warisan untuk para anggota keluarganya sebanyak
yang mereka inginkan.

Lihatlah hadits berikut ini:

Diriwayatkan oleh Jubair bin Mutim: Utsman bin Affan pergi


(menemui Rasulullah) dan berkata, Ya, Rasulullah! Engkau
memberikan harta warisan kepada Bani al-Muttalib sedangkan kami
tidak diberi sama sekali, meskipun kami dan mereka itu sama-sama
memiliki hubungan kekerabatan denganmu. Kemudian Nabi
menjawab, Hanya keluarga Bani Hasyim dan Bani Al-Muttalib yang
memiliki hubungan kekeluargaan denganku1.

(LIHAT: Sahih Bukhari, Volume 4, Buku 56, Hadits Nomor 706)

1
Utsman bin Affan sendiri berasal dari keluarga Bani Umayyah dan itu berarti ia tidak berhak atas
harta itu.

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 18
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Harta apakah yang sedang mereka perbincangkan di atas? Harta apakah


yang oleh Rasulullah sudah diberikan kepada keuarganya itu? Harta apakah
yang sudah ditentukan untuk keluarga Bani Hasyim dan Bani Al-Muttalib itu?
Bukankah tanah Fadak itu adalah Fai yang sudah diberikan oleh Nabi
kepada puterinya semasa hidupnya? Mengapa fakta yang jelas seperti ini
tidak dipahami oleh saudara kita dari kalangan Sunni?

Diriwayatkan bahwa ketika kembali dari Khaybar, Rasulullah


mengutus Muhayyasah bin Masud Ansari kepada orang-orang yang
tinggal di Fadak dan mengajak mereka untuk masuk Islam. Pada
waktu itu, kepala sukunya ialah seorang lelaki yang bernama
Yusya bin Nunseorang Yahudi. Ia menawarkan perjanjian damai
kepada Rasulullah dengan memberikan setengah dari tanah
Fadak itu kepadanya, dan Rasulullah menerima tawaran itu.
Setelah itu, tanah Fadak menjadi hak milik Rasulullah karena
kaum Muslimin tidak merebut tanah itu lewat peperangan baik itu
dengan pasukan berkuda maupun berunta.

(LIHAT: Baladhuri, Futuhul Buldan, halaman 45)

Fathimah berkata kepada Abu Bakar, Berikanlah tanah Fadak itu


kepadaku. Ia mengajukan Ali sebagai saksinya. Ia (Abu Bakar)
meminta saksi yang lain. Fathimah mengajukan Ummu Aiman. Ia
berkata, Wahai puteri Rasulullah! Engkau tahu bahwa bukti itu
tidaklah lengkap kecuali kalau diberikan oleh satu orang laki-laki
dan dua orang perempuan. Setelah mendengar itu, ia langsung
pergi.

(LIHAT: Baladhuri, Futuhul Buldan, halaman 47-48)

Fathimah pergi menemui Khalifah Abu Bakar dan ia bertanya,


Kalau anda meninggal dunia, siapa yang menjadi pewarismu? ia
menjawab, Keluargaku. Fathimah bertanya lagi, Lalu mengapa
engkau sekarang menjadi pewaris Nabi sedangkan kami masih
ada dan hidup? Ia menjawab, Wahai puteri Rasulullah! Demi
Allah aku belum mewarisi emas dan perak atau apapun itu dari

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 19
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

ayahmu. Fathimah berkata, Khaybar itu adalah hak milik kami


dan Fadak itu adalah hadiah untuk kami. Abu Bakar menjawab,
Wahai puteri Nabi! Aku dengar dari Rasulullah Sumber
penghidupan yang ini adalah milikku ketika aku hidup. Setelah
aku meninggal, ini harus dibagikan diantara kaum Muslimin.

(LIHAT: Baladhuri, Futuhul Buldan, halaman 48)

Ada beberapa pertanyaan yang timbul di sini:

1. Apakah setelah Nabi wafat, keluarga Nabi itu tidak butuh lagi
penghidupan? Apakah mereka tidak lagi butuh makan dan minum dan
kehidupan yang layak?
2. Apakah Allah telah melarang keluarga Nabi untuk mewarisi harta Nabi
ketika Nabi wafat?
3. Apakah ada (satu saja) ayat Al-Quran yang menyebutkan bahwa
keluarga Abu Bakar boleh mewarisi harta Abu Bakar ketika Abu Bakar
meninggal; sementara keuarga Nabi tidak boleh mewarisi harta Nabi
ketika Nabi meninggal dunia?

Anda harus perhatikan juga bahwa Abu Bakar menolak kesaksian dari Imam
Ali (as) dan Ummu Aiman hanya karena menurut Abu Bakar keterangan itu
tidak sah karena kurangnya saksi satu orang perempuan lagi. Akan tetapi
yang mengejutkan ialah bahwa Abu Bakar dalam kesempatan yang lain
memberikan Jabir sejumlah uang padahal Jabir tidak mengajukan satu orang
saksi pun kecuali dirinya sendiri!!! Lihatlah dalam hadits sahih berikut ini:

Diriwayatkan oleh Jabir: Rasulullah bersabda kepadaku:


Apabila harta dari Bahrain sudah datang kepada kita, maka aku
akan memberikanmu sebanyak ini dan ini. Akan tetapi harta dari
Bahrain itu tidak juga datang hingga Rasulullah meninggal dunia.
Ketika harta dari Bahrain itu akhirnya datang, Abu Bakar
memerintahkan seseorang untuk mengumumkan, Adakah
diantara kalian yang memiliki piutang dari Rasulullah atau adakah
orang yang dijanjikan oleh Rasulullah sesuatu, hendaklah datang
kepadaku. Lalu, aku datang menemuinya dan berkata,
Rasulullah sudah berjanji kepadaku untuk memberiku ini dan
itu. Abu Bakar mengambil uang dengan kedua tangannya
sebanyak tiga kali untukku

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 20
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

(LIHAT: Sahih Bukhari, Volume 4, Buku 53, Hadits Nomor 365)

Banyak fakta yang menunjukkan bahwa memang tanah Fadak itu ialah
Fai bagi puteri sang Nabi, Fathimah binti Rasulillah (as).

Sebuah hadits yang dinisbahkan kepada Abu Said al-Khudri dan


Abdullah Ibn Abbas berbunyi:

Ketika ayat yang berkenaan dengan memberikan hak kepada


keluarga diturunkan, Rasulullah memanggil Fathimah az-Zahra
dan memberikan tanah Fadak kepadanya.

LIHAT: Durr al-Mantsur Vol. 4, halaman 177

Jibril (as) datang kepada Nabi Muhammad (SAW) dan memberitahu


kepadanya bahwa Allah (SWT) telah memerintahkan agar dirinya
memberikan hak-nya kepada Dzil Qurba (kerabat terdekat).
Rasulullah (SAW) bertanya apa yang dimaksud dengan Dzil Qurba
dan apa yang dimaksud dengan hak-nya. Jibril (as) menjawab bahwa
yang dimaksud dengan Dzil Qurba adalah Fathimah az-Zahra (as)
dan yang dimaksud dengan hak-nya ialah tanah Fadak. Rasulullah
(SAW) memanggil Fathimah dan kemudian menyerahkan sebuah
kertas berisi tulisan tentang hal itu. Surat itu atau kertas itulah
yang ia bawa kepada Abu Bakar setelah wafatnya Rasulullah dan
Fathimah mengatakan bahwa kertas itu adalah kertas yang sama
yang oleh Rasulullah (SAW) diberikan kepadanya untuknya, untuk
Hasan dan Husein.

(LIHAT: Ruzatul Safa seperti yang dituliskan dalam Tashdheed-ul-


Mathaeen, halaman 102. Kemudian Ma'arij-ul-Nabuwwah, bagian 4, Bab 10,
halaman 228. Habib al-Siyar, vol 1, Dzikir Ghazwa-e-Khayber )

Kertas itu juga adalah kertas yang sama seperti yang ditunjukkan kepada
Umar dan kemudian Umar menyobeknya. Kita bisa baca itu di dalam
referensi terkemuka dari Ahlu Sunnah seperti berikut ini:

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 21
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

"Umar marah kepada Abu Bakar dan berkata, Kalau engkau berikan
tanah Fadak itu kembali kepada Fathimah, maka darimana engkau
membiayai para tentara dan darimana engkau mendapatkan biaya untuk
pertahanan karena pada saat ini seluruh bangsa Arab sedang
melawanmu. Ia kemudian mengambil kertas (surat tanah) Fadak itu dari
Fathimah (as), dan menyobeknya hingga menjadi serpihan.

Insanul Ayun fi Seerah al Halbeeya, Chapter "The death of the Prophet" Vol.
3, Page 487-8

Jadi apapun bukti yang diajukan; siapapun saksi yang diajukan; apapun fakta
yang ditunjukkan, Abu Bakar dan Umar tetap tak mau memenuhi permintaan
Bunda Fathimah (as). Bunda Fathimah (as) sangat marah kepada Abu Bakar
dan Umar dan ia berhenti berbicara kepada mereka berdua hingga ajal
menjemput puteri Nabi itu .. bahkan puteri Nabi itu tidak sudi
pemakaman dirinya itu dihadiri oleh Abu Bakar dan Umar yang telah
menyakiti dirinya.

.Jadi Abu Bakar menolak untuk menyerahkan apapun


darinya kepada Fathimah yang marah sekali kepada Abu Bakar
karenanya. Ia (Fathimah) meninggalkannya dan tidak lagi mau
berbicara kepadanya hingga akhir hidupnya. Ia hidup sekitar 6
bulan setelah wafatnya Rasulullah (SAW). Ketika ia meninggal,
suaminyaAli bin Abu Thalibmenguburkannya pada malam hari. Ia
tidak memberitahu Abu Bakar tentang wafatnya (Fathimah) dan
melaksanakan shalat jenazah oleh dirinya sendiri .

(LIHAT: Sahih Muslim, Buku 19, Hadits Nomor 4352)

Perhatikan juga hadits berikut ini selain hadits-hadits yang sudah kita bahas
di atas. Yang pantas untuk kita perhatikan ialah hadits berikut ini:

Diriwayatkan oleh Al-Miswar bin Makhrama: Rasulullah bersabda,


Fathimah itu adalah dariku; dan barangsiapa yang sudah
membuatnya marah, maka ia sudah membuatku marah.

(LIHAT: Sahih Bukhari, Volume 5, Buku 57, Hadits Nomor 61)

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 22
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Tanpa perlu dijelaskan atau diperdebatkan, misalnya, kepada siapa hadits ini
ditujukan atau disampaikan dan dalam situasi apa, hadits ini sudah
menjelaskan secara gamblang apa isinya dan maksudnya. Kamikaum
Muslimin dari madzhab Ahlul Bayt (Syiah) tentu saja merasa marah sekaligus
sedih mengingat kejadian di seputar tanah Fadak ini. Kami marah karena
puteri Rasulullah sudah dirampas haknya; dan kami marah sekali kepada
para perampas hak puteri Rasulullah ituyaitu kepada Abu Bakar dan Umar
bin Khattab. Kami akan terus mengingat kejadian ini karena puteri Rasulullah
tertindas hingga akhir hayatnya.

Shah Abdul Aziz, seorang ulama Sunni di abad ke-18, sepakat bahwa takan
hal ini (yaitu tanah Fadak itu memang hadiah bagi Bunda Fathimah (as)). Ia
lebih lanjut menuliskan bahwa dosa hukumnya merampas atau menyangkal
hak Fathimah atas tanah Fadak ini.

(LIHAT: Fatawa Azizi, halaman 165)

Siapa yang berdosa dalam perkara tanah Fadak itu, itu bukan urusan
kami. Kami tidak peduli siapa yang berdosa. Siapa yang akan masuk
surga, kami juga tidak peduli. Karena itu bukan urusan kami. Siapa yang
benar dan siapa yang salah, itu juga bukan urusan kami. Tapi kami
hanya melihat hadits di atas .. kami tahu apa konsekwensi dari
hadits di atas.

Barangsiapa yang menyakiti Fathimah berarti dia menyakiti Rasulullah


dan barangsiapa menyakiti Rasulullah berarti dia sudah menyakiti Allah.
Barangsiapa yang membuat Fathimah marah, berarti ia sudah membuat
Rasulullah. Dan barangsiapa membuat Rasulullah marah, berarti dia
sudah membuat Allah marah. Yang dimarahi Allah, tak mungkin
mendapat ridha Allah. Yang tak mendapat ridha Allah, takkan mungkin
disatukan dengan Rasulullah di akhirat kelak. Yang berbeda tempat
dengan Rasulullah di akhirat kelak . berarti dia masuk neraka.

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 23
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Berikut ini adalah cuplikan dari surat Imam Ali. Surat ini dikirimkan oleh Imam
Ali kepada Utsman bin Hunayf.

Sesungguhnya, di bawah kolong langit ini kami hanya memiliki


tanah Fadak sebagai harta milik kami akan tetapi hak kami sudah
dirampas dengan keji. Harta itu sedemikian menggiurkannya bagi
mereka hingga mereka merampasnya dengan paksa; dan kami
hanya duduk terpana dan harus bersabar karenanya.
Sesungguhnya, hakim sebaik-baiknya ialah Allah Taala. Apa yang
harus aku lakukan dengan tanah Fadak atau dengan kekayaan
duniawi lainnya?

(Nahjul Balaghah, Surat ke-45, surat yang dikirimkan Imam Ali (as)
kepada Gubernur Basrah)

Untuk menutup buku sederhana ini, perkenankanlah kami mengajukan


kepada anda khutbah Bunda Fathimah az-Zahra (as) di pengadilan. Kami
dapati khutbah ini tertulis dalam kitab yang ditulis oleh saudara kami dari
kalangan Ahlu Sunnah:

Ketika Sayyidah Fathimah mengetahui bahwa Abu Bakar


memiliki maksud untuk menyita tanah Fadak, ia menutupi
kepalanya dengan sebuah kerudung kemudian mengumpulkan
para wanita dari sukunya untuk menemui Abu Bakar. Pada waktu
itu, kaum Muhajirin dan Ansar sudah dikumpulkan. Sebuah
Pardah (tirai) sudah dibuat diantara Fathimah dan para sahabat.
Puteri Rasulullah kemudian bersabda dengan nada suara
bergetar:

Alhamdulillah, aku bersyukur kepadaNya atas kemampuan yang telah


Ia berikan kepadaku. Aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah yang
tidak ada yang seumpama; yang tidak ada sekutu bagiNya. Ini adalah
SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 24
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

sebuah panggilan; ini adalah panggilan atas dasar cinta dan kesucian.
Allah itu tidak bisa dilihat mata lahir kita; lidah kita tak mampu untuk
memuji ketinggianNya. Ia menciptakan segala sesuatu tanpa meniru
dari sesuatu. Aku bersaksi bahwa ayahkuRasulullahadalah hamba
Allah dan utusanNya. Ia dipilih sebelum ia diutus. Ia diberikan
penghargaan tertinggi sebelum ia dilahirkan.

Wahai hamba-hamba Allah, kalian bertanggung-jawab terhadap


Perintah dan Larangan-Nya; agama dan wahyu-Nya. Kalian adalah
wakil-wakil Allah! Dan kalian juga adalah para pendakwah dari sisi-
Nya! Dan pelindung hak-hak Allah berada diantara kalian (ALI). Ia
adalah orang yang melindungi orang yang membawa ajaran Allah
kepada kalian. Apapun yang akan aku katakan, awal dan akhirnya
tetap sama. Aku tidak pernah mengatakan sesuatu yang bertentangan.
Apapun yang aku bicarakan senantiasa berupa kebenaran. Aku tidak
pernah melakukan kesalahan.

Ketika Allah memilihnya dari para Nabi, Allah memilihkan baginya


tempat yang paling mulia yang sang Nabi Pilihan. Tidak lama
setelah segala sesuatunya berakhir (akhir kenabian), bibit
perpecahan dan kecemburuan yang tadinya bersembunyi di
dalam hati kalian sekarang mulai tampak ke permukaan. Tirai
agama yang tadinya menutupi wajah kalian sekarang mulai
terbuka menunjukkan apa yang ada di baliknya. Mereka yang
telah kehilangan petunjuk, sekarang mulai mulai membuka mulut.
Orang-orang yang dulunya tidak dikenal, sekarang mulai unjuk
gigi dan mulai membual. Ajakan-ajakan untuk kesesatan mulai
bermunculan; dan persekutuan jahat menyebar bagai cendawan.
Setan keluar dari lubang persembunyiannya dan memanggil
kalian untuk menjadi sekutunya karena ia melihat kalian sedang
menunggu panggilannya dan menunggu untuk dibodohinya. Ia
mengundang kalian untuk bergabung bersamanya dan
menyalakan api kemarahan; tampak sekali itu di setiap wajah
kalian sekarang ini. Itulah alasan kalian mengapa kalian menandai
unta orang lain hanya untuk membedakannya dengan unta kalian.
Itulah alasan kalian mengapa sekarang kalian masuk ke
pekarangan orang lain. Kalian ingin mencari sesuatu yang bukan
hak milik kalian. Akhirnya kalian merampas hak kepemimpinan
dari Rasulullah padahal Rasulullah baru saja meningga.
Kepedihan dan kesedihan kami belumlah reda; luka-luka kami
belumlah kering darahnya. Ketika jenazah Nabi belum juga

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 25
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

dikuburkan, kalian malah merebut kekuasaan sambil berkata,


Maaf, ini sebuah kecelakaan.

Apakah ada kecelakaan yang jauh lebih besar daripada kecelakaan


yang telah terjadi pada diri kalian? Sungguh neraka telah
menghanyutkan diri kalian semua. Perbuatan kalian ini sungguh di luar
perkiraan. Apa yang sedang kalian lakukan? Kemana kalian akan
pergi? Kitabullah ada di tengah-tengah kalian dan petunjuk yang ada di
dalamnya begitu jelas dan terang benderang. Larangannya sangat
jelas dan mengikat; petunjuk dan ajarannya juga digambarkan dengan
jernih dan rinci. Tapi kalian meletakkan Kitabullah itu di belakang
kalian. Apakah kalian sudah berpaling darinya? Atau sekarang
memang kalian memiliki tujuan hidup yang lain? Kalian seharusnya
menyesal karena nanti para tiran yang dzalim memberlakukan aturan
yang buruk bagi kalian; dan mereka mencampakkan aturan Al-Quran
yang sudah diturunkan untuk kalian. Kalian tiba-tiba menyalakan api
keburukan dan setelah itu kalian kipasi agar apinya lebih menyala lagi.

Kalian telah bersepakat dengan setan yang akan menjerumuskan


kalian. Kalian mulai meredupkan dan mematikan cahaya agama
Allah dan mengaburkan serta menghancurkan Sunnah Rasulullah
(SAW). Kalian mengucilkan keluarga dan keturunan Nabi kalian.
Kami sendiri lebih memilih untuk bersabar, tapi kesabaran dengan
pedang terhunus di leher kami, dan tombak-tombak tajam
menunggu untuk menusuk dada-dada kami.

Betapa buruknya akhlak kalian dengan mengatakan bahwa Allah


Taala tidak pernah memberikan kami hak untuk mewarisi, dan
oleh karenanya kami takkan mendapatkan warisan apapun dari
Nabi. Apakah kalian mengikuti ajaran orang-orang yang buta
huruf? Bagi kaum beriman, tidak ada keputusan yang jauh lebih
baik daripada keputusan yang telah ditetapkan oleh Allah.

Apakah kalian tidak tahu tentang hal ini? Benar sekali! Kalian memang
sebenarnya tahu tentang hal ini. Kenyataan itu sama terangnya
dengan cahaya matahari di siang hari pada musim panas. Kalian tahu
bahwa aku ini puteri Nabi kalian.

Wahai saudaraku kaum Muslimin! Apakah warisanku ini akan


kalian rampas dengan kekerasan? Wahai putera Qahafah (Abu
Bakar), jawablah pertanyaanku ini. Apakah Al-Quran telah
mengatakan bahwa engkau boleh mewarisi harta ayahmu

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 26
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

sedangkan aku tidak boleh mewarisi harta ayahku? Apakah


engkau sudah berani mengubah Kitabullah? Apakah Kitabullah
sudah engkau sembunyikan di belakang punggungmu? Sementara
itu Al-Quran berkata: Sulaiman mewarisi harta ayahnya; Daud
mewarisi harta ayahnya. Kemudian Yahya bin Zakariyya: ia berkata,
Ya, Allah! Berkahilah aku dengan seorang putera, yang akan menjadi
pewarisku dan menjadi keturunan Yakub. Apakah engkau sendiri
yang sudah mengada-ada bahwa aku tidak akan mendapatkan
warisan dari orang-tuaku? Apakah Allah menurunkan wahyu
padamu? Apakah Allah menurunkan ayat khusus untukmu
sehingga engkau bisa menyingkirkan ayahku? Apakah engkau
hendak berkata bahwa dua orang yang memiliki agama yang
sama tidak boleh saling mewarisi? Bukankah agama ayahku dan
agamaku sama. Apakah engkau memperlakukan seorang yang
awam Al-Quran lebih baik daripada ayahku atau sepupunya?
Kalau itu yang engkau mau, maka ambilah hartaku itu sesukamu;
ambilah seperti engkau mengambil seekor unta yang berpelana
untuk engkau gunakan. Tunggangilah unta itu! AKAN TETAPI
camkanlah! Camkanlah bahwa aku akan menemuimu pada hari
kebangkitan dan aku akan menuntutmu. Hari itu adalah hari yang
sangat dasyhat sekali dimana Allah akan menghiasi kursi keadilan
dan Muhammad al-Mustafa akan menjadi penuntut atas dirimu.

(LIHAT: Sharh ibn al Hadeed, Volume 4, halaman 108, diterbitkan di Beirut,


Lebanon)

Tanah Fadak itu adalah topik pembicaraan yang paling membuat panas
telinga kaum Muslim Sunni. Itu disebabkan karena mereka sangat
menjunjung tinggi dan memuja-muja sosok Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Sementara itu, fakta-fakta sejarah yang ada di sekitar permasalahan tanah
Fadak ini bisa menempatkan sosok Abu Bakar ini sebagai sosok orang Fasik
dan Pendusta. Di sisi lain, kalau kaum Muslim Sunni itu tetap
mempertahankan kesalehan Abu Bakar, maka itu artinya mereka akan
menempatkan sosok Fathimah sebagai sosok wanita materialistik dan juga
pendusta. Kaum Muslim Sunni akan kebingungan dalam menilai
permasalahan ini.

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 27
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Akan tetapi kalau akal sehat itu dijadikan alat untuk menimbang-nimbang
suatu fakta sejarah, maka kita akan memiliki keputusan sebagai berikut:

Kalau ada dua orang bertikai, maka itu ada dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama ialah salah satu diantara mereka pasti salah.
Kemungkinan kedua ialah dua-duanya salah.

Tidak mungkin kita menyebutkan dua-duanya benar. Akan tetapi kalau


kita menyebutkan salah satu itu benar berarti kita menempatkan pihak
yang salah sebagai pihak yang rendah dan derajatnya mendadak jatuh
dalam kehinaan.

Untuk menimbang siapa yang benar dan siapa yang salah diperlukan banyak
aspek. Fakta sejarah yang demikian melimpah bisa memudahkan kita dalam
menarik kesimpulan. Sementara akal sehat, keluasan hati dan kejujuran ..
semua itu bisa menjadi alat untuk mengenali kebenaran. Kenalilah kebenaran
dengan membebaskan pikiran kita dari fanatisme buta. Bukalah pintu hikmah
dengan hati yang jujur dan keinginan yang tulus.

1. Dalam kitab Abwab al-Khumus:




.


2262 3 )652(

. 6262
: :
2041 1987.
SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 28
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Maka telah marah Fathimah puteri Rasulullah (saw) dan meninggalkan


Abu Bakar, marahnya berlanjutan sehingga beliau wafat.

2. Dalam kitab al-Maghazi, bab Ghurwah Khabir, Hadis 3998:






(652) 0 2502
3223 .
:
1987. :2041
Fathimah marah pada Abu Bakar dan beliau tidak berbicara lagi
dengannya sehingga wafat Sahih Bukhari, jilid 4 halaman 1549,
hadis ke 3998.

3. Dalam kitab al-Faraidh hadis 6346:

.


(652) 2 6010

2302 ()
. :
. :2231 2041

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 29
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Maka Fathimah meninggalkannya (Abu Bakar) dan tidak lagi berbicara


dengannya sehingga meninggal dunia Sahih Bukhari, jilid 6 halaman
2474, hadis ke 6346.

4. Dalam riwayat ibnu Quthaibah, Fathimah tidak mengizinkan mereka


masuk sewaktu Abu Bakar dan Umar datang untuk berziarah. Mereka
terpaksa memohon Imam Ali (as) menjadi perantara namun gagal.
Bahkan Fathimah memberikan maklum balas seperti berikut:





Kami bersumpah demi Allah atas anda berdua, apakah kalian tidak
dengar apa yang Rasulullah katakan: Ridha Fathimah adalah ridhanya
aku, marahnya Fathimah adalah marahnya aku, maka barangsiapa
yang menyebabkan keridhaan anakku Fathimah maka ia pun
membuatkan aku ridha, barangsiapa yang menyebabkan kemarahan
Fathimah maka ia membuatkan aku marah.

.
Kedua mereka menjawab: Iya kami telah dengari ia daripada
Rasulullah (saw).

Setelah itu Fathimah berkata:


.
Maka sesungguhnya saya bersaksi demi Allah dan malaikatnya,
sesungguhnya kalian berdua menyebabkan saya marah dan
membuatkan saya tidak ridha, saya akan mengadu tentang kalian
berdua ketika pertemuan saya dengan nabi.

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 30
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Tidak cukup dengan ini Fathimah menambah lagi:

.

21 2 )612(
:
2023 :
2221.
Demi Allah, akan saya mengutuk anda setiap kali selesai shalat. Al-
Imamah wa siyasah, jilid 1 halaman 17.

5. Ibu Qutaibah al-Dainuri menulis dalam Takwil Mukhtalif al-Hadis:

Fathimah (ra) telah meminta harta pusaka ayahnya daripada Abu


Bakar. Apabila ia tidak memberikan pusaka kepadanya, Fathimah
bersumpah tidak akan berbicara lagi dengannya buat selama-lamanya,
dan mewasiatkan agar ia dikebumikan di waktu malam supaya tidak
dihadiri Abu Bakar. Maka beliau dikebumikan di waktu malam.






344 2 )612(
: :
2216 2323.
SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 31
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

Takwil Mukhtalaf al-Hadis, jilid 1 halaman 300

6. Abdul Razak Shanani menulis:




Daripada Hasan bin Muhammad berkata: bahawa Fathimah binti Nabi
(saw) telah dikebumikan di waktu malam supaya Abu Bakar tidak
menshalatinya. Di antara mereka berdua ada sesuatu.

Dia menambahkan:


.
)622 (
3 521 2555 2550
:
2043 : .
Daripada Hasan bin Muhammad meriwayatkan seperti ini dengan
mengatakan beliau (Fathimah) mewasiatkan seperti itu (dimakamkan
di waktu malam). Al-Mushannaf al-Maktabah al-Islamiyah Beirut,
jilid 3 halaman 521, hadis 6554 dan 6555, cetakan kedua 1403 H.

7. Muhammad bin Ismail Bukhari menulis:



SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 32
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

.


2502 0 )652(
. 3223
:
2041 : 1987.
Dan beliau (Fathimah) hidup setelah wafatnya Rasulullah selama
enam bulan, maka setelah (Fathimah) wafat, beliau dikebumikan di
waktu malam oleh suaminya Ali bin Abi Talib dan tidak sekali-kali
diizinkan Abu Bakar menyolati jenazahnya.

8. Muhammad bin Ismail Abu Abdillah, Sahih Bukhari jilid 4 halaman


1549.

Ibnu Qutaibah dalam takwil yang berbeda menulis:




.

344 2 )612(
: :
13932216 .
Dan sesungguhnya Fathimah menuntut harta pusaka ayahnya
daripada Abu Bakar, maka Abu Bakar tidak memberi kepadanya.
Fathimah bersumpah tidak lagi mahu berbicara dengan Abu Bakar

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 33
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

selama-lamanya sehinggalah dia (Abu Bakar) tidak terhadir saat


pengkebumiannya.

9. Abdul Razak Sanai menulis:



.
Daripada Jarih dan Umru bin Dinar, sesungguhnya Hasan bin
Muhammad memberitahu bahawasanya Ali mengebumikan Fathimah
binti Nabi (saw) di waktu malam sehingga Abu Bakar tidak
menyolatinya kerana antara kedua mereka ada peristiwa yang telah
terjadi.

Beliau menambahkan lagi:

Hasan bin Muhammad menukilkan riwayat seperti ini juga;


sesungguhnya dia (Fathimah) telah mewasiatkan demikian itu.

)622 (
3 521 2550
: 2555 :
2043 : .
Al-Sanani, Abu Bakar Abdul Razak, al-Musannaf, jilid 3 halaman 521
hadis no. 6555.

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 34
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

10. Dan Ibnu Bathal dalam Syarah Sahih Bukhari menulis



.
.

.
Kebanyakan ulama membenarkan pengebumian jenazah di waktu
malam dan Ali bin Abi Talib mengebumikan isterinya di waktu malam
sehingga Abu Bakar tidak menyolatinya kerana antara kedua mereka
ada peristiwa yang telah berlaku.


002) 3 (
365 : :
2003 / :2063
Ibnu Bathal, Syarah Sahih Bukhari, jilid 3 halaman 325.

11. Ibnu Abil Hadid ketika mengutip dari Jahiz (wafat dalam tahun 255
Hijrah) menulis:


(. )
Fathimah mengadu dan berdukacita sehingga beliau mewasiatkan
supaya Abu Bakar tidak menyolatinya.

( )
.
SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 35
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015


) 255 (
: 251 22
: /
14182223 .

12. Ibnu Abil Hadid al-Muktazili, Syarh Nahjul Balaghah, jilid 16,
halaman 157.

Dan di tempat lain beliau menulis:




.
214 22 .
Disembunyikan kematian dan tempat pengkebumian Fathimah, dan
Abu Bakar serta Umar tidak dapat menyolatinya , semua yang
dikatakan oleh Murtadha dapat saya terima kerana riwayat-riwayat
yang berkaitan dengannya sangat sahih. Demikian juga sahihnya kisah
kemarahan Fathimah.

Syarh Nahjul Balaghah, jilid 16 halaman 170

YANG MEMBUAT MARAH FATHIMAH


IA MEMBUAT MARAH RASULULLAH

YANG MEMBUAT MARAH RASULULLAH


IA MEMBUAT MARAH ALLAH

YANG MEMBUAT MARAH ALLAH


TAK MUNGKIN MENDAPAT MAGHFIRAH

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 36
TANAH FADAK DAN KESERAKAHAN POLITIK
2015

2003 SDOL.Made and Mantained by Syed Ammar Shah

Site menu:

The Shia Doctrine SDOL Forum Downloads Other Documents About SDOL
Home Page

Related Articles

- Who are The Ahlulbayt

- Love for the AhlulBayt is sign of faith

- At-tahera; The verse of Purity

Read More Here

SDOL/www.islamitucinta.blogspot.com 37

Anda mungkin juga menyukai