Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kematian ibu yang
tinggi. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia pada tahun 2009 AKI mencapai
226/100.000 kelahiran hidup, hal ini terus diupayakan agar pada tahun 2015 AKI dapat
mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) yakni 102/100.000 kelahiran
hidup. Salah satu program pemerintah untuk menurunkan AKI adalah Program Kerja
Gerakan Sayang Ibu antara lain memberikan kenyamanan ketika persalinan karena dapat
terjadi robekan, baik robekan spontan atau melalui pembedahan (episiotomi). Episiotomi
yaitu membuat sayatan antara anus dan vulva untuk memperbesar pintu vagina agar fetus
tidak mengalami disproporsi yang membuat kelahiran menjadi tertunda dan terjadi hypoxia
pada bayi14. Jahitan episiotomi selain memiliki manfaat, ternyata menimbulkan rasa nyeri
yang mengganggu kenyamanan ibu-ibu. Pernyataan ini diperkuat oleh penelitian yang
dilakukan Kuncahyana bahwa sebanyak 70,9% ibu mengalami nyeri di sekitar jahitan
episiotomi. Selain itu Oliveira juga mengatakan sebanyak 73% nyeri post episiotomi sangat
mengganggu kenyamanan ibu yang mengakibatkan kesulitan pada saat buang air besar,
buang air kecil serta insomnia. Kondisi ini akan berlangsung selama beberapa minggu
sampai satu bulan postpartum, oleh karena itu diperlukan intervensi dan penanganan agar
tidak menambah rasa nyeri.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang bisa diambil dari latar belakang di atas yaitu bagaimana Trend dan
Issue Efektifitas Senam Kegel dan Relaksasi nafas dalam terhadap nyeri perineum pada
ibu postpartum

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui efektifitas senam kegel dan relaksasi nafas dalam terhadap nyeri
perinium pada ibu post partum.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Keperawatan Maternitas


Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan
kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari
klien, keluarga , dan bayi baru lahir. Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari
pelayanan kesehatan dimana perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk
membantu beradaptasi pada masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal.
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang
difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi /
kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada
pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan.

2.2 Trend Keperawatan Maternitas Senam Kagel


Nyeri perineum pada ibu post partum sesudah senam kegel Berdasarkan hasil
penelitian dari 15 responden setelah dilakukan senam kagel memiliki rata-rata nyeri 3.53.
Sedangkan nilai nyeri minimal adalah 2 dan maksimal 6 atau nyeri ringan sampai sedang.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebelum dilakukan senam kagel ibu
nifas memiliki rata-rata nyeri 4.73. Secara umum nyeri perineum yang dirasakan ibu adalah
hal yang wajar, yang terjadi karena luka pada saat melahirkan. Hal ini sesuai dengan teori
Perry dan Potter (2006) yang menyatakan bahwa nyeri sebagai suatu sensori subyektif dan
pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan
aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadiankejadian daerah terjadinya
kerusakan.
Senam kagel adalah senam untuk menguatkan otot panggul yang ditemukan oleh
Dr. Kegel. Otot panggul atau otot PC (PuboCoccygeal Muscle) adalah otot yang melekat
pada tulang-tulang panggul seperti ayunan dan berperan menggerakkan organ-organ dalam
panggul yaitu rahim, kantong kemih, dan usus. Senam Kegel awalnya ditujukan untuk
mengatasi inkotinensia (ketidakmampuan menahan pipis) pada wanita. Inkontinensia bisa

2
timbul paska persalinan atau sebab lainnya (Cammu, Het al.,2006) Setelah dilakukan
senam kagel selama 3 hari ibu mengalami penurunan rasa nyeri hal ini sesuai dengan teori
bahwa senam kagel bertujuan untuk melatih/menguatkan otot-otot dasar panggul (pelvic
floor muscle). Otot panggul akan melemah karena kehamilan, persalinan, kegemukan dan
batuk berat dapat menjadi beban bagi otot panggul. Bila dasar otot panggul melemah akan
menimbulkan banyak komplikasi.

2.3 Manfaat Senam Kagel

Hal ini sesuai teori dimana manfaat senam kagel


antara lain :
a. Memudahkan kelahiran bayi tanpa banyak merobek jalan lahir (tanpa atau sedikit
jahitan)
b. Meningkatkan kepuasan seksual (karena lebih kuatnya daya cengkeram vagina)
c. Mengurangi nyeri perineum (dimana dengan melakukan senam kagel dengan
benar akan memperlancar sirkulasi darah ke daerah perineum dan sekitarnya serta
terjadinya peregangan pada otot-otot perineum hal ini akan mengurangi rasa nyeri
yang dirasakan ibu karena ibu akan lebih nyaman dengan keadaan luka perineum
setelah melahirkan telah terbiasa digerakkan selain itu luka perineum juga akan
segera pulih.
d. Mencegah ambein/wasir
e. Mencegah ngompol kecil saat bersin dan batuk
f. Meningkatkan kekuatan otot dasar panggul untuk berkontraksi
g. Meningkatkan ketegangan dan kemampuan regangan pada otot dasar panggul
h. Menjaga lapisan endopelvic dan keutuhan saraf (pada otot dasar pangggul)
(Suddarth, 2005)

2.5 Langkah Senam Kagel

Mengenali dan Persiapan

3
Beberapa jenis latihan kontaksi otot dasar panggul perlu dikenali. Lakukanlah sendiri
sebelum melatih pasien.

a. Latihan 1

Bayangkan, anda ingin buang angin dan lakukan seolah-olah anda menahan agar tak
terjadi buang angin. Akan terasa, otot dasar panggul bergerak, bokong dan otot paha tidak
bergerak, kulit sekitar anus berkontraksi dan seolah-oleh anus masuk ke dalam.

b. Latihan 2

Bayangkan, anda duduk di toilet untuk buang air kecil. Hentikan arus pancaran miksi,
tahan dan lepaskan lagi. Latihan ini disebut STOP TEST. Latihan agak sulit untuk
dikerjakan karena tekanan dari suprauretra lebih besar. Pada prakteknya, lakukan stop
test pada perjalanan pancaran miksi, stop, relaksi selesaikan miksi.
Mungkin anda hanya berhasil mengecilkan deras aliran miksi, hal ini berarti otot dasar
panggul memang lemah. Setidaknya otot yang dilatih sudah benar. Bila aliran miksi
semakin deras, berarti otot yang berkontraksi tidak benar, artinya yang berkontraksi bukan
otot dasar panggul. Latihan tak boleh sering dilakukan, sukup satu kali sehari saja.

c. Latihan 3

Berbaring terlentang, dengan kedua lutut fleksi dan terpisah melebar. Bayangkan,
seseorang mencoba menusuk dengan jarum tumpul pada area parineal. Tanpa
menggerakkan tungkai, tanpa masuk ke arah tubuh untuk menghindari tusukan
imajiner tersebut. Bila gerakan benar, maka kulit sekitar anal mengkerut dan masuk.
Untuk memastikannya, letakkan telunjuk pada perineum, kontraksikan otot dasar panggul,
terasa prenium bergerak menjauhi jari. Dan bila relaks, jari akan tersentuh prenium
kembali.

d. Latihan 4

Dengan posisi berbaring seperti latihan 3, letakkan satu jari di area tulang ekor,
sedangkan jari lain pada area tulang pubis. Pada waktu kontraksi otot dasar panggul, terasa

4
gerakan kedua jari tengah, atau berarti tulang ekor dan tulang pubis bergerak saling
mendekat. Bila ke-4 latihan tersebut dikerjakan dengan benar dan pasien serta anda tidak
ragu lagi, maka tahap latihan dasar dapat dilakukan.

2.6 Issue Senam Kagel


Issuenya dengan adanya teknik senam kagel tersebut bisa memudahkan kelahiran bayi
tanpa banyak merobek jalan lahir (tanpa atau sedikit jahitan). Dengan adanya teknik senam
kagel kita juga dapat meminimalkan penggunaan obat, kemungkinan komplikasi persalinan
lebih kecil. Proses pembukaan jalan lahir lebih singkat, memperpendek tahap awal persalinan,
proses persalinan jauh lebih lancar dan cepat. Teknik kagel di duga bisa mengalami
kegagalan,kegagalan pada ini bisa jadi karena pasien juga terlalu banyak pikiran,dan keraguan.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektifitas senam kegel dan relaksasi nafas dalam
terhadap nyeri perinium pada ibu post partum, maka dapat disimpulkan nyeri perineum pada ibu
post partum sebelum senam kegel memiliki rata-rata nyeri 4.73, Nyeri perineum pada ibu post
partum
setelah dilakukan senam kagel memiliki rata-rata nyeri 3.53, senam kegel lebih efektif
dibandingkan relaksasi nafas diperoleh nilai p-value 0,036.

3.2 Saran

Diharapkan dengan kerjasama dari semua pihak metode Senam Kagel tidak hanya didengar
tetapi dapat dilakukan oleh semua ibu post partum baik yang berada dikota maupun didesa untuk
untuk mengurangi rasa sakit setelah melahirkan dan bermanfaat untuk ketenangan ibu dan bayi
sesuai dengan filosofi kebidanan.

Bagi Bidan diharapkan dapat meningkatkan dalam memberikan pelayanan kebidanan


dengan tetap memperhatikan filosofi kebidanan sehingga angka kesehatan dapat mencapai derajat
/ kualitas kesehatan yang tinggi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta:RinekCipta.
Azwar. 2006. Angka Kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi, Diakses pada tanggal 3 Januari
2014. From: http://61.203.71.11/kompascetak/ 0504/07/humaniora/1669802.htm.
Evi Nur Imamah. 2009. Pengaruh Teknik Relaksasi Terhadap Penurunan Nyeri Luka Jahitan
Perineum Pada Ibu Post Partum.
Herdiana, 2007, tips pijat perinium, Diakses pada tanggal 1 Februari 2014. From:
http://.www.klikdokter.com
Hidayat, Alimul, A. 2010. Metodelogi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika
Priharjo. 2005. Perawatan Nyeri, pemenuhan aktivitas istirahat. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai