Aliansya Zuchtari
BINUS University, DKI Jakarta, 085691322505, ocha.aliansya@yahoo.com
ABSTRACT
The purpose of this research is to make an application to help the tourists understanding the
stories of the reliefs, whether the reliefs that still exist or not (Karmawibhangga relief) on
Borobudur Temple, also to conserve the culture. The method used for this research divided
into the method of collecting data and the method of software engineering which done with
the waterfall model, consist of Requirement Definition, System and Software Design,
Implementation and Unit Testing, Integration and System Testing, and Operation and
Maintenance. The result of this research is a virtual tour guide for Borobudur Temple with
an Augmented Reality feature that can be used for Android devices. The conclusion of this
research is with the existence of a virtual tour guide application, users will be helped in
understanding the stories behind each relief of Borobudur Temple and in doing the tourism
there.
Keyword : Augmented Reality, Android, Borobudur
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sebuah aplikasi untuk membantu pengunjung
memahami cerita dari relief-relief yang ada dan yang tidak terlihat (Relief Karmawibhangga)
pada Candi Borobudur serta untuk melestarikan budayanya. Metode yang digunakan untuk
penelitian ini dibagi menjadi metode pengumpulan data dan metode pengembangan aplikasi
yang dilakukan dengan waterfall model, yang terdiri dari Requirement Definition, System
and Software Design, Implementation and Unit Testing, Integration and System Testing, dan
Operation and Maintenance. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah virtual tour guide untuk
Candi Borobudur dengan fitur Augmented Reality yang dapat digunakan untuk perangkat
Android. Simpulan dari penelitian ini adalah dengan adanya aplikasi virtual tour guide,
pengguna akan terbantu dalam memahami cerita yang terkandung di setiap relief Candi
Borobudur dan melakukan pariwisata ke sana.
Kata Kunci : Augmented Reality, Borobudur, Android
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Candi Borobudur merupakan sebuah candi Buddha terbesar di Indonesia yang terletak
di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Selain sebagai tempat ibadah umat Buddha, Candi
Borobudur juga merupakan salah satu objek wisata di Indonesia. Candi ini terdiri atas enam teras
berbentuk bujur sangkar yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar yang pada dinding-
dindingnya dihiasi dengan 1460 relief. Relief - relief pada Candi Borobudur selain
menggambarkan tentang ajaran hidup sang Buddha, juga mengisahkan kehidupan zaman
Mataram kuno. Relief pada dinding Candi Borobudur terbagi 4 kisah utama yakni
Karmawibangga, Lalitawistara, Jataka dan Awadana, serta Gandawyuda. Untuk membaca cerita
pada relief sebuah candi ini pengunjung harus berjalan searah jarum jam, yang dikenal dengan
istilah Pradaksina, yang berasal dari bahasa Sansekerta Daksina yang berarti timur (cerita
dimulai dari sisi sebelah timur dan berakhir di sisi sebelah timur).
Berdasarkan pengalaman penulis, sulit untuk mengerti atau mengetahui cerita yang
terkandung pada setiap relief tanpa adanya tour guide. Selain itu, relief pada dinding bagian
paling bawah Candi Borobudur, bagian Karmawibhangga, telah ditutup untuk dibangun pondasi
untuk memperkuat Candi Borobudur. Oleh karena itu, penulis berupaya membuat sebuah aplikasi
virtual tour guide untuk membantu pengunjung memahami cerita dari relief-relief yang ada serta
yang sudah tidak terlihat, juga untuk membantu pengunjung menjelajahi area-area di Taman
Wisata Candi Borobudur.
Aplikasi ini akan dikembangkan menggunakan IBM Worklight sebagai piranti lunak untuk
mengembangkan Aplikasi hybrid untuk perangkat mobile. Selain IBM Worklight, pembuatan
aplikasi ini juga menggunakan teknologi Augmented Reality dan GPS sebagai fitur tambahan
yang dikembangkan menggunakan Software Development Kit, Wikitude.
Augmented Reality ini dipilih karena pengembangannya relatif lebih mudah dan murah jika
dibandingkan dengan Virtual Reality. Augmented Reality sudah banyak digunakan di berbagai
bidang, seperti di bidang pendidikan yang sudah banyak digunakan untuk menciptakan minat
belajar siswa yang lebih tinggi seperti yang dituliskan oleh Jennifer Demski dalam artikelnya,
Augmented Reality is Going Mobile and Coming to a Classroom Near You. Dalam artikel itu
disebutkan bahwa di Amerika, penggunaan AR sudah banyak dimanfaatkan oleh para pengajar,
contohnya untuk pelajaran Kimia. Sedangkan di bidang pariwisata, AR digunakan untuk
menciptakan pengalaman berpariwisata yang lebih menarik dengan adanya aplikasi pendukung
yang interaktif. Hal itu dituliskan dalam paper yang berjudul Enhancing Tourism Experience
through Mobile Augmented Reality: Challenges and Prospects dan Overview of Smartphone
Augmented Reality Application for Tourism bahwa AR digunakan dalam sector pariwisata untuk
menambah pengalaman pelancong. Contoh aplikasi pariwisata yang menggunakan AR antara lain
adalah Tuscany+, Museum of London: Street Museum, dan Virtual Tour. Di Indonesia,
penggunaan AR untuk pariwisata sudah diterapkan untuk pembuatan aplikasi Indonesia in Your
Hand, yang merupakan aplikasi pariwisata dan kuliner.
Dalam pengembangan aplikasi ini, bahasa-bahasa pemrograman client-side seperti Javascript,
CSS3, dan HTML5 dipilih agar nantinya aplikasi ini dapat diimplementasikan ke berbagai macam
platform sistem operasi mobile. Untuk saat ini, aplikasi akan dikembangkan pada platform
Android karena menurut survei yang kami lakukan pengguna Android di Indonesia lebih banyak
dari pada pengguna iOS.
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini ada dua, yaitu metode pengumpulan data
dan metode pengembangan aplikasi.
A. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan adalah observasi objek, survei, dan studi pustaka. Observasi
objek dilakukan dengan meninjau objek penelitian Candi Borobudur secara langsung
untuk mencari tahu masalah yang ada dan solusi yang tepat untuk masalah tersebut. Survei
dilakukan dengan cara memberi kuesioner secara online kepada pengguna social media
dan secara tercetak kepada pengunjung Candi Borobudur. Pemberian kuesioner
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana mereka memahami cerita-cerita yang
terkandung dalam setiap relief di Candi Borobudur serta untuk mengetahui perlu atau
tidaknya aplikasi yang akan dikembangkan. Sedangkan studi pustaka dilakukan dengan
mempelajari beberapa referensi terkait, seperti buku dan jurnal.
B. Metode Pengembangan Aplikasi
Pada metode pengembangan aplikasi , yang digunakan dalam penelitian ini adalah
waterfall model yang tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut
a. Requirement Definition
Yaitu mengumpulkan data untuk mengetahui masalah yang ada serta requirement
untuk aplikasi yang akan dikembangkan. Data didapat dari langkah-langkah yang
dilakukan dengan metode pengumpulan data.
b. System and Software Design
Pada tahap ini, data yang telah didapatkan di tahap sebelumnya kemudian digunakan
untuk dasar pembuatan UML dan storyboard.
c. Implementation and Unit Testing
Pada tahap ketiga ini, dilakukan pembuatan aplikasi atau penulisan kode dan
kemudian diperoleh aplikasi dalam bentuk prototype.
d. Integration and System Testing
Prototype yang diperoleh sebagai hasil dari penulisan kode kemudian diuji coba untuk
mengetahui apakah sudah memenuhi requirement atau belum.
e. Operation and Maintenance
Prototype yang telah lulus uji coba kemudian mulai digunakan secara nyata. Pada
tahap ini, apabila terjadi error yang tidak ditemukan sebelumnya akan segera
diperbaiki dengan kembali ke tahap yang diperlukan.
Jika memilih pilihan menu Borobudur History, akan tampil halaman sebagai berikut
Saat berada di dalam menu Borobudur History, dapat masuk ke menu Gallery yang
tampilannya seperti pada gambar 3 di bawah.
Gambar 3. Tampilan Halaman Gallery
Bila dari halaman Home kita memilih menu Borobudur Relief, dapat melihat tampilan
halaman sebagai berikut
Pada halaman ini, kita dapat melihat setiap relief di Candi Borobudur yang telah
dikelompokan berdasarkan tingkatannya. Pada gambar 5 berikut, kita dapat melihat tampilan
Live View yang dapat diakses dari halaman menu utama dan Borobudur Relief.
Saat memilih salah satu relief, kita dapat melihat tampilan seperti pada gambar 6 dan saat
kita memilih icon Place & Facilities tampilannya seperti pada gambar 7.
Gambar 6. Tampilan Penjelasan Relief 1 pada Karmawibhangga
3.2 Testing
Testing kemudian dilakukan setelah penulisan aplikasi selesai dengan melakukan Black Box
Testing. Hasilnya adalah sebagai berikut
User sudah memilih User memilih menu Halaman Borobudur Sesuai dengan
1
aplikasi untuk dijalankan Borobudur History History ditampilkan keinginan
User sudah memilih User memilih menu Halaman Borobudur Sesuai dengan
2
aplikasi untuk dijalankan Borobudur Relief Relief ditampilkan keinginan
User sudah memilih User memilih menu Halaman Gallery Sesuai dengan
5
menu Borobudur History gallery Ditampilkan keinginan
Icon-icon Pintu
User memilih icon berdasarkan tingkat yang
Sudah memilih menu Sesuai dengan
12 Lantai berdasarkan disembunyikan
Live View keinginan
pintu ditampilkan berdasarkan
lantai yang user pilih
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk pengembangan aplikasi ini ke depannya adalah
1. Dibuat versi yang dapat digunakan untuk sistem operasi lain, seperti iOS Blackberry 10,
dan Windows Phone.
2. Menggunakan web service sebagai protokol pertukaran data antara device dan cloud
storage untuk pertukaran data foto-foto relief. Karena tanpa penggunaan cloud storage,
ukuran aplikasi menjadi begitu besar.
3. Map yang saat ini masih statis. Jika diubah menjadi map dinamis, akan lebih
mempermudah pengguna dalam mencapai tempat yang diinginkan di lingkungan Taman
Wisata Candi Borobudur.