Anda di halaman 1dari 3

Menghitung Pajak Dokter

Berita sosialisasi dan pengetatan pajak terhadap dokter, sedikit banyak memberikan
berbagai respon. Ada yang merespon dengan biasa, ada yang sakit hati. Benjamin
Franklin sendiri berkata: hanya dua hal yang tak dapat dihindari, pajak dan
kematian.
Sampai hari ini pajak masih menjadi sumber pendapatan negara utama. Dan
sifatnya yang wajib membuatnya tidak untuk dihindari. Masih merupakan peraturan
perundangan yang berlaku apapun perasaan kita terhadapnya.

Jadi, mari kembali ke topik bahasan, bagaimana menghitung pajak untuk dokter.
Agar mudah disertai contoh, dengan pribadi yang belum berkeluarga.

Pajak, dibayarkan tiap bulan, baik oleh pribadi maupun pemberi kerja.
Tetapi pelaporan pajak dilakukan masing-masing pribadi. Walaupun telah dipotong
oleh pemberi kerja. Batas akhir pelaporan adalah 31 Maret. Melaporkan pajak
kewajiban pribadi masing-masing.
Bagaimana menghitung pajak penghasilan dokter?
1. Yang pertama adalah penghasilan praktik
Dokter dapat melakukan praktik pribadi. Penghasilan yang didapatkan dari praktik
pribadi tidak seluruhnya merupakan pendapatan bersih. Ada yang merupakan biaya-
biaya. Pajak menggunakan aturan norma 30-40%. Artinya dari omset total, yang
dikenai pajak adalah 30-40% saja.
Semisal ada dua dokter, dokter A dan dokter B:
Dokter A memiliki pasien pribadi 2 orang sehari, dan praktek seminggu 5 hari. Tarif
perpasien 20.000 sehingga pendapatan kotor bulanan adalah 800.000 perbulan atau
tahunan 9.600.000.

Dokter B memiliki pasien pribadi 5 orang sehari dan praktek seminggu 5 hari. Tarif
perpasien 100.000 sehingga pendapatan kotor bulanan 10.000.000 atau tahunan
120.000.000.

Dokter A akan memiliki pendapatan netto 40% dari 9.600.000 yaitu 3.840.000.
Dokter B akan memiliki pendapatan netto 40% dari 120.000.000 yaitu 48.000.000

Catat dulu ya.


2. Yang kedua adalah pendapatan sebagai pekerja
Dokter bekerja kepada orang lain, misal kepada RS. Setiap periode akan mendapat
gaji dari pemberi kerja. Dan dalam slip gaji biasanya sudah dipotong pajak. Simpan
catatan pemotongan pajak anda, untuk dipakai saat pelaporan.
Semisal:
Dokter A tadi juga bekerja di 2 RS dan mendapat total 4.000.000 sebulan sebelum
dipotong pajak sehingga pendapatan sebagai kerja adalah 48.000.000 setahun
Dokter B juga bekerja di 2 RS dan mendapat total (termasuk jasa medis, tunjangan
dll) 50.000.000 sebulan sebelum dipotong pajak. Atau 600.000.000 setahun.

Catat lagi ya, ini unsur pendapatan kedua


3. Yang ketiga, adalah pendapatan dari tempat lain
Semisal memiliki usaha, ada laba. Atau memiliki deposito, ada bunga. (Catatan,
beberapa pendapatan memiliki pajak final, artinya tidak perlu dipotong ulang, hanya
dilaporkan saja).
Semisal:
Dokter A punya warung yang laba bersihnya (setelah dikurangi pengeluaran lain-
lain) 1.000.000 sebulan. Maka pendapatan unsur ketiga 12.000.000 setahun
Dokter B punya warung yang sama, dan laba yang sama. Misal 12.000.000 setahun
juga.
Merangkum penghasilan
Dokter A memiliki total pendapatan 3.840.000+48.000.000+12.000.000 yaitu
63.840.000 setahun. PTKP (pendapatan tidak kena pajak) orang yang belum
menikah adalah 24.000.000 setahun. Sehingga PKP ataupendapatan kena
pajak Dokter A adalah 39.840.000.
Dokter B memiliki total penghasilan 48.000.000+600.000.000+12.000.000 yaitu
660.000.000 setahun. PTKP sama 24.000.000, sehingga PKP dokter B adalah
636.000.000
Menghitung pajak penghasilan
Pajak penghasilan sifatnya progresif, artinya akan meningkat seiring dengan
besarnya pendapatan. Semakin besar pendapatan semakin tinggi pajaknya.
Kemungkinan hal ini diterapkan agar adil.
Peraturannya seperti ini:
Penghasilan sampai dengan Rp50 juta 5%
Di atas Rp50 juta s.d. Rp250 juta 15%
Diatas Rp250 juta s.d. Rp500 juta 25%
Diatas Rp500 juta 30%

Anda masih ingat rangkuman pendapatan dokter A diatas? Jadi pajak dokter A
adalah 5% dari 39.840.000 yaitu1.992.000 pertahun, atau 166.000 perbulan.
Kemudian untuk dokter B, yang penghasilannya 636.000.000 pajaknya sebagai
berikut:
Yang 50.000.000 pertama adalah 5% yaitu 2.500.000
Masih sisa 586.000.000, dimana yang 250.000.000 dikenai pajak 15% yaitu
37.500.000
Masih sisa 336.000.000, dimana ini dipajaki 25% yaitu sebesar 84.000.000
Sehingga total pajak adalah 124.000.000 dan bukan 30% dari 636.000.000 atau 190
juta.
Jadi pajak dokter B adalah 124.000.000 pertahun atau sebesar 10.333.333 juta
perbulan.
Penutup
Pelaporan pajak pribadi harus dilakukan masing-masing (tidak dapat diurus kantor)
walaupun pemotongannya dilakukan pemberi kerja. Pelaporan pajak paling lambat
tiap tanggal 31 Maret. Untuk orang pribadi (OP) yang terlambat menyampaikan SPT,
sanksi administrasinya Rp 100.000.
Sementara itu, wajib pajak yang tidak melaporkan SPT pajak tahunan karena alpa
atau lalai tidak menyampaikan SPT, atau menyampaikan SPT tetapi dengan isi tidak
benar atau tidak lengkap, tidak dikenai sanksi pidana apabila perbuatan tersebut
baru pertama kali dilakukan, sesuai dengan Pasal 13A Undang-Undang Ketentuan
Umum dan Tata Cata Perpajakan (UU KUP). Akan tetapi, wajib pajak wajib
melunasi pajak terutang beserta sanksi kenaikan200 persen.
Bagaimana menurut pendapat anda? Apakah informasi ini menggangu atau
bermanfaat?

Tentu saja, ada hal-hal tertentu yang murah pajak, dan mahal pajak. Setiap
pendapatan yang anda belikan barang mewah, akan dikenai pajak lagi (barang
mewah), atau PBB pada rumah, tetapi ada juga yang pajaknya final hanya 0,1%
pada aset keuangan tertentu.

Catatan:
Kedua contoh adalah single dan belum berkeluarga. Untuk single dan berkeluarga
beda di PTKP (Pendapatan tidak kena pajak) dan pada contoh tidak dimasukkan
pendapatan istri karena skenario belum menikah.
Dan untuk menghitung pajak ada hal-hal lain semisal potongan tunjangan jabatan,
potongan iuran hari tua, tetapi jumlahnya kecil dan perlu dihitung masing-masing.
Setidaknya ini adalah gambaran umum. Jadi, pintar-pintar memilih
kemana cashflow anda diarahkan.

Anda mungkin juga menyukai