A. DEFINISI
B. EPIDEMIOLOGI
D. KLASIFIKASI
Parkinson dapat dibagi menjadi 3 bagian besar :
1. Primer atau Paralisis Agitans
E. PATOFISIOLOGI
Jauh di dalam otak ada sebuah daerah yang disebut ganglia basalis. Jika
otak memerintahkan suatu aktivitas ( misalnya mengangkat lengan ), maka sel-sel
saraf di dalam ganglia basalis akan membantu menghaluskan gerakan tersebut dan
mengatur perubahan sikap tubuh. Ganglia basalis mengolah sinyal dan
menghantarkan pesan ke thalamus, yang akan menyampaikan informasi yang
telah diolah kembali ke korteks otak besar. Keseluruhan sinyal tersebut diantarkan
oleh bahan kimia neurotransmitter sebagai impuls listrik disepanjang jalur saraf
dan di antara saraf saraf. Neurotransmitter yang utama pada ganglia basalis
adalah dopamine. Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis
mengalami kemunduran sehingga pembentukan dopamine berkurang dan
hubungan dengan sel-sel saraf dan otot lainnya juga lebih sedikit. Penyebab dari
kemunduran sel saraf dan berkurangnya dopamine terkadang tidak diketahui.
Penyakit ini cenderung diturunkan, walau terkadang faktor genetic tidak
memegang peranan utama.
1. TREMOR
2. RIGIDITAS
Pada stadium dini, rigiditas otot terbatas pada satu ekstremitas atas,
dan hanya terdeteksi pada gerakan pasif. Biasanya lebih jelas bila peradangan
di fleksi dan ekstensi secara pasif dan pronasi supinasi lengan bawah secara
pasif. Rigiditas merupakan peningkatan jawaban terhadap regangan otot pada
otot antagonis danagoni. Salah satu gejala dini dari rigiditas adalah hilangnya
gerak asosiasi lengan bila berjalan. Meningkatnya tonus otot pada sindroma
Parkinson disebabkan oleh menigkatnya aktivitas neuro motoric alfa.
3. BRADIKINESIA
5. MIKROGRAFIA
Bila tangan yang dominan terlibat, maka tulisan tangan secara gradual
menjadi kecil dan rapat. Pada beberapa kasus, hal ini merupakan gejala dini.
6. POSISI
Rigiditas dan bredikinesia otot pernapaan, pita suara, otot faring, lidah
dan bibir mengakibatkan pengucapan kata-kata yang monoton dengan volume
kecil. Pada beberapa kasus suara mengurang sampai berbentuk suara bisikan
yang dalam.
8. DISFUNGSI AUTONOM
9. DIMENSIA
G. DIAGNOSIS
Dengan melakukan anamnesa dan pemeriksaan yang seksama umumnya
diagnosis sindrom Parkinson sudah dapat ditegakkan. Perlu dilihat ada info
sejarah penggunaan obat drug induced Parkinsonisme. Kemungkimam
diagnosis tepat jika pasien menunjukkan :
bradikinesia, tremor, kekakuan
tanda-tanda motoric biasanya berawal secara unilateral
sekali didiagnosis, dapat dievaluasi perkembangan penyakitnya dengan
skala Hoehndan Yahr
Stage 5 : tidak bisa berjalan atau berdiri tanpa bantuan, hanya sedikit saja
pemeriksaan penunjang lain dibutuhkan setelah evaluasi klinik yang lengkap.
H. TERAPI
- latihan
- edukasi
- nutrisi
pembedahan farmakologi :
Bromokriptin
Obat antikolinergik
Anti histamine
Amantadine (symmetrel)
2. Terapi Fisik