NAMA PEKERJAAN : PEMBUATAN PAGAR KANTOR SAMSAT ACEH JAYA LOKASI ACEH JAYA TAHUN ANGGARAN : 2015 RUANG LINGKUP PEKERJAAN : A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 Pembersihan Lapangan dan Penyiapan Lokasi Pekerjaan 1.00 Ls 2 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 1.00 Ls 3 Gudang dan Barak Kerja 1.00 Bh 4 Dewatering 1.00 Ls 5 Papan Nama Proyek 1.00 Bh 6 Pengadaan Air dan Listrik Kerja 1.00 Ls 7 Administrasi dan Dokumentasi 1.00 Ls B PEKERJAAN TANAH 1 Galian Tanah Pondasi Tapak 158.10 m 2 Galian Tanah Pondasi Menerus 74.25 m 3 Urugan Tanah Kembali 115.72 m C PEKERJAAN BETON 1 Beton Lantai Kerja K100 30.92 m 2 Pondasi Tapak 100x100x25 - Beton K225 16.50 m - Besi Beton Polos 2050.85 kg - Bekisting 16.50 m - Membongkar dan Menyiram Beton 16.50 m 3 Pondasi Tapak 200x100x25 - Beton K225 9.00 m - Besi Beton Polos 1062.71 kg - Bekisting 6.75 m - Membongkar dan Menyiram Beton 9.00 m 4 Sloof 20x25 - Beton K225 14.11 m - Besi Beton Polos 3260.05 kg - Bekisting 35.28 m - Membongkar dan Menyiram Beton 14.11 m 5 Pedestal dan Kolom 25x25 - Beton K225 21.41 m - Besi Beton Ulir 2691.96 kg CV. Himawari Aceh Persada - Besi Beton Polos 1348.16 kg - Bekisting 88.15 m - Membongkar dan Menyiram Beton 21.41 m 6 Pedestal dan Kolom 20x20 - Beton K225 6.91 m - Besi Beton Polos 1926.20 kg - Bekisting 34.56 m - Membongkar dan Menyiram Beton 6.91 m 7 Kolom 13x13 - Beton K200 0.02 m - Besi Beton Polos 7.34 kg - Bekisting 0.18 m - Membongkar dan Menyiram Beton 0.02 m 8 Balok 20x25 - Beton K200 0.72 m - Besi Beton Polos 166.19 kg - Bekisting 2.52 m - Membongkar dan Menyiram Beton 0.72 m 9 Balok 20x10 - Beton K200 0.87 m - Besi Beton Polos 229.97 kg - Bekisting 4.37 m - Membongkar dan Menyiram Beton 0.87 m 10 Balok 13x15 - Beton K200 4.18 m - Besi Beton Polos 1043.65 kg - Bekisting 23.05 m - Membongkar dan Menyiram Beton 4.18 m D PEKERJAAN PASANGAN DAN PLASTERAN 1 Pondasi Pas. Batu Gunung/Kali 1:4 288.73 m 2 Pas. Dinding Bata 1:4 tebal 1/2 bata 495.02 m 3 Pas. Dinding Bata 1:4 tebal 1 bata 5.76 m 4 Plasteran Dinding Bata 1Pc : 4Ps 918.13 m 5 Acian Sloof, Kolom dan Balok 404.87 m 6 Pas. Batu Alam 61.18 m 7 Pas. Granit Dinding 60x60 10.73 m E PEKERJAAN LAIN-LAIN 1 Hollow Pintu (terpasang dicat dan lengkap aksesori) 1.00 Set 2 Hollow Pagar (terpasang dicat dan lengkap aksesori) 41.18 m 3 Stainless Steel Nomenklatur Samsat 1.00 Set 4 Pengecatan Coating Batu Alam 61.18 m 5 Pengecatan sloof, kolom, balok dan dinding bata 1325.80 m CV. Himawari Aceh Persada A. PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan Persiapan Meliputi : 1. Pembersihan Lapangan dan Penyiapan Lokasi Pekerjaan Tahap awal memulai pekerjaan ini, kami melakukan Pembersihkan lokasi kerja dari segala sesuatu yang memungkinkan akan dapat mengganggu kelancaran pekerjaan sesuai petunjuk atau persetujan dari Pengawas Lapangan.
2. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Setelah kita kerjakan pembersihan lapangan/lokasi kerja, selanjutnya kita Tentukan/tetapkan letak pagar dengan mengukurnya yang diawasi oleh Pengawas Lapangan dan memancangkan ke dalam tanah patok-patok yang kuat, kemudian kita hubungkan dengan papan kayu yang kuat dengan ketebalan minimum 2 cm, yang sudah diketam rata pada sisi atasnya. Pemasangan patok kita lakukan dengan jarak 1,50 meter papan bouwplank diperkuat dengan patok kayu berukuran 5/7 cm atau dolken dari as pagar menurut gambar kerja. 3. Gudang dan Barak Kerja Sebelum Kita Mengerjakan Pekerjaan Pembersihan Lokasi Pekerjaan, terlebih dahulu Kami Akam Menyiapkan Gudang dan Barak Kerja Untuk sementara yang dapat berfungsi sebagai Gudang Kerja yang dipergunakan sebagai tempat menyimpan barang/material, peralatan maupun dapat digunakan sebagai los kerja bagi tempat tinggal sementara tenaga kerja. 4. Dewatering Pekerjaan dewatering dikerjakan agar tidak terjadi rembesan yang mengakibatkan genangan air pada saat pelaksanaan pekerjaan pengecoran atau pemasangan batu yang dapat merusak kualitas pekerjaan tersebut Dewatering dengan menggunakan bahan karung plastik berisi tanah dan diperkuat dengan memancang kayu agar tidak ambruk sedangkan untuk pengeringan dilakukan dengan menggunakan pompa air. Pelaksanaan dewatering ini dapat diselesaikan segera agar menghindari terjadinya perubahan cuaca. 5. Papan Nama Proyek Setelah itu kita lanjutkan dengan membuat dan memasang papan nama proyek sebagai informasi kepada masyarakat yang bahwa proyek tersebut sumber dana dari mana, Dinas yang menangani kegiatan tersebut, kontraktor pelaksana dan jumlah anggaran untuk pekerjaan tersebut. Ukuran papan (120 x 90) cm harus dibuat dari papan kayu kelas II atau triplek 12 mm. Tiang penyangga dan penyokong dibuat dari kayu kelas I ukuran (5x7) cm Pemasangan papan nama sedemikian rupa sehingga tepi bawah terletak setinggi 2m dari tanah. Bagian tanah tiang penyangga dan penyokong ditanam, di dalam lubang yang kemudian dicor dengan beton tumbuk campuran 1 : 3 : 5 (dalam volume) sedalam 40 cm di dalam tanah dan 10 cm di atas tanah. Pengecatan papan nama tersebut harus dilakukan dengan cat dasar sekali dan cat penutup sekali. Dipapan nama ditulis sebagai berikut atau sesuai dengan petunjuk Direksi 6. Pengadaan Air dan Listrik Kerja Pertama-tama kita lakukan pencarian sumber air terdekat untuk keperluan bahan campuran pengecoran beton, mandi, cuci dan minum pekerja serta untuk keperluan lainnya. Apabila didaerah terdekat tidak ada sumber air sama sekali yang bisa digunakan untuk keperluan tersebut, maka kami akan mempersiapkan tempat penampungan air atau bak air untuk menampung air yang kita datangkan dari tempat lain. Setelah itu kita akan mencari sumber air listrik terdekat untuk keperluan penerangan, memasak (apabila peralatan masak menggunakan alat electric), sumber daya peralatan kerja yang menggunakan sumber daya listrik dan untuk keperluan lainnya. Apabila tidak ada sama sekali, maka kita akan siapkan generator sebagai pembangkit tenaga listrik untuk keperluan tersebut. 7. Administrasi dan Dokumentasi Mengurus administrasi dan foto dokumentasi proyek dari tahap awal memulai pekerjaan sampai akhir penyelesaian pekerjaan hingga serah terima pekerjaan kedua. Mengurus administrasi proyek seperti: mempersiapkan dokumen dan menandatangani kontrak kerja, mempersiapkan gambar kerja, dan lain-lain. Mengambil foto dokumentasi pekerjaan dilapangan dari sebelum mulai pekerjaan (0%), sedang melaksanakan pekerjaan (25%, 50%, 75%) sampai selesainya pekerjaan (100%). Semua dokumendokumen tersebut kita buat/siapkan sesuai petunjuk direksi/pengawas. B. PEKERJAAN TANAH 1. Galian Tanah Pondasi Tapak dan Pondsi Menerus Semua pekerjaan penggalian tanah untuk pondasi pagar, harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas Lapangan terutama tentang ukuran galian. Galian tanah, lebar dan kedalaman galian kita sesuai dengan bestek yang ada pada gambar. Semua bekas akar-akar pohon atau jenis bahan yang akan mengganggu pekerjaan yang kita dapatkan pada saat penggalian tanah kita buang/bersihkan. 2. Urugan Tanah Kembali Setelah pekerjaan pasangan batu gunung untuk pondasi pagar selesai dikerjakan, dan sudah mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas, maka tanah hasil galian kitaurug kembali dengan rapi dan kita lakukan padatkan. Bahan-bahan galian yang akan dipakai untuk pengurugan kembali harus kita minta diperiksa lebih dahulu oleh Pengawas Lapangan. C. PEKERJAAN BETON 1.2 Pekerjaan Beton ini dilaksanakan Pada : Pondasi Tapak Setelah Penggalian pondasi Tapak siap dikerjakan, sesuai dengan dimensi dan ukuran yang ada, maka dapat dilakukan pemasangan tulangan pondasi Tapak, setelah pemasangan tulangan dapat dilanjutkan dengan pemasangan cetakan atau bekisting. Kemudian dapat dilakukan pengecoran pondasi dengan menggunakan perbandingan campuran beton sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan. Pekerjaan Kolom Untuk menghindari pembobokan kembali beton sloof, besi tulangan kolom yang sudah kita rakit sesuai ukurannya masingmasing dan besi angkur sudah terpasang sesuai letaknya masing- masing sebelum pengecoran sloof. Baru kemudian setelah pembongkaran bekisting sloof kita pasang bekisting kolom 20/20 cm dan setelah mendapat persetujuan dari direksi dan konsultan pengawas kita lakukan pengecoran. Untuk mendapatkan hasil pengecoran bagus, padat dan tidak lengket pada saat pembukaan bekisting, sebelumnya permukaan bekisting bagian dalam kita oles dengan minyak bekisting, dan pada saat pengecoran campuran beton kita aduk dengan baik dan dipadatkan dengan vibrator concrete, maka permukaan beton akan halus, padat & kokoh. Pekerjaan Sloof Pekerjaan ini kita kerjakan setelah pekerjaan pondasi. Besi tulangan untuk sloof yang sudah kita rakit kita pasang diatas pondasi, diukur level atasnya dengan menggunakan waterpass (selang timbang air) agar mendapatkan level atasnya sama dan besi tulangan tersebut kita luruskan hingga pada sudutnya mendapat siku sesuai yang dibutuhkan. Kemudian kita pasang bekisting/cetakan beton baru setelah mendapatkan izin/persetujuan dari konsultan pengawas dan direksi kita lakukan pengecoran. Pekerjaan Balok Pembesian dan pengecoran ring balk kita kerjakan setelah ukuran ketinggianmpasangan 1/2 batu bata 1:4 untuk dinding pagar sudah mencapai ukuran yang ditentukan gambar kerja.
2.2 Bahan yang digunakan.
pada dasarnya semua jenis bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan diantaranya : PC/semen : digunakan satu jenis semen sekualitas Andalas, Padang atau yang memenuhi persyaratan dalam peraturan Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type I Atau Standard Inggris BS-12. Semen yang telah mengeras sebagian / seluruhnya,tidak diperkenankan untuk digunakan. Tempat penyimpanan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga semen bebas dari kelembaban. Konsultan pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada setiap waktu sebelum dipergunakan. Kontraktor harus bersedia untuk memberi bantuan yang dibutuhkan oleh Konsultan pengawas Pekerjaan untuk pengambilan contoh contoh tersebut,semen yang tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas, harus tidak dipergunakan / diafkir Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan tersebut telah dipergunakan untuk beton, maka Konsultan Pengawas dapat memerintahkan agar beton tersebut dibongkar dan diganti dengan memakai semen yang telah disetujui atas beban kontraktor. a. Pasir Beton harus terdiri dari pasir dengan butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan - bahan organis, Lumpur dan lain sebagainya, serta memenuhi komposisi butir dan kekerasan seperti yang tercantum dalam NI - 2 PBI 1971. b. Koral yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai persyaratan yang tercantum dalam NI-2 PBI 1971, koral yang digunakan ukuran 2/3 cm c. Semua Baja tulangan beton harus baru. Mutu dan ukuran sesuai dengan standard Indonesia untuk beton NI-2, PBI - 1971 atau ASTM Designation A-15, dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Bila diperlukan Konsultan Pengawas berhak meminta kepada kontraktor, surat keterangan tentang pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan beton yang disediakan untuk persetujuan konsultan pengawas sesuai dengan persyaratan mutu untuk setiap bagian konstruksi seperti tercantum dalam gambar rencana d. Baja tulangan Beton harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari cacat - cacat seperti serpih - serpih, karat dan zat kimia lainnya yang dapat mengurangi/merusak daya lekat antara baja tulangan dengan beton. e. Ukuran diameter baja tulangan harus sesuai dengan gambar rencana dan tidak diperkenankan adanya toleransi bentuk ukuran. 3.2 Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Beton Kelas dan Mutu Beton Kelas dan Mutu dari beton harus sesuai dengan standard Beton Indonesia NI-2, PBI- 1971 Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah Komposisi adukan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan/direncanakan. CV. Himawari Aceh Persada Komposisi Campuran Beton a. Beton harus dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil, dan air seperti yang ditentukan sebelumnya. Bahan beton dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolah sebaikbaiknya sampai pada kekentalan yang tepat/baik. b. Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang disyaratkan/ditentukan dalam spesifikasi ini, harus dipakai campuran sesuai yang direncanakan. c. Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai untuk berbagai mutu, harus ditetapkan dari waktu ke waktu selama berjalannya pekerjaan, demikian juga pemeriksaan terhadap agregat dan beton yang dihasilkan. d. Perbandingan campuran dan faktor air semen yang tepat akan ditetapkan atas dasar beton yang dihasilkan yang mempunyai kepadatan yang tepat, keawetan dan kekuatan yang dikehendaki. e. Kekentalan (Konsistensi) adukan beton untuk bagian - bagian konstruksi beton, harus disesuaikan dengan jenis konstruksi yang bersangkutan, cara pengangkutan adukan beton dan cara pemadatannya. Kekentalan adukan beton antara lain ditentukan oleh faktor air semen. f. Agar dihasilkan suatu konstruksi beton yang sesuai dengan yang direncanakan,maka faktor air semen ditentukan sebagai berikut: Faktor air semen Untuk pondasi sloof, Kolom, maksimum 0,65 Baja Tulangan a. Jika tidak ditentukan dalam gambar bestek, maka baja tulangan yang dipakai jenis SNI - GS 12 untuk tapak, kolom, sloof dan BJKU-SNI 12, 10 untuk balok dan balok latai, untuk sengkang/beugel memakai Jenis BJKU-SNI. b. Baja tulangan beton harus dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi. Semua batang harus dibengkokkan dalam keadaan dingin. Pemanasan besi beton hanya diperkenankan bila seluruh cara pengerjaan disetujui oleh konsultan pengawas c. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana. Untuk menempatkan tulangan tetap tepat ditempatnya maka tulangan harus diikat kuat dengan kawat beton dengan bantalan beton decking atau kursi-kursi besi/cakar ayam perenggang dalam segala hal untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang tepat, sehingga tidak ada batang yang turun. CV. Himawari Aceh Persada d. Jarak bersih terkecil antara batang yang pararel apabila tidak ditentukan dalam gambar rencana,minimal harus 1,2 kali ukuran terbesar dari agregat kasar dan harus memberikan kesempatan masuknya alat penggetar beton. e. Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar rencana dan perhitungan,apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda dengan gambar, maka yang menentukan adalah luas tulangan, dalam hal ini kontraktor diwajibkan meminta persetujuan terlebih dahulu dari konsultan pengawas. Selimut Beton Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar cetakan,serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian- bagian konstruksi. Apabila tidak ditentukan di dalam gambar rencana,maka tebal selimut beton untuk satu sisi pada masing-masing konstruksi adalah sebagai berikut : a. Sloof = 4,00 cm b. Kolom = 3,00 cm c. Balok = 2,50 cm Sambungan Baja Tulangan Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain dari yang ditunjukan pada gambar-gambar, bentuk dari sambungan harus disetujui oleh konsultan pengawas. Overlap pada sambungan-sambungan tulangan harus minimal 40 kali diameter batang yang dipakai/digunakan, kecuali jika ditetapkan dalam secara pasti di dalam gambar rencana dan harus mendapat persetujuan konsultan pengawas. Perlengkapan Mengaduk Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah dari masing-masing bahan beton. Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan pengerjaannya selalu harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas. Mengaduk a. Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk beton yaitu Batch Mixer. Konsultan pengawas berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan kekentalan dan warna yang merata dalam komposisi dan konsistensi dari CV. Himawari Aceh Persada adukan ke adukan,kecuali bila diminta adanya perubahan dalam komposisi atau konsistensi. Air harus dituang lebih dahulu selama pekerjaan penyempurnaan. b. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan beton yang berlebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki. Rencana Cetakan Cetakan harus sesuai dengan bentuk,dan ukuran yang ditentukan dalam gambar rencana. Bahan yang dipergunakan harus mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas sebelum pembuatan cetakan dimulai. Sewaktu-waktu Konsultan pengawas dapat mengafkir sesuatu bagian dari bentuk yang tidak dapat diterima dalam segi apapun dan kontraktor harus dengan segera memperbaiki bentuk yang diafkir dan menggantinya atas biaya sendiri. Konstruksi Cetakan a. Semua cetakan harus betul-betul teliti kuat dan aman pada kedudukannya sehingga dapat dicegah pengembangan atau gerakan selama /sesudah pengecoran beton. b. Sebelum beton dicor,permukaan dari cetakan-cetakan harus diminyaki dengan minyak yang biasa diperdagangkan untuk maksud itu yang mencegah secara efektif lekatnya beton pada cetakan dan memudahkan dalam pembongkaran cetakan beton. Penggunaan minyak cetakan harus hati-hati untuk mencegah kontak dengan besi beton yang mengakibatkan kurangnya daya lekat. c. Penyangga cetakan (steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik dan kuat sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan. Pengangkutan Beton Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian rupa sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diingikan dapat dibawa ke tempat pekerjaan, tanpa adanya pemisahan dan kehilangan bahan yang menyebabkan perubahan nilai slump. CV. Himawari Aceh Persada Pengecoran a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran dan letak baja tulangan beton sesuai gambar rencana/ pelaksanaan, pemasangan sparing-sparing nstalasi, penyokong, pengikat dan lain-lainnya selesai dikerjakan sebelum pengecoran dimulai permukaan - permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus sudah disetujui oleh konsultan pengawas. b. Segera sebelum pengecoran beton dimulai ,semua permukaan pada tempat pengecoran beton (cetakan) harus bersih dari air yang tergenang,reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan bekisting dengan bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor harus dibasahi dengan merata sehingga kelembaban/air dari beton yang baru dicor tidak akan diserap. c. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih dari 2 meter, semua penuangan beton harus selalu lapis-perlapis horizontal dan tebalnya tidak lebih dari 50 cm.Konsultan pengawas berhak untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal 50 cm tidak dapat memenuhi spesifikasi ini. d. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras berlangsung sehingga spesikasi mortar terpisah dari agregat kasar e. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin, sehingga bebas dari kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat semua permukaan dari cetakan dan matrial yang diletakan. Waktu Dan Cara-cara Pembukaan Cetakan a. Waktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus mengikuti petunjuk konsultan pengawas, pekerjaan ini harus dikerjakan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada beton. Beton yang masih muda/lunak tidak diizinkan untuk dibebani, segera setelah cetakan-cetakan dibuka, permukaan beton harus diperiksa dengan teliti dan permukaan yang tidak beraturan harus segera diperbaiki sampai disetujui konsultan pengawas. Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko pemborong. CV. Himawari Aceh Persada D. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLASTERAN 1. Pondasi Pas. Batu Gunung/Kali 1:4 Pekerjaan pasangan batu gunung untuk pondasi pagar sesuai ukuran dan volume yang ada pada gambar kerja. Kita kerjakan dengan campuran semen dan pasir pasang sebagai perekatnya dengan perbandingan 1Pc : 4Ps. Secara bersamaan dengan pekerjaan pasangan batu gunung kita pasang besi tulangan untuk kolom dan angkur sloof sesuai titik yang telak ditentukan sehingga bangunan nantinya menjadi kuat dan kokoh. 2. Pasangan Dinding 1/2 Bata 1 : 4 Pasangan batu bata kita kerjakan setelah pengecoran sloof uk.20/25cm dan kolom 20/20 cm, ukuran ketinggian/volume pasangan batu bata sesuai dengan petunjuk pada gambar kerja. Setelah pekerjaan pasangan batu bata, kita kerjakan pembesian dan pengecoran ring balk (uk.13 x 13cm). 3. Plesteran Dinding 1 : 4 Pekerjaan plesteran dinding kita kerjakan setelah pekerjaan ring balk dengan campuran perekatnya 1Pc : 4Ps, kita bersihkan dan siram/basahkan dengan air dahulu bagian permukaan dinding batu bata yang akan diplester. Plesteran yang kita kerjakan harus tegak lurus, rata (tidak bergelombang). Plesteran kedua kita kerjakan dengan acian semen (PC). 4. Acian Sloof, Kolom dan Balok Pekerjan acian kita kerjakan setelah plesteran tahap I pada dinding, dan setelah pengecoran beton bertulang pada sloof, kolom dan ring balk. Sebelum pengacian, bagian permukaan dinding dan beton yang akan diaci kita bersihkan terlebih dahulu, disiram/dibasahkan dengan air. E. PEKERJAAN LAIN-LAIN 1. Pengecatan Dinding Tembok Setelah pekerjaan acian kita kerjakan, semua bagian permukaan dinding pagar kita bersihkan/kita gosok halus dan selanjutnya kita cat dasar 1 lapis dan kita tambahkan cat tembok diatasnya 2 lapis. 2. Pengecatan Kolom, Sloof dan Ring Balk Pengecatan kolom, sloof dan ring balk juga kita kerjakan setelah semua bagian permukaan beton sudah rapi dan bersih, permukaan bagian atas (topi) tembok/beton tiang pagar sudah direlief kemudian kita bersihkan/kita gosok semua dan selanjutnya kita cat dasar 1 lapis dan kita tambahkan cat tembok diatasnya 2 lapis hingga pagar menjadi indah dan rapi. CV. Himawari Aceh Persada 3. Pagar Besi Hollow dicat Lengkap Terpasang Sebelum dipasang diantara kolom tiang, pagar besi hollow kita buat/bentuk (pabrikasi) terlebuih dahulu dibengkel las, kemudian dicat dengan warna sesuai petunjuk Direksi atau Konsultan pengawas lapangan. Ukuran besi hollow, ketebalan besi dan ukuran perkepingnya (sudah siap terpasang) kita sesuaikan dengan petunjuk pada gambar kerja. Kemudian pada bagian akhir pekerjaan ini, kita kerjakan pekerjaan akhir/finishing pekerjaan, pembersihan akhir lokasi pekerjaan dan pelaporan/administrasi serta dokumentasi akhir sebuah proyek. Demikianlah metode pelaksanaan kami yang Insya Allah akan kami terapkan dilapangan nanti apabila kami ditunjukkan sebagai pelaksana pada pekerjaan tersebut. Lhoksukon, 18 Mei 2015 Penawar, CV. Himawari Aceh Persada ABDUL HALIM Direktur