Anda di halaman 1dari 8

CV.

Himawari Aceh Persada

M ETODA P ELAKSANAAN

NAMA PERUSAHAAN : CV. HIMAWARI ACEH PERSADA


NAMA PEKERJAAN : PEMBUATAN PAGAR KANTOR SAMSAT ACEH JAYA
LOKASI ACEH JAYA
TAHUN ANGGARAN : 2015
RUANG LINGKUP PEKERJAAN :
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lapangan dan Penyiapan Lokasi Pekerjaan 1.00 Ls
2 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 1.00 Ls
3 Gudang dan Barak Kerja 1.00 Bh
4 Dewatering 1.00 Ls
5 Papan Nama Proyek 1.00 Bh
6 Pengadaan Air dan Listrik Kerja 1.00 Ls
7 Administrasi dan Dokumentasi 1.00 Ls
B PEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah Pondasi Tapak 158.10 m
2 Galian Tanah Pondasi Menerus 74.25 m
3 Urugan Tanah Kembali 115.72 m
C PEKERJAAN BETON
1 Beton Lantai Kerja K100 30.92 m
2 Pondasi Tapak 100x100x25
- Beton K225 16.50 m
- Besi Beton Polos 2050.85 kg
- Bekisting 16.50 m
- Membongkar dan Menyiram Beton 16.50 m
3 Pondasi Tapak 200x100x25
- Beton K225 9.00 m
- Besi Beton Polos 1062.71 kg
- Bekisting 6.75 m
- Membongkar dan Menyiram Beton 9.00 m
4 Sloof 20x25
- Beton K225 14.11 m
- Besi Beton Polos 3260.05 kg
- Bekisting 35.28 m
- Membongkar dan Menyiram Beton 14.11 m
5 Pedestal dan Kolom 25x25
- Beton K225 21.41 m
- Besi Beton Ulir 2691.96 kg
CV. Himawari Aceh Persada
- Besi Beton Polos 1348.16 kg
- Bekisting 88.15 m
- Membongkar dan Menyiram Beton 21.41 m
6 Pedestal dan Kolom 20x20
- Beton K225 6.91 m
- Besi Beton Polos 1926.20 kg
- Bekisting 34.56 m
- Membongkar dan Menyiram Beton 6.91 m
7 Kolom 13x13
- Beton K200 0.02 m
- Besi Beton Polos 7.34 kg
- Bekisting 0.18 m
- Membongkar dan Menyiram Beton 0.02 m
8 Balok 20x25
- Beton K200 0.72 m
- Besi Beton Polos 166.19 kg
- Bekisting 2.52 m
- Membongkar dan Menyiram Beton 0.72 m
9 Balok 20x10
- Beton K200 0.87 m
- Besi Beton Polos 229.97 kg
- Bekisting 4.37 m
- Membongkar dan Menyiram Beton 0.87 m
10 Balok 13x15
- Beton K200 4.18 m
- Besi Beton Polos 1043.65 kg
- Bekisting 23.05 m
- Membongkar dan Menyiram Beton 4.18 m
D PEKERJAAN PASANGAN DAN PLASTERAN
1 Pondasi Pas. Batu Gunung/Kali 1:4 288.73 m
2 Pas. Dinding Bata 1:4 tebal 1/2 bata 495.02 m
3 Pas. Dinding Bata 1:4 tebal 1 bata 5.76 m
4 Plasteran Dinding Bata 1Pc : 4Ps 918.13 m
5 Acian Sloof, Kolom dan Balok 404.87 m
6 Pas. Batu Alam 61.18 m
7 Pas. Granit Dinding 60x60 10.73 m
E PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Hollow Pintu (terpasang dicat dan lengkap aksesori) 1.00 Set
2 Hollow Pagar (terpasang dicat dan lengkap aksesori) 41.18 m
3 Stainless Steel Nomenklatur Samsat 1.00 Set
4 Pengecatan Coating Batu Alam 61.18 m
5 Pengecatan sloof, kolom, balok dan dinding bata 1325.80 m
CV. Himawari Aceh Persada
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan Meliputi :
1. Pembersihan Lapangan dan Penyiapan Lokasi Pekerjaan
Tahap awal memulai pekerjaan ini, kami melakukan Pembersihkan lokasi kerja dari segala
sesuatu yang memungkinkan akan dapat mengganggu kelancaran pekerjaan
sesuai petunjuk atau persetujan dari Pengawas Lapangan.

2. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank


Setelah kita kerjakan pembersihan lapangan/lokasi kerja, selanjutnya kita Tentukan/tetapkan
letak pagar dengan mengukurnya yang diawasi oleh Pengawas Lapangan dan memancangkan
ke dalam tanah patok-patok yang kuat, kemudian kita hubungkan dengan papan kayu yang
kuat dengan ketebalan minimum 2 cm, yang sudah diketam rata pada sisi atasnya.
Pemasangan patok kita lakukan dengan jarak 1,50 meter papan bouwplank diperkuat dengan
patok kayu berukuran 5/7 cm atau dolken dari as pagar menurut gambar kerja.
3. Gudang dan Barak Kerja
Sebelum Kita Mengerjakan Pekerjaan Pembersihan Lokasi Pekerjaan, terlebih dahulu Kami
Akam Menyiapkan Gudang dan Barak Kerja Untuk sementara yang dapat berfungsi sebagai
Gudang Kerja yang dipergunakan sebagai tempat menyimpan barang/material, peralatan
maupun dapat digunakan sebagai los kerja bagi tempat tinggal sementara tenaga kerja.
4. Dewatering
Pekerjaan dewatering dikerjakan agar tidak terjadi rembesan yang mengakibatkan
genangan air pada saat pelaksanaan pekerjaan pengecoran atau pemasangan batu yang dapat
merusak kualitas pekerjaan tersebut
Dewatering dengan menggunakan bahan karung plastik berisi tanah dan diperkuat dengan
memancang kayu agar tidak ambruk sedangkan untuk pengeringan dilakukan dengan
menggunakan pompa air. Pelaksanaan dewatering ini dapat diselesaikan segera agar
menghindari terjadinya perubahan cuaca.
5. Papan Nama Proyek
Setelah itu kita lanjutkan dengan membuat dan memasang papan nama proyek sebagai
informasi kepada masyarakat yang bahwa proyek tersebut sumber dana dari mana, Dinas yang
menangani kegiatan tersebut, kontraktor pelaksana dan jumlah anggaran untuk pekerjaan
tersebut.
Ukuran papan (120 x 90) cm harus dibuat dari papan kayu kelas II atau triplek 12 mm.
Tiang penyangga dan penyokong dibuat dari kayu kelas I ukuran (5x7) cm
Pemasangan papan nama sedemikian rupa sehingga tepi bawah terletak setinggi 2m dari
tanah. Bagian tanah tiang penyangga dan penyokong ditanam, di dalam lubang
yang kemudian dicor dengan beton tumbuk campuran 1 : 3 : 5 (dalam volume) sedalam 40 cm
di dalam tanah dan 10 cm di atas tanah.
Pengecatan papan nama tersebut harus dilakukan dengan cat dasar sekali dan cat penutup
sekali. Dipapan nama ditulis sebagai berikut atau sesuai dengan petunjuk Direksi
6. Pengadaan Air dan Listrik Kerja
Pertama-tama kita lakukan pencarian sumber air terdekat untuk keperluan bahan campuran
pengecoran beton, mandi, cuci dan minum pekerja serta untuk keperluan lainnya. Apabila
didaerah terdekat tidak ada sumber air sama sekali yang bisa digunakan untuk keperluan
tersebut, maka kami akan mempersiapkan tempat penampungan air atau bak air untuk
menampung air yang kita datangkan dari tempat lain. Setelah itu kita akan mencari sumber air
listrik terdekat untuk keperluan penerangan, memasak (apabila peralatan masak menggunakan
alat electric), sumber daya peralatan kerja yang menggunakan sumber daya listrik dan untuk
keperluan lainnya. Apabila tidak ada sama sekali, maka kita akan siapkan generator sebagai
pembangkit tenaga listrik untuk keperluan tersebut.
7. Administrasi dan Dokumentasi
Mengurus administrasi dan foto dokumentasi proyek dari tahap awal memulai pekerjaan sampai
akhir penyelesaian pekerjaan hingga serah terima pekerjaan kedua. Mengurus administrasi
proyek seperti: mempersiapkan dokumen dan menandatangani kontrak kerja, mempersiapkan
gambar kerja, dan lain-lain. Mengambil foto dokumentasi pekerjaan dilapangan dari sebelum
mulai pekerjaan (0%), sedang melaksanakan pekerjaan (25%, 50%, 75%) sampai selesainya
pekerjaan (100%). Semua dokumendokumen tersebut kita buat/siapkan sesuai petunjuk
direksi/pengawas.
B. PEKERJAAN TANAH
1. Galian Tanah Pondasi Tapak dan Pondsi Menerus
Semua pekerjaan penggalian tanah untuk pondasi pagar, harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Pengawas Lapangan terutama tentang ukuran galian. Galian tanah, lebar dan
kedalaman galian kita sesuai dengan bestek yang ada pada gambar. Semua bekas akar-akar
pohon atau jenis bahan yang akan mengganggu pekerjaan yang kita dapatkan pada saat
penggalian tanah kita buang/bersihkan.
2. Urugan Tanah Kembali
Setelah pekerjaan pasangan batu gunung untuk pondasi pagar selesai dikerjakan, dan sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas, maka tanah hasil galian kitaurug kembali
dengan rapi dan kita lakukan padatkan. Bahan-bahan galian yang akan dipakai untuk
pengurugan kembali harus kita minta diperiksa lebih dahulu oleh Pengawas Lapangan.
C. PEKERJAAN BETON
1.2 Pekerjaan Beton ini dilaksanakan Pada :
Pondasi Tapak
Setelah Penggalian pondasi Tapak siap dikerjakan, sesuai dengan dimensi dan ukuran yang
ada, maka dapat dilakukan pemasangan tulangan pondasi Tapak, setelah pemasangan tulangan
dapat dilanjutkan dengan pemasangan cetakan atau bekisting. Kemudian dapat dilakukan
pengecoran pondasi dengan menggunakan perbandingan campuran beton sesuai dengan
spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
Pekerjaan Kolom
Untuk menghindari pembobokan kembali beton sloof, besi tulangan kolom yang sudah kita rakit
sesuai ukurannya masingmasing dan besi angkur sudah terpasang sesuai letaknya masing-
masing sebelum pengecoran sloof. Baru kemudian setelah pembongkaran bekisting sloof kita
pasang bekisting kolom 20/20 cm dan setelah mendapat persetujuan dari direksi dan konsultan
pengawas kita lakukan pengecoran. Untuk mendapatkan hasil pengecoran bagus, padat dan
tidak lengket pada saat pembukaan bekisting, sebelumnya permukaan bekisting bagian dalam
kita oles dengan minyak bekisting, dan pada saat pengecoran campuran beton kita aduk
dengan baik dan dipadatkan dengan vibrator concrete, maka permukaan beton akan halus,
padat & kokoh.
Pekerjaan Sloof
Pekerjaan ini kita kerjakan setelah pekerjaan pondasi. Besi tulangan untuk sloof yang sudah
kita rakit kita pasang diatas pondasi, diukur level atasnya dengan menggunakan waterpass
(selang timbang air) agar mendapatkan level atasnya sama dan besi tulangan tersebut kita
luruskan hingga pada sudutnya mendapat siku sesuai yang dibutuhkan. Kemudian kita pasang
bekisting/cetakan beton baru setelah mendapatkan izin/persetujuan dari konsultan pengawas
dan direksi kita lakukan pengecoran.
Pekerjaan Balok
Pembesian dan pengecoran ring balk kita kerjakan setelah ukuran ketinggianmpasangan 1/2
batu bata 1:4 untuk dinding pagar sudah mencapai ukuran yang ditentukan gambar kerja.

2.2 Bahan yang digunakan.


pada dasarnya semua jenis bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan diantaranya :
PC/semen : digunakan satu jenis semen sekualitas Andalas, Padang atau yang memenuhi
persyaratan dalam peraturan Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type I Atau
Standard Inggris BS-12.
Semen yang telah mengeras sebagian / seluruhnya,tidak diperkenankan untuk digunakan.
Tempat penyimpanan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga semen bebas
dari kelembaban.
Konsultan pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada setiap
waktu sebelum dipergunakan. Kontraktor harus bersedia untuk memberi bantuan yang
dibutuhkan oleh Konsultan pengawas Pekerjaan untuk pengambilan contoh contoh
tersebut,semen yang tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas, harus
tidak dipergunakan / diafkir
Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan tersebut telah dipergunakan untuk beton,
maka Konsultan Pengawas dapat memerintahkan agar beton tersebut dibongkar dan diganti
dengan memakai semen yang telah disetujui atas beban kontraktor.
a. Pasir Beton harus terdiri dari pasir dengan butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan -
bahan organis, Lumpur dan lain sebagainya, serta memenuhi komposisi butir dan kekerasan
seperti yang tercantum dalam NI - 2 PBI 1971.
b. Koral yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta mempunyai gradasi
dan kekerasan sesuai persyaratan yang tercantum dalam NI-2 PBI 1971, koral
yang digunakan ukuran 2/3 cm
c. Semua Baja tulangan beton harus baru. Mutu dan ukuran sesuai dengan
standard Indonesia untuk beton NI-2, PBI - 1971 atau ASTM Designation A-15,
dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Bila diperlukan Konsultan
Pengawas berhak meminta kepada kontraktor, surat keterangan tentang
pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan beton yang disediakan
untuk persetujuan konsultan pengawas sesuai dengan persyaratan mutu untuk
setiap bagian konstruksi seperti tercantum dalam gambar rencana
d. Baja tulangan Beton harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari
cacat - cacat seperti serpih - serpih, karat dan zat kimia lainnya yang
dapat mengurangi/merusak daya lekat antara baja tulangan dengan beton.
e. Ukuran diameter baja tulangan harus sesuai dengan gambar rencana dan tidak
diperkenankan adanya toleransi bentuk ukuran.
3.2 Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Beton Kelas dan Mutu Beton
Kelas dan Mutu dari beton harus sesuai dengan standard Beton Indonesia NI-2,
PBI- 1971
Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah Komposisi adukan sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan/direncanakan.
CV. Himawari Aceh Persada
Komposisi Campuran Beton
a. Beton harus dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil, dan air seperti yang ditentukan
sebelumnya. Bahan beton dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolah sebaikbaiknya
sampai pada kekentalan yang tepat/baik.
b. Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang disyaratkan/ditentukan
dalam spesifikasi ini, harus dipakai campuran sesuai yang direncanakan.
c. Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai untuk berbagai mutu,
harus ditetapkan dari waktu ke waktu selama berjalannya pekerjaan, demikian
juga pemeriksaan terhadap agregat dan beton yang dihasilkan.
d. Perbandingan campuran dan faktor air semen yang tepat akan ditetapkan atas dasar
beton yang dihasilkan yang mempunyai kepadatan yang tepat, keawetan dan kekuatan
yang dikehendaki.
e. Kekentalan (Konsistensi) adukan beton untuk bagian - bagian konstruksi beton, harus
disesuaikan dengan jenis konstruksi yang bersangkutan, cara pengangkutan adukan
beton dan cara pemadatannya. Kekentalan adukan beton antara lain ditentukan oleh
faktor air semen.
f. Agar dihasilkan suatu konstruksi beton yang sesuai dengan yang
direncanakan,maka faktor air semen ditentukan sebagai berikut:
Faktor air semen Untuk pondasi sloof, Kolom, maksimum 0,65
Baja Tulangan
a. Jika tidak ditentukan dalam gambar bestek, maka baja tulangan yang dipakai
jenis SNI - GS 12 untuk tapak, kolom, sloof dan BJKU-SNI 12, 10 untuk balok
dan balok latai, untuk sengkang/beugel memakai Jenis BJKU-SNI.
b. Baja tulangan beton harus dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi. Semua
batang harus dibengkokkan dalam keadaan dingin. Pemanasan besi beton
hanya diperkenankan bila seluruh cara pengerjaan disetujui oleh konsultan
pengawas
c. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana. Untuk
menempatkan tulangan tetap tepat ditempatnya maka tulangan harus diikat
kuat dengan kawat beton dengan bantalan beton decking atau kursi-kursi
besi/cakar ayam perenggang dalam segala hal untuk besi beton yang
horizontal harus
digunakan penunjang yang tepat, sehingga tidak ada batang yang turun.
CV. Himawari Aceh Persada
d. Jarak bersih terkecil antara batang yang pararel apabila tidak ditentukan dalam
gambar rencana,minimal harus 1,2 kali ukuran terbesar dari agregat kasar dan
harus memberikan kesempatan masuknya alat penggetar beton.
e. Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar rencana dan
perhitungan,apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda dengan gambar,
maka
yang menentukan adalah luas tulangan, dalam hal ini kontraktor diwajibkan
meminta persetujuan terlebih dahulu dari konsultan pengawas.
Selimut Beton
Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau
dasar cetakan,serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian- bagian
konstruksi. Apabila tidak ditentukan di dalam gambar rencana,maka tebal selimut
beton untuk satu sisi pada masing-masing konstruksi adalah sebagai berikut :
a. Sloof = 4,00 cm
b. Kolom = 3,00 cm
c. Balok = 2,50 cm
Sambungan Baja Tulangan
Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain dari yang
ditunjukan pada gambar-gambar, bentuk dari sambungan harus disetujui
oleh konsultan pengawas.
Overlap pada sambungan-sambungan tulangan harus minimal 40 kali diameter
batang yang dipakai/digunakan, kecuali jika ditetapkan dalam secara pasti di
dalam gambar rencana dan harus mendapat persetujuan konsultan pengawas.
Perlengkapan Mengaduk
Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang
mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah dari
masing-masing bahan beton. Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan
pengerjaannya selalu harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Mengaduk
a. Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam
mesin pengaduk beton yaitu Batch Mixer. Konsultan pengawas berwenang
untuk menambah waktu pengadukan jika pemasukan bahan dan cara
pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan
kekentalan dan warna yang merata dalam komposisi dan konsistensi dari
CV. Himawari Aceh Persada
adukan ke adukan,kecuali bila diminta adanya perubahan dalam komposisi
atau konsistensi. Air harus dituang lebih dahulu selama pekerjaan
penyempurnaan.
b. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan beton yang berlebihan
(lamanya) yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan
konsistensi beton yang dikehendaki.
Rencana Cetakan
Cetakan harus sesuai dengan bentuk,dan ukuran yang ditentukan dalam
gambar rencana. Bahan yang dipergunakan harus mendapatkan persetujuan dari
konsultan pengawas sebelum pembuatan cetakan dimulai. Sewaktu-waktu
Konsultan pengawas dapat mengafkir sesuatu bagian dari bentuk yang tidak
dapat diterima dalam segi apapun dan kontraktor harus dengan segera
memperbaiki bentuk yang diafkir dan menggantinya atas biaya sendiri.
Konstruksi Cetakan
a. Semua cetakan harus betul-betul teliti kuat dan aman pada
kedudukannya sehingga dapat dicegah pengembangan atau gerakan selama
/sesudah pengecoran beton.
b. Sebelum beton dicor,permukaan dari cetakan-cetakan harus diminyaki
dengan minyak yang biasa diperdagangkan untuk maksud itu yang
mencegah secara
efektif lekatnya beton pada cetakan dan memudahkan dalam
pembongkaran cetakan beton. Penggunaan minyak cetakan harus
hati-hati untuk mencegah kontak dengan besi beton yang
mengakibatkan kurangnya daya lekat.
c. Penyangga cetakan (steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik dan
kuat sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama
pelaksanaan.
Pengangkutan Beton
Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus
sedemikian rupa sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang
diingikan dapat dibawa ke tempat pekerjaan, tanpa adanya pemisahan dan
kehilangan bahan yang menyebabkan perubahan nilai slump.
CV. Himawari Aceh Persada
Pengecoran
a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran dan letak
baja tulangan beton sesuai gambar rencana/ pelaksanaan, pemasangan
sparing-sparing nstalasi, penyokong, pengikat dan lain-lainnya selesai
dikerjakan sebelum pengecoran dimulai permukaan - permukaan
yang berhubungan dengan pengecoran harus sudah disetujui oleh
konsultan pengawas.
b. Segera sebelum pengecoran beton dimulai ,semua permukaan pada
tempat pengecoran beton (cetakan) harus bersih dari air yang
tergenang,reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan bekisting dengan
bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor
harus dibasahi dengan merata sehingga kelembaban/air dari beton
yang baru dicor tidak akan diserap.
c. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih dari 2 meter, semua
penuangan beton harus selalu lapis-perlapis horizontal dan tebalnya tidak
lebih dari 50 cm.Konsultan pengawas berhak untuk mengurangi tebal
tersebut apabila pengecoran dengan tebal 50 cm tidak dapat memenuhi
spesifikasi ini.
d. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras berlangsung
sehingga spesikasi mortar terpisah dari agregat kasar
e. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin, sehingga
bebas dari kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat semua
permukaan dari cetakan dan matrial yang diletakan.
Waktu Dan Cara-cara Pembukaan Cetakan
a. Waktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus mengikuti
petunjuk konsultan pengawas, pekerjaan ini harus dikerjakan dengan
hati-hati untuk menghindari kerusakan pada beton. Beton yang masih
muda/lunak tidak diizinkan untuk dibebani, segera setelah cetakan-cetakan
dibuka, permukaan beton harus diperiksa dengan teliti dan permukaan
yang tidak beraturan harus segera diperbaiki sampai disetujui konsultan
pengawas.
Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup
beton.
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan
tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada
permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, harus
dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi.
Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko pemborong.
CV. Himawari Aceh Persada
D. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLASTERAN
1. Pondasi Pas. Batu Gunung/Kali 1:4
Pekerjaan pasangan batu gunung untuk pondasi pagar sesuai ukuran dan volume yang
ada pada gambar kerja. Kita kerjakan dengan campuran semen dan pasir pasang
sebagai perekatnya dengan perbandingan 1Pc : 4Ps. Secara bersamaan dengan
pekerjaan pasangan batu gunung kita pasang besi tulangan untuk kolom dan angkur
sloof sesuai titik yang telak ditentukan sehingga bangunan nantinya menjadi kuat dan
kokoh.
2. Pasangan Dinding 1/2 Bata 1 : 4
Pasangan batu bata kita kerjakan setelah pengecoran sloof uk.20/25cm dan kolom
20/20 cm, ukuran ketinggian/volume pasangan batu bata sesuai dengan petunjuk pada
gambar kerja.
Setelah pekerjaan pasangan batu bata, kita kerjakan pembesian dan pengecoran ring
balk (uk.13 x 13cm).
3. Plesteran Dinding 1 : 4
Pekerjaan plesteran dinding kita kerjakan setelah pekerjaan ring balk dengan campuran
perekatnya 1Pc : 4Ps, kita bersihkan dan siram/basahkan dengan air dahulu bagian
permukaan dinding batu bata yang akan diplester. Plesteran yang kita kerjakan harus
tegak lurus, rata (tidak bergelombang). Plesteran kedua kita kerjakan dengan acian
semen (PC).
4. Acian Sloof, Kolom dan Balok
Pekerjan acian kita kerjakan setelah plesteran tahap I pada dinding, dan setelah
pengecoran beton bertulang pada sloof, kolom dan ring balk. Sebelum pengacian,
bagian permukaan dinding dan beton yang akan diaci kita bersihkan terlebih dahulu,
disiram/dibasahkan dengan air.
E. PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Pengecatan Dinding Tembok
Setelah pekerjaan acian kita kerjakan, semua bagian permukaan dinding pagar kita
bersihkan/kita gosok halus dan selanjutnya kita cat dasar 1 lapis dan kita tambahkan cat
tembok diatasnya 2 lapis.
2. Pengecatan Kolom, Sloof dan Ring Balk
Pengecatan kolom, sloof dan ring balk juga kita kerjakan setelah semua bagian
permukaan beton sudah rapi dan bersih, permukaan bagian atas (topi) tembok/beton
tiang pagar sudah direlief kemudian kita bersihkan/kita gosok semua dan selanjutnya
kita cat dasar 1 lapis dan kita tambahkan cat tembok diatasnya 2 lapis hingga pagar
menjadi indah dan rapi.
CV. Himawari Aceh Persada
3. Pagar Besi Hollow dicat Lengkap Terpasang
Sebelum dipasang diantara kolom tiang, pagar besi hollow kita buat/bentuk (pabrikasi)
terlebuih dahulu dibengkel las, kemudian dicat dengan warna sesuai petunjuk Direksi
atau Konsultan pengawas lapangan. Ukuran besi hollow, ketebalan besi dan ukuran
perkepingnya (sudah siap terpasang) kita sesuaikan dengan petunjuk pada gambar
kerja.
Kemudian pada bagian akhir pekerjaan ini, kita kerjakan pekerjaan akhir/finishing
pekerjaan, pembersihan akhir lokasi pekerjaan dan pelaporan/administrasi serta
dokumentasi akhir sebuah proyek.
Demikianlah metode pelaksanaan kami yang Insya Allah akan kami terapkan dilapangan
nanti apabila kami ditunjukkan sebagai pelaksana pada pekerjaan tersebut.
Lhoksukon, 18 Mei 2015
Penawar,
CV. Himawari Aceh Persada
ABDUL HALIM
Direktur

Anda mungkin juga menyukai