Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAMBAK WEDI
Jalan. Tambak Wedi Baru No. 92-94 Surabaya 60126
TELP.( 031 ) 3741187

PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA


(KELUARGA SEHAT)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Presiden Indonesia telah meluncurkan Program Indonesia Sehat sebagai
agenda ke 5 (lima) dari 9 (sembilan) agenda prioritas (NAWACITA) yaitu Meningkatkan
Kualitas Hidup Manusia Indonesia, dimana terdiri dari tiga pilar antara lain Penerapan
Paradigma Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan, dan jaminan Kesehatan Nasional.
Indonesia sedang mengalami perubahan pola penyakit dengan meningkatnya
kematian dan kesakitan akibat penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung,
kanker dan lain-lain. Meningkatnya kasus PTM akan menambah beban pemerintah dan
masyarakat. Tanpa upaya yang signifikan, kecenderungan kesakitan dan kematian serta
permintaan pelayanan kesehatan akan terus meningkat, didorong oleh perubahan pola
hidup masyarakat yang cenderung tidak aktif secara fisik, konsumsi buah dan sayur
yang rendah serta konsumsi rokok dan alkohol.
Promotif dan preventif merupakan upaya yang sangat efektif untuk mencegah
meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit baik menular maupun tidak
menular. Mengingat pencegahan penyakit akan sangat tergantung pada perilaku
individu yang didukung oleh kualitas lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana
serta dukungan regulasi untuk hidup sehat, diperlukan keterlibatan aktif seluruh
komponen baik pemerintah pusat dan daerah, sektor non-pemerintah, dan masyarakat.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung
dengan pelindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Untuk
melaksanakan Program Indonesia Sehat diperlukan pendekatan keluarga, yang
mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target keluarga, berdasarkan
data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga.
Satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah, ibu, dan anak)
sebagaimana dinyatakan dalam kartu keluarga. Keluarga yang terdapat kakek dan atau
nenek atau individu laindalam satu rumah tangga, maka rumah tangga tersebut
dianggap terdiri lebih dari satu keluarga. Suatu keluarga dinyatakan sehat atau tidak
digunakan beberapa penanda atau indikator. Dalam rangka pelaksanaaan Program
Indonesia Sehat telah disepakati adanya dua belas indikator utama untuk penanda
status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator utama tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)

1
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Berdasarkan indikator tersebut, dilakukan penghitungan Indeks Keluarga Sehat
(IKS) dari setiap keluarga, sedangkan keadaan masing-masing indikator mencerminkan
kondisi PHBS dari keluarga yang bersangkutan. Pelaksanaan pendekatan keluarga ini
memiliki tiga hal yang harus diadakan atau dikembangkan, yaitu:
1. Instrumen yang digunakan di tingkat keluarga.
2. Forum komunikasi yang dikembangkan untuk kontak dengan keluarga.
3. Keterlibatan tenaga dari masyarakat sebagai mitra Puskesmas.

1.2. TUJUAN
1.2.1 TUJUAN UMUM

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Surabaya.

1.2.2 TUJUAN KHUSUS


1. Meningkatkan akses keluarga beserta anggotanya terhadap
pelayanan kesehatan komprehensif, meliputi pelayanan promotif dan
preventif serta pelayanan kuratif dan rehabilitatif dasar
2. Mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimum (SPM) Kota
Surabaya, melalui peningkatan akses dan skrining kesehatan.
3. Mendukung pelaksanaan JKN dengan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk menjadi peserta JKN
4. Mendukung tercapainya tujuan Program Indonesia Sehat dalam
Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015 2019

2
BAB II

PROFIL PUSKESMAS TAMBAK WEDI

2.1 Visi

Terwujudnya Msyarakat Tambak Wedi Sehat, Mandiri, dan Bersih

2.2 Misi

Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas

Menerapkan pelayanan yang profesional berdasarkan Standar Operasional Prosedur


(SOP)

Menggerakan masyarakat untuk mandiri dan berprilaku hidup sehat

Meningkatkan sistem informasi kesehatan yang bermutu

2.3 Tata Nilai

C ekatan

E fisien

R amah

I novatif

A manah

2.4 Budaya Kerja

Senyum, sapa, salam

2
BAB III

PROGRAM UNGGULAN

3.1 Tahapan Pelaksanaan

Pendekatan keluarga bukan program baru, tetapi merupakan suatu cara untuk
meningkatkan efektifitas kegiatan promotif dan preventif dengan mengintegrasikan program dan
kunjungan ke rumah, sehingga permasalahan bisa teratasi secara tuntas dengan tujuan
meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif pelayanan
promotiv, preventif dan kuratif rehabilitatif dasar dan upaya pencapaian Standar Pelayanan
Minimum (SPM) di Kab/Kota/Provinsi.

Secara operasional dalam tahap persiapan pelaksanaan Program Indonesia Sehat


dengan Pendekatan Keluarga, Puskesmas perlu melakukan integrasi program, SDM dan
pembiayaan. Pelaksanaan dalam pembiayaan dapat menggunakan berbagai sumber
pembiayaan yang ada yaitu :

1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) diatur oleh Permendagri No. 13 tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri No. 31 tahun 2016
tentang Penyusunan APBD TA 2017

2. Dana Kapitasi JKN (dari 40% untuk dukungan operasional) diatur oleh Perpres No. 32 tahun
2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan dana Kapitasi JKN Pada FKTP Milik Pemda
dan Permenkes No. 21 tahun 2016 tentang Penggunaan Dana Kapitasi JKN pada FKTP
Milik Pemda

3. Dana Biaya Operasional Kesehatan (BOK) dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non
Fisik diatur oleh Permenkes No. 71 tahun 2016 tentang Penggunaan DAK Non Fisik TA 2017

Di lapangan, dalam pelaksanaan kesehatan lingkungan, pelaksanaan Pendekatan


keluarga dilakukan dengan :

1. Pelatihan yang diikuti oleh tenaga Pembina keluarga, tenaga teknis, tenaga pengolah data
dan tenaga manajemen Puskesmas

2. Pendataan dan Info Kesehatan dengan pedoman 12 indikator keluarga sehat

3. Analisis data keluarga dan intervensi.

3.2 Pelaksanaan Kegiatan

2
Pendekatan keluarga yang dimaksud dalam pedoman umum ini merupakan
pengembangan dari kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yang meliputi kegiatan berikut.

1. Kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan data Profil Kesehatan Keluarga dan


peremajaan (updating) pangkalan datanya.

2. Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif.
3. Kunjungan keluarga untuk menidak lanjuti pelayanan kesehatan dalam gedung.

4. Pemanfaatan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga untuk peng
organisasian/pemberdayaan masyarakat dan manajemen Puskesmas.

Kunjungan rumah (keluarga) dilakukan secara terjadwal dan rutin, dengan


memanfaatkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga (family folder). Dengan
demikian, pelaksanaan upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) harus
diintengrasikan ke dalam kegiatan pendekatan keluarga. Dalam menjangkau keluarga,
Puskesmas tidak hanya mengandalkan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang
ada sebagaimana selama ini dilaksanakan, melainkan juga langsung berkunjung ke keluarga.
Perlu diperhatikan, bahwa pendekatan keluarga melalui kunjungan rumah ini tidak berarti
mematikan UKBM yang ada, tetapi justru untuk memperkuat UKBM yang selama ini dirasakan
masih kurang efektif.

Dengan mengunjungi keluarga di rumahnya, Puskesmas akan dapat mengenali


masalah-masalah kesehatan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dihadapi keluarga
secara lebih menyeluruh (holistik). Individu anggota keluarga yang perlu mendapatkan
pelayanan kesehatan kemudian dapat dimotivasi untuk memanfaatkan UKBM yang ada atau
pelayanan Puskesmas. Keluarga juga dapat dimotivasi untuk memperbaiki kondisi kesehatan
lingkungan dan berbagai faktor risiko lain yang selama ini merugikan kesehatannya, dengan
pendampingan dari kader-kader kesehatan UKBM atau petugas profesional Puskesmas. Untuk
itu, diperlukan pengaturan agar setiap keluarga di wilayah Puskesmas memiliki Tim Pembina
Keluarga.

Mekanisame Pelaksanaan dengan membentuk Kader Pembina Keluarga sebagai


pendamping atau mitra puskesmas dalam pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (Keluarga Sehat). Orientasi dan Refreshing Kader Pembina Keluarga
didanai oleh BOK.

Melakukan pembagian wilayah binaan. Survei keluarga sehat dilakukan kepada seluruh
keluarga diwilayah kerja Puskesmas Tambak Wedi. Survei dilakukan untuk seluruh keluarga
dalam satu RT terlebih dahulu baru dilanjutkan ke RT berikutnya.

Entry data ke Keluargasehat.kemenkes.go.id dilaksanakan pada saat melaksanakan


survei ke masyarakat atau dientry di puskesmas oleh tim entry data. Hasil survei langsung
dientry dan muncul IKS tingkat keluarga sehingga bisa langsung dilakukan intervensi tingkat
keluarga yaitu penyuluhan kesehatan oleh pembina keluarga dengan menggunakan media
Pinkesga. Pemasangan stiker keluarga sehat pada keluarga yang telah dilakukan survei.

2
3.3 Jadwal Kegiatan

Jadwal Kegiatan Survei Keluarga Sehat

Lokasi Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
RW. I
RW.II
RW.III
RW.IV

Survei Keluarga Sehat Puskesmas Tambak Wedi di laksanakan mulai dari bulan Januari
2017. Lingkungan Tambak Wedi memiliki 4 RW, setiap RW ada penaggung jawab wilayah dan
anggotanya, sehingga ada yang bertanggumg jawab per wilayah.

Jumlah Kepala Keluarga di lingkungan Tambak Wedi ada 4.234 KK, setiap bulan ada
target pencapaian survei dan entri di aplikasi survei Keluarga Sehat. Diharapkan pada akhir
tahun 2017 sudah semua Keluarga di wilayah Tambak Wedi dilakukan survei Keluarga Sehat.

Melakukan survei keluarga sehat seluruh anggota keluarga. Dengan taerget sebagai berikut :

April 2017 : 10% total KK


Mei 2017 : 20% total KK
Juni 2017 : 30% total KK
Juli 2017 : 40% total KK
Agustus 2017 : 50% total KK
September 2017 : 65% total KK
Oktober 2017 : 80% total KK
November 2017 : 90% total KK
Desember 2017 : 100% total KK

3.4 Sasaran Keluarga Sehat

Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan
status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung
dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai
dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019, yaitu:

1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak


2. Meningkatnya pengendalian penyakit
3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah
terpencil, tertinggal dan perbatasan
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan
kualitas pengelolaan SJSN kesehatan

2
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin
6. Meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.

Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi utama kesehatan dalam


pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat.
Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan
kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu dan intervensi berbasis risiko
kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan
manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya
keluarga sehat.

2
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Untuk menjamin tercapainya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, prioritas harus


ke arah promotif-preventif, dibarengi dengan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan
sektor lain yang berwawasan kesehatan.

Melalui pendekatan keluarga, Puskesmas akan mempunyai data base keluarga sehat
yang meliputi seluruh keluarga yang tinggal di wilayah kerjanya. Berbasis data base inilah
kemudian Puskesmas merancang kegiatan promotif preventif yang efektif dan effisien, sehingga
terjadi percepatan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bila masyarakat sehat, proporsi
yang sakit atau keparahan penyakitnya akan berkurang, sehingga memperbaiki implementasi
JKN di Indonesia.

3.2 Saran
Program Survei Keluarga Sehat harus terus dijalankan sesuai jadwal setiap bulan nya,
dengan tujuan agar pada akhir tahun 2017, semua Keluarga di lingkungan kerja Tambak Wedi
sudah terdata semuanya.

Anda mungkin juga menyukai