Oleh :
KELOMPOK TIGA :
1. AMI JUNIA NIM. 061530400319
2. ANGELIA DERAJANNAH NIM. 061530400321
3. DEWI ZELIKA MISPUANI NIM. 061530400323
4. DWI INDAH WAHYUNI OKTASARI NIM. 061530400324
5. MAYA PUSPITA SARI NIM. 061530400332
6. VANDHITO RIZNA IKHWANDINATA NIM. 061530400340
7. YUNIA SARIFRANSISKA NIM. 061530401017
KELAS : 1KB
I. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat etanol dari molasse secara fermentasi.
Cara Kerja
Proses pembuatan etanol dilakukan secara tiga tahap, dilanjutkan dengan analisa hasil, yaitu :
1. Tahap pembuatan starter
2. Tahap fermentasi dalam fermentor
3. Tahap pemurnian dengan alat destilasi fraksionasi
4. Analisa hasil
b. Bahan
- Ragi tape 2 keping - Urea 0,6 gram
- Gula pasir 50 gram - KNO3 0,05 gram
- Air bersih 500 ml - Na3PO4 0,05 gram
- Tepung beras 10 gram - H2SO4 0,1 N
c. Pelaksanaan
1. Di dalam gelas kimia 1000 ml, larutkan gula pasir, tepung beras, urea, kalsium nitrat
dan natrium posfat di dalam 500 ml air. Pasteurisasikan pada 80 oC selama 10 menit,
kemudian dinginkan hingga suhu ruang.
2. Tambahkan ragi tape yang telah dihaluskan, Aduk rata.
3. Siapkan labu Erlenmeyer 1000 ml dan leher angsa. Pindahkan larutan tadi ke dalam
erlenmeyer, tutup dengan leher angsa yang salah satu lehernya telah terisi dengan asam
sulfat.
4. Inkubasi larutan selama 3-7 hari pada suhu kamar.
b. Bahan
- Gula pasir 50 gram - Urea 0,6 gram
- Tepung beras 10 gram - Ragi tape 2 keping
- KNO3 0,05 gram - Na3PO4 0,05 gram
- H2SO4 0,1 N
c. Pelaksanaan
Di dalam gelas kimia 1000 ml, larutkan gula pasir di dalam 500 ml air .
Pasteurisasikan pada 80 oC selama 10 menit kemudian dinginkan hingga suhu ruang.
Campurkan tepung beras, urea, kalsium nitrat, natrium posfat, dan ragi tape yang telah
dihaluskan, ke dalam gelas kimia lalu tuangkan larutan gula dan air yang telah dingin,
tambahkan larutan starter. Aduk rata. Masukkan ke dalam Erlenmeyer 1000 ml.
Periksa larutan dengan pH berkisar 4,5-4,8. Tambahkan asam atau basa yang
diperlukan. Inkubasi selama 1 minggu pada suhu 30 oC.
b. Bahan
Larutan hasil fermentasi.
c. Pelaksanaan
Keluarkan kemudian pindahkan larutan tersebut ke dalam labu didih pada peralatan
destilasi. Lakukan destilasi sesuai prosedur. Timbang produk yang didapat dan simpan
pada botol yang tertutup rapat.
b. Bahan
- Etanol murni 5 ml
- Air destilasi 5 ml
c. Pelaksanaan
Siapkan tabung reaksi dan beri label 1-10, teteskan 0,1 ml etanol murni ke dalam
tabung 1 dan seterusnya berselang 0,1 ml hingga tabung 10. Tambahkan air ke dalam
tabung-tabung tersebut sehingga volume total setiap tabung adalah 1 ml.
Tentukan indeks bias dari ke 10 campuran air dan etanol tersebut dengan
menggunakan alat refraktometer. Tentukan indeks dari hasil percobaan.
A. Starter
D. Analisa Hasil
5
4
4
3
3
2
2
1
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Aquadest (ml)
Grafik Persen Etanol dengan Skala pada Refraktometer
1.5000
1.40001.33 1.34 1.35 1.34 1.34
1.3000 1.34 1.35 1.34
1.33 1.32
1.2000
1.1000
1.0000
Skala pada Refraktometer
0.9000
0.8000
0.7000
0.6000
0.5000
0.4000
0.3000
0.2000
0.1000
0.0000
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada
pembuatan etanol menggunakan ragi Saccharomyces cereviseae. Pada pembuatan etanol ini
tahap pertama merupakan pembuatan starter, pada pembuatan starter ini alat yang digunakan
harus benar-benar steril karena jika tidak maka akan berdampak pada etanol yang dibuat akan
terkontaminasi bakteri lain yang tidak diinginkan. Etanol yang dibuat harus benar-benar
tertutup, karena pembuatan etanol bersifat anaerob (tidak menggunakan oksigen) serta untuk
menghindari kontaminasi yang diakibatkan oleh hewan, seperti semut. Karena, pada
percobaan ini menggunakan bahan gula yang berbau menggoda untuk menarik perhatian
semut ataupun serangga kecil yang lain.
Proses pembuatan starter memulai dari memanaskan air untuk mensterilkan bahan, lalu
memasukkan gula dan tepung beras dahulu, kemudian memasukkan bahan kimia seperti
KNO3, Na3PO4, dan urea, sedangkan ragi yang telah dihaluskan dimasukkan saat suhu larutan
sudah mencpai suhu ruang.
Pada tahp kedua, yaitu pembuatan etanol dalam skala besar dengan menggunakan
fermentor, hal yang dilakukan masih sama seperti pembuatan starter. Hal yang perlu
dilakukan yaitu mengatur suhu dan kecepatan pada fermentor. Pada tahp kedua ini,
didapatkan gelembung-gelembung udara dan berbau khas. Ini arti dari terdapatnya alkohol
dalam bahan tersebut.
Tahap ketiga yaitu proses destilasi. Destilasi itu sendiri bermakna teknik pemisahan
suatu zat yang menggunakan perbedaan titik didih. Dalam hal ini etanol dipisahkan
menggunakan parafin sebagai media pemanas. Yang perlu diperhatikan yaitu titik didih dari
etanol itu sendiri.
Tahap terakhir yaitu pemeriksaan nyala etanol. Etanol dibakar dari hasil destilasi lalu
menghitung indeks biasnya antara pencampuran etanol dan H2O menggunakan refraktometer
.
KESIMPULAN :
Dari data percobaan, analisis hasil dan percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet-2015: Penentuan Praktikum Rekayasa Bioproses. Politeknik Negeri
Sriwijaya. Palembang.