MKN Mar2008 41 PDF
MKN Mar2008 41 PDF
Abstrak: Latar belakang: Buah Kurma selama ini masih menjadi suatu pertanyaan apakah dapat
dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus tipe-2 yang terkontrol (diabetesi), tanpa mengacaukan
kontrol glukosa darah (KGD).
Tujuan: Untuk mengetahui perubahan KGD diabetesi setelah mengkonsumsi kurma.
Bahan Dan Cara: Diteliti secara Uji klinis menyilang terhadap 36 orang diabetisi pria 22 orang
dan wanita 14 orang dengan umur rata-rata 605,5 tahun, memakai Obat Hipoglikemik Oral
(OHO) 28 orang dan Insulin 8 orang. Penelitian dilakukan 2 kali perlakuan, perlakuan-I, 18 orang
mendapat 3 buah kurma dan 18 orang mendapat 1 buah pisang, KGD diukur sebelum memakan
dan sesudah memakan masing-masing buah. Perlakuan-II seminggu kemudian kelompok yang
sebelumnya mendapat 3 biji kurma diberikan 1 buah pisang dan begitu sebaliknya dan diukur
KGD sebelum dan 2 jam sesudah memakan masing-masing buah.
Hasil: Pada perlakuan-I Tidak ada perbedaan KGD sebelum menkonsumsi kurma dan 2 jam
sesudah mengkonsumsi kurma (12528mg/dl vs 129,947 mg/dl) (P>0.05), baik yang mendapat
OHO (11927 mg/dl vs 118 29 mg/dl) (P>0.05) maupun yang mendapat Insulin (14917mg/dl
vs 17377 mg/dl) (P>0.05). Pada yang mendapat pisang juga tidak terdapat perbedaan bermakna
antara KGD sebelum dan sesudah memakan pisang (130,222mg/dl vs 118,928mg/dl) (P>0.05)
juga pada kelompok yang mendapat OHO (13220 mg/dl vs 12128 mg/dl) (P>0.05) dan
mendapat Insulin (12035mg/dl vs10736mg/dl) (P>0.05). Pada perlakuan-II Juga tidak terdapat
perbedaan yang bermakna KGD sebelum dan 2 jam sesudah memakan kurma (145,219mg/dl vs
131,924mg/dl) (P>0.05), baik yang mendapat OHO (143,221mg/dl vs 126,631mg/dl)
(P>0.05) maupun yang mendapat Insulin (152,160mg/dl vs 15762mg/dl) (P>0.05). Pada yang
mendapat pisang juga tidak terdapat perbedaan bermakna KGD sebelum dan sesudah memakan
pisang (138,417mg/dl vs133,540mg/dl) (P>0.05) juga pada kelompok yang mendapat OHO
(138,516mg/dl vs 128,322mg/dl) (P>0.05) dan mendapat Insulin (137,720 mg/dl vs
149,725mg/dl) (P>0.05).
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang bermakna antara KGD sebelum dan sesudah baik yang
mengkonsumsi kurma maupun yang menkonsumsi pisang pada diabetisi baik yang menggunakan
OHO maupun Insulin.
Kata kunci: diabetisi, kurma, kadar glukosa darah
Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 y No. 1 y Maret 2008 Universitas Sumatera Utara29
Karangan Asli
HASIL
Tabel 1.
Karakteristik subjek
Umur(tahun) 60 46 68 5,5
Lama DM(tahun) 10 1 23 5,7
Hb(gr%) 13,7 12,1 15,2 0,8
Lekosit/mm2 6463 7800 9467 1871,1
Kreatinin 0,9 0.6 1,6 0,3
Ureum 22,3 12 43 6,3
SGOT 27,14 15 42 5,7
SGPT 28,4 16 52 6,5
- n = 36 (Pria : 22, Wanita : 14), SD : Standard Deviasion
Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 y No. 1 y Maret 2008 Universitas Sumatera Utara31
Karangan Asli
Diperoleh sebanyak 36 orang yang masuk secara statistik peningkatan ini tidak bermakna
dalam kriteria penelitian di mana umur P>0,05. Pada kelompok pisang justru terjadi
termuda 46 tahun dan yang tertua 68 tahun, penurunan (dari 130,222 menjadi 118,928
lamanya menderita DM yang paling baru 1 mg/dl) namun dihitung secara statisttik
tahun dan yang terlama 23 tahun (Tabel 1). penurunan ini tidak bermakna P>0,05 (Tabel
Reponden yang menggunakan Insulin sebanyak 8 3).
orang dan yang mendapat OHO 28 orang dan Pada kelompok yang mendapat kurma
pada penelitian ini tidak terdapat responden yang menggunakan OHO terjadi penurunan
yang memakai terapi kombinasi antara insulin kadar glukosa darah (dari 11927 menjadi
dan OHO (TKOI). 11829 mg/dl) tetapi penurunan ini secara
statistik tidak bermakna P>0,05 sebaliknya
Perlakuan-I pada yang menggunakan insulin terjadi
Pada perlakuan pertama, kadar glukosa kenaikan (dari 14917 menjadi 17377
darah rata-rata pre-test lebih rendah pada mg/dl) tetapi dihitung secara statistik kenaikan
kelompok yang memakan kurma dibanding ini tidak bermakna P>0,05 (Tabel 4).
pada kelompok yang memakan pisang Kelompok yang mendapat pisang pada
(125,428 VS 130,222mg/dl) namun secara yang menggunakan OHO terjadi penurunan
statistik perbedaan tersebut tidak bermakna kadar glukosa darah (dari 13220 menjadi
P>0,05. Kadar glukosa darah post-test pada 12128 mg/dl) namun penurunan ini secara
kelompok kurma lebih tinggi dibanding pisang statistik tidak bermakna P>0,05. Begitu juga
(129,847 VS 118,928mg/dl) namun secara halnya yang terjadi pada yang menggunakan
statistik perbedaan tersebut tidak bermakna insulin terjadi penurunan kadar glukosa darah
P>0,05 (Tabel 2). (dari 12035 menjadi 10736 mg/dl) namun
Setelah post-test pada kelompok kurma penurunan ini juga secara statistik tidak
terjadi peningkatan kadar glukosa darah (dari bermakna P>0,05 (Tabel 5).
125,428 menjadi 129,847mg/dl) namun
Tabel 2.
Perbandingan KGD pre- dan post-test pada kelompok pisang dan kurma pada pelakuan-I
Kurma pisang P
KGD Pre-test (mg/dl) 125,428 130,222 0.5
KGD Post-test (mg/dl) 129,847 118,928 0.4
Tabel 3.
Perubahan KGD pada kedua kelompok (pisang dan kurma ) pada pelakuan-I
Tabel 4.
Perbandingan perubahan KGD pada diabetisi yang menggunakan Insulin dan OHO pada kelompok
kurma pada pelakuan-I
KGD Pre-test (mg/dl) KGD Post-test (mg/dl) P
OHO(14) 11927 11829 0,3
Insulin(4) 14917 17377 0,06
Tabel 5.
Perbandingan perubahan KGD pada diabetisi yang menggunakan Insulin dan OHO pada kelompok
pisang pada pelakuan-I
KGD Pre-test (mg/dl) KGD Post-test (mg/dl) P
OHO(14) 13220 12128 0,4
Insulin (4) 12035 10736 0,7
Tabel 6.
Perbandingan perubahan KGD pre- dan post-test pada kelompok pisang dan kurma pada pelakuan-II
Kurma pisang P
KGD Pre-test (mg/dl) 145,219 138,417 0.2
KGD Post-test (mg/dl) 131,924 133,540 0.9
Tabel 7.
Perubahan KGD pada kedua kelompok antara pre- dan post-test (kurma dan pisang) pada pelakuan-II
KGD Pre-test (mg/dl) KGD Post-test (mg/dl) P
- Kurma 145,219 131,924 0.2
- Pisang 138,417 133,540 0.3
Tabel 8.
Perbandingan perubahan KGD pada diabetisi yang menggunakan Insulin dan OHO pada kelompok kurma
pada pelakuan-II
KGD Pre-test (mg/dl) KGD Post-test (mg/dl) P
OHO(14) 143,221 126,631 0,2
Insulin(4) 152,16 157,862 0,7
Tabel 9.
Perbandingan perubahan KGD pada diabetisi yang menggunakan Insulin dan OHO pada kelompok pisang
pada pelakuan-II
KGD Pre-test (mg/dl) KGD Post-test (mg/dl) P
OHO(14) 138,516 128,322 0,9
Insulin(4) 137,720 149,725 0,8
Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 y No. 1 y Maret 2008 Universitas Sumatera Utara33
Karangan Asli
6. Miller CJ, Dunn EV, Hashim IB. The 11. Wolever TMS, Jenkins DJA. The Use of
glykaemic index of date/yoghurt mixed glycemic index in predicting the blood
meal. Are dates 'the candy that grows on glucuse response to mixed meals
tree'?.European Journal of Clinical American Journal of Clinical Nutrition
Nutrition. 2003 ; 57: 427-430. 1986; 43:167-172.
7. Ahmed IA, Ahmed AWK, Robinson RK. 12. Linder M.C. Nutrisi dan Metabolisme
Chemical composition of date varieties as Karbohidrat; dalam: Maria C. Linder,
influenced by the stage of ripening. Food editor. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme.
chemistry. 1995; 54: 305-9. Universitas Iindonesia-Press 1992: 27-58.
8. Harun S.R, Putra ST, Wiharta A.S, Chair 13. Sukardji K. Penatalaksanaan gizi pada
I. Uji Klinis. Dalam: Sastroasmoro S, diabetes mellitus. Dalam: Soegondo S,
Ismael S (editor). Dasar-dasar Metodologi Soewondo P, Subekti I (editor).
penelitian klinis. Jakarta, CV Sagung seto, Penatalaksanaan Diabetes Melitus
2002: 145-164. Terpadu. FK UI. 2005; 5 :44-65.
9. Dahlan M.S. Besar sampel dalam 14. Sukardji K. Daftar bahan makanan
penelitian kesehatan. Jakarta, PT Arkans penukar dan perencanaan makan pada
entertaiment and education in harmony, diabetes mellitus. Dalam: Waspadji S,
2005. Sukardji K, Octariana M (editor).
Pedomam diet diabetes melitus. Jakarta
10. Jenkins DJA. Et al. Metabolic effects of a
Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
low-glicemic-index diet. American
Universitas Indonesia, 2002 ; 25-36.
Journal of Clinical Nutrition, 1987;
46:968-975.
Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 y No. 1 y Maret 2008 Universitas Sumatera Utara35