Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis
1. URAIAN UMUM
A. LINGKUP DAN PERSYARATAN
a). Lingkup Kegiatan
Yang akan di laksanakan adalah Pembangunan Gedung ini, adalah :
I. Pekerjaan Pendahuluan / Persiapan, terdiri dari :
1. Pengukuran dan pemasangan bouwplank
2. Pembongkaran gedung bangunan lama
3. Papan nama Proyek / kegiatan
b). Persyaratan
Semua dalamdan Peraturan
kontrak ini harus di laksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan teknis yang tertera dalam
persyaratan Standar Normalisasi Indonesia (SNI ), Standar Industri Indonesia (SII ), Peraturan Nasioanal maupun
- Perpres No. 70 tahun 2010 dengan lampiran- lampirannya.
- Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene Voorwarden Voor
Deuitvoering Bij Aanneming Van Openbare Werken (AV) 1941.
- Keputusan keputusan dar i Majel is Indonesia untuk Arbitrasi Teknik dar i Badan Arbi t rasi Nasional Indonesia
(BANI ).
- SNI 03-2445-1991 / SK SNI S-05-1990-F, Spesi f ikasi kayu gergajian untuk bangunan rumah dan gedung.
- SNI 03-2353-1987 / SNI 4.3-53.1987/UDC, Spesi f ikasi kayu awet untuk perumahan dan gedung.
- SK SNI S-04-1989-F, Spesifikasi bahan bangunan A (Bahan bangunan bukan logam) .
- SK SNI S-05-1989, Spesifikasi bahan bangunan bagian B (Bahan bangunan dari besi /baja) .
- SK SNI -06-1989-F, Spesifikasi bahan bangunan bagian C (Bahan bangunan dari logam bukan besi ).
- SNI 03-2408-1991 / SK SNI T-09-1990-F, Tata cara pengecatan logam.
- SNI 03-2495-1991, Spesi f ikasi bahan tambahan untuk beton.
- SK SNI 03-1994-03, Spesifikasi peralatan pemasangan dinding bata dan plesteran.
- SNI 03-1726-1989 / SK SNI 1-03-53-1987, Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk rumah dan gedung.
- SNI 03-2410-1991 / SK SNI T-11-1990-F, Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi .
- SNI 03-2835-1992 / SK SNI T-01-1991-03, Tata cara perhitungan harga satuan persiapan dan tanah untuk
bangunan sederhana.
- SNI 03-2i836-1992 / SK SNI T-01-1991-03, Tata cara perhitungan harga satuan pondasi batu belah untuk
bangunan sederhana.
- SNI 03-2837-1992 / SK SNI T-05-1991-03, Tata cara perhitungan harga satuan dinding tembok dan plesteran
untuk bangunan sederhana.
- SK SNI S-03-1994-03, Spesifikasi peralatan pemasangan dinding bata dan plesteran.
- SNI 03-3434-1994 / SK SNI T-11-1992-03, Tata cara perhitungan harga satuan kayu untuk bangunan sederhana.
- SNI 03-3435-1994 / SK SNI T-11-1992-03, Tata cara perhitungan harga satuan penutup langit - langi t untuk
bangunan sederhana.
- Peraturan Beton Ber tulang Indonesia 1971/1984 (PBI 1971/1984).
- Peraturan Konst ruksi Baja yang ber laku Indonesia
- Peraturan Umum dar i Dinas Keselamatan Ker ja Depar temen Tenaga Kerja.
- Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia NI -3 1970.
- Peraturan Konst ruksi Kayu Indonesia, NI -5 1961.
- Peraturan Semen Portland Indonesia , NI -8.
- Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.
- Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/ Instansi Pemerintah setempat , dalam hal
permasalahan bangunan.
Untuk bahan dan yang belum termasuk dalam standar tersebut diatas, maupun standar Nasional lainnya, maka
diberlakukan standar Indonesia atau persyaratan teknis/produsen bahan yang bersangkutan.
2. Meliputi pekerjaan penimbunan dan pemadatan untuk peninggian lantai bangunan sesuai dengan peil yang telah
ditentukan serta urugan pasir dibawah lantai untuk bangunan sesuai dengan gambar kerja atau petunjuk
Direksi/Pengawas.
b). Syarat dan Peraturan
1. Pekerjaan Persiapan Pelaksana harus mengetahui kadaan lapangan yang nanti mungkin akan mempengaruhi
jalannya pekerjaan.
2. Pemeriksaan Permukaan Air Tanah
- Tidak diperkenankan air tergenang didalam/diluar/disekitar lokasi pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan
berlangsung.
- Melindungi semua pekerjaan, bebas dari genangan air, juga oleh sumur-sumur pompa, saluran pembuang dan
hal-hal lain yang mungkin terjadi.
c). B a h a n
1. Bahan timbunan harus cukup baik, yaitu bahan timbunan yang telah disetujui oleh Direksi/Pengawas, yang diambil
didaerah lapangan atau bahan yang diambil dari daerah di luar lapangan pekerjaan dan merupakan tanah laterit,
tanah kapur atau pasir.
2. Bahan timbunan tersebut harus bebas dari akar-akar pohon yang besarnya lebih besar dari 10 cm
d). Cara Pelaksanaan
1. Syarat-syarat Penimbunan
- Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Direksi/konsultan,. Pelaksana tidak diperkenankan melakukan
penimbunan tanpa se izin dari Direksi/Konsultan.
- Pelaksana harus menempatkan bahan penimbunan di atas lapisan tanah yang akan ditimbun, dibasahi, seperti
yang diharuskan, kemudian dipadatkan/ditumbuk sampai mencapai kepadatan yang diinginkan.. Pemadatan
dilakukan lapis demi lapis setebal 20 cm. Bila ada material pengisi yang tidak memuaskan sebagai bahan
pemadatan, maka bahan tersebut harus diganti dengan pasir.
B. PEKERJAAN TIMBUNAN PASIR
a). Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan, hingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan dibawah lantai (lantai dasar) serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam
gambar.
b). Persyaratan Bahan
1. Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras, bebas dari lumpur, tanah lempung
dan lain sebagainya, serta konsisten terhadap NI-2 (PUBA tahun 1970) pasal 14 ayat 3.
2. Air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan-bahan organik
lainnya serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3 pasal 10.
c). Sayarat-syarat Pelaksanaan
1. Pekerjaan urugan pasir dilakukan bila seluruh pekerjaan lain di bawahnya/didalamnya telah selesai dengan baik dan
sempurna.
2. Lapisan pasir urug dilakukan lapis demi lapis, dipadatkan hingga mencapai tebal yang di inginkan, atau seperti yang
disyaratkan dalam gambar.
3. Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui
Direksi/Pengawas. Di tempat-tempat yang sulit dilakukan pemadatan dengan alat pemadat, dapat dikerjakan dengan
tenaga manusia yang disetujui Direksi Pengawas.
4. Lapisan pekerjaan di atasnya dapat dikerjakan bilamana pekerjaan urugan pasir padat telah sempurna, memenuhi
semua persyaratan yang ditentukan.
2. Meliputi pekerjaan pemasangan batu kosong, pemasangan pondasi batu gunung serta seluruh detail yang
ditunjukkan/disebutkan dalam gambar.
b). Persyaratan Bahan
1. Semen Portland
Yang digunakan harus dari mutu terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan atas persetujuan dan harus memenuhi NI-8.
Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan. Tempat penyimpanan Harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan
ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen.
2. Pasir Pasangan
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis lumpur dan sebagainya dan harus
memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBBI 1984. Pasir pasang harus bersih, tajam
dan bebas lumpur tanah liat, kotoran organik dan bahan yang dapat merusak pondasi.
3. Batu Gunung
Bahan batu adalah sejenis batu keras, liat, berat serta berwarna Putih Kekuning-kuningan Bahan asal adalah batu
gunung ukuran normal (maksimal 25 cm). Material batu gunung yang keras, bermutu baik dan tidak cacat dan tidak
retak. Batu kapur, batu berpenampang bulat atau berpori besar dan terbungkus lumpur tidak diperkenankan dipakai.
4. A i r
Yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan-bahan
organis/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI-pasal 10. Air yang digunakan harus bersih,
tawar dan bebas dari bahan kimia yang dapat merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik.
c). Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum pemasangan pondasi dimulai harus se izin dari Direksi/pengawas
2. Pemborong harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom dan stek tulangan ke sloof yang menembus pondasi.
2. Meliputi pekerjaan dinding bangunan tebal bata pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan
sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.
b). Persyaratan Bahan
1. Batu bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, ex lokal yang disetujui oleh Direksi/Pengawas.
2. Batu bata/merah yang digunakan ukuran 5x11x22 cm dengan mutu terbaik toleransi 0,5 cm, warna merata, sempurna
pembakarannya, sudut-sudut yang lancip, keras dan disetujui oleh Direksi/Pengawas.
3. Semen yang digunakan harus dari satu merk produk dan memenuhi persyaratan/SNI yang berlaku.
3. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung Lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi
persyaratan yang berlaku.
c). Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada
Direksi/Pengawas, Seluruh dinding dari pasangan batu merah dengan aduk campuran 1 PC : 5Ps, kecuali untuk
dinding trasraam/kedap air.
2. Untuk dinding trasraam/kedap air dengan aduk campuran 1 Pc : 3 ps, dipasang pada dinding dari atas permukaan
sloef sampai minimum 30 cm diatas permukaan lantai setempat, dan setinggi 150 cm diatas permukaan lantai
setempat untuk sekeliling dinding ruang-ruang basah (toilet, kamar mandi, dan WC).
3. Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam bak atau drum hingga jenuh.
4. Dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar dibersihkan.
5. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tinggi maksimum 24 lapis, harus diikuti dengan cor kolom
utama / praktis.
6. Pelubangan akibat pembuatan perancah/steger pada pasangan bata merah sama sekali tidak diperkenankan.
7. Pasangan dinding batu bata harus menghasilkan dinding finish setebal 14 s/d 15 cm setelah diplester (lengkap acian)
pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai
serta rata pada bidangnya (dari atas kebawah).
8. Pasangan batu bata dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal seluas 9 m2 tidak lebih dari
0,5 cm (sebelum diaci/diplester). Adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 1 cm (sebelum
diaci/diplester).
C. PEKERJAAN PLESTERAN
a). Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Meliputi seluruh plesteran Pondasi dan dinding batu bata/merah bagian dalam bangunan serta seluruh detail yang
ditunjukkan dalam gambar serta sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas.
3. Untuk dinding batu bata kedap air diplester dengan aduk campuran 1 Pc : 3 Ps.
4. Semen Portland yang dikirim ke site harus dalam keadaan tertutup atau dalam kantong yang masih disegel dan
berlabel pabriknya, tertera tipenya, dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
5. Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai yang ditunjukkan dalam detail
gambar.
6. Plesteran halus (acian) digunakan PC (semen) dan air sampai mendapatkan campuran yang homogen, acian
dikerjakan pada seluruh permukaan plesteran.
D. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan Sub Lantai
a). Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Untuk Lantai baru pekerjaan sub lantai dilakukan pekerjaan rabat beton dibawah lapisan finishing lantai pada lantai
bawah/dasar serta pada seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar.
b). Persyaratan Bahan
1. Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASHTM-C 150-78A.
2. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PBBI 82 pasal 11 dan SII 0404-80.
3. Kerikil/split harus memenuhi PBBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/008-75/0075-75.
4. Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PBBI 82 pasal 9.
5. Mutu beton sub lantai yang disyaratkan K-100 dan pengendalian seluruh bahan dalam pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan dalam PBI 1971 (NI-2), PBBI 1982 dan (NI-8).pp
c). Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan terlebih dahulu harus diserahkan contohnya kepada Direksi /pengawas.
2. Lapisan sub lantai dilakukan setelah lapisan pasir urug di bawahnya telah selesai dikerjakan dengan sempurna (telah
dipadatkan sesuai persyaratan dan memenuhi ketebalannya), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung
maksimal.
3. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan split/kerikil dengan perbandingan 1 : 3 : 5
bagian.
4. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 3 cm tanpa penulangan, kecuali bila disebutkan lain atau sesuai yang
ditentukan/disyaratkan dalam detail gambar.
5. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas, kecuali pada ruangan-ruangan yang disyaratkan dengan
kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Direksi Pengawas.
2. Pekerjaan lantai ubin/tegel keramik dilakukan sebagai finishing seluruh lantai sesuai detail yang ditunjukkan dalam
gambar/sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.
b). Persyaratan Bahan
1. Bahan yang digunakan adalah jenis tegel keramik buatan dalam negeri yang bermutu baik dan Disetujui oleh
Direksi/Pengawas.
2. Warna untuk lantai tegel yang dipasang pada lantai ruangan dan selasar/teras adalah putih polos permukaan licin
(polis) dengan ukuran 40x40 cm, sedangkan untuk lantai WC/KM dan tempat cuci dipasang tegel keramik alur ukuran
20x20 untuk lantai dan untuk dinding ukuran 20x2 cm, motif permukaannya kasar, warna ditentukan kemudian.
3. Bahan perekat dan pengisi siar dari grouting berwarna jenis yang disetujui Direksi/Pengawas.
4. Ukuran-ukuran bahan :
Tegel Keramik Warna 40x40 cm digunakan pada lantai utama dalam gedung..
Tegel Keramik 20x20 cm digunakan pada lantai Km/Wc dan tempat cuci
Tegel Keramik 20x25 cm digunakan untuk dinding km/Wc, tempat cuci dan dapur.
8. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai jenuh.
9. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 1x24 jam dan dilindungi dari
kemungkinan cacat pada permukaannya.
PEKERJAAN PLAFOND DAN KUSEN
A. PEKERJAAN PLAFOND
a). Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bernutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan plafond tripleks dilakukan termasuk rangka dan list Plafond, dilakukan meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.
b). Persyaratan Bahan
1. Bahan tripleks Tebal 3 mm, panjang 240 cm dan lebar 120 cm
2. Bahan Rangka Plafond digunakan rangka kayu klas II balok 5/7
3. Pola pemasangan dan pola ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
4. List keliling/tepi dan setiap sambungan plafond diberi penutup dengan compound dan kain kasa serta lem Fox.
6. Pada pekerjaan plafond ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam pelaksanaannya sangat erat
hubungannya dengan pekerjaan plafond ini. Sebelum dilaksanakan pemasangan plafond, pekerjaan lain yang terletak
di atasnya sudah terpasang dengan sempurna.
7. Pola pemasangan plafond sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
B. PEKERJAAN KUSEN
a). Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pembuatan kosen material aluminium meliputi seluruh detail yang digunakan dalam bangunan ini yang
ditunjukkan dalam gambar dan petunjuk Direksi/Pengawas.
2. Pekerjaan daun pintu dan daun jendela dipasang pada seluruh detail dalam bangunan ini yang ditunjukkan dalam
gambar/sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas.
b). Persyaratan Bahan
1. Daun Pintu dan Rangka Jendela dibuat dari material aluminium, dengan ukuran sesuai dengan detail gambar.
2. Mutu dan kualitas aluminium yang dipakai sesuai persyaratan/SNI yang berlaku.
2. Meliputi pemasangan seluruh alat-alat yang dipasang pada daun pintu dan daun jendela serta seluruh detail dalam
bangunan in yang ditunjukkan dalam gambar/sesuai petunjuk Direksi/Pengawas
b). Persyaratan Bahan
1. Semua hardware dalam pekerjaan ini dari produk yang bermutu baik, seragam dalam pemilihan warnanya serta dari
bahan-bahan yang telah disetujui Direksi teknik.
2. Kunci pintu digunakan merk Series 2x putar atau yang setara ukuran besar atau sejenis, yang dipasang kuat pada
rangka daun pintu. Seluruh kunci yang dipasang, lengkap dengan anak kunci masing-masing minimal 2 (dua) buah
anak kuncinya.
3. Engsel pintu yang dipakai adalah jenis cabut H, panjang 6 merk setara Arch ukuran 2 x 3 . Sedangkan untuk
jendela dipasang engsel 2 buah ukuran sedang.
c). Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh-
contohnya kepada Direksi/Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
2. Setiap daun pintu memakai 3 buah engsel yang dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah.
Engsel bawah tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas. Engsel tengah dipasang pada sisi atas antara
kedua engsel tersebut. Untuk daun jendela dipasang masing-masing 2 buah engsel.
3. Grendel untuk pintu dan jendela digunakan grendel tanam kualitas baik.
B. PENUTUP ATAP
a). Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan penutup atap meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat bantu yang diperlukan, sehingga
pekerjaan penutup atap dapat selesai dilaksanakan.
b). Persyaratan Bahan
- Bahan seng metal (spandek soka warna ukuran 80x172 cm) sesuai standar SNI (NI - 3. 1970)
- Penutup atap harus dikerjakan sesuai dengan gambar rencana.
C. LISTPLANK
a). Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan papan listplank meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat bantu yang diperlukan, sehingga
pekerjaan listplank dapat selesai dilaksanakan.
b). Persyaratan Bahan
- Bahan papan kayu listplank ukuran 3/30 cm dari jenis kayu klas II dengan kualitas baik.
- Listplank harus dikerjakan sesuai dengan gambar rencana.
Meliputi pengecatan permukaan kayu yang nampak (listplank), dinding tembok, plafond dan residu (teer) pada rangka
kap (kuda-kuda) serta seluruh detail yang ditentukan/ditunjukkan dalam detail gambar.
b). Persyaratan Bahan
1. Cat Kayu
- Digunakan cat merk Avian atau cat lain yang setara dan disetujui oleh Direksi/Pengawas.
- Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-4 serta sesuai ketentuan-
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
- Warna cat akan ditentukan kemudian dan agar kontraktor pelaksana dapat berkonsultasi dengan
Direksi/Konsultan pengawas dalam menentukan warna cat.
2. Cat Dinding/Plafond
- Bahan cat adalah cat tembok merk Metrolite atau merk lain yang setara yang disetujui oleh Direksi/Pengawas.
2. Cat Dinding/Plafond
- Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi/Pengawas.
- Sebelum pengecatan dimulai permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan bersih dari segala kotoran,
minyak dan debu.
- Sebelum pengecatan dilakukan, plesteran harus benar-banar kering, tidak ada retak-retak dan telah disetujui
Direksi/Pengawas.
- Pengecatan disyaratkan menggunakan roller. Untuk permukaan dimana pemakaian roller tidak memungkinkan,
dipakai kuas yang baik/halus.
- Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-benda dan pengaruh pekerjaan-
pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.
PEKERJAAN AKHIR
A. PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR
a). Pembersihan Lokasi Kegiatan
Semua bahan sisa atau bahan yang tidak dimanfaatkan lagi digedung ini agar dibersihkan dan dihilangkan keluar dari
gedung ini sehingga tidak ada satupun menjadi kotoran.
b). Pembersihan Keramik Lantai dan Dinding
Semua jenis keramik lantai dan dinding yang sudah terpasang harus dibersihkan dari bahan sisa dengan menggunakan
pembersih lantai yang aman untuk bahan sehingga lantai dan dinding bersih dan mengkilap.
B. ASBUILT DRAWING
Setelah pekerjaan dianggap selesai maka kontraktor harus membuat backup data akhir dan dibuatkan gambar Asbuilt Drawing
atau Gambar sesuai Hasil Pekerjaan dilapangan.