Anda di halaman 1dari 12

SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG

KEGIATAN : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT


PEKERJAAN : PEMBANGUNAN INSTALASI CSSD
LOKASI : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOKOYURLI KEC. BIAU KAB. BUOL
TAHUNANGGARAN : 2017

1. URAIAN UMUM
A. LINGKUP DAN PERSYARATAN
a). Lingkup Kegiatan
Yang akan di laksanakan adalah Pembangunan Gedung ini, adalah :
I. Pekerjaan Pendahuluan / Persiapan, terdiri dari :
1. Pengukuran dan pemasangan bouwplank
2. Pembongkaran gedung bangunan lama
3. Papan nama Proyek / kegiatan

II. Pekerjaan Bangunan Gedung, terdiri dari :


1. Galian tanah
2. Urugan Tanah dan pasir
3. Pek. Pasangan batu kosong & Pondasi Batu gunung
4. Pek. Pasang paving block & Saluran air hujan keliling bangunan (samping kiri kanan & belakang).
5. Pek. Beton bertulang K-225 (sloef, kolom & ringbalk) serta beton lantai kerja K-100.
6. Pas. Dinding 1/2 Batu bata untuk dinding dan Saluran Air hujan
7. Plesteran dinding gedung dan saluran air hujan
8. Acian dinding gedung dan saluran air hujan
9. Pas. Kusen Pintu, Jendela dan Ventilasi material aluminium
10. Pas. Bingkai Pintu, jendela dan ventilasi material aluminium
11. Pek. Daun pintu, jendela dan ventilasi material kaca 5 mm
12. Pek. Plafond tripleks tebal 3 mm & list gypsum profil + rangka plafond kayu kls II (5/7).
13. Pek. Lantai keramik (40x40) cm, lantai KM/Wc (20x20) cm, dinding keramik (20x25) cm dan plint lantai
(10x40) cm.
14. Pek. Rangka atap kuda - kuda kayu klas II (8/12) & gording (5/7)
15. Pek. Penutup atap metal spandek soka warna
16. Pek. Pengecatan dinding, plafond dan pengecatan residu pada rangka atap kuda-kuda.
17. Pek. Instalasi sanitasi / plambing
18. Pekerjaan Instalasi Listrik.

III. Pekerjaan Akhir, meliputi :


1. Pembersihan
Finishing / Pembersihan
Akhir Akhir

b). Persyaratan
Semua dalamdan Peraturan
kontrak ini harus di laksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan teknis yang tertera dalam
persyaratan Standar Normalisasi Indonesia (SNI ), Standar Industri Indonesia (SII ), Peraturan Nasioanal maupun
- Perpres No. 70 tahun 2010 dengan lampiran- lampirannya.
- Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene Voorwarden Voor
Deuitvoering Bij Aanneming Van Openbare Werken (AV) 1941.
- Keputusan keputusan dar i Majel is Indonesia untuk Arbitrasi Teknik dar i Badan Arbi t rasi Nasional Indonesia
(BANI ).
- SNI 03-2445-1991 / SK SNI S-05-1990-F, Spesi f ikasi kayu gergajian untuk bangunan rumah dan gedung.
- SNI 03-2353-1987 / SNI 4.3-53.1987/UDC, Spesi f ikasi kayu awet untuk perumahan dan gedung.
- SK SNI S-04-1989-F, Spesifikasi bahan bangunan A (Bahan bangunan bukan logam) .
- SK SNI S-05-1989, Spesifikasi bahan bangunan bagian B (Bahan bangunan dari besi /baja) .
- SK SNI -06-1989-F, Spesifikasi bahan bangunan bagian C (Bahan bangunan dari logam bukan besi ).
- SNI 03-2408-1991 / SK SNI T-09-1990-F, Tata cara pengecatan logam.
- SNI 03-2495-1991, Spesi f ikasi bahan tambahan untuk beton.
- SK SNI 03-1994-03, Spesifikasi peralatan pemasangan dinding bata dan plesteran.
- SNI 03-1726-1989 / SK SNI 1-03-53-1987, Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk rumah dan gedung.

- SNI 03-2410-1991 / SK SNI T-11-1990-F, Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi .
- SNI 03-2835-1992 / SK SNI T-01-1991-03, Tata cara perhitungan harga satuan persiapan dan tanah untuk
bangunan sederhana.
- SNI 03-2i836-1992 / SK SNI T-01-1991-03, Tata cara perhitungan harga satuan pondasi batu belah untuk
bangunan sederhana.
- SNI 03-2837-1992 / SK SNI T-05-1991-03, Tata cara perhitungan harga satuan dinding tembok dan plesteran
untuk bangunan sederhana.
- SK SNI S-03-1994-03, Spesifikasi peralatan pemasangan dinding bata dan plesteran.
- SNI 03-3434-1994 / SK SNI T-11-1992-03, Tata cara perhitungan harga satuan kayu untuk bangunan sederhana.

- SNI 03-3435-1994 / SK SNI T-11-1992-03, Tata cara perhitungan harga satuan penutup langit - langi t untuk
bangunan sederhana.
- Peraturan Beton Ber tulang Indonesia 1971/1984 (PBI 1971/1984).
- Peraturan Konst ruksi Baja yang ber laku Indonesia
- Peraturan Umum dar i Dinas Keselamatan Ker ja Depar temen Tenaga Kerja.
- Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia NI -3 1970.
- Peraturan Konst ruksi Kayu Indonesia, NI -5 1961.
- Peraturan Semen Portland Indonesia , NI -8.
- Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.
- Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/ Instansi Pemerintah setempat , dalam hal
permasalahan bangunan.
Untuk bahan dan yang belum termasuk dalam standar tersebut diatas, maupun standar Nasional lainnya, maka
diberlakukan standar Indonesia atau persyaratan teknis/produsen bahan yang bersangkutan.

c). Merek Dagang


Merekmerek dagang untuk bahan-bahan tertentu yang disebutkan dalam persyaratan teknis ini dimaksudkan hanya
sebagai bahan perbandingan dalam hal bentuk, model , mutu, jenis dan sebagainya, sehingga tidak diartikan sebagai
persyaratan merek yang mengikat . Pemborong dapat mengusulkan merek dagang lain yang setara (sekualitas)
setelah mendapat persetujuan dari Penanggung jawab Kuasa Pengguna Anggaran. Dalam hal ini disebutkan 3 (tiga)
merek dagang atau lebih untuk jenis bahan yang sama, maka pemborong diwajibkan untuk menyediakan salah satu
dari padanya sesuai dengan persetujuan Direksi Pelaksana.

B. PEMAHAMAN SITUASI DAN UKURAN


a) Situasi
Pemborong wajib meneliti situasi keadaan tanah bangunan sifat dan luasnya yang dapat mempengaruhi harga
penawaran.
b) Ukuran
Ukuran / satuan yang digunakan semuanya dinyatakan dalam metriks satuan meter, kecuali untuk /bahan-bahan ter
tentu dinyatakan sesuai dengan kebutuhan.
PEKERJAAN PENDAHULUAN / PERSIAPAN
A. Pengukuran Kembali dan pemasangan bouwplank
a). Pelaksana diwajibkan mengadakan pengukuran kembali lokasi pekerjaan Jika terjadi perbedaan, maka Pelaksana dapat
mengajukan gambar rencana sesuai dengan keadaan berdasarkan hasil pengukurannya.
b). Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dengan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Direksi Proyek.
c). Pengukuran sudut siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-
bagian kecil yang disetujui oleh Direksi Pengawas.
B. Pembongkaran gedung bangunan lama
a). Bangunan gedung baru letaknya diatas bangunan lama, maka bangunan lama harus dibongkar dan hasil bongkaran
bangunan lama diangkut keluar lokasi.
C. Papan nama proyek / kegiatan
a). Sebelum memulai kegiatan dilapangan terlebih dahulu Pelaksana harus memasang papan proyek yang memberi informasi
tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.
b). Papan proyek memberi tanda adanya pekerjaan proyek sementara dilaksanakan pada lokasi tersebut.
.
PEKERJAAN TANAH
A. PEKERJAAN TANAH
a). Ruang Lingkup
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan tanah seperti yang disyaratkan dalam gambar rencana dan spesifikasi ini.

2. Meliputi pekerjaan penimbunan dan pemadatan untuk peninggian lantai bangunan sesuai dengan peil yang telah
ditentukan serta urugan pasir dibawah lantai untuk bangunan sesuai dengan gambar kerja atau petunjuk
Direksi/Pengawas.
b). Syarat dan Peraturan
1. Pekerjaan Persiapan Pelaksana harus mengetahui kadaan lapangan yang nanti mungkin akan mempengaruhi
jalannya pekerjaan.
2. Pemeriksaan Permukaan Air Tanah
- Tidak diperkenankan air tergenang didalam/diluar/disekitar lokasi pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan
berlangsung.
- Melindungi semua pekerjaan, bebas dari genangan air, juga oleh sumur-sumur pompa, saluran pembuang dan
hal-hal lain yang mungkin terjadi.
c). B a h a n
1. Bahan timbunan harus cukup baik, yaitu bahan timbunan yang telah disetujui oleh Direksi/Pengawas, yang diambil
didaerah lapangan atau bahan yang diambil dari daerah di luar lapangan pekerjaan dan merupakan tanah laterit,
tanah kapur atau pasir.
2. Bahan timbunan tersebut harus bebas dari akar-akar pohon yang besarnya lebih besar dari 10 cm
d). Cara Pelaksanaan
1. Syarat-syarat Penimbunan
- Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Direksi/konsultan,. Pelaksana tidak diperkenankan melakukan
penimbunan tanpa se izin dari Direksi/Konsultan.
- Pelaksana harus menempatkan bahan penimbunan di atas lapisan tanah yang akan ditimbun, dibasahi, seperti
yang diharuskan, kemudian dipadatkan/ditumbuk sampai mencapai kepadatan yang diinginkan.. Pemadatan
dilakukan lapis demi lapis setebal 20 cm. Bila ada material pengisi yang tidak memuaskan sebagai bahan
pemadatan, maka bahan tersebut harus diganti dengan pasir.
B. PEKERJAAN TIMBUNAN PASIR
a). Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan, hingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan dibawah lantai (lantai dasar) serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam
gambar.
b). Persyaratan Bahan
1. Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras, bebas dari lumpur, tanah lempung
dan lain sebagainya, serta konsisten terhadap NI-2 (PUBA tahun 1970) pasal 14 ayat 3.
2. Air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan-bahan organik
lainnya serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3 pasal 10.
c). Sayarat-syarat Pelaksanaan
1. Pekerjaan urugan pasir dilakukan bila seluruh pekerjaan lain di bawahnya/didalamnya telah selesai dengan baik dan
sempurna.
2. Lapisan pasir urug dilakukan lapis demi lapis, dipadatkan hingga mencapai tebal yang di inginkan, atau seperti yang
disyaratkan dalam gambar.
3. Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui
Direksi/Pengawas. Di tempat-tempat yang sulit dilakukan pemadatan dengan alat pemadat, dapat dikerjakan dengan
tenaga manusia yang disetujui Direksi Pengawas.
4. Lapisan pekerjaan di atasnya dapat dikerjakan bilamana pekerjaan urugan pasir padat telah sempurna, memenuhi
semua persyaratan yang ditentukan.

PEKERJAAN BATU, TEMBOK, BETON DLL


A. PONDASI LAJUR/BATU GUNUNG
a). Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Meliputi pekerjaan pemasangan batu kosong, pemasangan pondasi batu gunung serta seluruh detail yang
ditunjukkan/disebutkan dalam gambar.
b). Persyaratan Bahan
1. Semen Portland
Yang digunakan harus dari mutu terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan atas persetujuan dan harus memenuhi NI-8.
Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan. Tempat penyimpanan Harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan
ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen.
2. Pasir Pasangan
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis lumpur dan sebagainya dan harus
memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBBI 1984. Pasir pasang harus bersih, tajam
dan bebas lumpur tanah liat, kotoran organik dan bahan yang dapat merusak pondasi.
3. Batu Gunung
Bahan batu adalah sejenis batu keras, liat, berat serta berwarna Putih Kekuning-kuningan Bahan asal adalah batu
gunung ukuran normal (maksimal 25 cm). Material batu gunung yang keras, bermutu baik dan tidak cacat dan tidak
retak. Batu kapur, batu berpenampang bulat atau berpori besar dan terbungkus lumpur tidak diperkenankan dipakai.
4. A i r
Yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan-bahan
organis/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI-pasal 10. Air yang digunakan harus bersih,
tawar dan bebas dari bahan kimia yang dapat merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik.
c). Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum pemasangan pondasi dimulai harus se izin dari Direksi/pengawas
2. Pemborong harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom dan stek tulangan ke sloof yang menembus pondasi.

3. Pemborong harus memperhatikan Ketinggian pondasi terhadap dasar lantai bangunan.


4. Adukan yang digunakan adalah 1 Pc : 4 Ps sesuai dengan PUBB. Pemasangan sesuai dengan ukuran di dalam
gambar atau atas petunjuk pengawas. Batu harus dipasang saling mengisi masing-masing dengan adukan selapis
demi selapis sehingga tidak ada rongga diantara batu-batu tersebut dan mencapai masa yang kuat.

B. PEKERJAAN DINDING TEMBOK


a). Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Meliputi pekerjaan dinding bangunan tebal bata pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan
sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.
b). Persyaratan Bahan
1. Batu bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, ex lokal yang disetujui oleh Direksi/Pengawas.
2. Batu bata/merah yang digunakan ukuran 5x11x22 cm dengan mutu terbaik toleransi 0,5 cm, warna merata, sempurna
pembakarannya, sudut-sudut yang lancip, keras dan disetujui oleh Direksi/Pengawas.
3. Semen yang digunakan harus dari satu merk produk dan memenuhi persyaratan/SNI yang berlaku.
3. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung Lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi
persyaratan yang berlaku.
c). Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada
Direksi/Pengawas, Seluruh dinding dari pasangan batu merah dengan aduk campuran 1 PC : 5Ps, kecuali untuk
dinding trasraam/kedap air.
2. Untuk dinding trasraam/kedap air dengan aduk campuran 1 Pc : 3 ps, dipasang pada dinding dari atas permukaan
sloef sampai minimum 30 cm diatas permukaan lantai setempat, dan setinggi 150 cm diatas permukaan lantai
setempat untuk sekeliling dinding ruang-ruang basah (toilet, kamar mandi, dan WC).
3. Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam bak atau drum hingga jenuh.
4. Dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar dibersihkan.
5. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tinggi maksimum 24 lapis, harus diikuti dengan cor kolom
utama / praktis.
6. Pelubangan akibat pembuatan perancah/steger pada pasangan bata merah sama sekali tidak diperkenankan.

7. Pasangan dinding batu bata harus menghasilkan dinding finish setebal 14 s/d 15 cm setelah diplester (lengkap acian)
pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai
serta rata pada bidangnya (dari atas kebawah).
8. Pasangan batu bata dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal seluas 9 m2 tidak lebih dari
0,5 cm (sebelum diaci/diplester). Adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 1 cm (sebelum
diaci/diplester).
C. PEKERJAAN PLESTERAN
a). Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Meliputi seluruh plesteran Pondasi dan dinding batu bata/merah bagian dalam bangunan serta seluruh detail yang
ditunjukkan dalam gambar serta sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas.

b). Persyaratan Bahan


1. Semen yang digunakan harus dari satu merk produk dan memenuhi persyaratan/SNI yang berlaku.
2. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung Lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi
persyaratan yang berlaku.
3. Air harus memenuhi persyaratan/SNI yang berlaku.
4. Campuran (agregate) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari segala kotoran, harus
diayak melalui ayakan dengan diameter lubang 1,6-2,0 mm.
c). Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan adukan campuran 1 PC : 5 Pasir, kecuali pada dinding batu bata semen
raam/kedap air.
2. Untuk plesteran pondasi dan Pasangan dinding saluran air hujan keliling bangunan dengan adukan 1 PC : 3 Psr.

3. Untuk dinding batu bata kedap air diplester dengan aduk campuran 1 Pc : 3 Ps.
4. Semen Portland yang dikirim ke site harus dalam keadaan tertutup atau dalam kantong yang masih disegel dan
berlabel pabriknya, tertera tipenya, dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
5. Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai yang ditunjukkan dalam detail
gambar.
6. Plesteran halus (acian) digunakan PC (semen) dan air sampai mendapatkan campuran yang homogen, acian
dikerjakan pada seluruh permukaan plesteran.

D. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan Sub Lantai
a). Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Untuk Lantai baru pekerjaan sub lantai dilakukan pekerjaan rabat beton dibawah lapisan finishing lantai pada lantai
bawah/dasar serta pada seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar.
b). Persyaratan Bahan
1. Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASHTM-C 150-78A.
2. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PBBI 82 pasal 11 dan SII 0404-80.
3. Kerikil/split harus memenuhi PBBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/008-75/0075-75.
4. Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PBBI 82 pasal 9.
5. Mutu beton sub lantai yang disyaratkan K-100 dan pengendalian seluruh bahan dalam pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan dalam PBI 1971 (NI-2), PBBI 1982 dan (NI-8).pp
c). Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan terlebih dahulu harus diserahkan contohnya kepada Direksi /pengawas.
2. Lapisan sub lantai dilakukan setelah lapisan pasir urug di bawahnya telah selesai dikerjakan dengan sempurna (telah
dipadatkan sesuai persyaratan dan memenuhi ketebalannya), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung
maksimal.
3. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan split/kerikil dengan perbandingan 1 : 3 : 5
bagian.
4. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 3 cm tanpa penulangan, kecuali bila disebutkan lain atau sesuai yang
ditentukan/disyaratkan dalam detail gambar.
5. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas, kecuali pada ruangan-ruangan yang disyaratkan dengan
kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Direksi Pengawas.

Pekerjaan Lantai Keramik


a). Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Pekerjaan lantai ubin/tegel keramik dilakukan sebagai finishing seluruh lantai sesuai detail yang ditunjukkan dalam
gambar/sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.
b). Persyaratan Bahan
1. Bahan yang digunakan adalah jenis tegel keramik buatan dalam negeri yang bermutu baik dan Disetujui oleh
Direksi/Pengawas.
2. Warna untuk lantai tegel yang dipasang pada lantai ruangan dan selasar/teras adalah putih polos permukaan licin
(polis) dengan ukuran 40x40 cm, sedangkan untuk lantai WC/KM dan tempat cuci dipasang tegel keramik alur ukuran
20x20 untuk lantai dan untuk dinding ukuran 20x2 cm, motif permukaannya kasar, warna ditentukan kemudian.

3. Bahan perekat dan pengisi siar dari grouting berwarna jenis yang disetujui Direksi/Pengawas.
4. Ukuran-ukuran bahan :
Tegel Keramik Warna 40x40 cm digunakan pada lantai utama dalam gedung..
Tegel Keramik 20x20 cm digunakan pada lantai Km/Wc dan tempat cuci
Tegel Keramik 20x25 cm digunakan untuk dinding km/Wc, tempat cuci dan dapur.

c). Syarat-syarat Pelaksanaan


1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contohnya kepada Direksi/Pengawas
untuk diminta persetujuan.
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.
3. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Pasir sesuai dengan yang disyaratkan.
4. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik
yang terpasang (lebar siar-siar) harus sama lebar maksimum 4 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai
gambar serta petunjuk Direksi/Pengawas yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama
dalamnya untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus
sesamanya.
5. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi grouting sesuai ketentuan persyaratan, warna bahan pengisi sesuai dengan
warna keramik yang dipasangnya.
6. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik
yang bersangkutan.
7. Bahan yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan hingga betul-betul bersih.

8. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai jenuh.
9. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 1x24 jam dan dilindungi dari
kemungkinan cacat pada permukaannya.
PEKERJAAN PLAFOND DAN KUSEN
A. PEKERJAAN PLAFOND
a). Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bernutu baik dan sempurna.

2. Pekerjaan plafond tripleks dilakukan termasuk rangka dan list Plafond, dilakukan meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.
b). Persyaratan Bahan
1. Bahan tripleks Tebal 3 mm, panjang 240 cm dan lebar 120 cm
2. Bahan Rangka Plafond digunakan rangka kayu klas II balok 5/7
3. Pola pemasangan dan pola ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
4. List keliling/tepi dan setiap sambungan plafond diberi penutup dengan compound dan kain kasa serta lem Fox.

c). Syarat-syarat Pelaksanaan


1. Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian bawah diratakan, pemasangan sesuai dengan pola yang
ditunjukkan dalam gambar.
2. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung, kaku, dan kuat, kecuali dinyatakan lain
oleh Direksi/Pengawas.
3. Jarak pemasangan antara unit penutup langit-langit dibuat maksimum 4 mm atau sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar.
4. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata, tidak melendut.
5.
Semua sambungan penutup langit-langit dipasang list termasuk keliling tembok dan sisi bagian dalam listplank.

6. Pada pekerjaan plafond ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam pelaksanaannya sangat erat
hubungannya dengan pekerjaan plafond ini. Sebelum dilaksanakan pemasangan plafond, pekerjaan lain yang terletak
di atasnya sudah terpasang dengan sempurna.
7. Pola pemasangan plafond sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

B. PEKERJAAN KUSEN
a). Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Pekerjaan pembuatan kosen material aluminium meliputi seluruh detail yang digunakan dalam bangunan ini yang
ditunjukkan dalam gambar dan petunjuk Direksi/Pengawas.

b). Persyaratan Bahan


1. Bahan kosen dari material aluminium
2. Ukuran-ukuran kosen dan jalusi sesuai detai gambar.
3. Mutu dan kualitas bahan kusen aluminium yang dipakai sesuai persyaratan /SNI yang berlaku.
4. Accessories
c). Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana diwajibkan meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan
(ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk pola layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme,
dan detail-detail sesuai gambar.
2. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-angker dan penguat lain yang
diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang
tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
3. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
4. Kosen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran, type kosen, dan arah pembukaan
pintu/jendela.
5. Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kosen-kosen harus lurus dan siku, sehingga mekanisme pembukaan
pintu/jendela bekerja dengan sempurna.
6. Kosen tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis, meni atau finishing lainnya sebelum diperiksa dan diteliti oleh
Direksi/Pengawas.
7. Semua kosen yang melekat pada dinding beton/bata diberi penguat angker diameter minimum 10 mm. Pada setiap
kosen pintu yang tegak dipasang 3 angker dan untuk sisi kosen jendela 2 angker.
8. Pemasangan tiang kusen yang langsung di atas lantai (kosen pintu) dibuat neud tinggi 10 cm. Bahan dari beton
adukan 1 PC : 2 Ps : 3 Kr.

C. PEKERJAAN DAUN PINTU dan JENDELA


a). Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Pekerjaan daun pintu dan daun jendela dipasang pada seluruh detail dalam bangunan ini yang ditunjukkan dalam
gambar/sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas.
b). Persyaratan Bahan
1. Daun Pintu dan Rangka Jendela dibuat dari material aluminium, dengan ukuran sesuai dengan detail gambar.

2. Mutu dan kualitas aluminium yang dipakai sesuai persyaratan/SNI yang berlaku.

c). Syarat-syarat Pelaksanaan


1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana diwajibkan meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan
(ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk pola layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme,
dan detail-detail sesuai gambar.
2. Rangka daun pintu, jendela dan ventilasi dibuat dari material aluminium dengan lebar 7 cm, sedangkan untuk daun
pintu, jendela dan ventilasi terbuat bingkai aluminium dan kaca tebal 5 mm.

D. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG & KUNCI


a). Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bernutu baik dan sempurna.

2. Meliputi pemasangan seluruh alat-alat yang dipasang pada daun pintu dan daun jendela serta seluruh detail dalam
bangunan in yang ditunjukkan dalam gambar/sesuai petunjuk Direksi/Pengawas
b). Persyaratan Bahan
1. Semua hardware dalam pekerjaan ini dari produk yang bermutu baik, seragam dalam pemilihan warnanya serta dari
bahan-bahan yang telah disetujui Direksi teknik.
2. Kunci pintu digunakan merk Series 2x putar atau yang setara ukuran besar atau sejenis, yang dipasang kuat pada
rangka daun pintu. Seluruh kunci yang dipasang, lengkap dengan anak kunci masing-masing minimal 2 (dua) buah
anak kuncinya.
3. Engsel pintu yang dipakai adalah jenis cabut H, panjang 6 merk setara Arch ukuran 2 x 3 . Sedangkan untuk
jendela dipasang engsel 2 buah ukuran sedang.
c). Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh-
contohnya kepada Direksi/Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
2. Setiap daun pintu memakai 3 buah engsel yang dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah.
Engsel bawah tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas. Engsel tengah dipasang pada sisi atas antara
kedua engsel tersebut. Untuk daun jendela dipasang masing-masing 2 buah engsel.
3. Grendel untuk pintu dan jendela digunakan grendel tanam kualitas baik.

PEKERJAAN RANGKA KAP / KUDA - KUDA, PENUTUP ATAP DAN LISTPLANK


A. RANGKA KAP
a). Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan rangka kap (kuda-kuda) meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat bantu yang diperlukan,
sehingga kontruksi rangka kap dapat selesai dilaksanakan.
Bagian pekerjaan, adalah :
- Rangka kap atap
- Balok gording
b). Persyaratan Bahan
- Untuk semua rangka atap (kuda - kuda) ukuran balok kayu 8/12 cm dan gording digunakan balok 5/7 cm dari jenis
kayu klas II dengan kualitas baik.
- Konstruksi rangka kap (kuda-kuda) dan gording harus dikerjakan sesuai dengan ukuran pada gambar rencana.

B. PENUTUP ATAP
a). Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan penutup atap meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat bantu yang diperlukan, sehingga
pekerjaan penutup atap dapat selesai dilaksanakan.
b). Persyaratan Bahan
- Bahan seng metal (spandek soka warna ukuran 80x172 cm) sesuai standar SNI (NI - 3. 1970)
- Penutup atap harus dikerjakan sesuai dengan gambar rencana.

C. LISTPLANK
a). Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan papan listplank meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat bantu yang diperlukan, sehingga
pekerjaan listplank dapat selesai dilaksanakan.
b). Persyaratan Bahan
- Bahan papan kayu listplank ukuran 3/30 cm dari jenis kayu klas II dengan kualitas baik.
- Listplank harus dikerjakan sesuai dengan gambar rencana.

PEKERJAAN CAT DAN LAIN-LAIN


A. PEKERJAAN PENGECATAN
a). Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

Meliputi pengecatan permukaan kayu yang nampak (listplank), dinding tembok, plafond dan residu (teer) pada rangka
kap (kuda-kuda) serta seluruh detail yang ditentukan/ditunjukkan dalam detail gambar.
b). Persyaratan Bahan
1. Cat Kayu
- Digunakan cat merk Avian atau cat lain yang setara dan disetujui oleh Direksi/Pengawas.
- Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-4 serta sesuai ketentuan-
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
- Warna cat akan ditentukan kemudian dan agar kontraktor pelaksana dapat berkonsultasi dengan
Direksi/Konsultan pengawas dalam menentukan warna cat.
2. Cat Dinding/Plafond
- Bahan cat adalah cat tembok merk Metrolite atau merk lain yang setara yang disetujui oleh Direksi/Pengawas.

- Warna akan ditentukan kemudian.


- Kapasitas/daya sebar : 8 m2/kg.
- Pengencer : air bersih maksimum 20 %.
- Pengeringan : minimum setelah 2 jam lapis berikutnya dapat dilakukan.
- Sistem pengecatan : minimal dilakukan 2 kali untuk pekerjaan tembok & pelafond baru. Warna harus merata/tidak
membayang.
- Pengendalian pekerjaan in harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982 pasal 54, NI-4, BS No. 3900-1970, AS
K-41 dan sesuai ketentuan teknis dari pabrik yang bersangkutan.

c). Syarat-syarat Pelaksanaan


1. Cat Kayu
- Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi/Pengawas,
minimal 2 (dua) jenis hasil produk yang berlainan, untuk mendapatkan persetujuan.
- Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan dengan bahan ampelas yang bermutu baik, sampai
merupakan bidang permukaan pengecatan yang halus dan licin, segala persiapan pengecatan telah memenuhi
persyaratan dengan baik dan telah disetujui Direksi/Pengawas.
- Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, serbuk gergaji,, benar-benar bebas dari minyak, dan
sebagainya serta benar-benar kering.
- Harus dihindarkan adanya celah-celah/pori-pori serat kayu pada permukaan pengecatan.
- Pengecatan dilakukan minimal 2 (dua) lapis atau hingga dicapai hasil pengecatan yang tebal, rata dan sama
warnanya. Lapis pengulangan dilakukan setelah minimum 4 jam kemudian dan maksimum 2 hari.

2. Cat Dinding/Plafond
- Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi/Pengawas.

- Sebelum pengecatan dimulai permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan bersih dari segala kotoran,
minyak dan debu.
- Sebelum pengecatan dilakukan, plesteran harus benar-banar kering, tidak ada retak-retak dan telah disetujui
Direksi/Pengawas.
- Pengecatan disyaratkan menggunakan roller. Untuk permukaan dimana pemakaian roller tidak memungkinkan,
dipakai kuas yang baik/halus.
- Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-benda dan pengaruh pekerjaan-
pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.

PEKERJAAN ELEKTRIKAL (KELISTRIKAN)


a). Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat bantu yang diperlukan, sehingga pekerjaan dapat
selesai dilaksanakan.
Sub Distribusi Panel di rencanakan untuk sistim 3 phase tegangan 220 / 380 volt dengan sistim solid grounded dan juga
ditanahkan.
Sistim 3 phase yang dimaksud adalah :
1). 1 (satu) jalur untuk instalasi titik lampu
2). 1 (satu) jalur khusus untuk stop kontak
3). 1 (satu) jalur untuk instalasi beban AC.
b). Persyaratan Bahan
Kabel untuk instalasi penerangan dan daya peralatan stop kontak dipakai jenis kabel NYM ukuran 3x2,5 mm dan kabel
NYA ukuran 1x1,5 mm, dimana kabel yang dimaksud adalah kabel 3 inti : (1 phasa + 1 netral + 1 ground) atau 4 inti (3
phasa + 1 netral).
c). Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi/Pengawas, minimal 2
(dua) jenis hasil produk yang berlainan, untuk mendapatkan persetujuan.
- Kabel instalasi
Kabel instalasi yang dimaksud adalah kabel instalasi listrik dari MDP ke SDP dan dari SDP ke MCB, selanjutnya ke
outlet (stop kontak) dan lampu - lampu penerangan beserta aksesorisnya, sehingga sistim instalasi listrik dapat
berfungsi dengan baik.
- Besarnya tegangan amper (Amp) pada MCB tergantung dari besarnya kebutuhan.

PEKERJAAN AKHIR
A. PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR
a). Pembersihan Lokasi Kegiatan
Semua bahan sisa atau bahan yang tidak dimanfaatkan lagi digedung ini agar dibersihkan dan dihilangkan keluar dari
gedung ini sehingga tidak ada satupun menjadi kotoran.
b). Pembersihan Keramik Lantai dan Dinding
Semua jenis keramik lantai dan dinding yang sudah terpasang harus dibersihkan dari bahan sisa dengan menggunakan
pembersih lantai yang aman untuk bahan sehingga lantai dan dinding bersih dan mengkilap.

B. ASBUILT DRAWING
Setelah pekerjaan dianggap selesai maka kontraktor harus membuat backup data akhir dan dibuatkan gambar Asbuilt Drawing
atau Gambar sesuai Hasil Pekerjaan dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai