Anda di halaman 1dari 32

EFISIENSI SOURCES

USUL PENELITIAN

KARAKTERISTIK KONSUMSI ENERGI BANGUNAN


PADA RUMAH SUSUN DI MALANG

Oleh :

PUTRI HERLIA P., ST., MT. NIDN. 0715058705


Ir. SURYO TRI HARJANTO, MT. NIDN. 0720016002

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2017

i
ii
IDENTITAS PENELITIAN

1. Judul Usulan : Karakteristik Konsumsi Energi Bangunan pada Rumah Susun


di Malang

2. Ketua Peneliti
a) Nama Lengkap dan Gelar : Putri Herlia Pramitasari, ST., MT.
b) Bidang Keahlian : Sains dan Teknologi Bangunan
c) Jabatan Struktural : -
d) Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
e) Unit Kerja : Arsitektur FTSP
f) Alamat Surat : Jl. Taman Sulfat XXIX/ 14, Malang
g) Telpon/ Faks : Telp. (0341) 551431/ Faks. (0341) 553015
h) Email : herlia.pramitasari@lecturer.itn.ac.id

3. Anggota Peneliti
No Nama dan Gelar Bidang Keilmuan Alokasi Waktu
Akademik (jam/ minggu)
1 Ir. Suryo Tri Harjanto, MT. Sains dan Teknologi Bangunan 2,5

4. Obyek Penelitian : Rusunawa Buring I Malang

5. Masa Pelaksanaan Penelitian :


a. Mulai : April
b. Berakhir : November

6. Anggaran yang diusulkan :


a. ITN Malang : Rp 5.000.000, 00
b. Instansi lain : Rp 0, 00
c. Swadana : Rp 0, 00
Total : Rp 5.000.000, 00

7. Lokasi Penelitian : Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang

8. Hasil yang ditargetkan (temuan baru/ paket teknologi/ hasil lain) :


Konsep rumah susun umum hemat energi ditinjau dari karakteristik fisik bangunan dan pola
perilaku pengguna.

iii
DAFTAR ISI

halaman
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................. vi
RINGKASAN .......................................................................................................... 1

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 2


1.1 Latar Belakang ......................................................................... 2
1.2 Rumusan masalah ..................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
1.4 Urgensi (Keutamaan) Penelitian ............................................... 3
1.5 Target Luaran Penelitian .......................................................... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 5


2.1 Peta Penelitian ......................................................................... 5
2.2 Strategi Konservasi Energi Selubung Bangunan ...................... 8
2.3 Pengembangan Rumah Susun Kota Malang............................. 9

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 12


3.1 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 12
3.2 Teknik Analisis Data ................................................................ 12
3.3 Teknik Interpretasi Data .......................................................... 13
3.4 Instrumen dan Peralatan .......................................................... 13
3.5 Prosedur Penelitian .................................................................. 13
3.6 Lokasi Penelitian ...................................................................... 14
3.7 Indikator Keberhasilan ............................................................. 15

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ........................................ 16

iv
4.1 Biaya Penelitian ....................................................................... 16
4.2 Jadwal Penelitian ..................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 17

v
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel II.1. Pemetaan Penelitian Terdahulu .......................................................... 5
Tabel II.2. Klasifikasi Rumah Susun beserta Peruntukan Lahan......................... 10

vi
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar I.1. Kerangka penelitian ........................................................................... 3
Gambar II.1. Diagram peta penelitian .................................................................... 7
Gambar II.2. Peta rumah susun eksisting Kota Malang .......................................... 10
Gambar II.3. Peta kelurahan potensial pengembangan rumah susun Kota Malang 11
Gambar III.1. Prosedur penelitian ............................................................................. 14
Gambar III.2. Lokasi penelitian Rusunawa Buring 1, Kecamatan Kedungkandang,
Malang ............................................................................................... 14
Gambar III.3. Rusunawa Buring 1, Kecamatan Kedungkandang, Malang .............. 15

vii
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian ......................................................... 18
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan pembagian tugas..................... 19
Lampiran 3. Biodata Peneliti ................................................................................. 20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ........................................................ 24

viii
RINGKASAN

Arah pengembangan hunian vertikal berupa rumah susun umum untuk kalangan
masyarakat berpenghasilan rendah menjadi prioritas pembangunan Pemerintah Kota
Malang pada tahun mendatang. Berdasar Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan
Daerah tentang Rumah Susun Kota Malang Tahun 2013, dijelaskan bahwa diperlukan
desain hunian yang hemat energi.
Kelayakan desain rumah susun perlu dikaji lebih lanjut agar terwujud desain
rumah susun yang hemat energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
konsumsi energi bangunan pada rumah susun umum dilihat dari bentuk bangunan, termal,
dan perilaku penghuni.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode kuantitatif dengan
teknik pengumpulan data berupa data primer melalui observasi lapangan, survei
(wawancara dan kuesioner), dan data sekunder. Sedangkan teknik analisis data dilakukan
dengan menggunakan analisis perbandingan dan korelasi.
Hasil akhir penelitian yang diharapkan, yaitu mengetahui hubungan antara
bentuk bangunan, termal, dan perilaku penghuni pada rumah susun umum, dan
didapatkan rekomendasi bentuk bangunan rumah susun sebagai pengembangan kebijakan
pemerintah daerah setempat terkait kriteria teknis perencanaan pembangunan rumah
susun hemat energi. Penerapan strategi kontrol energi bangunan yang baik diharapkan
dapat menambah durabilitas bangunan dengan perawatan minimal, tercapai nyaman
termal dalam ruang, tingkat konsumsi energi lebih sedikit, dan tercapai kehidupan yang
layak dan sehat bagi penghuni rumah susun.

Kata Kunci: Konsumsi Energi, Rumah Susun, Kota Malang

-1-
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kota Malang mengalami pertumbuhan penduduk yang sangat signifikan dari
tahun ke tahun, khususnya kalangan menengah ke bawah. Hal ini menyebabkan
kebutuhan penyediaan rumah turut meningkat, sementara ketersediaan lahan makin
terbatas. Arahan kebijakan pemerintah setempat berupa pembangunan rumah susun
sederhana vertikal menjadi prioritas utama hingga beberapa tahun mendatang sebagai
salah satu strategi untuk memenuhi kebutuhan rumah penduduk, khususnya kalangan
menengah ke bawah. Hal tersebut sekaligus bertujuan untuk merelokasi kawasan
permukiman padat penduduk khususnya di daerah bantaran sungai agar dapat tinggal di
hunian yang lebih layak dan sehat, dan mengembalikan fungsi RTH (Ruang Terbuka
Hijau) pada area bantaran sungai.
Konsep perencanaan dan pembangunan rumah susun yang hemat energi
menjadi syarat utama kelayakan hunian vertikal, sebagaimana tertera jelas dalam Naskah
Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rumah Susun Kota Malang tahun
2013. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi desain bangunan pasif yang optimal agar
terwujud rumah susun yang efisien energi.
Hasil observasi lapangan didapatkan bahwa rumah susun umum di Kota
Malang masih belum optimal menerapkan prinsip efisiensi energi dalam perencanaan
bangunan. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa objek rumah susun menghadap
orientasi barat-timur, dan bentuk bangunan yang belum optimal memenuhi kaidah prinsip
desain bangunan hemat energi, dimana secara tidak langsung berdampak pada tingkat
konsumsi energi bangunan menjadi lebih tinggi. Pola perilaku pengguna juga
berpengaruh signifikan terhadap operasional energi bangunan. Oleh karena itu,
diperlukan strategi desain kontrol energi bangunan secara pasif dan managemen perilaku
pengguna yang efektif mengurangi tingkat konsumsi energi bangunan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah yang dapat
dikemukakan, yaitu sebagai berikut:
1. Karakteristik konsumsi energi bangunan pada rumah susun umum dilihat dari
bentuk bangunan, termal, dan perilaku penghuni.

-2-
2. Hubungan antara bentuk bangunan, karakteristik pengguna, kesadaran
penghuni terhadap kondisi termal dan konsumsi energi bangunan pada rumah
susun umum.
3. Rekomendasi bentuk bangunan rumah susun umum yang memenuhi kriteria
teknis perencanaan pembangunan rumah susun hemat energi.

Karakteristik konsumsi energi bangunan


pada rumah susun umum

Variabel tetap: Variabel bebas: Variabel terikat:


1. Waktu 1. Luas lantai 1. Jumlah beban listrik
bangunan (m2) (kWh/bulan)
2. Jumlah penghuni 2. Operasional energi
3. Usia penghuni (listrik dan gas)
4. Tingkat pendidikan 3. Temperatur udara
5. Pekerjaan ruang luar (oC)
6. Bentuk bangunan 4. Temperatur udara
7. Tipe rumah susun ruang dalam (oC)
8. Jumlah lantai 5. Kelembaban Relatif /
bangunan RH (%)

Gambar I.1. Kerangka penelitian.

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian yang ingin dicapai sebagai berikut:
1. Memahami karakteristik konsumsi energi bangunan pada rumah susun umum
dilihat dari bentuk bangunan, termal, dan perilaku penghuni.
2. Mengetahui hubungan antara bentuk bangunan dan perilaku pengguna
terhadap kondisi termal dan konsumsi energi bangunan pada rumah susun
umum.
3. Membuat rekomendasi bentuk bangunan rumah susun umum yang memenuhi
kriteria teknis perencanaan pembangunan rumah susun hemat energi sebagai
pengembangan kebijakan pemerintah daerah setempat.

1.4. Urgensi (Keutamaan) Penelitian


Penelitian ini sangat penting dilakukan sebagai upaya penyempurnaan
kebijakan pemerintah kota atau daerah setempat terkait perencanaan dan pembangunan
rumah susun hemat energi. Dengan demikian, diharapkan pada akhirnya dapat disusun

-3-
kriteria teknis konsep dan strategi pengembangan rumah susun umum berupa strategi
kontrol energi bangunan secara pasif.

1.5. Target Luaran Penelitian


Dengan disusunnya strategi kontrol energi bangunan secara pasif pada
bangunan rumah susun umum, maka target akhir penelitian ini akan menghasilkan:
1. Tulisan ilmiah yang dapat dipublikasikan dalam forum pertemuan ilmiah atau
jurnal ilmiah.
2. Penyempurnaan pedoman teknis berupa strategi kontrol energi bangunan
secara pasif ditinjau dari bentuk bangunan dan perilaku pengguna agar
terwujud konsep hunian rumah susun umum yang layak huni, sehat,
berkelanjutan, dan hemat energi.
3. Pengembangan penelitian lebih lanjut dapat diarahkan tentang hubungan
optimasi teknologi surya pasif dengan manajemen kontrol energi bangunan
agar terwujud desain bangunan rumah susun yang hemat energi, sehat, layak
huni, dan terjangkau bagi para penghuninya.

-4-
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Peta Penelitian


Penelitian kali ini didasarkan atas penelitian terdahulu, sebagaimana dijelaskan
dalam tabel berikut:
Tabel II.1. Pemetaan Penelitian Terdahulu
Sub-topik/
Topik Objek
No. Peneliti Fokus Metode Penelitian
Penelitian Penelitian
Penelitian
1. Yoshino, H., et Faktor-faktor Karakteristik Variabel bebas: Metode
al. (2006) yang konsumsi energi Luas lantai pengumpulan
berpengaruh terhadap kondisi bangunan (m2) data:
terhadap lingkungan Jumlah penghuni Survey
konsumsi termal dan gaya Lokasi (kuesioner dan
energi hidup Koefisien heat interview) dan
bangunan loss (W/m2/K) observasi
Equivalent lapangan
leakage area
(cm2/m2) Metode analisis
Pendapatan/tahun data:
Analisis
Konstruksi
korelasi
Frekuensi
penggunaan alat
Sumber energi
listrik
Sumber energi gas
Sumber energi
kerosene

Variabel terikat:
Temperatur udara
ruang luar (oC)
Temperatur udara
ruang dalam (oC)
Tingkat konsumsi
energi (MJ/day)

Variabel tetap:
Waktu
2. Fong, W. K., et Faktor-faktor Karakteristik Variabel bebas: Metode
al (2007) yang konsumsi energi Jumlah penghuni pengumpulan
berpengaruh terhadap kondisi Status pekerjaan data:
terhadap lingkungan Jenis pekerjaan Survey
konsumsi termal dan gaya Jenis kelamin (kuesioner dan
energi hidup Luas kota interview) dan
bangunan Lokasi geografis kajian hasil
penelitian
Iklim
sebelumnya
Variabel terikat:
Metode analisis
Tingkat konsumsi
data:
energi;
Analisis
pencahayaan,
perbandingan
heating, cooling,

-5-
media
elektronik/hiburan
(GJ/th)

Variabel tetap:
Waktu
3. Ouyang, J., et al Pengaruh Pengaruh gaya Variabel bebas: Metode
(2009) terhadap hidup terhadap Jumlah penghuni pengumpulan
konsumsi konsumsi energi Jumlah lantai data:
energi bangunan bangunan Survey
bangunan Luas lantai (kuesioner dan
bangunan (m2) interview)
Waktu konstruksi
Metode analisis
Variabel terikat: data:
Jumlah beban Analisis
listrik perbandingan
(kWh/bulan)
Perilaku pengguna

Variabel tetap:
Waktu
4. Surahman, U., Metode Metode Variabel bebas: Metode
Kubotaa, T. perhitungan perhitungan Luas lantai pengumpulan
(2012) energy konsumsi total bangunan (m2) data:
bangunan energi bangunan Luas lahan (m2) Survey
(life cycle Jenis material (kuesioner dan
energy) bangunan interview)
Jumlah penghuni
Jumlah kamar Metode analisis
Pendapatan per data:
bulan Analisis
Etnis korelasi dan
perbandingan
Usia bangunan
Lama tinggal

Variabel terikat:
Intensitas
embodied energy
bangunan
(GJ/price)
Konsumsi energi;
pencahayaan,
heating, cooling,
media
elektronik/hiburan,
aktivitas servis
(GJ/th)
Operasional energi
(listrik dan gas)
Life cycle energy
(GJ); Embodied
energy dan
Operational
Energy
Emisi CO2
(embodied dan
operational)

-6-
Variabel tetap:
Waktu
5. Choi, I. Y., Cho, Evaluasi Karakteristik Variabel bebas: Metode
S. H., dan Kim, kinerja energi konsumsi energi Luas lantai pengumpulan
J. T. (2011) bangunan bangunan bangunan (m2) data:
Jumlah penghuni Survey
Usia penghuni (kuesioner dan
Tingkat interview)
pendidikan
Pekerjaan Metode analisis
Jenis kepemilikan data:
hunian Analisis
perbandingan
Bentuk bangunan
Tipe apartemen
Jumlah lantai
bangunan

Variabel terikat:
Operasional
energi; listrik
(kWh/m2) dan gas
(Nm3/m2)
Emisi CO2
(tCO2/m2)

Variabel tetap:
Waktu

Berdasarkan studi penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka peta


penelitian ini dapat digambarkan pada diagram berikut:

Efisiensi Energi

Strategi kontrol energi Manajemen kontrol energi


bangunan secara pasif bangunan

Desain bentuk bangunan Gaya hidup (perilaku


pengguna)

Konsep Rumah Susun Umum Hemat Energi

Gambar II.1. Diagram peta penelitian.

Mengacu peta penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat terwujud


strategi desain pasif berupa bentuk bangunan rumah susun umum yang efisien energi dan

-7-
strategi manajemen kontrol perilaku pengguna, sehingga tingkat operasional energi
minimal dan tercipta kenyamanan termal dalam ruang.

2.2. Strategi Konservasi Energi Selubung Bangunan


Pengertian konservasi energi menurut SNI 03- 6389- 2000 tentang Konservasi
Energi Selubung Bangunan pada Bangunan Gedung, yaitu upaya mengefisienkan
penggunaan energi untuk kebutuhan tertentu agar tidak terjadi pemborosan energi.
Sedangkan pengertian selubung bangunan, yaitu elemen bangunan yang menyelubungi
bangunan gedung, yaitu dinding dan atap tembus atau yang tidak tembus cahaya dimana
sebagian besar energi termal berpindah melalui elemen tersebut.
Kategorisasi langkah-langkah konservasi energi pada bangunan menurut
Szokolay, S. (2004), diantaranya:
1. Pencahayaan alami.
2. Peneduh (shading).
3. Ventilasi alami.
4. Insulasi.
5. Thermal mass.
6. Solar air preheating.
7. Peningkatan bukaan jendela.
8. Kontrol infiltrasi udara.
9. Passive solar heating.
Sementara menurut Jones, D. L. dalam Yeang, K. (1999) dijabarkan strategi
pasif sebagai langkah konservasi energi, diantaranya:
1. Ventilasi alami.
2. Ventilasi malam hari.
3. Evaporative cooling.
4. Heavy construction.
5. Lighweight construction.
6. Solar heating.
7. Incidental heat.
8. Insulasi.
9. Solar control/ shading.
10. Pencahayaan alami.

-8-
Choi, I. Y., Cho, S. H., dan Kim, J. T. (2012) menjabarkan bahwa persoalan
utama konsumsi energi bangunan pada bangunan hunian, yaitu:
1. Analisis jumlah energi yang dikonsumsi.
2. Jumlah konsumsi energi berdasarkan tipe bangunan, susunan, sistem
pemanasan/ pendinginan sebagai faktor utama.
3. Desain dan teknologi untuk efisiensi energi.
R. Haas, et al. (1998) dalam Ouyang, J., et al. (2009) menjelaskan bahwa
perilaku pengguna merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap konsumsi energi
rumah tangga. Yoshino, H., et al. (2006) mengklasifikasikan 6 kategori konsumsi energi,
yaitu sistem penghawaan, penyediaan air panas, dapur, audio visual/ informasi,
perawatan kesehatan, pencahayaan, dan sebagainya.
Dengan demikian, mengacu pada literatur di atas, dapat dinyatakan bahwa
strategi konservasi energi bangunan dapat dilakukan secara pasif melalui efisiensi desain
bangunan, penggunaan teknologi, serta manajemen perilaku pengguna.

2.3. Pengembangan Rumah Susun Kota Malang


Definisi Rumah Susun menurut SNI 03-1733-2004 tentang tata cara
perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan, yaitu bangunan gedung bertingkat
yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang
distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal, dan
merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara
terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda
bersama, dan tanah bersama.
Kebijakan pengembangan hunian vertikal oleh Pemerintah Kota Malang
berupa rumah susun dinyatakan dalam RTRW Kota Malang Tahun 2010-2030. Hal
tersebut diperkuat dengan Dokumen Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah
tentang Rumah Susun Kota Malang (2013) bahwa fokus pembangunan rumah susun yaitu
kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang memiliki keterbatasan daya beli
untuk mengurangi dan mencegah adanya perumahan dan permukiman kumuh.

-9-
Gambar II.2. Peta rumah susun eksisting Kota Malang. (Sumber: Dokumen Naskah
Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rumah Susun Kota
Malang, 2013)

Klasifikasi rumah susun beserta peruntukan lahannya dapat dilihat


pada tabel berikut:
Tabel II.2. Klasifikasi Rumah Susun Beserta Peruntukan Lahan
(Sumber: Dokumen Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah
tentang Rumah Susun Kota Malang, 2013)
Klasifikasi Area Perencanaan Arahan
No. Definisi
Rumah Susun Kawasan Pengembangan
1. Rumah susun Rumah susun untuk Malang Tenggara a. Rumah susun
umum masyarakat (Buring) dan Malang sederhana sewa
berpendapatan Timur (Kecamatan b. Rumah susun
rendah (MBR) Kedungkandang) sederhana milik

2. Rumah susun Rumah susun yang Malang Utara, Rumah susun


khusus diselenggarakan Malang Timur pendidikan (asrama
untuk memenuhi (Kecamatan mahasiswa)
kebutuhan khusus Kedungkandang)
3. Rumah susun Rumah susun yang Malang Tenggara Apartemen dan
komersial dibangun untuk (Kecamatan Sukun), kondominium
mendapatkan Malang Barat,
keuntungan Malang Utara

- 10 -
Mengacu pada tabel di atas, dapat ditentukan objek studi kasus berupa rumah
susun sederhana sewa (Rusunawa) di Kota Malang yang terletak di kawasan Malang
Tenggara (Buring) dan Malang Timur (Kecamatan Kedungkandang).

Gambar II.3. Peta kelurahan potensial pengembangan rumah susun Kota Malang.
(Sumber: Dokumen Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah
tentang Rumah Susun Kota Malang, 2013)

Pengembangan rumah susun di Kota Malang sesuai Dokumen Naskah


Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rumah Susun Kota Malang (2013)
diarahkan agar dapat menerapkan konsep hemat energi untuk mengurangi operasional
energi bangunan, biaya pemeliharaan minimal, bangunan lebih awet, nyaman, dan sehat.
Hal ini bisa dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
1. Penggunaan jendela seefisien mungkin.
2. Penggunaan insulasi pada dinding, plafon, atau tempat masuknya aliran udara
ke dalam bangunan.
3. Teknologi surya pasif.
4. Pencahayaan alami.

- 11 -
BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Teknik Pengumpulan Data


Terdapat dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
merupakan data yang langsung diperoleh dari sumber-sumber di lapangan melalui
pengamatan langsung yang berkaitan dengan penerimaan radiasi matahari langsung pada
selubung bangunan serta kondisi eksisting bangunan. Data primer diperoleh melalui
observasi lapangan, yang dilakukan pada seluruh rumah susun umum yang terdapat di
Kota Malang. Studi awal dilakukan observasi beberapa sample objek rumah susun
sederhana sewa (Rusunawa) di Kota Malang yang terletak di kawasan Malang Tenggara
(Buring) dan Malang Timur (Kecamatan Kedungkandang).
Data sekunder diperoleh dari studi literatur berupa jurnal ilmiah, buku teks, SNI,
peraturan pemerintah, dan dokumen salinan gambar kerja objek bangunan yang diteliti.
Metode pengumpulan data primer didapatkan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Observasi lapangan
a. Listrik; frekuensi penggunaan alat elektronik dan listrik, besar daya tiap alat
elektronik.
b. Gas; frekuensi penggunaan gas, tipe gas, berat gas.
c. Temperatur dan RH; interval pengukuran 1 jam menggunakan data loggers.
2. Kuesioner; gaya hidup, kesadaran tentang hemat energi, pendapatan/ tahun,
frekuensi penggunaan alat elektronik dan gas, kapasitas peralatan elektronik dan
gas.
3. Wawancara; struktur keluarga.

3.2. Teknik Analisis Data


Pada tahap observasi lapangan, diperoleh data mengenai karakteristik fisik
bangunan (orientasi bangunan, luas lantai bangunan, jumlah lantai bangunan, bentuk
bangunan, dan tipe rumah susun), serta karakteristik penghuni (jumlah orang, usia,
tingkat pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, pendapatan). Data tersebut selanjutnya akan
dianalisis dengan menggunakan metode analisis korelasional dan perbandingan untuk
mengetahui hubungan antara antara bentuk bangunan dan perilaku pengguna terhadap
kondisi termal dan konsumsi energi bangunan pada rumah susun umum.

- 12 -
Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Variabel tetap : waktu.
2. Variabel bebas : operasional energi listrik dan gas, temperatur udara ruang
dalam dan ruang luar, kelembaban relatif.
3. Variabel terikat : karakteristik fisik bangunan (orientasi bangunan, luas lantai
bangunan, jumlah lantai bangunan, bentuk bangunan, dan tipe rumah susun), serta
karakteristik penghuni (jumlah orang, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, jenis
kelamin, pendapatan).

3.3. Teknik Interpretasi Data


Analisis korelasional dan analisis perbandingan dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara antara bentuk bangunan dan perilaku pengguna terhadap kondisi termal
dan konsumsi energi bangunan pada rumah susun umum. Selanjutnya dilakukan usulan
rekomendasi desain bentuk bangunan rumah susun umum yang hemat energi dan usulan
strategi manajemen kontrol perilaku pengguna yang efektif mengurangi tingkat
operasional energi bangunan.

3.4. Instrumen dan Peralatan


Intrumen dan peralatan yang digunakan untuk melaksanakan penelitian terdiri
dari:
1. Kamera
2. Perlengkapan sketsa
3. Alat ukur: data loggers atau dry & wet bulb thermometer
4. Komputer/ laptop
5. Perangkat lunak (software): Auto CAD, Google SketchUp

3.5. Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian dilakukan sebagaimana dapat dilihat pada diagram di bawah:

- 13 -
Penentuan Variabel Penelitian

Pengumpulan data primer (observasi lapangan, kuesioner,


wawancara) dan data sekunder (data iklim, tinjauan literatur)

Analisis Data (Perbandingan dan Korelasional)

Strategi kontrol energi Manajemen kontrol energi


bangunan secara pasif bangunan

Desain bentuk bangunan Gaya hidup (perilaku


pengguna)

Konsep Rumah Susun Umum Hemat Energi

Gambar III.1. Prosedur penelitian.

3.6. Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian dilakukan pada Rusunawa Buring 1, Kecamatan
Kedungkandang, Malang, dimana terdapat dua massa bangunan dan orientasi tiap massa
menghadap Timur-Barat dan Utara-Selatan, sehingga sangat menarik untuk diteliti lebih
lanjut.

Gambar III.2. Lokasi penelitian Rusunawa Buring 1, Kecamatan Kedungkandang,


Malang. (Sumber: Googleearth, 2016)

- 14 -
Gambar III.3. Rusunawa Buring 1, Kecamatan Kedungkandang, Malang. (Sumber:
dokumentasi pribadi, 2016)

3.7. Indikator Keberhasilan


Indikator keberhasilan penelitian ini antara lain ditentukan oleh hal-hal sebagai
berikut:
1. Diperoleh data perencanaan rumah susun umum di Kota Malang.
2. Diperoleh tingkat konsumsi energi sesuai karakteristik fisik bangunan dan
karakter pengguna rumah susun umum untuk selanjutnya dianalisis rekomendasi
konsep rumah susun umum hemat energi.

- 15 -
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1. Biaya Penelitian


Perkiraan biaya penelitian disajikan dalam tabel di bawah ini.

Biaya yang Diusulkan


No Jenis Pengeluaran
Tahun I Tahun II
1 Gaji dan Upah Rp. 1.500.000,00 -
Bahan Habis Pakai dan
2. Rp. 1.500.000,00 -
peralatan
3. Perjalanan Rp. 750.000,00 -
Lain-lain (publikasi, seminar,
4. Rp. 1.250.000,00 -
laporan, poster)
Jumlah Rp. 5.000.000,00 -

4.2. Jadwal Penelitian


Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama 8 (delapan) bulan dengan
kegiatan-kegiatan sebagaimana dalam tabel di bawah ini.

BULAN KE
NO KEGIATAN PELAKSANA
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Persiapan Materi Peneliti


2 Identifikasi Data Tim Peneliti dan Surveyor
3 Penetapan Sample Tim Peneliti
4 Studi Pustaka Tim Peneliti
5 Pengumpulan Data Tim Peneliti dan Surveyor
6 Analisis Data Tim Peneliti
7 Rancangan Rencana Tim Peneliti
8 Pembuatan Laporan Tim Peneliti

- 16 -
DAFTAR PUSTAKA

Choi, I. Y., Cho, S. H., dan Kim, J. T. (2012) : Energy Consumption Characteristics of
High-Rise Apartment Buildings According to Building Shape and Mixed-Use
Development, Energy and Buildings, 46, 123-131.
Dokumen Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah Kota Malang Tahun 2013.
Rumah Susun Kota Malang.
Fong, W. K., et al. (2007) : Influences of Indirect Lifestyle Aspects and Climate on
Household Energy Consumption, Journal of Asian Architecture and Building
Engineering, 6 (2), 395-402.
Googleearth, 2016 diakses 22 Februari 2016.
Ouyang, J., et al. (2009) : Effects of Improved Consumer Behavior on Energy
Conservation in the Urban Residential Sector of Hangzhou, China, Journal of Asian
Architecture and Building Engineering, 8 (1), 243-249.
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Malang Tahun 2010-2030.
SNI 03-6389-2000. Konservasi Energi Selubung Bangunan pada Bangunan Gedung.
Surahman, U. dan Kubota, T. (2012) : Development of a Simplified LCA Model for
Residential Buildings in Indonesia, AIJ J. Technol, 18 (40), 1003-1008.
Szokolay, S. V. (2004) : Introduction to Architectural Science the Basis of Sustainable
Design, Architectural Press, Oxford, 17.
Yeang, K. 1999. The Green Skyscraper-The Basis for Designing Sustainable Intensive
Buildings. Germany: Prestel Verlag.
Yoshino, H., et al. (2006) : A Two Year Measurement of Energy Consumption and Indoor
Temperature of 13 Houses in a Cold Climatic Region of Japan, Journal of Asian
Architecture and Building Engineering, 5 (2), 361-368.

- 17 -
Lampiran 1. Justifikasi anggaran penelitian

Justifikasi Anggaran Penelitian


1. Honor (max. 30%)

Honor/Jam Waktu Honor per tahun (Rp)


Honor Minggu/tahun
(Rp) (jam/minggu) Th 1 Th 2
Ketua 20.000,00 5 10 1.000.000,00 -
Anggota 1 20.000,00 2,5 10 500.000,00 -
SUB TOTAL (Rp) 1.500.000,00 -
2. Belanja Peralatan

Justifikasi Harga Peralatan Penunjang


Material Kuantitas/tahun Harga Satuan (Rp)
Pemakaian Th 1 Th 2
ATK Kertas HVS
5 rim 35.000,00 175.000,00 -
A4 80 gr
Alat tulis 1 set 215.000,00 215.000,00
Cartridge
1 unit 150.000,00 150.000,00
tinta refill
Akomodasi
4 orang 10 hari 20.000,00 800.000,00 -
survei
Paket internet
2 bulan 80.000,00 160.000,00
unlimited
SUB TOTAL (Rp) 1.500.000,00 -
3. Belanja perjalanan

Justifikasi Biaya per tahun (Rp)


Material Kuantitas/tahun Harga Satuan (Rp)
Pemakaian Th 1 Th 2
Transportasi
4 orang 10 hari 10.000,00 400.000,00 -
lokal
Transportasi
Seminar 1 orang 1x 350.000,00 350.000,00 -
Nasional
SUB TOTAL (Rp) 750.000,00 -
4. Lain-lain
Biaya per tahun (Rp)
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Th 1 Th 2
Seminar Pendaftaran
Nasional Seminar 1 sesi 300.000,00 300.000,00 -
Nasional
Akomodasi 2 malam 350.000,00 700.000,00
Laporan dan
1 eks 250.000,00 250.000,00 -
publikasi
SUB TOTAL (Rp) 1.250.000,00 -

TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN (Rp) 5.000.000,00 -


TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN
5.000.000,00
(Rp)

- 18 -
Lampiran 2. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas

Alokasi
Jurusan Bidang Waktu
No. Nama/ NIDN Uraian Tugas
Asal Ilmu (jam/
minggu)
1 Putri Herlia Pramitasari, ST., MT./ Arsitektur Sains dan 5 Mengkoordinasi
0715058705 Teknologi jam/minggu tim dalam
Bangunan pelaksanaan
penelitian di
lapangan, proses
pengumpulan dan
analisis data,
menyimpulkan,
dan
menyelesaikan
pelaporan
2 Ir. Suryo Tri Harjanto, MT./ Arsitektur Sains dan 2,5 Menganalisis
0720016002 Teknologi jam/minggu karakateristik
Bangunan konsumsi energi
objek studi dan
membantu
menyelesaikan
pelaporan
3 Surveyor Arsitektur Temporer Membantu
melakukan
pendataan
lapangan dan
identifikasi
tingkat konsumsi
energi di objek
studi

- 19 -
Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota

KETUA PENELITI

- 20 -
- 21 -
ANGGOTA PENELITI 1

- 22 -
- 23 -
ANGGOTA PENELITI 2

- 24 -
-24-

Anda mungkin juga menyukai