Disusun oleh :
Disusun oleh:
Dosen pembimbing :
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Kortikosteroid adalah salah satu terapi adjuvan pertama yang diuji untuk
infeksi - infeksi bakteri berat, yang awalnya diuji dan digunakan sendiri dan
dikaitkan dengan antibiotik untuk pneumonia karena bakteri. Terlepas dari fakta
yang menyatakan bahwa para dokter telah menggunakan kortikosteroid selama
setidaknya 75 tahun dan ratusan penelitian observasi dan uji acak terkontrol
(randomized controlled trial) yang dilakukan, perannya dalam pengobatan infeksi
yang mengancam jiwa masih kontroversial dengan beberapa pengecualian yang
bersangkutan sebagai pneumonia Pneumocystis jirovecii dan (pneumokokus dan
TBC-terkait) meningitis. Berbagai alasan dari kontroversi tersebut sangat banyak
dan penulis telah menyimpulkan bahwa hasil - hasil yang bertentangan pada studi
- studi klinis berasal dari perbedaan regimen terapeutik (jenis steroid, dosis dan
cara pemberian, durasi terapi), heterogenitas pasien (keparahan penyakit, kondisi
komorbid, adanya syok), jenis infeksi (berbagai sumber, bakterial vs non-
bakterial, viral koinfeksi) dan respon imun individual terhadap infeksi (keadaan
hiper vs hipo inflamasi), berbagai tingkat respon adrenal terhadap lainnya), dan
efek yang memiliki potensi merusak dari steroid (metabolik, kelemahan otot, gizi,
superinfeksi).
Mengingat aspek yang dijelaskan diatas ulasan saat ini bertujuan untuk
merevisi literatur terakhir tentang penggunaan kortikosteroid pada pasien dengan
sepsis berat dan syok septik. Landmark studies akan dijelaskan; namun, fokus
utamanya akan pada literatur terbaru (10 tahun terakhir) yang bertujuan untuk
memberikan penilaian kritis dari bukti saat ini dan untuk meringkas hasil menjadi
data yang dapat ditindaklanjuti untuk membantu pengambilan keputusan
disamping tempat tidur.
Menariknya adalah dalam studi Perancis telah menunjukkan bahwa hal itu
bisa dengan mudah dinilai dan didiagnosis pada pasien dengan syok septik (9),
sehingga memberikan dasar untuk penilaian pasien dengan risiko tinggi kematian
dan sarana untuk identifikasi individu yang bisa mendapatkan manfaat dari
kortikosteroid pengganti stres dosis serta orang-orang yang tidak mengalami
perbaikan. Konsep dosis stres adalah dosis terendah yang diperlukan untuk
mengobati atau melengkapi respon adrenal yang memadai dengan potensi untuk
membalikkan shock dan mengurangi peradangan tanpa mengekspos pasien
imunosupresif dosis tinggi yang sudah terbukti berbahaya di uji klinis dari syok
septik dan ARDS (36, 37). Konsep yang didirikan untuk versi pertama dari sepsis
bertahan pada pedoman yang mengarah ke penggunaan luas kortikosteroid.