WARNA HIJAU
3. B–S Pangkalan adalah Suatu tempat / penghuni militer termasuk kapal laut.
4. B–S Markas adalah Suatu tempat atau instansi militer untuk bekerja .
5. B– S Sarana pengendali karir meliputi daftar susunan personel dan peralatan (DSPP),
tabelorganisasidanperalatan (TOP), kualifikasi personel, penilaian dan dewan karir atau
konsultasi karir.
7. B – S Salah satu prinsip Bin Fungsi dari Bin Kesad tindakan kuratif danrehabilitatif
dipandang sebagai akibat kegagalan tindakan promotif danpreventif.
10. B – S Peranti Lunak dibuat oleh satuan pembina secara fungsional setelah mendapat
pengesahan dari pejabat yang ditunjuk dilakukanpenerbitan dan didistribusikan.
12. B – S Rangkaian fasilitas kesehatan yang digelar untuk digunakan dalam pelaksanaan
rujukan medik ini di sebut Rantai evakuasi medik.
16. B – S Matkes dapat dihapus dari pertanggung jawaban administrasi apabila dalam
kondisi tercela, hilang atau musnah disebut Matkes yang tercela Habis masa pakai.
18. B – S Pada Orgas Ditkesad, Lembaga Produksi, Lembaga Litbang, Rumkit Pusat,
Gudang Pusat termasuk dalam unsur/eselonEselon Pimpinan.
19. B – S Sebagai Sub Sistem dari Siskesnas Kesad menyelenggarakan fungsi teknis
kesehatan umum salah satunya Kespra.
6. B – S Pada wilayah terbuka kita mengenal diri kita dalam hal kepribadian, kelebihan
dan kekurangan. Menurut konsep ini, kepribadian, kelebihan dan kekurangan yang kita miliki
selain diketahui oleh diri sendiri juga dikethui oleh orang lain di sebut Hidden Area.
10. B – S Dimana khalayak dengan mudah menerima suatu pendapat kalau hal itu
disampaikan oleh orang yang memiliki kekuasaan hal ini di sebut Kepercayaan ( Credibility)
11. B – S Komunikasi Horizontal, untuk menjamin hubungan yang baik antara pimpinan
yang setingkat dan diwujudkan dengan mengadakan pertemuan-pertemuan secara berkala
15. B – S Kekuatan ( Power ), yaitu dimana khalayak dengan mudah menerima suatu
pendapat kalau hal itu disampaikan oleh orang yang memiliki kekuasaan.
16. B – S Komunikasi Kedalam, yaitu komunikasi yang sesuai dengan tujuan kepada siapa
berita itu disampaikan.
17. B – S Komunikasi Vertikal, yaitu proses penyampaian sesuatu warta dari pihak
pimpinan kepada pihak staf atau sebaliknya.
18. B – S Komunikasi keluar bertujuan untuk menjamin hubungan yang baik antara pihak
atasan dari perusahaan itu dengan pihak luar.
19. B – S Rogers dan Lawrence Kincaid (1981), komunikasi adalah suatu proses dimana
dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama
lainnya
20. B – S Shannon dan Weaver (1949), Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang
saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya
3. B – S Moril adalah keadaan jiwa (dan emosi) seseorang yang berhubungan dengan
tugas khusus dan meliputi kemauan untuk melakukan apa yang harus dilakukan.
4. B – S Musuh yang terbesar dari pada disiplin didalam kesatuan atau organisasi adalah
ragu-ragu atau rasa takut yang biasanya timbul karena hal-hal yang belum diketahui.
5. B – S Ing Madya Mangun Karsa yaitu mempengaruhi dan memberi dorongan kepada
anak buah.
6. B – S TNI bukan prajurit sewaan, yang hendak menjual tenaganya demi sesuap nasi,
yang mudah dibelokkan haluannya karena tipu dan nafsu kebendaan ; melainkan prajurit TNI
yang karena keinsyafan dan atas panggilan Ibu Pertiwi bersedia membaktikan jiwa dan
raganya bagi kehormatan dan keluhuran bangsa dan negara. Ini merupakan Watak TNI.
7. B – S Dapat memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan. Didalam azas
kepemimpinan di sebut Ing Madya Mangun Karsa.
8. B – S Menunjukan sikap yang menghargai kepada setiap orang yang dihadapi, tanpa
menghilangkan/merendahkan kedudukan yang dimiliki ini di sebut Rendah hati
9. B – S Sikap loyal yang timbal balik dari atas terhadap bawahan, dan bawahan
terhadap atasan dan kesamping dalam 11 azas kepemimpinan di sebut Tut Wuri Handayani
10. B – S Tipe dan ciri-ciri kepemimpinan ada empat diantaranya Kepemimpinan Otoriter.
11. B – S Rendah hati adalah menunjukan sikap yang menghargai kepada setiap orang
yang dihadapi, tanpa menghilangkan/merendahkan kedudukan yang dimiliki.
12. B– S Antusias adalah cara menunjukkan dan memperlihatkan perhatian yang tulus
ikhlas dan mengembirakan serta semangat berkobar-kobar dalam pelaksanaan kewajiban
13. B – S Tidak mementingkan diri sendiri adalah menghindarkan diri dari pada
terpenuhinya kebutuhan dan kemajuan serta kesenangan diri sendiri dengan mengorbankan
orang lain.
14. B – S Loyalitas, kebanggaan dan antusiasme yang tertanam pada anggota-anggota
terhadap kesatuan atau corpsnya. Ini di sebut Ketangkasan.
15. B – S Loyalitas adalah kualitas kesetiaan seseorang terhadap negara, Bangsa dan
tanah air, terhadap tugas, TNI, Kesatuan, atasan dan bawahan
16. B – S Tahan uji adalah stamina mental dan fisik diukur dari kemampuan seseorang
untuk bertahan terhadap sakit, lelah, putus asa dan kesukaran atau kemalangan
17. B – S Sifat adil adalah kualitas keadaan tidak berat sebelah dan keteguhan dalam
pelaksanaan pimpinan.
18. B – S Berpengetahuan adalah totalitas dari kecerdasan dan pengertian luas yang
diperoleh dengan jalan belajar yang terus menerus.
19. B – S Ing Madya Mangun Karsa. Yaitu selalu waspada mengawasi serta sanggup
memberi koreksi kepada anak buah.
20. B – S Legawa. Yaitu kemauan, kerelaan dan keikhlasan untuk pada saatnya
menyerahkan tanggung jawab dan kedudukannya kepada generasi berikutnya.
diperlukan.
22. B – S Gemi Nastiti. Yaitu kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan
dan pengeluaran segala sesuatu kepada yang benar-benar
23. B – S Satya. Yaitu sikap loyal yang timbal balik dari atas terhadap bawahan, dan
bawahan terhadap atasan dan kesamping.
24. B – S Waspada Purba Wisesa. Yaitu ikut bergiat serta menggugah semangat
ditengah – tengah anak buah.
25. B – S Sifat jujur merupakan perpaduan daripada keteguhan watak, sehat dalam
prinsip-prinsip moral, tabiat suka akan kebenaran, tulus hati dan perasaan halus mengenai
etika keadilan dan kebenaran.
PUSDIKKES KODIKLAT TNI AD
DEPPENGMILUM
4. B– S Fungsi Organik Militer meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang
pengamanan, personel, logistik dan urusan dalam, dalam rangka mendukung tugas pokok
Ditkesad.
6. B– S Satuan Kesehatan yang organik administratif berada pada Divisi Infanteri untuk
menyelenggarakan dukungan pelayanan kesehatan dalam rangka tugas Divisi Infanteri,
dengan susunan organisasi terdiri dari Markas Batalyon, Kompi Markas, Rumah Sakit
Lapangan, Kompi Evakuasi, Kompi Kesehatan Bantuan dan tiga Kompi Kesehatan Lapangan
di sebut Denkeslap.
11. B – S RSPAD Gatot Soebroto adalah Badan Pelaksana Utama Ditkesad yang bertugas
menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi perumahsakitan di tingkat Daerah.
12. B – S RSPAD Gatot Soebroto dipimpin oleh Perwira Tinggi TNI AD berasal dari CKM
berpangkat Brigadir Jenderal TNI.
13. B – S Lafi adalah Badan Pelaksana Ditkesad yang bertugas menyelenggarakan
pembinaan dan melaksanakan produksi Makanan.
14. B – S Labiomed adalah Badan Pelaksana Ditkesad yang bertugas menyelenggarakan
pembinaan dan pelaksanaan produksi, penelitian dan pengembangan cairan steril infus,
injeksi dan produk Biomedis.
15. B – S Labiomed dipimpin oleh Pamen TNI AD berpangkat Kolonel CKM sebagai Ka
Labiomed yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggungjawab kepada
Danpusdikkes.
16. B – S Lakesmil dipimpin oleh Pamen TNI AD berpangkat Letkol CKM sebagai Ka
Lakesmil yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggungjawab kepada
Danpusdikkes
19. B – S Kakesdam dijabat oleh Pamen Angkatan Darat berpangkat Kolonel CKM.
21. B – S Wakakesdam dijabat oleh Pamen Angkatan Darat berpangkat Letnan Kolonel
CKM, merupakan pembantu utama Kakesdam.
22. B – S Kasikesprev dijabat oleh Pamen Angkatan Darat berpangkat Mayor CKM,
merupakan pembantu Kakesdam dalam menyelenggarakan pembinaan teknis kesehatan
promotif dan preventif di wilayah Kodam.
23. B – S Kasikesprev dalam melaksanakan tugas dibantu oleh dua Kepala Urusan yang
masing – masing dijabat Pama Angkatan Darat berpangkat Kapten CKM.
24. B – S Kasikesmil dijabat oleh Pama Angkatan Darat berpangkat Kapten CKM,
merupakan pembantu Kakesdam dalam menyelenggarakan dukungan kesehatan di wilayah
Kodam.
25. B – S Kasiminlog dijabat oleh Pamen Angkatan Darat berpangkat Mayor CKM,
merupakan pembantu Kakesdam dalam menyelenggarakan pembinaan logistik kesehatan.
PUSDIKKES KODIKLAT TNI AD
DEPPENGMILUM
5. B – S Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
tercapainya suatu tujuan.
6. B – S Menyimak terdiri dari empat tingkat, yaitu Membaca, menulis, mendengar dan
melihat.
11. B – S Faktor yang mengganggu/ menghambat dalam menyimak aktif adalah penilaian
yang terburu- buru.
12. B – S Elemen mendengarkan dengan baik adalah tidak memperhatikan bahasa tubuh
si Komunikan.
13. B – S Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan kepelatihan Nada dan ritme
berbicara di usahakan datar (tidak tinggi rendah).
14. B – S Menyimak terdiri dari empat tingkat, yaitu mengindera, mengevaluasi dan
bereaksi.
15. B – S Prinsip-prinsip pengorganisasian adalah Principle of Proximity Organisasi
berdasarkan kedekatan elemen.
16. B – S Belajar adalah suatu proses perkembangan Materi dari belajar dapat diterima
dan dipahami dengan baik jika individu tersebut belum cukup matang untuk menerimanya.
17. B – S Peranan psikologi dalam pembelajaran dan pengajaran yaitu memahami siswa
sebagai pelajar dan memahami prinsip dan teori pembelajaran serta memilih metode-metode
pengajaran.
18. B – S Evaluasi dalam pelatihan adalah Untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas
SDM, antara lain bisa diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan.
19. B – S Evaluasi pada tingkat perilaku dalam pekerjaan (On the job behavioral Level)
adalah Evaluasi pda tingkat ini yg diukur bukan pengaruh program pelatihan trhdp
penerapannya ditempat kerja.
20. B – S Analisis Merancang Program Latihan Langkah pertama adalah Analisis Masalah
dan Langkah kedua yaitu merumuskan Tujuan Latihan.
21. B – S Sembilan langkah pengajaran yaitu tidak melakukan tindakan untuk menarik
perhatian siswa dan tidak memberikan infomasi kepada siswa mengenai tujuan pengajaran.
22. B – S Peranan psikologi dalam pembelajaran dan pengajaran yaitu memahami siswa
sebagai pelajar dan memahami prinsip dan teori pembelajaran serta
memilih metode-metode pengajaran.
23. B – S Penerapan Teori Gestalt dalam Proses Belajar Siswa sebagai organisme
keseluruhan dalam proses belajar, tidak hanya melibatkan intelektual tetapi juga emosional
dan fisik individu.
24. B – S Prinsip dasar Gestalt adalah Interaksi antara individu dan lingkungan disebut
sebagai perceptual field dan Setiap perceptual field memiliki organisasi, yang cenderung
dipersepsikan oleh manusia sebagai figure and ground.
25. B – S Pendidikan diwujudkan melalui proses pengajaran dan proses yang efektif
terbentuk melalui pengajaran yang meliki ciri-ciri yang berpusat pada siswa Interaksi edukatif
antara guru dengan siswa dalam suasana demokratis.
PUSDIKKES KODIKLAT TNI AD
DEPPENGMILUM
1. B – S Pimpinan Kepala Dinas Kesehatan TKR yang pertama adalah Jenderal Mayor
dr. Soehardo Kertohoesodo.
13. B – S Organisasi Ditkesad disusun dalam 4 (empat) eselon. Salah satunya Eselon
Pelayanan yang membawahi sesditkesad dan infolatah.
14. B – S Direktur Kesehatan Angkatan Darat sekarang adalah Brigjen TNI dr. Dedy
Achdiat Dasuki, Sp.M
16. B – S Pada tgl 17 Agustus 1945 Bom Atom meledak di Nagasaki dan Hirosima
17. B – S Pada tgl 20 Agustus 1945 PPKI memilih Presiden dan Wakil Presiden
19. B – S Pada Tahun 1945 Letkol dr. Azis Saleh sebagai Pimpinan Djawatan
KesehatanTentara di bantu oleh 4 orang dr. Senior di antaranya Letkol dr. Satrio
20. B – S Operasi Bakhti Kesad selalu di laksanakan apabila terjadi Bencana Alam/usaha
untuk merangsang pembangunan daerah terpencil antara lainOperasi G. Agung di Bali.
21. B – S Pimpinan/ Direktur Kesehatan Angkatan Darat antara lain : Jend May dr.
Soehardo Kertohusodo
22. B – S Tahun 1977 di bawah Pimpinan Brigjen dr. Prakoso telah di keluarkan Skep
Menhankam Pangab ttg Penentuan tingkat RS ABRI dimana ditetapkan RS Tingkat I 1 buah
23. B – S Penugasan Kesad ke Luar Negeri sampai dengan Tahun 1973 adalah
:Kontingen Garuda IV di Vietnam.
24. B – S Pada tanggal 14 Agustus 1945 bom atom jatuh d ikota hirosima.
25. B – S Direktorat Kesehatan TNI AD disingkat Ditkesad adalah Badan Pelaksana Pusat
di tingkat Mabesad yang berkedudukan langsung di bawah Kodiklat TNI AD.
PUSDIKKES KODIKLAT TNI AD
DEPPENGMILUM
2. B – S Kelompok Karir merupakan kelompok SJM yg berhubungan satu sama lain, dan
di kelompokkan demikian rupa sehingga dapat dijadikan dasar dalam pembinaan pers secara
perorangan.
7. B – S Kode SJM Kes, huruf Z mrupakn kode pengawas Bati Seksi dan angka 5
mengidentifikasikan pangkat Pelda/Peltu, huruf ZNN menunjukkan tanpa kualifikasi sus Ini ber
kode 129 Z7C dan129 Z7CK.
8. B – S SJM 128 B adalah SJM identifikasi yang mencakup seluruh jabatan tamtama
dan seluruh jabatan bintara.
9. B – S Kelompok Karir Perawatan Kesehatan mendapat kode SJM pada jenjang karier
adalah 127 dan 128.
10. B – S Rumus Inf. didapatkan dari data hasil Rikkes/Ubad calon/anggota TNI AD yg
dilakukan oleh PPBPAD yg diklasifikasikan dlm bentuk UABDLGJ dan GJLDBUA.
11. B – S Stakes dibagi atas 3 golongan diantaranya yaitu Stakes I Semua sektor Rumus
Kes mempunyai nilai kelainan tkt 1. / mempunyai tkt kes badan Jiwa yg tinggi.
12. B – S Rencana Karir yang baik memungkinkan penggunaan dan pengembangan Ba/Ta
secara optimal dengan cara memberikan motivasi kpd setiap individu prajurit dgn
memberikan kesempatan promosi.
13. B – S SJM 128 B4 mempunyai tugas mencari korban atau penderita pertempuran di
garis depan dan Memberi pengobatan ringan di lapangan.
14. B – S Kode SJM Kes, huruf Z mrupakn kode pengawas Bati Seksi dan angka 7
mengidentifikasikan pangkat Pelda/Peltu, huruf ZNN menunjukkan tanpa kualifikasi sus Ini ber
kode 129 Z7C dan129 Z7CK.
15. B - S Kode SJM Kes, huruf Z mrupakn kode pengawas Bati Seksi dan angka 7
mengidentifikasikan pangkat Pelda/Peltu, huruf ZNN menunjukkan tanpa kualifikasi sus. Ini
ber kode 129 Z7C.
16. B – S Stakes juga dibagi atas 4 golongan yaitu Stakes I Semua sektor Rumus Kes
mempunyai nilai kelainan tkt 1 / mempunyai tkt kes badan Jiwa yg tinggi.
17. B – S SJM adalah Kelompok jabatan / kedudukan militer yang tidak mempunyai
hubungan sedemikian dekatnya sehingga diantara orang orang yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersebut terdapat derajat tukar menukar yang optimal
18. B – S SJM 128 B adalah SJM identifikasi yang mencakup seluruh jabatan tamtama dan
seluruh jabatan bintara.
19. B– S Uraian tugas pd tkt kecakapan tidak dilaksanakan sesuai jabatan yg ada dlm
Satkesad baik jab sesuai fungsi maupun sesuai fungsi kes.sesuai TOP/DSPP di Satkesad.
20. B – S Kelompok Karir merupakan kelompok SJM yg tidak berhubungan satu sama lain,
& di pokkan demikian rupa shg dpt dijadikan dasar dlm pembinaan pers scr perorangan.
22. B – S TANGGUNG JAWAB Komandan Lapangan adalah Tentukan pers satuan sesuai
kelompok jabatan pada tkt kecakapan.
23. B – S SJM 128 B4 mempunyai tugas Memberi pengobatan ringan di lapangan dan
melaksanakan tevakuasi korban / penderita ke belakang.
25. B – S Kelompok Karir Perawatan Kesehatan mendapat kode SJM pada jenjang karier
adalah 127.
PUSDIKKES KODIKLAT TNI AD
DEPPENGMILUM
4. B – S Secara luas manfaat UTP adalah untuk meningkatkan efektifltas kerja satuan
dengan cara meningkatkan keterampilan personel untuk melaksanakan tugas pekerjaan
sesuai fungsi dan jabatan.
5. B –S Buku Pedoman Umum Prajurit (BPUP) adalah buku petunjuk bagi prajurit agar
dapat melaksanakan tugas khusus sesuai jabatannya.
10. B – S Prajurit berpangkat pelda / peltu hrs dpt melaksanakan tgs sesuai Buku BPKJ-7.
11. B – S Kelompok Karier Perawatan Kes. terdiri atas SJM 128 D2, D3, D4, D5, dan D6.
12. B – S Setiap satuan diharapkan selalu siap dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan
Komponen-komponen yang diperlukan untuk menunjang kesiapan tugas tersebut antara lain
adalah bukan dalam satu Organisasi.
13. B– S Hal-hal yang perlu dijelaskan dalam pelaksanaan konseling/ konsultasi Bagi
Pembina Kecabangan adalah Kelompok karier yang sehubungan dengan SJM yang
bersangkutan termasuk jalur kemajuan karier yang terdapat di dalamnya.
14. B– S Pokok-pokok Pengujian dan Penilaian untuk Sarana dan Prasarana Pengujian
adalah Materi yang dibutuhkan untuk pengujian, baik materi militer umum maupun materi
kecabangan kesehatan dan kecabangan lain yang bersifat pengetahuan dan keterampilan.
15. B – S Dalam rangka mendapatkan urutan kecakapan scr gabungan penilaian
dilakukan sebagai berikut hasil UTP dan UTJ dari segi keterampilan.
16. B– S Di dalam pembinaan karier Bintara dan Tamtama telah dirumuskan adanya pola
karier dan tingkat kecakapan perorangan sesuai yang terdapat dalam SJM.
17. B – S SJM Dasar Kelompok Karier tingkat SJM dasar adalah SJM 128, A1 berlaku
untuk kelompok karier Perawatan Kesehatan.
18. B – S Setiap satuan diharapkan selalu siap dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan
Komponen-komponen yang diperlukan bukan unt menunjang kesiapan tugas tersebut a.l
adalah Organisasi danTingkat latihan.
19. B – S Kuantitas personel dapat diketahui dari DSPP/TOP sedangkan secara kualitas
ditentukan antara lain oleh tingkat kepangkatan, kualiflkasi pendidikan dan kecakapannya.
Untuk mengukur kualitas perorangan prajurit perlu dilakukan.
20. B – S Pedoman Umum Prajurit (BPUP) untuk mengukur keterampilan umum prajurit
dan Buku Pedoman Khusus Jabatan (BPKJ) untuk mengukur keterampilan khusus jabatan
yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang prajurit.
22. B – S Menentukan potensi untuk maju sesuai SJM dengan cara minta
saran/arahan/nasehat kepada Komandan Satuan berkaitan dengan nilai hasil UTP dalam
Buku PenilaianMenentukan sasaran karier yang ingin dicapaiMemelihara kemampuan yang
telah dicapai secara periodik.
23. B – S Materi UTP Umum diujikan untuk semua tingkat keterampilan, mulai dari tingkat
1 s/d 5 , yaitu mengenai bagaimana melaksanakan tugas umum sesuai tingkat keterampilan.
24. B – S Dalam pelaksanaan UTP perlu adanya perencanaan dan persiapan yang
mantap, Untuk itu diperlukan pengorganisasian guna kepentingantanpa koordinasi,
pengawasan dan pengendalian.
25. B – S Penyelenggaraan UTP di Satkes Kodiklatad, Pusdikkes dan Lemdik Pusat dan
Rindam diatur sebagai berikutMakes Kodiklatad dan UTP diselenggarakan oleh Kasibinkes
dikendalikan oleh Kakeskodiklatad. Pelaksanaan UTP dilaksanakan oleh Pa staf yang
ditunjuk.
PUSDIKKES KODIKLAT TNI AD
DEPPENGMILUM
1. B–S Antropologi adl suatu ilmu yg mempelajari ttg perubahan struktur lapisan bumi.
7. B–S Prinsip Patrilineal memperhitungkan hub kekerabatan melalui grs keturunan pria.
8. B–S Prasarana Antropologi sebagai ilmu adalah kamus dan atlas Antropologi.
10. B – S Peperangan merupakan faktor yang berasal dari luar/eksternal yang dapat
mempengaruhi sosial budaya di suatu kelompok masyarakat.
12. B – S Dibawah ini merupakan pernyataan yang tepat yang berhubungan dengan
Antropologi adalah Untuk Antropologi Budaya penelitian di lapangan merupakan cara yang
terpenting dlm mengumpulkan fakta2.
13. B – S Penjelasan dari Antropologi fisik dalam arti khusus adalah Bagian dari Antropologi
yang mempelajari asal usul bahasa atau tata kata.
14. B – S Ilmu bagian dari Antropologi yang meneliti asal-usul atau terjadinya serta evolusi
manusia dengan menggunakan sisa-sisa tubuh yang telah membatu (fosil manusia) yang
ditemukan dalam lapisan bumi disebut Arkeologi
15. B – S Faktor sosial budaya sangat berpengaruh terhadap perubahan yang ada di
masyarakat, dibawah ini yang termasuk faktor sosial budaya enternal adalah Iklim.
16. B – S Antropologi adalah studi tentang manusia dan perilakunya, melaluinya diperoleh
pengertian lengkap tentang keanekaragaman manusia, adalah pengertian antropologi
menurut Haviland ( 1985).
18. B – S Para ahli Antropologi pada fase ini sangat dipengaruhi oleh teori evolusi Darwin,
yang kemudian L.H Morgan mulai meneliti adat istiadat dan kebudayaan suku indian terjadi
pada fase keberapa pada perkembangan munculnya ahli-ahli antropologi Fase ketiga.
19. B – S Kehidupan ilmiah suatu cabang ilmu pengetahuan dapat dikatakan ”hidup” bila
para ahli ilmu pengetahuan tersebut melakukan kegiatan2 penelitian untuk memecahkan
masalah dibidang ilmu yg bersangkutan, dalam antropologi yang termasuk dalam prasarana
Antropologi yaitu Kamus dan Atlas Antropologi.
21. B – S Sejak melakukan pengumpulan bahan tentang suatu masyarakat yang hidup,
sampai metode untuk mengolah bahan yang akhirnya menjadi karangan yang dapat dibaca
orang lain, merupakan bidang deskriptif dari Antropologi yang disebut Etnografi.
22. B – S Penentuan ciri-ciri umum serta sistem merupakan suatu tahap dalam cara
berpikir ilmiah, yang bertujuan untuk menentukan ciri-ciri umum dan sistem yang digunakan
dalam menganalisa fakta-fakta yang telah terkumpul dalam suatu penelitian.
23. B – S Tugas lembaga ilmiah yang utama pada umumnya adalah menyelenggarakan
pertemuan-pertemuan atau kongres-kongres ilmiah dan menerbitkan majalah ilmiah.
24. B – S Para ahli Antropologi bermunculan sesuai perkembangan zaman atau situasi
kehidupan masyarakat. Fase tenaga ahli ini ada empat fase.
25. B – S Para Ahli Antropologi pada fase ini diawali kehadiran F.Boas (1858-1942 M) dari
Amerika Serikat.
PUSDIKKES KODIKLAT TNI AD
DEPPENGMILUM
1. B – S. Cara Memberi Instruksi ( CMI ) adalah suatu cara bagaimana guru / pengajar
menyampaikan pelajaran kepada peserta didik agar tujuan pendidikan / pengajaran dapat
tercapai dengan efektif dan efisien.
2. B – S Tujuan pendidikan adalah rumusan tujuan yang harus dicapai oleh satu mata
pelajaran / kegiatan dalam pendidikan tersebut.
3. B – S Cara berbicara adalah merupakan salah satu daya tarik dari pendengaran, oleh
karena itu pengajar yang menyampaikan suatu pelajaran kepada peserta didik harus
memperhatikan cara berbicara.
5. B – S Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan tujuan
pendidikan tercapai, maka gumil /pelatih harus menguasai Tehnik evakuasi.
8. B – S Rumusan tujuan sebagai penjabaran dari tujuan kurikuler dari mata pelajaran
tertentu disebut Tujuan pendidikan.
10. B – S Data-Data yang Diperlukan dari Progjar diantaranya adalah waktu yang
dibutuhkan setiap pertemuan untuk mencapai masing-masing TIU.
11. B – S Pedoman Dasar CMI adalah Bahasa,Pergunakan Indera, Suruh Peserta Didik
Berpikir Dan Berbuat dan Periksa Langkah Demi Langkah.
12. B – S Di lingkungan lembaga pendidikan Angkatan Darat terdapat dua format siapjar
yang masing-masing berisikan materi yang sama yaitu Siapjar 3 kolom dan Siapjar 6 kolom
13. B – S Didlm Pendahuluan pd kolom persiapan mengajar terdpt Tujuan Istruksi Khusus.
14. B – S Didalam Inti pada kolom persiapan mengajar terdapadat Tujuan Istruksi Umum.
15. B – S Didalam Akhir pada kolom persiapan mengajar terdapadat penekanan materi
pelajaran.
16. B – S Tehnik bagaimana seorang Perwira/Bintara (Dan/Pelatih) menyampaikan
pelajaran/keterampilan kepada anggotanya agar tujuan latihan dapat tercapai secara efektif
dan efisien merupakan pengertian dari belajar.
17. B – S Salah satu Motivasi belajar adalah,adanya keingin tauan yang lebih luas lagi.
18. B – S Dalam menyiapkan kelas lapangan yang perlu diperhatikan salah satunyadari
angin dan Hujan, Siswa harus menghadap arah angin.
20. B – S Salah satu dari empat pedoman dasar yang mendasari Gumil/pelatih dalam
mengajar CMI, periksa langkah demi langkah.
22. B– S Tujuan Intruksional Khusus (TIK) adalah rumusan tujuan sebagaipenjabaran dari
TIU untuk setiap langkah pada setiap pertemuan dalam proses belajar mengajar.
24. B – S Menurut teori daya yang didukung oleh psykologi daya manusia terdiri
dariberbagai kemampuan yaitu daya fikir,daya ingat dan daya fantasi.
JAWABAN B – S.
3. B– S Masalah pelik. Masalah yang memiliki ruang lingkup yang luas dapat
menimbulkan kebijaksanaan baru, serta pemecahannya membutuhkan pemikiran yang luas
dan mendalam.
11. B – S Situasi masalah (Problem situation) adalah Suatu situasi yang menimbulkan
masalah biasanya terdapat unsur tertentu untuk mencapai atau mengingatkan tercapainya
suatu maksud.
12. B – S Intuitif adalah Cara pemecahan masalah yang didasarkan kata hati / naluri /
feeling berdasarkan pengalaman berkali-kali.
13. B – S Berdasarkan teori ini untuk memecahkan suatu masalah harus ditempuh
langkah–langkah sebagai berikut : Saturation, Incubation, Illuminator.
14. B – S Incubation adalah Merupakan proses pengujian, penelaan dan pembahasan
mendalam terhadap semua data/fakta/keterangan. yang telah dikumpulkan dalam tahap “
Preparation.
15. B – S Inti masalah. Sasaran–sasaran pemecahan masalah. Kemungkinan–
kemungkinan cara bertindak adalah penganalisaan data/fakta/keterangan.
16. B – S Telaahan staf adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang Perwira staff untuk
mengumpulkan, menilai dan menyusun data–data atau keterangan–keterangan yang
digunakan untuk menulis “ Tulisan Staf “ ( Staff writing ).
19. B – S BentuK Telaahan staf mempunyai tiga bagian utama yaitu Kepala, Tubuh / inti,
Penutup.
20. B – S Pengertian Singkat Padat adalah syarat utama dalam penulisan telaahan staff.
21. B – S Nomor telaahan staff adalah Sesuai registrasi penomoran telaahan staff
dikesatuan.
22. B – S Tubuh adalah jantung dari telaahan staf, yang berisi unsur – unsur pokok dari
persioalan, analisa dan pemecahan-nya secara ringkas, yang terdiri dari maksimal enam
unsur.
23. B – S Bagian pertama dari penutup adalah “blak “ untuk tanda tangan. Ini
ditempatkan dibagian bawah kanan dari akhir telaahan.
24. B – S Unsur keempat dari penutup adalah jika saudara memasukkan suatu
persetujuan atau penolakan resmi.
25. B – S Lampiran–lampiran adalah suatu bagian integral dari telaahan staf yang
lengkap
PUSDIKKES KODIKLAT TNI AD
DEPPENGMILUM
3. B -S Seorang Perwira Staf dalam menulis tulisan meliternya harus lebih mementingkan
kesingkatan. Namun demikian jangan sampai kejelasan demi untuk kesingkatan dalam cara
menguraikan pendapat-pendapat tersebut.
4. B- S Seorang Perwira Staf teliti dalam membuat tulisan militer, seperti halnya dia harus
pula dalam pekerjaan staf lainnya. Ketelitian dalam tulisan ini meliputi cara menulisnya
maupun data-data atau keterangan-keterangan yang disajikan dalam tulisannya.
5. B – S Agar suara gagasan pendapat atau saran diterima oleh pihak lain, maka tulisan
sebagai sarana penyampaian gagasan, pendapat atau saran tersebut tidak selalu harus
meyakinkan sipembaca karena si penulis tidak perlu terikat dengan sipembaca.
8. B – S Guna mendukung kelancaran tugas satuan, semua kegiatan minu Angkatan Darat
harus dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
10. B– S Asas-Asas Menulis Efektif adalah Asas tanggung jawab, Asas keamanan dan
Asas saluran administrasi.
11. B – S Garis pemisah adalah garis yang tidak digunakan untuk memisahkan bagian
tulisan dinas, yaitu garis yang tidak dibuat dibawah bagian kelompok kepala telegram dan
memisahkan bagian isi dan penutup.
12. B – S Pengertian Administrasi umum adalah bukan usaha pekerjaan, kegiatan dan tata
cara tulis menulis di lingk TNI yg dilakukan secara tertib dan teratur untuk mencapai tujuan.
13. B– S Daftar distribusi adalah daftar susunan jabatan yang dibuat oleh Kepala
Sekretariat atau pejabat dibidang Minu, untuk digunakan sebagai pedoman pendistribusian
tulisan dinas.
14. B – S Autentikasi adalah pernyataan keabsahan suatu tulisan dinas sebelum
digandakan dan di distribusikan secara sah sesuai dengan alamat yang telah ditentukan.
15. B - S Bentuk tulisan dinas yang diatur dalam Minu TNI terdiri atas Peraturan.
Perintah Harian, instruksi keputusan dan surat edaran
16. B – S Tulisan dinas di bidang Yudikatif meliputi bukan Tulisan Dinas yang dikeluarkan
oleh badan-badan peradilan Militer dan Keodituran Militer, yang tidak menyangkut
penyelidikan, penyidikan, Penuntutan, Penjatuhan dan Pelaksanaan Hukuman.
17. B – S Tulisan Dinas yang memuat Perintah untuk melaksanakan tugas tertentu dalam
rangka pelaksanaan suatu kebijakan pelaksanaan tersebut adalah Surat Perintah/Surat
Tugas.
18. B – S Ciri-ciri tulisan efektif adalahBersifat dukungan guna memudahkan pekerjaan lain
Naskah dinas lainnya, seperti Surat Perjalanan Dinas, Surat Izin, Surat Izin Jalan/Surat Jalan,
Surat Kuasa, Kartu Undangan dan Amanat/Sambutan serta Berita Acara.
19. B – S Ukuran kertas yang resmi digunakan dalam tulisan dinas adalah kuarto (A-4: 297
mm x 210 mm). Dalam keadaan tertentu, dapat pula digunakan kertas dengan ukuran .
20. B – S Dalam tulisan Dinas Susunan bagian, bab, dan pasal dalam susunan ini bukan
merupakan kelompok terbesar yg terdiri atas beberapa bab, dan bab terdiri atas beberapa
pasal.
21. B – S Penandatanganan atas nama pejabat lain tidak harus ditulis Nama jabatan
pejabat yang berwenang tidak ditulis lengkap, dengan huruf kapital pada awal kata (Title
Case).
22. B– S Pada bentuk surat, dan nota dinas, rujukan dicantumkan pada pasal pertama,
didahului dengan kata-kata berdasarkan, dasar, sehubungan dengan, memperhatikan.
23. B– S Pada bentuk peraturan, perintah harian, instruksi, keputusan, surat edaran,
surat perintah/surat tugas, adanya lampiran dinyatakan di dalam diktum/isi
24. B – S Penomoran dilakukan secara berurutan dalam satu tahun takwim, dengan urut-
urutan sebagai berikut Kode/Singkatan peraturan diikuti jabatan penanda tangan dan Nomor
urut ditulis dengan angka Arab.
25. B – S Perintah harian adalah suatu bentuk tulisan dinas yang memuat kebijaksanaan
pokok, pesan–pesan pribadi dan pernyataan pimpinan yang harus ditaati dikeluarkan untuk
memperingati suatu peristiwa penting.