Anda di halaman 1dari 18

RAHASIA

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran II Keputusan Kapuskesad


PUSAT KESEHATAN Nomor Kep / 841 / XII / 2019
Tanggal 20 Desember 2019

PENYULUHAN KESEHATAN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Kesehatan lingkungan merupakan cabang dari ilmu kesehatan masyarakat yang mencakup semua aspek
alam dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia. Kesehatan lingkungan berfokus pada kealami
dan penciptaan lingkungan yang memberikan keuntungan pada manusia, demi menjaga hidup sehat dan
lingkungan bersih diperlukan penambahan pengetahuan yang diperuntukkan bagi masyarakat melalui
penyebaran pesan dalam bentuk penyuluhan kesehatan.

b. Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan penambahan pengetahuan yang diperuntukkan bagi


masyarakat melalui penyebaran pesan untuk mencapai tujuan hidup sehat dengan cara mempengaruhi prilaku
masyarakat baik itu secara individu, keluarga atau kelompok pada upaya mengubah perilaku sasaran agar
berperilaku sehat terutama pada aspek kognitif

c. Pelajaran Penyuluhan Kesehatan penting diberikan pada Serdik Sesarcab, karena para Pama kesehatan
TNI AD akan menangani langsung dalam memberikan edukasi, informasi dan komunikasi tentang kesehatan di
kesatuannya

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud. Naskah ini disusun dengan maksud untuk dijadikan salah satu bahan ajaran bagi
Pendidikan Kecabangan Perwira Kesehatan (Dikcabpa Kes).

b. Tujuan. Agar Perwira Siswa memahami dan mampu melaksanakan penyuluhan kesehatan sebagai
bekal dalam melaksanakan tugas di satuan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Pendahuluan.
b. Dasar-dasar Penyuluhan Kesehatan.
c. Menyusun Renlakgiat.
d. Laporan Penyuluhan Kesehatan.
e. Penutup..

4. Pengertian.

a. Pengertian komunikasi secara umum adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain.

b. Pendidikan kesehatan adalah profesi yang mendidik masyarakat tentang kesehatan


RAHASIA
c. Penyuluhan adalah turunan dari kata exstension yang dipakai secara luas dan umum dalam bahasa
Indonesia 

d. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.

e. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang
memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan, dan persalinan.

f. Penyuluhan kesehatan adalah Penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik
praktik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu,
kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat.
2

BAB II
DASAR – DASAR PEYULUHAN KESEHATAN

5. Umum. Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga
mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah
gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu
keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu
bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan
meminta pertolongan (Effendy, 1998).

6. Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Penyuluhan, Faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam
keberhasilan penyuluhan kesehatan adalah :

a. Tingkat Pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap


informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin
mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya.

b. Tingkat Sosial Ekonomi. Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula
dalam menerima informasi baru.

c. Adat Istiadat. Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan hal yang tidak
dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak
boleh diabaikan.

d. Kepercayaan Masyarakat. Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang–
orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan penyampai
informasi.

e. Ketersediaan Waktu di Masyarakat. Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat


aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan.

7. Metode Penyuluhan. Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah
(Notoatmodjo, 2002 ) :

a. Metode Ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau
pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.

b. Metode Diskusi Kelompok Adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang
suatu topic pembicaraan diantara 5 – 20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin diskusi yang telah
ditunjuk.

c. Metode Curah Pendapat adalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota
mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh peserta, dan evaluasi atas
pendapat tadi dilakukan kemudian.

d. Metode Panel adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta
tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin.

e. Metode Bermain peran adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa
diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.

f. Metode Demonstrasi adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang
sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan
suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak
terlalu besar jumlahnya.

g. Metode Simposium adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 s.d 5 orang dengan topik yang
berlebihan tetapi saling berhubungan erat

h. Metode Seminar adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu
masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.

8. Media Penyuluhan. Media penyuluhan kesehatan adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan
kesehatan karena alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan kesehatan bagi masyarakat yang
dituju. Menurut Notoatmodjo (2005), media penyuluhan didasarkan cara produksinya dikelompokkan menjadi:
3

a. Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual.
/media cetak terdiri dari :
1) Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesan kesehatan dan bentuk buku, baik tulisan
ataupun gambar.
2) Leaflet adalah suatu bentuk penyampaian informasi melalui lembar yang dilipat, isi informasi dapat
berupa kalimat maupun gambar.
3) Selebaran adalah suatu bentuk informasi yang berupa kalimat maupun kombinasi
4) Flip chart adalah media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik
berisi gambar dan dibaliknya berisi pesan yang berkaitan dengan gambar tersebut.
5) Rubrik atau tulisan pada surat kabar mengenai bahasan suatu masalah kesehatan .
6) Poster adalah bentuk media cetak berisi pesan kesehatan yang biasanya ditempel di tempat
umum.
7) Foto yang mengungkap informasi kesehatan yang berfungsi untuk memberi informasi dan
menghibur.

b. Media elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam
menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika, adapun macam media elertronik antara lain; televisi,
radio, vidio, slide, dan film.

c. Luar ruangan yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruangan secara umum melalui media
cetak dan elektronika secara statis. Misalnya; pameran, banner, TV layar lebar, spanduk dan papan reklame.

9.  Keberhasilan  penyuluh. Penyuluhan akan memberikan hasil maksimal apabila proses


komunikasi berjalan dengan baik dan memahami komponen komunikasi, sifat komunikasi dan fungsi, pedoman dalam
komunikasi.

a. Komponen dalam Komunikasi.

1) Komunikator (Source, sender atau encoder). Komunikator adalah orang yang mau
berkomunikasi dengan orang lain, (pembawa berita/pengirim berita/sumber berita). Komunikator bisa
individu, keluarga ataupun kelompok yang mengambil inisiatif penyelenggaraan komunikasi dengan
individu atau kelompok lain. Dalam proses komunikasi, pengirim berita menggunakan gagasan yang
diwujudkan dalam lambang yang berbentuk kata-kata yang kemudian disampaikan dengan menggunakan
media yang berbentuk ucapan, gerak tangan, telepon.

2) Pesan. Suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh
kedua belah pihak ini bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau berita. Dalam
bahasa inggris = message, content.

3) Media atau Saluran Komunikasi. Saluran komunikasi adalah alat yang digunakan untuk
memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Merupakan sarana untuk menangkap lambang yang
kemudian diterjemahkan dalam bentuk persepsi yang memberi makna terhadap suatu
stimulus/rangsangan.

4) Komunikan. Komunikan adalah pihak lain yang diajak berkomunikasi, yang merupakan sasaran
dalam kegiatan komunikasi atau orang yang menerima lambang atau berita, disebut juga audience atau
receiver.
5) Pengaruh. Pengaruh/efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada
pengetahuan, sikap tingkah laku seseorang. Pengaruh dapat juga diartikan lebih lanjut sebagai
perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat
penerimaan pesan.

6) Umpan Balik.

a) Umpan balik adalah arus umpan balik dalam rangka proses berlangsungnya komunikasi.
Umpan balik merupakan hasil atau akibat yang berbalik guna bagi rangsangan/dorongan untuk
bertindak lebih lanjut. Merupakan tanggapan langsung dari pengamatan sebagai hasil kelakuan
individu terhadap individu lain. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa umpan balik merupakan
kebalikan dari proses stimulus-respons.

b) Jenis umpan balik berdasarkan sikap komunikan.

(1) Zero umpan balik : tidak ada kejelasan, komunikan bersikap dingin disebabkan
pesan kurang jelas, lambang bahasa yang digunakan tidak dipahami, waktu / tempat tidak
tepat sehingga dapat diartikan pula bahwa komunikasi tidak bermakna
4

(2) Umpan balik positif : umpan balik dari komunikan dapat dimengerti komunikator.
Terjadi persetujuan antara komunikan dengan komunikator
(3) Umpan balik netral : tanggapan yang disampaikan oleh komunikan tidak mempunyai
relevansi dengan pesan yang disampaikan.
(4) Umpan balik negatif : umpan balik yang disampaikan komunikan tidak mendukung
komunikator.

7) Lingkungan. Yang dimaksud dengan unsur lingkungan adalah faktor-faktor tertentu dari kondisi
lingkungan yang mempengaruhi jalannya komunikasi. unsur lingkungan dapat digolongkan:

a) Fisik : geografis/ jarak


b) Sosial budaya : kesamaan bahasa, adat, status sosial, dan lain-lain
c) Psikologis
d) Dimensi waktu: situasi yang tepat, musim, dan lain-lain

8) Proses Komunikasi. Adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada


komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan
komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai
dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses Komunikasi, banyak melalui perkembangan. Pada
penjelasan ini, akan dijelaskan berbagai proses komunikasi melalui model-model komunikasi itu sendiri :

a) Model Komunikasi Aristoteles. Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi


dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama :

(1) Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan


(2) Apa yang akan dibicarakan (menyangkut pesan nya itu sendiri)
(3) Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.

b) Model Komunikasi David K.Berlo. Dalam model komunikasi David K.Berlo, diketahui bahwa
komunikasi terdiri dari 4 proses utama yaitu lalu ditambah 3 proses sekunder, yaitu feedback, efek,
dan lingkungan.

(1) Source (Sumber). Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam
komunikasi dapat disebut sebagai komunikator.

(2) Message (Pesan). Pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan
disampaikan oleh seseorang (komunikator).

(3) Channel (Media dan saluran komunikasi). Sebuah saluran komunikasi terdiri atas 3
bagian, lisan, tertulis, dan elektronik. Media disini adalah sebuah alat untuk mengirimkan
pesan tersebut.

(4) Receiver (Penerima Pesan). Penerima adalah orang yang mendapatkan pesan dari
komunikator melalui media.

(5) Elemen Tambahan :


(a) Feedback (Umpan Balik), umpan balik adalah suatu respon yang diberikan
oleh penerima/adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
(b) Efek, sebuah komunikasi dapat menyebabkan efek tertentu. Efek komunikasi
adalah sebuah respon pada diri sendiri yang bisa dirasakan ketika kita mengalami
perubahan (baik itu negatif atau positif) setelah menerima pesan. Efek ini adalah
sebuah pengaruh yang dapat mengubah pengetahuan, perasaan, dan perilaku
(kognitif, afektif, dan konatif).
(c) Lingkungan, adalah sebuah situasi yang dapat mempengaruhi
terjadinya suatu komunikasi.

c) Model Komunikasi Lasswell. Model proses komunikasi ini dikembangkan oleh Harold D
Lasswell yang disebut model Lasswell. Model Lasswell ini dikenal dengan model SMRCE yang
merupakan singkatan dari :

(1) S = Source (Sumber)


(2) M = Message (Pesan)
(3) R = Receiver (Penerima pesan)
(4) C = Channel (Saluran yang digunakan)
(5) E = Effect (pengaruh yang ditimbulkan)
5

b. Sifat Komunikasi. Sebagian pakar menguraikan sifat komunikasi ada berbagai macam
diantaranya adalah:

1) Tatap Muka (face to face). Dalam berkomunikasi, biasanya kesadaran kita akan lebih pada
saat-saat yang khusus, seperti kita diuji dengan ujian lisan oleh dosen kita atau ketika anda berdialog
dengan orang asing dengan bahasa asing dibandingkan dengan ketika anda bercanda dengan teman
atau kerabat kita di rumah. Pada saat seseorang tersenyum maka itu dapat ditafsirkan sebagai suatu
kebahagiaan, ketika orang itu cemberut maka dapat ditafsirkan bahwa ia sedang ngambek. Ketika
seseorang diam dalam sebuah dialog itu bisa diartikan setuju, malu, segan, marah, atau bahkan malas
atau bodoh.. Diantara konteks komunikasi tatap muka (face to face) ini adalah :

a) Komunikasi interpersonal (Interpersonal Communication). Komunikasi interpersonal


menunjuk kepada komunikasi dengan orang lain. Komunikasi jenis ini dibagi lagi menjadi
komunikasi didik, komunikasi publik, dan komunikasi kelompok-kecil. Komunikasi interpersonal
termasuk :

(1) Pidato.
(2) Komunikasi nonverbal.
(3) Komunikasi bawah sadar.
(4) Penyimpulan.
(5) Parafrase.

b) Komunikasi Kelompok (Group Communication).

(1) Komunikasi kelompok kecil (small group communication). Yaitu komunikasi yang
dilakukan oleh seorang komunikator kepada sekelompok kecil orang sebagai komunikan.

(2) Komunikasi kelompok besar (large group communication /public speaking). Yaitu
komunikasi yang dilakukan oleh seorang komunikator kepada banyak orang sebagai
komunikan yang tidak bisa dikenali satu-persatu. Sering juga disebut pidato, ceramah, atau
kuliah umum. Biasanya bersifat formal.

(3) Komunikasi Organisasi (Organizational Communication). Yaitu komunikasi yang


terjadi dalam suatu organisasi. Bisa bersifat formal juga informal, dan berlangsung dalam
suatu jaringan yang lebih luas dan lebih besar daripada komunikasi kelompok.

2) Bermedia (mediated). Dalam komunikasi, sekali anda mengirimkan pesan, anda tidak dapat
mengendalikan pengaruh pesan tersebut bagi khalayak, apalagi menghilangkan efek pesan itu sama
sekali. Sifat irreversible ini adalah implikasi dari komuikasi sebagai suatu proses yang selalu berubah,
sehingga kita harus berhati-hati pada saat menyampaikan pesan kepada orang lain. Konteks
komunikasi bermedia ini adalah :

a) Komunikasi Massa (Mass Communication). Yaitu komunikasi yang dilakukan seorang


komunikator melalui media massa, baik cetak maupun elektronik yang ditujukan kepada sejumlah
besar orang yang heterogen, anonim, dan di banyak tempat. Bisa melalui :
(1) Pers.
(2) Radio.
(3) Televisi.
(4) Film.
(5) Surat Kabar.
(6) Majalah.

b) Komunikasi Medio (Medio Communication). Yaitu komunikasi dengan menggunakan :


(1) Surat.
(2) Telepon.
(3) Pamflet.
(4) Poster.
(5) Dll.

3) Verbal (verbal). Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol


verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif.

4) Nonverbal (non-verbal). Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan


disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak
isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan
rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas
suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
6

c. Fungsi dan Pedoman dalam Komunikasi      Dengan berkomunikasi dapat menjalin saling pengertian
dengan orang lain karena komunikasi memiliki beberapa fungsi dan pedoman yang sangat penting, di antaranya
adalah:

1) Fungsi Komunikasi :

a) Fungsi informasi.
b) Fungsi ekspresi. Sebagai wujud ungkapan perasaan/pikiran komunikator atas apa yang dia
pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan.
c) Fungsi kontrol. Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan memberi
pesan berupa perintah, peringatan, penilaian dan lain sebagainya.
d) Fungsi sosial. Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara komunikator
dan komunikan.
e) Fungsi ekonomi. Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan finansial,
barang dan jasa.
f) Fungsi dakwah. Untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan perjuangan bersama.

2) Pedoman dalam Berkomunikasi.      Komunikasi yang baik adalah komunikasi dimana pesan-


pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik tanpa menimbulkan perasaan negatif. Ada beberapa
pedoman untuk menjalin komunikasi yang baik, yaitu antara lain:

a) Berkomunikasi dengan berpedoman pada nilai-nilai Agama.


b) Setiap situasi komunikasi mempunyai keunikan.
c) Kunci sukses komunikasi adalah umpan balik.
d) Komunikasi bertatap muka adalah bentuk komunikasi yang paling efektif.
e) Setiap pesan komunikasi mengandung unsur informasi sekaligus emosi.
f) Kata adalah lambang untuk mengekspresikan pikiran atau perasaan yang  terbuka untuk
ditafsirkan.
g) Semakin banyak orang yang terlibat, komunikasi semakin kompleks.
h) Dapat terjadi gangguan dalam penyampaian pesan komunikasi.
i) Perbedaan persepsi mengganggu keefektifan sampainya pesan.
j) Orang berkomunikasi sesuai dengan situasi komunikasi yang diharapkannya.

3) Komunikasi efektif.

a) Definisi dan Pengertian Komunikasi Efektif. Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang
mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam
proses komunikasi. Lebih sederhana sering dikenal dengan komunikasi dua arah, yaitu komunikasi
yang menghasilkan timbal balik atau feed back.

b) Tujuan Komunikasi Efektif.      Tujuan dari komunikasi efektif sebenarnya adalah


memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan
penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informasi lebih jelas dan
lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau
komunikan. Tujuan lain dari komunikasi efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik
atau feed back dapat seimbang sehingga tidak terjadi monoton.

c) Syarat Komunikasi Efektif. Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila komunikasi yang
dilakukan:

(1) Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud
oleh pengirimnya.
(2) Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan
ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
(3) Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan
untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.

4) Manfaat Komunikasi Efektif.    Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara
baik dan efektif, di antaranya adalah :
a) Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas sesuai dengan
yang dimaksudkan.
b) Adanya saling kesefahaman antara komunikator dan komunikan dalam suatu
permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi.
c) Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan, komunitas atau
jama’ah.
d) Aktivitas ‘amar ma’ruf nahi munkar” di antara sesama umat manusia dapat diwujudkan
dengan lebih persuasif dan penuh kedamaian.
7

5) Kiat untuk mencapai Komunikasi Efektif

a) Gunakan umpan balik


b) Saluran komunikasi yang banyak
c) Mengenali siapa penerima pesan
d) Komunikasi tatap muka
e) Menyadari dampak bahasa tubuh
f) Menanggapi isi pembicaraan
g) Sopan dan wajar
h) Menghormati semua orang
i) Mengendalikan emosi
j) dll

6) Proses Komunkasi Efektif. Bagaimana efek suatu proses komunikasi pada seseorang terhadap
pesan yang dikomunikasikan dapat diramalkan bagaimana timbul pada Komunikan. Upaya untuk hal
tersebut dengan menciptakan “the condition of success in communication”, yakni kondisi yang harus
dipenuhi ketika menginginkan suatu pesan dapat membangkitkan tangggapan yang kita kehendaki.
Kondisi tersebut adalah :

a) Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik
perhatian komunikan.
b) Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju pada pengalaman yang sama antara
komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.
c) Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa
cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
d) Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan komunikan yang
layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat digerakkan untuk memberikan
tanggapan yang dikehendaki.

d. Empat belas (14) Kemampuan untuk Mencapai Komunikasi yang Efektif

1) Berikan kesan bahwa anda antusias berbicara dengan mereka.    Tunjukan kesan kepada mereka
bahwa anda lebih suka berbicara dengan mereka daripada orang lain di muka bumi ini. Ketika anda
memberi mereka kesan bahwa anda sangat antusias berbicara dengan mereka dan bahwa anda peduli
kepada mereka, anda membuat perasaan mereka lebih positif dan percaya diri. Mereka akan lebih
terbuka kepada anda dan sangat mungkin memiliki percakapan yang mendalam dengan anda.

2) Ajukan pertanyaan tentang minat mereka. Ajukan pertanyaan terbuka yang akan membuat
mereka berbicara tentang minat dan kehidupan mereka. Galilah sedetail mungkin sehingga akan
membantu mereka memperoleh perspektif baru tentang diri mereka sendiri dan tujuan hidup mereka.

3) Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka.    Rasakan bagaimana perasaan


mereka pada saat ini dengan mengamati bahasa tubuh dan nada suara. Dari sudut pandang ini, anda
dapat menyesuaikan kata-kata, bahasa tubuh, dan nada suara anda sehingga mereka akan merespon
lebih positif.

4) Tunjukkan rasa persetujuan. Katakan kepada mereka apa yang anda  kagumi tentang mereka dan
mengapa. Salah satu cara terbaik untuk segera berhubungan dengan orang adalah dengan menjadi jujur
dan memberitahu mereka mengapa anda menyukai atau mengagumi mereka. Jika menyatakan secara
langsung dirasakan kurang tepat, cobalah dengan pernyataan tidak langsung. Kedua pendekatan tersebut
bisa sama-sama efektif.

5) Dengarkan dengan penuh perhatian semua yang mereka katakan. Jangan terlalu berfokus pada
apa yang akan Anda katakan selanjutnya selagi mereka berbicara. Sebaliknya, dengarkan setiap kata
yang mereka katakan dan responlah serelevan mungkin.

6) Beri mereka kontak mata yang lama. Kontak mata yang kuat mengkomunikasikan kepada orang
lain bahwa anda tidak hanya terpikat oleh mereka dan apa yang mereka katakan tetapi juga menunjukkan
bahwa anda dapat dipercaya. Ketika dilakukan dengan tidak berlebihan, mereka juga akan menganggap
anda yakin pada diri anda sendiri karena kesediaan anda untuk bertemu mereka secara langsung.
Akibatnya, orang secara alami akan lebih memperhatikan anda dan apa yang anda katakan.

7) Ungkapkan diri anda sebanyak mungkin.      Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan
kepercayaan seseorang adalah dengan mengungkapkan diri seterbuka mungkin.

8) Berikan kesan bahwa anda berdua berada di tim yang sama.    Gunakan kata-kata seperti “kami,
kita ” untuk segera membangun sebuah ikatan. Bila anda menggunakan kata-kata tersebut, anda
membuatnya tampak seperti anda dan mereka berada di tim yang sama, sementara orang lain berada di
tim yang berbeda.
8

9) Berikan mereka senyuman terbaik anda.      Ketika anda tersenyum pada orang, anda
menyampaikan pesan bahwa anda menyukai mereka dan kehadiran mereka membawa anda
kebahagiaan. Tersenyum pada mereka akan menyebabkan mereka sadar ingin tersenyum kembali pada
anda yang secara langsung akan membangun hubungan antara anda berdua.

10) Menawarkan saran yang bermanfaat.     Kenalkan tempat makan yang pernah anda kunjungi, film
yang anda tonton, orang-orang baik yang mereka ingin temui, buku yang anda baca, peluang karir atau
apapun yang terpikirkan oleh anda. Jelaskan apa yang menarik dari orang-orang, tempat atau hal-hal
tersebut. Jika anda memberi ide yang cukup menarik perhatian mereka, mereka akan mencari anda
ketika mereka memerlukan seseorang untuk membantu membuat keputusan tentang apa yang harus
dilakukan selanjutnya.

11) Beri mereka motivasi.     Jika orang yang anda hadapi lebih muda atau dalam posisi yang lebih
sulit dari anda, mereka mungkin ingin mendengar beberapa kata motivasi dari anda karena anda lebih
berpengalaman atau anda tampaknya menjalani kehidupan dengan baik. Jika anda ingin memiliki
hubungan yang sehat dengan orang tersebut, anda tentu saja tidak ingin tampak seperti anda memiliki
semuanya sementara mereka tidak. Yakinkan mereka bahwa mereka dapat melampaui masalah dan
keterbatasan mereka, sehingga mereka akan berharap menjadikan anda sebagai teman yang enak untuk
diajak bicara.

12) Tampil dengan tingkat energi yang sedikit lebih tinggi dibanding orang lain.      Umumnya, orang
ingin berada di sekitar orang-orang yang akan mengangkat mereka, bukannya membawa mereka ke
bawah. Jika anda secara konsisten memiliki tingkat energi yang lebih rendah daripada orang lain, mereka
secara alami akan menjauh dari Anda menuju seseorang yang lebih energik. Untuk mencegah hal ini
terjadi, secara konsisten tunjukkan dengan suara dan bahasa tubuh anda bahwa anda memiliki tingkat
energi yang sedikit lebih tinggi sehingga mereka akan merasa lebih bersemangat dan positif berada di
sekitar Anda.

13) Sebut nama mereka dengan cara yang menyenangkan telinga mereka.      Nama seseorang
adalah salah satu kata yang memiliki emosional yang sangat kuat bagi mereka. Tapi hal itu belum tentu
seberapa sering anda katakan nama seseorang, namun lebih pada bagaimana anda mengatakannya. Hal
ini dapat terbantu dengan cara anda berlatih mengatakan nama seseorang untuk satu atau dua menit
sampai anda merasakan adanya emosional yang kuat..

14) Tawarkan untuk menjalani hubungan selangkah lebih maju.      Ada beberapa hal yang dapat anda
lakukan untuk memajukan persahabatan anda dengan seseorang: tawaran untuk makan dengan mereka,
berbicara sambil minum kopi, melihat pertandingan olahraga, dll.

10. Membuat Media Sarana Penyuluhan Kesehatan. Media/Sarana atau alat bantu penyuluhan
adalah alat-alat yang digunakan oleh penyuluh dalam menyampaikan informasi. Alat bantu ini sering disebut alat peraga
karena berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses penyuluhan. Alat peraga ini disusun
berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca
indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula
pengertian/pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera
sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah persepsi.

a. Media Penyuluhan. Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan
pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya
yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap kesehatan. Penyuluhan kesehatan
tak dapat lepas dari media karena melalui media, pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami,
sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsinya
keperilaku yang positif. Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan
kesehatan antara lain adalah :

b. Peran Media Penyuluhan. Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan
penyuluhan kesehatan, antara lain adalah :

1) Media dapat mempermudah penyampaian informasi.


2) Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
3) Media dapat memperjelas informasi.
4) Media dapat mempermudah pengertian.
5) Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.
6) Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata.
7) Media dapat memperlancar komunikasi.

c. Manfaat dan Kegunaan Media Penyuluhan. Biasanya alat peraga digunakan secara kombinasi,
misalnya menggunakan papan tulis dengan photo dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik
secara kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu :
9

1) Alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran. Alat peraga yang digunakan
secara baik memberikan keuntungan-keuntungan, di antaranya :
(1) Dapat menghindari salah pengertian/pemahaman atau salah tafsir. Bahwa salah tafsir atau
salah pengertian tentang bentuk plengsengan dapat dihindari.
(2) Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap.
(3) Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang mengesankan.
(4) Dapat menarik serta memusatkan perhatian.
(5) Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan.

2) Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh sasaran.

d. Jenis/Macam Media Penyuluhan. Media dapat dibagi menjadi 4, yaitu :

1) Media Cetak. Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran
sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini adalah booklet,
leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubric atau tulisan pada surat kabar atau majalah, poster,
foto yang mengungkapkan informasi kesehatan.

a) Kelebihan :
(1) Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau menglipingnya.
(2) Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan
analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi
tulisan.
(3) Tahan lama, mencakup banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana,
tidak perlu listrik, mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar.

b) Kekurangan :
(1) Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat karena media cetak
tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada masyarakat dan harus
menunggu turun cetak. Media cetak sering kali hanya memuat berita yang telah
disebarluaskan oleh media lainnya.
(2) Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu saja tidak dapat
didengar.
(3) Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa gambar
yang mewakili keseluruhan isi berita.
(4) Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak
dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.
(5) Tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat.

2) Media Elektronik. Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan
didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media ini adalah
televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD.

a) Kelebihan :

(1) Cepat, dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita
ke masyarakat luas.
(2) Ada audio visual, media elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para
audiensnya untuk memahami berita (khusus televisi).
(3) Terjangkau luas, media elektronik menjangkau masyarakat secara luas dan besar.
(4) Lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka,
mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan diulang-
ulang.

b) Kekurangan :

(1) Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak dapat mengulang apa yang sudah
ditayangkan.
(2) Biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk produksinya,
perlu persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan
penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.

3) Media Online.

a) Kelebihan :
(1) Sangat cepat, dari segi waktu media online sangat cepat dalam menyampaikan
beritanya.
(2) Audio Visual, media online juga mempunyai audio visual dengan melakukan
streaming.
10

(3) Praktis dan Fleksibel, media online dapat diakses dari mana saja dan kapan saja
yang kita mau.
b) Kekurangan : Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang dimuat di
media online biasanya tidak seakurat media lainnya.

4) Media Luar Ruang. Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak
maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar.

a) Kelebihan : Lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan,
bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan
jangkauannya relatif besar
b) Kekurangan : Biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya,
persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, memerlukan keterampilan
penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.

e. Alat Peraga Media Penyuluhan. Adapun alat-alat peraga dapat dibagi dalam 4 kelompok besar, di
antaranya :

1) Benda Asli. Yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati. Merupakan alat peraga
yang paling baik karena mudah serta cepat dikenal, mempunyai bentuk serta ukuran yang tepat. Tetapi
alat peraga ini kelemahannya tidak selalu mudah dibawa ke mana-mana sebagai alat bantu mengajar.
Termasuk dalam macam alat peraga ini antara lain :

a) Benda sesungguhnya, misalnya tinja di kebun, lalat di atas tinja, dan sebagainya
b) Spesimen, yaitu benda sesungguhnya yang telah diawetkan seperti cacing dalam botol
pengawet, dll.
c) Sample yaitu contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti oralit, dll.

2) Benda tiruan. Yaitu benda yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya. Benda tiruan bisa
digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan. Hal ini dikarenakan menggunakan
benda asli tidak memungkinkan, misal ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, dll. Benda tiruan
dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik dan lain-lain.

3) Gambar/Media Grafis. Seperti poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, dll.

a) Poster. Adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan
sedikit kata-kata. Kata-kata dalam poster harus jelas artinya, tepat pesannya dan dapat dengan
mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter. Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat
yang mudah dilihat dan banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan
pengumuman, dan lain-lain. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun, gambar
atau photo. Poster terutama dibuat untuk mempengaruhi orang banyak, memberikan pesan
singkat.
b) Leaflet. Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat
yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Ada beberapa yang
disajikan secara berlipat. Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu
masalah, misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi tentang diare dan
pencegahannya, dan lain-lain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada saat pertemuan-
pertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD, pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-
lain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di photo copy.

4) Gambar Alat Optic. Seperti photo, slide, film, dll.

a) Photo. Sebagai bahan untuk alat peraga, photo digunakan dalam bentuk : Album, yaitu
merupakan foto-foto yang isinya berurutan, menggambarkan suatu cerita, kegiatan dan lain-lain.
Dikumpulkan dalam sebuah album. Album ini bisa dibawa dan ditunjukan kepada masyarakat sesuai
dengan topik yang sedang di diskusikan.

b) Dokumentasi lepasan. Yaitu photo-photo yang berdiri sendiri dan tidak disimpan dalam bentuk
album. Menggambarkan satu pokok persoalan atau titik perhatian. Photo ini digunakan biasanya untuk
bahan brosur, leaflet, dll.

c) Slide. Slide pada umumnya digunakan dengan sasaran kelompok atau grup. Slide ini sangat
efektif untuk membahas suatu topic tertentu, dan peserta dapat mencermati setiap materi dengan cara
seksama, karena slide sifatnya dapat diulang-ulang.

d) Film. Film lebih ke arah sasaran secara masal, sifatnya menghibur namun bernuansa edukatif.
11

BAB III
MENYUSUN RENLAKGIAT

11. Umum. Perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi dan kemudian menyajikan dengan
jelas program, tata cara pelaksanaan program dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara menyeluruh.
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) berisi kegiatan atau aktivitas, sarana, dana, tenaga yang dibutuhkan, jadwal
waktu, pembagian tugas dan tanggung jawab para pelaksana. Penyusunan RPK atau yang sering disebut dengan POA
(Plan Of Action) dapat disusun dengan baik setelah suatu organisasi mengetahui alokasi sumber dana.

12. Langkah-langkah Penyuluhan Kesehatan. Dalam melakukan penyuluhan kesehatan, maka penyuluhan yang
baik harus melakukan penyuluhan sesuai dengan langkah-langkah dalam penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai
berikut (effendy, 1998):
a. Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat
b. Menetapkan masalah kesehatan masyarakat
c. Memprioritaskan masaalah yang terlebih dahulu ditangani melalui penyuluhan kesehatan masyarakat .

13. Penyusunan Perencanaan Penyuluhan, Penyusunan perencanaaan penyuluhan terdiri dari:

a. Menetapkan tujuan
b. Penentuan sasaran
c. Menyusun materi/isi penyuluhan
d. Memilih metoda yang tepat
e. Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan
f. Penentuan kriteria evaluasi
g. Pelaksanaan penyuluhan
h. Penilaian hasil penyuluhan
i. Tindak lanjut dan penyuluhan

14. Tujuan Rencana Pelaksanaan Kegiatan.

a. Pencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya.


b. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya kegiatan.
c. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya
d. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
e. Mendeteksi hambatan yang akan ditemui.
f. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.

15. Manfaat Renlakgiat. Pembuatan Renlakgiat yang disusun secara sistematis dapat memiliki manfaat yang
diperoleh yaitu :

a. Pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan efektif dan efisien.


b. Dapat mencapai tujuan.
c. Dapat melakukan koreksi-koreksi bila nantinya terjadi penyimpangan yang timbul seawal mungkin.
d. Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dengan mengatasi hambatan dan ancaman.
e. Dapat menghindari adanya kegiatan yang tumbuh dan berubah secara tidak terarah dan tidak terkontrol.

16. Langkah Membuat Renlakgiat. Langkah awal membuat Renlakgiat adalah membuat rencana sementara
kegiatan dengan urutan kegiatan sebagai berikut :

a. Pendahuluan. Dalam bab pendahuluan ini memuat tentang rencana kegiatan secara umum yang dapat
menggambarkan maksud dan tujuan dari rencana pelaksanaan kegiatan, ruang lingkup pembahasan dan isi dari
seluruh rangkaian kegiatan serta hal yang mendasari pelaksanaan kegiatan tersebut.

b. Inti Pelaksanaan atau Pokok-pokok Penyelenggaraan. Inti pelaksanaan kegiatan merupakan kegiatan
pokok yang akan dilaksanakan, maka setidaknya memuat tentang :

1) Tujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan.


2) Sasaran kegiatan yang ingin dicapai baik secara kualitas maupun secara kuantitas.
3) Materi kegiatan yang akan dilaksaakan.
4) Macam, sifat dan metode yang akan digunakan dalam rangka mencapai tujuan kegiatan.
5) Apabila ada tema kegiatan maka dapat dicantumkan agar dalam pelaksanaannya dapat menjadi
acuan agar tidak menyimpang dari tujuan dari tema tersebut.

c. Rencana Penyelenggaraan. Agar seluruh rangkaian kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik, maka
perlu pembagian tugas secara struktural dan terinci sehingga seluruh dapat terdeteksi untuk menghindari
duplikasi atau kegiatan yang terlaksanakan. Sehingga rencana penyelenggaraan setidaknya memuat :

1) Susunan organisasi baik dalam bentuk tabel maupun dalam struktur.


12

2) Tahapan kegiatan harus terurai secara rinci, dimulai tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan
dan tahap pengakhiran.
3) Tempat dan waktu, harus dapat menjelaskan kapan dan dimana kegiatan tersebut dilaksanakan.
4) Pakaian dan perlengkapan, dalam hal pakaian harus dijelaskan pakaian dan perlengkapan baik
penyelenggara, pelaku maupun pendukung.
5) Kebutuhan logistik. Logistik sangat menentukan keberhasilan kegiatan dapat berjalan atau tidak,
sehingga harus dibuat secara rinci dari setiap tahapan kegiatan sehingga setidaknya memuat tentang
honorarium, transportasi dan akomodasi, alat dan fasilitas kerja yang akan digunakan.

d. Komando dan Perhubungan. Dalam pembuatan Renlakgiat dilingkungan TNI tetap mengacu kepada
Bujuk dan Protap satuan penyelenggara yang berlaku di lingkungan TNI dan satuan tersebut. Komando dan
Perhubungan dapat memuat hal-hal sebagai berikut :

1) Perhubungan.Yang dimaksud dengan perhubungan dalam pembuatan Renlakgiat adalah alat yang
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga setiap personel yang memiliki peran dalam kegiatan
tersebut dapat termonitor untuk menghindari kesalahan dalam pelaksanaannya.
2) Komando. Pos Komando (Posko) dalam setiap pelaksanaan kegiatan dibentuk di tentukan
tempatnya sebagai tempat koordinasi

e. Penutup. Akhir setiap membuat laporan kegiatan membuat keterangan lain-lain dimana
menjelaskan hal-hal yang belum tercantum pada rencana kegiatan ini akan disampaikan kemudian secara parsiil
di lapangan sesuai perkembangan yang terjadi.

f. Lampiran. Untuk membuat lampiran pada Renlakgiat disesuaikan dengan kebutuhan dan
kepentingannya dimana daftar lampiran tersebut tidak dapat dimasukan dalam rangkaian pembuatan Renlakgiat.

g. Format Renlakgiat (contoh terlampir)

BAB IV
LAPORAN PENYULUHAN KESEHATAN

17. Laporan Selesai Melaksanakan Penyuluhan Kesehatan. Laporan selesai melaksanakan kegiatan
penyuluhan kesehatan berisikan suatu ikhtisar tentang hal ikhwal pelaksanaan suatu kegiatan dan merupakan bentuk
pertanggungjawaban koordinator pelaksana kepada pemberi perintah, dimana kegiatan telah benar dilaksanakan baik
secara nyata maupun secara administrasi.

a. Pentingnya Laporan Kegiatan. Laporan kegiatan merupakan alat yang penting untuk : 
1) Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan. 
2) Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya. 
3) Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan. 
4) Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan, dan lain-lain.

b. Macam Laporan Kegiatan. 

1) Ditinjau dari cara penyampaian, terdapat : 


a) Laporan lisan, disampaikan secara lisan, biasanya dilakukan hal-hal yang perlu segera
disampaikan laporan lisan dapat dengan tatap muka, lewat telepon , wawancara dan sebagainya. 
b) Laporan tertulis, disampaikan secara lengkap dalam bentuk tulisan. 

2) Ditinjau dari bahasa yang digunakan, terdapat : 


a) Laporan yang ditulis secara populer, yang menggunakan kata-kata sederhana. 
b) Laporan yang ditulis secara ilmiah, sebagai hasil peneliti. Biasanya isinya singkat tetapi
padat dan sistimatis serta logis. 

3) Ditinjau dari isinya, dapat dibedakan : 


a) Laporan kegiatan, misalnya pelaksanaan penyuluhan kesehatan, pelaksanaan pelaksanaan
turnamen, hari besar keagamaan dan sebagainya. 
b) Laporan perjalanan, misalnya laporan wisata, pengembaraan, penjelejahan dan
sebagainya.
c) Laporan keuangan, menyangkut masalah penerimaan dan penggunaan. uang. 

c. Sistematika Laporan. Hendaknya laporan lengkap, dapat menjawab semua pertanyaan mengenai: apa
(What), mengapa (Why), siapa (Who), dimana (Where), kapan (When), bagaimana (How). Urutan isi laporan
sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami. Urutan isi laporan antara lain sebagai
berikut : 

1) Pendahuluan. Pada pendahuluan disebutkan tentang : 


13

RAHASIA
a) Latar belakang kegiatan.
b) Apa maksud dan tujuan kegiatan. 
c) Ruang lingkup isi laporan. 
d) Dasar hukum kegiatan.

2) Isi Laporan.  Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara lain : 
a) Pelaksanaan Tugas. Berisikan tentang ; Umum, sasaran baik secara kualitas dan kuantitas,
waktu dan tempat, Petugas kegiatan dan Peserta kegiatan. 
b) Hasil yang dicapai. Berisikan tentang ; pelaksanaan menurut bidangnya, urutan waktu
pelaksanaan, urutan fakta / datanya, sistem yang digunakan, hambatan dan upaya untuk
mengatasi. 

3) Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang. 

4) Penutup.  Pada kegiatan ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah membantu
penyelenggaraan kegiatan itu, dan permintaan maaf bila ada kekurangan- kekurangan. Juga dengan maksud
apa laporan itu dibuat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pembuatan Laporan selesai melaksanakan kegiatan
diusahakan agar : 
a) Singkat dan padat. 
b) Runtut atau sistimatis. 
c) Mudah dipahami isinya. 
d) Isinya lengkap. 
e) Menarik penyajiannya. 
f) Memberikan lampiran sesuai dengan jenis kegiatan dan dokumen pendukungnya.

BAB V
PENUTUP

18. Penutup. Demikian Naskah Sekolah ini disusun sebagai bahan ajaran untuk pedoman bagi Gadik dan
peserta didik dalam proses belajar mengajar Penyuluhan Kesehatan pada Pendidikan Kecabangan Perwira Kesehatan
(Dikcabpa Kes).

Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat,

Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp.S., M.A.R.S., M.H.


Mayor Jenderal TNI

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Kapuskesad


PUSAT KESEHATAN RAHASIA
Nomor Kep / / XII / 2019
Tanggal Desember 2019

a. Format membuat Renlakgiat.

KOP SATUAN ...................................

RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN


.......................................................
TA. .............
14

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

2. Maksud dan Tujuan :


a. Maksud.
b. Tujuan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.


a. Pendahuluan.
b. Pokok-pokok Penyelenggaraan Kegiatan.
c. Rencana Penyelenggaraan Kegiatan.
d. Komando dan Perhubungan.
e. Penutup.

4. Dasar.
a. .........
b. .........

BAB II
POKOK - POKOK PENYELENGGARAAN

5. Tujuan.
6. Sasaran.
7. Materi.
8. Macam , Sifat dan Metode.

a. Macam : Penyuluhan Kesehatan


b. Sifat : Satu Pihak di Kendalikan
c. Metode :
1) Utama : Ceramah, Audio Visual, Demonstrasi.
2) Penunjang : Tanya Jawab.

BAB III
RENCANA PENYELENGGARAAN

9. Organisasi. (penyuluh)
10. Pelaksanaan Kegiatan.

a. Tahap Perencanaan.
b. Tahap Persiapan.
c. Tahap Pelaksanaan.
d. Tahap Pengakhiran.

11. Tempat dan Waktu.

a. Tempat :
b. Waktu :

12. Pakaian dan perlengkapan.


a. Pakaian
1) Penyuluh.
2) Pakaian peserta.

b. Perlengkapan.
1) ....
2) ....
3) ....

13. Materi Penyuluhan.

14. Peserta penyuluhan.

15. Dukungan Administrasi.


a. Personel.
b. Materiil.
15

c. Logistik.
1) Dukungan Operasional.
2) Dukungan Logistik

BAB IV
KOMANDO DAN PERHUBUNGAAN

16. Perhubungan.
17. Komando.

BAB V
PENUTUP

18. Penutup. Demikian ....

Dikeluarkan di :
Pada tanggal :
Ketua Pelaksana

Lampiran :
1. Struktur Organisasi
2. Rencana Kegiatan
………………………….
3. Acara Kegiatan
4. Diagram Waktu Kegiatan
5. Renpam
16

b. Format Laporan Selesai Penyuluhan

KOP SATUAN……………………..

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................


TA …………..

A. PENDAHULUAN

1. Umum.

2. Maksud dan Tujuan :


a. Maksud.
b. Tujuan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.


a. Pendahuluan.
b. Pelaksanaan Tugas.
c. Hasil yang Dicapai.
d. Kesimpulan dan Saran.
e. Penutup.

4. Dasar.

B. PELAKSANAAN TUGAS.

5. Tujuan.
6. Sasaran.
a. Kuantitatif.
b. Kualitatif.

7. Waktu dan Tempat.


a. Waktu.
b. Tempat.

8. Peserta.

9. Macam dan Metoda :


a. Macam :
b. Metode :

10. Materi.

C. HASIL YANG DICAPAI.

11. Pelaksanaan.
12. Metode yang Digunakan.
13. Pemahaman.
14. Kendala dan Upaya Mengatasi.

D. KESIMPULAN DAN SARAN.

15. Kesimpulan.
16. Saran.

E. PENUTUP.

17. Penutup. Demikian Laporan pelaksanaan

Dikeluarkan di :
Pada tanggal :
Ketua penyelenggara

……………………..
17

Lampiran :
1. Daftar Hadir Peserta.
2. Foto Kegiatan.
3. Dll.

Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat,

Dr. dr. Tugas


Ratmono, Sp.S., M.A.R.S., M.H.
Mayor Jenderal TNI
18

Anda mungkin juga menyukai