Anda di halaman 1dari 26

Tugas Makalah Ilmu

Komunikasi
“ KIE Gizi dan Teknik Presentasi “

Disusun Oleh :

Mahasiswa Prodi D-IV


Semester II Kelas B
Kelompok 10

Nama : 1. Fitri Rahayu (P01031217064)

2. Sukma Aura Utami (P01031217093)

3. Nurul Dwi Halidaziah.S (P01031217077)

Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan


Jurusan Gizi
Prodi D-IV
TA 2018

1
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, atas segala kasih sayang-Nya dan lindungan-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul
“KIE Gizi dan Teknik Presentasi” sebagai salah satu tugas pada mata kuliah
Ilmu Komunikasi , mahasiswa Prodi D-IV Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan . Maksud dan tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Komunikasi . Selain itu, penyusun
berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan
mahasiswa mengenai hal-hal yang terkait dengan KIE Gizi dan teknik
presentasi yang baik dan benar. Kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dalam makalah ini. Penyusun berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat dan menambah referensi yang berkepentingan dengan
KIE Gizi dan teknik presentasi.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Lubuk Pakam , 04 Maret 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………. ii

BAGIAN I : KIE (KOMUNIKASI INFORMASI EDUKASI ) GIZI……. 1

1. Pengertian Komunikasi…………………………………………….4
A. Tujuan Komunikasi……………………………………………..5
B. Fungsi Komunikasi…………………………………………….5
C. Syarat-syarat Komunikasi……………………………………..6
D. Hambatan- hambatan dalam Komunikasi…………………...7

2. Pengertian Informasi ……………………………………………..10


A. Ciri-ciri Informasi………………………………………………..10

3. Pengertian Edukasi ………………………………………………..11

4. Tahapan- tahapan Program KIE …………………………………12


A. Perencanaan……………………………………………………12

BAGIAN II : TEKNIK PRESENTASI……………………………………..17

1. Pengertian Presentasi……………………………………………..17
2. Tujuan Presentasi…………………………………………………..17
3. Teknik Presentasi………………………………………………….18
4. Struktur Presentasi………………………………………………….21
5. Unsur- unsur dalam Sebuah Presentasi ………………………...22
6. Model Presentasi……………………………………………………22

DAFTAR PUSTAKA

3
KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) GIZI

Sampai saat ini gizi masih menjadi masalah di negara maju dan
berkembang, Salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi adalah
dengan melaksanakan program KIE gizi. KIE gizi adalah suatu cara pemberian
informasi atau pesan yang berkaitan dengan gizi dari seseorang atau intitusi
kepada masyarakat sebagai penerima pesan melalui media tertentu. Para ahli
komunikasi menyatakan tentang definisi, unsure-unsur komunikasi, serta
proses yang terjadi pada saat komunikasii seperti: Calr hovlan, Philipkotler,
Laswell.agar program KIE berjalan sukses ada beberapa tahapan KIE yang
perlu dilakukan yaitu perencanaan, implementasi dan evaluaasi. Pada saat ini
Indonesia mengalami beban ganda masalah gizi, yaitu kekurangan gizi dan
kelebihan gizi. Sebenarnya masalah gizi di Indonesia terdiri dari masalah gizi
yang sudah dapat dikendalikan misalnya kekurangan Vitamin A, masalah gizi
yang belum selesai dan masalah gizi yang mengancam. Seperti halnya
wasting(anak kurus) dan stanting (anak pendek) akibat defisiensi kronik zat gizi
makro dan mikro yang lama.

Kekurangan gizi masih dialami oleh anak balita (18,4% gizi kurang & buruk,
36,8% pendek (stunting), 13,6% kurus (wasting), anak kurang gizi pada usia-
sekolah 6 - 14 tahun (10,9 -13,3%), penduduk kurang gizi pada berumur ≥ 15
tahun(14,8%), dan kurang gizi pada perempuan usia-subur 15 - 45 tahun
(13,6% kurang-energi kronis). Adapun kelebihan gizi mulai dialami anak balita
(12,2%), anak usia-sekolah (6,4 -9,5%), dan penduduk berumur ≥ 15 tahun
(8,8% kelebihan berat badan, hasil Riskesdas 2007. Kekurangan maupun
kelebihan gizi dapat menimbulkan dampak negative. Kesehatan adalah hak
asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta
memilikii kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia. Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk

4
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan
masyarakat.

Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan


sumberdaya manusia yang berkualitas. Masalah gizi terjadi di setiap siklus
kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa dan usia
lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan merupakan masa kritis,karena
pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.
Gangguan gizi yang terjadi pada periode ini bersifat permanen, tidak dapat
dipulihkan walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang


Kesehatan 2005-2009 menetapkan 4 (empat) sasaran pembangunan
kesehatan, satu diantaranya adalah menurunkan prevalensi gizi kurang menjadi
setinggi-tingginya 20%.

Guna mempercepat pencapaian sasaran tersebut, di dalam Rencana


Strategis Departemen Kesehatan 2005-2009 telah ditetapkan 4 strategi utama,
yaitu :

1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat;


2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas;
3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan,
dan
4. Meningkatkanpembiayaan kesehatan.

Selanjutnya dari empat strategi utama tersebut telah ditetapkan 17 sasaran


prioritas, satu diantaranya adalah seluruh keluarga menjadi Keluarga Sadar
Gizii (KADARZI), sebagai komponen Desa Siaga. Keluarga Sadar Gizi
(KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan
mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga disebut KADARZI
apabila telah berperilaku gizi yang baik yang dicirikan minimal dengan:

5
a) Menimbang berat badan secara teratur.
b) Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai
umur enam bulan (ASI eksklusif).
c) Makan beraneka ragam.
d) Menggunakan garam beryodium.
e) Minum suplemen gizi sesuai anjuran.

6
1. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris yakni communication, yang


berasal dari katacommunication ataupun communis yang berarti sama atau
bersama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi ialah
pengiriman serta penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih
supaya pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Berikut beberapa pengertian komunikasi para ahli:

a) James A. F. Stoner, dia berpendapat bahwa komunikasi merupakan


proses dimana seseorang berusaha memberikan pengertian dengan
cara pemindahan pesan.
b) Prof. Drs. H.A.W. Widjaya, ia berpendapat bahwa komunikasi
ialah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu
maupun kelompok.
c) William F. Glueck, ia berpendapat bahwa komunikasi terbagi
menjadi 2 bentuk yaitu:
1) Interpersonal Communications: Interpersonal communications
atau komunikasi antarpribadi ialah proses pertukaran informasi
dan pemindahan pengertian antara dua orang ataupun lebih
dalam suatu kelompok kecil manusia.
2) Organization Communications: Organization communications
ialah proses dimana pembicara secara sistematis memberikan
informasi serta memindahkan pengertian kepada orang yang
banyak dalam suatu organisasi dan kepada pribadi-pribadi dan
juga lembaga-lembaga di luar yang berkaitan.

7
A. Tujuan Komunikasi

Berikut ialah beberapa tujuan komunikasi secara umum:

a. Agar bisa memahami maksud orang lain. Dengan melakukan komunikasi,


setiap individu bisa memahami individu lain dengan menggunakan
kemampuan mendengar apa yang sedang dibicarakan orang lain.

b. Agar yang disampaikan komunikator bisa dimengerti oleh komunikan atau


audience. Agar dapat dimengerti oleh komunikan maka komunikator harus
menjelaskan pesan utama dengan sejelas-jelasnya dan sedetail mungkin pesan
tersebut.

c. Agar pendapat dapat diterima orang lain. Komunikasi dan juga


pendekatan persuasif ialah cara agar gagasan kita dapat diterima oleh orang
lain.

d. Menggerakkan orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan atau


kegiatan. Komunikasi dan juga pendekatan persuasif dapat membangun
persamaan presepsi dengan orang lalu menggerakkannya sesuai keinginan
kita.

B. Fungsi Komunikasi

Komunikasi pun memiliki berbagai fungsi. Berikut fungsi komunikasi secara


umum:

a) Sebagai Informasi: Komunikasi dapat memberikan informasi yang


diperlukan dari setiap individu maupun kelompok dalam mengambil
keputusan dengan meneruskan data mengenai dan menilai
pemilihan alternatif.
b) Sebagai Kendali: komunikasi berfungsi sebagai kendali artinya
bahwa komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku orang
lain ataupun anggota dalam beberapa cara yang mesti dipatuhi.

8
c) Sebagai Motivasi: Komunikasi dapat memberikan perkembangan
dalam memotivasi dengan memberikan penjelasan dalam hal-hal di
dalam kehidupan kita.
d) Sebagai Pengungkapan Perasaan: Komunikasi mempunyai
peranan dalam mengungkapkan perasaan kepada orang lain, baik
itu berupa perasaan senang, gembira, kecewa, maupun tidak suka.
dan lain-lainnya.

C. Syarat-syarat Komunikasi

Dalam melakukan komunikasi diperlukan syarat-syarat tertentu, antara lain


sebagai berikut:

a) Source (sumber): merupakan dasar dalam penyampaian pesan


dengan tujuan memperkuat pesan itu sendiri. Sumber komunikasi
ialah orang, lembaga, buku dan lain-lain.
b) Komunikator: ialah pelaku penyampai pesan yang berupa individu
yang sedang berbicara ataupun penulis, dapat berupa kelompok
orang, organisasi komunikasi seperti televisi, radio, surat kabar, dan
sebagainya.
c) Pesan: ialah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator.
Pesan memiliki tema utama sebagai pengarah dalam usaha
mengubah sikap serta tingkah laku orang lain.
d) Saluran (channel): ialah komunikator yang digunakan dalam
menyampaikan pesan. Saluran komunkasi dapat berupa saluran
formal (resmi) dan juga saluran informal (tidak resmi).
e) Komunikan: ialah penerima pesan dalam komunikasi yang dapat
berupa individu, kelompok dan massa.
f) Effect (hasil): merupakan hasil akhir dari sebuah komunikasi dengan
bentuk terjadinya perubahan sikap danjuga perilaku komunikan.
Perubahan ini bisa sajasesuai keinginan ataupun tidak sesuai
dengan keinginan komunikator.

9
D. Hambatan- hambatan dalam Komunikasi

Hambatan komunikasi dapat di kelompokkan menjadi tiga jenis berikut:

1. Technical Barrier (Hambatan Tehnik)

a) Timing

Waktu merupakan factor yang perlu diperhatikan dalam mengirim pesan,jadi


perlu dilakukan penelitian sebelumnya tentang waktu yang tepat untuk
mengirim pesan agar pesan dapat diterima kepada komunikan yang dimaksud.

b) Information Load

Kondisi ini dapat terjadi apabila komunikan menerima banyak pesan pada
satu waktu atau apabila terdapat banyak pesan melalui multimedia yang
pesannya bertentangan.

c) Cultural Difference

Terdapat kebiasaan yang berbeda,misalnya tentang media habit sehingga


perlu diketahui media habit pada populasi komunikan.

2. Linguage Barrier (Hambatan Bahasa)

a. Language

Bahasa pengantar yang berbeda antara komunikator dengan komunikan


tentu menyebabkan pesan tidak akan sampai dan diterima oleh komunikan

b. Vocabulary

Kata-kata dalam komunikasi sebaiknya di gunakan sesuai dengan segmen


komunikan, yang dapat dibedakan berdasarkan usia, tingkat pendidikan, social
ekonomi, dan lain-lain.

10
c. Somantic

Komunikator sebaiknya dapat memilih kata-kata yang tepat, jangan sampai


memberikan kata-kata yang dapat memberikan arti yang berbeda kepada
komunikan.

d. Jargon

Komunikator sebaiknya mengerti istilah-istilah tertentu yang biasa di


gunakan dalam percakapan sehingga dapat lebih mudah di mengerti.

3. Psychological Barrier (Hambatan Psikologi)

a. Information Filtering

Apabila pesan yang disampaikan dari mulut ke mulut , pesan yang akan
disampaikan ke komunikan terkadang berbeda dengan pertama hal ini
dikarenakan adanya Information Filtering.Maka, perlu dipertimbangkan media
yang sesuai agar pesan dapat disampaikan tanpa mengubah isi pesan.

b. Lacking Trust

Komunikasi kurang berhasil akibat ketidakpercayaan masyarakat kepada si


pemberi pesan.

c. Pre-occupation

Pesan tidak akan sampai kepada penerima pesan jika si penerima pesan
sibuk dengan diriny sendiri atau sibuk dengan kegiatanya masing-masing.

d. Hearing what we expect to hear

Pesan akan di dengarkan oleh penerima pesan apabila memang menjadi


kebutuhan penerima pesan,tetapi jika pesan tersebut bukan merupakan
kebutuhan penerima pesan maka akan sulit untuk di dengarkan.

11
e. Perception set Different

Ketidakberhasilan komunikasi bias terjadi karena perbedaan persepsi antara


komunikator dengan komunikan, hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor
seperti pengalaman, tingkatpendidikan, dan nilai/norma.

f. Noise

Noise adalah gangguan yang terjadi pada saat ditransmisikan pesan dari
komunikator kepada komunikan.

2. Pengertian Informasi

Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian sehingga akan berguna untuk pengambilan keputusan.
Informasi adalah sebagai data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi
sesuai dengan keperluan tertentu. Informasi merupakan hasil pengolahan dari
sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data
yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan
bagi yang menerimanya. Informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau
ditransmisikan. Informasi adalah hasil pengolahan dari data yang dapat
memberikan gambaran lebih jelas terhadap sesuatu.

A. Ciri-ciri Informasi

Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut (Davis, 1999):

 Benar atau salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan


kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah
mempercayainya, efeknya seperti kalau inforrrasi itu benar.
 Informasi benar-benar baru bagi si penerima.
 Informasi dapat memperbarui atau memberikan peru¬bahan terhadap
informasi yang telah ada.
 Korektif Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap
informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

12
 Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga
keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

3. Pengertian Edukasi

Edukasi adalah proses untuk belajar mengajar yang sangat perlu


diberikan kepada produsen, konsumen dan pengambil kebijakan agar
dapat mengubah perilakunya untuk menjadi lebihbaik.Perilaku sebagai
tujuan belajar oleh Slamet (1975) diartikan sebagai segala tindak tanduk
seseorang yang dapat diamati, didengar dandirasakan oleh orang lain.Perilaku
sebagai tujuan pendidikan terdiri dari tiga kawasan, yaitu :a.Kawasan
kognisib.Kawasan afeksic.Kawasan psikometrikTujuan pengubahan perilaku
pada kawasan kognisi mencakup perubahan perilaku yang berkaitan
dengan aspek intelektualitas dan pengetahuan seseorang. Pengetahuan
belajar pada kawasan kognisi ini terdiri dari enam unsur yang tersusun secara
hierakis, yaitu :

a) Pengetahuan (knowledge) meliputi memori tentang fakta, kaidah,


prinsip yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan orang
yang belajar.
b) Komprehensi (comprehension) meliputi kemampuan untuk
menangkap makna dan arti dari materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
c) Aplikasi (application) meliputi kemampuan seseorang
menggunakan materi belajar dalam situasi baru untuk memecahkan
masalah-masalah kongkrit yang dihadapi.
d) Analisis (analysis) meliputi kemampuan seseorang untuk
menjelaskan sesuatu yang pernah diajarkan dan dialami dengan
rinci.

13
4. Tahapan- tahapan Program KIE

Komunikasi gizi adalah factor penting dalam rangka perbaikan status gizi
suatu masyarakat. Banyak program KIE yang telah dilaksanakan oleh
pemerintah yang tujuannya adalah peningkatan status gizi. Untuk mencapai
keberhasilan program KIE diperlukan tahapan – tahapan KIE yaitu
perencanaan dan pemilihan strategi.

A. Perencanaan

Perencanaan merupakan fondasi bagi seluruh proses KIE. Kegagalan pada


tahap ini mengakibatkan kegagalan pada seluruh program KIE. Pada tahap
perencanaan terdapat empat fase sebagai berikut:

1. Konseptualisasi

Pada tahap ini yang dilakukan adalah mendefinisikan masalah-masalah gizi,


menentukan penyebab (the cause ) masalah-masalah tersebut, membangun
the educational framework. Tujuan akhir dari KIE adalah perubahan kebiasan
perilaku yang tidak mendukung terhadap peningkatan status gizi. Oleh karena
itu, dalam perencanaan KIE perlu di ketahui kebiasaan-kebiasaan di
masyarakat yang buruk tersebut. Untuk mengetahuinya terdapat beberapa cara
berikut:

a) Literature Review

Data di dapatkan dari perpustakaan atau institusi baik pemerintah maupun


swasta berupa jurnal,hasil penelitian. Dibutuhkan waktu pengumpulan
beberapa hari atau minggu tergantung dari subyek, biaya tidak mahal.
Keterbatasanya adalah data tidak tersedia dan tidak dapat menentukan
reliabilitas dan validitas data.

14
b) Interview In Central Location

Data di kumpulkan dari sejumlah orang di tempat yangramai dengan


menggunakan kuisoner yang telah di ujicoba.

c) Indepth Interview ( Wawancara Mendalam)

Data dikumpulkan dari bebrapa orang dengan interview yang mendalam


dengan pedoman wawancara.

d) Focus group discussion (Diskusi Kelompok)

Data diperoleh berdasarkan diskusi dari 8 sampai 12 orang .

e) Observasi

Data diperoleh dari observasi.

f) Survei KAP (Knowledge,Attitude,Practice)

Data dikumpulkan dengan melakukan survey menggunakan kuisoner dan


sampel yang representative dari populasi.

2. Formulasi

Pada fase formulasi dilakukan penyusunan obyektif/tujuan, mendesain


pesan, pemilihan media, atau multimedia.

a. Formulasi Penetapan Tujuan

Target ppopulasi suatu intervensi pendidikan terdiri dari beberapa kelompok.


Untuk melakukan pendekatan pada setiap kelompok, dibutuhkan identifikasi
setiap kelompok untuk membedakan satu sama lain.

Di tingkat mana tujuan akan di buat?

 Nutricional Objectives berbeda dalam masyarakat.

Tujuan utama program intervensi gizi adalah perbaikan nutrisi kelompok


sasaran yang di ukur melalui indicator-indikator diet makanan, biokimia,

15
antropometri, dan biofisik. Seluruh indicator ini menunjukkan status gizi yang
berbeda dalam masyarakat

 Educational Objectives

Tujuan khusus program pendidikan gizi adalahuntuk memperoleh perubahan


perilaku yang mempengaruhi status gizi.

 Communication Objectives

Agar program komunikasi berjalan efektif dan dapat mengubah perilaku ,


target sasaran harus di fokuskan pada isi pesan (terpapar dengan isi pesan)
sehingga dapat mengingat pesan.

b. Pendesain Pesan/ Membuat Pesan

 Bagaimana menjamin bahwa isi pesan itu logis dengan tujuan


 Pesan harus sesuai dengan tujuan
 Pesan harus logis dengan jenis intervensi
 Bagaimana merancang pesan yang bersifat persuasive
 Bagaimana memaksimalkan kemampuan untuk menghasilkan pesan
yang efektif

c. Pemilihan Media atau Multimedia.

1) Komunikasi tatap muka (Dua arah)

 Komunikasi Interpersonal (bicara Langsung)

Komunikasi interpersonal adalah pembicaraan langsung bersifat dua arah


yang dilakukan oleh dua orang pada saat yang sama.

 Komunikasi Kelompok (Diskusi)

16
Komunikasi ini dilakukan pada pendidikan gizi dalam waktu lama melalaui
kegiatan diskusi. Jenis komunikasi ini lebih baik karena merupakan hasil
pengalaman lapangan dan penelitian ilmiah.

2) Mass Media

Melalui mass media, tidak pernah terjadi kontak langsung antara penerima
dan transmitter karena diperantarai oleh gambaran visual, cetak, atau
kombinasi elemen-elemen ini.

Bagaimana memilih media dan bahan-bahan pendukung.

Proses itu menggunakan beberapa kriteria sebagai berikut:

a) Biaya.
b) Aksesbilitas/jangkauan.
c) Mudah di pakai oleh target sasaran.
d) Kredibilitas / dapat dipercaya.
e) Parsitipasi masyarakat.
f) Penyebarluasan pesan dengan waktu (bersifat lama/panjang).
g) Berhubungan dengan tujuan intervensi.

Pada dasarnya kesuksesan program edukasi masyarakat banyak ditentukan


oleh penggunaan kombinasi multimedia. Kombinasi media terdiri dari gabungan
komunikasi interpersonal dengan media massa.

3. Implementasi

a. Produksi Bahan Materi Komunikasi

Pengembangan materi komunikasi membutuhkan tim dari berbagai disiplin


ilmu, seperti ahli gizi yang bertanggung jawab atas isi pesan, ahli kreatif untuk
merancang formulasi pesan, teknisi yang bertanggung jawab merancang bahan
audiovisual, dan tim perencana yang memiliki wewenang untuk menerima atau
menolak bahan materi melalui pre-test

b. Pre-test Materi

17
Prosedur pre-test materi dan pesan adalah sama., dimana uji coba bahan
materi dilakukan sebelum di produksi dalam jumlah besar untuk digunakan.

4. Evaluasi Program Intervensi

Evaluasi sebuah intervensi dilakukan dari dua perspektif,yaitu:

a) Untuk melihat jika tujuan telah tercapai


b) Untuk menentukan jika prosedur telah dilakukan telah sesuai dengan
harapan.

18
TEKNIK PRESENTASI

1. Pengertian Presentasi

Presentasi adalah penyajian atau penyampaian karya tulis atau karya ilmiah
seseorang di depan forum undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di
depan masyarakat/khalayak ramai (audiens), dalam rangka mengajukan suatu
ide atau gagasan untuk mendapatkan pemahaman atau kesepakatan bersama.
Kehadiran peserta dalam presentasi bermanfaat untuk membuat presentasi
secara lebih aktif dan lansar, serta efisien dalam jangka waktu yang ditentukan.
Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter,
sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience. Agar
presentasi itu dapat berjalan secara selektif, ada beberapa hal yang perlu
diperhitungkan.

Hal yang dimaksudkan tersebut adalah sebagai berikut :

b) menarik minat dan perhatian peserta


c) mengarahkan perhatian peserta
d) mempertahankan minat dan perhatian peserta
e) menjaga kefokusan pada presentasi yang disajikan
f) menjaga etika atau kode etik presentasi

2. Tujuan Presentasi

Adapun tujuan dari presentasi adalah :

1. Menginformasi Presentasi berisi informasi yang akan disampaikan


kepada orang lain. Presentasi semacam ini sebaiknya menyampaikan
informasi secara detail dan jelas sehingga pendengar dapat menerima
informasi dengan baik dan tidak salah persepsi terhadap informasi yang
diberikan tersebut.

19
2. Meyakinkan Presentasi berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang
disusun secara logis (masuk akal) dan sistematis sehingga menyakinkan
pendengar atas suatu topik tertentu. Kontradiksi dan ketidakjelasan
informasi dan penyusunan yang tidak logis dapat mengurangi keyakinan
orang atas presentasi yang sampaikan.

3. Membujuk Presentasi secara logis dapat membuat pendengar mau untuk


melakukan suatu aksi atau tindakan. Presentasi dapat berisi bujukan
(ajakan), atau rayuan yang disertai dengan bukti-bukti sehingga
pendengar merasa tidak ragu dan yakin untuk melakukan suatu tindakan.

4. Menginspirasi Presentasi bertujuan untuk membangkitkan inspirasi dan


memberikan motivasi kepada pendengar atau audiens.

5. Menghibur Presentasi bertujuan untuk memberi kesenangan kepada


orang atau pendengar melalui informasi yang disampaikan dalam
presentasi.

3. Teknik Presentasi

Slide presentasi juga berperan dalam penyampaian isi materi, selain


dikemas dengan lebih singkat dan menarik, slide dapat menjadi fasilitas untuk
memaparkan hasil penelitian. Kekoherensian (kepaduan/hubungan) slide akan
mendukung kelancaraan presentasi dan menarik perhatian audiens, karena
jika tidak adanya dukungan dari audiens dapat mengganggu kelancaran dalam
presentasi. Misalnya audiens berbicara sendiri, gaduh, jenuh, hingga tidur.
Selain itu slide juga dipengaruhi oleh software yang digunakan. Terdapat
beberapa pilihan perangkat lunak (software) yang dapat digunakan dalam
presentasi yaitu: microssoft power point, open office impress, flash point,
macromedia flash, macromed

ia captivate. Teknik presentasi dipengaruhi :

20
a) Pembuatan slide presentasi

Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat pembuatan
slide presentasi, yaitu:

1. Pilih tema desain yang relevan Sebuah slide yang baik akan mampu
menjelaskan ide dan gagasan yang ingin disampaikan oleh seorang
presenter. Dengan demikian, audiens akan terbantu ketika melihat slide
yang ditampilkan dan presenter lebih mudah dalam menjelaskan apa
makna yang dikandung oleh slide tersebut. Tipe desain harus mengikuti
prinsip relevansi artinya memiliki kesesuaian dengan topik yang
dibicarakan misalnya presentasi ternak sapi dengan slide bergambar
sapi.
2. Hindari sajian teks panjang Pemakaian teks yang terlalu panjang dapat
membuat slide tidak dapat terbaca oleh audiens. Apabila belum jelas,
audien dapat membaca print out karya ilmiah tersebut, jika belum
paham, audiens dapat bertanya pada sesi tanya jawab. Beberapa ahli
presentasi menyarankan maksimum lima baris teks dalam sebuah slide.
Dengan demikian jika Anda harus menampilkan teks dalam bentuk
daftar, pastikan tidak lebih dari lima baris.
3. Alur yang teratur Slide yang baik memiliki alur yang teratur, dari
pendahuluan, penjelasan/isi, hingga penutup. Slide yang isinya
melompat-lompat dari satu topik ke topik yang lain tanpa alur yang jelas
akan menyulitkan audiens untuk memahaminya.
4. Berikan multimedia yang relevan Untuk menambah daya tarik, slide
dapat ditambahkan multimedia yang relevan, seperti gambar, animasi,
audio, video. Kesesuaian multimedia dengan topik pembicaraan harus
saling mendukung, bukan malah membingungkan audiens.
5. Satu slide, berisi satu pesan Slide presentasi yang baik hanya terfokus
pada satu pesan. Tiap slide sebaiknya mewakili sebuah ide yang ingin
dijelaskan. Jangan mencampur beberapa ide berbeda ke dalam satu
slide. Audiens akan bingung dan sulit mencernanya.

21
6. Perhatikan karakter huruf dan ukuran huruf Karakter huruf dan ukuran
huruf dalam slide harus proporsional dan sesuai dengan ilustrasi, tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

b) Penyampaian presentasi

Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat akan
menyampaikan presentasi,yaitu:

1. Persiapkan Diri
a. Sering latihanSemakin banyak melakukan latihan, maka akan
semakin mahir dalam presentasi. Suatukebolehan atau skill bisa
didapatkan jika sering berlatih.
b. PenampilanMenjaga penampilan pada saat presentasi juga sangat
penting. Penampilan seseorangdapat meningkatkan rasa percaya diri.

2. Persiapkan Materi dan Bahan


a. Tentukan point-point penting (bukan slide yang penuh tulisan)
b. Kuasai materi (menjabarkan secara lisan point tersebut)
c. Siapkan contoh pendukung
d. Susun materi dengan terstruktur

3. Cara Penyampaian
a. Santai, sopan, dan tidak terburu-buru
b. Intonasi dan bahasa tubuh
c. Interaksi
d. Bahasa yang mudah
e. Selipkan selingan atau humor

22
4. Struktur Presentasi

1. Pembuka
Pembuka sangat penting karena di sinilah kesempatan untuk menarik
perhatian audienstentang apa yang akan disampaikan, membangun
kredibilitas Anda sebagai
presenter bahwa Anda adalah orang tepat dan patut didengarkan, dan m
enyampaikan garis-garis besar presentasi.
2. Isi
Isi dari presentasi yang sudah dipersiapkan akan memudahkan dalam
menyusun pembukadan penutupnya. Dari topik yang ingin disampaikan
cobalah untuk menguraikannyadalam beberapa poin utama. Kemudian
dari poin-poin itu kembangkan lagi menjadi sub- poin. Jangan
lupa untuk memperhitungkan lama atau waktu yang
ingin digunakan untuk presentasi, kira-
kira berapa menit yang dibutuhkan untuk menyampaikan satu poinutama
.
3. Penutup
Untuk menimbulkan kesan yang menarik, maka penutup harus
menimbulkan kesanterakhir yang mendalam sehingga akan diingat oleh
audiens.

5. Unsur- unsur dalam Sebuah Presentasi

Keberhasilan di dalam sebuah presentasi terletak pada empat unsur yang


ada di dalamnya.

1. Yang pertama dan mestinya yang paling utama adalah Presenternya.


Yaitu orang yang menyampaikan presentasi secara langsung di depan
audience.
2. Yang kedua materi yang di sampaikan, yaitu bahan yang ingin
dikomunikasikan dengan audience sasarannya.

23
3. Yang ketiga adalah sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan
presentasi. Misalnya menggunakan slide show dan sarana proyektor
untuk tampilan, dll.
4. Yang keempat tentu saja audience yang disajikan sasaran sebagai
penerima informasi. Audience adalah sasaran kita dalam melakukan
presentasi.

6. Model Presentasi

Ada tiga model presentasi yang perlu kita kenal.

1. Model Presentasi yang Persuasif

Persuasif artinya merayu, merayu, membujuk, menghimbau. Contoh model


presentasi ini adlah memperkenalkan produk baru dalam kegiatan marketing.,
pengarahan pada masyarakat, ceramah/presentasi di bidang kerohanian (
agama) , dan sebagainya. Model presentasi ini, presenter tidak secara
langsung memperoleh hasil atau jawaban dari audience apakah presentasi
yang disampaikan dapat diterima/disetujui dan di tindaklanjuti oleh target
penerima informasi atau tidak.

2. Model Presentasi Penyampaian Informasi

Contoh model ini diantaranya seorang manager yang sedang


mempresentasikan status dari sebuah proyek atau rangkaian pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya. Laporan finansial, atau kebijaksanaan pemasaran. Hasil
presentasi model ini sangat menentukan, apakah idenya diterima atau tidak.
Selain itu, presenter akan menerima pertanyaan atau memberikan
pertanggungjawaban secara langsung terhadap apa yang disampaikan kepada
audience-nya.

24
3. Model Presentasi Pelatihan/ Training

Misalnya pelatihan yang diberikan kepada karyawan baru, pelatihan yang


diberikan sehubungan dengan akan diterapkan system ISO, pelatihan kepada
para pengajar sehubungan adanya system pengajaran yang baru, dan
sebagainya.

25
DAFTAR PUSTAKA

http://grobmart.com/teori-penerapan-media-komunikasi-
informasi-dan-edukasi-gizi-9786022419228
https://www.scribd.com/doc/199221594/STRATEGI-KIE-DALAM-
MENANGGULANGI-MASALAH-GIZI-docx
https://www.scribd.com/document/255557281/Makalah-Teknik-
Presentasi
https://www.scribd.com/document/362274535/Teknik-Presentasi

26

Anda mungkin juga menyukai