Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PELATIHAN PROSES PEMBUATAN SUSU BUBUK


PADA PETERNAKAN SAPI PERAH UNTUK MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA GUNUNG PERAK
KECAMATAN SINJAI BARAT KABUPATEN SINJAI

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan oleh :

BAGUS OKA (1327041019/2013)


ROSALITA (1227040006/2012)
MANNA WANNA (1227041003/2012)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


MAKASSAR
2014

i
ABSTRAK

Susu adalah bahan pangan yang memiliki banyak manfaat dan permintaan
dipasaran. Susu dapat dijadikan berbagai macam produk olahan, tetapi susu harus
dilakukan penanganan yang cukup baik untuk mendapatkan kualitas yang baik
karena akan cepat terkontaminasi mikroba. Saat ini pengolahan dapat dijadikan
sebagai sumber penghasilan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Oleh
karena itu, pengembangan pengolahan susu terus dilakukan diberbagai daerah di
Indonesia.
Desa Gunung Perak kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Sulawesi
Selatan adalah daerah penghasil susu perah terbesar di Indonesia bagian timur
dengan rata-rata susu yang dihasilkan mencapai 54750 liter/tahun. Dengan
demikian daerah tersebut menjadi daerah fokus pengembangan susu perah untuk
Indonesia bagian timur. Sebagian petani di daerah tersebut hanya menjual di
industri-industri susu terdekat dan ada juga yang mengolahan secara konvensional
untuk menjadi susu pasteurisasi tetapi kualitasnya kurang baik. Produknya hanya
dijual di pasar-pasar lokal dan bahkan hanya dikomsusmsi sendiri. Oleh karena
itu, maka perlu dilakukan inovasi produk yang lebih berkualitas dan mampu
bersaing.
Metode yang ditawarkan kepada patani adalah pengolahan susu cair
menjadi susu bubuk dengan cara melakukan pendampinagan dan pelatihan. Pada
dasarnya pembuatan susu bubuk merupakan salah satu metode pengawetan yang
efesien. Selain itu, dengan susu bubuk juga memudahkan untuk akses pasar dan
dapat diolah dengan berbagai varian rasa. Pengolahan ini dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi modern sehingga masyarakat memiliki ketarampialan
dan dapat meningkatkan taraf hidupnya.

Kata kunci: susu, konvensional, pelatihan, produk

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wataala yang telah
melimpahkan Rahmat, Karunia dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat
malaksanakan Pengolahan susu bubuk di desa Gunung Perak, Kecamatan sinjai
barat, Kabupaten Sinjai. Kami sangat berterima kasih kepada para pembuat
pembuat susu bubuk, karena melalui mereka kami terinspirasi untuk
mengembangkan pelatihan penerapan teknologi ini pada masyarakat Desa
Gunung Perak yang nantinya kami harapkan dapat membuka wawasan berfikir
peserta pelatihan bahwa sumber daya alam yang melimpah di desa mereka yaitu
susu cair bisa dihasilkan sesuatu produk yang lebih berkualitas, sehingga dapat
memberikan nilai tambah dan alternative terciptanya lapangan kerja baru.

Pelatihan ini tidak terlepas dari berbagai hambatan, maka kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Tuhan yang Maha Kuasa yang senantiasa memberikan pertolongan dan
bimbingannya kepada kami.

2. Wakil Rektorat Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. H. Heri Tahir, S.H., M.H.
yang telah memberikan dukungan kepada kami.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian, Dr. Jamaluddin P, M.P.


yang telah memberikan dukungan kepada kami.

4. Kepada Kepala Desa Gunung Perak, kami mengucapkan terimakasih atas izin,
kelonggaran waktu dan tempat untuk mengadakan pelatihan pembuatan susu
bubuk.

5. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian yang


telah membantu memberikan ide, saran, dan dukungan.

6. Semua pihak yang telah terlibat dan membantu dalam program pelatihan ini.

Kami menyadari bahwa dalam pelatihan ini, masih terdapat banyak


kekurangan, untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun untuk kesempurnaan pelatihan ini, serta kami menyadari dalam
pelatihan ini kami banyak melakukan kesalahan, maka kami mohon maaf pada
berbagai pihak. Terimakasih.

Makassar, 31 Juni 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
RINGKASAN ................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan ............................................................................................... 2
D. Luaran yang Diharapkan .................................................................. 2
E. Manfaat Kegiatan ............................................................................. 3
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ..................... 4
BAB III METODE PELAKSANAAN PROGRAM ................................... 5
A. Identifikasi Masalah ......................................................................... 5
B. Analisis Kebutuhan .......................................................................... 5
C. Penyusunan Program ........................................................................ 5
D. Pelaksanaan Program ........................................................................ 6
E. Monitoring dan Evaluasi .................................................................. 6
F. Lokakarya hasil................................................................................. 6
G. Pelaporan ......................................................................................... 7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................ 8
A. Anggaran Biaya ................................................................................ 8
B. Jadwal Kegiatan ................................................................................ 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desa Gunung Perak adalah salah satu desa yang subur di Kabupaten Sinjai,
Sulawesi Selatan. Desa ini berada di ketinggian seribu seratus meter dari
permukaan laut, sehingga iklim di sini terasa sangat sejuk. Penduduk desa ini
berjumlah sekitar tiga ribu jiwa. Dari banyaknya jiwa tersebut sebagian besar
penduduk bermata pencaharian di bidang pertanian salah satunya adalah beternak
sapi perah.
Sapi perah merupakan salah satu jenis ternak yang populasinya tersebar luas
di seluruh Indonesia, terutama pada daerah yang produksi pertaniannya dapat
mendukung pengembangan sapi perah. Sapi perah merupakan salah satu ternak
yang sangat langka di dunia bahkan ada di daerah tertentu sapi perah tersebut
tidak bisa bertahan hidup dan berkembang biak karena dipengaruhi oleh suhu dan
cuaca yang membuat sapi tidak mampu beradaptasi dan mengalami kepunahan,
akan tetapi berbeda dengan desa Gunung Perak yang ada di Kabupaten Sinjai
dimana disini adalah salah satu daerah penghasil susu terbesar khususnya di
Indonesia bagian timur sesuai dengan penuturan (Malaka, 2010) yang menyatakan
bahwa Di desa Gunung Perak Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selawesi Selatan merupakan daerah fokus pengembangan sapi perah di Indonesia
bagian Timur dengan produksi susu rata-rata pertahun mencapai 54750
liter/tahun.Dengan berlimpahnya susu yang dihasilkan pertahunnya masih
membuat keganjalan di hati masyarakat yakni susu yang diproduksi belum bisa
dilakukan penanganan yang lebih lanjut yang sehingga bisa meningkatkan
kualitas susu dan meningkatkan kuantitas pendapatan peternak sapi perah.
Adapun susu yang dihasilkan dari sapi perah tersebut sudah memiliki
permintaan dari industri yakni industri susu setempat salah satunya adalah industri
susu pasteurisasi yang menyediakan susu sachet dengan berbagai varian rasa
mulai dari rasa buah, coklat dan sebagainya, tetapi hal itu belum tepat untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat karena susu yang dihasilkan hanya disukai oleh
kalangan tertentu dan untuk kebutuhan sekunder saja.
Selain itu pula produk susu yang tidak dilakukan penanganan lebih lanjut
sangat rentan dan mudah terkontaminasi oleh mikroba sehingga cepat sekali
mengalami kerusakan, hal ini tentunya akan merugikan peternak sapi perah itu
sendiri. Produk susu merupakan produk yang mempunyai konsumen yang
tertinggi di dunia khususnya di Indonesia karena dimana- mana pada era modern
ini baik iklan di TV, spanduk, slogan dan sebagainya sering terlihat promosi yang
tidak lain produk bahan bakunya dari susu. Hal ini disebabkan oleh kandungan
akan nutrisi dan gizi yang sangat tinggi bahkan susu merupakan produk yang
dibutuhkan oleh semua kalangan baik kalangan bayi, anak-anak, remaja, dewasa
bahkan manulapun masih mengkonsumsi susu. Maka dari itu tentunya disini
bukan hanya susu dalam bentuk cair yang dibutuhkan.
Kemudian kendala selanjutnya di daerah ini sebagian besar msyarakat masih
sangat bergantung pada hasil pertaniannya yang masih pas-pasan sehingga
sebagian besar penduduknya miskin dan tidak berkecukupan, tentunya hal ini
disebabkan karena SDM yang masih rendah, modal dan teknologi yang masih
belum tersedia. Dari permasalahan tersebut kami ingin merancang kegiatan
pelatihan pembuatan susu bubuk pada masyarakat miskin di daerah ini dan
terkhusus kelompok peternak sapi perah dengan harapan mereka nantinya bisa
mendirikan industri pengolahan susu bubuk dengan penggerak industrinya adalah
peternak sapi perah dan memperdayakan masyarakat miskin demi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan taraf ekonomi penduduk di desa
Gunung Perak Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat ditemukan beberapa rumusan
masalah dalam program ini antara lain:
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam menerapkan teknologi proses
pengolahan susu cair menjadi susu bubuk sehingga masyarakat masih menjual
produk susu cairnya dengan harga yang relatif murah..
2. Kurangnya keterampilan masyarakat dalam menerapkan teknologi proses
pengolahan susu cair menjadi susu bubuk yang berkualitas dan dapat diminati
oleh masyarakat umum.
3. Tidak adanya penanganan secara berkesinambungan dalam menerapkan
teknologi terhadap masyarakat.
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam program ini adalah:
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menerapkan teknologi proses
pengolahan susu bubuk sebagai salah satu potensi daerah sehingga dapat
meningkatkan nilai ekonomi masyarakat.
2. Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menerapkan teknologi proses
pengolahan susu segar menjadi susu bubuk yang berkualitas.
3. Melakukan pendampingan dan pemantauan dalam menerapkan teknologi
pengolahan susu segar menjadi susu bubuk pada kelompok-kelompok peternak
sapi perah dan masyarakat miskin.
D. Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah sebagai berikut :
1. Adanya publikasi ilmiah berupa jurnal.
2. Adanya kesediaan masyarakat untuk melanjutkan program dengan dibuktikan
surat perjanjian kerja sama.
3. Adanya buku pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa khususnya mengenai
penerapan dan pemanfaatan teknologi proses pembuatan susu bubuk.
E. Manfaat yang ingin dicapai.
Adapun manfaat yang bisa didapatkan dari program ini antara lain:
1. Memberikan informasi bagi warga Desa Gunung perak Kabupaten Sinjai
Barat untuk mengembangkan potensi daerah khususnya produk susu sapi
perah sehingga produk olahannya berkualitas dan dapat meningkatkan
nilai ekonomi masyarakat.
2. Meningkatkan pengetahuan, kreatifitas dan minat masyarakat terhadap
penerapan teknologi pertanian khususnya pada proses pengolahan susu
cair menjadi susu bubuk.
3. Bagi pemerintah daerah khususnya di desa Gunung perak Kabupaten
Sinjai, diharapkan dari hasil program ini dapat dijadikan bahan evaluasi
dalam pengambilan suatu kebijakan yang berhubungan dengan kegiatan
pembinaan keterampilan bagi masyarakat sehingga dapat dikembangkan
pada program-program selanjutnya
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Luas wilayah Desa Gunung Perak Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
yaitu 22,99 Km2 dengan jumlah penduduk sekitar 3157 orang yakni laki-laki
sebanyak 1511 orang dan perempuan sebanyak 1646 orang. Daerah ini terletak
kurang lebih 1100 meter di atas pemukaan laut sehingga memiliki kondisi iklim
yang dingin dan sangat cocok untuk usaha peternakan sapi perah.
Masyarakat di Desa Gunung Perak Kabupaten Sinjai dikategorikan dalam
masyarakat miskin. Perekonomian masyarakat masih rendah karena beberapa hal
yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat untuk pengembangan, akses pasar yang
sulit dijangkau dan teknologi yang kurang memadai.
Pengetahuan masyarakat tentang inovasi-inovasi dalam bidang pangan
khususnya usaha peternakan sapi perah dalam hal ini pengolahan pasca panen
masih sangat kurang. Meskipun di daerah tersebut sudah ada pengolahan
pascapanen dari susu perah tersebut berupa pembuatan susu segar dan pasteurisasi
akan tetapi hasilnya berbeda-beda karena pengetahuan beternak masyarakat juga
berbeda dan hasilnya belum mampu memberikan kontribusi yang cukup besar
pada kehidupan ekonomi masyarakat. Produk tersebut belum mampu bersaing di
pasaran dan hasilnya hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat untuk
sehari semalam dan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara global.
Selain itu, rendahnya tingkat pendapatan masyarakat juga disebabkan oleh
kurangnya modal sehingga masyarakat tidak bisa membeli bibit sapi dan peralatan
baik peralatan untuk peternakan maupun untuk pengolahan pascapanen.
Akibatnya produksi terbatas dan pendapatan masyarakat tetap dan bahkan akan
mengalami penurunan apalagi jika produknya hanya susu segar dan tidak
dilakukan inovasi produk. Oleh karena itu, pemberian modal dapat menunjang
penegembangan usaha masyarakat untuk menciptakan produk yang lebih banyak.
Kurangnya pengetahuan tentang teknologi modern juga menjadi penyebab
peningkatan pendapatan masyarakat terhambat. Dengan terbatasnya pengetahuan
masyarakat maka dibutuhkan akan pengenalan teknologi untuk produk inovasi
dan pendampingan karena dengan adanya teknologi maka produksi akan
berlangsung secara efektif, efisien dan mampu menghasilkan produk yang lebih
berkualitas serta mampu bersaing di pasaran. Salah satu produk inovasi yang
sangat cocok untuk pengembangan di daerah ini adalah pengolahan susu cair
menjadi susu bubuk dengan menggunakan mesin Spray Dryer.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

BAB IV. PELAKSANAAN PROGRAM


A. Waktu Dan Tempat
Pelatihan pembuatan ini dilaksanakan 1 kali pertemuan dan 3 kali
kunjungan untuk persiapan pelatihan di Desa Gunung perak Kecamatan Sinjai
Barat, Kabupaten Sinjai.
Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2015 mulai pukul 08.00-
16.00 WITA dengan jumlah peserta 8 orang dan 8 orang Tim PKM-M serta 2
orang Pembimbing.

B. Tahap Pelaksanaan

Program penerapan teknologi pembuatan susu bubuk ini dimulai dari


bulan April dan berlangsung hingga juni. Dalam pelaksanaan program ini terdapat
4(empat) tahap yaitu tahap persiapan alat dan bahan serta survei lokasi, tahap
kedua adalah sosialisasi kepada petani, tahap ke tiga (pelaksanaan, pendampingan
dan demonstrasi) di Desa Gunung Perak, tahap keempat evaluasi yang dilakukan
satu bulan setelah pelaksanaan dan demonstrasi. Pada tahap pertama dilakukan,
tim mempersiapkan alat-alat/teknologi yang digunakan dalam pengolahan susu
bubuk serta mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam membuat
susu bubuk ini. Survey lokasi dilakukan agar tim mengetahui tempat yang akan
dijadikan lokasi penerapan teknologi pembuatan susu bubuk dan mengetahui
tempat sumber penghasil susu cair.
Pada tahap kedua yaitu sosialisasi, yakni tim melakukan sosialisasi
kepada pemerintah setempat maupun tokoh masyarakat dan petani bahwa akan
diadakan suatu kegiatan PKM-M(Pekan Kreatifitas Mahasiswa bidang
pengabdian Masyarakat). Pada tahap sosialisasi ini menggambarkan pentingnya
menerapkan teknologi pengolahan susu bubuk, karena melihat sumber daya susu
bubuk yang ada di Desa Gunung Perak sangat berlimpah, dari itu dengan adanya
teknologi tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani sapi perah
di desa tersebut. Pada tahap ketiga ini yaitu pelaksanaan program dilakukan pada
tanggal 9 Maret 2015. Pada waktu itu persiapan yang sangat matang dan
masyarakat sangat
antusias mengikuti program ini, sehingga kegiatan ini berjalan dengan baik.
Kepala Desa dan masyarakat Desa Gunung Perak menyambut tim dan dosen
pembimbing dengan baik.
Pada tanggal 9 Maret 2015, pada pukul 08.00 wita, dilakukan persiapan
yang pertama yaitu mengadakan susu cair yang dimana tim dan masyarakat
bekerjasama didalamnya. Setelah itu sampai pada pukul 08.00 wita, peserta
pelatihan dibagikan alat tulis ddimulai pembukaan acara dan sesi persentase yang
dibawakan oleh tim pelaksana kegiatan mengenai latar belakang, prinsip kerja
sampai pengemasan susu bubuk disertai dengan tanya jawab. Pada pukul 09.00
WITA dilakukan sesi demonstrasi yang kemudian tim pelaksana memperlihatkan
simulasi pengoperasian penggunaan mesin dan yang terakhir pengemasan
menggunakan sealer. Kegiatan menerapkan teknologi pengolahan susu bubuk di
Desa Gunung perak selesai pada pukul 16.00 wita dan masyarakat sangat senang
dengan kehadiran kami.
Pada tahap terakhir dilakukan kontrol dan evaluasi untuk melihat keterampilan
masyarakat desa Gunung Perak dalam menjalankan/mengoperasikan teknologi
pengolahan abon ikan yang telah di demonstrasikan yang selanjutnya di
laksanakan oleh masyarakat. Tim PKM-M akan melakukan control selama sekali
dalam dua minggu pada masyarakat.

a. Ketercapaian Target Luaran

Ketercapaian target luaran yang diperoleh dari pelaksanaan program


kreativitas ini dapat disajikan dalam Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Log Book Kegiatan Pelatihan Penerapan Teknologi pengolahan susu


No Jadwal Kegiatan kegiatan yang Keterangan
dilakukan

1 15 januari 2015 Observasi tahap I Ketua PKM-M


(Mencari
Informasi ke Desa
Gunung Perak
untuk
mengetahui
gambaran umum
tentang keadaan
masyarakat Desa
Gunung perak)

2 Wawancara Ketua PKM-M


dengan kepala
Desa Gunung
perak yaitu Bapak
Observasi tahap II
(penandatangan
surat pernyataan
kesediaan bekerja
sama dengan
kepala Desa
Gunung perak)

5 Pengumpulan Tim PKM-M


usulan PKM-M ke
Lembaga
Penalaran UNM
melalui
SIMLITABMAS

6 Sosialisasi ke Tim PKM-M


rumah kepala desa
Gunung perak

7 9 Maret 2015 Persentase dan Tim PKM-M


pelatihan

8 Penyusunan Tim PKM-M


Laporan
Kemajuan

9 Bimbingan kepada Tim PKM-M


Dosen

10 Pengumpulan
Laporan Akhir

11
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil

Hasil dari pelaksanaan program PKM-M dapat dilihat dari ketercapaian


target luaran. Adapun ketercapaian target luaran yaitu:
1. Setelah terlaksanakannya pelatihan pembuatan Abon susu bubuk dengan
menggunakan teknologi, beberapa peserta melanjutkan pembuatan susu bubuk di
desa gunung perak.

2. Dengan tercapainnya pelatihan ini masyarakat dapat mengembangkan sendiri


susu cair yang berasal dari petani dengan mengolah sendiri di Desa Gunung
Perak.
Selain dari target luaran adapun indikator khusus yang diperhatikan dalam
keberhasilan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat yaitu:
1. Tingkat keberhasilan pelatihan pembuatan susu bubuk oleh peserta mencapai
80%.

2. Motivasi dan minat peserta pelatihan untuk berwirausaha sebagai pelatihan


untuk ikut meningkatkan pendapatan keluarga.

B. Pembahasan

Dari pelatihan pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan susu bubuk


ini keluaran yang diharapkan dinilai berdasarkan Log Book yaitu dengan
tercapainnya pelatihan bagi masyarakat dalam usaha pembuatan susu bubuk para
peserta dapat mendirikan usaha untuk menambah pendapatan ekonomi dan juga
menjadikan prodak susu bubuk sebagai khas lokal di Desa Gunung Perak serta
terciptanya lapangan kerja baru yang mampu menampung tenaga kerja baru yang
terampil serta terdidik. Selain itu dari pelatihan ini juga memberikan
pengembangan keterampilan bagi mahasiswa untuk melaksanakan penelitian dan
pengabdian masyarakat.

c. Penggunaan Biaya
Adapun penggunaan biaya selama kegiatan sebagai berikut :

1. Biaya Bahan habis pakai

No Uraian Banyaknya Harga Biaya (Rp)


( volume) (satuan/ Rp)
1 Amplop peserta 800.000,00
2 Konsumsi 500.000,00
3 Laundry 30.000,00
4 Print 5.000,00
Peralatan 10.000,00

Tabung gas 3 kg 145.000,00


Spanduk 82.000,00
Konsumsi di jalan 250.000,00
Kemasan 100.000,00
Aqua botol 1 dos 35.000,00
ATK 24.500,00
Susu beruang 16.000,00
Air mineral dan sabun 32.000,00
Terang bulan 100.000,00
Teh kotak dan Kopi 56.000,00
Selang gas 17.000,00
Pulsa peternak 50.000,00
Rokok + Ampisilin 35.000,00
Susu cair 55.000,00
Transportasi susu 160.000,00
Es batu 8.000,00
Amplop 4. 000,00
Bensin 20.000,00

2. Biaya penunjang

No Uraian Banyaknya Harga Biaya (Rp)


(volume) (satuan/Rp)
1 Sew lab 500.000,00
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Program PKM-M ini merupakan rangkaian program yang akan terus


berlanjut, karena manfaat dan respon dari peserta yang cukup baik. Berdasarkan
program pelaksanaan PKM-M ini dalam pemanfaatan susu cair yang memiliki
nilai jual rendah dan melimpah menjadi susu bubuk, tingkat keberhasilan
pelatihan pembuatan susu bubuk oleh peserta mencapai 80%.

B. Saran

Saran untuk program kedepannya adalah pemantauan yang lebih intens


terhadap pelatihan ketrampilan. Pelatihan ini mampu memberikan peluang usaha
yang cukup besar kepada peserta sehingga prodak yang dihasilkan mampu
dikomerisalisasikan. Akan lebih baik lagi jika, tim pelaksana program juga
mencarikan pasar yang cukup potensial untuk memasarkan hasil ketrampilan
peserta dan yang terpenting alat dan teknologi yang diperkenalkan dapat di
hibahkan kepada kelompok petani sapi perah yang ada di desa Gunung Perak.
LAMPIRAN
1. Kwitansi
2. Dokumentasi Kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai