Disusun oleh :
Nanda Rizky Kumara
Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Sebelas Maret
Surakarta
2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
ABSTRAK 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . 2
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan .. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Transportasi 4
B. Permasalahan transportasi dan pemecahannya .. 5
A. Kesimpulan 8
B. Saran..... 8
DAFTAR PUSTAKA 9
i
ABSTRAK
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transportasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam
memperlancar kehidupan manusia. Dengan adanya transportasi, jarak antar
kota, provinsi, bahkan Negara dapat dengan mudah ditempuh dengan waktu
yang singkat. Seiring dengan perkembangan zaman dan tekhnologi
memungkinkan berkembangnya pula terobosan baru dalam bidang
transportasi. Masalah yang ditimbulkan pula menjadi semakin kompleks.
Kemacetan, menjadi salah satu masalah besar yang saat ini terjadi di
Indonesia. Meningkatnya volume kendaraan pribadi menjadi salah satu factor
penyebab terjadinya kemacetan. Transportasi umum yang kurang layak,
sering ugal ugalan, terjadinya tindak criminal seperti pencopetan, serta
ketidaknyamanan yang lain juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya
penggunaan kendaraan pribadi pada masyarakat. Oleh karena itu, perlu
adanya ide serta masukan untuk dapat membantu Pemerintah memanfaatkan
sarana dan prasarana yang ada dengan sebaik mungkin dalam upaya
mengurangi kemacetan. Supir yang ugal ugalan dikarenakan daya saing
antar bis / angkuta satu dengan yang lain yang tinggi menjadi salah satu factor
yang menyebabkan angkuta dan bis menjadi kurang diminati. Penulis
memberikan solusi alternative dalam mengurangi kemacetan yang terjadi,
yaitu dengan memperbaiki manajemen dari transportasi umum yang ada.
Angkuta atau bus, hendaknya dikelola oleh satu menajemen saja. Angkuta dan
bis yang dikelola oleh satu manajemen saja seperti kereta api atau Bus Trans
Jakarta , akan lebih tertib dan terstruktur sehingga diharapkan tidak akan ada
lagi bis / angkuta yang ugal ugalan untuk mengejar setoran. Dengan
perbaikan manajemen transportasi umum yang memungkinkan bis/ angkuta
menjadi lebih nyaman serta aman diharapkan pengguna kendaraan pribadi
2
akan beralih pada kendaraan umum ,sehingga volume kendaraan dijalan
menjadi berkurang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis menuliskan rumusan masalah
sebagai berikut :
Bagaimana permasalahan terkait dengan transportasi umum serta
pemecahannya?
C. Tujuan
Mengetahui permasalahan terkait transportasi umum serta pemecahannya
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Transportasi
4
kerja maupun kegiatan masayarakat, memperlambar manusia untuk melakukan
katifitas, meningkatkan polusi udara, polusi suara serta merupakan pemborosan bahan
bakar yang semakin hari semakin menipis.
Berdasarkan Undang-undang No.22 Tahun 2009 standar pelayanan minimum yang harus
dipenuhi oleh perusahaan angkutan umum dikelompokkan menjadi 6 (enam) kategori,
yaitu: kemanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan, dan keteraturan.
5
Namun pada kenyataannnya, tidak selamanya penyedia jasa angkutan
/transport tasi dan penyelenggara jasa angkutan jalan telah sesuai dengan apa yang
diharapkan,hal ini dapat dilihat dari berbagai kasus dan kejadian dijalan yang
dilakukan oleh pengemudi dan atau pengusaha penyedia jasa angkutan.
Adanya persaingan pasar yang ketat pula dapat diindikasi menjadi factor
penyebab dari perilaku supir yang ugal ugalan dan tidak menaati peraturan lalu
lintas seperti berhenti disembarang tempat. Dalam sebuah persaingan, semua kegiatan
bisnis terdiri dari sejumlah besar perusahaan yang bebas berusaha, masing masing
berusaha mencari keuntungan yang sebesar besarnya. (Rahardjo Adisasmita , 2010 :
143).
Implikasi mengenai baik buruknya kualitas jasa itu sendiri tergantung pada
kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten.
American Society for Quality Control dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006)
mengemukakan kualitas sebagai keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu
produk/jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
telah ditentukan atau bersifat permanen.
Manajemen transportasi yang baik menjadi kunci dari keberhasilan transportasi umum itu
sendiri. Kualitas manajemen penyelenggaraan sistem angkutan kota, pada umumnya
tergantung dari model kelembagaan yang diterapkannya. Model kelembagaan
penyelenggaraan sistem angkutan kota berkaitan erat terhadap pihak-pihak yang
bertanggung jawab terhadap aspek-aspek yang relevan dalam mekanisme kerja
angkutan umum (Kelompok Bidang Kehlian Transportasi Jurusan Teknik Sipil, ITB:
1997)
a. Pembenahan rute/jalur
b. Pembenahan dan penetapan prasarana yang relevan untuk menunjang operasi
angkutan umum penumpang, misal: tempat berhenti untuk pemuatan - penurunan
penumpang, tempat penyeberangan bagi pejalan kaki, dan lain-lainnya.
6
c. Perbaikan tarif angkutan yang didasari dengan studi ekonomi (bukan hanya
sekedar studi finansial) transportasi, yang didalam implementasinya dimungkinkan
dilakukan penyesuaian tarif bagi penumpang umum dan tarif khusus pelajar
ataupun mahasiswa (misal: sistem kupon atau sejenisnya).
d. Penetapan dan pemberlakuan peraturan khusus bagi penyelenggaraan angkutan
umum penumpang yang antara lain mencakup:
ketentuan jumlah penumpang yang dapat ditoleransi dengan tanpa mengurangi
kenyamanan dan keamanan serta aspek kemanusiawian.
ketentuan tarif pasti angkutan kota baik bagi penumpang umum maupun
pelajar/ mahasiswa.
peninjauan kembali atau mungkin penghapusan atas biaya ijin trayek dan biaya
ijin usaha.
pengendalian atas masa berlakunya ijin trayek.
penerbitan surat ijin mengemudi khusus angkutan umum penumpang.
penetapan biaya-biaya pasti atas retribusi yang harus dibayar dalam setiap
operasional angkutan umum penumpang.
perangkat sanksi yang relevan terhadap penyimpangan yang dilakukan baik
oleh pemilik/ pengusaha angkutan maupun oleh pengemudinya.
e. Adanya jaminan keamanan dari lembaga terkait sehubungan dengan operasional
angkutan umum penumpang atas segala tindakan dari pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab (preman, oknum petugas, dan lain-lainnya).
f. Penyediaan fasilitas pemeliharaan armada yang memadai (kualitas baik - biaya
murah), termasuk ketersediaan suku cadang
g. Penyediaan fasilitas dengan sistem manajemen yang rasional dan transparan
sehubungan dengan subsidi bahan bakar minyak (BBM).
h. Penerapan sanksi secara tegas dari pihak yang berwenang atas setiap terjadinya
pelanggaran/ penyimpangan
7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Permasalahan yang muncul berkaitan dengan transportasi salah satunya adalah kemacetan,
kecelakaan lalu lintas, serta masalah lain yang sering meresahkan masyarakat. Salah satu factor
penyebab dari timbulnya masalah tersebut adalah terus meningkatnya volume kendaraan, terutama
kendaraan pribadi. Oleh karena itu peningkatan volume tersebut harus ditekan, salah satu caranya
adalah dengan peralihan ke penggunaan kendaraan umum. Agar peralihan dapat tercapai, maka
perlu adanya berbagai perbaikan pada transportasi umum. Manajemen transportasi yang baik
menjadi kunci dari keberhasilan transportasi umum itu sendiri.
B. Saran
Managemen dari angkuta / kendaraan umum haruslah diperbaiki. Agar transportasi umum
dapat hidup, maka berbagai aspek kelayakan seperti kenyamanan, keamanan, keselamatan,
keterjangkauan, keteraturan dan kesetaraan harus dipenuhi.
8
DAFTAR PUSTAKA