ELEMEN ARITMATIKA
4 BIT A.L.U
A. Tujuan Percobaan
1. Agar Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja A.L.U.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja parallel adder dan
subtraction dengan menggunakan A.L.U.
B. Teori Dasar
Arithmetic Logic Unit (ALU) merupakan bagian dimana semua logika dan
cara berhitung berada. Semua proses pembandingan dan perhitungan
dilakukan oleh ALU. Perhitungan biner merupakan salah satu persoalan
penting dalam teknik kendali, karena menjadi inti dari rangakaian
Arithmetic Logic Unit (ALU) pada mikroprosessor atau computer.
133
Tabel 73 . Tabel Kebenaran IC 74181
M = 1 Cn = 0
S3 S2 S1 S0 = 1110
134
Bila M = 1, S3 S2 S1 S0 = 1011, maka output berfungsi sebagai perkalian
inputnya, F = A.B. (Lihat Tabel c)
M = 1 Cn = 0
S3 S2 S1 S0 = 1011
Pada saat mode control (M) high (1) dan Cn tidak diperhatikan, output
berfungsi negatif yang berarti logika 1 menjadi tegangan rendah, logika 0
menjadi tegangan tinggi. Sedangkan output berfungsi positif, logika 1
menjadi tegangan tinngi dan logika 0 menjadi tegangan rendah. Bila Cn
diperhatikan dan memiliki logika 1, maka harus ditambahkan pada input
sebagai Carry in untuk diperhitungkan ke outputnya.
Pada saat mode control (M) high (1) dan Cn tidak diperhatikan, output
berfungsi negatif yang berarti logika 1 menjadi tegangan rendah, logika 0
menjadi tegangan tinggi. Sedangkan output berfungsi positif, logika 1
menjadi tegangan tinggi dan logika 0 menjadi tegangan rendah. Bila Cn
diperhatikan dan memiliki logika 1, maka harus ditambahkan pada input
sebagai Carry in untuk diperhitungkan ke outputnya.
( Teknik Digital, Mikroprosessor, dan Mikrokomputer, Lukas Willa).
135
C. Gambar Percobaan
136
Gambar 105 . Subracter
E. Langkah Kerja
1. Pasanglah 74181 rangkaian 4 bit A.L.U pada papan percobaan
137
F. Hasil Pengamatan
Tabel 76. Tabel Kebenaran Penjumlahan ALU
Masukan Keluaran ( A+ B )
Input A Input B Desimal
A2 A1 A0 B2 B1 B0 F0 F1 F2 F3
Numeri Numeri equivalen
= sw1 =sw2 =sw3 c =sw4 =sw5 =sw6 c =L4 =L3 =L2 =L1 t
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1
0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2
0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 3
1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4
1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 5
1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 6
1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 7
1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 8
1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 9
1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 10
1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 11
1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 12
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 13
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14
138
Masukan Keluaran
A2 A1 A0 Input A B2 B1 B0 Input B F0 F1 F2 F3 Desimal
1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 6
1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 5
1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 4
1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 3
0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 2
0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1
0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 10
0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 11
0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 12
0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 13
0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 14
0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 15
0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
G. Analisa Data
Pada sistem penjumlahan A.L.U, masing-masing input A akan
dijumlahkan dengan input B yang mempunyai variabel yang sama
dengan memakai sistem up counter. Dan akan menghasilkan keluaran
berupa output yang berjumlah 4 bit, yang menentukan fungsi dari operasi
yang dikerjakan oleh rangkaian. Dan Jika Penjumlahannya 1 ditambah
dengan 1 maka keluarannya memakai sistem carry yaitu menyimpan 1.
1. Parallel Adder
Untuk operasi penjumlahan A.L.U, rumus yang digunakan adalah
139
A2 A1 A0
+B2 B1 B0
F3 F2 F1 F0
Carry
0 0 0
+0 0 0
0 0 0 0
Carry
1 1 1
+0 0 1
1 0 0 0
Carry
140
Sedangkan pada sistem pengurangan A.L.U, masing-masing input A
akan diperkurangkan dengan input B dengan menggunakan sistem
BORROW yaitu meminjam satu bit pada output pertama yaitu F3.
A2 A1 A0
- B2 B1 B0
F3 F2 F1 F0
Borrow
1 1 1
-0 0 1
0 1 1 0
Borrow
141
0 0 1
-1 1 0
1 0 1 1
Borrow
H. Kesimpulan
Arithmetic Logic Unit (ALU) merupakan bagian dimana semua logika dan
cara berhitung berada. Perhitungan biner merupakan salah satu
persoalan penting dalam teknik kendali, karena menjadi inti dari
rangakaian Arithmetic Logic Unit (ALU) pada mikroprosessor atau
computer. Rangkaian penjumlah atau pengurang dapat dibangun dengan
mudah dari gerbang-gerbang dasar.
142