Anda di halaman 1dari 2

6

BAB III

PEMBAHASAN

Diagnosis pada pasien ditegakan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan

oftalmologis. Dari anamnesis pada pasien didapatkan adanya benjolan pada

kelopak bawah mata kanan bagian lateral dan medial, benjolannya keras, tidak

nyeri pada penekanan, dan tidak hiperemis, Keadaan ini sesuai dengan

kepustakaan yang menyatakan bahwa Kalazion akan memberikan gejala adanya

benjolan pada kelopak, tidak hiperemi, tidak ada nyeri tekan, dan adanya

pseudoptosis. Seringkali terdapat riwayat keluhan yang sama pada waktu yang

lampau, karena kalazion memiliki kecenderungan kambuh pada individu-individu

tertentu, hal ini sesuai dengan yang dialami oleh pasien.

Kalazion lebih sering timbul pada palpebra superior, di mana jumlah

kelenjar Meibom terdapat lebih banyak daripada palpebra inferior. Penebalan dari

saluran kelenjar Meibom juga dapat menimbulkan disfungsi dari kelenjar

Meibom. Kondisi ini tampak dengan penekanan pada kelopak mata yang akan

menyebabkan keluarnya cairan putih seperti pasta gigi, yang seharusnya hanya

sejumlah kecil cairan jernih berminyak.

Pada pemeriksaan oftalmologis tidak didapatkan penurunan visus atapun

kelainan pada bagian mata yang lain.

Penanganan pada kalazion yaitu dengan kompres hangat selama 10-20

menit 4x sehari, kemudian dapat diberikan antibiotic topical. Maksud

pengompresan akan melunakkan minyak yang mengeras yang menyumbat saluran


7

dan mempermudah pengaliran serta penyembuhan. Sedangkan pemberian

antibiotika topikal adalah untuk mengobati infeksi. Kalazion dapat hilang dalam

beberapa bulan atau diserap setelah beberapa tahun. Bila kalazion berukuran besar

dilakukan insisi dan kuretase.

Prognosis pada penderita yang memperoleh perawatan biasanya

memperoleh hasil yang baik. Seringkali timbul lesi baru, dan rekuren dapat terjadi

pada lokasi yang sama akibat drainase yang kurang baik. Kalazion yang tidak

memperoleh perawatan dapat mengering dengan sendirinya, namun sering terjadi

peradangan akut intermiten.

Bila terjadi kalazion berulang beberapa kali terutama yang terjadi di tempat

yang sama meskipun telah dilakukan drainase dengan baik sebelumnya, harus

dipertimbangkan adanya suatu keganasan dan sebaiknya dilakukan pemeriksaan

histopatologik karena adanya kemungkinan benjolan tersebut merupakan suatu

keganasan misalnya karsinoma sel basal, karsinoma kelenjar sebasea, atau

adenokarsinoma.

Anda mungkin juga menyukai