Provinsi Bengkulu terletak disebelah Barat pegunungan Bukit Barisan. Luas wilayah Provinsi Bengkulu mencapai lebih kurang 1.991.933 hektar
atau 19.919,33 kilometer persegi.Wilayah Provinsi Bengkulu memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatera Barat sampai ke
perbatasan Provinsi Lampung dan jaraknya lebih kurang 567 kilometer.
Secara astronomis, Provinsi Bengkulu terletak di antara 2 16 LU dan 3 31 LS dan antara 101 01\' - 03 41 BT. Sementara jika ditinjau dari
posisi geografisnya, Provinsi Bengkulu di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, di sebelah selatan berbatasan dengan
Samudera Indonesia dan Provinsi Lampung, disebelah barat berbatasan dengan Samudera Indonesia dan di sebelah timur berbatasan dengan
Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan.
Provinsi Bengkulu berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia pada garis pantai sepanjang lebih kurang 525 kilometer. Bagian timurnya
berbukit?bukit dengan dataran tinggi yang subur, sedangkan bagian barat merupakan dataran rendah yang relatifsempit, memanjang dari
utara ke selatan diselingi daerah yang bergelombang.
Musim yang terjadi di Provinsi Bengkulu sebagaimana wilayah lainnya di Indonesia dikenal dua musim, yaitu musim hujan (Desember -
Maret) dan musim kemarau (Juni - September) sementara pada bulan April - Mei dan Oktober - November merupakan masa peralihan
/pancaroba.
Beberapa hasil pertanian, perikanan, dan kehutanan di Bengkulu memiliki potensi untuk dikembangkan dan diolah dalam industri olahan,
seperti minyak kelapa sawit, rotan, kayu lapis.dan olahan untuk bahan furniture, crumb rubber, udang beku dan pengolahan ikan dalam
kaleng. Daerah Bengkulu juga menghasilkan sayur-sayuran, seperti lombok, tomat, kacang kedelai, kacang hijau, kancang panjang, terong,
kubis, sawi, wortel, lobak, dan buah-buahan seperti durian, mangga, pepaya, dan pisang.
Perkebunan di Bengkulu menghasilkan antara lain, kelapa sawit, karet, dan coklat yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu
Selatan. Sementara kopi banyak terdapat di Rejang Lebong. Hasil komoditas perkebunan lainnya, seperti lada, cengkeh, enau, teh, tembakau,
kemiri, kapuk dan pinang tersebar di seluruh wilayah Bengkulu.
Potensi perikanan di daerah Bengkulu meliputi usaha perikanan darat, tambak, dan perikanan laut yang sampai sekarang belum dimanfaatkan
secara optimal dan masih berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut, terutama dalam hal pemanfaatan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE).
Bengkulu juga memiliki obyek wisata yang beragam, baik wisata alam, budaya maupun sejarah. Wisata alamnya antara lain Bukit Kaba di
Curup, Bukit Belerang Semaleko di Lebong Selatan, Bunga Raflesia Arnoldi di Taba Pananjung. Rekreasi pantainya antara lain pantai Panjang
Nala di Gading Cempaka, pantai pasir putih Pulau Baai di Selebar, danau di Selebar, danau Tes di Lebong Selatan, cagar alam Pagar Gunung di
Kepahyang, cagar alam Lubuk Tapi di Pino, dan sebagainya. Wisata budayanya antara lain kesenian Tabot, tarian rakyat Enggano, dan
kerajinan kain Besurek. Wisata sejarahnya meliputi rumah peninggalan Bung Karno, Benteng Malborough, dan monumen Thomas Par di Teluk
Segara.
Sebagai tujuan investasi, provinsi ini juga memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang diantaranya Bandara Fatmawati di Bengkulu dan
Bandara Muko-Muko di Bengkulu serta memiliki Pelabuhan Linai Bintuhan dan Pelabuhan Malakoni Enggano.
Catatan :
* Klik Total, Pertumbuhan Penduduk, atau Kepadatan Penduduk untuk menampilkan grafik
Bengkulu Selatan Jumlah Wanita (jiwa) 73.981 72.962 70.323 70.862 70.965
Bengkulu Tengah Jumlah Wanita (jiwa) 50.681 49.182 48.275 47.773 45.538
Bengkulu Utara Jumlah Wanita (jiwa) 134.272 130.816 128.925 125.092 122.455
* Klik Pencari Kerja untuk menampilkan grafik pencari kerja berdasarkan pendidikan
Grand Total
Sumber Data:
Potensi Daerah
PERTANIAN
Sektor pertanian berperan penting dalam perekonomian Provinsi Bengkulu karena merupakan sektor utama yang memberikan peranan
terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Pada tahun 2011 peranan sektor pertanian terhadap PDRB Provinsi Bengkulu adalah 39,84 persen. Dengan nilai nominal 8,4 triliun rupiah
(atas dasar harga berlaku). Cakupan kegiatan pertanian terdiri beberapa jenis kegiatan yaitu pertanian tanaman bahan makanan, hortikultura,
perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Pada tahun 2011, rata-rata produksi per hektar padi sawah mencapai 4,11 ton per
hektar, sedangkan padi ladang sebesar 2,16 ton per hektar. Sedangkan total produksi, padi ladang sebesar 26.608 ton sementara padi sawah
sebesar 475.944 ton. Demikian, produksi komoditi palawija (jagung, ubi kayu, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang hijau) sebagian besar
mengalami kenaikan produksi dibanding tahun 2010 kecuali komoditas ubi jalar dan kedelai. Selain tanaman padi dan palawija, Provinsi
Bengkulu juga memiliki keragaman produksi tanaman hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan. Pada tahun 2011, terdapat 12 jenis
komoditi sayuran yang tercatat ditanam di berbagai daerah kabupaten/kota, yaitu bawang merah, cabe, kentang, kubis, wortel, petsay,
bawang daun, tomat, terung, ketimun, kangkung dan bayam. Total luas panen tanaman sayuran pada tahun ini mencapai 24.897 hektar
dengan produksi sebesar 3.436,186 ton. Sektor pertanian merupakan kegiatan ekonomi yang menonjol untuk daerah ini, bila dibandingkan
dengan kegiatan di sektor lain-lainnya. Hal ini terlihat pula dari produksi dan kegiatan perdagangan, dimana hampir seluruhnya merupakan
produksi pertanian (termasuk hasil hutan dan ikan), sedangkan usaha pertanian tanaman perdagangan yang menghasilkan kopi, cengkeh, teh,
lada dan karet telah memperlihatkan ada nya peningkatan usaha penanaman baru dan peremajaan. Karet yang dihasilkan di Kabupaten
Bengkulu Utara mengalir ke Padang melalui pelabuhan Mukomuko. Hasil daerah Rejang Lebong, terutama kopi, sebagian mengalir ke
Lampung atau ke Palembang melalui kota Lubuk Linggau di Sumatera Selatan, sebagian lagi melalui pelabuhan Bengkulu dibawa ke Jakarta.
Sedang cengkeh yang merupakan hasil Bengkulu Selatan melalui pelabuhan Bintuhan dibawa ke Jakarta. Pada tahun 1971, dari luas panenan
79.000 ha telah menghasilkan padi kering 225.995 ton.
PERIKANAN
Provinsi Bengkulu memiliki potensi yang cukup besar pada sub sektor perikanan, terutama perikanan laut. Letak wilayah yang sebagian besar
menghadap ke Samudera Hindia dengan panjang pantai mencapai 525 km, menyebabkan Provinsi Bengkulu memiliki luas Laut Teritorial
sebesar 53.000 km2 dan luas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE jarak 12 - 200 mil laut dari pantai) mencapai 685.000 km2.
Di bidang kelautan dan perikanan, menurut data Departemen Kelautan dan Perikanan, Provinsi Bengkulu memiliki potensi sebesar 145.334
ton dengan hasil 39.203,3 ton, sedangkan untuk potensi perikanan darat, telah dimanfaatkan meski juga belum optimal. Data yang ada
menunjukan hasil tangkapan tahun 2006 menghasilkan 145.334 ton ikan. Dengan sumber daya yang ada, maka potensi ikan demersal di
wilayah Provinsi Bengkulu mencapai 27.000 ton per tahun, pelagis sebanyak 86.000 ton per tahun, tuna sebanyak 8600 ton per tahun,
cakalang mencapai 13.000 ton, ikan karang sebanyak 1.250 ton, tenggiri 4.000 ton, tongkol 3.800 ton, lobster 320 ton, udang karang 2200 ton
dan cumi-cumi sebanyak 169 ton per tahun.
Penangkapan ikan di Bengkulu saat ini dilakukan oleh nelayan dengan menggunakan kapal dan alat tangkap sederhana, dan jumlahnnya pun
relatif sedikit. Kerena itu, Bengkulu masih terbuka lebar bagi pengusaha yang ingin berinvestasi di bidang penangkapan ikan. Dengan
keterbatasan kapal dan alat tangkap itu, para nelayan tidak dapat melakukan eksploitasi potensi ikan secara maksimal terutama pada
kawasan ZEE, berjarak 200 mil dari pantai. Potensi perikanan ZEE laut Bengkulu hingga kini berlum tergarap, padahal dalam kawasan itulah
potensi terbesar berada. Nelayan hanya dapat melakukan penangkapan paling jauh hingga 4 mil karena itu hasil yang diperoleh pun masih
minim. Potensi ikan terbesar berada di kawasan ZEE yang berjarak 200 mil dari pantai.
PERKEBUNAN
Jenis komoditi yang berpotensi dikembangkan di Propinsi Bengkulu antara. Lain Kopi, Karet, Kelapa, Kelapa Sawit, Cengkeh, Coklat, Aren,
Lada, Kayu Manis, Pinang, Vanili, Jahe, Nilam, Teh, Tembakau.
Potensi perkebunan di Provinsi Bengkulu sangat ditunjang dengan luas lahan perkebunan seluas 1.978.870 ha dengan hasil antara lain sawit
sebanyak 703.335,60 ton, karet 72.248,89 ton, kopi robusta 55.461,39 ton, kopi arabika 2.466,36 ton, kakao 1.523,93 ton, kelapa dalam
5.983,21 ton, lada 3.284,92 ton, cengkeh 64,26 ton, aren 1.862,40 ton, kayu manis 719,06 ton, pinang 465,59 ton dan kemiri 3.082,90 ton.
Salah satu komoditas unggulan dari subsektor perkebunan adalah kelapa sawit. (http://www.indonesia.go.id/in/provinsi-bengkulu/sumber-
daya-alam)
PERTAMBANGAN
Kegiatan pertambangan,meski peranannya dalam PDRB tidak terlalu besar, namun Provinsi Bengkulu memiliki cadangan sumber daya mineral
yang cukup banyak meliputi Pengolahan usaha pertambangan yang di tetapkan dalam wilayah pertambangan (WP), terdiri dari wilayah usaha
pertambangan (WUP), wilayah pertambangan rakyat (WPR) dan wilayah Pencadangan Negara (WPN),
sedangkan untuk potensi usaha pertambangan dapat di kelompokkan Menjadi pertambangan mineral dan pertambangan batu bara.
Selanjutnya pertambangan mineral digolongkan atas pertambangan mineral radioaktif, pertambangan mineral logam, pertambangan Mineral
bukan logam dan pertambangan batuan.
Potensi tambang di provinsi Bengkulu meliputi batu bara, pasir besi, serta emas dan Mineral pengikutnya. kegiatan eksploitasi dan eksplorasi
tambang batu bara sendiri sudah di beberapa wilayah. batu bara yang di produksi pada umunnya ditujukan untuk pasar ekspor dengan
produksi yang masih relatif kecil atau rata-rata kurang dari 80.000 ton setiap bulannya. Kegiatan eksploitasi tambang batu bara berada di
kabupaten Bengkulu utara,Bengkulu tengah, serta seluma, sedangkan kegiatan eksplorasi batubara berada di beberapa wilayah seperti,
Kecamatan ketahun, batik nau,serta lais di kabupaten Bengkulu utara kecamatan air napal, Karang tinggi, serta taba penanjung di kabupaten
Bengkulu tengah kecamatan sukaraja, Seluma, serta talo di kabupaten seluma kecamatan kedurang di Bengkulu selatan dan Kecamatan kaur
utara di kabupaten kaur.
Kegiatan eksplotasi pasir besi di provinsi Bengkulu terdapat di kawasan Pantai barat yang tersebar di beberapa wilayah di masing-masing
kabupaten, sedangkan untuk Potensi tambang emas dan mineral pengikutnya (Dmp), telah di keluarkan beberapa SIPP (Surat Ijin Penyelidikan
Pendahuluan) di kabupaten muko-muko,Bengkulu utara, lebong, rejang lebong, seluma, Bengkulu selatan dan kaur.
Potensi tambang galian di provinsi Bengkulu curup beragam, dari batubara, emas, pasir besi, Batu gamping, batu apung, bentroit lempung,
zeolit/tras serta bahan galian C seperti pasir dan Batu.secara geologis cadangan tambang bernilai ekonomi sebenarnnya sangat menjanjikan.
Potensi batu bara secara umum terdapat di kabupaten Bengkulu utara,Bengkulu selatan,dan Sebagian kecil di kabupaten rejang lebong,yaitu
daerah kota padang,kecamatan padang ulak tanding.
Menurut dinas energi dan sumber daya mineral provinsi Bengkulu secara umum cadangan batu bara dapat di golongkan menjadi 3 kriteria
dengan rincian sebagai berikut :
Hingga saat ini pengusahaan batubara di provinsi Bengkulu yang telah di lakukan oleh Perusahaan adalah tahap eksplorasi sebanyak 3 KP dan
tahap eksploitasi sebanyak 12 KP.
INDUSTRI
Peranan sektor industri pengolahan dalam perekonomian Provinsi Bengkulu relatif rendah. Hal itu terungkap dari relatif rendah. Hal itu
terungkap dari relatif kecilnya peranan sektor industri pengolahan dalam PDRB Provinsi Bengkulu.
Selama kurun waktu 2000-2011 peranan sektor industri pengolahan dalam PDRB kurang dari 5 persen per tahun. Pada tahun 2011 di Provinsi
Bengkulu terdapat 33 buah industri besar atau sedang yang mencakup industri makanan, minuman dan tembakau, berjumlah 24 buah
sementara 8 lainnya merupakan industri pengolahan kayu, bambu, rotan, rumput dan sejenis, industri bahan kimia dan barang dari bahan
kimia, industri produk dari batubara dan pengilangan minyak bumi, industri karet, barang dari karet dan plastik, industri barang logam, bukan
mesin dan perlengkapannya.Klasifikasi industri pengolahan dibagi kedalam 4 (empat) kategori berdasarkan jumlah pekerjanya lebih dari 100
orang, industri sedang jika jumlah pekerjanya antara 20 hingga 99 orang. Sementara jika suatu industri mempekerjakan antara 5?19 orang
maka diklasifikasikan sebagai industri kecil. Sedangkan jika jumlah pekerjanya 1 hingga 4 orang, di klasifikasikan sebagai industri kerajinan
rumah tangga.
Tahun
Jenis Ekspor Utama (ribu US$)
2013 2012 2011 2010 2009
Batubara 151.696 219.318.000 194.344.000 145.321.000 4.066.770
Cangkang Sawit 8.062 7.972.060 4.784.060 4.074.240 452.039
Karet 34.017 40.204.000 64.351.300 120.987.000 6.393.140
Pasir Besi - - 2.075.800 - -
Tahun
Kategori (%)
2012 2011 2010 2009 2008
Bahan Makanan 3 -2 25 4 19
Kesehatan 6 6 2 3 10
Makanan Jadi 7 6 6 6 18
Pendidikan 12 9 4 8 7
Perumahan 2 7 4 3 15
Sandang 5 12 5 8 8
Transport 4 2 -0 -4 6
Umum 5 4 9 3 13
Rata-Rata Inflasi 5 6 7 4 12
Tahun
Rupiah (juta) % Rupiah (juta) % Rupiah (juta) % Rupiah (juta) % Rupiah (juta) %
Pertanian 3.657.449 36,38 3.512.593 37,11 3.331.211 37,52 3.162.561 36,73 3.086.505 39,27
Pertambangan 339.490 3,38 339.385 3,59 317.437 3,58 320.403 3,72 287.866 3,66
Industri Pengolahan 448.153 4,46 418.024 4,42 390.106 4,39 352.683 4,10 324.808 4,13
Listrik dan Air Bersih 49.321 0,49 47.166 0,50 44.410 0,50 43.942 0,51 37.858 0,48
Bangunan 313.926 3,12 301.468 3,19 275.829 3,11 261.107 3,03 238.559 3,04
Perdagangan, Hotel, Restoran 2.049.579 20,39 1.875.808 19,82 1.756.071 19,78 1.659.948 19,28 1.582.087 20,13
Angkutan/Komunikasi 835.569 8,31 787.187 8,32 753.852 8,49 963.527 11,19 635.529 8,09
Bank/Keu/Perum 507.445 5,05 478.840 5,06 435.436 4,90 396.129 4,60 365.551 4,65
Jasa 1.851.377 18,42 1.703.803 18,00 1.573.474 17,72 1.449.447 16,83 1.301.156 16,55
Total 10.052.308 100 9.464.274 100 8.877.827 100 8.609.747 100 7.859.920 100
Laju Pertumbuhan 6 7 3 10 -
Tahun
(Rupiah)
Upah Minimum Regional
2015 2014 2013 2012 2011
1.500.000 1.350.000 1.200.000 930.000 815.000
Bandara
Pelabuhan
Updated: 01-12-
2009
Peluang Investasi