Anda di halaman 1dari 10

Contents

BAB I Pendahuluan ................................................................................................................................. 1


1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................. 1
1.2. Tujuan .......................................................................................................................................... 1
BAB 1
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Salah satu alat penukar kalor yang banyak diterapkan pada industri adalah jenis shell
and tube. Hal ini disebabkan karena murahnya biaya pembuatan STHE dibandingkan dengan
alat penukar kalor lainnya untuk cooling duty yang telah ditetapkan, kemampuannya untuk
bekerja pada suhu dan tekanan tinggi, serta menghasilkan pressure drop yang sedikit. Oleh
karena itu STHE banyak digunakan pada unit pembangkit listrik sebagai kondenser untuk
mendinginkan uap air buangan dari turbin.

Dalam mendesain suatu STHE, terdapat banyak parameter yang perlu


dipertimbangkan. Parameter tersebut dapat berasal dari data yang diberikan (given) ataupun
data yang didapat dalam proses perhitungan. Agar dapat mendesain STHE sesuai dengan
kriteria yang diinginkan, maka iterasi terkait dengan parameter parameter tersebut perlu
dilakukan. Sayangnya kegiatan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama dan berpotensi
menimbulkan kesalahan perhitungan. Oleh karena itu pada makalah kali ini kami mencoba
untuk melakukan desain STHE secara terkomputerisasi menggunakan dua software, yaitu
HTRI Xchanger Suite 6.0 dan template excel dari saudara Adi Indra Winata sebagai
pembanding, oleh karena itu terima kasih kami sampaikan kepada beliau.

Parameter yang akan dibandingkan dalam makalah kali ini adalah dimensi STHE,
overall heat transfer coefficient, overdesign, pressure drop, dan parameter lainnya. Kemudian
kami akan membandingkan urutan kerja/algoritma yang digunakan oleh HTRI Xchanger Suite
6.0 maupun template excel saudara Adi Indra Winata. Setelah itu kami juga akan
membandingkan kelebihan dan kekurangan dari masing masing software.

Harapan kami setelah mengerjakan makalah ini adalah untuk lebih memahami
mengenai prinsip desain STHE terkomputerisasi, baik dari segi algoritma yang digunakan
maupun cara mengoperasikan software tersebut. Selain itu kami juga berharap bahwa makalah
ini dapat menjadi rujukan yang informatif kepada pembaca mengenai software desain Heat
Exchanger.

1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

Memahami algoritma kedua software yang akan digunakan


Membandingkan software HTRI dengan template excel Saudara Adi Indra Winata
Menjadi sumber rujukan terkait dengan software perancangan Heat Exchanger

1|Page
BAB 2
Analisa Algoritma

2.1. Algoritma HTRI

Pengisian data diawali dengan mengisi input summary dan data ini akan menjadi data given.
Pada input summary terdapat beberapa kolom yang kosong yang belum ada nilainya. Nilai
dari kolom tersebut akan dihitung oleh software.

2|Page
Langkah selanjutnya adalah menginput fluid properties

Langkah terakhir adalah menginput constrain parameter jika diinginkan

Hasil optimasi desain akan mengikuti constrain parameter yang diberikan.

Maka kumpulan data desain akan dihasilkan

Software HTRI akan merekomendasikan desain dengan diameter shell terkecil, inilah salah
satu karakteristik yang autentik dari software HTRI.

3|Page
2.2. Algoritma Excel Adi Indra

Sedikit berbeda denan HTRI, fluid properties dinput paling pertama

DATA

Shell Side Data Tube Side Data

Fluida : Kerosene Fluida : Crude Oil


Temperature Temperature
Form Th1= 200 C Form Tc1= 40 C
To Th2= 90 C To Tc2= 78 C
Cph= 2470.0 J/kgC Cpc= 2050.00 J/kgC
Flowrate m h= 20000.0 kg/hr Flowrate m c= 70000.0 kg/hr

PHYSICAL PROPERTIES

Thermal conductivity k= 0.132 W/mC Thermal conductivity k= 0.134 W/mC


Viscosity = 0.0043 kg/ms Viscosity = 0.00032 kg/ms
Density = 730 kg/m Density = 690 kg/m
Prandtl Number Pr= 80.4621212 Prandtl Number Pr= 4.89552239

Salah satu perbedaan signifikan antara HTRI dengan excel Adi Indra bahwa pada excel Adi
Indra nilai overall heat transfer coefficient diasumsikan terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan
luas heat transfer

4|Page
BAB 3
Perbandingan Hasil

5|Page
3.1. Desain iterasi pertama

Pada software HTRI, perhitungan dilakukan dengan memasukkan data given sesuai yang
terdapat pada skripsi Adi Indra Winata. Adapun data given tersebut dirangkum dalam daftar
berikut:

Fluida panas : Kerosene (shellside)


Fluida dingin : Crude Oil (tubeside)
Th,1 : 200C
Th,2 : 90C
Tc,1 : 40C
m,h : 20000 kg/hr
m,c : 70000 kg/hr
L :5m
Tube OD : 19.05 mm
Tube Thickness : 2.1 mm
Tube Pitch : 23. 81 mm
Tube Layout : Triangular (60)
Tube Material : Carbon Steel
TEMA type : AES
Baffle cut : 25%

Unit Value Satuan


Hot Fluid Kerosene
Cold Fluid Crude Oil
Cooling Duty Q 1509.444444 Kw
LMTD 70.7607449 C
Assumed U 227.13 W/m.K
Required Surface Ao 94.57681055 m
Tube Diameter Dt 19.05 Mm
Number of tubes 316 Tubes
Shell Diameter Ds 498 Mm
Tube Heat Transfer Coefficient ht 1762.741258 W/m.K
Shell Heat Transfer Coefficient hs 1168.38935 W/m.K
Final U 495.7120524 W/m.K
Required U 227.13 W/m.K
Overdesign 118.2503643 %
Shell Pressure Drop 23054.23883 Pa
Tube Pressure Drop 46423.26311 Pa

6|Page
Dengan memasukkan data tersebut, didapat hasil desain untuk software HTRI dan excel adalah sebagai
berikut

Gambar 1. Perbandingan hasil desain HTRI dengan excel iterasi pertama

3.2. Desain iterasi final

Setelah melakukan iterasi pertama, dibutuhkan iterasi selanjutnya untuk mendapatkan


hasil yang optimal. Namun, HTRI dan Excel Adi Indra bekerja dengan metode yang berbeda
sehingga hasil akhir yang dibandingkan antara keduanya pun berbeda.

7|Page
Pertama, iterasi dilakukan pada HTRI, parameter yang diiterasi adalah tubecount.

Gambar 2

Pada optimasi pertama tubecount berjumlah 214 dengan nilai overdesign sebesar 4,69%,
Namun setelah menginput nilai tubecount secara manual sebesar 214 overdesign yang dihasil
19,80%. Dan juga dengan menginput nilai tubecount secara manual, parameter lain yang tidak
ter-constrain juga mengalami perubahan contohnya perubahan Shell ID dari 438,151 mm

8|Page
menjadi 387,351 mm. Hal ini menyebabkan kekakacuan perhitungan. Oleh karena itu, iterasi
dengan metode ini tidak berlaku di HTRI.

Kemudian kami melakukan iterasi pada excel. Iterasi ini perlu dilakukan untuk
mengurangi overdesign pada iterasi pertama yang cukup besar, yaitu 118,25 %. Namun,
parameter yang dapat diubah hanya tube pass saja. Hal ini disebabkan karena dengan
mengubah parameter ini tidak akan mengubah data given. Namun, excel Adi Indra hanya
mendukung model shell and tube dengan tipe pass 1,2. Dengan kata lain desain sudah tidak
dapat diiterasi.

9|Page

Anda mungkin juga menyukai

  • Penerapan 4
    Penerapan 4
    Dokumen1 halaman
    Penerapan 4
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • Penerapan Pendidikan Karakter 3
    Penerapan Pendidikan Karakter 3
    Dokumen1 halaman
    Penerapan Pendidikan Karakter 3
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • MNTP 11
    MNTP 11
    Dokumen7 halaman
    MNTP 11
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • MNTP 8
    MNTP 8
    Dokumen11 halaman
    MNTP 8
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • Penerapan 4
    Penerapan 4
    Dokumen1 halaman
    Penerapan 4
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • Penerapan 4
    Penerapan 4
    Dokumen1 halaman
    Penerapan 4
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • MNTP 12
    MNTP 12
    Dokumen2 halaman
    MNTP 12
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • MNTP 10
    MNTP 10
    Dokumen8 halaman
    MNTP 10
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • MNTP 6
    MNTP 6
    Dokumen13 halaman
    MNTP 6
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • MNTP 4
    MNTP 4
    Dokumen16 halaman
    MNTP 4
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • MNTP 8
    MNTP 8
    Dokumen11 halaman
    MNTP 8
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • MNTP 6
    MNTP 6
    Dokumen13 halaman
    MNTP 6
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • Mantap Aja 4
    Mantap Aja 4
    Dokumen1 halaman
    Mantap Aja 4
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • Seri
    Seri
    Dokumen2 halaman
    Seri
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • MNTP 4
    MNTP 4
    Dokumen16 halaman
    MNTP 4
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • Mantap Aja 2
    Mantap Aja 2
    Dokumen2 halaman
    Mantap Aja 2
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • Mantap Aja
    Mantap Aja
    Dokumen2 halaman
    Mantap Aja
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • Rapat Arjuna
    Rapat Arjuna
    Dokumen1 halaman
    Rapat Arjuna
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • Mantap Aja 3
    Mantap Aja 3
    Dokumen1 halaman
    Mantap Aja 3
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • MNTP 3
    MNTP 3
    Dokumen7 halaman
    MNTP 3
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • Rabid
    Rabid
    Dokumen2 halaman
    Rabid
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • MNTP 2
    MNTP 2
    Dokumen7 halaman
    MNTP 2
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • Rabid
    Rabid
    Dokumen3 halaman
    Rabid
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • Rabid Iptek 1
    Rabid Iptek 1
    Dokumen3 halaman
    Rabid Iptek 1
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • Rabid
    Rabid
    Dokumen2 halaman
    Rabid
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • Rabd
    Rabd
    Dokumen2 halaman
    Rabd
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • Rabid
    Rabid
    Dokumen3 halaman
    Rabid
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat
  • Rabid OIM EXPO 25082016
    Rabid OIM EXPO 25082016
    Dokumen2 halaman
    Rabid OIM EXPO 25082016
    FadelPrawiraErwin
    Belum ada peringkat