PENDAHULUAN
permintaan energi diperkirakan naik 2 kali lipat dan kebutuhan listrik naik 3.5
1
Kadiman, Kusmayanto. 2006. CBM : What Research, Technology & Policy Make Economic Success?.
Jakarta : Indo CBM Conference.
1
Perlunya pemanfaatan energi alternatif yang dapat terus dikembangkan
sebagai pengganti energi primer di masa depan membuat pemerintah saat ini
dikenal dengan Coal Bed Methane (CBM) yang termasuk kategori clean energy
pada 2025. GMB juga sesuai dengan isu lingkungan dunia yang mengutamakan
energi ramah lingkungan seperti Selain itu, potensi serta cadangan sumber
2
Stevens, Scott.2003. Location of 11 Indonesian CBM Basins Preliminarily Assessed for MIGAS and ADB.
Jakarta: Advanced Resources International,Inc. (ARI)
2
Berdasarkan data Bank Dunia dan Kementrian ESDM, potensi cadangan
GMB di Indonesia setara dengan 453,3 TCF. GMB di masa yang akan datang
gas secara nasional. Di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada,
China dan Australia lebih dari 20% kebutuhan energi dalam negerinya sudah
Adanya perbedaan antara gas konvensional dan gas metana batubara ini
(PSC) untuk kontrak GMB yang sampai Januari 2010 telah ditandatangani
kontraknya per Januari 2010 membuat investasi bisnis GMB semakin menarik
dan aktraktif. Adanya opsi bagi kontraktor untuk memilih model bisnis yang
di Indonesia turut bermain dalam bisnis energi alternatif gas metana batubara
ini melalui anak perusahaannya dari direktorat usaha hulu yaitu PT. Pertamina
Hulu Energi (PHE). PHE turut aktif memburu cadangan GMB dikarenakan
3
2025 serta untuk mengamankan aset perusahaan dari intervensi dan
penguasaaan pihak lain. Saat ini PHE mengelola 4 wilayah kerja GMB dimana
wilayah Sangatta 1 di Kalimantan Timur menjadi pilot project bagi PHE karena
di bidang energi, petrokimia dan usaha lain yang menunjang bisnis Pertamina,
baik di dalam maupun di luar negeri yang berorientasi pada mekanisme pasar.
Perubahan mendasar pada tahun 2003 menjadi persero adalah pada peran
kemajuan perusahaan. Bisnis gas metana batubara yang tergolong baru ini
mengganti minyak dan gas, dan ingin menjadi pionir dan leader dalam bisnis
bisnis CBM ini dilimpahkan kepada Pertamina Hulu Energi (PHE). PHE adalah
pengelolaan portofolio usaha sektor hulu minyak dan gas bumi serta energi
lainnya. Kegiatan PHE kedepan dirancang sesuai visi 2014 yaitu: Menjadi
4
PT. Pertamina Hulu Energi mengelola dan mengembangkan portofolio-
portofolio usaha hulu migas yang telah dan/atau akan dijalankan dari berbagai
bentuk kerjasama seperti JOB-PSC, IP/PPI, BOB dan sebagainya, baik di dalam
maupun luar negeri. Tugas ini tercermin di dalam mission statement perusahaan
sektor hulu minyak dan gas bumi serta energi lainnya yang fleksibel, lincah dan
sektor hulu minyak dan gas bumi serta energi lainnya. Pada awal berdirinya
tahun 1989, perusahaan ini bernama PT. Aroma Operation Services, bergerak
Cilacap.
tanggal 11 Oktober 2007. Sampai dengan Agustus 2009, Pertamina Hulu Energi
dialihkan oleh PT Pertamina (Persero) dan kegiatan usaha luar negeri sambil
5
menunggu pengalihan saham dan participating interest dari Pertamina sesuai
minyak dan gas bumi secara profesional dan berdaya laba tinggi yang
sederhana yang dipimpin oleh 1 direktur utama dan dibawahnya ada beberapa
direktur, vice president dan manajer. Khusus untuk pengelolaan bisnis gas
metana batubara terdapat 1 orang Vice President Gas Metana Batubara dibawah
Energi :
6
Direktur Utama
Vice President GMB Manajer Tech Support Vice President SDM &
Adm
Clean (Bersih)
Competitive (Kompetitif)
3
Sumber : Data internal PT Pertamina Hulu Energi, 2009.
7
Confident (Percaya Diri)
Commercial (Komersial)
Capable (Berkemampuan)
strategi bisnis. Strategi Korporasi adalah garis besar cara PHE dalam mengelola
Fokus pada Bisnis Migas di Dalam Negeri dan Selektif di Luar Negeri
Strategi bisnis adalah garis besar cara PHE agar setiap wilayah kerja migas
8
Meningkatkan jumlah pengembangan lapangan migas baru di dalam
pasti.
Status:
PT PERTAMINA HULU ENERGI (PHE) 4 Agustus 2009
ANAK PERUSAHAAN (AP) PT. PHE JUMLAH PORTOFOLIO PT. PHE: 34 WKP/BLOK
(SPECIAL PURPOSE VEHICLE)
*) PT PHE Tuban East Java dan PT PHE Tuban merupakan AP PT PHE pada Blok Tuban East Java.
4
Sumber : Data internal PT Pertamina Hulu Energi, 2009.
9
PT Pertamina Hulu Energi memiliki portofolio wilayah kerja domestik
Interest (PPI), serta 9 blok atau wilayah kerja internasional di 7 negara yaitu
Irak, Qatar, Libya (2 blok), Sudan, Vietnam, Malaysia dan Australia.PHE saat
ini mengelola 4 Production Sharing Contract (PSC) bisnis gas metana batubara
dari 15 Kontrak Kerja Sama (KKS) GMB yang telah ditandatangani oleh
pemerintah, yaitu :
Kalimantan Timur.
Artha (anak perusahaan dari KPC) di wilayah kerja Blok Sangatta II,
Kalimantan Timur.
Selatan.
10
WK CBM Sumatera 1
WK CBM PHE Metana Sumatera 2,
Sumatera 2 PT Trisula CBM Energi
PHE Metra
Enim, PTBA,
PT Arrow
Energi
Gambar 1.4 Lokasi CBM yang dikelola oleh Pertamina Hulu Energi 5
1. Batasan Masalah
gas metana batubara di salah satu lokasi wilayah kerja GMB milik
5
Sumber : Data internal PT Pertamina Hulu Energi, 2009.
11
analisa model kontrak serta regulasi dari opsi yang ditawarkan
montecarlo.
(GMB) terutama yang dikelola oleh Pertamina Hulu Energi di salah satu
terdapat beberapa isu bisnis yang harus dihadapi oleh PHE diantaranya adalah:
GMB sehingga memerlukan data-data yang akurat dari sisi teknis dan
kontrak untuk bisnis GMB hanya Production Sharing Contract (PSC). Saat
12
Contract (GPSC). Peraturan yang masih berubah-ubah dari regulator
membahas industri ini dari hulu sampai ke hilir. Saat ini regulasi yang
cepat di Indonesia.
4. Krisis energi yang diperkirakan akan terjadi dalam 20 tahun yang akan
13
1.5 Sistematika Penulisan
Tujuan Penelitian :
Memberikan rekomendasi
Bab II Eksplorasi Isu Bisnis : Mengemukakan pemilihan skema bisnis GMB
tentang kerangka konseptual, benchmarking GMB yang terbaik bagi PT PHE
dengan negara lain, penjelasan situasi bisnis
internal dan eksternal, aspek operasional, aspek
finansial dan aspek resiko serta pembahasan akar
permasalahan
14