Anda di halaman 1dari 28

PAKET PENYULUHAN

MANFAAT OLAHRAGA PADA GANGGUAN JIWA


DEPARTEMEN JIWA
Di Ruang 23 Psikiatri
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

OLEH :
TIM PKRS RUANG 23 PSIKIATRI
IRNA I
RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
MALANG
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANFAAT OLAHRAGA PADA GANGGUAN JIWA

Di Ruang 23 Psikiatri
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Mela Safitri

Ella Ade Yantika

Rangga Andri Ekananta

Mareta Deka Paraswati

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2016
HALAMAN PERSETUJUAN
PAKET PENYULUHAN MANFAAT OLAHRAGA PADA GANGGUAN JIWA
Di Ruang 23 Psikiatri
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh :
KELOMPOK 5
Mela Safitri

Ella Ade Yantika

Rangga Andri Ekananta

Mareta Deka Paraswati

Telah diperiksa dan disetujui pada :


Hari :
Tanggal :

Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Ns. Ridhoyanti H, S.Kep, M.Kep Wahid, S.Kep, Ns


NIP. 2010038509202001 NIP. 198005 1 4 2008 011 013

Mengetahui,

Kepala Ruangan

Rus Yuliati, S.Kep, Ns

NIP. 196207281986032005
Paket Penyuluhan

Pokok Bahasan : Manfaat Olahraga Pada Pasien Ganguan Jiwa


Sasaran : Klien, keluarga klien dan pengunjung
Tempat : Ruang 23 Empati RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Hari/ Tanggal : Rabu / 23 November 2016
Pukul : 09.00 WIB 10.00 WIB
Alokasi Waktu : 60 menit
Penyuluh : Mahasiswa Profesi PSIK FKUB kelompok 5

A. Latar Belakang

Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau ruang jiwa umumnya dengan

keluhan tidak dapat diatur di rumah, misalnya amuk, diam saja, tidak mandi,

keluyuran, mengganggu orang lain dan sebagainya. Setelah berada dan dirawat

di rumah sakit, hal yang sama sering terjadi banyak klien diam, menyendiri

tanpa ada kegiatan. Hari hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat

dan tidur. Ada di antara klien yang dengan inisiatif sendiri mencari perubahan

situasi dengan jalan jalan di rumah sakit namun ada diantara mereka yang

tidak tahu jalan pulang sehingga jika tertangkap ia dicap sebagai klien yang

melarikan diri kemudian dimasukan lagi ke dalam ruang isolasi. Hal ini akan

membuat klien untuk tidak beraktifitas maupun berolahraga.

Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang

dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya

(Giriwijoyo, 2005). Olahraga memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan

manusia salah satunya seperti yang tertuang dalam UU No 3 tahun 2005

tentang sistem keolahragaan nasional yang berisi olahraga bertujuan

memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran.

Upaya untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh adalah dengan

olahraga, olahraga sendiri berguna untuk menambah kesegaran, kekuatan, dan


dapat meningkatkan kemampuan aktivitas (Depkes RI, 1999). Selain itu

olahraga dapat mengurangi kegelisahan, bahkan lebih jauh lagi dapat

membantu mengendalikan amarah, aktifitas seperti jalan kaki, senam dan lari

merupakan cara terbaik mengurangi stress. Kegiatan olahraga bertujuan untuk

mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan jasmani

maupun rohani pada setiap manusia (Soekardjo, 1992). Berdasarkan uraian

diatas, maka perlu adanya pemahaman klien maupun keluarga untuk

mengetahui manfaat olahraga bagi pasien dengan gangguan jiwa.

B. Tujuan Instruksional
Tujuan Umum :
Setelah melakukan penyuluhan, diharapkan peserta memahami

manfaat olahraga pada pasien gangguan jiwa.


Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat :

1. Peserta mengetahui dan memahami olahraga

2. Peserta mengetahui dan memahami jenis-jenis olahraga

yang dapat dilakukan oleh penderita gangguan jiwa

3. Peserta mengetahui dan memahami Tujuan Olahraga

4. Peserta mengetahui dan memahami manfaat olahraga

pada fisik

5. Peserta mengetahui dan memahami manfaat olahraga

pada mental

6. Peserta mengetahui dan memahami ciri Olahraga

Kesehatan.
C. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian olahraga
2. Jenis-jenis olahraga yang dapat dilakukan oleh penderita gangguan jiwa
3. Tujuan Olahraga
4. Manfaat olahraga pada fisik
5. Manfaat olahraga pada mental
6. Ciri Olahraga Kesehatan.

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media
Powerpoint dan leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1. Pendahuluan 5 menit - Mengucapkan salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan penyuluhan - Memperhatikan
- Menjawab
- Meminta kontrak waktu - Mengeluarkan

- Menggali pengetahuan peserta pendapat

penyuluhan tentang manfaat

olahraga pada pasien gangguan jiwa


- Memberikan Reinforcement
2. Penyajian 30 menit - Menjelaskan pengertian olahraga - Mendengar
- Menjelaskan jenis-jenis olahraga - Memperhatikan

yang dapat dilakukan oleh

penderita gangguan jiwa


- Menjelaskan manfaat olahraga

pada fisik
- Menjelaskan manfaat olahraga

pada mental
- Menjelaskan cara melakukan

olahraga
3. Tanya jawab 15 menit - Memberikan kesempatan kepada - Peserta bertanya

peserta untuk bertanya bagian yang tidak


- Menjawab pertanyaan
dimengerti
- Mendengarkan

dan memperhatikan
4. Penutupan 10 Menit - Menanyakan kembali kepada - Menjawab

peserta mengenai materi yang telah pertanyaan


- Mengucapkan
diberikan (untuk evaluasi)
- Mengucapkan terima kasih terima kasih kembali
- Menutup dan mengucapkan salam - Menjawab salam

G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan di lakukan di Ruang 23 J RSSA
2. Evaluasi Proses
Perserta memperhatikan dan medengarkan pemateri dengan seksama
Perserta aktif bertanya dan menjawab pertanyaan
Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi hasil
Perserta mampu memahami manfaat olahraga pada gangguan jiwa
Peserta mampu menjawab pertanyaan saat evaluasi
H. Materi (Terlampir)
I. Daftar Pustaka (Terlampir)
Manfaat Olahraga Pada Pasien Ganguan Jiwa

1. Pengertian olahraga

Giriwijoyo (2005) mengatakan bahwa olahraga adalah serangkaian gerak

raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk

meningkatkan kemampuan fungsionalnya. Selanjutnya Supandi (1990) yang

dikutip oleh Kusmaedi (2002) menyatakan bahwa kata olahraga berasal dari :

a. Disport, yaitu bergerak dari satu tempat ke tempat lain.

b. Field Sport, kegiatan yang dilakukan oleh para bangsawan yang teriri dari

kegiatan menembak dan berburu.

c. Desporter, membuang lelah

d. Sports, pemuasan atau hobi

e. Olahraga, latihan gerak badan untuk menguatkan badan, seperti berenang, main

bola, agar tumbuh menjadi sehat

Sedangkan pengertian menurut International Council of Sport and

education yang dikutip oleh Lutan (2006) bahwa Olahraga adalah kegiatan fisik

yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan dengan diri sendiri atau

perjuangan dengan orang lain serta konfrontasi dengan unsur alam. Selanjutnya

Engkos Kosasih (2008) menyatakan bahwa Olahraga adalah kegiatan untuk

memperkembangkan kekuatan fisik dan jasmani supaya badannya cukup kuat dan
tenaganya cukup terlatih, menjadi tangkas untuk melakukan perjuangan

hidupnya.

Dari berbagai penjelasan dapat disimpulkan bahwa olahraga adalah

serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan

sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya yang dilaksanakan sesuai

dengan kemampuan dan kesenangan.

2. Jenis-jenis olahraga yang dapat dilakukan oleh penderita gangguan

jiwa
Semua jenis olahraga dapat dilakukan oleh penderita gangguan jiwa

selama penderita mampu melakukan olahraga tersebut. Namun olahraga yang

dianjurkan adalah olahraga jenis aerobik, yang minimal dilakukan 3 kali dalam

seminggu dan maksimal 5 kali dalam seminggu. Olahraga aerobik tidak selalu

harus merupakan senam aerobik, bisa merupakan kegiatan jalan dan lari diwaktu

pagi hari dengan minimal olahraga selama 30 menit dan maksimal 60 menit.

3. Tujuan Olahraga

Dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari aktivitas sehari-hari, salah

satunya adalah aktivitas fisik yang disebut dengan olahraga. Olahraga merupakan

kegiatan yang bisa dilakukan oleh setiap orang dengan kemampuan, kesenangan,

dan kesempatan. Mengenai tujuan olahraga Soudan dan Everett melakukan

penelitian terhadap mahasiswa yang dikutip oleh Arma Abdulah (1994) adalah

sebagai berikut:

Bermacam-macam tujuan olahraga adalah:

a. Memelihara kesehatan dan kondisi jasmani yang baik

b. Memperoleh kesenangan dan kegembiraan


c. Memperoleh kepercayaan diri

d. Memperoleh latihan secara teratur

e. Membentuk kebiasan menggunakan waktu untuk aktivitas yang menyenangkan

f. Mencegah, mengetahui, dan mengoreksi kelemahan dan cacat jasmani

Selanjutnya tujuan olahraga menurut Deprtemen pendidikan dan

kebudayaan sebagai berikut:

1 a. Untuk mencari kesenangan (rekreasi)

2 b. Untuk mengisi waktu luang

3 c. Untuk kesehatan tubuh

4 d. Untuk physical fitnees

5 e. Untuk penyembuhan / pengobatan

6 f. Untuk pembentukan tubuh / sikap

1 g. Untuk mencapai prestasi

2 h. Untuk prestise

3 i. Untuk mencari nafkah

4 j. Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan

Sedangkan menurut Rusli lutan (1992) berdasarkan penekanan tujuan

olahraga dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut:

a. Olahraga prestasi (olahraga kompetitif) yang menekankan pada pencapaian

prestasi, kemenangan,atau keunggulan dalam perlombaan atau pertandingan

b. Olahraga pendidikan yang menekankan pada pencapaian tujuan pendidikan

1 c. Olahraga profesional yang menekankan pencapaian tujuan yang bersipat

material

2 d. Olahraga kesehatan untuk pencapaian derajat sehat yang lebih baik


3 Berdasarkan dari ketiga pendapat tersebut, maka intensitas olahraga itu

sendiri akan sangat ditentukan oleh tujuan apa yang hendak dicapai, seseorang

melakukan olahraga memiliki tujuan seperti untuk mendapatkan pestasi,

kesenangan atau kegembiraan, pendidikan, pemeliharaan kesehatan, atau sebagai

mata pencaharian. Apabila olahraga tersebut dilakukan secara teratur, terarah, dan

terkendali maka akan memberikan manfaat kepada diri seseorang, sebagai mana

dijelaskan oleh Supandi (1992 : 34) bahwa: Bergerak wajib bagi manusia,

pelakunya akan memperoleh manfaat sedangkan yang tidak akan memperoleh

mudarat.

4 Dengan demikian penulis berpendapat bahwa kegiatan / aktivitas olahraga

apabila dilakukan secara teratur dan terarah, maka seseorang akan bertambah baik

kualitas jasmaninya. Disampng itu dalam pelaksanaannya olahraga dapat

dilakukan di mana saja baik di desa, kota, maupun di komplek/ pemukiman yang

kiranya daerah tersebut aman bagi keselamatan.

4. Manfaat olahraga pada fisik

Aktivitas jasmani atau olahraga yang dilakukan secara teratur bagi

manusia bisa menjadikan manusia seutuhnya, disepanjang kehidupan manusia

selalu berusaha agar hidup lebih nyaman, lebih mudah, lebih ringan. Dorongan itu

menyebabkan budaya olahraga menjadi lebih berkembang dikehidupan

masyarakat pada masa sekarang ini. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan manusia

seperti berjalan kaki, bersepeda, berolahraga, bekerja, pergi ke kantor, untuk

menunjang kegiatan tersebut diharapkan seseorang mengembangkan faktor-faktor

fisik yaitu dengan olahraga.


Olahraga pada dasarnya berisi kegiatan yang berorientasi pada gerak,

pelaksanaannya tergantung pada kemampuan dan tujuan apa yang hendak dicapai

oleh pelakunya, seperti yang dijelaskan oleh Giriwijoyo (1992): Melalui aktivitas

jasmani akan terjadi perubahan berupa pegaruh positif terhadap kesehatan.

Sebaliknya, akibat yang negatif akan diperoleh jika olahraga itu dilakukan dengan

cara yang salah. Melalui perkembangan faktor-faktor fisik dengan kegiatan

olahraga secara teratur akan menunjang kehidupan manusia.

Dari penjelasan mengenai manfaat kegiatan olahraga, maka penulis akan

mengelompokkannya sebagai berikut:

a. Manfaat kegiatan olahraga terhadap jasmani antara lain:

1). Meningkatkan kemampuan dan ketahanan dalam bergerak atau bekerja hal ini

disebabkan oleh:

- Persendian dapat bergerak secara luas, sehingga mencegah kekauan pada

sendi-sendi.

- Meningkatkan fungsi syaraf yang dapat diwujudkan dalam bentuk reaksi

yang lebih cepat dan kemampuan mengkoordinasikan fungsi otot yang

lebih baik.

2). Mengatasi kekurangan gerak. Melalui olahraga, maka kekurangan gerak yang

dialami oleh seseorang akan teratasi.

3). Berkurangnya resiko untuk mendapatkan penyakit-penyakit non infeksi

khususnya penyakit jantung dan pembuluh darah.

4). Kemampuan gerak akan lebih baik. Melalui olahraga seperti kegiatan dalam

senam kebugaran jasmani dan cabang-cabang olahraga seperti bola basket dan
bola voli, serta sepakbola, dan permainan lainnya, tidak menutup kemugkinan

kemampuan gerak seseorang yang melakukan kegiatan tersebut akan lebih baik.

b. Manfaat kegiatan olahraga terhadap rohani antara lain:

1). Membina sikap positif terhadap kegiatan olahraga dalam waktu luang.

2). Mendapatkan harga diri. Seseorang yang melakukan olahraga akan

mendapatkan peluang untuk mendapatkan harga diri.

3). Mendapat kegembiraan. Melalui kegiatan olahraga seperti senam kebugaran

jasmani secara massal yang diiringi musik, seseorang akan mendapatkan

kegembiraan bersama-sama dengan orang lain.

4). Dapat menyesuaikan diri terhadap tekanan baik tekanan emosional maupun

mental. Hal ini juga dijelaskan oleh Giam dan The yang dikutip oleh Satmoko

(1992 : 12) bahwa, Mereka secara fisik aktif, cenderung menyesuaikan diri lebih

baik terhadap stres emosional dan mental dan jarang menderita kelainan

kepribadian.

c. Manfaat kegiatan olahraga terhadap sosial antara lain:

1). Membina kerja sama. Olahraga bukan semata-mata kegiatan individu, tetapi

juga kegiatan yang dapat dilakukan secara bersama-sama seperti halnya kegiatan

senam, sepak bola, bola voli, dan sebagai.

2). Belajar bergaul. Tidak setiap orang dapat bergaul dengan orang lain. Melalui

kegiatan olahraga secara bersama-sama atau melibatkan orang banyak tidak

menutup kemungkinan seseorang akan bergaul dengan orang lain.

3). Meningkatkan saling pengertian dan hubungan emosional yang lebih baik.
5. Manfaat olahraga pada mental

Manfaat olahraga untuk kesehatan tubuh kita memang sudah lama

terbukti. Latihan olahraga penting tidak hanya penting untuk memelihara

kebugaran fisik tetapi juga kesehatan mental. Sekarang daftar efek positif dari

olahraga akan bertambah panjang lagi dengan adanya temuan bukti baru dari

Daniel M. Landers, profesor ilmu kesehatan fisik dan olahraga dari Univeritas

Arizona. Cukup dengan menggerakkan tubuh selama 30 menit setiap hari maka

kesehatan mental akan positif. Selain itu daya pikir akan bertambah jernih dan

yang menggembirakan dapat mengurangi ketegangan atau stress serta membuat

perasaan menjadi senang. Menurut Landers ada lima manfaat olahraga yang dapat

menyehatkan mental, yaitu:

a. Olahraga mengurangi stres

Setiap manusia normal pernah mengalami stres atau ketegangan. Apakah

stres tersebut disebabkan karena masalah ekonomi seperti inflasi atau devaluasi,

masalah pergaulan atau retaknya hubungan suami istri, urusan kantor yang tidak

pernah selesai, ujian akhir yang akan dihadapi, keputusan salah yang telah diambil

atau mungkin keragu-raguan untuk mengambil keputusan. Semua manusia pernah

mengalami stres, banyak orang menderita penyakit, putus asa, bahkan mati

mendadak disebabkan stres, pada dasarnya olahraga dapat membantu mengatasi

stres. Karena berolahraga dapat membantu kita mengurangi kegelisahan hati dan

bahkan dapat melawan kemarahan. Alasannya, jika jantung bekerja pada saat

berolahraga, maka otomatis konsentrasi pikiran tidak akan terfokus pada urusan

pekerjaan lagi. Selain dapat mengalihkan pikiran, aerobik yang rutin juga dapat
meningkatkan ketahanan kardiovaskular, sehingga nantinya kita dapat bersikap

tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi suatu masalah. Aktifitas yang terbukti

efektif dalam melawan ketegangan otak adalah aerobik macam berjalan kaki,

bersepeda, renang, jogging dan yoga. Berolahraga memberikan efek relaksasi

yang baik untuk semua orang. Itu sebabnya ketika seseorang mulai berlatih, dia

akan segera mengetahui bahwa hal itu akan mengurangi stres dan membuatnya

menjadi pribadi yang lebih bahagia. Atkinson mengatakan bahwa ketika seseorang

bahagia, efeknya tidak hanya menguntungkan orang itu sendiri. Kondisi ini

menyebabkan orang tersebut menjadi tidak mudah marah, dengan demikian,

meningkatkan kualitas hubungan dengan rekan-rekan kerjanya, keluarga dan

orang lain.

b. Olahraga dapat meningkatkan kekuatan otak

Sudah bukan rahasia lagi kalau kegiatan fisik yang rutin dilakukan bisa

meningkatkan daya reaksi, konsentrasi, kreativitas dan kesehatan mental kita. Hal

ini dikarenakan tubuh memompa lebih banyak darah sehingga kadar oksigen

dalam peredaran darah juga meningkat yang ujungnya mempercepat pemasukkan

darah ke otak. Para ahli sepakat kalau otak cukup mendapat asupan darah maka

reaksi fisik dan mental seseorang akan meningkat.

c. Mempengaruhi hormon Endogenous opioids

Dalam keajaiban tubuh manusia, para ilmuan baru-baru ini telah

menemukan satu sistem hormon yang berfungsi sebagai morphine yang disebut

endogenous opioids. Hal ini cukup menarik perhatian sebab reseptornya

didapatkan di dalam hipotalamus dan sistem limbik otak, daerah yang

berhubungan dengan emosi dan tingkah laku manusia. Sistem hormon


endogenous opioids, salah satunya ialah beta-endorphin, bukan hanya mengurangi

perasaan nyeri dan memberikan kekuatan menghadapi kanker saja, tetapi juga

menambah daya ingat, menormalkan selera, seks, tekanan darah dan ventilasi.

Saat berolahraga, kelenjar pitutiari menambah produk beta-endorphin; dan sebagai

hasilnya konsentrasi beta-endorphin naik di dalam darah yang dialirkan juga ke

otak, sehingga mengurangi nyeri, cemas, depresi dan perasaan letih.

d. Meningkatkan gelombang otak alfa

Penelitian menunjukkan bahwa olahraga, ada penambahan gelombang alfa

di otak. Gelombang otak alfa sudah lama diketahui yang berhubungan dengan

rileks dan keadaan santai seperti pada waktu bermeditasi. Gelombang alfa ini

terlihat pada seorang yang jogging untuk 20 sampai 30 menit, dan tetap dapat

diukur setelah olahraga tersebut berakhir. Para peneliti mengemukakan bahwa

bertambahnya kekuatan gelombang alfa memberikan kontribusi kepada

keuntungan kejiwaan dari olahraga, termasuk berkurangnya kecemasan dan

depresi.

e. Penyalur saraf otak

Olahraga akan dapat memperlancarkan kegiatan penyalur saraf (brain

neurotransmitter) di dalam otak. Hasil penelitian dalam hal ini dapat

menyampaikan bahwa olahraga dapat menaikkan tingkat norepinephrine,

dopamine, dan serotonin di dalam otak, dengan demikian mengurangi depresi.

Telah terbukti bahwa penyalur saraf otak seperti norepinephrine (NE) dan

serotonin (5 - HT) terlibat dalam depresi dan schizophrenia. Tubuh yang sehat

hidup dalam ketenangan. Anda tidak akan merasakannya dari dalam keluar

keharmonisan dan damai. Bila olahraga akan memberikan kesehatan tubuh yang
baik, dan juga ketenangan pikiran serta pencapaian intelek yang lebih tinggi,

mengapa kita tidak segera berolahraga dari sekarang.

f. Olahraga dapat meningkat perasaan bahagia

Banyak orang yang terkena depresi atau sakit hatinya memakai obat

penenang sebagai jalan keluar. Sekarang jalan menuju kebahagian secara alami

dapat diraih dengan menggerakkan tubuh secara rutin. Olahraga terbukti manjur

dalam meningkatkan hormon penumbuh rasa bahagia dalam otak kita, seperti

adrenalin, serotonin, dopamin dan endorphin, yang merupakan pembunuh nomor

satu penyakit hati. Sebuah survey di Inggris melaporkan 83% penderita depresi

bergantung pada aktifitas olahraga dalam memperbaiki perasaan hati dan

mengurangi kecemasan. Berolahraga selama 16 minggu secara rutin pada orang

yang memiliki kadar depresi yang sedang mendapatkan efek bahagia. Penelitian di

Universitas Duke membuktikan bahwa 60% penderita depresi yang menjalani

olahraga 30 menit tiga kali seminggu selama enam bulan dapat melawan

penderitaan tanpa harus menggunakan obat dokter. Namun bagi penderita depresi

yang berat tentu tidak bisa begitu saja lepas dari obat-obatan. Hanya saja banyak

dokter sekarang yang memasukkan kegiatan olahraga dalam resep pengobatan

mereka disamping obat penenang medis.

g. Olahraga dapat meningkatkan kepercayaan diri

Sekarang rasa percaya diri dapat dicapai tidak hanya dengan

mengandalkan keindahan fisik lagi. Sebuah studi kasus di AS membuktikan kalau

para remaja yang aktif berolahraga memiliki kadar kepercayaan diri yang sama

kuat dengan teman-teman mereka yang memiliki tubuh dan penampilan indah.

Kemantapan diri ini terletak pada hasil yang mereka dapatkan, yakni citra tubuh
yang sehat dan kekuatan fisik yang prima, bukan semata giat berolahraga karena

terobsesi dengan figur fisik para model di sampul majalah.

6. Ciri Olahraga Kesehatan.

Pesantai adalah orang yang tidak melakukan olahraga sehingga cenderung

kekurangan gerak. Sebaliknya Pelaku olahraga berat melakukan olahraga lebih

dari keperluannya untuk pemeliharaan kesehatan. Demikianlah maka Pelaku

Olahraga Kesehatan adalah orang yang tidak kekurangan gerak tetapi bukan pula

Pelaku olahraga berat. Olahraga yang dianjurkan untuk keperluan kesehatan

adalah aktivitas gerak raga dengan intensitas yang setingkat di atas intensitas

gerak raga yang biasa dilakukan untuk keperluan pelaksanaan tugas kehidupan

sehari-hari (Blair, 1989 dalam Cooper, 1994). Oleh karena itu setiap orang

mempunyai dosis olahraganya masing-masing. Dalam hal Olahraga Kesehatan

dilakukan secara berkelompok (massaal) yang dipimpin seorang Instruktur atau

Guru Olahraga, maka setiap Peserta harus berusaha mengikutinya sebaik mungkin

namun sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Ciri Olahraga Kesehatan

secara teknis-fisiologis adalah :

gerakannya mudah, sehingga dapat diikuti oleh orang kebanyakan dan

seluruh Peserta pada umumnya (bersifat massaal).

intensitasnya sub-maksimal dan homogen (faktor keamanan), bukan gerakan-

gerakan maksimal atau gerakan eksplosif maksimal.

terdiri dari satuan-satuan gerak yang dapat (secara sengaja) dibuat untuk

menjangkau seluruh sendi dan otot, serta dapat dirangkai untuk menjadi

gerakan yang kontinu (tanpa henti). Adanya satuan gerakan merupakan faktor
penting untuk dapat mengatur dosis dan intensitas olahraga kesehatan secara

bertahap.

bebas stress (non kompetitif = tidak untuk dipertandingkan)

diselenggarakan 3-5x/minggu (minimal 2x/minggu).

dapat mencapai intensitas antara 65-80% denyut nadi maksimal (DNM)

sesuai umur. DNM sesuai umur = 220 umur dalam tahun. Sebaiknya tiap

Peserta mengetahui cara menetapkan dan menghitung denyut nadi latihan

masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA

Directorat Kesehatan Jiwa, Dit. Jen Yan. Kes. 2000. Keperawatan Jiwa. Teori

dan Tindakan Keperawatan Jiwa. Jakarta: Dep. Kes R.I.

Kartinah, Neng. Dkk.2007.buku ilmu kesehatan olahraga.Bandung: UPI

Keliat, Budi Anna. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta:

EGC.

Kusumawati, F. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.Jakarta: Salemba Medika.

Maramis, W.f. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Ed. 9 Surabaya:

Airlangga University Press.


Stuart & Sudden .1988. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Stuart GW Sundeen. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Tim 8 Rumah Sakit Jiwa. 1993. Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Di

Indonesia. Jakarta : Departemen Kesehatan Jiwa RI.

Zakiah, Drajad.2000.kesehatan mental. Jakarta : Gunung Agung


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MANFAAT

OLAHRAGA PADA GANGGUAN JIWA

1. Tujuan

a. Peserta mengetahui dan memahami olahraga

b. Peserta mengetahui dan memahami jenis-jenis olahraga yang dapat

dilakukan oleh penderita gangguan jiwa

c. Peserta mengetahui dan memahami Tujuan Olahraga

d. Peserta mengetahui dan memahami manfaat olahraga pada fisik

e. Peserta mengetahui dan memahami manfaat olahraga pada mental

f. Peserta mengetahui dan memahami ciri Olahraga Kesehatan.

2. Setting
Ruangan nyaman dan tenang.
3. Alat :
a. Leaflet
b. lembar pretest dan postest
c. soal pretest dan postest
4. Metode
1. Kuliah
2. Tanya jawab
5. Langkah kegiatan
a) Persiapan
a. Kontrak waktu dan tempat dengan klien
b. Mempersiapkan materi penyuluhan
c. Mempersiapkan media penyuluhan (leaflet, pretest dan postest)
b) Pelaksanaan
I. Orientasi
- Salam
Assalamualaikum..
Selamat pagi ibu-ibu dan bapak-bapak, bagaimana kabar nya

hari ini?
Senang sekali kita dapat berkumpul pada pagi hari ini untuk

mengikuti penyuluhan.
- Kontrak:
Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan penyuluhan

mengenai manfaat olahraga pada gangguan jiwa.


Kurang lebih berlangsung selama 45 menit kedepan ya bu,

pak.
Nanti, jika selama kami memberikan penyuluhan ada yang

ingin ke kamar mandi bisa izin terlebih dahulu ya bu/pak.

Nanti bisa mengacungkan tangan.


- Evaluasi awal (pre test)
Sebelumnya ini ada pre test, tujuan nya agar kami mengetahui

bagaimana kemampuan ibu dan bapak sebelum kami berikan

penyuluhan.
Kami bagikan lembar jawaban nya dulu, jumlah pertanyaan

sebanyak 5 soal dan bisa dikerjakan 5 menit.


Sudah menerima lembar pertanyaan dan jawaban semua?

Dimulai sekarang ya.


Bagaimana bu, pak pertanyaan nya? Mudah atau sulit?
Harapan nya setelah kami berikan penyuluhan, pengetahuan

ibu dan bapak dapat bertambah.

II. Tahap kerja


1. Menjelaskan tentang pengertian olahraga
2. Menjelaskan tentang jenis-jenis olahraga yang dapat dilakukan

oleh penderita gangguan jiwa


3. Menjelaskan tentang tujuan Olahraga
4. Menjelaskan tentang manfaat olahraga pada fisik
5. Menjelaskan tentang manfaat olahraga pada mental
6. Menjelaskan tentang ciri Olahraga Kesehatan.
Jadi dapat saya simpulkan..............

III. Tahap Terminasi


1. Evaluasi Subjektif
Menanyakan kembali mengenai materi yang telah disampaikan

kepada peserta
1. Nah, sekarang saya akan bertanya ya bu, pak.
2. Kali ini ibu dan bapak bisa menjawab pertanyaan nya

bergantian. Nanti yang akan menjawab bisa

mengacungkan tangan bergantian ya.


3. Pertanyaan pertama,
4. Pertanyaan terakhir .
Memberikan reward berupa pujian terhadap peserta yang

mampu menjawab pertanyaan


Bagus sekali, benar bu/pak.
Melaksanakan post test
Tadi diawal kan sudah mengerjakan pre test, sekarang saya

bagikan lembar pertanyaan dan jawaban lagi untuk

mengerjakan post tes ya bu/pak.


Tujuan nya agar kami mengerti apakah ibu dan bapak

lebih memahami apa saja kebutuhan dasar manusia setelah

kami berikan penyuluhan tadi.


Bisa dimulai mengerjakan sekarang ya bu/pak, waktunya 5

menit silahkan dikerjakan.


2. Evaluasi Objektif
Pemateri mengucapkan terima kasih kepada peserta yang telah mengikuti

penyuluhan
Sudah mengerjakan semua? Bisa dikumpulkan ke mbak-mbak

yang ada disamping.


Bagaimana bu/pak? Sudah bisa menjawab semua pertanyaan nya

dengan benar?
Sekarang sudah lebih mengerti kan? Apa saja kebutuhan dasar

manusia yang harus terpenuhi.

3. Rencana Tindak Lanjut


Terima kasih ibu dan bapak yang telah menyempatkan waktunya

untuk mengikuti penyuluhan kami. Semoga ilmu yang diterima

ibu dan bapak bermanfaat dan dapat diterapkan nantinya. Bapak

atau bisa bisa mulai menjadwalkan kegiatan olahraga, misalnya 3

kali dalam seminggu.


4. Kontrak yang akan datang
Baik, sesuai kontrak waktu kita diawal tadi. Sudah 45 menit ya

bu/pak. Nah, hari Rabu minggu depan akan ada penyuluhan lagi

tentang topik yang lainnya. Kemungkinan nanti tempatnya tetap

disini ya, Pak, Bu. Untuk pertemuan hari ini, saya akhiri dulu,

terimakasih atas waktunya, mohon maaf kurang dan lebihnya.

wassalamualaikum wr. wb.


Silahkan melanjutkan aktivitasnya.
DAFTAR HADIR PESERTA KEGIATAN PKRS RUANG 23J

RSSA MALANG 2016

Topik : Manfaat Olahraga Pada Pasien Ganguan Jiwa


Tempat : Ruang 23J RSSA Malang
Hari/Tanggal : Rabu, 21-11-2016
Waktu : 09.00-10.00 WIB
NO. NAMA TTD
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

SOAL PRE-TEST

Nama :
Umur :

1. Apakah yang dimaksud dengan olahrgaa?


b. Serangkaian gerakan yang dilakukan secara tidak
beraturan.
c. Serangkaian gerakan refleks yang secara tidak
sadar dilakukan
d. Serangkaian gerakan yang teraktur dan terencana,
serta dilakukan secara sadar untuk meningkatkan
kemampuan fungsional
1. Olahraga apa saja yang bisa dilakukan pada pasien dgn
gangguan jiwa?
a. Tidak ada olahraga yang boleh dilakukan oleh
penderita gangguan jiwa
b. Hanya boleh olahraga senam saja.
c. Semua jenis olahraga boleh dilakukan oleh penderita
gangguan jiwa, tergantung kemampuan pasien
3. Dibawah ini yang bukan termasuk tujuan olahraga?
a. memelihara kesehatan dan kondisi jasmani yang
baik
b. membuat badan pegal dan lemas
c. memperoleh kesenangan dan kegembiraan
4. Dibawah ini yang termasuk manfaat olahraga untuk
kesehatan fisik adalah?
a. kemampuan gerak badan lebih baik
b. menghindari stres
c. kemampuan gerak badan terbatas

5. Di bawah ini yang termasuk manfaat olahraga untuk


kesehatan mental?
a. mengurangi rasa marah
b. memberikan rasa kenyang
c .membuat badan merasa lelah
6. Yang termasuk ciri-ciri olahraga kesehatan adalah?
a. gerakan sulit, dilakukan 1 kali seminggu
b. gerakan mudah, dilakukan 3-5 kali seminggu
c. gerakan membahayakan, sering dibuat kompetisi
a.
SOAL POST-TEST

Nama :
Umur :

1. Apakah yang dimaksud dengan olahrgaa?


e. Serangkaian gerakan yang dilakukan secara tidak
beraturan.
f. Serangkaian gerakan refleks yang secara tidak
sadar dilakukan
g. Serangkaian gerakan yang teraktur dan terencana,
serta dilakukan secara sadar untuk meningkatkan
kemampuan fungsional
2. Olahraga apa saja yang bisa dilakukan pada pasien dgn
gangguan jiwa?
d. Tidak ada olahraga yang boleh dilakukan oleh
penderita gangguan jiwa
e. Hanya boleh olahraga senam saja.
f. Semua jenis olahraga boleh dilakukan oleh penderita
gangguan jiwa, tergantung kemampuan pasien
3. Dibawah ini yang bukan termasuk tujuan olahraga?
a. memelihara kesehatan dan kondisi jasmani yang
baik
b. membuat badan pegal dan lemas
c. memperoleh kesenangan dan kegembiraan
4. Dibawah ini yang termasuk manfaat olahraga untuk
kesehatan fisik adalah?
a. kemampuan gerak badan lebih baik
b. menghindari stres
c. kemampuan gerak badan terbatas
5. Di bawah ini yang termasuk manfaat olahraga untuk
kesehatan mental?
a. mengurangi rasa marah
b. memberikan rasa kenyang
c .membuat badan merasa lelah
6. Yang termasuk ciri-ciri olahraga kesehatan adalah?
a. gerakan sulit, dilakukan 1 kali seminggu
b. gerakan mudah, dilakukan 3-5 kali seminggu
c. gerakan membahayakan, sering dibuat kompetisi

Anda mungkin juga menyukai