Anda di halaman 1dari 14

Lav kurang cover sama ini wkwkw tolong nnt tanyain ani yg ktau

1.1.Pendahuluan
Di Indonesia TBC masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat dan
penyebab utama kematian nomor 1 untuk penyakit infeksi (Suhardi, 2006). Laporan hasil
survei TB di Indonesia dalam Kompas.com(2016), ditemukan jumlah kasus TB diperkirakan
mencapai 1 juta kasus per tahun atau naik dua kali lipat dari estimasi sebelumnya
(WHO.2014) (Kompas. 2016). Angka ini menjadikan Indonesia kedalam posisi negara ke-2
kasus TB terbanyak setelah India, yang sebelumnya berada di posisi ketiga terbanyak di
dunia. Penyakit TBC pada anak adalah fenomena yang sangat mencemaskan. Jumlah kasus
TBC pada anak di Indonesia sekitar seperlima dari seluruh kasus TBC.
Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan
(imunitas) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit (Depkes RI, 2000). Imunisasi
juga merupakan upaya pencegahan primer yang sangat efektif untuk menghindari
terjangkitnya penyakit infeksi. Dengan demikian, angka kejadian penyakit infeksi akan
menurun, kecacatan serta kematian yang ditimbulkannya pun akan berkurang (WHO, 2007).
Salah satu imunisai lengkap yang wajib diberikan yakni imunisasi BCG untuk mencegah
penyakit Tuberculosis (TBC). .
Penelitian yang dilakukan oleh Dwiastuti dan Prayitno (2013) tentang faktor-faktor
yang berhubungan dengan pemberian imunisasi BCG di puskesmas UPT Cimanggis kota
Depok tahun 2012. Didapatkan bahwa Imunisasi BCG di Puskesmas secara signifikan
dipengaruhi oleh pendidikan. Hasil uji bivariat ditemukan adanya hubungan yang signifikan
antara pendidikan ibu terhadap imunisasi BCG dengan di dapat nilai p sebesar 0,026. Dari
hasil OR dinyatakan bahwa ibu yang berpendidikan rendah ( SLTP) mempunyai
kecenderungan 3 kali untuk tidak memberikan imunisasi BCG pada bayinya dibandingkan
dengan ibu yang berpendidikan tinggi (SLTA).
Penelitian yang dilakukan oleh Ally Istriyati pada tahun 2011 tentang kelengkapan
imunisasi dasar (termasuk BCG) pada bayi di Desa Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga. Didapatkan bahwa nilai p value ), 0001 sehingga Ha diterima, yang memiliki arti
ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di
Desa Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Odd Ratio yang didapatkan adalah
7,67 sehingga dapat disimpulkan bahwa responden dengan status bekerja memiliki risiko
7,667 kali tidak memberikan imunisasi dasar lengkap kepada anaknya dibandingkan
responden dengan status tidak bekerja (Istriyati.2011).
1.2. Kerangka Teori

(Predisposing
Factor)
- Pengetahuan
- Sikap
- Pendidikan
- Pendapatan
- Pekerjaan
- Kebiasaan
- Kepercayaa
- Umur
- Kebiasaan

(Enebling Factor)
- Fasilitas
Kesehatan Perilaku Kesehatan
- Jarak
- Tarif
- Keluarga

(Reinforcing
Factor)
- Sikap dan
Perilaku
- Keluarga/suami
- Tokoh
Masyarakat

(Sumber : L. Green dalam Notoatmodjo, 2005)

1.3. Kerangka Konsep

Independen Dependen

Umur

Tempat Tinggal

Pendidikan Terakhir Imunisasi BCGs

Agama

Pekerjaan
Variabel

1. Umur
Umur responden dibagi menjadi dua kelompok, yaitu usia dibawah 20 tahun dan usia
diatas 20 tahun.
2. Tempat Tinggal
Tempat tinggal responden dibagi menjadi dua kelompok, yaitu urban dan rural.
3. Pendidikan Terakhir
Pendidikan terakhir responden dibedakan antara tidak sekolah, SD, SMP, dan SMA
4. Agama
Agama responden terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu: Islam, Protestan,
Katolik, Hindu, Budha, dan lainnya.
5. Pekerjaan
Pekerjaan responden dibagi menjadi beberapa kategori: professional dan teknik,
manager dan administrasi, penjual, petani, industry, dan lain-lain.

2.1 Analisis Univariat


1. Umur Responden
Tabel Distribusi Umur Reponden
Umur Jumlah Persentase
Kurang dari dan sama 20 tahun 1.573 4.78
Lebih dari 20 tahun 31.322 95.22
Total 32.895 100,00

Valid 32.895
Missing 0
Berdasarkan tabel distribusi umur responden diatas, didapatkan reponden paling banyak
berumur lebih dari 20 tahun yaitu 31.322 orang (95.22%) sedangkan responden yang
berusia kurang dari sama dengan 20 tahun sebesar 1.573 orang (4.78%). Pada variabel
ini tidak ditemukan data missing.

2. Tempat Tinggal
Tabel Distribusi Tempat Tinggal
Tempat tinggal Jumlah Persentase
Urban 13.087 39,8
Rural 19.808 60,2
Total 32.895 100,00

Berdasarkan tabel distribusi tempat tinggak di atas, reponden paling banyak bertempat
tinggal di rural (pedesaan) yakni sebanyak 19.808 orang (60,2%), sedangkan
remponden yang tinggal di daerah urban (perkotaan) yakni sebanyak 13.087 (39,8%).
Pada variabel ini tidak ditemukan data yang hilang.

3. Pendidikan Tertinggi
Tabel Distribusi Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase
Tidak sekolaj 2.234 6,8%
Primary/SD 14.337 43,6%
Secondary/SMP 13.932 42,4 %
Higher/SMA 2.389 7,3 %
Missing 3 0,01%
Total 32.892 100%
Distribusi tingkat pendidikan tertinggi responden tidak merata untuk masing-masing
tingkat pendidikan. Paling banyak responden berpendidikan Primary yaitu 14.337
orang (43,6%)%) sedangkan untuk tidak sekolah, secondary dan higher masing-masing
2.234 orang (6,8%), 13.932 orang (42,4%) dan 2.389 orang (7,3%). Pada variabel ini
terdapat 3 data yang hilang (missing).
4. Agama
Tabel Distribusi Agama Responden
Agama Jumlah Persentase
Islam 26.185 79,6%
Protetstant 3.598 10,9%
Catholic 1.406 4,3%
Hindu 1.286 3,9 %
Buddhist 253 0,8 %
Other 120 0,4%
Missing 47 0,1%
Total 32895 100%
Berdasarkan data di atas, distribusi agama responden tidak merata untuk masing-
masingnya. Agama islam merupakan distribusi terbanyak yakni sebanyak 26.185 orang
(79,6) orang, protestant sebanyak 3.598 (10,9%) sedangkan untuk responden yang
beragama catholic, hindu, budhha dan lainnya sebanyak 1.405 (4,3%) orang, 1.286
(3,9%) orang, 253 (0,8%) orang, 120 (0,4%) orang. Pada variabel ini terdapat 47
(0,1%) data yang hilang (missing).
5. Pekerjaan Reponden
Tabel Distribusi Pekerjaan Responden
Pekerjaan Jumlah Persentase
Tidak Bekerja 13.167 40%
Profesional dan 1.449 4.40%
teknik
Manager dan 122 0.37%
administrasi
Clerical 699 2.12
Service 2.051 6.23
Petani 8.165 24.82
Industri 1.920 5.84
Lainnya 20 0.06
Tidak tahu 16 0.005
Total 32.895 100 %
Berdasakan tabel pekerjaan reponden didapatkan bahwa 13.167 orang responden tidak
memiliki pekerja, 19.680 orang reponden memiliki pekerjaan, sedangkan 16 orang
responden tidak mengetahui apakah mereka bekerja atau tidak. Dapat disimpulkan
bahwa responden pada variabel tersebut umumnya memiliki pekerjaan seperti bekerja
dibidang teknik (1.449), manager (122), penjual (699), petani (8.165), industry (1.920)
dan lain-lain (20). Pada variabel ini tidak terdapat data yang hilang (missing).
2.2 Analisis Bivariat
1. Umur
Tabel Distribusi Responden Menurut Imunisasi BCG dan Umur
Imunisasi BCG
Total P
Umur Tidak Ya Tidak Tahu OR
Value
n % n % n % n %
>20
313 33.51 611 65.42 10 1.07 934 100
tahun
<20 1.95 0.001
2.87 20.49 11.01 78.66 119 0.85 13.996 100
tahun
Total 2.181 21.31 11.620 77.83 129 0.86 14.930 100

Hasil analisis hubungan antara umur responden dengan imunisasi BCG diperoleh bahwa
ada sebanyak 313 (33,51%) responden yang berusia kurang dari 20 tahun melakukan
imunisasi BCG terhadap anaknya. Sedangkan diantara responden yang berusia diatas 20
tahun ada sebanyak 11.01 (78.66%) responden yang melakukan imunisasi BCG terhadap
anaknya. Hasil uji pengaruh umur responden terhadap imunisasi BCG diperoleh nilai PV
sebesar 0,001, hal ini berarti ada hubungan antara umur responden dengan pemberian
imunisasi BCG pada anak. Maka umur responden masuk sebagai kandidat variable yang
akan dianalisa dalam model regresi logistic pada analisis multivariate. Dari hasil analisis
diperoleh pula nilai OR sebesar 1,95, artinya responden yang berusia diatas 20 tahun
memiliki peluang 1,95 kali lebih besar untuk melakukan imunisasi BCG kepada anaknya
dibanding responden yang berusia kurang dari 25 tahun.

2. Tempat Tinggal
Tabel Distribusi Responden Menurut Imunisasi BCG dan Tempat Tinggal
Imunisasi BCG
Tempat Total P
Tidak Ya Tidak Tahu OR
Tinggal Value
n % n % n % n %
Urban 815 14.07 4.95 85.47 27 0.47 5.794 100
Rural 2.336 25.90 6.668 72.99 102 1.12 9.136 100 0.46 0.001
Total 3.18 21.31 11.62 77.83 129 0.86 14.930 100
Hasil analisis hubungan antara tempat tinggal responden dengan imunisasi BCG diperoleh
bahwa ada sebanyak 4.95 (85.47%) responden yang tinggal di perkotaan melakukan
imunisasi BCG terhadap anaknya. Sedangkan diantara responden yang tinggal di pedesaan
ada sebanyak 6.7 (72.99%) responden yang melakukan imunisasi BCG terhadap anaknya.
Hasil uji pengaruh tempat tinggal responden terhadap imunisasi BCG diperoleh nilai PV
sebesar 0,001, hal ini berarti ada hubungan antara tempat tinggal responden dengan
pemberian imunisasi BCG pada anak. Sehingga tempat tinggal responden masuk sebagai
kandidat variabel yang akan dianalisa dalam model regresi logistic pada analisis
multivariate. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR sebesar 0.46, artinya responden
yang bertempat tinggal di pedesaan memiliki peluang 0,46 kali untuk melakukan
imunisasi BCG kepada anaknya dibanding responden yang tinggal di perkotaan.

3. Pendidikan
Tabel Distribusi Responden Menurut Imunisasi BCG dan Pendidikan
Imunisasi BCG
Pendidikan Tidak Total P
Tidak Ya OR
Tertinggi Tahu Value
n % n % n % n %
Tidak
284 48.63 286 48.97 14 2.4 584 100
Bersekolah
SD 1.7 28.6 4.1 70 81 1.4 5.8 100
2.17 0.001
SMP 1.1 15.3 6.2 84.3 32 0.4 7.3 100
SMA 111 9.36 1.07 90.5 2 0.8 1.2 100
Total 3.2 21.3 22.6 77.8 129 0.9 14.9 100
Hasil analisis hubungan antara pendidikan responden dengan imunisasi BCG diperoleh
bahwa ada sebanyak 41 (48.97%) responden yang tidak bersekolah melakukan imunisasi
BCG terhadap anaknya. Diantara responden yang berpendidikan tertinggi SD ada
sebanyak 41 (70%) responden yang melakukan imunisasi BCG terhadap anaknya.
Diantara responden yang berpendidikan tertinggi SMP terdapat 6.2 (84.3%) responden
yang melakukan imunisasi BCG terhadap anaknya. Sedangkan diantara responden yang
berpendidikan tertinggi SMA terdapat 1.07 (90.5%) responden yang melakukan imunisasi
BCG terhadap anaknya. Hasil uji pengaruh tempat tinggal responden terhadap imunisasi
BCG diperoleh nilai PV sebesar 0,001, hal ini berarti ada hubungan antara pendidikan
terakhir responden dengan pemberian imunisasi BCG pada anak. Sehingga pendidikan
responden masuk sebagai kandidat variabel yang akan dianalisa dalam model regresi
logistic pada analisis multivariate. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR sebesar 2.17.

4. Agama
Tabel Distribusi Responden Menurut Imunisasi BCG dan Agama
Imunisasi BCG
Total P
Umur Tidak Ya Tidak Tahu OR
Value
n % n % n % n %
Islam 2.47 20.84 9.32 78.54 74 0.62 11.87 100
Protestan 453 26.3 1.24 71.8 31 1.8 1.721 100
Katolik 159 23.49 501 74.0 17 2.51 677 100
Hindu 41 8.65 429 90.51 4 0.84 474 100 0.99 0.27
Budha 29 26.36 80 72.7 1 0.9 110 100
Lainnya 21 38.18 33 60 1 1.82 55 100
Total 3.2 21.3 11.6 77.8 129 0.86 14.93 100

Hasil analisis hubungan antara agama responden dengan imunisasi BCG diperoleh bahwa
ada sebanyak 9.3 (78.54%) responden yang beragama islam melakukan imunisasi BCG
terhadap anaknya. Diantara responden yang beragama protestan ada sebanyak 1.24
(71.8%) responden yang melakukan imunisasi BCG terhadap anaknya. Diantara responden
yang beragama katolik terdapat 501 (74%) responden yang melakukan imunisasi BCG
terhadap anaknya. Diantara responden yang beragama hindu terdapat 429 (90.51%)
responden yang melakukan imunisasi BCG terhadap anaknya Diantara responden yang
beragama budha terdapat 80 (72.73%) responden yang melakukan imunisasi BCG
terhadap anaknya Sedangkan diantara responden yang beragama lain terdapat 33 (60 %)
responden yang melakukan imunisasi BCG terhadap anaknya. Hasil uji pengaruh tempat
tinggal responden terhadap imunisasi BCG diperoleh nilai PV sebesar 0,027, hal ini berarti
ada hubungan antara agama responden dengan pemberian imunisasi BCG pada anak.
Sehingga agama responden masuk sebagai kandidat variabel yang akan dianalisa dalam
model regresi logistic pada analisis multivariate. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai
OR sebesar 0.99.
5. Pekerjaan
Tabel Distribusi Responden Menurut Imunisasi BCG dan Pekerjaan
Imunisasi BCG
Tidak Total P
Pekerjaan Tidak Ya OR
Tahu Value
n % n % n % n %
Tidak
1.7 22.82 5.7 76.5 51 0.7 7.4 100
Bekerja
Profesional,
53 8.9 537 90.6 3 051 593 100
Teknik
Manager dan
2 3.64 53 96.7 0 0 55 100
Administrator
Clerical 39 12.9 264 87.13 0 0 303 100
Sales 324 15.9 1.7 82.5 11 0.54 2.03 100
1.95 0.001
Service 104 14.7 598 84.46 6 0.85 708 100
Petani 837 27.9 2.1 70.24 56 1.87 3.001 100
Pekerja
116 15.36 637 84.37 2 0.26 755 100
Industri
Lainnya 1 12.5 7 87.5 0 0 8 100
Tidak Tahu 0 0 9 100 0 0 9 100
Missing 5 33.3 10 66.67 0 0 15 100
Total 3.2 21.3 11.6 77.8 129 0.86 14.9 100

Hasil analisis hubungan antara pekerjaan responden dengan imunisasi BCG diperoleh
bahwa ada sebanyak 5.7 (76.5%) responden yang tidak bekerja melakukan imunisasi BCG
terhadap anaknya. Diantara responden yang bekerja sebagai professional dan teknik ada
sebanyak 537 (90.6%) responden yang melakukan imunisasi BCG terhadap anaknya.
Diantara responden yang berkerja sebagai manager terdapat 53 (96.36%) responden yang
melakukan imunisasi BCG terhadap anaknya. Diantara responden yang bekerja sebagai
clerical terdapat 264 (87.1%) responden yang melakukan imunisasi BCG terhadap anaknya.
Diantara responden yang bekerja sebagai sales terdapat 1.7 (83.5%) responden yang
melakukan imunisasi BCG terhadap anaknya. Diantara responden yang berkerja sebagai
service terdapat 598 (84.46%) responden yang melakukan imunisasi BCG terhadap
anaknya. Diantara responden yang berkerja sebagai petani terdapat 2.1 (70.2%) responden
yang melakukan imunisasi BCG terhadap anaknya. Diantara responden yang berkerja
sebagai pekerja industri terdapat 637 (84.37%) responden yang melakukan imunisasi BCG
terhadap anaknya. Sedangkan diantara responden yang memiliki pekerjaan lain terdapat 7
(87.5%) responden yang melakukan imunisasi BCG terhadap anaknya. Hasil uji pengaruh
tempat tinggal responden terhadap imunisasi BCG diperoleh nilai PV sebesar 0,734, hal ini
berarti tidak ada hubungan antara pekerjaan responden dengan pemberian imunisasi BCG
pada anak. Sehingga pekerjaan responden masuk sebagai kandidat variabel yang akan
dianalisa dalam model regresi logistic pada analisis multivariate. Dari hasil analisis
diperoleh pula nilai OR sebesar 1.
2.3 Analisis Multivariat
Tabel Regresi Logistik Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi BCG

Imunisasi
Koefisien SE OR Z P Value CI
BCG
Umur 0.57 0.13 1.7 7.63 0.001 1.52 2.04
Tempat
-0.46 0.03 0.6 -9.88 0.001 0.6 0.69
Tinggal
Pendidikan 0.68 0.06 1.9 21.25 0.001 1.8 2.1
Agama -0.003 0.002 0.99 -1.23 0.219 0.99 1.0

Dari hasil analisis terlihat bahwa faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pemberian
imunisasi BCG adalah umur dengan PV=0.001, tempat tinggal dengan PV=0.001,
pendidikan dengan PV 0.001, dan agama dengan PV=0219. Hasil analisis menunjukkan
nilai z yang terbesar yaitu 21.25 pada pendidikan, hal ini berarti faktor risiko yang menjadi
determinan utama yang memiliki pengaruh besar terhadap pemberian imunisasi BCG pada
anak adalah riwayat pendidikan terakhir orangtua. Sementara umur, tempat tinggal, dan
agama merupakan variabel confounfing. Nilai OR dari yang didapatkan dari pendidikan
adalah 1.9, hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka
semakin besar peluang untuk memberikan imunisasi BCG. Nilai OR dari umur adalah 1.7,
kelompok umur diatas 20 tahun memiliki peluang 1.7 kali lebih besar untuk melakukan
imunisasi BCG. Nilai OR dari tempat tinggal adalah 0,6, artinya responden yang berada di
daerah rural memiliki peluang 0,6 kali lebih besar untuk imunisasi BCG. Sedangkan nilai
OR agama adalah 0.99.
Daftar Pustaka

1. Dwiastuti, Prayitno. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi


BCG di Wilayah Puskesmas UPT Cimanggis Kota Depok 2012. Depok. Jurnal
Kesehatan Masyarakat STIKes MH.Thamrin. (Available at
http://lp3m.thamrin.ac.id/upload/artikel%207.%20vol%205%20no%201_Putri.pdf).
Diakses pada 20 Mei 2017
2. Istriyati, Elly. 2011. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelengkapan Imunisasi
Dasar pada Bayi di Desa Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.
(Available at http://lib.unnes.ac.id/570/1/7055.pdf). Diakses pada 20 Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai