TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Preeklamsi
2.1.1 Definisi
Preeklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai
dengan adanya disfungsi plasenta dan respon maternal terhadap adanya inflamasi
sistemik dengan aktivasi endotel dan koagulasi. Diagnosis preeklampsia
ditegakkan berdasarkan adanya hipertensi spesifik yang disebabkan kehamilan
disertai dengan gangguan sistem organ lainnya pada usia kehamilan diatas 20
minggu. Preeklampsia, sebelumya selalu didefinisikan dengan adanya hipertensi
dan proteinuri yang baru terjadi pada kehamilan (new onset hypertension with
proteinuria). Namun, beberapa wanita lain menunjukkan adanya hipertensi
disertai gangguan multsistem lain yang menunjukkan adanya kondisi berat dari
preeklampsia meskipun pasien tersebut tidak mengalami proteinuri. Sedangkan,
untuk edema tidak lagi dipakai sebagai kriteria diagnostik karena sangat banyak
ditemukan pada wanita dengan kehamilan normal.12,15
2.1.2 Histologi dan Fisiologi
Janin dan plasenta dihubungkan dengan tali pusat yang berisi 2 arteri dan
satu vena; vena berisi darah penuh oksigen, sedangkan arteri yang kembali dari
janin berisi darah kotor. Bila terdapat hanya satu arteri ada risiko 15 % kelainan
kardiovaskular; ini dapat terjadi pada 1 : 200 kehamilan.Tali pusat berisi massa
mukopolisakarida yang disebut jeli Wharton dan bagian luar adalah epitel amnion.
Panjang tali pusat bervariasi, yaitu 30 90 cm.13,14
2. Ensefalomalasia multikistik:
masih hidup dengan yang salah satu janinnya meninggal. Dalam hal ini
sering kali mengakibatkan kematian segera janin lainnya. Jika janin kedua
masih dapat bertahan hidup, maka janin tersebut memiliki risiko tinggi
Bila salah satu bayi kembar ada yang meninggal dapat terjadi
komunikasi vaskular plasenta ke janin yang masih hidup dengan atau tanpa
minggu sesudah IUFD (kadar normal fibrinogen pada wanita hamil adalah
Dampak psikologis dapat timbul pada ibu setelah lebih dari 2 minggu