DosenPengampu:
Abdul Aziz, S.Psi. M.Psi
Disusun oleh :
1. Gilang Faryz Zambora (1102414094)
2. Ama Diesega Wemara (1102414110)
3. Ade Safira Hanum (1601414103)
4. Novita Andriani (2302414028)
5. Trizky Kandi Amalia (2501414179)
6. Dhara Ayu Restuning Tyas (3301414095)
7. Rizky Puspasari (3301414099)
UNIVERSITASNEGERI SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR
Assalmaulaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul
Hakekat Pembelajaran dalam Psikologi Pendidikan.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk melengkapi salah satu tugas dari mata kuliah
Psikologi Pendidikan. Makalah ini berisikan tentang hakekat sistem pembelajaran dalam
psikologi pendidikan.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
Wassalamualaikum Wr.Wb
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................. 2
BAB II KAJIAN TEORI..........................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................5
A. Pengertian Hakikat Pembelajaran....................................................................5
B. Tujuan Pembelajaran Dikaitkan dalam Psikologi Pendidikan...........................8
C. Komponen-Komponen dalam Pembelajaran....................................................11
D. Prinsip-Prinsip dalam Pembelajaran................................................................12
BAB IV Penutup...................................................................................................15
A. Simpulan........................................................................................................ 15
B. Saran.............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan suatu proses yang alami bagi manusia, seperti yang
dinyatakan oleh ahli psikologi yang bernama Guthrie yang menganggap bahwa belajar
itu sifatnya jiwa manusia. Dia menyatakan bahwa setiap manusia memiliki gaya
tersendiri dalam menjalankan suatu proses pembelajaran atau yang kita kenal dengan
istilah Gaya Belajar.
Gaya belajar (learning styles) adalah merupakan suatu proses gerak laku,
penghayatan, serta kecendrungan seorang pelajar mempelajari atau memperoleh suatu
ilmu dengan cara yang tersendiri. Gaya belajar setiap siswa sangat dipengaruhi oleh
keadaan psikologis (kejiwaannya). Belum tentu sama gaya belajar antara siswa yang
satu dengan siswa yang lainnya.
Pembudayaan ini melibatkan aspek penggunaan ruang dan lokasi, kemudahan
pencahayaan dan persekitaran.
- Ruang dan lokasi: termasuk bilik khas atau tempat terbuka
- Kemudahan : kelengkapan kursi, meja, dan peralatan yang berkaitan.
- Pencahayaan : cahaya lampu dan cahaya lainnya yang mendukung (lingkungan).
- Persekitaran : termasuk bunyi, waktu belajar, waktu makan, cuaca dan kumpulan
belajar.
Proses pembelajaran yang berlaku pada seorang pelajar dengan pelajar lain
berbeda. Ada pelajar yang lebih gemar membaca buku pada tempat yang tidak begitu
formal seperti diruang tamu atau dibilik tidur, ada juga yang bisa belajar pada keadaan
formal seperti disebuah ruang belajar yang di lengkapi dengan kursi dan meja, dan lain
sebagainnya.
Di dalam proses pembelajaran, unsur proses belajar memegang peran penting
atau vital. Mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar dan kegiatan mengajar
hanya bermakna apabila terjadi kegiatan belajar siswa. Oleh karena itu, sangat penting
bagi guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar siswa agar ia dapat
memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi
siswa.
Penelitian para ahli psikologi menunjukkan bahwa pembelajaran sangat erat
hubungannya dengan psikologi. Dan ini menegaskan bahwa psikologi mempunyai
psosisi penting dalam proses pembelajaran manusia, karena sebagaimana kita
memahami bersama bahwa kondisi psikologis seseorang memiliki pengaruh yang
sangat besar dalam proses belajar.
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan berupaya memahami keadaan dan perilaku
manusia, sedangkan belajar merupakan kegiatan manusia yang berhubungan dengan
diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Maka, agar kegiatan tersebut memperoleh hasil
yang maksimal sesuai harapan secara tidak langsung membutuhkan suatu pemahaman
tentang psikologi.Tujuan dari mempelajari psikologi belajar adalah agar manusia
mempunyai pemahaman lebih tentang individu, baik dirinya sendiri maupun orang lain
serta dari hasil pemahaman tersebut seseorang diharapkan dapat bertindak ataupun
memberikan perlakuan yang bijaksana
Psikologi memiliki peran dalam pendidikan baik itu dalam belajar maupun
pembelajaran. Pengetahuan psikologi sangat diperlukan oleh seorang guru atau
instruktur sebagai pengajar, pengajar, pelatih, pembimbing dan pengasuh dalam
memahami karakteristik kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik secara integral.
Pemahaman psikologis peserta didik oleh pihak guru atau instruktur di industri
pendidikan memiliki kontribusi yang sangat berarti dalam membelajarkan peserta didik
sesuai dengan sikap, minat, motivasi, aspirasi dan kebutuhan peserta didik, sehingga
proses pembelajaran di kelas dapat berlangsung secara optimal dan maksimal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka kami merumuskan masalah sebagai
berikut.
1. Apakah pengertian dari hakekat pembelajaran?
2. Apakah tujuan pembelajaran dikaitkan dalam psikologi pendidikan?
3. Bagaimana komponen-komponen dalam pembejaran?
4. Apa saja prinsip-prinsip dari pembelajaran?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah kami, antara lain sebagai berikut.
1. Mengetahui tentang hakekat pembelajaran
2. Mengetahui tentang tujuan pembelajaran dikaitkan dalam psikologi pendidikan
3. Mengetahui komponen-komponen dan prinsip pembelajaran
BAB II
KAJIAN TEORI
Banyak pengertian mengenai psikologi yang dikemukakan oleh para ahli, namun
dalam uraian ini ada beberapa pengertian psikologi, diantaranya:
1. Psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang aktivitas manusia (behaviorisme
radikal).
2. Psikologi sebagai psikologi filsafat menurut Plato sekitar pada tahun 400 SM
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat dan hidup jiwa
manusia.
3. Psikologi menurut aliran ilmu-ilmu pengetahuan alam/empiris dan rasionalisme
abad XVII adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kesadaran atau gejala-
gejala kesadaran.
4. Psikologi menurut aliran psikologi-dalam (freudianisme) adalah ilmu yang
mempelajari baik gejala-gejala kesadaran maupun gejala-gejala ketidaksadaran
serta gejala-gejala dibawah sadar.
5. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan
perbuatan individu, dalam mana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari
lingkungan. Pelaksanaan secara ilmiah. daripada psikologi dilakukan dengan
jalan mengumpulkan dan mencatat serta teliti tingkah laku manusia selengkap
mungkin, dan berusa menjauhkan diri dari segala prasangka. Sehingga orang
mendapatkan jawaban yang tepercaya menganai pelbagai pertanyaan teoritis
dan praktis. ( Robert s. Wood-worth.).
6. Psikologi menurut Mac Dougall pada awal abad ke-20 adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia atau human behavior. Karena itu psikologi di
golongkan dalam aliran behaviorism. Aliran ini diwakili oleh tokoh-tokoth Mac
Dougllas, Throndike, dan Waston dari Amerika serikat, dan A.Pavlov serta Von
Bechterew dari Rusia.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pembelajaran
Sebelum membahas mengenai apa hakikat yang terdapat dalam psikologi
pembelajaran, terlebih dahulu akan diuraikan mengenai makna hakikat itu sendiri.
Sebab, akan sangat kesulitan untuk memahami hakikat psikologi pembelajaran tanpa
memahami makna ketiga kata dalam kalimat tersebut. Oleh karenanya, sangatlah
penting diuraikan satu persatu dari ketiga kata tersebut.
1. Pengertian Hakikat
Secara sederhana hakikat sering disamakan sebagai sesuatu yang mendasar,
suatu esensi, yang substansial, yang hakiki, yang penting, yang diutamakan dan
berbagai makna yang sepadan dengan pengertian tersebut. Akan tetapi, tidaklah cukup
apabila hanya mengacu kepada pengertian yang sederhana seperti demikian. Oleh
karenanya, penting sekiranya dilakukan kajian mendalam agar pemahaman mengenai
hakikat dapat dimengerti secara luas. Namun, dalam uraian ini tidak akan diberikan
penjelasan yang mendalam mengenai pengertian hakikat, karena dalam memahami
hakikat juga banyak pembahasan didalamnya.
Hakikat merupakan syarat eksistensi. Lebih luas lagi hal tersebutdiuraikan bahwa
hakikat tidak lain adalah sesuatu yang pasti ada pada sesuatu yang jika sesuatu itu
tidak ada maka sesuatu itu pun tidak berwujud. Sesuatu yang digaris bawahi adalah
simbol-simbol bereksistensi tapi eksistensinya ditentukan dalam sesuatu yang huruf
besar. Sesuatu yang ditulis huruf besar itulah syarat yang menentukan adanya sesuatu
yang digaris bawahi.
Sementara itu pengertian lain, hakikat adalah berupa apa yang membuat sesuatu
terwujud. Dengan kata lain dapat dirumuskan, hakikat adalah unsur utama yang
mengujudkan sesuatu. Hakikat mengacu kepada faktor utama yang lebih fundamental.
Faktor utama tersebut wajib ada dan merupakan suatu kemestian. Hakikat selalu ada
dalam keadaan sifatnya tidak berubah-rubah. Tanpa faktor utama tersebut sesuatu tidak
akan bermakna sebagai wujud yang kita maksudkan. Karena hakikat merupakan faktor
utama yang wajib ada, maka esensi-nya itu tidak dapat dipungkiri atau dinafikan.
Keberadaannya (eksistensi-nya) itu di setiap tempat dan waktu tidak berubah. Dengan
kata lain hakikat itu adalah pokok atau inti dari yang ada. Tidak akan pernah ada sebuah
atribut jika tidak ada hakikat.
Dua uraian tentang makna hakikat diatas cukuplah mewakili pengertian hakikat
secara sederhananya. Jadi, dengan demikian dapat dikatakan bahwa hakikat
merupakan makna sebenarnya dari segala sesuatu yang menjadi dasar keberadaan
sesuatu.
2. Pengertian Psikologi Pendidikan
Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche yang artinya jiwadan logo
artinya ilmu. Maka, secara harfiah psikologi adalah ilmu jiwa atau lebih tepatnya ilmu
yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan. Tetapi, dalam sejarah
perkembangannya kemudian arti psikologi menjadi ilmu yang mempelajari tentang
tingkah laku manusia. Ini disebabkan karena jiwa yang mengandung arti abstrak itu
sangatlah sulit dipelajari secara obyektif. Kecuali itu keadaan jiwa seseorang
melatarbelakangi timbulnya hampir seluruh tingkah laku.
Banyak pengertian mengenai psikologi yang dikemukakan oleh para ahli, namun
dalam uraian ini ada beberapa pengertian psikologi, diantaranya:
a. Psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang aktivitas manusia (behaviorisme radikal).
b. Psikologi sebagai psikologi filsafat menurut Plato sekitar pada tahun 400 SM adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat dan hidup jiwa manusia.
c. Psikologi menurut aliran ilmu-ilmu pengetahuan alam/empiris dan rasionalisme abad
XVII adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kesadaran atau gejala-gejala
kesadaran.
d. Psikologi menurut aliran psikologi-dalam (freudianisme) adalah ilmu yang mempelajari
baik gejala-gejala kesadaran maupun gejala-gejala ketidaksadaran serta gejala-gejala
dibawah sadar.
e. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan
perbuatan individu, dalam mana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari
lingkungan. Pelaksanaan secara ilmiah. daripada psikologi dilakukan dengan jalan
mengumpulkan dan mencatat serta teliti tingkah laku manusia selengkap mungkin, dan
berusa menjauhkan diri dari segala prasangka. Sehingga orang mendapatkan jawaban
yang tepercaya menganai pelbagai pertanyaan teoritis dan praktis. ( Robert s. Wood-
worth.)
f. Psikologi menurut Mac Dougall pada awal abad ke-20 adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia atau human behavior. Karena itu psikologi di golongkan dalam
aliran behaviorism. Aliran ini diwakili oleh tokoh-tokoth Mac Dougllas, Throndike, dan
Waston dari Amerika serikat, dan A.Pavlov serta Von Bechterew dari Rusia.
Pendidikan dari kata didik, lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi
mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi
akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya, pendidikan menurut KBBI adalah peroses
pengubahan sikap dan tata laku sesorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Psikologi Pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah
psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut ensiklopedia
amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam
proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan penemuan dan menerapkan
prinsip prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.
Dari uraian di atas, kita dapat mengetahui pengertian dari psikologi dan
pengertian pendidikan itu sendiri. Sepanjang atau selagi kita masih berpendapat bahwa
psikologi adalah suatu ilmu yang berusaha menyelidiki semua aspek keperibadian dasar
tingkah laku manusia, baik yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah, baik secara
teoritis maupun dengan melihat kegunaannya di dalam praktek, baik secara individual
maupun dalam hubungannya dengan manusia lain atau lingkungannya, mungkin kita
akan mengatakan bahwa psikologi pendidikan itu sebenarnya sudah termasuk di dalam
psikologi, dan tidak perlu dipersoalkan atau dipisahkan menjadi sesuatu disiplin ilmu
tersendiri. Psikologi pendidikan dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah
cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada
masalah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat
erat hubungannya dalam masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan
keberhasilan belajar. Selain hal tersebut pentingnya Psikologi PendidikanSecara garis
besar membuat banyak ahli membatasi objek kajian psikologi pendidikan menjadi tiga
macam:
1. Mengenai belajar, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas
perilaku belajar peserta didik, dan sebagainya;
2. Mengenai proses belajar, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi
dalam kegiatan belajar peserta didik;
3. Mengenai situasi belajar, yakni suasana dan keadaan lingkungan, baik bersifat
fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik.
3. Pengertian Belajar
Belajar adalah perubahan perilaku, sedangkan perilaku itu adalah tindakan yang
dapat diamati. Dengan kata lain, perilaku adalah satu tindakan yang dapat diamati atau
hasil yang diakibatkan oleh tindakan atau beberapa tindakan yang dapat diamati. Dalam
pengertian ini, berarti belajar adalah perubahan perilaku yang diamati. Atau bisa juga
ditambahkan, belajar adalah perubahan perilaku yang dapat diamati menuju arah yang
lebih baik. Pengertian lainnya bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau
menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran.
Sedangkan pembelajaran adalah kegiatan belajar dan mengajar antara guru dan
siswanya. Guru sebagai orang yang memberikan pengajaran dan siswa sebagai orang
yang siap menerima pengajaran. Teori Behavioristik, mendefinisikan pembelajaran
sebagai usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan
lingkungan (stimulus). Agar terjadi hubungan stimulus dan respons (tingkah laku yang
diinginkan) perlu latihan, dan setiap latihan yang berhasil harus diberi hadiah dan atau
reinforcement (penguatan).Sementara itu, menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Sedangkan dari dua kata apabila digabungkan yakni psikologi dan belajar, maka
menjadi psikologi belajar. Maksudnya adalah sebuah disiplin psikologi yang berisi teori-
teori psikologi mengenai belajar, terutama mengupas bagaimana cara individu belajar
atau melakukan pembelajaran. Jadi dari uraian-uraian diatas dapat dikatakan bahwa
hakikat psikologi belajar bermaksud memahami makna belajar dari kacamata psikologi
dan menerapkan psikologi dalam belajar. Sehingga nanti akan dipelajari lebih dalam
mengenai psikologi dalam proses pembelajaran.
4. Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan pola mewujudkan proses pembelajaran yang
diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam penerapan strategi
pembelajaran pendidik perlu memilih, model-model pembelajaran yang tepat, metode
pengajaran yang sesuai dan teknik-teknik mengajar yang menunjang pelaksanaan
metode mengajar. Untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat pendidik
mempertimbangkan akan tujuan, karakteristik peserta didi, materi pelajaran dan
sebagainya agar strategi pembelajaran tersebut dapat berfungsi maksimal.
5. Media pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunkan pendidik dalam
proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Sebagai
salah satu komponen sistemsystemlajaran berfungsi meningkatkan peranan strategi
pembelajaran. Sebab media pembelajaran menjadi salah satu komponen pendukung
strategi pembelajaran di samping komponen waktu dan metode mengajar.
6. Penunjang
Komponen penunjang yang dimaksud dalam system pembelajaran adalah
fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan pelajaran dan semacamnya.
Komponen penunjang berfungsi memperlancar, melengkapi dan mempermudah
terjadinya proses pembelajaran. Sehingga sebagai salah satu komponen pembelajaran
pendidik perlu memperhatikan, memilih dan memanfaatkannya.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Menurut kelompok kami dengan mengetahui hakikat belajar maka kita akan lebih
mudah dalam melaksanakan proses belajar dan pembelajaran yang menuntut kita
agar lebih menyukai belajar dan pembelajaran sebelum melaksanakannya. Jadi kita
harus mengetahui hakikat belajar dan pembelajaran terlebih dahulu.Psikologi
pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu cabang psikologi yang secara khusus
mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk
menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan
pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian
efektivitas proses pendidikan. Psikologi pendidikan sebagai bagian integral dari
disiplin ilmu psikologi berupaya menggunakan konsep atau prinsip-prinsip psikologis
dalam memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan.Tidak
bisa dipungkiri lagi bahwa sudah sejak lama bidang psikologi pendidikan telah
digunakan sebagai landasan dalam pengembangan teori dan praktek pendidikan
dan telah memberikan kontribusi yang besar terhadap pendidikan, diantaranya
terhadap pengembangan kurikulum, sistem pembelajaran dan sistem penilaian.Oleh
karena itu, betapa pentingnya penguasaan psikologi pendidikan bagi kalangan guru
dalam melaksanakan tugas profesionalnya.
B. Saran
Kami sebagai penulis apabila dalam penulisan dan penyusunan ini terdapat
kekurangan dan kelebihan maka kritik dan saran dari pembaca dan pembimbing
kami harapkan sehingga dalam pembuatan makalah yang selanjutnya lebih baik dari
yang sebelumnya kami hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan
sehingga tanpa dukungan dan saran pembimbing sangat jauh bagi kami untuk
mencapai kesempurnaan.Akhirnya, hanya kepada Allah lah penulis selalu
mengharap ridhoNya. Semoga dari penulisan yang terbatas ini, bisa
mendatangkan manfaat yang sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA
RifaI Acmad, Anni Catharina Tri. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang : UNNES
PRESS
http://syahyarorangsukses.weebly.com/pengertian-dan-ruang-lingkup-psikologi-
pendidikan.html
http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi-pendidikan/