Anda di halaman 1dari 8

Pneumoconiasis

International Labour Organization telah mengklassifikasikan gambaran radiologik


pneumoconiasis berdsarkan adanya kelainan pada parenkim paru dan pleura seperti
opasitas bulat kecil, opasitas ireguler, opasitas yang luas, opasitas yang terdistribusi
pada zona tertentu (atas, tengah dan atau bawah) dan penebalan pleura.
Pneumoconiasis dibagi menjadi fibrotik (nodul fokal dan fibrosis difus) dan non
fibrotik. Pneumoconiasis yang fibrotik seperti silicosis, pneumoconiosis coal worker,
asbestosis, beriliosis, dan talcosis. Sedangkan siderosis, stannosis, dan baritosis
merupakan bentuk dari pneumoconiasis non fibrotik.

a. Silicosis

Silicosis di sebabkan oleh karena inhalasi dari partikel kristal silicon dioksida
(silica). Berdasarkan dari gejala klinisnya silicosi dibagi menjadi dua yaitu,
silicosis akut yang bermanifestasi alveolar slilicoproteinosis dan classic silicosi
yang bermanifes sebagai intersistial reticulonodular kronik.

i. Silicosis akut (Silicoproteinosis)

Pemaparan debu silica yang akut dapat menyebabkan terjadinya terisinya


paru dengan material protein.

Gambaran radiologi yang ditemukan adalah konsolidasi bilateral dan


atau opasitas ground-glass yang biasanya terlihat pada regio perihilar. Pada
CT scan dapat ditemukan adanya opasitas multiple bentuk nodular
ground-glass setrilobuler bilateral, opasitas multifokal ground-glass, dan
konsolidasi, hal-hal inilah yang menunjukkan adanya akumulasi material
protein di intraalveolar
Gambar 1. CT scan axial. Terlihat opasitas ground-glass dan penebalan sedang septal
interlobular di tengah dan bawah lobus paru kanan dan lobus atas paru kiri

ii. Classic silicosis

a. Simple form

Pada foto thorax silicosis simple dikarakteristikkan dengan opasitas


multiple nodular yang berbentuk baik dan seragam dengan diameter
sekitar 1 sampai 10 mm. Nodul ini terdistribusi di kedua paru terutama di
lobus atas dan posterior paru.Kalsifikasi pada nodul dapat terlihat di foto
thorax pada 10%-20% pasien.

Pada CT scan, gambaran yang terlihat pada simple silicosis adalah


nodul kecil multiple yang berdiameter 2-5 mm disertai dengan kalsifikasi.

Gambar 2. Foto thorax terlihat nodul multiple kecil di kedua paru terutama pada regio
atas dan tengah paru. CT scan axial terlihat nodul multiple kecil dengan ukuran yang
sama di lobus atas paru.
Gambar 3. Foto thorax terlihat lesi nodular multiple kecil dengan ukuran bervariasi di
kedua paru terutama di bagian atas dan tengah. CT scan axial terlihat nodul multiple
kecil dengan distribusi perilimfatik (setrilobular dan subpleural) di lobus atas kedua
paru.

b. Complicated form

Complicated silicosis juga disebut fibrosis masif progresif. Pada


gambaran foto thorax, complicated silicosis biasanya diindikasikan
dengan opasitas besar simetris bilateral dengan diameter lebih dari 1 cm
dan dengan tepi ireguler. Opasitas yang besar ini merupakan gambaran
nodul koalesens yang biasanya ditemukan di bagian tengah pada
gambaran axial dan di paru bagian atas pada gambaran longitudinal.
Opasitas ini secara bertahap menuju hilus dan meninggalkan jaringan
emfisematus paru antara jaringa fibrotik dengan permukaan pleura.

Pada gambaran CT terlihat fibrosis masif progresif yang merupakan


massa fokal jaringan lunak yang sering disertai dengan tepi ireguler dan
kalsifikasi yang dikelilingi area emfisematus.
Gambar 4. Foto thorax terlihat nodul kecil multiple dan massa di kedua paru terutama
pada bagian atas dan tengah paru. CT scan axial opasitas besar simetris bilateral denga
tepi ireguler yang mengindikasikan fibrosis maasif progesif, nodul kecil multiple dan
penebalan gambaran septum.

b. Pneumoconiosis coal worker

Pada pneumoconiasis coal worker gambaran yang akan terlihat adalah dua
morfologi yaitu, macula coal dan fibrosis masif progresif. Ukuran massa fibrosis
yang biasanya ditemukan adalah lebih dari 1cm, sedangkan ukuran macula coal
berukuran sekitar 1 sampai 5 mm. Makula ini mengandung pigmen makrofag
yang mengelilingi bronkiales pada lobus utama dan distribusinya sentrilubular
primer.

Gambar 5. CT scan axial terlihat gambaran massa dengan tepi ireguler pada lobus atas paru kanan
dan nodul multiple keci subpleura dan fisura di kedua paru.

c. Asbestosis

Asbestosis merupakan fibrosis intersistial pulmonal difus yang terjadi karena


inhalasi dari serat asbes. Gambaran radiografi patognomonik dari asbestosis
belum ditemukan. Pada awal foto thorax menunjukkan opasitas kecil tepi ireguler
dengan pola retikuler di peribronkial dan fibrosis intersistial alveolar. Pada CT
scan akan terlihat gambaran fibrosis ireversibel di dorsal paru, penebalan septum
dan parenkimal band formation.
Gambar 6. Foto thorax terlihat opasitas kecil retikuler di sulcus costoprenicus. CT scan axial
terlihat nodul kecil subpleura, opasitas ground-glass, dan penebalan septum interlobular.

d. Beriliosis

Beriliosis merupakan penyakit paru granulomatus kronik yang disebabkan karena


paparan debu berilium yang karakteristiknya adalah akumulsi sel T CD4 dan
makrofag di traktus respiratoriun bawah. Paparan dari berilium dapat tejadi pada
pembuatan keramik, produksi senjata nuklir.

Gambaran radiologi pada stadium awal biasanya normal, tetapi abnormal


pada 54% pasien. Gambaran yang terlihat opasitas retikulonodular di tengah dan
atas paru. Pada penyakit yang lebih lanjuut dapat terlihat fibrosis intersistial
dengan honeycombing atau lesi massa. Imfanodi hilar juga dapat membesar. Pada
CT scan gambaran yang sering terlihat adalah nodul kecil parenkimal yang 57%
terdapat di septum interlobular atau corakan bronkovaskuler. Penebalan septum
interlobular ditemukan pada 50% pasien. Selain itu opasitas ground-glass (32%),
honeycombing (7%), massa (7%), dan penebalan dinding bronkial (46%).
Limfadenopati hilar atau mediastinum ditemukan pada 39% kasus.
e. Pneumoconiasis hard metal

Pneumoconiosis hard metal ini diisebabkan oleh karena paparan debu yang
dihasilkan indistri logam berat seperti, cobalt.

Kriteria diagnostik penyakit paru keras-logam adalah sebagai berikut: (a)


riwayat paparan debu logam; (b) gambaran klinis yang khas, termasuk sesak
napas, batuk, dan dyspnea saat aktivitas selama waktu yang lama; (c) temuan
radiologis penyakit paru-paru interstitial; (d) Temuan histologis penyakit
paru-paru interstitial atau sel raksasa pola interstitial pneumonia (kehadiran
sejumlah besar sel raksasa mengisi wilayah udara), dengan penebalan interstitium
dan alveolar dinding oleh sel mononuklear; dan (e) temuan histopatologi konten
logam di jaringan paru-paru.

Temuan radiografi termasuk nodular difus kecil dan pola reticular dan ruang
kistik kecil, terutama pada penyakit lanjut. Pada CT scan ditemukan kekeruhan
bilateral ground-glass atau konsolidasi pada panlobular atau skala multilobular,
kekeruhan retikuler yang luas, dan bronkiektasis traksi. Pada penyakit lanjut,
parenkim distorsi dan sarang lebah dapat dilihat
f. Talcosis

Talc adalah magnesium silikat terhidrasi yang digunakan dalam pembuatan kulit,
karet, kertas, tekstil, dan ubin keramik. Temuan radiografi yang ditemukan adalah
kekaburan umum, nodulasi, dan retikulasi serupa dengan yang diamati di
asbestosis. Seperti dalam bentuk lain dari pneumoconiosis, hasil pertemuan nodul
di opasitas besar yang menyerupai fibrosis masif progresif. Pada beberapa
pasien, limfadenopati hilus membesar. Pada CT scan ditemukan nodul menyebar
kecil, massa konglomerat perihilar, opasitas ground-glass, dan emfisema.

g. Siderosis

Siderosis disebakan karena kumulasi iron oxide di makrofag paru. Ini biasanya
terjadi pada pekerja las sehingga sering disebut sebagai welder siderosis.

Pada temuan radiografik dapat terlihat nodul kecil yang biasanya di sepertiga
paru regio parihiler. Nodul ini tidak menunjukan adanya fibrosis reaktif namun
akumulasi radioopaque karena partikel besi teragregasi hingga perivaskuler dan
peribronkial limfatik. Pada CT scan dapat ditemukan nodul kecil sentrilobular
disertai atau tanpa disertai struktur percabangan yang mengindikasikan adanya
partikel besi sepanjang perivaskuler dan pembuluh darah peribronkial limfatik,
emfisematus, dan honeycombing dapat juga didapatkan. Selain itu juga dapat
terlihat opasitas ground-glass, retikulasi, dan massa dengan antenuasi yang tinggi
yang mengindikasikan pneumonia siderosis.

Sumber :

Chong S, Lee K, Chung M, Han J, Kwon J, Kim T (2006). Pneumoconiosis:


Comparison of Imaging and Pathologic Findings. RadioGraphics,26:59 77.

Anda mungkin juga menyukai