Saat suamiku geram serta meledak-ledak, selekasnya saya diam dengan rasa hormat padanya. Saya tundukkan kepalaku dengan penuh rasa maaf. Namun jangan sampai Anda diam yang dibarengi pandangan menghina, karena seseorang lelaki sangatlah cerdas untuk mengerti itu. Kenapa Anda tak keluar dari kamar saja..? tukas presenter. Wanita itu selekasnya menjawab : Jangan Anda lalukan itu! Karena suamimu bakal menganggap bahwa Anda lari serta tidak sudi mendengarkannya. Anda mesti diam serta terima semua yang disampaikannya sampai ia tenang. Sesudah ia tenang, saya katakan padanya ; 'Apakah telah usai? ' Setelah itu saya keluar. Karena ia pasti capek serta perlu istirahat sesudah melepas ledakan amarahnya. Saya keluar serta meneruskan kembali pekerjaan rumahku. Apa yang Anda kerjakan? Apakah Anda menghindar darinya serta tak bicara dengannya sepanjang sepekan atau lebih? bertanya presenter penasaran. Wanita itu memberikan nasehat : Anda janganlah kerjakan itu, karenanya rutinitas jelek. Itu senjata yang dapat jadi bumerang buat Anda. Waktu Anda menghindar darinya sepekan tengah ia mau mohon maaf pada Anda, jadi menghindar darinya bakal membuatnya kembali geram. Bahkan juga mungkin saja ia bakal tambah lebih murka dari mulanya. Lalu apa yang Anda kerjakan..? bertanya sang presenter selalu menguber. Wanita itu menjawab : Selang dua jam atau lebih, saya bawakan untuk dia satu gelas juice buah atau secangkir kopi, serta kukatakan padanya, Silahkan diminum. Saya tahu ia pasti memerlukan hal yang sekian, jadi saya berbicara padanya seperti tidak pernah berlangsung suatu hal pada awal mulanya. Apakah Anda geram padanya..? ucap presenter dengan muka takjub. #Wanita itu berkata : Tidak... Serta waktu tersebut suamiku mulai mohon maaf padaku serta ia berkata dengan nada yang lembut. Dan Anda mempercayainya..? tutur sang presenter. Wanita itu menjawab : Ya. Pasti. Karena saya yakin dengan diriku serta saya bukanlah orang bodoh. Apakah Anda mau saya mempercayainya waktu ia geram lantas tak mempercayainya waktu ia tenang..? Lalu bagaimanakah dengan harga diri Anda? potong sang presenter. Harga diriku ada pada ridha suamiku serta pada tentramnya jalinan kami. Serta sejatinya pada #suami #istri telah tidak ada lagi yang namanya harga diri. Harga diri apa lagi..?!! Walau sebenarnya dihadapan suami Anda, Anda sudah bebaskan seluruhnya baju Anda!