Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan pembanguan kesehatan adalah meningkatkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan

tersebut diperlukan upaya dari seluruh potensi bangsa baik

masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat dan daerah.

Upaya keperawatan komunitas adalah pelyanan profesional

yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan di Puskesmas yang

dilaksanakan oleh perawat. Perawat Puskesmas mempunyai tugas

pokok memberikan pelayanan keperawata dalam bentuk asuhan

keperawatan individu, keluarga, dan masyarakat untuk mencapai

kemandirian masyarakat baik di sarana pelayanan kesehatan seperi

Rumah Sakit dan Puskesmas ( Kepmenpan No. 94 Tahun 2001 ).

Upaya kesehatan Kounitas merupakan upaya kesehatan

penunjang yang terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib ( Promkes,

Kesling, KIA/KB, P2P, Gizi dan Pengobatan ) tetapi dapat juga

sebagai upaya kesehatan pengembangan yang wajib di lakukan pada

daerah tertntu.

Keperawatan Komunitas pada dasarnya adaalah pelayanan

keperawatan profesional yang merupakan perpaduan anatara konsep

kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada

seluruh masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi.

Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal dilakukan

melalui peningkatan kesehatan ( Promotif ) dan pencegahan penyakit


(Preventif) di semua tingkat pencegahan dengan menjamin

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan

klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi pelayanan keperawatan.

Fokus utama kegiatan Koperkom adalah meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan keperawatan, membimbing dan

mendidik individu, keluarga, masyarakat untuk menanamkan

pengertian, kebiasaan dan prilaku hidup sehat sehingga mampu

memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan.

1.2 Tujuan

Sesuai denagan keputusan Menteri Kesehatan RI No

128/Menkes/SK/II/Tahun 2004 tentang kebijakan Dasar Pusat

Kesehatan Masyarakat, Keperawatan Kesehatan masyarakat

(Perkesmas) merupakan pelayanan penunjang yang kegiatannya

terintegrasi dalam upaya kesehatan wajin maupun upaya kesehatan

pengembangan. Apabila disuatu daerah terdapat masalah kesehatan

spesifik (misal endemis DBD, malaria dll)yang membutuhkan

intervensi keperawatan kesehatan masyarakat, maka perawatan

komunitas menjadi upaya kesehatan pengembangan.

1.2.1 Tujuan Umum

Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi

masalah kesehatan khususnya masalah keperawatan kesehatan

untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat tentang kesehatan.

2. Meningkatkan penemuan dini kasu kasus prioritas


3. Meningkatkan penanganan keperawatan kasus prioritas di

Puskesmas

4. Meningkatkan penanganan kasus prioritas yang

mendapatkan tindak lanjut keperawatan di rumah.

5. Meningkatkan akses keluarga miskin mendapat

pelayanan kesehatan masyarakat.

6. Meningkatkan pembinaan keperawatan kelompok khusus

7. Memperluas daerah binaan keperawatan di masyarakat.

1.3 Lingkup Pelayanan

Lingkup pelayanan kesehatan yang berikan kepada masyarakat

meliputi upaya kesehatan perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan

masyarakat (UKM). Pelayana yang diberikan lebih difokuskan pada

promontif dan preventif meliputi pencegahan tingkat pertama

(Primary prevention), pencegahan tingkat kedua (scondary

prevention) maupun pencegahan tingkat tiga (tertiary prevention)

1.4 Sasaran

Sasaran keperawatan kominitas adalah individu, keluarga,, kelompok,

masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat faktor

ketidaktahuan, ketidakmauan, ketidakmampuan dalam menyelesaiakan

mana salah kesehatannya. Prioritas sasaran adalah yang mempunyai

masalah kesehatan terkait denagan masalah kesehatan prioritas daerah,

terutama :

a. Belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas

serta jaringannya)

b. Sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan tetapi

memerlukan tindak lanjut keperawatan di rumah.


Sasaran terdiri dari :

a) Sasaran Individu

Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu

hamil resik tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular

dan penderita penyakit regeneratif.

b) Sasaran Keluarga

Sasaran keluarga adalah keluarga yang rentan terhadap

masalah kesehatan atau resik tinggi, dengan prioritas :

a) Keluarga miskin belum kontak dengan sarana

pelayanan kesehatan dan belum mempunyai kartu

sehat

b) Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana

pelayanan mempunyai masalah kesehatan terkait

dengan pertumbuhan dan perkembangan balita,

kesehatan reproduksi, penyakit menular.

c) Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai

masalah kesehatan prioritas serta belum

memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan.

c) Sasaran Kelompok

Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus

yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik

yang terkait maupun yang tidak terkait dalam suatu

institusi.

a) Kelompok masyarakat khusus tidak terkait dalam

suatu institusi antara lain posyandu, posbindu,

Kelompok ibu Hamil, kelompok penderita penyakit

tertentu dan kelompok pekerja informal.


b) Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu

institusi, antara lain sekolah, pesantren, panti usia

lanjut, rumah tahanan, lembaga pemasyarakatan.

d) Sasaran Masyarakat

Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau

mempunyai resik tinggi terhadap timbulnya masalah

kesehatan, diprioritaskan pada :

a) Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Desa) yang

mempunyai :

1. Jumlah bayi meninggal lebih tinggi

dibandingkan desa lain

2. Jumlah penderita penyakit tetentu lebih tinggi di

bandingkan desa lain

3. Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari

desa lain

b) Masyarakat daerah endemis penyakit menular (DBD,

Diare, dll)

c) Masyarakat di lokasi pengungsian, akibat bencana

alam atau penyakit lainnya.

d) Masyarakat daerah dengan kondisi geografis sulit

antara lain desa terpencil atau daerah perbatasan.

e) Masyarakat di daerah pemukiman baru dengan

transformasi sulit seperti daerah transmigrasi.

1.5 Pokok Kegiatan

Kegiatan keperawatan komunitas meliputi kegiatan di dalam gedung

maupun di luar gedung Puskesmas baik upaya kesehatan perorangan

(UKP) dan atau upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

a) Kegiatan dalam gedung puskesmas


Merupakan kegiatan keperawatan komunitas yang dilakukan di

poli Umun, KIA, MTBS, Poli Gigi, maupun ruang rawat inap

Puskesmas meliputi :

a) Asuhan keperawatan terhadap pasien rawat jalan dan rawat

inap

b) Penemuan kasus baru pada pasien rawat jalan

c) Penyuluhan / pendidikan kesehatan

d) Pemantauan keteraturan berobat

e) Rujukan kasus / masalah kesehatan kepada tenaga

kesahatan lain di Puskesmas

f) Pemberian nasihat (konseling) keperawatan

g) Menciptakan lingkuangan terapeutik dalam pelayanan

kesehatan di gedung Puskesmas (kenyamanan, keamanan,

dll)

h) Dokumentasi keperawatan

b) Kegiatan di luar gedung Puskesmas

a) Asuahan keperawatan kasus yang memerlukan tindak lanjut di

rumah (individu dalam kotek keluarga)

b) Asuhan keperawatan keluarga

c) Asuhan keperawatan kelompok khusus

d) Asuahn keperawatan masyarakat di daerah binaan

Kegiatan keperawatan komunitas di Puskesmas Susukan terbagi

dalam 7 (tujuh) desa Binaan, yang masing-masing desa memiliki

penanggung jawab wilayah / Pembina Wilayah (Binwil).

Pembina wilayah mempunyai tugas sebagai berikut :

a) Menemukan kasus di daerah binaannya dengan dibantu oleh

bidan Desa

b) Melakukan pendekatan dan pengkajian kasus yang ditemukan


c) Melakukan kunjungan rumah bersama bidan desa

d) Membuat Asuahan Keperawatan pada kasus yang dikemukakan

e) Melakukan Follow Up setelah selesai dibina

Tugas pokok koordinator keperawatan komunitas adalah :

a) Melaksanakan kegiatan konseling dan pemecahan masalah

b) Mencatat kasus yang diterima dan Bides/Binwil ke buku

register

c) Membuat rekapitulasi laporan

d) Memantau cakupan program keperawatan komunitas dan

menyesuaikan dengan catatan register yang ada (Evaluasi

Program).

Daftar pembiana Wilayah Untuk asing-masing Desa dapat dilihat

dalam tabel berikut :

Tabel 1.1

Daftar Pembina Wilayah

UPT PUSKESMAS DTP SUSUKAN

Tahun 2016

No Desa Nama Petugas Jabatan

1 Susukan Didi Junaedi Perawat

Sunesih Perawat

2 Bojong kulon Sumiah Perawat

Aan Anisah Perawat

3 Kejiwaan Elin Suherlina Perawat

4 Kedondong Ato Sugiarto Perawat

Nurhalim Perawat

5 Gintung Lor Titis Nuranisa Perawat


6 Wiyong Sunari Perawat

7 Tangkil Ramdani Perawat

1.6 Metodelogi

Dalam melakukan Asahan Keperawatan, metode yang dilakukan

adalah metode deskriptif melalui studi langsung dengan individu,

keluarga, dan masyarakat. Format Asahan keperawatan Komunitas

yang dipakai adalah Format Asuahan keperawatan pada Keluarga telah

bersedia sesuai dengan juknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Cirebon.
BAB II

KEADAAN UMUM

2.1 Gambaran Umum Wilayah

Puskesmas Susukan terletak di Kecamatan Susukan Kabupaten

Cirebon yang terletak di bagian Barat Kabupaten Cirebon dengan Luas

Wilayah 2.479.700 km2 yang terdiri dari 7 Desa dengan 54 Blok /

Dusun. Dengan Batas wilayh sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Wilayah UPT Puskesmas Bunde

b. Sebelah Selatan : Wilayah Kecamatan Ciwaringin

c. Sebelah Barat : Kabupten Indramayu dan Kabupaten

Majalengka

d. Sebelah Timur : Kecamatan Arjawinangun.

Secara umum wilayah UPT Puskesmas Susukan dapat di jangkau

dengan mudah, baik oleh kendaraan Roda $ maupun Kendaraan Roda

2 karena merupakan jalur alternatif antar Kabupaten maupun Propinsi.

Namun demikian di wilayah kerja UPT Puskesmas susuakn ada

Wilayah cantilan yaitu Pucuk sawit yang merupakan Blok dari Desa

Susukan yang merupakan wilayah terjauh dengan jarak 6 Km.


Sedangakan Kondisi wilayah UPT Puskesmas Susukan bervariasi

anatra daerah pinggiran, aliran sungai dan beberapa wilayah lagi

adalah persawahan yang dapat ditanami padi dan palawija.

2.2 Keadaan Penduduk

Pertumbuhan penduduk Wilayah UPT Puskesmas Susukan

tahun 2015 berdasarkan pendataan Puskesmas tahun 2015 adalah

45.887 yang terdiri dari 22,229 jiwa/ 48,44 % pensusuk Laki-laki, dan

23.658 jiwa / 51,56 % penduduk perempuan .

Berikut adalah tabel Jumlah penduduk menurut jenis kelamin, umue

dan rasio jenis kelamin.

Tabel 2.1

Jumlah Penduduik Menurut Jenis Kelamin, Umur dan Rasio Jenis

Kelamin

UPT Puskesmas Susukan Tahun 2016

Kelokpok JUMLAH PENDUDUK

No Umur Laki-laki Perempuan Laki- Rasio Jenis

(Tahun) laki+Perempuan Kelamin

1 2 3 4 5 6

1 0-4 2.012 2.017 4.029 99,75

2 59 1.676 1.690 3.366 99,17

3 10 14 1.145 1.165 2.310 98,28

4 15 19 2.578 2.580 5.158 99,92

5 20 24 2.606 2.670 5.276 97,60

6 24 29 2.347 2.373 4.720 98,90


7 25 34 2.402 2.354 4.756 102,04

8 30 - 39 2.340 2.350 4.690 99,57

9 40 - 44 824 828 1.652 99,52

10 45 - 49 976 986 1.962 98,99

11 50- 54 703 910 1.813 99,23

12 55 59 805 930 1.735 86,56

13 60 - 64 967 977 1.944 98,98

14 65 - 69 859 869 1.728 98,85

15 70 - 74 922 950 1.872 97,05

16 75+ 496 538 1.034 92,19

JUMLAH 23.858 24.187 48.045 98,64

ANGKA BEBAN TANGGUNGAN 43

(DEPENDENCY RATIO)

Sumber :- kantor statistik Kabupaten/kota

Laporan Tahunan UPT Puskesmas Susuka

BAB III

PENGELOLAAN KEGIATAN

3.1 Perencanaan ( PI )

Perencanaan proses keperawatan dalam pelaksanaan

keperawatan komunitas merupakan bagian dari pengelolaan

Puskesmas yang dalam pelaksanaannya dapat diterapkan pada

sasaran individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat

dalam wilayah Kerja Puskesmas Susukan.

Perencanaan merupakan langkah awal yang sangat

penting dan digunakan sebagai acuan untuk langkah

pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan. Perencanaan

dilaksanakan reintegrasi dengan perencanaan upaya Puskesmas


lainnya baik upaya kesehatan wajib maupun pengembangan.

Sebagai gambaran umum, langkah-langkah perencanaan yang

telah dilakukan di Puskesmas Susukan adalah sebagai Berikut :

1. Menetapkan Sasaran dan Target

Sasaran kegiatan keperawatan komunitas di Puskesmas

Susukan tahun 2016 adalah sebanyak 169 keluarga

rawan. Jumlah ini turun jika dibandingkan dengan

sasaran tahu 2015 yaitu sebanyak 456 keluarga rawan.

Sasaran dihitung dengan rumus baku sesuai dengan

Juknis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon.

2. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

Rencana Usulan Kegiatan (RUK) di buat setelah masalah

dan prioritas masalah telah disusun. Menerapakan

masalah dan prioritasnya.

3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

Berdasarkan usulan kegiatan yang telah dibuat, maka

perlu di susun rencana pelaksanaan kegiatan /Plan Of

Action (POA). Kegiatan yang tercantum antara lain

mencakup menetapkan kegiatan, sasaran, terget, volume

kegiatan, rincian pelaksanaan, lokasi pelaksanaan, tenaga

pelaksana, jadwal serat sumber daya pendukung yang

lainnya.

4. Membuat Matrix/Gann Chart

Gann chart dibiat untuk mempermudah dalam

penyusunan kegiatan dan waktu pelaksanaan kegiatan.

5. Menetapakan Beban Kerja / Terget


Pembagian beban kerja / target bertujuan untuk

mengkoordinasikan seluruh rencana kegiatan yang telah

disusun dengan selueuh petugas (Lintas Program) agar

kegiatan yang akan dilakukan reintegrasi dengan baik.

3.2 Penggerakan Pelaksanaan (P2)

Penggerakan pelaksanaan dilakukan berdasarkan Rencana

pelaksanaan Kegiatan (POA) yang telah disusun, merupakan

rangkaian penyelenggraan pelaksanaan upaya kegiatan

keperawatan komunitas (Koperkom) Pelaksanaan Kegiatan

meliputi :

1. Membuat jadwal kegiatan bulanan setiap perawat dan

petugas kesehatan lainnya yang terlibat dalam kegiatan

keperawatan komunitas.

2. Melaksanakan asuhan keperawatan menggunakan

standar/pedoman / Prosedur Tetap (Potap) dari Dinas

Kesehatan Kabupaten Cirebon.

3. Menyepakati indikator kinerja perawat sesuai standar

dengan pembagian beban dan target cakupan yang telah

ditetapakan.

4. Pencatatan kegiatan keperawatan Komunitas.

Pencatatan ini dilakukan agar semua kegiatan

yang telah dilakuakan dapat dipertanggung jawabkan baik dalam

aspek teknis maupun administratif.

Pencatatannya meliputi :

1. Formulir pengkajian Keperawatan Komunitas

Format IA berisi catatan Status Kesehatan Keluarga

Format IB berisi Catatan Status Kesehatan Individu

Genogran dan Denah Rumah


Format IC berisi Pengkajian Keluarga Mandiri

Format rencana Asuahan Keperawatan Keluarga

Format implementasi dan catatan Perkembangan

Keperawatan Keluarga.

2. Catatan Keperawatan

Dimaksudkan untuk mencatat rencana, tindakan dan

penilaian keperawatan klien yang mendapat Asahan

Keperawatan / dibina.

3. Family Folde

Merupakan kumpulan berkas asuahn keperawatan yang

dibina.

Disusun berdasarkan desa Binaan.

4. Buku Register kohort Keluarga Rawan

Merupakan catatan untuk mengetahui identitas, masalah

kesehatan yang dihadapi serta kemajuan pembinaan

keluarga.

5. Buku Catatan Kegiatan Perawat

Merupakan catatan kegiatan perawat dalam melaksanakan

asuhan keperawatan dan kegiatan lainnya, yang

memudahkan untuk perhitungan angka kredit jabatan

fungsional.

3.3 Pengawasan, Pengendalian, Penilain Kegiatan (P3)

Kegiatan Pengawasan, Pengendalian, Penilain Kegiatan

(P3) dilaksanakan secara berkala oleh Kepala Puskesmas dan

Koordinator Keperawatan Kominitas.


Kegiatannya Antara lain :

1. Membahas permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan

kegiatan Keperawatan Komunitas. Pembahasan Masalah

dapat dilakukan dalam bentuk :

a. Refleksi Kasus

Merupakan pertemuan berkala bagi perawat untuk

membahas teknis pelaksanaan pemberian Asuhan

Keperawatan dilapanagan.

b. Lokakarya Mini Bulanan

Merupakan pertemuanbulanan di Puskesmas yang di

hadiri oleh seluruh staff Puskesmas untuk membahas

kinerja internal antara lain cakupan mutu,

pembiayaan, masalah serta hambatan pelaksanaan

kegiatan untuk mnedapatkan penyekesaiannya.

c. Lokakarya Mini Triwulanan

Merupakan pertemuan 3 bulan sekali dipimpin oleh

camat dan dihadiri oleh staf Puskesmas, instansi

lintas sektor tingkat Kecamatan untuk membahas

permasalahan kegiatan terkait dengan sektor lainnya

untuk mendapatkan penyelesaiannya.

2. Melakukan Penilaian

Penilaian dilakuakan pada setiap akhir tahun

dengan membandingkan hasil pelaksanaan kegiatan

dengan rencana yang telah disusun. Penilaian dilakukan

terhadap input, proses, serta output berupa cakupan dan

kepatuhan pada standar.


Penilaian internal di Puskesmas dilakuakan setiap

Triwulan dengan mengevakuasi cakupan kegiatan,

target dan kesenjangan. Penilaian dari dinas Kesehatan

kabupaten biasanya dilakukan setiap bulan atau tiga

bulan sekali yang di bahas pada rapat Dinas.

BAB IV

HASIL CAKUPAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Cakupan dan Pembahasan

Pelaksanaan kegiatan keperawatan komunitas di

Puskesmas Sususkan telah berjalan dengan cukup baik.

Kegiatan ini mulai aktif setiap bulan September 2015 samapai

dengan sekarang. Selama ini inti dari kegiatan keperawatan

komunitas adalah pembinaan keluarga rawan kesehatan

dengan sasaran yang lebih diprioritaskan pada keluarga

miskin.

Pelaksanaan kegiatan pembinaan keluarga rawan

adalah perawat dengan di bantu oleh bidan desa. Untuk tahun

2016 sesuai kesepakatan target cakupan yang harus di capai

adalah 88 % dari total sasaran KK Miskin. Jika

dinbandingkan demam tahun 2015 terjadi penurunan. Target


cakupan untuk tahun 2015 adalah 35 % dari total sasaran

keluarga rawan. Namun demikian, ada hal penting yang ingin

ditekannkan dari penurunan target ini yakni Adana

peningkatan kualitas dari kunjungan pembinaan keluarga

rawan sehingga hasil akhir dari kegiatan pembinaan adalah

dicapainya tingkat kemandirian keluarga pada tingkat

keluarga mandiri III atau IV (KM III/IV), untuk itu frekuensi

kunjungan dalam pembinaan keluarga pada setiap keluarga

rawan adalah minimal 6 (enam ) kali kunjungan.

Tahu 2016 ini, pendanaan kegiatan pembinaan

keluarga rawan berasal dari dana Bantuan JKn. Sasaran yang

lebih di periotaskan dalam dana JKN ini adalah Maternal,

bayi dan Balita.

4.2 Analisa Masalah Keperwatan Komunitas

4.2.1 Identifikasi Masalah

No Variabel Target Cakupan Kesenjangan

1. Cakupan 149 194 + 45

Keluarga dibina

2. (Keluarga 194 170 -24

Rawan) (87,6%)

3. Cakupan 170 170 0

Keluarga Rawan
selesai dibina

Cakupan tingkat

Keluarga mandiri

IV

(T= Keluarga)

4.2.2 Menetapkan Masalah

No Masalah Kriteria Jumlah Rangking

Cakupan

1 keluarga rawan 3 4 3 36 1

Selesai dibina

4.2.3 Merumuskan Masalah

Cakupan keluarga rawan selesai dibina baru

tercapai 170 (87,6 %) dari target 194 (100 % ) keluarga

rawan yang mendapat pembinaan di tahun 2016.

Rendahnya cakupan ini karena kesadaran petugas untuk

memberikan Askep yang berkualitas masih rendah. Hal

ini dapat diatasi dengan penekanan terhadap frekuensi

kunjunagan pembianaan keluarga rawan Minimal 6 kali

untuk 1 keluarga rawan.


4.2.5 Menetapakan Cara Pemecahan Masalah

No Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Pemecahan


Masalah Masalah Masalah
Terpilih
1 Rendahn Kesadaran petugas untuk Penekanan
ya memberikan Askep yang 1. Peningkatan pelatiahan terhadap
Cakupan berkualitas masih rendah. petugas dari Dinas tupoksi
keluarga 1. Pelatihan dari Dinas Kesehatan petugas
selesai Kesehatan (- ) 2. Penekanan terhadap
dibina 2. Motivasi petugas untuk tupoksi petugas
(87,6 %) memberikan Askep yang 3. Pemberian reward and
benar masih kurang. funisment dari
Reward and Funismentt dari pimpinan
Pimpinan

Petugas merangkap Pembuatan Jadwal dalam Pembuatan


pelayanan dalam gedung Gedung dan luar Gedung jadwal
dalam
gedung dan
luar gedung
Pelaksanaan alur dan prostaf 1. Penekanan Alur Protap Peningkatan
kegiatan belum maksimal. kegiatan sosialisasi
1. kepatuhan alur dan Protaf 2. Reward dan funisment alur dan
masih kurang 3. Peningkatan protap
2. koordinasi lintas program Koordinasi lintas kegiatan
belum maksimal Program
3. sosialisasi alur dan protap 4. Peningkatan Sosialisasi
kegiatan alur dan Protaf
Kegiatan
Kegiatan Monitoring dan 1. peningkatan pertemuan Peningkatan
evaluasi belum optimal mingguan pertemuan
1. Pelaksanaan pertemuan 2. Peningkatan Monev mingguan
mingguan belum optimal. 3. Peningkatan pembinaan
2. Pembinaan dari Dinkes (-) dari Dinkes
3. Follow uap terhadap hasil 4. Pelaksanaan hasil
evaluasi kegiatan belum Evaluasi kegiatan
optimal
Penekanan terhadap 1. Peningkatan reward dan Penekanan
komitmen peningkatan Funisment terhadap
kualitas kunjunagan 2. peningkatan monev frekuensi
pembinaan belum maksimal. cakupan keluarga kunjungan
1. reward dan Funisment mandiri pembinaan
belum optimal 3. penekanan terhadap keluarga
2. monev terhadap cakupan Kunjungan rawan
keluarga mandiri belum pembinaan keluarga minimal 6x
optimal. rawan minimal 6x untuk
3. Frekuensi kunjungan untuk 1 keluarga. keluarga.
belum sesuai protap ( min
6 kali).
Buku panduan dan format Pengadaan sarana buku Pengadaan
Askep (-) panduan sarana buku
panduan
Dana untuk transportasi Pengadaan transportasi Pengadaan
petugas masih kurang petugas transportasi
petugas
Sebagian masyarakat 1. validasi data keluarga validasi data
mobilisasi masih tinggi rawan. keluarga
1. validasi keluarga rawan rawan.
tidak maksimal
4.2.8 Gaan Chart

WAKTU DALAM BULAN


No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Penekanan terhadap tupoksi


petugas
Petugas merangkap
2
pelayanan dalam gedung

3 Sosialisasi alur dan protap


kegiatan

4 Pertemuan mingguan

Penekanan terhadap
5 frekuensi kunjungan
pembinaan min 6 x
6 Pengadaan sarana buku
panduan
Pengadaan transfortasi
7
petugas
Validasi data keluarga
8
rawan
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kegiatan Keperawatan Komunitas yang telah

dipaparkan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada umunya kegiatan Program Keperawatan Komunitas di

Puskesmas Susukan sudah dilaksanakan dengan melibatkan

seluruh pelaksana Keperawatan di Puskesmas Susukan telah

sesuai denag juknis Asuhan Keperawatan dai DinasKesehatan

Kabupaten Cirebon.

2. Target Cakupan kegiatan tahun 2016 adalah 88 % dari total

sasaran keluarga rawan (6355 KK miskin). Target di tahun 2015

targetnya adalah 35 % dari Keseluruhan sasaran keluarga rawan

(169 KK rawan)

3. Cakupan kegiatan Keperawatan Komunitas pada tahun 2016

adalah 149 keluarga miskin yang mendapatkan asuhan

Keperawatan Komunitas 194 diantaranya sudah selesai dibina (

130,2 %)

4. Cakupan Keluarga mandiri III/IV tahun 2016 adalah 170 dari

total keluarga rawan yang mendapatkan asuahan keperawatan

komunitas. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan ini masih

rendah karena di harapkan hasil akhir dari pembinaan keluarga

rawan secara keseluluhan mencapai KM III/IV.


5.2 SARAN

1. Diperlukan pembinaan kepada petugas secara lebih intensif dan

berkesinambungan serta evaluasi hasil pelaksanaan program

secara periodik.

2. diperlukan subsidi sarana prasarana yang diburuhkanuntuki

menunjang kegiatan Program Keperawatan Komunikasi

PENUTUP

Laporan tahunan ini di harapkan dapat memberikan gambaran tentang

kegiatan keperawatan Komunitas yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas

Susukan selama Tahun 2016. Dan untuk tercapainya kegiatan Keperawatan

Koperkom yang lebih baik, diperlukan adanya kerjasama, keterpaduan dan

dukungan dari lintas program dan linta sektoral masyarakat untuk

mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan Profesional.

Mengetahui

Kepala UPT Puskesmas Susukan Koordinator Program

dr. H. Andi Ridwan Sunari


NIP.19710223 200112 1 002 NIP.19800210 200701 2

008

Anda mungkin juga menyukai