Anda di halaman 1dari 12

Deep Vein Thrombosis

(DVT)

Pengertian Deep Vein Thrombosis (DVT)


DVT adalah kondisi dimana bekuan darah dalam bentuk deep vein(vena dalam), biasanya di
kaki.
Ada dua tipe dari vena-vena di kaki; vena-vena superficial (dekat permukaan) dan vena-
vena deep (yang dalam). Vena-vena superficial terletak tepat dibawah kulit dan dapat terlihat
dengan mudah pada permukaan. Vena-vena deep, berlokasi dalam didalam otot-otot dari kaki.
Darah mengalir dari vena-vena superficial ke dalam sistem vena dalam melalui vena-vena
perforator yang kecil. Vena-vena superficial dan perforator mempunyai klep-klep (katup-katup)
satu arah yang mengalirkan darah balik ke jantung ketika vena-vena ditekan atau ketika tubuh
beraktivitas.
Bekuan darah (thrombus) dalam sistem vena dalam dari kaki sebenarnya tidak berbahaya.
Situasi menjadi mengancam nyawa ketika potongan dari bekuan darah terlepas (embolus,
pleural=emboli), berjalan melalui jantung ke dalam sistem peredaran paru, dan menyangkut
dalam paru. Diagnosis dan perawatan dari deep venous thrombosis (DVT) dimaksudkan untuk
mencegah pulmonary embolism.
Bekuan-bekuan dalam vena-vena superficial tidak memaparkan bahaya yang menyebabkan
pulmonary emboli karena klep-klep vena perforator bekerja sebagai saringan untuk mencegah
bekuan-bekuan memasuki sistem vena dalam. Mereka biasanya tidak berisiko menyebabkan
pulmonary embolism.

Penyebab-Penyebab Deep Vein Thrombosis

Imobilitas (Keadaan Tak Bergerak)

Perjalanan dan duduk yang berkepanjangan, seperti penerbangan-penerbangan pesawat


yang panjang ("economy class syndrome"), mobil, atau perjalanan kereta api
Opname rumah sakit
Operasi
Trauma pada kaki bagian bawah dengan atau tanpa operasi atau gips
Kehamilan, termasuk 6-8 minggu setelah partum
Kegemukan

Hypercoagulability (Pembekuan darah lebih cepat daripada biasanya)

Obat-obat (contohnya, pil-pil pengontrol kelahiran, estrogen)


Merokok
Kecenderungan genetik
Polycythemia (jumlah yang meningkat dari sel-sel darah merah)
Kanker

Trauma pada vena

Patah tulang kaki


Kaki yang memar
Komplikasi dari prosedur yang invasif dari vena

Gejala-Gejala Deep Vein Thrombosis

kemerahan,
kehangatan,
kepekaan, dan pembengkakan

Gejala-gejala mungkin meniru infeksi atau cellulitis dari kaki.


Tanda yang paling dapat dipercaya adalah bengkak dan edema dari ekstremitas yang
bersangkutan. Pembengkakan disebabkan oleh peningkatan volume intravaskuler akibat
bendungan darah vena ; edema menunjukan adanya perembesan darah di sepanjang membrane
kapiler memasuki jaringan interstisial yang terjadi karena peningkatan tekanan hidrostatik. Vena
permukaan dapat juga berdilatasi karena obstruksi aliran ke system dalam.
Nyeri adalah gejala yang paling umum ; biasanya dilukiskan sebagai sakit atau berdenyut
dan bias berat. Berjalan dapat memperparah nyeri. Nyeri tekan pada ekstremitas yang terserang.
Tanda homan positif dianggap sebagai tanda DVT yang tidak terlalu dapat dipercaya. Nyeri di
paha atau betissewaktu penggembungan manset disebut tanda lowenburg.

Mendiagnosa Deep Vein Thrombosis

Ultrasound sekarang adalah metode standar untuk mendiagnosa deep vein thrombosis.
Teknisi ultrasound mungkin mampu untuk menentukan apakah ada bekuan, dimana ia berlokasi
di kaki, dan berapa besarnya. Ultrasound lebih baik digunakan untuk melihat vena-vena di atas
lutut dibanding pada vena-vena di bawah lutut.
D-dimer adalah tes darah yang dapat digunakan sebagai tes penyaringan (screening) untuk
menentukan apakah ada bekuan darah. D-dimer adalah kimia yang dihasilkan ketika bekuan
darah dalam tubuh secara berangsur-angsur larut/terurai. Tes digunakan sebagai indikator positif
atau negatif. Jika hasilnya negatif, maka tidak ada bekuan darah. Jika tes D-dimer
positif,menunjukan adanya deep vein thrombosis karena banyak situasi-situasi akan mempunyai
hasil positif yang diharapkan (contohnya, dari operasi, jatuh, atau kehamilan). Untuk sebab itu,
pengujian D-dimer harus digunakan secara selektif.

Perawatan Deep Vein Thrombosis (DVT)

Deep venous thromboses

Deep venous thromboses atau thrombos-thrombos vena dalam yang terjadi di bawah lutut
cenderung tidak embolisasi (terlepas). Hal ini dapat diamati dengan rentetan ultrasounds untuk
memastikan mereka tidak meluas ke atas lutut. Pada saat yang sama, penyebab dari deep vein
thrombosis mungkin perlu ditujukan.
Perawatan untuk deep venous thrombosis di atas lutut adalah antikoagulasi, kecuali ada
kontraindikasi. Kontraindikasi-kontraindikasi termasuk operasi besar (karena antikoagulasi akan
mengencerkan semua darah dalam tubuh, tidak hanya yang di kaki, bahkan akan menjurus pada
persoalan-persoalan perdarahan yang signifikan).
Antikoagulasi mencegah pertumbuhan yang lebih jauh dari bekuan darah dan mencegahnya
dari pembentukan embolus yang dapat berjalan ke paru.
Antikoagulasi terdiri dari dua langkah. Warfarin (Coumadin) adalah obat pilihan untuk
antikoagulasi.Namun mungkin memerlukan waktu satu minggu atau lebih untuk darahnya
mengencer secara tepat. Oleh karena itu, heparin berat molekul rendah enoxaparin (Lovenox)
dimasukan pada saat yang bersamaan. enoxaparin mengencerkan darah melaui mekanisme yang
berbeda dan digunakan sebagai terapi penghubung (jembatan) hingga warfarin telah mencapai
tingkat therapeutiknya. Suntikan-suntikan enoxaparin dapat diberikan pada basis pasien rawat
jalan.
Untuk pasien-pasien yang mempunyai kontraindikasi-kontraindikasi pada penggunaan dari
enoxaparin (contohnya, gagal ginjal), heparin intravena dapat digunakan sebagai tindakan
pertama. Ini memerlukan opname di rumah sakit.
Dosis dari warfarin dimonitor dengan tes-tes darah yang mengukur waktu prothrombin atau
INR (international normalized ratio). Untuk deep vein thrombosis yang tidak rumit, lamanya
terapi dengan warfarin yang direkomendasikan adalah tiga sampai enam bulan.
Beberapa pasien mungkin mempunyai kontraindikasi-kontraindikasi untuk terapi warfarin,
contohnya seorang pasien dengan perdarahan di otak, trauma utama, atau operasi besar.
Alternatifnya mungkin dengan menempatkan saringan (filter) di inferior vena cava (vena utama
yang mengumpulkan darah dari kedua kaki-kaki) untuk mencegah emboli mencapai jantung dan
paru-paru. Saringan-saringan ini mungkin efektif namun mungkin juga mrupakan sumber dari
pembentukan bekuan yang baru.

Komplikasi-Komplikasi Deep Vein Thrombosis (DVT)

Pulmonary embolism adalah komplikasi utama dari deep vein thrombosis. Hal ini dapat
ditandai dengan nyeri dada dan sesak napas sehingga dapat mengancam nyawa. Lebih dari 90%
dari pulmonary emboli timbulya dari kaki.
Post-thrombotic syndrome dapat terjadi setelah deep vein thrombosis. Kaki yang
terpengaruh dapat menjadi bengkak dan nyeri secara kronis dengan perubahan-perubahan warna
kulit dan pembentukan borok-borok (ulcer) disekitar kaki dan pergelangan kaki.
Pencegahan Deep Vein Thrombosis

Compression stockings (kaos-kaki penekan) digunakan secara rutin. Stoking elastik


memeberi tekanan secara terus-menerus yang merata di seluruh permukaan betis, menurunkan
diameter vena superfisial di tungkai sehingga menaikkan aliran vena yang lebih dalam. Pasien-
pasien operasi berjalan keluar dari ranjang lebih dini dan dosis rendah heparin atau enoxaparin
digunakan untuk deep vein thrombosis prophylaxis (langkah-langkah yang diambil untuk
mencegah DVT).
Untuk mereka yang berwisata / bepergian jauh, disarankan untuk berdiri dan berjalan setiap
beberapa jam, memakai pakaian longgar, minim air yang cukup, tidak meminum minuman
berkafein seperti kopi.
Alat penekanan Pneumatik Intermitten (IPC) dapat digunakan dengan stocking elastik untuk
mencegah DVT. Alat IPC tersusun atas pengontrol listrik yang dihubungkan dengan pipa udara
ke pembalut tungkai. Pembalut tungkai terbagi dalam banyak kompartemen yang secara
berurutan akan terisi dan memberi tekanan pada tumit, betis, dan paha sebesar 35 55mmHg
sehingga dapat menigkatkan kecepatan darah.. Compression stockings bermanfaat dalam
mencegah pembentukan deep vein thrombosis dimasa depan pada pasien-pasien dengan sejarah
bekuan sebelumnya.

Asuhan Keperawatan DVT


Pengkajian
Pasien dengan riwayat varises, hiperkoagulasi, penyakit neoplasma, penyakit kardiovaskuler,
pembedahan mayor yang baru saja dilakukan atau cedera, obesitas, manula.
- Tanyakan pada pasien mengenai adanya nyeri tungkai, rasa berat,setiap adanya gangguan fungsi
atau edema.
- Lakukan inspeksi tungkai mulai dari selangkangan kaki, perhatikan perbedaan antara keduanya,
ukur dan catat lingkar betis
- Perhatikan setiap kenaikan suhu pada tungkai yang terkena ( untuk dapat menentukan perbedaan
suhu yan lebih efektif, dinginkan tangan dalam air, keringkan dan letakkan pada kedua tumit
pasien, pada kedua betis)
- Untuk menentukan daerah nyeri tekan dan trmbosis (terlihat segmen vena yang seperti kabel),
lakukan palpasi bagian medial tungkai dengan cermat dengan 3-4 jari, kemudian dilanjutkan
mengusapkan tangan pada tumit ke lutut dan selangkangan.

Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan gangguan aliran balik vena


2. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema kronis
pergelangan kaki
3. Resiko tinggi terhadap inefektifitas penatalaksanaan regimen terapeutik berhubungan
dengan kurang pengetahuan tentang pencegahan kekambuhan trombosis vena dalam dan
tanda-tand serta gejala-gejala komplikasi

Intervensi Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan gangguan aliran balik vena
Kriteria Hasil :
Klien dapat melaporkan penurunan nyeri setelah mendapatkan tindakan penghilangan nyeri
Kriteria pengkajian fokus :
Nyeri ( deskripsi, lokasi, durasi, intensitas (0-10), faktor-faktor pemberat, faktor-faktor
penghilang, tanda-tanda dan gejala yang menyertai)
Makna klinis :
- pengkajian dasar disertai memungkinkan evaluasi respon klien pada tindakan penghilangan
nyeri
Intervensi :
- Tinggika tungkai bawah yang sakit lebih tinggi dari ketinggian jantung untuk meningkatkan
drainase vena
Rasional : nyeri vena biasanya diperburuk dengan posisi kaki menggantung dan sedikit
menghilang dengan meninggikan kaki.
- Jelaskan perlunya mengindari
Aspirin
Obat-obatan yang mengandung aspirin ( bismuth, pepto-bismol, alka-seltzer, beberapa ramuan
tradisional yang dingin dan menimbulkan alergi)
Obat nonsteroid antiinflamasi ( advil, midol, motrin, indocin, felden,)
Rasional : produk ini mempengaruhi koagulasi trmbosit plasma
Dokumentasi :
Catatan pemberian obat, tipe, rute, dosis dari semua obat
Catatan perkembangan respon terhadap tindakan penghilang nyeri

2. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema kronis pergelangan
kaki

Kriteria pegkajian fokus :


- pemahaman klien tentang trombosis vena dalam dan akibatnya
- kondisi kulit pada pergelangan kaki
makna klinis :
- pemahaman klien tentang kemungkinan komplikasi dapat mendorong kepatuhan pada
pantangan dan latihan
- pengkajian dasar memungkinkan deteksi adanya perubahan status
Intervensi :
- Ajarkan klien tentang kerentanan kulit pada pergelangan kaki terhadap pengaruh insufisiensi
vena kronik
Rasional : sindrom pascaflebitis disebabkan oleh inkompetensi katup pada vena dalam,
mengibatkan edema, perubahan pigmentasi dan statis dermatitis.
- Ajarkan klien untuk menghindari situasi yang mengganggu sirkulasi tungkai ( duduk dalam
waktu yang lama,dl)
Rasional : gangguan sirkulasi tungkai dapat meningkatkan berulangnya trombosis vena dalam
- Ajarkan klien untuk melakukan latihan tungkai setiap jam, bila mungkin
Rasional : latihan tungkai meningkatkan efek pemompaan otot pada vena dalam, memperbaiki
aliran balik vena
- Bila etrjadi edema pergelangan kaki, anjurkan untuk menggunakan stoking penyangga
Rasional : stoking elastis mengurangi pooling vena oleh latihan bahkan tekanan pada tungkai
dan meningkatkan aliran vena dalam dengan menurunkan diameter vena superfisial.
- Ajarkan klien untuk segera melaporkan adanya cedera atau lesi
Rasional : penurunan sirkulasi dapat menyebabkan cedera minor menjadi buruk dan serius
- Instruksikan klien untuk segera melaporkan riwayat trombosis kapan saja klien akan dirawat
dikemudian
Rasional : klien resiko tinggi harus mewaspadakan staf keperawatan dan medis sehingga dapat
dilakukan tindakan pencegahan
Dokumentasi :
- Kondisi pergelangan kaki saat ini
- penyuluhan klien
- respon klien terhadap penyuluhan

3. Resiko tinggi terhadap inefektifitas penatalaksanaan regimen terapeutik berhubungan dengan


kurang pengetahuan tentang pencegahan kekambuhan trombosis vena dalam dan tanda-tand serta
gejala-gejala komplikasi
Kriteria hasil :
Kriteria hasil pada diagnosa ini berkaitan dengan kriteria hasil perencanaan pemulangan.
Kriteria pengkajian fokus :
- pengetahuan tentang patologi trombosis vena dalam dan tindakan pencegahan
- kesiapan dan kemampuan untuk menyerap informasi
makna klinis :
- pengkajian ini memberikan pedoman penyuluhan klien dan keluarga
- klien atau keluarga yang tidak mencapai tujuan penyuluhan akan memerlukan rujukan untuk
bantuan pascapemulangan
Intervensi :
- Jelaskan anatomi dan fisiologi vena yang relevan meliputi :

a. anatomi vena tungkai


b. fungsi katup vena
c. pentingnya kerja pemompaan otot

- Ajarkan patofisiologi tentang tombosis vena dalam, meliputi :


a. efek trombosis pada katup
b. tekanan hidrostatik pada sistem kapiler
c. tekanan yang disebarkan pada sistem kapiler
d. tekanan pada jaringan subkutan
Rasional 1,2 : penyuluhan ini membantu menguatkan pentingnya mematuhi instruksi
(pantangan, latihan)
- Ajarkan tindakan pencegahan :
a. melakukan program latihan reguler ( jalan-jalan atau berenang)
rasional : latihan ini meningkatkan tonus otot dan efek pemompaan vena
b. hindari imobilitas
rasional : imobilisasi meningkatkan statis vena
c. tinggikan tungkai kapan saja memungkinkan
rasional : peningian tungkai mengurangi pooling vena dan meningkatkan arus balik vena
d. gunakan stoking penyangga elastik (catatan : stoking ini harus diperiksa oleh tenaga pelayanan
kesehatan untuk memastikan kesesuaiannya)
rasional : penggunaan stoking penyokong yang dijual bebeas masih kontroversial
e. gunakan alat penyokong tambahan bila terpajan pada resiko tambahan ( pompa kompresi atau
duk ace bila diperlukan imobilitas lama)
rasional : kompresi elastis eksternal atau pompa kompresi dapat memberikan tekanan eksternal
selama periode imobilisasi
- bila klien dipulangkan dengan terapi antikoagulan, untuk informasi lebih rinci rujuk pada
rencana perawatan Terapi Antikoagulan
Rasional : terapi heparin dosis rendah telah menunjukan manfaat pencegahan trombosis vena
dalam pada klien yan tidak mempunyai kontraindikasi terhadap terapi ini
- Jelaskan kebutuhan untuk melakukan hal berikut :
a. pertahankan masukan cairan 2500mL / hari kecuali ada kontraindikasi
rasional : hidrasi adekuat mencegah peningkatan viskositas darah
b. berhenti merokok
rasional : nikotin adalah vasokontsriktor poten
c. pertahankan berat badan ideal
rasional : obesitas meningkatkan kompresi pembuluh darah dan menyebabkan
hiperkoegulabilitas
d. hindari stoking yang dijual bebas
rasional : stoking yang dijual bebas mengkonstriksikan pembuluh darah, menyebabkan poolig
pada vena
- Ajarkan klien dan keluarga agar tetap mengawasi dan segera melaporkan gejala-gejala ini :
a. penurunan sensasi pada tungkai atau telapak kaki
b. dingin atau kebiruan pada tungkai atau telapak kaki
c. peningkatan nyeri atau bengkak pada tungkai atau telapak kaki
Rasional a,b,c : perubahan pada tungkai dan elapak kaki ini menunjukan luasnya bekuan yang
mengakibatkan gangguan sirkulasi dan inflamasi
d. nyeri dada atau dipsneu mendadak
rasional : nyeri dada atau dipsnea tiba-tiba dapat menunjukan embolisme paru
- Instruksikan klien dan keluarga untuk minta nasihat pemberi pelayanan kesehatan tentang
riwayat trombosis vena dalam ( mis ; sebelum pembedahan )
Rasional : orang dengan DVT sebelumnya beresiko 4x lebih besar untuk terjadinya DVT baru
Dokumentasi :
- Catatan ringkasan pulang
- Penyuluhan klien
- Status atau pencapaian hasil
A.price,Sylvia,dkk.1995.Patofisiologi Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
R.Sjamsuhidajat,dkk.2005.Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Brunner, Suddarth.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Taber,Ben-zion.1994.Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Carpenito,Linda Juall.1999.Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
www.halohalo.co.id/berita/berita/12/3/1767/Varises,%20Penyebab%20dan%20Cara%20Mengatas...
- 70k - Tembolok - Halaman sejenis

http://kumpulan-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2009/01/asuhan-keperawatan-pada- pasien-
dengan_6374.html

Anda mungkin juga menyukai