Deep Vein Thrombosis
Deep Vein Thrombosis
(DVT)
kemerahan,
kehangatan,
kepekaan, dan pembengkakan
Ultrasound sekarang adalah metode standar untuk mendiagnosa deep vein thrombosis.
Teknisi ultrasound mungkin mampu untuk menentukan apakah ada bekuan, dimana ia berlokasi
di kaki, dan berapa besarnya. Ultrasound lebih baik digunakan untuk melihat vena-vena di atas
lutut dibanding pada vena-vena di bawah lutut.
D-dimer adalah tes darah yang dapat digunakan sebagai tes penyaringan (screening) untuk
menentukan apakah ada bekuan darah. D-dimer adalah kimia yang dihasilkan ketika bekuan
darah dalam tubuh secara berangsur-angsur larut/terurai. Tes digunakan sebagai indikator positif
atau negatif. Jika hasilnya negatif, maka tidak ada bekuan darah. Jika tes D-dimer
positif,menunjukan adanya deep vein thrombosis karena banyak situasi-situasi akan mempunyai
hasil positif yang diharapkan (contohnya, dari operasi, jatuh, atau kehamilan). Untuk sebab itu,
pengujian D-dimer harus digunakan secara selektif.
Deep venous thromboses atau thrombos-thrombos vena dalam yang terjadi di bawah lutut
cenderung tidak embolisasi (terlepas). Hal ini dapat diamati dengan rentetan ultrasounds untuk
memastikan mereka tidak meluas ke atas lutut. Pada saat yang sama, penyebab dari deep vein
thrombosis mungkin perlu ditujukan.
Perawatan untuk deep venous thrombosis di atas lutut adalah antikoagulasi, kecuali ada
kontraindikasi. Kontraindikasi-kontraindikasi termasuk operasi besar (karena antikoagulasi akan
mengencerkan semua darah dalam tubuh, tidak hanya yang di kaki, bahkan akan menjurus pada
persoalan-persoalan perdarahan yang signifikan).
Antikoagulasi mencegah pertumbuhan yang lebih jauh dari bekuan darah dan mencegahnya
dari pembentukan embolus yang dapat berjalan ke paru.
Antikoagulasi terdiri dari dua langkah. Warfarin (Coumadin) adalah obat pilihan untuk
antikoagulasi.Namun mungkin memerlukan waktu satu minggu atau lebih untuk darahnya
mengencer secara tepat. Oleh karena itu, heparin berat molekul rendah enoxaparin (Lovenox)
dimasukan pada saat yang bersamaan. enoxaparin mengencerkan darah melaui mekanisme yang
berbeda dan digunakan sebagai terapi penghubung (jembatan) hingga warfarin telah mencapai
tingkat therapeutiknya. Suntikan-suntikan enoxaparin dapat diberikan pada basis pasien rawat
jalan.
Untuk pasien-pasien yang mempunyai kontraindikasi-kontraindikasi pada penggunaan dari
enoxaparin (contohnya, gagal ginjal), heparin intravena dapat digunakan sebagai tindakan
pertama. Ini memerlukan opname di rumah sakit.
Dosis dari warfarin dimonitor dengan tes-tes darah yang mengukur waktu prothrombin atau
INR (international normalized ratio). Untuk deep vein thrombosis yang tidak rumit, lamanya
terapi dengan warfarin yang direkomendasikan adalah tiga sampai enam bulan.
Beberapa pasien mungkin mempunyai kontraindikasi-kontraindikasi untuk terapi warfarin,
contohnya seorang pasien dengan perdarahan di otak, trauma utama, atau operasi besar.
Alternatifnya mungkin dengan menempatkan saringan (filter) di inferior vena cava (vena utama
yang mengumpulkan darah dari kedua kaki-kaki) untuk mencegah emboli mencapai jantung dan
paru-paru. Saringan-saringan ini mungkin efektif namun mungkin juga mrupakan sumber dari
pembentukan bekuan yang baru.
Pulmonary embolism adalah komplikasi utama dari deep vein thrombosis. Hal ini dapat
ditandai dengan nyeri dada dan sesak napas sehingga dapat mengancam nyawa. Lebih dari 90%
dari pulmonary emboli timbulya dari kaki.
Post-thrombotic syndrome dapat terjadi setelah deep vein thrombosis. Kaki yang
terpengaruh dapat menjadi bengkak dan nyeri secara kronis dengan perubahan-perubahan warna
kulit dan pembentukan borok-borok (ulcer) disekitar kaki dan pergelangan kaki.
Pencegahan Deep Vein Thrombosis
Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan gangguan aliran balik vena
Kriteria Hasil :
Klien dapat melaporkan penurunan nyeri setelah mendapatkan tindakan penghilangan nyeri
Kriteria pengkajian fokus :
Nyeri ( deskripsi, lokasi, durasi, intensitas (0-10), faktor-faktor pemberat, faktor-faktor
penghilang, tanda-tanda dan gejala yang menyertai)
Makna klinis :
- pengkajian dasar disertai memungkinkan evaluasi respon klien pada tindakan penghilangan
nyeri
Intervensi :
- Tinggika tungkai bawah yang sakit lebih tinggi dari ketinggian jantung untuk meningkatkan
drainase vena
Rasional : nyeri vena biasanya diperburuk dengan posisi kaki menggantung dan sedikit
menghilang dengan meninggikan kaki.
- Jelaskan perlunya mengindari
Aspirin
Obat-obatan yang mengandung aspirin ( bismuth, pepto-bismol, alka-seltzer, beberapa ramuan
tradisional yang dingin dan menimbulkan alergi)
Obat nonsteroid antiinflamasi ( advil, midol, motrin, indocin, felden,)
Rasional : produk ini mempengaruhi koagulasi trmbosit plasma
Dokumentasi :
Catatan pemberian obat, tipe, rute, dosis dari semua obat
Catatan perkembangan respon terhadap tindakan penghilang nyeri
2. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema kronis pergelangan
kaki
http://kumpulan-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2009/01/asuhan-keperawatan-pada- pasien-
dengan_6374.html