Abstrak
Air merupakan kebutuhan dasar bagi manusia karena diperlukan antara lain untuk rumah tangga,
industri dan pertanian dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, harus
diperhatikan kualitas dan kuantitas. Hal ini mendorong pemerintah untuk mencanangkan program
kesehatan wajib seperti program upaya kesehatan lingkungan yang salah satunya adalah pengawasan
sarana air bersih. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 insiden diare untuk seluruh kelompok umur
di Indonesia adalah 3.5%. Berdasarkan data Riskesdas 2010 juga diketahui cakupan sumber air bersih
dipedesaan sebesar 67,6%. Evaluasi program pengawasan sarana air bersih di Puskesmas Kecamatan
Pedes, Kabupaten Karawang Periode Desember 2015 sampai dengan November 2016 ini dilakukan
dengan membandingkan data cakupan program di Puskesmas Kecamatan Pedes terhadap tolok ukur
yang ditetapkan menggunakan pendekatan sistem. Dimana dari hasil evaluasi didapatkan empat
masalah dan diambil dua prioritas masalah, yakni cakupan rumah penduduk yang menggunakan
sarana air bersih di wilayah kerja Puskesmas Pedes masih kurang yaitu sebesar 50,43% dari target
80% dan cakupan inspeksi sarana air bersih sebesar 22,90% yang juga belum memenuhi target
sebesar 80%. Dimana penyebab masalah yang ditemukan adalah tidak adanya pemberdayaan
masyarakat untuk menjadi kader yang terlatih dan kurangnya kerjasama lintas program maupun lintas
sektoral, tidak ada laporan rincian penggunaan dana yang diterima dan yang digunakan, adanya
perencanaan tertulis namun tidak terinci seperti dimana, kapan dan bagiamana kegiatan akan
dilakukan dan pelaksanaannya yang tidak teratur. Bila hal tersebut dapat diatasi, diharapkan tingkat
pencapaian cakupan pengawasan sarana air bersih pada periode berikutnya dapat meningkat.
Kata kunci: sarana air bersih, evaluasi program, Puskesmas Pedes
Pendahuluan
Air merupakan kebutuhan dasar standar kualitas dapat menimbulkan
bagi manusia karena diperlukan antara lain gangguan kesehatan.2 Menurut data
untuk rumah tangga, industri dan pertanian UNICEF tahun 2016 masih terdapat 663
dan meningkatkan derajat kesehatan juta orang yang menggunakan air yang
masyarakat. Oleh karena itu, harus tidak aman.3 Eschericihia coli merupakan
diperhatikan kualitas dan kuantitas.1 Air indikator pencemaran air.4 Air minum
bersih yang memenuhi syarat kesehatan yang terkontaminasi oleh bakteri ini dapat
harus bebas dari pencemaran, sedangkan menyebabkan penyakit gangguan saluran
air minum harus memenuhi standar yaitu pencernaan sehingga menyebabkan diare.
persyaratan fisik, kimia dan biologis Menurut Riskesdas 2013, insiden diare
karena air minum yang tidak memenuhi
untuk seluruh kelompok umur di Indonesia 2010 diketahui daerah perkotaan memiliki
adalah 3.5%.5 cakupan sumber air bersih sebesar 90,1%,
Di Indonesia, dari data Susenas sedangkan dipedesaan sebesar 67,6%.8
(Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun Sementara itu, cakupan pemakaian sarana
2009 diketahui akses masyarakat terhadap air bersih di Puskesmas Pedes periode
air minum baik air minum dari sumber Desember 2015 sampai dengan November
perpipaan maupun gabungan perpipaan 2016 hanya mencapai 50,43% dengan
dan nonperpipaan yang terlindung target yaitu 80% dalam waktu satu tahun.
mengalami peningkatan, tetapi Berdasarkan masalah di atas maka perlu
peningkatan yang masih landai.6 dilakukan evaluasi program mengenai
Pertumbuhan pencapaian akses masyarakat sarana air bersih di Puskesmas Pedes
terhadap air minum yang rendah periode Desember 2015 sampai dengan
disebabkan oleh beberapa hal, antara lain November 2016.
belum tersedianya sarana yang memadai. Rumusan Masalah
Menurut Lenton dan Wright pada Berdasarkan latar belakang yang telah
tahun 2004 telah mengidentifikasi diuraikan diatas, masalah yang didapat
beberapa kendala terkait keberhasilan berupa:
penyediaan air bersih di dunia, yaitu faktor 1. Menurut data UNICEF tahun 2016
politis seperti sektor air bersih dan sanitasi masih terdapat 663 juta orang yang
yang belum menjadi prioritas. Kemudian menggunakan air yang tidak aman.
finansial yaitu kemiskinan, institusional 2. Menurut Riskesdas 2013, insiden
atau kurangnya lembaga yang tepat, tidak diare untuk seluruh kelompok
berfungsinya lembaga yang ada dan teknis umur di Indonesia adalah 3.5%.
seperti faktor iklim yaitu banjir dan 3. Dari data Riskesdas 2010 diketahui
kekeringan.7 Ketidakberlanjutan pelayanan daerah perkotaan memiliki cakupan
air bersih sering disebabkan oleh sumber air bersih sebesar 90,1%.
kurangnya partisipasi masyarakat dan Sedangkan di pedesaan sebesar
kurangnya penerimaan masyarakat 67,6%.
terhadap teknologi baru. Salah satu faktor 4. Cakupan pemakaian sarana air
yang sangat berpengaruh pada upaya bersih di Puskesmas Pedes periode
penyediaan air bersih adalah kemiskinan. Desember 2015 sampai dengan
Kondisi Indonesia tidak jauh November 2016 hanya mencapai
berbeda dengan kondisi di negara 50,43% dengan target yaitu 80%
berkembang lainnya. Dari data Riskesdas dalam waktu satu tahun.
Tujuan Umum 4. Laporan bulanan jumlah dan jenis
Untuk mengetahui masalah, sarana air bersih yang memenuhi
penyebab masalah dan penyelesaian syarat
masalah pada program pengawasan sarana 5. Laporan bulanan hasil pemeriksaan
air bersih agar dapat meningkatkan mutu sarana air bersih yang di inspeksi
dan jangkauan program pengawasan yang tingkat risiko pencemaran
sarana air bersih secara optimal di di rendah
wilayah kerja Puskesmas Pedes, 6. Laporan jumlah sampel air dari
Kabupaten Karawang, Periode Desember sarana air bersih yang memenuhi
2015 sampai dengan November 2016 syarat
dengan harapan dapat menurunkan angka 7. Pencatatan dan Pelaporan
kejadian kesakitan akibat faktor risiko
tidak memadainya sarana air bersih. Evaluasi program ini dilaksanakan
dengan pengumpulan data, pengolahan
Sasaran
data, analisis data, dan interpretasi data
Seluruh sarana air bersih di
dengan menggunakan pendekatan sistem
wilayah kerja Puskesmas Pedes,
dengan cara membandingkan cakupan
Kabupaten Karawang, Periode Desember
program pengawasan sarana air bersih di
2015 sampai dengan November 2016.
Puskesmas Pedes, Kabupaten Karawang
Periode Desember 2015 sampai dengan
Materi dan Metode
November 2016 terhadap tolok ukur yang
Materi yang dievaluasi dalam
ditetapkan sehingga dapat ditemukan
program ini terdiri dari laporan kegiatan
masalah yang ada dari program
bulanan program pengawasan sarana air
pengawasan sarana air bersih di
bersih di Puskesmas Pedes, Kabupaten
Puskesmas Pedes kemudian dibuat usulan
Karawang Periode Desember 2015 sampai
dan saran sebagai pemecahan masalah
dengan November 2016, yang terdiri dari:
tersebut berdasarkan penyebab masalah
1. Hasil pendataan jumlah dan jenis
yang ditemukan dari unsur-unsur sistem.
sarana air bersih
2. Hasil pemetaan sarana air bersih
Tolok Ukur
3. Hasil pendataan jumlah penduduk
Tolok ukur merupakan nilai acuan
yang menggunakan sarana air
yang telah ditetapkan pada tiap variabel
bersih
sistem yang terdiri dari variabel masukan,
proses, keluaran dan umpan balik. Tolok
ukur digunakan sebagai pembanding atau yang terdiri dari laki-laki sebanyak 30.312
target yang harus dicapai dalam program jiwa dan perempuan sebanyak 24.994 jiwa.
pengawasan sarana air bersih. Berdasarkan Kepadatan penduduk tiap desa tidak
Pedoman Penggunaan dan Pemeliharaan merata, pada tahun 2016 kepadatan
Sarana Penyediaan Air Bersih dan penduduk di Puskesmas Pedes Kecamatan
Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Pedes dengan kepadatan tertinggi terdapat
dikatakan bahwa sarana air bersih di Desa Jati Mulya dan desa kepadatan
dibangun dengan maksud agar masyarakat terendah terdapat di Desa Malang Sari.
memperoleh kemudahan dalam
mendapatkan air bersih. Program pengawasan sarana air
bersih dapat dicapai dengan adanya
Penyajian Data beberapa kegiatan bulanan yang dilakukan
UPTD Puskesmas Pedes terletak baik di dalam maupun di luar Puskesmas.
disebelah utara kota kabupaten yang Kegiatan pengawasan sarana air bersih
berjarak 35 km dari Kantor Pemda antara lain:
Kabupaten Karawang dengan waktu a) Dilakukan pemetaan SAB pada setiap
tempuh 90 menit menggunakan tingkat wilayah (RT, RW, dusun,
kendaraan roda empat. Lokasi gedung desa)
UPTD Puskesmas Pedes sendiri beralamat b) Pemeriksaan atau inspeksi sarana air
di Jl. Raya Pedes - Sungai Buntu, Desa bersih
Payung Sari, Kecamatan Pedes, Kabupaten Inspeksi dilakukan secara berkala
Karawang, Jawa Barat. UPTD Puskesmas minimal 3 kali perbulan.
Pedes memiliki wilayah kerja seluas 5.115 Pemeriksaan kualitas air bersih
Ha yang meliputi 8 desa, 68 rukun warga diperiksa secara fisik, yaitu tidak
(RW) dan 126 rukun tetangga (RT). berwarna, tidak berbau, tidak
Wilayah Administrasi Puskesmas Pedes keruh, tidak berasa, dan suhu
mencakup 8 desa yaitu, Desa Payungsari, dibawah suhu kamar. Pemeriksaan
Desa Karangjaya, Desa Kertarahaja, Desa secara lengkap terdapat di lampiran
Rangdumulya, Desa Labanjaya, Desa formulir inspeksi sanitasi air bersih.
Jatimulya, Desa Kertamulya dan Desa c) Pengambilan sampel air
Malangsari. Berdasarkan data dari Pengambilan sampel air dilakukan
masing-masing desa penduduk wilayah setelah menentukan titik pengambilan
kerja Puskesmas Pedes Kecamatan Pedes yang disesuaikan dengan jenis sarana air
pada tahun 2016 berjumlah 55.306 jiwa bersihnya. Untuk sumur pompa sampel
diambil setelah 5 menit air keluar, untuk e) Pencatatan dan Pelaporan
sumur gali sampel diambil dengan
Data kegiatan-kegiatan yang dilakukan
kedalaman 20 cm di bawah permukaan air,
oleh petugas lapangan dimasukkan ke
dan untuk PAM sampel diambil setelah 2
dalam format pencatatan pengawasan air
menit air keluar. Untuk pemeriksaan fisik
bersih (register dan formulir lain yang
jumlah air yang diambil sebanyak 2 liter,
diperlukan) seterusnya membuat penyajian
untuk pemeriksaan kimia jumlah air yang
atau visualisasi data dalam bentuk peta,
diambil sebanyak 5 liter, dan untuk
grafik atau tabel yang diperbaharui secara
pemeriksaan bakteriologis wadah
periodik (bulanan, triwulan dan tahunan).
penampungan harus steril dengan jumlah
Puskesmas yang melaksanakan kegiatan
air yang diambil sebanyak 100 ml,
ini melaporkannya kepada Dinas
kemudian diberi etiket dan dikirim ke
Kesehatan Kabupaten atau Kota (triwulan
laboratorium. Prosedur pengambilan
dan tahunan).
sampel secara lengkap terdapat di lampiran
SOP pengambilan sampel. Jumlah sarana Perumusan Masalah
air bersih yang mempunyai risiko Masalah-masalah yang ditemukan
pencemaran yang tinggi. Tingkat risiko pada evaluasi program Pengawasan Sarana
pencemaran air terbagi menjadi: Air Bersih di wilayah kerja Puskesmas
Pedes periode Desember 2015 sampai
AT (amat tinggi)
dengan November 2016 adalah sebagai
T (tinggi)
berikut:
S (sedang)
Masalah sebenarnya (menurut keluaran) :
R (rendah)
a. Cakupan rumah penduduk yang
dimana tidak ada jadwal dan dan bagaimana cara melakukan dan