PENDAHULUAN
Latar Belakang
lingkungan. Dampak dari aktivitas perusahaan tidak hanya dirasakan oleh pihak
perusahaan tidak hanya fokus pada kepentingan perusahaan saja, tetapi juga
Pada dasarnya, penerapan CSR di Indonesia telah diatur dalam beberapa peraturan
2007 tentang Perseroan Terbatas dan Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-
Perlu diingat pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah
dan industri saja, tetapi setiap insan manusia berperan untuk mewujudkan
mempertimbangkan pula faktor lingkungan hidup. Kini dunia usaha tidak lagi
melainkan sudah meliputi keuangan, sosial, dan aspek lingkungan biasa disebut
(Triple bottom line) sinergi tiga elemen ini merupakan kunci dari konsep
partner bisnis maupun risiko terhadap citra perusahaan (brand risk) tidak cukup
hanya taat kepada peraturan perundang - undangan. Tekanan secara nasional dan
bisnis korporasi. Tekanan ini datang antara lain dari para pemegang saham, LSM
kepentingan publik (public inter-est lawyers). Dalam hal ini CSR merupakan
banyak perhatian bagi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat luas dan
giatan dalam CSR pun masih dalam kontrol manejemen perusahaan (Freemand,
1984 dalam Mapisangka 2009:40-41). Lebih jauh lagi dalam lingkungan bisnis
yang perlu mendapatkan apresiasi. Apresiasi ini dapat diwujudkan dalam bentuk
masyarakat yang dilakukan oleh kegiatan CSR perusahaan. Hal ini karena
(2009:40-41).
Hal tersebut tentunya sangat jauh dari harapan dan tujuan ideal dari peranan CSR
berbagai tujuan, yakni hukum, ekonomi, moral, dan filantropi. Namun demikian,
dasarnya dapat diarahkan pada penguatan ekonomi rakyat yang berbasis usaha
PT. Yuan Teai Indonesia dalam menjalankan aktivitas bisnisnya selain berorientasi
untuk dapat berperan serta dalam pembangunan sosial dan ekonomi berkelanjutan
Berdasarkan uraian di atas mengenai CSR pada PT. Yuan Teai Indonesia
bermaksud mencari bentuk / hal yang disepakati dulu. Dari pengertian di atas
atas sesuatu yang telah disepakati terlebih dahulu. Sehingga implementasi akan
INDONESIA.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Penulis
b. Bagi Perusahaan
c. Bagi Almamater
perkuliahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu, salah satunya dilakukan oleh Andi
Penerapan program-program CSR PT. BIC tersebar pada berbagai aktivitas utama
corporate social issue dan corporate relation program secara signifikan memiliki
perusahaan di masa depan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Manfaat
Indonesia. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Program CSR ini, masih
tidak mewajibkan perusahaan tidak memiliki program CSR. Hal ini merupakan
Industri.Dalam serba ketidak pastian ini Forum Ekonomi Dunia melalui Global
disepakati bahwa CSR jadi wujud komitmen dunia usaha untuk membantu PBB
2015. Pantas untuk dicatat tujuan ini jelas maha berat, mengingat pertumbuhan
Wahyuni (2010) Implementasi Hasil penelitian ini dapat disimpulkan - Corporate Sistem Teknik pengumpulan
Tanggung bahwa Manfaat praktisnya adalah
jawab sosial kajian-kajiannya dapat dimanfaatkan Responsibility data menggunakan survey
Perusahaan : oleh perusahaan dan masyarakat untuk - Jenis penelitian an
Implikasinya meningkatkan kinerja dan Kualitataif documentasi
pada Model kesejahteraannya. - teknik analisis
Pengembangan data menggunakan
strategi data collection,
perusahaan di data reduksi,
masa depan data display
dan conclusion
Chairil N. Siregar Analisis Program CSR ini, masih menyimpan - Obyek penelitian - Teknik pengumpulan
(2007) Sosiologis banyak polemik di kalangan departemen mengenai data menggunakan
Terhadap Hukum dan HAM yang Berusaha Implementasi CSR documentasi, survey,
Implementasi mewajibkan CSR bagi perusahaan, FGD,
Corporate sedangkan Departemen perindustrian - Teknik keabsahan
Sistem tidak mewajibkan perusahaan tidak data menggunaan
Responsibility memiliki program CSR. Hal ini credibelity, triangulasi.
Pada Masyarakat merupakan Full Anomali (terbalik-
Indonesia balik).Departemen Hukum dan HAM
yang seharusnya mendukung pengusaha
karena azas kebebasan,
malah mewajibkan CSR sedangkan
Departemen Perindustrian yang
Mestinya diwajibkan CSR justru
dibebaskan dari tuntutan kewajiban
CSR. Dikalangan perusahaan dan
Industri.Dalam serba ketidak pastian ini
Forum Ekonomi Dunia melalui Global
Govermance Initiative menggelar World
Business Council For Sustainablle
Development di New York pada tahun
2005, salahsatu deklarasi penting
disepakati bahwa CSR jadi wujud
komitmen dunia usaha untuk membantu
PBB dalam merealisasikan Millennium
Development Goalds (MDGs). Adapun
tujuan utama MDGs adalah mengurangi
separuh kemiskinan dan kelaparan
ditahun 2015.
Beberapa pengertian CSR dari beberapa penulis yang berbeda. Bowen (1953),
arus tindakan yang di inginkan dalam hubungan dengan tujuan dan nilai
(1991) dalam Wahyuni (2009:4) mengatakan bahwa, gagasan dasar CSR adalah
entitas yang terpisah dikutip dari Jones (2007:18) dalam Wahyuni (2009:4).
Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan
beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas
sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah
lebih penting daripada sekedar profitability. CSR akan lebih berdampak positif
bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga
Menurut Hohnen & Potts (2007:5-6) menyatakan bahwa CSR adalah tentang
kepekaan terhadap konteks baik sosial dan lingkungan dan kinerja terkait. CSR
pemerintah, konsumen, karyawan dan investor. Hal ini dapat ditunjukkan pada
Karyawan Kreditur
Corporatio
Regulator
Gambar 2.1
CSR Dapat Melibatkan Berbagai Pemangku Kepentingan
Sumber: Hohnen & Potts (2007:5-6)
dan perusahaan ingin mempunyai keberlanjutan dan jangka panjang. Jadi CSR
berada. Selama ini CSR kebayakan diukur dari sudut berapa besar uang yang
perusahaan keluarkan. Sebenarnya bukan uang saja, uang itu hanya sebagian nilai
Padahal, kedermawanan itu adalah sebagian kecil dari CSR, itu sebabnya ada
CR. Corporate responsibility ada dua. Pertama, yang sifatnya kedalam atau
internal. Kedua, yang sifatnya mengatur keluar atau eksternal. Kalau internal
perusahaan ingin berbuat sesuatu untuk masyarakat, harus tahu apa yang mereka
butuhkan. Bukan apa yang perusahaan ingin buat. Oleh karena itu, harus terjadi
komunikasi sebelum membuat program. CSR itu jauh lebih besar dari
kedermawanan yang biasanya lebih karena bencana alam. Tujuan CSR juga bukan
untuk memanja, karena akan terjadi pembodohan masyarakat. Jadi CSR tujuannya
lingkungan bukan hanya semata-mata keuntungan bisnis karena aspek sosial dan
komunitas lokal (local license), sebagai bentuk legalitas secara kultural jika
hanya mengandalkan izin operasional baik dari pemerintah pusat, provinsi, dan
jawab sosial perusahaan, yang lebih dikenal dengan istilah Corporate Social
Responsibility (CSR). Dulu perusahaan memaknai CSR, atau istilah lain seperti
sebagai sebuah beban atau biaya resiko, karena tidak menghasilkan timbal balik
menyadari bahwa CSR bukan lagi beban, melainkan bagian dari modal sosial,
(profit), tetapi juga daya dukung lingkungan alam (planet), dan masyarakat
(people). Latar belakang lahirnya CSR dapat dibagi atas 3 periode penting yaitu
sebagai berikut:
terlepas dari pemikiran para pemimpin perusahaan yang pada saat itu
dimaksud di sini adalah para pelaku bisnis telah melakukan berbagai aktivias
pemberian derma (charity) yang sebagai besar berasal dari kesadaran pribadi
Semangat berbuat baik kepada sesama manusia antara lain dipicu oleh nilai-nilai
spiritual yang dimiliki para pemimpin perusahaan kala itu. Nilai-nilai tersebut,
antaranya dalam bentuk derma atau sedekah. Sedangkan prinsip perwalian yaitu
konsep CSR pada era tahun 1970-1980-an. Pertama, periode awal tahun 1970-an
pemangku kepentingan.
mulai mencari model CSR yang dapat mengukur dampak pelaksanaan CSR oleh
yang berbeda dengan hukum dan undang-undang di negara asal perusahaan MNC
(Solihin, 2008:25-26).
c. Perkembangan Konsep CSR di Era Tahun 1990-an sampai
untuk menghormati Gro Harlem Brundtland yang menjadi ketua WECD waktu
itu. Laporan tersebut menjadikan isu-isu lingkungan sebagai agenda politik yang
lebih sensitif pada isu-isu lingkungan. Laporan ini menjadi dasar kerja sama
memenuhi kebutuhan
perkembangan konsep CSR di era tahun 1990-an sampai saat ini ialah
perusahaan yang tidak memiliki kaitan dengan strategi dan pencapaian tujuan
dengan pencapaian tujuan perusahaan dalam jangka panjang. Kotler dan Lee
pelaksanaan CSR yang bersifat yang strategis ini, seperti peningkatan penjualan
menurunkan biaya operasi, serta meningkatkan daya tarik perusahaan di mata para
integrasi dari pertimbangan lingkungan, sosial dan ekonomik dalam strategi bisnis
Muatan pergeseran kearah community orientation tersebut sudah pasti akan lebih
Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang
Menurut Van Meter dan Van Hom dalam Rimaru (2012:16), mendefinisikan
keputusan kebijaksanaan.
Dalam proses pelaksanaan CSR maka setiap lembaga atau perusahaan harus
mempunyai tujuan atau sasaran sebelum terjun ke lapangan karena dengan adanya
tujuan atau sasaran akan membantu dalam proses penilaian atau monitoring
keberhasilan CSR.
Sedangkan saat ini perusahaan semakin menyadari bahwa CSR bukan lagi beban,
hanya ditentukan oleh keuntungan (profit), tetapi juga daya dukung lingkungan
Dengan program CSR yang dilakukan oleh lembaga atau perusahaan ini di
dengan adanya hasil kegiatan CSR dapat mengukur dampak pelaksanaan CSR
oleh perusahaan terhadap masyarakat serta sejauh mana pelaksanaan CSR sebagai
CSR sebelumnya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi merupakan suatu proses
kegiatan, sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatau hasil yang sesuai
CSR terlebih dahulu agar dapat tercapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.
Adapun cara atau tahap sebelum perusahaan menerapkan CSR pada perusahaan,
yaitu:
b. Menentukan Tujuan
lapangan dimana penyusunan tujuan ini didasarkan pada visi, misi organiasi
c. Menyusun pesan yang hendak disampaikan
Program CSR mengandung sejumlah isu yang menjadi fokus kegiatan, maka perlu
disampaikan kepada khalayak. isu inilah yang menjadi pesan dalam progam CSR.
Dalam membuat pesan yang disampaikan harus memiliki karakteristik yaitu pilih
isu yang paling tepat, piih isu yang mendukung positioning organisasi, pilih isu
yang menarik. dengan adanya isu ini CSR akan lebih menarik. keterkaitan
terhadap isu CSR tidak hanya diharapkan datang dari komunitas tetapi juga dari
pesan. eksekusi dalam hal ini berkaitan dengan pemilihan apakah akan
menggunakan media atau tidak. sara penyampaian pesan harus selaras dengan
pandang dan tingkat pendidikan dan latar belakang komunikator dan komunikata.
e. Realisasi program
Dalam bisnis apa pun, yang diharapakan adalah keberlanjutan dan kestabilan
bagi perusahaan. Setidaknya terdapat tiga alasan penting mengapa kalangan dunia
Kegiatan soisal ini berfungsi sebagai kompensasi atau upaya timbal balik atas
penguasaan sumber daya alam atau sumber daya ekonomi oleh perusahaan yang
bahkan menghindarkan konflik sosial. Potensi konflik itu bisa berasal akibat dari
lebih buruk, metrik pengukuran yang tak dapat dijelaskan sebagai perusahaan
yang berbeda mengikuti pendekatan CSR yang berbeda. Oleh karena itu tidak ada
kerangka kerja umum ada untuk mengevaluasi dampak dari CSR pada
CSR
Businesses
Gambar 2.2
Evaluasi Corporate Sosial Responsibily Sumber: Agarwal (2010)
7. Mengukur Keberhasilan Corporate Sosial Responsibily (CSR)
Program Corporate Sosial Responsibily (CSR) ini merupakan program kasat mata
(intangible). Karena bersifat kasat mata maka pengukuran yang dilakukkan untuk
menilai tingkat keberhasilan juga rasanya sangat sulit dilakukkan. Dari sini
CSR dengan menggunakan metode triple bottom line atau lebih dikenal sebagai
sustainabily report. Hal ini dapat di jelaskan pada gambar di bawah ini:
Successfull CSR
Evaluation
= Metrics
Gambar 2.3
Mengukur Keberhasilan Corporate Sosial Responsibily Sumber: Agarwal (2010)
Konsep tuntutan triple bottom line (TBL) yang terletak tanggung jawab
perusahaan dengan stakeholder daripada pemegang saham. dalam hal ini kasus,
stakeholder teori, badan usaha harus digunakan sebagai roda penggerak untuk
pemegang saham (pemilik) keuntungan hal ini dapat di tunjukkan pada gambar 4
Beneficial Equitable
Sustainable
PLANET PROFIT
Vlable
Produce Products That Are Friendly to Our Planet Manage a Business That Provides a good resume for shareholder
Gambar 2.4
Mengukur Keberhasilan CSR Menggunakan Triple Bottom Line (TBL) Sumber:
Agarwal (2010)
BAB III\
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
peneliti memperoleh data yang valid, sesuai dengan karakteristik pendekatan dan
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini dilakukan dengan teknik deskriptif
penelitian ini, serta mengumpulkan dan menganalisis dokumen atau catatan yang
Fokus Penelitian
Responsibility) yang dilakukkan di sekitar PT. Yuan Teai Indonesia Hal ini di
Rancangan Penelitian
Indentifikasi
Identifikasi Perusahaan
Kawasan Industri Persada Blok L-5 Ngoro Mojokerto, Jawa Timur 61385.
alat ukur meteran air (Flow Meter). Serta adanya kesediaan dari pihak perusahaan
untuk memberikan data dan informasi yang diperlukan sesuai dengan penelitian.
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data
permasalahan yang diteliti. Sumber data dalam penelitian ini yaitu melalui
dengan responden dan data sekunder ini dapat diperoleh dari dokumen
perusahaan, jurnal, buku, dokumentasi dan skripsi serta dapat diperoleh dengan
wawancara, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas dan informan lebih bebas
Observasi terus terang dan tersamar, dimana observasi terus terang ini
merupakan teknik pengumpulan data yang mengetahui sejak awal sampai akhir
tentang aktivitas penelitian dimana dapat dipahami oleh peneliti terkait tentang
intensitas kesibukan para pegawai dan juga karena kehadiran peneliti akan sangat
Pada penelitian ini teknik yang digunakan oleh peneliti dalam penentuan
yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia
sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi
adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya
sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sunber
data yang sedikit itu belum mampu memberikan data yang lengkap maka mencari
Maka informan yang dianggap peneliti mengetahui situasi sosial yang diteliti atau
mengajukan empat kriteria keabsahan dan keajegan yang diperlukan dalam suatu
keabsahan, yaitu:
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Pada
diperoleh dari informan. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga
peneliti untuk mentukan keabsahan data melalui para informan kunci yang
2. Triangulasi Teori
Triangulasi teori adalah memanfaatkan dua teori atau lebih untuk diadu atau
dipadu. Untuk itu diperlukan rancangan penelitian pengumpulan data dan analisis
data yang lebih lengkap. Dengan demikian akan dapat memberikan hasil yang
lebih komprehensif (lolypoly, 2014). Hal ini ditunjukkan oleh peneliti untuk
menjawab pertanyaan yang dilakukkan oleh informan kunci apakah sesuai dengan
teori yang telah ada pada literatur yang telah di tentukan oleh peneliti sehingga
3. Triangulasi Data
data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber data yang sama
lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan
data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut
pandangnya berbeda
Teknik analisi data dalam penelitian kualitatif adalah teknik analisis yang
Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data. Kegiatan
memo dan sebagainya dengan maksud menyisihkan data atau informasi yang
tidak relevan.
3. Display Data
kegiatan interpretasi, yaitu menemukan makna data yang telah disajikan. Antara
display data dan penarikan kesimpulan terdapat aktivitas analisis data yang ada.
Dalam pengertian ini analisis data kualitatif merupakan upaya berlanjut, berulang
sebagai rangkaian kegiatan analisis yang terkait. Selanjutnya data yang telah di