Anda di halaman 1dari 1

Surabaya (AntaraJatim) - Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya meresmikan

tempat pengolahan limbah atau dikenal Super Depo bantuan Pemkot Kitakyushu, Jepang
di Kelurahan Sutorejo, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya, Jumat.

"Saya memberikan apresiasi kepada Wali Kota Surabaya dan Kota Kitakyhu atas
kinerjanya ini. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama antara Pemerintah
Indonesia dan Jepang dalam bidang lingkungan hidup," katanya saat meresmikan Super
Depo di Sutorejo Surabaya.

Menurut dia, laporan dan Green City 2009, 50 persen penduduk hidup di kota yang
masalahnya sudah sangat kompleks. "Itu sebabnya, isu Green City mulai dikembangkan.
Pemerintah mulai berfikir kota yang bisa memberikan kehidupan yang layak bagi
warganya," katanya.

Lingkungan sehat, lanjut dia, meurut UUD adalah bagian dari hak asasi manusia yang
harus dilayani pemerintah. Dalam hal ini, Pemkot Surabaya telah melakukan upaya
untuk menjaga lingkungan.

"Dalam kompleksitas kota itu, Wali Kota Surabaya adalah orang yang berfikir 'out of
the box'. Dia adalah 'extraordinary person'. Artinya ketika orang lain berfikir
lima, maka dia berfikir 10," katanya.

Kota dengan tingkat kerumitannya itu, kata dia, salah satunya adalah sampah. Bahkan
di seluruh Negara berkembang itu ada dua kesulitan yang pertama inisiatif dalam
pengumpulan sampah dan kedua tidak tepat dalam hal pembuangan sampah.

"Itu yang dihadapi negara-negara berkembang saat ini," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap agar Super Depo ini nantinya jadi pusat
tempat belajar pengelolah sampah daerah-daerah lain di Indonesia. Hal ini menyusul
Super Depo untuk pertama kali ada di Indonesia.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan bahwa Super Depo ini
merupakan tempat pengolahan limbah organik dan anorganik.

"Sebetulnya, bukan kali ini saja kita bekerja sama dengan kitakyushu, melain
sebelumnya juga pernah kerja sama dalam bidang pembuatan keranjang sampah, rumah
kompos dan lainnya," katanya.

Saat ini, lanjut dia, di Surabaya sudah ada sekitar 135 bank sampah. "Para pekerja
di bank sampah ini, kebanyakan adalah para pemulung yang didik cara pengolahan
sampah," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap agar pembangunan bank sampah ini bisa
berkesinambungan. (*)

Anda mungkin juga menyukai