Anda di halaman 1dari 72

BAGIAN C

Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN C
PEKERJAAN ARSITEKTUR

BAGIAN C1
PEKERJAAN BATU KALI

BAB C1.I

PEKERJAAN PONDASI BATU KALI

Pasal C1.I.1.: Umum

Pasal ini menguraikan semua pekerjaan pasangan batu kali, yang dimaksud
sebagai pondasi, sebagaimana tertera didalam gambar.
Pasangan batu kali harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang
tercantum dalam PBI 1971, PUBI 1982, SII-0079-79 dan NI-8.

Pasal C1.I.2 : Persyaratan bahan

2.1. Batu kali yang dipakai harus merupakan batu kali belah yang keras,
padat dan memiliki struktur yang kompak dengan warna yang cerah
dan bebas dari cacat, serta harus memenuhi syarat-syarat yang
tercantum di dalam PUBI 1982 dan SII.0079-79. Batu kali bulat tidak
boleh dipakai.

2.2. Semen portland yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus


memenuhi ketentuan yang tercantum pada RKS ini.

2.3. Pasir pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta memenuhi
persyaratanyang dicantumkan dalam PUBI 1970 ayat 12.1. dan 12.2.

2.4. Air yang akan dipakai untuk pasangan batu kali harus memenuhi
ketentuan yang tercantum pada RKS ini.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -1
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

Pasal C1.I.3 : Pelaksanaan Pekerjaan

3.1. Pondasi batu kali harus dilaksanakan dengan menggunakan adukan 1


bagian Semen Portland : 5 bagian Pasir Pasang dan harus dipasang
dan dibentuk sampai diperoleh dimensi dan ketinggian yang
dibutuhkan, sebagaimana yang tertara dalam Gambar.

3.2. Batu kali harus dipasang sedemikian rupa, sehingga didapatkan


gigitan yang memadai diantara batu-batu, dengan ruang kosong
sekecil mungkin. Sebelum dipasang, bagian luar dibasahi
secukupnya. Setelah dipasang, bagian luar dari batu kali harus di
"Berapt dengan adukan yang sama sampai semua permukaan batu
tertutup. Sebelum pemasangan dapat dilaksanakan, Kontraktor harus
membuat dan memasang kayu-kayu pembantu (kayu profil) dan
menerentangkan benang pembantu dengan bentuk sesuai dengan
bentuk pondasi yang akan dipasang.Benang-benang yang
direntangkan harus sipat datar. Kayu pembantu dan benang-benang
ini harus disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan
Pengawas sebelum pasangan batu kali dapat dimulai.

3.3. Pasangan batu kali expose harus dipasang secara acak dengan
menggunakan adukan dan harus dilaksanakan oleh tukang batu
khusus yang berpengalaman.
Selama pemasangan batu mungkin perlu dibentuk untuk memperoleh
nat yang tipis dan rata.
Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan menggunakan adukan
semen pasir dengan campuran 1 bagian semen portland : 5 bagian
pasir pasang.
Sebelum dipasang, batu harus dibasahi secukupnya, dan nat antar
batu yang diexposed harus dikorek dengan cara yang memadai.
Selama pemasangan, batu kali yang telah terpasang harus sering
dicuci, untuk menghindarkannya dari kotoran dan adukan yang
menempel.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -2
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN C2
PEKERJAAN DINDING

BAB C2.I

PEKERJAAN DINDING BATA

Pasal C2.I.1 : Lingkup Pekerjaan


1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini
untuk mendapatkan hasil yang baik
1.2. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar kerja ( kecuali dinding unit
hunian ) atau sesuai petunjuk Konsultan MK/Perencana.

Pasal C2.2 : Persyaratan Bahan

2.1. Batu bata harus memenuhi NI 10


2.2. Semen Portland harus memenuhi NI 18
2.3. Pasir harus memenuhi NI 3
2.4. Air harus memenuhi P.U.B. NI 2
2.5. Kualitas baik ex. Lokal

Pasal C2.3 : S yarat-s yarat Pelaksanaan


3.1. Pasangan batu bata/batu merah, dengan menggunakan
adukan/campuran 1 pc : 5 pasir pasang atau sesuai gambar.
3.2. Untuk semua dinding luar termasuk dinding dari bahan bataco, semua
dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof sampai ketinggian 30
cm di atas permukaan lantai dasar, dinding di daerah basah setinggi
160 cm dari permukaan lantai, serta semua dinding pada gambar yang
menggunakan symbol adukan trastram/kedap air digunakan adukan
rapat air dengan campuran 1 pc : 3 pasir pasang.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -3
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

3.3. Batu bata merah yang digunakan batu bata merah dengan kualitas
terbaik, siku dan sama ukurannya 5 x 11 x 23 cm, atau ukuran yang
disesuaikan dengan produk lokal yang disetujui Konsultan
MK/Perencana.
3.4. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum
hingga jenuh.
3.5. Setelah bata terpasang dengan adukan, nat/siar-siar harus dikerok
sedalam 1 cm dan bersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram
air.
3.6. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan
air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok dan dibersihkan.
3.7. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap berdiri
maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
3.8. Bidang dinding bata yang luasnya lebih besar dari 9 m2 dan
yang berhubungan dengan opening untuk kusen alumunium
ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom & balok praktis)
dengan ukuran minimal 10 x 10 cm atau sesuai gambar , dengan
tulangan pokok 4 diameter 8 mm, sengkang diameter 6 mm jarak
20-25 cm. Bila didalam gambar tidak terlihat, maka ketentuan ini
harus dipatuhi.
3.9. Pembuatan lubang pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
3.10. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan
setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek
besi beton diameter 8 mm jarak 50 cm, yang terlebih dahulu ditanam
dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam
dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan
lain.
3.11. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah 2 melebihi
dari 5 % yang patah atau lebih dari 2 bagian tidak boleh digunakan.
3.12. Pasangan batu bata untuk dinding bata harus menghasilkan dinding
finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 bata finish adalah 25 cm,
pelaksanaan harus cermat, rapi, dan benar-benar tegak lurus.
3.13. Dinding bata yang baru dipasang harus dibasahi dengan air terus-
menerus selama paling sedikit 7 hari dan tidak diperkenankan terkena
sinar matahari langsung.
3.14. Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus
dipasang angkur besi beton dengan diameter 8 mm panjang 50 cm dan

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -4
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

beton yang berhubungan langsung dengan dinding bata harus diketrik


atau dikasarkan dulu agar pasangan tembok dapat merekat dengan
baik.
3.15. Siar-siar pasangan bata harus dikerok dan dibersihkan sebelum spesi
menjadi kering sehingga membentuk lekukan agar plesteran dapat
merekat dengan baik.

BAB C2.II

PEKERJAAN BATAKO

Pasal C2.II. 1 : Umum

Dalam bagian ini meliputi hal-hal mengenai pekerjaan pasangan bataco beton
yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor, baik yang dimaksud sebagai
Pekerjaan Sub-Struktur, maupun struktur lainnya yang dibutuhkan sesuai
dengan gambar kerja.
Pelaksanaan pemasangan harus benar - benar mengikuti ketentuan garis-
garis ketinggian, bentuk, besaran ukuran tembok/dinding yang akan dipasang.

Pasangan Bataco beton harus dilaksanakan dengan mengikuti persyaratan


yang tercantum di dalam RKS ini, SII.0013-81, SII.0021-78, PUBI 1982, PUBI
1970, dan semua perintah yang disampaikan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.

Pasal C2.II.2 : Persyaratan Bahan

- Bataco
Bataco yang akan dipasang harus merupakan bataco dari beton, yang
memiliki ukuran dan bentuk yang seragam dengan sudut-sudut yang
runcing dan mempunyai permukaan yang rata, serta tidak retak dan
memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam SII.0021-78 dan PUBI
1982. Sebelum bataco dikirim ke lokasi proyek, Kontraktor harus
mengajukan contohnya kepada Konsultan Manajemen Konstruksi
untuk disetujui, lengkap dengan keterangan tentang sumber asalnya,
nama pabrik dan laporan hasil pengujiannya secara tertulis yang disaksikan
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Material baru dapat didatangkan ke
lokasi setelah material yang diajukan disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.

- Adukan
Untuk pasangan batako press menggunakan adukan 1 pc : 5 psr, dengan
bahan adukan yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015
Halaman : C -5
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

- Pasir : digunakan pasir pasang atau ekstra beton yang bebas dari
kotoran, lumpur, serta bahan organik. Pasir mempunyai kadar
lumpur tidak lebih dari 5 % (berat) dan tidak lebih dari 15 % yang
tertahan pada sieve ukuran 2,3 mm.
- Semen : digunakan portland semen, seperti yang disebut dalam
PBI 1971.
- Air : Harus sesuai dengan yang disebut dalam PBI 1971.

- Kualitas baik ex. Lokal

Pasal C2.II.3 : Pelaksanaan

- Pasangan bataco harus dilaksanakan oleh Tukang batu yang


berpengalaman. Semua bataco yang akan dipasang harus dibasahi
sebelumnya. Bataco yang patah tidak boleh dipasang pada bidang lurus.

- Semua nat antar pasangan bataco yang terjadi harus memiliki ketebalan
yang seragam dan tidak boleh lebih dari 1 cm.

- Pekerjaan yang telah selesai dipasang harus terus dibasahi selama 10


(sepuluh) hari sejak penyelesaiannya.

- Bidang permukaan dari pasangan bataco harus benar-benar vertikal dan


harus diperiksa pada setiap jarak tertentu dengan menggunakan besi lot.

- Pasangan dinding bataco harus dipasang ke atas secara uniform dan tidak
ada satu bagianpun yang boleh dipasang ke atas lebih tinggi dari 150
cm dalam satu harinya, untuk menjaga penurunan yang tidak sama dari
pasangan dinding tersebut, dalam hal terdapat pasangan dinding bataco
yang cukup panjang, yang dirasakan tidak mungkin terjangkau pada sekali
pemasangan, maka ujung pasangan harus dibuat bertangga.

- Sudut-sudut dinding, pertemuan-pertemuan dan setiap 6 m2 pasangan


bataco harus diperkuat dengan menggunakan bataco bertulang praktis
ukuran 12 x 12 cm2, atau balok horisontal beton bertulang praktis,
sebagaimana yang disyaratkan dalam ayat 111.602, butir 5 PBN 1978.

- Setiap pekerjaan bataco yang berhubungan dengan kolom-kolom beton,


balok-balok beton, dinding beton, harus diberi stek besi diameter 10 mm,
jarak 100 cm.

- Setiap pasangan batako dengan luas > 9 m2 dan yang berhubungan


dengan opening untuk kusen alumunium harus diberi kolom / balok praktis
ukuran 10 x 10 cm dengan besi tulangan utama 4 8, sengkang 6 jarak
20-25 cm. Bila didalam gambar tidak terlihat, maka ketentuan ini harus
dipatuhi.
Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015
Halaman : C -6
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

BAB C2.III

PEKERJAAN DINDING BETON AERASI / BATA


RINGAN

Pasal C2.III.1 : Umum


1.1. Meliputi pekerjaan pengadaan bahan dan pelaksanaan pemasangan
beton aerasi untuk keperluan proyek.
1.2. Pekerjaan pemasangan beton aerasi yang akan dilaksanakan oleh
Kontraktor harus mengikuti semua persyaratan yang tercantum didalam
RKS ini, PUBBI, SII dan semua perintah Direksi Lapangan / Konsultan
Pengawas yang disampaikan selama berlangsungnya pekerjaan.

Pasal C2.III. 2 : Persyaratan bahan


2.1. Beton aerasi
a. Digunakan ukuran 7.5 x 20 x 60 cm ketebalan sesuai gambar,
kelas I, tidak boleh pecah-pecah melebihi 5% dari total penggunaan
pasangan.
b. Penggunaan beton aerasi ex beton aerasi, bata ringan, celcon atau
setara ini harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan /
Konsultan Pengawas.
c. Sumber beton aerasi diambil dari satu sumber yang memiliki
karakteristik dan mutu bahan yang sejenis.
2.2. Adukan
Seperti yang diterangkan pada bagian adukan pasangan dan plesteran.

Pasal C2.III. 3 : Pelaksanaan


2.1. Pemeriksaan lapangan
a. Perhatikan keadaan struktur yang akan mendukung / dibebani
pasangan beton aerasi, bila ada struktur pendukung yang belum
sempurna maka pemasangan beton aerasi / bata ringan harus di
tunda dahulu.
b. Dalam hal penundaan dan rencana di mulainya lagi pekerjaan
harus disampaikan / diberitahukan secara tertulis.
2.2. Persiapan pekerjaan

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -7
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

a. Permukaan bidang kerja harus dibersihkan dari segala kotoran atau


benda-benda lain yang dapat mengurangi kualitas pekerjaan.
b. Berikan perlindungan terhadap hujan pada saat persiapan
pemasangan maupun saat dilaksanakan pemasangan.
2.3. Pembuatan dan penggunaan adukan
Seperti yang diterangkan pada bagian adukan pasangan dan plesteran.
2.4. Pemasangan
a. Beton aerasi
Pasangkan beton aerasi yang utuh, tidak retak atau cacat
lainnya untuk pasangan dinding sesuai dengan yang
direncanakan.
Tidak diperkenankan menggunakan bahan yang patah, hanya
dalam keadaan tertentu saja seperti pada sudut atau
perpotongan dengan bahan atau pekerjaan lain baru diijinkan
menggunakan beton aerasi yang patah tetapi tidak boleh
melebihi 50%.
Bidang yang akan menerima pekerjaan / pemasangan harus di
basahi terlebih dahulu agar dapat dihindari penyerapan air
semen dari adukan yang berlebihan.
Sebelum menambahkan / melanjutkan pasangan baru diatas
pasangan lama yang terhenti sekurang-kurangnya selama 12
jam, maka pasangan lama harus di bersihkan dahulu,
kedudukan beton aerasi yang longgar / lepas harus diganti dan
mortar yang lepas di tambal.
Tera / Laveling.
Lapisan beton aerasi harus ditera datar dan tegaknya agar
didapat kekuatan pasangan yang sama dan merata di setiap
tempat.
b. Pemasangan angkur
Pasangkan angkur pada permukaan perletakan pasangan
kolom, kolom atau balok dengan cara ditanamkan atau
dibautkan. Buatkan jarak 60 cm untuk arah vertikal dan 100 cm
untuk arah horizontal dengan panjang angkur efektif 15 cm.
Tentukan posisi atau tempat-tempat angkur ini terkoordinasi
dengan tera siar datar dan tegak.
c. Balok/kolom praktis
Laksanakan pekerjaan balok dan kolom praktis ini seperti yang
diisyaratkan dalam spesifikasi pekerjaan beton, disetiap luas
pasangan pasangan dinding bata ringan > 9 m 2 dan yang
berhubungan dengan opening untuk kusen alumunium harus
diberi kolom / balok praktis ukuran 11 x 11 cm dengan besi
tulangan utama 4 8, sengkang 6 jarak 20 cm atau besi 120

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -8
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

kg/m3. Bila didalam gambar tidak terlihat, maka ketentuan


ini harus dipatuhi.
Pengecoran beton ini baru dapat dilaksanakan jika pekerjaan
koordinasi lainnya yang bersinggungan langsung sudah
dipastikan kedudukannya.

2.5. Pembersihan dan perlindungan


Bersihkan bagian-bagian yang terkena adukan dengan segera,
kemudian berikan perlindungan atau hindari pasangan dari benturan-
benturan keras selama sekurang-kurangnya 3 hari setelah seluruh dari
sebuah bidang kerja selesai terpasang.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -9
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

BAB C2.IV

PEKERJAAN PLESTERAN

Pasal C 2 . I V .1 : Umum

1 . 1 . L in gku p Pe ke rja an

a. Termasuk dalam pekerjaan plester dinding ini adalah penyediaan


tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat
angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

b. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding


bagian dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar.

P a s al C2 . II . 2: P ers ya ra ta n Ba ha n
2.1. Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk
seluruh pekerjaan).
2.2. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2.
2.3. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10.
2.4. Bahan bahan instan / siap pakai.
2.5. Penggunaan adukan dan plesteran :

a. Adukan 1 Pc: 3 pasir dipakai untuk adukan plesteran rapat air.

b. Adukan 1 Pc : 5 pasir dipakai untuk seluruh plesteran dinding lainnya.

c. Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC.

d. Untuk pasangan Bata menggunakan adukan 1 pc : 5 psr.

e. Untuk pasangan dinding beton aerasi dianjurkan menggunakan


bahan adukan dan plesteran dari bahan instan yang sesuai.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -10
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

P a s al C2 . II . 3: S ya ra t -s ya ra t P e l a ks a na a n
3.1. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang
digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Perencana/MK,
dan persyaratan tertulis dalam Uraian dan Syarat Pekerjaan ini.
3.2. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang
beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh
Perencana/MK sesuai Uraian dan Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam
buku ini.
3.3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk
dalam gambar Arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar
potongan mengenai ukuran tebal/tinggi/ peil dan bentuk profilnya.
3.4. Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam
volume, cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit
dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang
berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan batu bata di
bawah permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari
perrnukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai toilet dan
daerah basah lainnya dipakai adukan plesteran 1PC : 3 pasir.

b. Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan Daily bond, dengan
perbandingan 1 bagian PC: 1 bagian Daily Bond.

c. Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 PC: 5


pasir.

d. Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai


mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan
sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar), untuk
adukan plesteran finishing harus ditambah dengan addivite
plamix dengan dosis 200 - 250 gram plamix untuk setiap 40 Kg
semen.

e. Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan


sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum
mengering. Diusahakan agar jarak waktu pencampuran a d u k
p e r e k a t t e r s e b u t d e n g a n pemasangannya tidak
melebihi 30 menit terutama untuk adukan kedap air.
3.5. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai
pemasangan instalasi pipa conduit instalasi listrik dan pipa
plumbing untuk seluruh bagian / 1 unit hunian, untuk

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -11
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

menghindari permukaan plesteran yang tidak rata ataupun retak


rambut dikemudian hari.
3.6. Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari
sisa-sisa bekisting dan kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu
dan semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting atau form tie
harus tertutup aduk plester.
3.7. Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang
akan difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian di atas
permukaan plesterannya).
3.8. Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen dengan
memakai spesi kedap air.
3.9. Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada
permukaannya diberi alur-alur garis horizontal atau diketrek (scrath)
untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan finishingnya,
kecuali untuk yang menerima cat.
3.10. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 M, dipasang tegak
dan menggunakan keping-keping plywood setebal 9 mm untuk
patokan kerataan bidang.
3.11. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan
dinding/kolom yang dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil
yang diminta gambar. Tebal plesteran maksimum 2,5 cm, jika
ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu
dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian
pekerjaan yang diizinkan Perencana/MK.
3.12. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang
bertemu dalam satu bidang datar, harus diberi nat (tali air) dengan
ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain
di dalam gambar.
3.13. Untuk pemukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung
atau cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m.
Jika melebihi, Kontraktor berkewajiban memperbaikinya dengan
biaya atas tanggungan Kontraktor.
3.14. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
berlangsung wajar tidak terlalu tiba- tiba, dengan membasahi
permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari
terik panas matahari langsung dengan bahan-bahan penutup yang
bisa mencegah penguapan air secara cepat.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -12
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

3.15. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik,
plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan
dapat diterima oleh Perencana/MK dengan biaya atas tanggungan
Kontraktor.
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus
selalu menyiram dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2
kali setiap hari.
3.16. Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum finish,
Kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-
kerusakan dan pengotoran bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi
menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib diperbaiki.
3.17. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum
plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.

Pasal C2 . I I . 4: Pembersihan dan Perapihan


4.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan plesteran
dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya dari material yang
tidak semestinya ada.
4.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
plesteran yang tidak semestinya atau tidak memenuhi standart
teknis seperti perapihan permukaan plesteran yang tidak rata, yang
hasilnya bergelombang, dan pekerjaan plesteran yang tidak sesuai
dengan standart teknis.
4.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan
tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak
owner maupun standart teknis.
4.4. Pada pekerjaan plesteran dinding, harus benar benar rapih, lurus,
rata dan vertikal.
4.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat
bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan
pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -13
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

BAB C2.V

PEKERJAAN DINDING KERAMIK

Pasal C2.V.1 : Umum


1.1. Meliputi pekerjaan penyediaan, pengiriman dan pemasangan semua
bahan yang dilaksanakan oleh Kontraktor sebagaimana dalam
gambar atau yang dipersyaratkan dalam dokumen kontrak.

1.2. Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang


disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi
Lapangan / Konsultan Pengawas.

Pasal C2.V.2 : Persyaratan bahan


2.1. Tile/Keramik
a. Jenis : Keramik Tile.
b. Ukuran : Ditentukan dalam gambar perencanaan atau
pada outline material ( material Schedule )
c. Ketebalan : Minimum 3 mm
d. Type dan warna : standard ditentukan kemudian.

2.2. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-


peraturan ASTM, ISO 10545 2 sd 4, ISO 13006, Peraturan
Keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.
2.3. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi Lapangan / Konsultan MK.
2.4. Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan
teknis operatif dari pabrik sebagai informasi bagi Direksi Lapangan/
Konsultan Direksi Lapangan/ Konsultan MK.
2.5. Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut, tetapi
dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian
ini, harus kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Direksi
Lapangan / Konsultan MK.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -14
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

Pasal C2.V.3 : B a ha n/ P roduk

2.1. Kamar Mandi


Kualitas I, ukuran keramik pada dinding 20 x 25 cm, tinggi
disesuaikan dengan gambar kerja. Lantai Kamar Mandi/WC
seluruhnya berukuran : 20 x 20 cm.
2.1. Meja Pantry :
Kualitas I, ukuran dinding : 20 x 25 Cm, tinggi 75 cm, meja : 20x20
cm, atau disesuaikan dengan gambar detail.

Pasal C2.V.4: Pelaksanaan

4.1. Pada permukaan plesteran dinding/beton yang ada, keramik dapat


langsung diletakkan, dengan menggunakan adukan 1 pc : 4 ps atau
dapat juga menggunakan perekat keramik, diaduk baik air 1,5 liter
tiap 5 kg bahan perekat, pemakaian perekat menggunakan trowel
bergigi dengan tebal adukan 3 mm.
4.2. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik,
warna, motif tiap keramik harus sama tidak boleh retak, gompal atau
cacat lainnya.
4.3. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus,
sesuai dengan petunjuk pabrik.
4.4. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam
air sampai jenuh.
4.5. Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua
peralatan yang akan terpasang di dinding : Exhaust Fan, Panel, Stop
Kontak, Meja Dapur, dan lain-lain sebagaimana yang tertera
didalam gambar.
4.6. Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan dengan gambar.
4.7. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran
harus ditentukan serta harus dibicarakan terlebih dahulu dengan
Direksi Lapangan / Konsultan MK, sebelum pekerjaan
pemasangan dimulai.
4.8. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar
harus benar-benar lurus. Siar arah horizontal pada dinding yang
berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan satu garis lurus.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -15
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

4.9. Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar


sebesar 4-5 mm setiap perpotongan siar harus membentuk dua
garis tegak lurus. Siar-siar keramik diisi dengan bahan pengisi siar
sehingga membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan
dalam persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian.
4.10. Bersihkan permukaan keramik segera jika terkotori dengan
pekerjaan grouting dan kotoran lainnya, bersihkan dengan hati-hati,
tanpa merusak permukaan, lindungi keramik selama 14 hari setelah
pemasangan dengan Tripleks atau pelindung lainnya.
4.11. Pembersihan permukaan keramik yang sudah terpasang dari sisa-
sisa adukan semen hanya boleh dilakukan dengan menggunakan
cairan pembersih untuk keramik.
4.12. Nat-nat pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan
komponen semen mortar siap pakai (tile grout) yang dicampur air
diisikan ke nat keramik dan diratakan dengan busa (spons).
4.13. Pemasangan keramik pada dinding kamar mandi atau lokasi lain
yang disyaratkan harus memakai waterproofing dilakukan setelah
hasil tes waterproofing memenuhi syarat dan disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.

Pasal C2.V.5: Pembersihan dan Perapihan


5.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan
pemasangan dinding keramik dari kotoran kotoran atau bercak
bercak lainnya dari material yang tidak semestinya ada.
5.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan dinding keramik yang tidak semestinya atau tidak
memenuhi standart teknis seperti perapihan permukaan finishing
keramik yang tidak lurus antar nat, yang hasilnya tidak sesuai
dengan standart teknis.
5.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan
tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak
owner maupun standart teknis.
5.4. Pada pekerjaan pemasangan finishing dinding keramik, harus benar
benar rapih, lurus, rata dan vertikal.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -16
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

5.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat


bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan
pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

BAGIAN C3
PEKERJAAN LANTAI

BAB C3.I

PEKERJAAN LANTAI KERAMIK

P a s al C3 . I. 1: Umum

1 . 1 . L in gku p Pe ke rja an :

a. Plesteran kasar untuk dasar pasangan ubin keramik lantai.

b. Pasangan ubin keramik tanah liat untuk lantai pada area-area,


sesuaikan dengan yang ditunjukkan pada gambar.

c. Tile Grout untuk pengisi nut nut keramik / joint filler.

d. Pasangan ubin keramik untuk tangga.

1 . 2 . P e ke rja an ya n g b erh u b un ga n :

a. Pekerjaan Pasang bata

b. Pekerjaan screed lantai.

c. Pekerjaan Waterproofing ( pada area basah ).

1 . 3 . S t a nd a rd

a. PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982


(NI-3)
b. ANSI : American National Standard Institute
c. ISO : 13006
d. TCA : Tile Council of America, USA

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -17
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

(1) TCA 137.1 Recommended Standard


Spesifikation for Ceramic Tile

1 . 4 . P e rse t u ju a n

1.4.1. Contoh bahan

Guna persetujuan Direksi/Perencana, Kontraktor harus


menyerahkan contoh-contoh semua bahan yang akan dipakai;
keramik, bahan-bahan additive untuk adukan, dan bahan untuk
tile grouts.

1.4.2. Mock-up/contoh pemasangan

Sebelum mulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh


pemasangan yang memperlihatkan dengan jelas pola
pemasangan, warna dan groutingnya.

Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan standard minimal


untuk pemasangan keramik.

1.4.3. Brosur

Untuk keperluan Direksi/Perencana, Kontraktor harus


menyediakan brosur bahan guna pemilihan jenis bahan yang
akan dipakai.

1 . 5 . K o n d isi L in gku n gan

Suhu dan ventilasi ruang dimana keramik akan dipasang harus


dijaga agar sesuai dengan rekomendasi pabrik sehingga tidak
mempengaruhi rekatan keramik.

P a s al C3 . I. 2: Baha n/ P roduk

5.6. Hunian, Selasar dan Tangga


Kualitas I ukuran : 40 x 40 cm, untuk tangga bagian ujung
dipasang step noising 10 x 40 cm.
5.7. Kamar mandi :
Kualitas I, ukuran : 20 x 20 cm, untuk lantai toilet;

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -18
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

5.8. Tile Adhesive berbahan dasar semen, filler, aditif dan pasir silica
yang dikemas kualitas baik sebagai pelekat keramik pada lantai atau
menggunakan adukan 1 pc : 4 ps.
5.9. Tile grout sebagai pengisi celah-celah / nat antar keramik, memakai
merk berkualitas baik. Warna disesuaikan dengan warna keramik.

P a s al C3 . I. 3: P ema s a nga n

3.1. Umum
a. Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari dengan
seksama lokasi pemasangan keramik, kualitas, bentuk dan ukuran
keramiknya dan kondisi pekerjaan setelah studi diatas dilaksanakan,
maka tentukan metoda persiapan permukaan pemasangan keramik,
joints dan curing, untuk diusulkan kepada Direksi Lapangan.
b. Pemborong harus menyiapkan tiling manual, yang berisi uraian
tentang bahan, cara instalasi, sistim pengawasan,
perbaikan/koreksi, perlindungan, testing dan lain-lain untuk
diperiksa dan disetujui Direksi Lapangan.
c. Sebelum instalasi dimulai, siapkan lay out nat-nat, hubungan
dengan finishing lain dan dimensi-dimensi joint, guna
persetujuan Direksi/Perencana.
d. Pemilihan Tile
Tile yang masuk ke lokasi harus diseleksi, agar berkesesuaian
dengan ukuran, bentuk dan warna yang telah ditentukan.
e. Pemotongan Tile
Ujung potongan tile harus dipoles dengan gurinda atau batu
grinda.

3.2. L e v e l.
a. Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar,
level yang tercantum pada gambar adalah level finish lantai
karenanya screeding dasar harus diatur hingga memungkinkan
pada tiles dengan ketebalan yang berbeda permukaan finishnya
terpasang rata.
b. Lantai harus benar-benar terpasang rata; baik yang ditentukan
datar maupun yang ditentukan mempunyai kemiringan.
c. Lantai yang ditentukan mempunyai kemiringan, keimiringan tidak
boleh kurang dari 25 mm pada jarak 10 m untuk area toilet.
Sedangkan untuk area lain, tidak boleh kurang dari 12 mm pada

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -19
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

jarak 10 m. Kemiringan harus lurus hingga air bisa mengalir


kearah floor drain tanpa meninggalkan genangan.
Jika ketebalan screed tidak memungkinkan untuk mendapatkan
kemiringan yang ditentukan, kontraktor harus segera
melaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan jalan keluarnya.

3.3. Persiapan Permukaan


a. Kontraktor harus menyiapkan permukaan sehingga memenuhi
syarat yang diperlukan, sebelum memasang ubin/keramik.
b. Secara tertulis, kontraktor harus memberikan laporan kepada
Direksi Lapangan tiap kondisi yang menurut pendapatnya akan
berpengaruh buruk pada pelaksanaan pekerjaan.
c. Permukaan beton yang akan diplester untuk penempelan
ubin/keramik, harus dikasarkan dan dibersihkan dari debu dan
bahan-bahan lepas lainnya. Sebelum dilaksanakan plesteran,
permukaan ini harus dibebaskan.
d. Penyimpangan kerataan permukaan beton tidak boleh lebih
dari 5 mm untuk jarak 2 mm, pada semua arah, Tonjolan harus
dibuang (Chip off) tekukan kedalaman diisi dengan mortar (1 :
2), sehingga plesteran dasar (Setting bed) mempunyai ketebalan
yang sama

3.4. Pemasangan Lantai Keramik


a. Tile dipasang pada permukaan yang telah discreed.
Komposisi adukan untuk screeding :
- Area kering : 1 pc : 4 ps
- Area basah : 1 pc : 2 ps
b. Pada pemasangan di area yang luas, harus dilaksanakan secara
kontiniu. Dan harus disediakan Kepalaan (guide line course)
pada interval 2,0 m 2,5 m. Pemasangan tile lainnya
berpedoman pada guide line ini.
c. Kikis semua mortar yang mempel pada nat dan bersihkan ketika
proses pemasangan tile berlangsung. Pasangan tile tidak boleh
diinjak dalam waktu 24 jam setelah pemasangan.
d. Nat-nat pada pemasangan tile harus diisi dengan bahan tile
grout berwarna dan kondisi pemasangan harus sesuai dengan
rekomendasi pabrik.

3.5. Pemeriksaan (Inspection)


a. Rekatan (bond).
Ketika pelaksanaan pemasangan tile, ambil beberapa tile yang
telah terpasang, secara random, untuk memastikan bahwa

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -20
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

adukan perekat telah merekat dengan baik pada bagian


belakang tile dan telah terpasang dengan baik.
b. Tension Test.
Tension test harus dilakukan pada pasangan ubin di dinding;
terutama di exterior.
Test harus dilaksanakan pada area pekerjaan tiap tukang. Test
dilaksanakan tiap hari kerja dan sampel diambil secara random
jika umur pemasangan sample tidak lebih dari 5 hari, kekuatan
rekatan harus minimal 3 kg/cm2.

P a s al C3 . I. 4: P erl i ndunga n da n Pe mbe rs i ha n

4.1. Perlindungan

a. Kontraktor harus melindungi ubin yang telah terpasang maupun


adukan perata dan harus mengganti, atas biaya sendiri kerusakan
yang terjadi, Penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan
bersih.

b. Setelah pemasangan, kontraktor harus melindungi tile lantai yang


telah terpasang. Jika mungkin dengan mengunci area tersebut.
Batasi lalu lintas diatasnya; hanya untuk yang penting saja.

4.2. Pembersihan

Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan


sikat, kain lap, dan sebagainya. Tetapi jika area-area yang tidak bisa
dibersihkan hanya dengan air, pembersihan memakai campuran air
dengan hidrochloric acid, perbandingan 30 : 1. Sebelum pembersihan
dengan asam ini, lindungi semua bagian yang memungkinkan akan
berkarat atau rusak oleh asam. Setalah dibersihkan dengan asam ini,
bersihkan area ini dengan air biasa, hingga tidak ada campuran asam
yang tersisa.

Pasal C3 . I .5 : Pembersihan dan Perapihan


7.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan
pemasangan lantai keramik dari kotoran kotoran atau bercak
bercak lainnya dari material yang tidak semestinya ada.
7.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan lantai keramik yang tidak semestinya atau tidak
memenuhi standart teknis seperti perapihan permukaan finishing

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -21
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

keramik yang tidak lurus antar nat, yang hasilnya tidak sesuai
dengan standart teknis.
7.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan
tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan
pihak owner maupun standart teknis.
7.4. Pada pekerjaan pemasangan finishing lantai keramik, harus benar
benar rapih, lurus, rata dan vertikal.
7.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat
bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan
pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

BAGIAN C4

PEKERJAAN PLAFOND

BAB C4.I

PEKERJAAN PLAFOND CALSIUM SILICATE & GRC


BOARD

P a s al C4 . I. 1: Umum

1 . 1 . L in gku p Pe ke rja an

Meliputi penyediaan bahan langit-langit calcium silicate/GRC


board dan konstruksi penggantungnya, penyiapan tempat serta
pemasangan pada tempat-tempat yang tercantum pada gambar
untuk itu.

1.2. Pekerjaan yang berhubungan :


Pekerjaan kayu kasar
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Logam non Struktur
Pekerjaan Mekanikal

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -22
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

Pekerjaan Elektrikal

1.3. Standard

ANSI : A 42.4 - Interior Lathing and Furring

1.4. Persetujuan

1.4.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan


contoh jenis langit-langit yang dipakai, lengkap dengan brosur dan
syarat pelaksanaan dari pabrik.

1.4.2. Kontraktor harus menyediakan shop drawing yang memperlihatkan


dengan jelas hubungan langit-langit satu dengan lainnya tanpa
naad dan hubungannya dengan lampu, AC dan lain-lain.

P a s al C4 .I . 2 : Baha n/ P roduk

2 . 1 . Ca lciu m S ilica t e B o a rd d an G RC B o a rd t e ba l 4 m m,
u ku ra n da n t yp e se su a i ga m ba r. K e ma mp ua n n ya t ah an
a p i, ke da p sua ra d a n b eb a s a sbe st o r. Ra n gka wa t e r
re sist a n t . Ran gka p la p on d d a ri B esi Ho llo wya n g d i a n t i
ka ra t a t au Me t a l F u rrin g sist e m , ran gka u t am a b e rb en t u k
U u k u ra n 2 8mm x 2 2 m , ran gka p e mb a gi b e rbe n tuk C
u ku ra n 35 mm x 1 6 m m, t e b a l ba h a n se lu ru hn ya = 0 . 4 5
cm . Pe n gga n t u n g / a d ju ste r d a ri ka wa t d ia m et e r 5 mm
d ip a san g s e t ia p ja ra k 1 20 cm pa da ke du a a r a h . Uku ran
m o du l ra n gka f la po n d 6 0 x1 2 0 cm.

2 . 2 . L ist p laf o n d : da ri b a h an gyp su m de n ga n u ku ra n 5 x 5


cm , be n tu k p ro pf il m in ima lis.

P a s al C4 . I. 3: P e la k sa na a n

3.1. Rangka langit-langit

3.1.1. Rangka metal furingdisusun sejajar dengan bidang calcium silicate


/GRC Board yang akan dipasang, dengan jarak mak. 60 cm,
dipasang menerus, tidak terputus.

3.1.2. Rangka metal furing pada arah tegak lurus disusun sejajar, jarak
max. 120 cm.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -23
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

3.1.3. Suspension road clamp dipasang pada hollow, jarak min. 120 cm.

3.1.4. Seluruh sisi bagian bawah rangka langit-langit harus diratakan, pola
pemasangan rangka/penggantung harus disesuaikan dengan detail
gambar serta hasil pemasangan harus rata/tidak melendut.

3.1.5. Semua ukuran dalam gambar adalah ukuran jadi (finish).

3.1.6. Pada Pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan pekerjaan


elektrikal dan perlengkapan instalasi lain yang teletak di atas langit-
langit. Untuk detail pemasangan harus konsultansi dengan
Konsultan MK.

3.1.7. Bidang pemasangan langit-langit harus rata/waterpass, jarak


pemasangan naad dibuat 0,5 cm atau sesuai dengan detail
gambar. Naad harus lurus dan sama lebar, pada pertemuan harus
saling berpotongan tegak lurus satu sama lain.

Pasal C4 . I . 4 : Pembersihan dan Perapihan


9.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan plafond dari
kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya dari material yang tidak
semestinya ada.
9.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
plafond yang tidak semestinya atau tidak memenuhi standart teknis
seperti perapihan permukaan finishing plafond yang tidak lurus, tidak
rata/tidak flat, yang hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
9.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan
tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak
owner maupun standart teknis.
9.4. Pada pekerjaan finishing plafond, harus benar benar rapih, lurus, rata
dan vertical atau flat.
9.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat
bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan
pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -24
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

BAB C4.II

PEKERJAAN PLAFOND BETON EKSPOSE

P a s al C4 . II . 1: Li ngk up P e ke rja a n

1.1. Termasuk dalam lingkup pekerjaan tenaga kerja, bahan,


peralatan bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini
sehingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna
untuk operasional.

1.2. Pekerjaan plafond beton ekspose ini sesuai yang


dinyatakan/ditunjukkan dalam detail gambar dan ketentuan
yang disyaratkan.

P a s al C4 . II . 2 Pe rs ya ra ta n Ba ha n

Yang dimaksud plafond ekspose suatu ruang adalah ambang bawah


pelat beton lantai di atasnya dengan ketentuan sebagai berikut :

2.1. Ketentuan beton ekspose dalam hal ini adalah untuk


menyatakan tingkat kerataan permukaannya (horiz ontal
alignment), hasil pengecoran yang disyaratkan adalah semi
ekspose. Toleransi kerataan pada bagian sambungan acuan
maksimum 3 mm dan kerataan permukaan akibat lendutan
pelaksanaan pengecoran (deviasi pelaksanaan) mengikuti
ketentuan maksimum yang diijinkan pada pekerjaan beton
struktur.

2.2. Bahan yang digunakan bermutu baik dari produsen, bahan


khusus yang diproduksi untuk untuk keperluan perbaikan
permukaan yang tidak rata.

2.3. Kawat ayam, gurinda dan alat bantu lain yang diperlukan untuk
mencapai kerataan permukaan beton yang disyaratkan bila
selisih perbedaan level permukaan lebih besar dari 3 mm.
Untuk perataan permukaan beton dengan selisih perbedaan
Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015
Halaman : C -25
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

level < 3mmm atau diperlukan perapihan disyaratkan


menggunakan bahan repair permukaan beton Khusus (
misalnta seamcoat atau sejenis ).

P a s al C4 . II . 3 : P ers ya ra ta n P e l ak s ana a n

3.1. Persiapan pelaksanaan

Pembukaan acuan dilaksanakan setelah umur beton sesuai dengan


ketentuan Kontraktor mengajukan ijin pelaksanaan kepada Konsultan
Pengawas untuk memulai pekerjaan dilengkapi gambar dan metode
pelaksanaan

Konsultan MK/Pengawas berdasarkan pengajuan ijin kerja dari Kontraktor


melakukan peninjauan lapangan bersama untuk memastikan kerataan
permukaan beton sesuai/belum sesuai dengan persyaratan. Dalam hal ini
didapati kerataan permukaan yang belum memenuhi persyaratan maka
Kontraktor wajib memperbaiki dengan ketentuan :

a. Ketidakrataan akibat deviasi pelaksanaan karena lendutan pada acuan


harus diperbaiki dengan memperhatikan ketebalan plester maksimum
yang diijinkan pada permukaan beton dengan menggunakan perekat
beton. Dalam hal harus dilaksanakan plesteran yang melebihi
ketentuan maksimal dengan perekat beton maka harus dilaksanakan
dengan terlebih dahulu membentangkan kawat ayam pada bagian yang
harus diperbaiki.

b. Ketidakrataan permukaan pada sambungan acuan harus diratakan


dengan gurinda sehingga memenuhi kualitas yang
diharapkan/dipersyaratkan.

3.2. Pelaksanaan Finishing


Finishing baru boleh dilaksanakan apabila Konsultan Manajemen
Konstruksi telah menyatakan bahwa kerataan permukaan/hasil perbaikan
dapat diterima, dinyatakan dalam persetujuan.

Pasal C4 . I I .4: Pembersihan dan Perapihan


11.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan plafond dari
kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya dari material yang tidak
semestinya ada.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -26
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

11.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan


plafond yang tidak semestinya atau tidak memenuhi standart teknis
seperti perapihan permukaan finishing plafond yang tidak lurus, tidak
rata/tidak flat, yang hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
11.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan
tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak
owner maupun standart teknis.
11.4. Pada pekerjaan finishing plafond, harus benar benar rapih, lurus, rata
dan vertikal atau flat.
11.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material
bantu/alat bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada
permukaan pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -27
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN C5
PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA

BAB C5.I

PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA


ALUMINIUM

P a s al C5 . I. 1: Umum
1.1. Lingkup Pekerjaan
1.1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang baik dan Sempurna.
1.1.2. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen
bovenlicht seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar
serta shop drawing dari Kontraktor.
1.2. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan Sealant
b. Pekerjaan Pintu dan Jendela Rangka Aluminium.
c. Pekerjaan Kaca dan Cermin.
1.3. Design Criteria
Seluruh pintu dan jendela harus mampu menahan beban angin (tarik
maupun tekan) : 120 Kg/M2.
1.4. Standard
a. ASTM :
b. C 509 - Cellular Elastomeric Preformed Gasked and Selain
Material.
c. C 2000 - Clasification System for Rubber Products in
Automatic Applications.
d. C 2287 - Nonrigid Viny Chloride Polymer and Copolymer
Molding and Extinasion Compounds.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -28
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

1 . 5 . P e rse t u ju a n -pe rset u ju an


1.5.1. Shop drawing :

a. Harus memperlihatkan dengan jelas dimensi, sistim


konstruksi, hubungan-hubungan antar komponen, cara
pengangkuran dan lokasinya, penempatan hardware, dan detail-
detail pemasangan.

b. Harus memperlihakan kesesuaiannya dengan gambar rencana dan


spesifikasi.

c. Shop drawing harus dikoordinasikan dengan "Ironmongery" guna


ketepatan perkuatan-perkuatan yang diperlukan serta lokasi dari
hardware tersebut.

d. Shop drawing harus memperlihatkan juga detail-detail


pemasangan kaca, gasket, serta sealant.

1.5.2. Contoh bahan :

a. Kontraktor harus menyerahkan 3 set contoh semua bahan yang


memperlihatkan tekstur, finishing dan warna. Sampul profil-profil
extruded panjangnya minimum 300 mm. Untuk aluminium sheet,
ukuran 300 x 300 mm2, ketebalan sesuai dengan yang akan
dipakai.

b. Semua sampul harus diberi tanda yang memperlihatkan


ketebalan, jenis alloy, warna dan pekerjaan dimana
bahan tersebut akan dipakai.

1 . 6 . P e n ga da a n d an Pen yim p a n an Ma te ria l.

1.6.1. Bahan harus didatangkan ke lapangan dalam keadaan kemasan


pabrik, lengkap dengan instruksi-instruksi pemasangan.

1.6.2. Kaca harus disimpan dan diamankan dari karat, guratan, goresan dan
kemungkinan pecah.

P a s al C5 . I. 2: Baha n/ P roduk

2.1. Kusen Aluminium yang digunakan :

Bahan : Aluminium framing system sesuai standard

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -29
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

mutu SNI
dengan bahan baku aluminium menggunakan Alloy
6063 dengan T5.
ukuran 1,5 x 3 inchi, tebal 1,15 1,2 mm.
Bentuk profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/MK.
Warna Profil : Natural (contoh warna diajukan Kontraktor).
Lebar Profil : Pemakaian lebar bahan sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar.
Pewarnaan : Standart.
Warna : Hitam/coklat standart
Nilai Deformasi : Diijinkan maksimal 2 mm.

2.2. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan


syarat-syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan -
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.

2.3. Konstruksi kusen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan


dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.

2.4. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu
sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.

2.5. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi
unit-unit, jendela, pintu partisi dan lain- lain, profil harus diseleksi lagi warnanya
sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan
memotong, punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian rupa sehingga
diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu
mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :

- Untuk tinggi dan lebar 1 mm.

- Untuk diagonal 2 mm.

2.6. Accesssories

Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari
vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan
aluminium harus ditutup caulking dan sealant. angkur-angkur untuk
rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan
lapisan zink tidak kurang dari (13) mikron sehingga dapat bergeser.

2.7. Bahan finishing

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -30
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang bersentuhan


dengan bahan alkaline seperti beton aduk atau plester dan bahan
lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer yang jemih atau anti corrosive
treatment dengan insulating varnish seperti asphaltic varnish atau bahan
insulation lainnya.

P a s al C5 . I. 3: P e la k sa na a n

3.1. Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor diwajibkan meneliti


gambar-gambar dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan
membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil
aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain.

3.2. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum


pekerjaan dimulai, dengan membuat lengkap dahulu shop
drawing dengan petunjuk Perencana/MK.

3.3. Semua frame/kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu


dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan
ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.

3.4. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material


besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada
permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada
tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya.

3.5. Pengelasan dibenarkan menggunakan non -activated gas


(argon) dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak
tampak oleh mata.

3.6. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti
dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan
harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai
dengan gambar.

3.7. Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari


steel plate setebal 2 - 3 mm dan ditempatkan pada interval
600 mm.

3.8. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -31
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

sekrup anti karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga


hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi
syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm 2 . Celah
antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh
sealant.

3.9. Disyaratkan bahwa kusen aluminium dilen gkapi oleh


kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut :

a. Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.

b. Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dan lain-lain.

c. Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.

d. Untuk sistem partisi, Harus mampu moveable dipasang tanpa


harus dimatikan secara penuh yang merusak baik lantai maupun
langit-langit.

e. Mempunyai accessories yang mampu mendukung kemungkinan


diatas.

3.10. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana
kusen aluminium akan kontak dengan besi, t embaga atau
lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus
diberi lapisan chormium untuk menghindari kontak korosi.

3.11. Toleransi pemasangan kusen aluminium disatu sisi dinding


adalah 10 - 25 mm yang kemudian diisi dengan beton
ringan/grout.

3.12. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar


diperhatikan sebelum rangka kusen terpasang. Permukaan
bidang dinding horizontal (pelubangan dinding) yang melekat
pada ambang bawah dan atas harus waterpass.

3.13. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara


terutama pada ruang yang dikondisikan hendaknya
ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic
rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada
swing door dan double door.

3.14. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan


dinding agar diberi sealant supaya kedap air dan kedap
suara.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -32
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

3.15. Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing


untuk penahan air hujan.

Pasal C5 . I . 4:4: Pembersihan dan Perapihan


4.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan pemasangan
kusen, pintu dan kaca dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya
dari material yang tidak semestinya ada.
4.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan kusen, pintu dan kaca yang tidak semestinya atau tidak
memenuhi standart teknis seperti perapihan permukaan finishing
kusen, pintu dan kaca yang tidak lurus, tidak rata, yang hasilnya tidak
sesuai dengan standart teknis.
4.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan
tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak
owner maupun standart teknis.
4.4. Pada pekerjaan pemasangan kusen, pintu dan kaca, harus benar
benar rapih, lurus, rata dan vertikal atau flat.
4.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat
bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan
pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -33
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

BAB C5.II

PEKERJAAN KUSEN PINTU BESI

P a s al C5 . II . 1 : Umum

1 . 1 . L in gku p Pe ke rja an
a. Pintu besi standard dengan permukaan tanpa las.
b. Pintu besi tahan api, dengan permukaan tanpa las.
c. Pelapisan bahan anti karat pada daun pintu dan kusen

1 . 2 . P e ke rja an ya n g b erh u b un ga n
a. Pekerjaan pasangan bata.
b. Pekerjaan Ironmongery
c. Pekerjaan Calcium Silicate Board
d. Pekerjaan Plester dan Screeding

1 . 3 . S t a nd a rd
a. SDI : Steel Door Institute, USA
SDI 100 Recommended Spesification
Standard Steel Door and Frames.
b. UL : Under Writers, Laboratorium Inc. USA.
Untuk Pintu Tahan Api
c. ASTM, USA. A 366 Steel Carbon, Cold Rooled Sheet

1 . 4 . P e rse t u ju a n
a. Shop Drawing.
Shop drawing harus memperlihatkan General Construction,
Configuration, Jointing Methods, perkuatan -perkuatan
untuk ironmongery, cara pengangkuran, detail instalasi dan
lokasi-lokasi kaca atau louver.
b. Product Data
Serahkan 2 copy spesifikasi pabrik untuk fabrication, shop
painting, dan instalasi-intalasi pemasangan.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -34
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

P a s al C5 . II . 2: Baha n / P roduk

2 . 1 . B a h an : P ro p il ba ja se sua i ga mb a r.

2 . 2 . P in t u B e si S ta nd a rd
a. Kusen terbuat dari pelat baja tebal 3 mm, ukuran nominal
100x50x20x2 mm. Bagian bawah kusen diperkuat dengan door sill
dari baja siku, setelah kusen terpasang, door sill dihilangkan.
b. Daun pintu terbuat dari pelat baja tebal 1.5 mm, pelat baja pelapis
daun pintu ini tidak ada sambungan las. Tebal daun 40 mm.
c. Jika pada gambar ditunjukkan ada cover di bagian atas pintu, maka
cover tersebut harus dibuat dari bahan dan ketebalan yang sama
dengan daun pintu.

2 . 3 . K o n st ru ksi P in t u
a. Pelat daun pintu harus diperkuat/dengan diperkaku profil baja Siku
L 40.40.3
b. Tepi atas dan bawah harus ditutup dengan besi kanal yang
tersembunyi dalam pelat baja.

P a s al C5 . II . 3: P el a k sa na a n

3 . 1 . I n st a la si :
a. Daun pintu harus terpasang rata dan menyiku (plumb and square),
dengan disforsi diagonal maksimum 2 mm.
b. Kusen harus terpasang rata dan menyiku (plumb and square),
dengan disforsi diagonal maksimal 2 mm. Pastikan kusen telah
diangkurkan dengan aman dan rigid pada tempat tumpuannya.

Pasal C5 . I I .4 : Pembersihan dan Perapihan


6.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan pemasangan
kusen, pintu dan kaca dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya
dari material yang tidak semestinya ada.
6.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan kusen, pintu dan kaca yang tidak semestinya atau tidak
memenuhi standart teknis seperti perapihan permukaan finishing
kusen, pintu dan kaca yang tidak lurus, tidak rata, yang hasilnya tidak
sesuai dengan standart teknis.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -35
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

6.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus


mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan
tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak
owner maupun standart teknis.
6.4. Pada pekerjaan pemasangan kusen, pintu dan kaca, harus benar
benar rapih, lurus, rata dan vertikal atau flat.
6.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat
bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan
pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -36
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

BAB C5.III

PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG & PENGUNCI

P a s al C5 . II I . 1 : Umum
1.1. Lingkup Pekerjaan
1.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan daun pintu/daun jendela dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
1.1.2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi
seluruh pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu
aluminium dan daun jendela aluminium seperti yang ditunjukkan/
disyaratkan dalam detail gambar.

1.2. Pekerjaan yang berhubungan


a. Pekerjaan Pintu dan Jendela Rangka Aluminium
b. Pekerjaan Pintu Kayu
c. Pekerjaan Kusen dan Pintu Besi

1.3. Persyaratan Bahan


1.3.1. Semua 'hardware' yang digunakan harus sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila
terjadi perubahan atau penggantian 'hardware' akibat dan
pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut
kepada Perencana/MK untuk mendapatkan persetujuan.
1.3.2. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari
pelat aluminium berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda
pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap anak
kunci.

P a s al C5 . II I . 2 : Ba ha n/ P roduk
2.1. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -37
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

a. Semua pintu menggunakan peralatan kunci kualitas baik, bahan


stainless steel / bebas dan anti karat.
b. Untuk pintu-pintu aluminium (unit hunian) dan pintu-pintu besi
pada ruang panel yang dipakai adalah kunci "mortise lock set"
berbahan stainless steel atau logam anti karat.
c. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka
daun pintu. Dipasang setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai
petunjuk Konsultan MK.

2.2. Pekerjaan Engsel.


a. Untuk pintu-pintu aluminium pada umumnya menggunakan
engsel pintu kualitas baik, dipasang sekurang-kurangnya 2 buah
untuk setiap daun dengan menggunakan sekrup kembang
dengan warna yang sama dengan warna engsel. Jumlah engsel
yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun
pintu.
b. Untuk pintu-pintu aluminium serta pintu panel menggunakan
engsel lantai (floor hinge) double action, kualitas baik dipasang
dengan baik pada lantai sehingga terjamin kekuatan dan
kerapihannya, dipasang sesuai dengan gambar untuk itu.
c. Untuk jendela digunakan engsel kualitas baik.
d. Untuk pintu-pintu aluminium menggunakan engsel kualitas baik
disertai pada posisi single action.
e. Untuk pintu-pintu besi dipakai engsel kupu dibuat khusus untuk
keperluan masing-masing pintu.

P a s al C5 . II I . 3 : Pe l a ks a naa n

3.1. Engsel atas dipasang 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.


Engsel bawah dipasang 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel
tersebut.
3.2. Penarikan pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.
3.3. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -38
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

3.4. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
3.5. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan
dengan keadaan di lapangan. Didalam shop drawing harus jelas
dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan
produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum
tercakup secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak, sesuai
dengan Standar Spesifikasi pabrik.
3.6. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh
Manajemen Konstruksi.

Pasal C5 . I I I . 4 : Pembersihan dan Perapihan


8.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan pemasangan
alat penggantung dan kunci pintu dan jendela kaca dari kotoran
kotoran atau bercak bercak lainnya dari material yang tidak semestinya
ada.
8.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan alat penggantung dan kunci pintu dan jendela kaca yang
tidak semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti
perapihan pekerjaan alat penggantung dan kunci pintu dan jendela
kaca yang tidak lurus, tidak rata, yang hasilnya tidak sesuai dengan
standart teknis.
8.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan
tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak
owner maupun standart teknis.
8.4. Pada pekerjaan pemasangan alat penggantung dan kunci pintu dan
jendela kaca, harus benar benar rapih, lurus, rata dan vertikal atau flat.
8.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat
bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan
pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -39
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN C6
PEKERJAAN PENGECATAN

BAB C6.I

PEKERJAAN PENGECATAN

P a s al C6 . I. 1: Umum
1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
b. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah
ditentukan. Cat emulsi, cat Weather shield dan cat menie.
c. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar
dan yang disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan
yang sesuai dengan petunjuk Perencana.

1.2. Pekerjaan yang berhubungan :


- Pekerjaan Langit-langit Calsium Silicate atau GRC board
- Pekerjaan kayu
- Pekerjaan pintu besi
- Cat dinding.

1.3. Standard
- PUBI : 54, 1982
- PUBI : 58, 1982
- NI :4
- ASTM : D 361
- BS No. 3900, 1970
- AS K 41

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -40
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

1.4. Persetujuan
1.4.1. Standard Pengerjaan (Mock-up)
a. Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan
pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis
cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan
contoh pilihan warna, texture, material dan cara
pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai
mock-up ini akan ditentukan oleh Direksi Lapangan.
b. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh
Direksi Lapangan dan Perencana, bidang-bidang ini akan
dipakai sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan
pengecatan.
1.4.2. Contoh dan Bahan untuk Perawatan
a. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap
warna dan jenis pada bidang-bidang transparan ukuran
30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus
dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah
lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).
b. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada
Direksi Lapangan dan Perencana. Jika contoh-contoh
tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana dan
Direksi Lapangan, barulah Kontraktor melanjutkan dengan
pembuatan mock-up seperti tersebut diatas.
c. Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan
untuk kemudian akan diteruskan kepada pemberi tugas
minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai.
Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan
mencantumkan dengan jelas indentitas cat yang ada
didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk
perawatan, oleh pemberi tugas.

P a s al C6 . I. 2 : Baha n/ P roduk

2.1. Dinding dalam.


a. Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis
Emulsi Acrylic kualitas I, tidak mengandung bahan-bahan

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -41
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

tambahan yang membahayakan lingkungan dan kesehatan


penghuni, dengan lapisan dasar Alkali Resistance Sealer warna
ditentukan Perencana.
b. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok dan plamer wall
Putty kualitas I.

2.2. Dinding Luar.


a. Untuk dinding luar bangunan digunakan Cat berbahan dasar
acrylic kualitas Weathershield. Dengan lapisan dasar cat primer
berbahan dasar alkali resistant sealer. Konstraktor harus
memberikan Garansi Bahan dan pelaksanaan selama 5 tahun .
Garansi dari produsen untuk garansi bahan dan dari Aplikator
untuk Pelaksanaan.

b. Cat luar bangunan tidak boleh di plamur, bila permukaan tidak rata/
bergelombang harus diratakan dengan bahan / semen khusus (
sejenis Seam Coat )

P a s al C6 . I. 3 : P e la k sa na a n
3.1. Pekerjaan dinding
a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan
seluruh plesteran bangunan dan/atau bagian-bagian lain yang
ditentukan gambar.
b. Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul
kering tidak ada retak-retak dan Kontraktor meminta
persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
c. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dan plat
baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai
membentuk bidang yang rata. Unyuk dinding luar bila
permukaan dinding belum rata tidak diizinkan diratakan dengan
plamur.
d. Sesudah 7 hari plamur terpasang, kemudian dibersihkan dengan
bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding cat dengan
menggunakan Roller.
e. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis
alkali resistance sealer atau cat primer untuk exterior yang

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -42
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat


sebagai berikut :
- Lapis I encer ( tambahan 20 % air )
- Lapis II kental
- Lapis III encer.
f. Untuk warna-warna yang jenisnya khusus, Kontraktor
diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan nomor
percampuran (batch number) yang sama.
g. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang
yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang
dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

3.2. Pekerjaan Cat Langi-langit


a. Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-
langit calcium silicate/GRC, pelat beton atau bagian-bagian lain
yang ditentukan gambar.
b. Cat yang digunakan sama dengan cat bagian dalam bangunan
untuk plafond bagian dalam dan cat luar bangunan untuk
plafond bagian luar. Warna putih atau ditentukan perencana
setelah melakukan percobaan pengecatan.
c. Plamur yang digunakan adalah plamur kayu kualitas baik.
d. Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan pengecatan
dinding kecuali tidak digunakannya lapis alkali resistance sealer
pada pengecatan langit-langit ini.
e. Untuk Pekerjaan cat semprot bertekstur, dipakai juga Gypsum
Spray dengan finish cat emulsi kualitas baik.
f. Sambungan-sambungan multiplex harus diberi flexible sealant
agar tidak terlihat sebagai retakan sesudah dicat.

3.3. Pekerjaan Cat Kayu


a. Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah bagian-bagian
yang berbahan dasar kayu atau bagian-bagian lain yang
ditentukan gambar.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -43
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

b. Cat yang digunakan adalah jenis alkyd enamel kualitas baik,


warna ditentukan perencana setelah melakukan percobaan
pengecatan.
c. Bidang yang akan dicat diberi manie kayu warna merah 1 lapis,
kemudian diplamur dengan plamur kayu sampai lubang-
lubang/pori-pori terisi sempurna.
d. Setelah 7 (tujuh) hari, bidang plamur diamplas besi halus dan
dibersihkan dari debu kemudian dicat sekurang-kurangnya 3
(tiga) kali dengan menggunakan kuas.
e. Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk, utuh,
rata, tidak ada bintik-bintik atau gelembung udara dan bidang cat
dijaga terhadap pengotoran.

3.6. Pekerjaan Cat Besi


a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-
bagian besi railing, pintu-pintu besi dan pekerjaan besi lain
ditentukan dalam gambar.
b. Cat yang dipakai adalah cat jenis alkyd enamel kualitas baik.
c. Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai
diamplas halus dan bebas debu, oli dan lain-lain.
d. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1
kali. Sambungan las dan ujung yang tajam diberi 'touch up'
dengan dua lapis.
e. Setelah kering sesudah 24 jam, dan diamplas kembali maka
disemprot 1 lapis. Setelah 48 jam mengering baru lapisan akhir
enamel disemprot 2 lapis.
f. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan semprot dengan
compressor 2 lapis.
g. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh,
mengkilap, tidak ada gelembung dan dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran.

3.6. Pekerjaan Meni Kayu


a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh
permukaan yang berbahan dasar kayu sebelum dicat dan atau
bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -44
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

b. Meni yang digunakan adalah menie kayu warna merah kualitas


baik.
c. Semua kayu hanya boleh dimenie ditapak proyek dan mendapat
persetujuan Konsultan MK/Pengawas.
d. Sebelum pekerjaan menie dilakukan, bidang kayu kasar harus
diamplas dengan amplas kayu kasar dan dilanjutkan dengan
amplas kayu halus sampai permukaan bidang licin dan rata.
e. Pekerjaan menie dilakukan dengan menggunakan kuas,
dilakukan lapis, sedemikan rupa sehingga bidang kayu tertutup
sempurna dengan lapisan menie.

P a s al C6 . I. 4 : G ara ns i

4.1. Untuk cat luar bangunan (weathershield) kontraktor harus memberikan


garansi produk dan garansi aplikasi kepada pemberi tugas yang
berlaku selama 5 tahun.

Pasal 5 Pembersihan dan Perapihan


10.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan
dinding yang telah di cat dari kotoran kotoran atau bercak bercak
lainnya dari material yang tidak semestinya ada.
10.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pengecatan atau permukaan dinding finishing cat yang tidak
semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan
pekerjaan permukaan dinding finishing cat yang tidak rata, yang
hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
10.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan
tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak
owner maupun standart teknis.
10.4. Pada pekerjaan permukaan dinding finishing cat, harus benar benar
rapih, bersih, rata dan vertikal.
10.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat
bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan
pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -45
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN C7
PEKERJAAN SANITAIR & TOILET

BAB C7.I

PEKERJAAN SANITAIR

P a s al C7 . I. 1: Umum

1.1. Lingkup Pekerjaan


1.1.1. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah
penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini hingga
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam
pemakaiannya/ operasinya.
1.1.2. Pekerjaan pemasangan kloset, kitchen sink, kran air, pengering
lantai(floor drain), serta septictank.

1.2. Pekerjaan yang berhubungan :


- Pekerjaan Waterproofing
- Pekerjaan Plumbing

1.3. Persetujuan
1.3.1. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada
Perencana/MK beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk
mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus
diganti tanpa biaya tambahan.
1.3.2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan,
pengganti harus disetujui Perencana/MK berdasarkan contoh
yang dilakukan Kontraktor.

P a s al C7 . I. 2: Baha n/ P roduk

2.1. Untuk kloset jongkok memakai bahan porselen, warna putih, biru
muda, kuning muda ( warna standart, disesuaikan dengan persetujuan
owner), kualitas baik.
2.2. Untuk kloset duduk memakai bahan porselen warna putih, merk

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -46
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

dengan kualitas baik.


2.3. Kitchen Zinc dari bahan stainless steel tipe single bowl merk local
kualitas baik.
2.4. Floor drain dari bahan steel yang dilapisi verchroom ex. Local kualitas
baik.
2.5. Kran air bahan stainless steel ex. Local kualitas baik.

P a s al C7 . I. 3: P e la k sa na a n

3.1. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-


gambar yang ada dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara
pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
3.2. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar,
gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus
segera melaporkannya kepada Perencana/MK.
3.3. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila
ada kelainan/berbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut
diselesaikan.
3.4. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan
untuk kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
3.5. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada
kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi,
atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh
tindakan Pemilik.
3.6. Pekerjaan Kloset
a. Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah
diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau
cacat-cacat lainnya dan telah disetujui Konsultan MK.
b. Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai
gambar, waterpass. Semua noda-noda harus dibersihkan,
sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada kebocoran-
kebocoran.

3.7. Pekerjaan Keran


a. Semua keran yang dipakai, kecuali keran dinding adalah ex. lokal,
dengan chromed finish.
b. Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing sesuai gambar
plumbing dan brosur alat-alat sanitair. Keran-keran tembok dipakai
yang berleher panjang dan mempunyai ring dudukan yang harus
dipasang menempel pada dinding. Keran-keran yang dipasang

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -47
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

dihalaman harus mempunyai ulir sink di ruang saji dan dapat


disambung dengan pipa leher angsa (extention).
c. Stop keran yang dapat digunakan ex. lokal bahan kuningan dengan
putaran berwarna hijau, diameter dan penempatan sesuai gambar
untuk itu.
d. Keran-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat,
siku, penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk
itu.

3.8. Floor Drain dan Clean Out


a. Floor drain dan Clean out yang digunakan adalah metal verchroom,
lobang dia. 2" dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel
untuk floor drain dan depverchron dengan draad untuk clean out.
b. Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar untuk itu.
Floor drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan
disetujui Konsultan MK/Pengawas.
c. Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai
harus dilobangi dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan
bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor drain tersebut.
d. Hubungan pipa metal dengan beton/lantai menggunakan perekat
beton kedap air Embeco dan pada lapis teratas setebal 5 mm diisi
dengan lem Araldit.
e. Setelah floor drain dan clean out terpasang, pasangan harus rapih
waterpass, dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada
kebocoran.

3.9. Pekerjaan Metal Sink


a. Metal sink yang digunakan ialah jenis satu bowl tebal minimum 1
mm, bahan stainless steel.
b. Metal sink yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik
sehingga tidak ada bagian yang cacat dan direkatkan dengan kuat
pada dasarnya sesuai dengan gambar untuk itu.
c. Setelah metal sink terpasang, letak ketinggian pemasangan sesuai
dengan gambar untuk itu, baik waterpassnya dan bebas dari
kebocoran-kebocoran air.

Pasal C7 . I . 4: Pembersihan dan Perapihan


12.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan
sanitair dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya dari material
yang tidak semestinya ada.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -48
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

12.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan


pemasangan sanitair yang tidak semestinya atau tidak memenuhi
standart teknis seperti perapihan pekerjaan permukaan sanitair yang
kotor, yang hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
12.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan
tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak
owner maupun standart teknis.
12.4. Pada pekerjaan pemasangan sanitair, harus benar benar rapih, dan
bersih.
12.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat
bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan
pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -49
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN C8
PEKERJAAN ACCESSORIES

BAB C8.I

PEKERJAAN RAI LLING

P a s al C8 . I. 1: Umum
1.1. Pekerjaan railing tangga menggunakan pipa black steel di finish dengan cat
jenis alkyd enamel dan sesuai dengan petunjuk dalam gambar rencana.
1.2. Pekerjaan railing area jemuran menggunakan besi hollow dengan finishing
cat jenis alkyd enamel dan sesuai dengan petunjuk dalam gambar rencana.
1.3. Lingkup pekerjaan termasuk pengadaan black steel dan hollow dan juga
mempersiapkan lokasi/tempat dudukannya.

P a s al C8 . I. 2: Ke te ntua n

2.1. Tenaga ahli


Pelaksanaan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman dalam
bidangnya.

2.2. Peralatan
Untuk melaksanakan pekerjaan diperlukan peralatan yang memadai
seperti alat potong besi, alat las listrik/las diesel dan lain sebagainya.
Sebelum pengadaan bahan secara menyeluruh, Kontraktor diminta
mengajukan contoh bahan dan catalog serta persyaratan teknis lainnya.

P a s al C8 . I. 3: Ma te ri a l

3.1. Ukuran pipa hitam yang dipakai sesuai dengan gambar perencanaan yang
diberikan.

3.2. Panjang dan bentuknya serta penggunaannya sesuai gambar rencana.

3.3. Cat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah cat Synthetic khusus untuk
besi, sedangkan warna ditentukan kemudian.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -50
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

P a s al C8 . I. 4: Pe la k sa na a n

4.1. Besi dipotong-potong sesuai panjang yang dibutuhkan dan dikerjakan di


luar proyek (workshop). Pelaksanaan di lokasi hanya merakit dan
memasang pada dudukannya.

4.2. Railing harus dibuat sesuai bentuk dan ukuran seperti yang tertera dalam
gambar detail

4.3. Sambungan las harus digerinda sampai halus dan siap untuk dicat.

4.4. Sebelum pengecatan railing yang terpasang agar dibersihkan dari bekas-
bekas minyak dan diamplas untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan
kemudian dicat dengan cat dasar.

4.5. Dudukan railing besi pada dinding/lantai dengan cara disekrup dan
dynabolt.

Pasal C8 . I . 5 : Pembersihan dan Perapihan


14.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan
railling yang telah di cat dari kotoran kotoran atau bercak bercak
lainnya dari material yang tidak semestinya ada.
14.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan railling atau permukaan railling finishing cat yang tidak
semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan
pekerjaan pemasangan railing dan finishing railling yang tidak rata,
tidak lurus yang hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
14.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan
tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak
owner maupun standart teknis.
14.4. Pada pekerjaan permukaan finishing railling, harus benar benar rapih,
bersih, dan rata.
14.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat
bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan
pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -51
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN C9
PEKERJAAN ATAP

BAB C9.I

PEKERJAAN PENUTUP ATAP

P a s al C9 . I. 1: Umum

1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan baku, perlengkapan
atap dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga
diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
1.2. Pemasangan atap meliputi seluruh pasangan pada rangka atap yang
ditentukan seperti yang ditunjukkan / diisyaratkan dalam gambar atau
dalam tabel rincian jenis pekerjaan.

P a s al C9 . I. 2: P ers ya ra ta n Ba ha n

2.1. Penutup atap yang digunakan adalah genteng metal dengan coating
Zincalume dengan ketebalan 0,35 mm finishing stone chip. Pemasangan
dilakukan dengan kemiringan atap sesuai dengan gambar.
2.2. Spesifikasi bahan (lapisan coating):
- Steel base
- Zincalume coating
- Zinc Pospat
- Epoxy Primer (Primary coat)
- Acrylic base coat
- Stone chip
- Acrylic overglaze

2.3. Bahan penutup atap ini tidak rusak permukaannya atau cacat-cacat
lainnya.
2.4. Bahan penutup atap diberi pelapis tahan karat dan cuaca. Warna cat
finishing atap ditentukan warna standar. Termasuk dalam pekerjaan ini
adalah pelengkap seperti flashing (penutup atas dan penutup samping)
dengan bahan yang sama.
2.5. Pengikat terbuat dari paku khusus tahan karat atau pengikat-pengikat

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -52
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

lainnya sesuai dengan kebutuhan, yang dilengkapi dengan karet sealant.


2.6. Kontraktor harus memberikan contoh-contoh bahan, brosur serta data
teknis kepada Direksi Lapangan / Konsultan MK untuk mendapatkan
persetujuan.
2.7. Penyimpanan semua bahan atap harus memperhatikan cara-cara
sedemikian rupa sehingga bahan atap terhindar dari lecet, retak, tertekuk
selama penyimpanan.
2.8. Lakukan pemotongan-pemotongan yang lurus dan tepat agar didapat
penyambungan sudut yang benar-benar siku atau sudut-sudut dan
lengkungan seperti yang direncanakan.
2.9. Sebelum pemasangan penutup atap semua pekerjaan yang
mendahuluinya telah disetujui oleh Direksi Lapangan / Konsultan MK,
diantaranya rangka atap, pekerjaan gording.

P a s al C9 . I. 3 : P ers ya ra ta n P e l ak s ana a n

3.1. Lakukan pemasangan seperti yang direncanakan, tambahkan angkur-


angkur atau baut-baut untuk mendapatkan pekerjaan yang kaku, kuat,
tepat dan benar seperti yang direncanakan.
3.2. Pasangkan penutup atap tepat pada tempatnya, lurus, rata dan level, ukur
dari bagian-bagian yang sudah permanen, lakukan pemotongan, dan
keperluan lain untuk pemasangan, pasangkan sesuai dangan shp drawing.
3.3. Periksa hasil pekerjaan, perbaiki atau ganti pekerjaan yang rusak atau
kotor akibat pekerjaan lain-lain, buang bahan pelindung / pelapis dari
pabrik, bersihkan dengan alat dan cara yang di instruksikan pabrik
pembuat.
3.4. Perbaikan / pembersihan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga
tidak menggangu pekerjaan finishing lainnya.
3.5. Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan pekerjaan
penutup atap ini, maka kerusakan-kerusakan pekerjaan finishing tersebut
harus segera diperbaiki.

Pasal C9 . I . 4: Pembersihan dan Perapihan


16.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan
atap dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya dan dari material
yang tidak semestinya ada.
16.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan atap
yang tidak semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -53
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

perapihan pekerjaan atap yang tidak rata, bergelombang, tidak lurus


yang hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
16.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan
tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak
owner maupun standart teknis.
16.4. Hasil pekerjaan atap, harus benar benar rapih, bersih, rata, dengan
ukuran yang sesuai dengan persyaratan dan menjamin tidak bocor.
16.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat
bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan
pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -54
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN C10
PEKERJAAN LAIN-LAIN

BAB C10.I

PEKERJAAN SILICONE SEALANT

P a s al C1 0. I . 1: Umum

1 . 1 . L in gku p Pe ke rja an

1.1.1. Meliputi : Pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan lain


sebagainya, untuk pekerjaan silicone sealant secara lengkap,
terpasang sempurna sesuai RKS.

1.1.2. Pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan dengan silicone


sealant antara lain:
a. Setiap hubungan antara kaca dengan rangka aluminium.
b. Setiap hubungan antara rangka aluminium dengan dinding
beton.
c. Setiap hubungan antara kaca dengan kaca.

1.2. Pekerjaan yang berhubungan :


Pekerjaan Kusen Aluminium
Pekerjaan Kaca dan Cermin

P a s al C1 0. I . 2 : Pe rs ya ra ta n Ba ha n

2.1. Silicone sealant yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai


berikut :
a. Pengeringan netral
b. Modulus elastisitas tinggi : 100 % (gerakan)
c. Kering sentuh : 15 menit
d. Waktu pengerjaan : Kurang dari 10 menit
e. Menyatu sepenuhnya : 24 jam
f. Warna : Ditentukan Kemudian

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -55
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

g. Tidak terpengaruh terhadap :


Sinar Matahari
Hujan
Ozon
Perubahan temperature
yang tinggi (62 oC s/d 205
o
C)
h. Fire rating : Tidak kurang dari 2 jam
i. Daya kedap suara : 30 db
(khusus untuk perlakuan terhadap aluminium yang
menggunakan finishing Flourocarbon, sealant harus dipilih dari
silicone rubber yang compatible terhadap fluorocarbon)

2.2. Bahan Pelindung

Aluminium harus dilindungi dengan Blue Protection Masking Tape


sekualitas GINZA.

2.3. Filler menggunakan Polyurethane Backer Rod dengan sel terbuka yang
direkomendasi dari Dow Corning.

P a s al C1 0. I . 3: Pe l a ks a naa n

3.1. Pekerjaan silicone sealant ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor khusus
yang ahli dalam bidang pekerjaan sealant, dibuktikan dengan melampirkan
CV tenaga ahli yang bersangkutan.

3.2. Untuk kaca, alumnium, concrete dan steel sebelum diberi perlakuan sealant
harus dilakukan pembersihan, bebas dari debu, minyak dan lain
sebagainya yang mengakibatkan berkurangnya daya rekat sealant.
Pembersihan dilakukan dengan Toluol.

3.3. Pemasangan Sealant harus dilakukan dengan menggunakan tekanan


udara, karena dapat mengatur keluarnya sealant dengan baik. Sesuaikan
tekanan udara untuk memperoleh pengisian joint yang cukup.

3.4. Jika joint sudah diisi, ratakan sealant dengan alat yang direkomendasi oleh
pabrik pembuat sealant. Masking Tape harus segera diangkat sebelum
sealant mengering (kira-kira 10 - 15 menit).

3.5. Silicone sealant harus dibersihkan sebelum mengering, dengan


menggunakan kain lap yang dibasahi dengan cairan pelarut.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -56
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

3.6. Jika ada yang tercecer dan sealant sudah mengeras dapat dirapihkan
dengan pisau cutter yang tajam.

3.7. Ukuran joint yang digunakan untuk sealant minimal harus 6 mm dengan
perbandingan lebar dan dalam 2 : 1 (sebagai contoh untuk lebar 12 mm,
dalam 6 mm).

Pasal C1 0 . I . 4: Pembersihan dan Perapihan


18.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan
silicone sealent dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya dari
material yang tidak semestinya ada.
18.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan silicone sealent yang tidak semestinya atau tidak
memenuhi standart teknis seperti perapihan pekerjaan permukaan
silicone sealent yang tidak rata, masih ada yang belum di silicone
sealent yang hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
18.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan
tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak
owner maupun standart teknis.
18.4. Pada pekerjaan permukaan silicone sealent, harus benar benar rapih,
bersih, rata dan tidak bolong/kosong.
18.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat
bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan
pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

BAB C10.II

PEKERJAAN DRAINASE

P a s al C1 0. I I .1 : Li ngk up P ek e rja a n

Kontraktor harus mengatur pekerjaan drainase sedemikian


sehingga aliran air hujan, air bekas dari lavatory, floor drainage atau
dari sumber-sumber lain, selama dan sesudah pekerjaan selesai,
berjalan baik dan lancar.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -57
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

Untuk menghindarkan kerusakan pekerjaan Kontraktor


h a r u s mengusahakan alat-alat untuk melindungai pekerjaan tersebut,
misalnya pompa air, selokan pembuangan atau saluran-saluran
penyimpanan air dan sebagainya.

P a s al C1 0. I I .2 : Umum

Pekerjaan beton untuk gorong-gorong, selokan-selokan, bak kontrol


dan drainase serta untuk pekerjaan beton lainnya supaya mengikuti
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam P.B.I. 1971, baik
mengenai persyaratan material, persiapan dan cara-cara
pelaksanaannya, acuan dan lain-lainnya.

P a s al C1 0. I I .3 : Ma c a m Pe ke rja a n

Macam pekerjaan drainase meliputi pelaksanaan pemasangan


goronggorong/urung-urung, selokan-selokan, pemasangan bak
kontrol, manhole, saluran penyambung dari jalan ke selokan dan
saluran air sesuai dengan Spesifikasi lainnya tentang pekerjaan
tersebut dan dalam batas-batas kedudukan, kemiringan dan
dimensi seperti yang tercantum dalam ga m b a r p e re n c a n a a n
d a n a t a u p e t u n j u k K o n su lt a n M a n a je m e n Konstruksi /
Pengawas. Pekerjaan ini juga mencakup pembongkaran gorong-
gorong atau saluran-saluran yang telah ada sebelumnya kecuali
Konsultan Manajemen Konstruksi menentukan bahwa selokan -
selokan tersebut masih dapat dipakai lagi.

a. Gorong-gorong

Pekerjaan pemasangan gorong-gorong, menggunakan saluran dari


beton, batu kali dan bata berbentuk "U" dan ditutup dengan pelat
beton seperti pada gambar dengan ukuran seperti tercantum
gambar perencanaan dan dibuat dari beton mutu K-250.

b. Bak Kontrol ( Control Box)

Pada tempat-tempat tertentu, seperti yang tercantum dalam gambar


perencanaan. Kontraktor harus membuat Bak Kontrol (Control
Box) untuk mengontrol kecepatan air dan mencegah adanya
erosi kesaluran penampungan.

Kontraktor hendaknya meneliti semua gambar-gambar Perencanaan,

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -58
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

sebelum memulai pekerjaan.

Apabila terdapat perbedaan-perbedaan antara Gambar Perencanaan


dengan Site. Kontraktor harus menanyakan pada Konsultan
Manajemen Konstruksi, dan Kontraktor harus membuat gambar--
ga m b a r re visi d en ga n pe rse t u ju a n K o n su lt an Man a je m en
Konstruksi.

Kontraktor harus mengikuti gambar-gambar Perencanaan mengenai


ukuran-ukuran, letak bak kontrol, elevasi, arah pengaliran dan
dimensi-dimensi lainnya dan apabila terdapat ukuran yang kurang
jelas. Kontraktor harus mengikuti semua petunjuk-petunjuk Konsultan
Manajemen Konstruksi.

c. Manhole

Umum

Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan "in let",


"manhole". Sesuai dengan yang ditunjuk/disyaratkan dalam
gambar atau persyaratan penjelasan yang akan diberikan di
lapangan.

Referensi

Semua pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan :

NI -2

NI - 3

Material

Batu bata, yang memenuhi persyaratan pada RKS Bagian D.

Batu kali, yang dipakai sesuai dengan persyaratan pada RKS


Bagian D.

Adukan, yang dipakai untuk pasangan-pasangan batu harus


memakai campuran 1 Pc : 2 Ps, air yang dipakai harus bersih,
bekas dari asam alkali atau bahan-bahan organis lainnya.

Beton yang dipakai sesuai dengan persyaratan pada Bagian C.

Rangka penutup grill, dari bahan baja sesuai dengan

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -59
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

persyaratan pada Bagian C.

d. Saluran Pasangan Batu Kali

Umum

Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua


saluran batu kali atau bagian-bagian lain yang
menggunakan batu kali, sesuai dengan gambar dan
persyaratan disini.

Referensi

Pekerjaan ini harus sesuai dengan P.U.B.I NI -3 1970

Material

Bahan untuk saluran batu kali kecuali dipersyaratkan lain,


harus sesuai dengan P.U.B.I NI-3 1970 dan cara
pengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik yang
dikenal di sini.

Sebelum dipasang kontraktor harus memberikan contoh


bahan dan type yang akan dipasang, agar diberikan ke
Konsultan Manajemen Konstruksi lapangan untuk
mendapatkan persetujuan pelaksanaan.

Pelaksanaan

Sebelum pelaksanaan pemasangan batu kali, galian


tanah harus di cek kedalaman lebar dan kondisi tanah
apabila ditemukan kondisi tanah yang tidak normal harus
segera dilaporkan ke Konsultan Manajemen Konstruksi.

Pemasangan batu kali harus menggunakan profil-profil


dari kayu (kaso) untuk membuat bentuk pondasi batu kali
yang diinginkan.

Pemasangan batu kali menggunakan adukan 1pc : 5 ps,

untuk pondasi penahan tanah (turap) harus dibuat lubang -

lubang pengaliran air tanah, permukaan pondasi turap

yang kelihatan harus disiar.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -60
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

e. Saluran Pasangan Batu Bata

Umum

Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan


semua saluran batu bata atau bagian-bagian lain yang
menggunakan batu bata, sesuai dengan gambar dan
persyaratan disini.

Referensi

Pekerjaan ini harus sesuai dengan P.U.B.I NI-3 1970

Material

Bahan untuk saluran batu bata kecuali dipersyaratkan


lain, harus sesuai dengan P.U.B.I. NI-3 1970 dan
cara pengerjaannya harus dilakukan menurut cara
terbaik yang dikenal di sini.

Sebelum dipasang kontraktor harus memberikan


contoh bahan dan type yang akan dipasang, agar
diberikan ke Konsultan Manajemen Konstruksi lapangan
untuk mendapatkan persetujuan pelaksanaan.

Pelaksanaan

Sebelum pelaksanaan pemasangan batu bata, galian


tanah harus di cek kedalaman lebar dan kondisi tanah
apabila ditemukan kondisi tanah yang tidak normal
harus segera dilaporkan ke Konsultan Manajemen
Konstruksi.

Adukan pasangan : 1 Pc : 5 ps.

Pasal C1 0 . I I . 4 : Pembersihan dan Perapihan


4.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan
saluran dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya seperti tanah,
kotoran sampah, sisa tanaman, puing puing bongkaran dan dari
material yang tidak semestinya ada.
4.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
drainase yang tidak semestinya atau tidak memenuhi standart teknis
seperti perapihan pekerjaan permukaan drainase yang tidak rata,

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -61
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

bergelombang, tidak lurus yang hasilnya tidak sesuai dengan standart


teknis.
4.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan
tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak
owner maupun standart teknis.
4.4. Hasil pekerjaan drainase, harus benar benar rapih, bersih, rata, vertikal
dengan ukuran yang sesuai dengan persyaratan dan menjamin air
mengalir serta tidak ada genangan.
4.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat
bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan
pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -62
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

BAB C11. III


PEKERJAAN JALAN & PARKIR DARI PAVING BLOCK

Pasal C11.III.1: Lingkup Pekerjaan

1.1. Lingkup pekerjaan ini mencakupi Pekerjaan Jalan dan


Parkir yang terdapat dalam gambar perencanaan.
1.2. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan,
peralatan dan termasuk alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan ini dengan baik dan sempurna.
1.3. Pekerjaan meliputi :
Persiapan area, sub grade, sub base dan base coarse.
Urugan pasir Paving dan pemadatannya.
Pasangan paving block, Kansteen, stopper dan assesories
lainnya, warna natural dan type akan ditentukan kernudian.
1.4. Pekerjaan yang berhubungan
Pekerjaan Pertamanan
Pekerjaan Drainase
Pekerjaan Kansteen

Pasal C11.III.2: Persyaratan Bahan

2.1. Agregat : Penggunaan agregat halus ataupun kasar harus


dapat memenuhi unsur-unsur yang ada dalam standard
spesifikasi ASTM C 33.
2.2. Semen : Penggunaan semen sebagai binder material harus
memenuhi persyaratan ASTM C 979.
2.3. Dimensi Paving block : tebal minimal 60 mm dan lebar minimal
80 mm.
2.4. Toleransi : Toleransi ukuran yang masih diperkenankan adalah
2 mm panjang dan lebar. Untuk tebal dalah 3 mm kerataan
maksimal tidak boleh melebihi 10 mm dari level yang
dikehendaki dan toleransi 5 mm dalam 3 m1 dari level atau slope
seperti yang ditunjukkan dalam gambar untuk finish permukaan
paving.
2.5. Strength :
Kuat tekan yang harus dicapai minimal 300 kg/cm2 Kuat lentur
yang harus dicapai minimal 50 kg/cm2

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -63
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

Ketahanan aus yang harus dicapai rata-rata minimal 1,2


2.6. Paving block yang dikirim ke lapangan harus diterima dalam
keadaan utuh tanpa adanya cacat yang akan
mempengaruhi hasil akhir pemasangan.
2.7. Batas kandungan air (Moisture Cement) pasir adalah 6 - 8%
dan max. 1% untuk pasir pengisi (Joint Filler) pasir harus bersih
dan bebas dari kandungan garam yang nantinya akan
menyebabkan terjadinya efflorescence.

Pasal C11.III.3: Syarat-s yarat Pelaksanaan

3.1. Lapisan Sub Grade


Lapisan tanah dasar (sub grade) diratakan atau dipotong
sedemikian rupa sesuai dengan elevasi rencana sehingga
mempunyai profil dengan kemiringan (Water Run Off) minimal
1,5 %, dan subgrade harus harus dipadatkan lapis per lapis
sampai CBR 6 % tiap lapisannya.

3.2. Lapisan Sub Base


Hamparkan tanah kapur (limestone) atau matrerial sub base
lain yang diterangkan dalam gambar dengan ketebalan
300 mm atau sesuai dengan gambar diatas subgrade yang
telah didapatkan, dan padatkan sub grade sampai dengan
level yang dikehendaki dengan kepadatan 90% Standar
Proctor.

Bahan subbase tersebut harus memenuhi persyaratan gradasi


seperti di bawah ini :

Saringan ASTM % lolos terhadap berat

2 100
1 70 100
1 55 85
50 80
3/8 40 70
#4 30 60
#10 20 50

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -64
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

#40 10 30
#200 5 - 15

Prosentase berat yang lewat masing-masing akan dapat


dikoreksi oleh MK, bila batu pecah yang digunakan terdiri dari
bermacam-macam berat jenis.

3.3. Lapisan Base Coarse


Hamparkan pasir batu (sirtu) sejenis dengan dimensi 1-2 cm
setebal 150 mm atau ditentukan lain dalam garnbar di
atas sub base yang dipadatkan. Padatkan base course
dengan stemper sampai dengan level yang dikehendaki.
a. Sumber bahan
Kontraktor harus mencari lokasi sumber bahan untuk
base biaya dari pencarian dan pekerjaan muat, angkut,
bongkar ke lokasi pekerjaan harus sudah diperhitungkan
dalam penawaran kontraktor.
Kontraktor harus memberitahukan kepada MK
secepatnya secara tertulis tentang sumber bahan itu,
kualitas bahan dan rencana operasi pengangkutan bahan
ke lokasi proyek.

b. Pemeriksaan, Penelitian/Tes dan Persetujuan dari Bahan


:
Semua bahan agregat untuk dasar (base coarse) harus
bersih, kasar permukaan, tahan terhadap perubahan
cuaca, sharp angle fragment, bebas dari bagian yang
pipih atau elongated dan tidak mengandung bahan yang
dapat merugikan lapisan ini, antara lain debu, batu yang
rapuh/lunak, dan lain-lain. Agregat terdiri dari batu pecah
klas B, CBR minimum 60 % yang merupakan hasil dari
pemecahan batuan.

Agregat base harus memenuhi persyaratan-persyaratan


di bawah ini :
Toughness (ASTM D3) : 6 min.
Loss by Sodium Sulphate, Soundness (AASTHO T.104)
: 10 % maks.
Loss by Magnesium Sulphate, Soundness (AASTHO
T.104 : 12 % maks.
Loss by Abrasion after 100 revolutions (AASTHO T.96)
: 10 % maks.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -65
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

Loss by Abration after 500 revolutions (AASTHO T.96)


: 40 % maks.
Thin and elongated pieces, by weight (pieces larger than
2,5 cm with thicknesss less fragments) (ASTM C.235)
: 5 % maks.
Soft fragments (ASTM C.235) : 5 % maks.
Clay lumps (AASTHO T.O.112) : 0,25 % maks.

Batu pecah klas B harus terdiri dari campuran kerikil dan


kerikil pecah dengan berat jenis yang seragam dengan
pasir, lanau atau lempung dengan persyaratan seperti di
bawah ini :

Saringan ASTM % lolos terhadap berat


1 100
1 60 100
55 85
#4 35 60
#10 25 50
#40 15 30
#200 8 - 15

Partikel yang mempunyai diameter kurang dari 0,20 mm harus


tidak lebih dari 3 % dari berat total bahan yang diuji.
Prosentase berat butir yang lewat dapat dikoreksi oleh MK
bila agregat terdiri dari bahan-bahan dengan berat jenis yang
berlainan.
Batas cair (AASTHO T.91) : 25 maks
Indeks Plastis (AASTHO T.91) :8
Indeks Plastis (AASTHO T.176) : 50 min
Prosentase agregat mempunyai paling sedikit satu bidang
pecah harus paling tidak berjumlah 80 % dari berat material
yang tertinggal pada ayakan #4.

3.4. Taburkan Sand Beding (abu batu atau pasir) setebal 50 mm


atau ditentukan lain dalam gambar, dan jaga agar kandungan
kelembaban konstan dan kepadatan longgar dan konstan
sampai paving block dipasang dan dipadatkan.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -66
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

a. Sumber bahan :
Kontraktor harus mencari lokasi sumber bahan untuk
lapis ini biaya dari pencarian dan pekerjaan muat,
angkut, bongkar ke lokasi pekerjaan harus sudah
diperhitungkan dalam penawaran Kontraktor.
Kontraktor harus melaporkan lokasi tersebut kepada
MK secepatnya secara tertulis disertai keterangan
tentang kualitas bahan, perkiraan kuantitas bahan dan
rencana operasi pengangkutan bahan ke lokasi proyek.
Bahan tersebut harus memenuhi persyaratan dalam
spesifikasi.

b. Bahan pasir tersebut harus memenuhi persyaratan


gradasi limit seperti di bawah ini :

Ukuran tapis % lolos terhadap berat


9,52 mm 100
4,75 mm 95 100
2,36 mm 80 100
1,18 mm 50 95
600 m 25 60
300 m 10 30
150 m 5 15
75 m 0 - 10

c. Bahan pasir yang berbentuk runcing lebih baik karena


memberikan hasil yang stabil, tetapi juga memerlukan
pengontrolan kadar air yang lebih ketat pada saat
pemadatan.
Untuk menghindari karakteristik pemadatan yang berbeda-
beda harus diusahakan agar sumber dari pasir tersebut
adalah satu.

3.5. Pemasangan Paving Block


Paving block dipasang dengan lebar sambungan minimum 1
mm dan maksimum 4 mm, hati-hati jangan menggangu leveling
base, jika paving block mempunyai spacer bars, pasang
paving block dengan tangan yang kencang terhadap spacers

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -67
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

bars. Gunakan benang untuk menjaga garis tangan yang


lurus. Pilih unit dari 4 atau lebih cubes untuk mencampur
variasi warna dan texture. Is' gap antara unit yang melebihi 4
mm dengan potongan unit yang dipotong agar serasi
dengan unit paving block yang utuh.

3.6. Bahan : Paving blok tebal 8 cm, natural, untuk jalan


/sirkulasi kendaraan.
Type : Triangle shape, lengkap dengan tipe tepi/pengakhir.
Kuat tekan : minimal 300 kg/cm2.

3.7. Getarkan dan padatkan paving block sampai dengan


level yang diinginkan dengan compactor machine
(stamper) dengan plat permukaan 0,35 - 0,5 m2 dan
mempunyai gaya sentrifugal sebesar 16 sampai 20 kN
dengan frekuensi getaran 75 sampai 100 Hz. Minimal 2
kali lintasan difungsikan untuk pemadatan pasir atas
dengan penurunan sekitar 5 - 25 mm dan getarkan dan
padatkan lagi bersamaan dengan pengisian dan dengan
pasir minimal 2 kali lintasan. Getarkan dengan kondisi -
kondisi berikut:
Setelah paving block pinggir (topi uskup) terpasang dan
permukaan
telah selesai dan sebelum permukaan terkena hujan.
Sebelum mengakhiri pekerjaan setiap kali, padatkan
sepenuhnya paving block yang terpasang yang berjarak
lebih dari 1 m dari akhir pasangan. Tutup lapisan yang
terbuka dengan lembaran plastik yang bersih, lebihkan
penutup 1,2 m pada setiap sisi dari pasangan untuk
pelindung terhadap hujan.

3.8. Sebarkan pasir secepatnya setelah menggetarkan


paving block sampai dengan level yang dikehendaki.
Sapu dan getarkan pasir sampai sambungan -
sambungan betul-betul terisi setiap penuh, kemudian
bersihkan pasir yang tersisa.

3.9. Ulangi proses pengisian sambungan 30 hari kemudian.

3.10. Tempatkan unit paving secara hati-hati dengan tangan


mengikuti acuan yang lurus untuk menjaga ketepatan dan
keseragaman permukaan atas dengan akurat. Lindungi unit

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -68
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

paving yang baru dipasang dengan plywood sebagai


tempat berdiri para pekerja. Majukan panel pelindung seiring
kemajuan pekerjaan tetapi lindungi daerah tersebut
sesuai dengan perpindahan selanjutnya diikuti dengan
perpindahan bahanbahan dan peralatan untuk
menghindari cakukan atau mengganggu keserasian unit
pavers. Jika diperlukan tambahan ketinggian pada
paving yang kurang tinggi sebelum pekerjaan pengisian
sambungan.

3.11. Joint Treatment


Pasang unit paving penyambungan dengan tangan secara
kencang isi dengan campuran kering dari 1 bagian semen
Portland dan 3 bagian pasir dengan cara manyapu
campuran tersebut diatas permukaan paving sampai
sambungan-sambungan tidak terlihat tanda-tanda
penggantian.

3.12. Singkirkan dan ganti unit paving yang longgar, retak, patah,
bemoda atau kerusakan lain atau unit tidak serasi dengan
unit sebelahnya seperti yang dikehendaki. Sediakan unit-unit
baru untuk mencocokan unit yang bersebelahan dan pasang
dengan cara yang sama seperti unit semula, dengan
melakukan pengisian sambungan yang sama agar tidak
kelihatan tanda-tanda penggantian.
3.13. Sediakan perlindungan akhir dan jagalah keadaan tersebut
dengan suatu cara yang disetujui oleh aplikator yang
menjamin pekerjaan unit paving tidak rusak atau menjadi
jelek pada saat Serah Terima Pekerjaan.

Pasal C11.III.4: Pembersihan dan Perapihan


4.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan jalan dan
pemasangan paving block dari kotoran kotoran atau bercak bercak
lainnya seperti tanah, kotoran sampah, sisa tanaman, puing puing
bongkaran dan dari material yang tidak semestinya ada.
4.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan jalan
dan pekerjaan pemasangan paving block yang tidak semestinya atau
tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan pekerjaan jalan dan
pemasangan paving block yang tidak rata, bergelombang, tidak lurus
yang hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -69
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

4.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus


mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan
tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak
owner maupun standart teknis.
4.4. Hasil pekerjaan jalan dan pemasangan paving block, harus benar
benar rapih, bersih, rata, vertikal dengan ukuran yang sesuai dengan
persyaratan.
4.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat
bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan
pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

BAB C11. IV

PEKERJAAN KANSTEEN

P a s al C1 1. I V .1 : Li ngk up P e ke rja an

Kanstin beton harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan


mengikuti semua ketentuan yang tercantum pada PBI 1971, RKS
ini dan semua perintah dan petunjuk yang disampaikan oleh
Direksi/Konsultan Manajemen Konstruksi selama pekerjaan
berlangsung.

P a s al C1 1. I V .2 : Pe rs ya ra ta n Ba han
a. Ukuran : 8 x 40 x 20 cm, beton pracetak.
Warna : Abu abu
Kuat Tekan : min 300 kg/cm 2
Kuat lentur : 6000 kg/cm2 (NEN 7000)
Berat : 2200 kg/m 3
b. Bahan harus memenuhi ketentuan dari Australian Standard for
Metric Concrete Building Block, AS 1500-1974, dengan berat jenis
2200 kg/cm3.
c. Semen Portland harus memenuhi persyaratan dalam NI-8.
d. Pasir harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3
e. Air yang digunakan harus memenuhi NI-3 pasal 110.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -70
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

P a s al C1 1. I V .3 : Sya ra t - s ya ra t pe l a k sa na a n

3.1. Alas pemasangan kansteen adalah adukan dengan


campuran 1 pc : 3 pasir pasang, dengan ketebalan sesuai
dengan yang ditunjukan dalam detail gambar.
3.2. Pemasangan kansteen dapat dilakukan setelah mendapat
ijin dari konsultan MK/Pengawas.
3.3. Kansteen yang retak-retak, gompal pinggir dan sudut -
sudut tidak diperkenalkan untuk dipasang.
3.4. Permukaan pasangan kansteen harus rata, pertemuan
antara satu dengan lainnya harus pas tanpa ada
pergeseran. Bagian -bagian tertentu yang tidak
menghendaki bahan utuh, harus dibuat sesuai yang
diperlukan dengan mutu yang sama (min K -300).
3.5. Pola penyusunan kansteen sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar serta petunjuk Konsultan MK.
3.6. Jarak pemasangan kansteen (nat/siar -siar) dibuat sesuai
yang ditunjukkan dalam gambar detail ata u petunjuk
konsultan MK. Nat nat/ siar-siar diisi aduk dengan
campuran 1 pc:3 pasir pasang dan dirapihkan, dihaluskan
/diaci dibuat cekung.
3.7. Kansteen yang rusak selama pelaksanaan dan masa
pemeliharaan harus segera diganti dengan mutu yang
sama tanpa adanya tambahan biaya.

Pasal C1 1 . I V . 4 : Pembersihan dan Perapihan


4.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan
pemasangan kanstein dari kotoran kotoran atau bercak bercak
lainnya seperti tanah, kotoran sampah, sisa tanaman, puing puing
bongkaran dan dari material yang tidak semestinya ada.
4.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan kanstein yang tidak semestinya atau tidak memenuhi
standart teknis seperti perapihan pekerjaan pemasangan kanstein
yang tidak rata, bergelombang, tidak lurus yang hasilnya tidak
sesuai dengan standart teknis.
4.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa
pekerjaan tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan
keinginan pihak owner maupun standart teknis.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -71
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur

4.4. Hasil pekerjaan pemasangan kanstein, harus benar benar rapih,


bersih, rata, vertikal dengan ukuran yang sesuai dengan
persyaratan.
4.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material
bantu/alat bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada
permukaan pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015


Halaman : C -72

Anda mungkin juga menyukai