Pekerjaan Arsitektur
BAGIAN C
PEKERJAAN ARSITEKTUR
BAGIAN C1
PEKERJAAN BATU KALI
BAB C1.I
Pasal ini menguraikan semua pekerjaan pasangan batu kali, yang dimaksud
sebagai pondasi, sebagaimana tertera didalam gambar.
Pasangan batu kali harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang
tercantum dalam PBI 1971, PUBI 1982, SII-0079-79 dan NI-8.
2.1. Batu kali yang dipakai harus merupakan batu kali belah yang keras,
padat dan memiliki struktur yang kompak dengan warna yang cerah
dan bebas dari cacat, serta harus memenuhi syarat-syarat yang
tercantum di dalam PUBI 1982 dan SII.0079-79. Batu kali bulat tidak
boleh dipakai.
2.3. Pasir pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta memenuhi
persyaratanyang dicantumkan dalam PUBI 1970 ayat 12.1. dan 12.2.
2.4. Air yang akan dipakai untuk pasangan batu kali harus memenuhi
ketentuan yang tercantum pada RKS ini.
3.3. Pasangan batu kali expose harus dipasang secara acak dengan
menggunakan adukan dan harus dilaksanakan oleh tukang batu
khusus yang berpengalaman.
Selama pemasangan batu mungkin perlu dibentuk untuk memperoleh
nat yang tipis dan rata.
Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan menggunakan adukan
semen pasir dengan campuran 1 bagian semen portland : 5 bagian
pasir pasang.
Sebelum dipasang, batu harus dibasahi secukupnya, dan nat antar
batu yang diexposed harus dikorek dengan cara yang memadai.
Selama pemasangan, batu kali yang telah terpasang harus sering
dicuci, untuk menghindarkannya dari kotoran dan adukan yang
menempel.
BAGIAN C2
PEKERJAAN DINDING
BAB C2.I
3.3. Batu bata merah yang digunakan batu bata merah dengan kualitas
terbaik, siku dan sama ukurannya 5 x 11 x 23 cm, atau ukuran yang
disesuaikan dengan produk lokal yang disetujui Konsultan
MK/Perencana.
3.4. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum
hingga jenuh.
3.5. Setelah bata terpasang dengan adukan, nat/siar-siar harus dikerok
sedalam 1 cm dan bersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram
air.
3.6. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan
air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok dan dibersihkan.
3.7. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap berdiri
maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
3.8. Bidang dinding bata yang luasnya lebih besar dari 9 m2 dan
yang berhubungan dengan opening untuk kusen alumunium
ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom & balok praktis)
dengan ukuran minimal 10 x 10 cm atau sesuai gambar , dengan
tulangan pokok 4 diameter 8 mm, sengkang diameter 6 mm jarak
20-25 cm. Bila didalam gambar tidak terlihat, maka ketentuan ini
harus dipatuhi.
3.9. Pembuatan lubang pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
3.10. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan
setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek
besi beton diameter 8 mm jarak 50 cm, yang terlebih dahulu ditanam
dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam
dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan
lain.
3.11. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah 2 melebihi
dari 5 % yang patah atau lebih dari 2 bagian tidak boleh digunakan.
3.12. Pasangan batu bata untuk dinding bata harus menghasilkan dinding
finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 bata finish adalah 25 cm,
pelaksanaan harus cermat, rapi, dan benar-benar tegak lurus.
3.13. Dinding bata yang baru dipasang harus dibasahi dengan air terus-
menerus selama paling sedikit 7 hari dan tidak diperkenankan terkena
sinar matahari langsung.
3.14. Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus
dipasang angkur besi beton dengan diameter 8 mm panjang 50 cm dan
BAB C2.II
PEKERJAAN BATAKO
Dalam bagian ini meliputi hal-hal mengenai pekerjaan pasangan bataco beton
yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor, baik yang dimaksud sebagai
Pekerjaan Sub-Struktur, maupun struktur lainnya yang dibutuhkan sesuai
dengan gambar kerja.
Pelaksanaan pemasangan harus benar - benar mengikuti ketentuan garis-
garis ketinggian, bentuk, besaran ukuran tembok/dinding yang akan dipasang.
- Bataco
Bataco yang akan dipasang harus merupakan bataco dari beton, yang
memiliki ukuran dan bentuk yang seragam dengan sudut-sudut yang
runcing dan mempunyai permukaan yang rata, serta tidak retak dan
memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam SII.0021-78 dan PUBI
1982. Sebelum bataco dikirim ke lokasi proyek, Kontraktor harus
mengajukan contohnya kepada Konsultan Manajemen Konstruksi
untuk disetujui, lengkap dengan keterangan tentang sumber asalnya,
nama pabrik dan laporan hasil pengujiannya secara tertulis yang disaksikan
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Material baru dapat didatangkan ke
lokasi setelah material yang diajukan disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.
- Adukan
Untuk pasangan batako press menggunakan adukan 1 pc : 5 psr, dengan
bahan adukan yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015
Halaman : C -5
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
- Pasir : digunakan pasir pasang atau ekstra beton yang bebas dari
kotoran, lumpur, serta bahan organik. Pasir mempunyai kadar
lumpur tidak lebih dari 5 % (berat) dan tidak lebih dari 15 % yang
tertahan pada sieve ukuran 2,3 mm.
- Semen : digunakan portland semen, seperti yang disebut dalam
PBI 1971.
- Air : Harus sesuai dengan yang disebut dalam PBI 1971.
- Semua nat antar pasangan bataco yang terjadi harus memiliki ketebalan
yang seragam dan tidak boleh lebih dari 1 cm.
- Pasangan dinding bataco harus dipasang ke atas secara uniform dan tidak
ada satu bagianpun yang boleh dipasang ke atas lebih tinggi dari 150
cm dalam satu harinya, untuk menjaga penurunan yang tidak sama dari
pasangan dinding tersebut, dalam hal terdapat pasangan dinding bataco
yang cukup panjang, yang dirasakan tidak mungkin terjangkau pada sekali
pemasangan, maka ujung pasangan harus dibuat bertangga.
BAB C2.III
BAB C2.IV
PEKERJAAN PLESTERAN
Pasal C 2 . I V .1 : Umum
1 . 1 . L in gku p Pe ke rja an
P a s al C2 . II . 2: P ers ya ra ta n Ba ha n
2.1. Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk
seluruh pekerjaan).
2.2. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2.
2.3. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10.
2.4. Bahan bahan instan / siap pakai.
2.5. Penggunaan adukan dan plesteran :
P a s al C2 . II . 3: S ya ra t -s ya ra t P e l a ks a na a n
3.1. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang
digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Perencana/MK,
dan persyaratan tertulis dalam Uraian dan Syarat Pekerjaan ini.
3.2. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang
beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh
Perencana/MK sesuai Uraian dan Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam
buku ini.
3.3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk
dalam gambar Arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar
potongan mengenai ukuran tebal/tinggi/ peil dan bentuk profilnya.
3.4. Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam
volume, cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit
dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang
berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan batu bata di
bawah permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari
perrnukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai toilet dan
daerah basah lainnya dipakai adukan plesteran 1PC : 3 pasir.
b. Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan Daily bond, dengan
perbandingan 1 bagian PC: 1 bagian Daily Bond.
3.15. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik,
plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan
dapat diterima oleh Perencana/MK dengan biaya atas tanggungan
Kontraktor.
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus
selalu menyiram dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2
kali setiap hari.
3.16. Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum finish,
Kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-
kerusakan dan pengotoran bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi
menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib diperbaiki.
3.17. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum
plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.
BAB C2.V
BAGIAN C3
PEKERJAAN LANTAI
BAB C3.I
P a s al C3 . I. 1: Umum
1 . 1 . L in gku p Pe ke rja an :
1 . 2 . P e ke rja an ya n g b erh u b un ga n :
1 . 3 . S t a nd a rd
1 . 4 . P e rse t u ju a n
1.4.3. Brosur
P a s al C3 . I. 2: Baha n/ P roduk
5.8. Tile Adhesive berbahan dasar semen, filler, aditif dan pasir silica
yang dikemas kualitas baik sebagai pelekat keramik pada lantai atau
menggunakan adukan 1 pc : 4 ps.
5.9. Tile grout sebagai pengisi celah-celah / nat antar keramik, memakai
merk berkualitas baik. Warna disesuaikan dengan warna keramik.
P a s al C3 . I. 3: P ema s a nga n
3.1. Umum
a. Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari dengan
seksama lokasi pemasangan keramik, kualitas, bentuk dan ukuran
keramiknya dan kondisi pekerjaan setelah studi diatas dilaksanakan,
maka tentukan metoda persiapan permukaan pemasangan keramik,
joints dan curing, untuk diusulkan kepada Direksi Lapangan.
b. Pemborong harus menyiapkan tiling manual, yang berisi uraian
tentang bahan, cara instalasi, sistim pengawasan,
perbaikan/koreksi, perlindungan, testing dan lain-lain untuk
diperiksa dan disetujui Direksi Lapangan.
c. Sebelum instalasi dimulai, siapkan lay out nat-nat, hubungan
dengan finishing lain dan dimensi-dimensi joint, guna
persetujuan Direksi/Perencana.
d. Pemilihan Tile
Tile yang masuk ke lokasi harus diseleksi, agar berkesesuaian
dengan ukuran, bentuk dan warna yang telah ditentukan.
e. Pemotongan Tile
Ujung potongan tile harus dipoles dengan gurinda atau batu
grinda.
3.2. L e v e l.
a. Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar,
level yang tercantum pada gambar adalah level finish lantai
karenanya screeding dasar harus diatur hingga memungkinkan
pada tiles dengan ketebalan yang berbeda permukaan finishnya
terpasang rata.
b. Lantai harus benar-benar terpasang rata; baik yang ditentukan
datar maupun yang ditentukan mempunyai kemiringan.
c. Lantai yang ditentukan mempunyai kemiringan, keimiringan tidak
boleh kurang dari 25 mm pada jarak 10 m untuk area toilet.
Sedangkan untuk area lain, tidak boleh kurang dari 12 mm pada
4.1. Perlindungan
4.2. Pembersihan
keramik yang tidak lurus antar nat, yang hasilnya tidak sesuai
dengan standart teknis.
7.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan
tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan
pihak owner maupun standart teknis.
7.4. Pada pekerjaan pemasangan finishing lantai keramik, harus benar
benar rapih, lurus, rata dan vertikal.
7.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat
bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan
pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.
BAGIAN C4
PEKERJAAN PLAFOND
BAB C4.I
P a s al C4 . I. 1: Umum
1 . 1 . L in gku p Pe ke rja an
Pekerjaan Elektrikal
1.3. Standard
1.4. Persetujuan
P a s al C4 .I . 2 : Baha n/ P roduk
2 . 1 . Ca lciu m S ilica t e B o a rd d an G RC B o a rd t e ba l 4 m m,
u ku ra n da n t yp e se su a i ga m ba r. K e ma mp ua n n ya t ah an
a p i, ke da p sua ra d a n b eb a s a sbe st o r. Ra n gka wa t e r
re sist a n t . Ran gka p la p on d d a ri B esi Ho llo wya n g d i a n t i
ka ra t a t au Me t a l F u rrin g sist e m , ran gka u t am a b e rb en t u k
U u k u ra n 2 8mm x 2 2 m , ran gka p e mb a gi b e rbe n tuk C
u ku ra n 35 mm x 1 6 m m, t e b a l ba h a n se lu ru hn ya = 0 . 4 5
cm . Pe n gga n t u n g / a d ju ste r d a ri ka wa t d ia m et e r 5 mm
d ip a san g s e t ia p ja ra k 1 20 cm pa da ke du a a r a h . Uku ran
m o du l ra n gka f la po n d 6 0 x1 2 0 cm.
P a s al C4 . I. 3: P e la k sa na a n
3.1.2. Rangka metal furing pada arah tegak lurus disusun sejajar, jarak
max. 120 cm.
3.1.3. Suspension road clamp dipasang pada hollow, jarak min. 120 cm.
3.1.4. Seluruh sisi bagian bawah rangka langit-langit harus diratakan, pola
pemasangan rangka/penggantung harus disesuaikan dengan detail
gambar serta hasil pemasangan harus rata/tidak melendut.
BAB C4.II
P a s al C4 . II . 1: Li ngk up P e ke rja a n
P a s al C4 . II . 2 Pe rs ya ra ta n Ba ha n
2.3. Kawat ayam, gurinda dan alat bantu lain yang diperlukan untuk
mencapai kerataan permukaan beton yang disyaratkan bila
selisih perbedaan level permukaan lebih besar dari 3 mm.
Untuk perataan permukaan beton dengan selisih perbedaan
Pekerjaan DED Rumah Susun Kemenpupr TA 2015
Halaman : C -25
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
P a s al C4 . II . 3 : P ers ya ra ta n P e l ak s ana a n
BAGIAN C5
PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA
BAB C5.I
P a s al C5 . I. 1: Umum
1.1. Lingkup Pekerjaan
1.1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang baik dan Sempurna.
1.1.2. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen
bovenlicht seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar
serta shop drawing dari Kontraktor.
1.2. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan Sealant
b. Pekerjaan Pintu dan Jendela Rangka Aluminium.
c. Pekerjaan Kaca dan Cermin.
1.3. Design Criteria
Seluruh pintu dan jendela harus mampu menahan beban angin (tarik
maupun tekan) : 120 Kg/M2.
1.4. Standard
a. ASTM :
b. C 509 - Cellular Elastomeric Preformed Gasked and Selain
Material.
c. C 2000 - Clasification System for Rubber Products in
Automatic Applications.
d. C 2287 - Nonrigid Viny Chloride Polymer and Copolymer
Molding and Extinasion Compounds.
1.6.2. Kaca harus disimpan dan diamankan dari karat, guratan, goresan dan
kemungkinan pecah.
P a s al C5 . I. 2: Baha n/ P roduk
mutu SNI
dengan bahan baku aluminium menggunakan Alloy
6063 dengan T5.
ukuran 1,5 x 3 inchi, tebal 1,15 1,2 mm.
Bentuk profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/MK.
Warna Profil : Natural (contoh warna diajukan Kontraktor).
Lebar Profil : Pemakaian lebar bahan sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar.
Pewarnaan : Standart.
Warna : Hitam/coklat standart
Nilai Deformasi : Diijinkan maksimal 2 mm.
2.4. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu
sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.
2.5. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi
unit-unit, jendela, pintu partisi dan lain- lain, profil harus diseleksi lagi warnanya
sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan
memotong, punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian rupa sehingga
diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu
mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
2.6. Accesssories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari
vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan
aluminium harus ditutup caulking dan sealant. angkur-angkur untuk
rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan
lapisan zink tidak kurang dari (13) mikron sehingga dapat bergeser.
P a s al C5 . I. 3: P e la k sa na a n
3.6. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti
dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan
harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai
dengan gambar.
3.10. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana
kusen aluminium akan kontak dengan besi, t embaga atau
lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus
diberi lapisan chormium untuk menghindari kontak korosi.
BAB C5.II
P a s al C5 . II . 1 : Umum
1 . 1 . L in gku p Pe ke rja an
a. Pintu besi standard dengan permukaan tanpa las.
b. Pintu besi tahan api, dengan permukaan tanpa las.
c. Pelapisan bahan anti karat pada daun pintu dan kusen
1 . 2 . P e ke rja an ya n g b erh u b un ga n
a. Pekerjaan pasangan bata.
b. Pekerjaan Ironmongery
c. Pekerjaan Calcium Silicate Board
d. Pekerjaan Plester dan Screeding
1 . 3 . S t a nd a rd
a. SDI : Steel Door Institute, USA
SDI 100 Recommended Spesification
Standard Steel Door and Frames.
b. UL : Under Writers, Laboratorium Inc. USA.
Untuk Pintu Tahan Api
c. ASTM, USA. A 366 Steel Carbon, Cold Rooled Sheet
1 . 4 . P e rse t u ju a n
a. Shop Drawing.
Shop drawing harus memperlihatkan General Construction,
Configuration, Jointing Methods, perkuatan -perkuatan
untuk ironmongery, cara pengangkuran, detail instalasi dan
lokasi-lokasi kaca atau louver.
b. Product Data
Serahkan 2 copy spesifikasi pabrik untuk fabrication, shop
painting, dan instalasi-intalasi pemasangan.
P a s al C5 . II . 2: Baha n / P roduk
2 . 1 . B a h an : P ro p il ba ja se sua i ga mb a r.
2 . 2 . P in t u B e si S ta nd a rd
a. Kusen terbuat dari pelat baja tebal 3 mm, ukuran nominal
100x50x20x2 mm. Bagian bawah kusen diperkuat dengan door sill
dari baja siku, setelah kusen terpasang, door sill dihilangkan.
b. Daun pintu terbuat dari pelat baja tebal 1.5 mm, pelat baja pelapis
daun pintu ini tidak ada sambungan las. Tebal daun 40 mm.
c. Jika pada gambar ditunjukkan ada cover di bagian atas pintu, maka
cover tersebut harus dibuat dari bahan dan ketebalan yang sama
dengan daun pintu.
2 . 3 . K o n st ru ksi P in t u
a. Pelat daun pintu harus diperkuat/dengan diperkaku profil baja Siku
L 40.40.3
b. Tepi atas dan bawah harus ditutup dengan besi kanal yang
tersembunyi dalam pelat baja.
P a s al C5 . II . 3: P el a k sa na a n
3 . 1 . I n st a la si :
a. Daun pintu harus terpasang rata dan menyiku (plumb and square),
dengan disforsi diagonal maksimum 2 mm.
b. Kusen harus terpasang rata dan menyiku (plumb and square),
dengan disforsi diagonal maksimal 2 mm. Pastikan kusen telah
diangkurkan dengan aman dan rigid pada tempat tumpuannya.
BAB C5.III
P a s al C5 . II I . 1 : Umum
1.1. Lingkup Pekerjaan
1.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan daun pintu/daun jendela dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
1.1.2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi
seluruh pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu
aluminium dan daun jendela aluminium seperti yang ditunjukkan/
disyaratkan dalam detail gambar.
P a s al C5 . II I . 2 : Ba ha n/ P roduk
2.1. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu.
P a s al C5 . II I . 3 : Pe l a ks a naa n
3.4. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
3.5. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan
dengan keadaan di lapangan. Didalam shop drawing harus jelas
dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan
produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum
tercakup secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak, sesuai
dengan Standar Spesifikasi pabrik.
3.6. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh
Manajemen Konstruksi.
BAGIAN C6
PEKERJAAN PENGECATAN
BAB C6.I
PEKERJAAN PENGECATAN
P a s al C6 . I. 1: Umum
1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
b. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah
ditentukan. Cat emulsi, cat Weather shield dan cat menie.
c. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar
dan yang disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan
yang sesuai dengan petunjuk Perencana.
1.3. Standard
- PUBI : 54, 1982
- PUBI : 58, 1982
- NI :4
- ASTM : D 361
- BS No. 3900, 1970
- AS K 41
1.4. Persetujuan
1.4.1. Standard Pengerjaan (Mock-up)
a. Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan
pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis
cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan
contoh pilihan warna, texture, material dan cara
pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai
mock-up ini akan ditentukan oleh Direksi Lapangan.
b. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh
Direksi Lapangan dan Perencana, bidang-bidang ini akan
dipakai sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan
pengecatan.
1.4.2. Contoh dan Bahan untuk Perawatan
a. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap
warna dan jenis pada bidang-bidang transparan ukuran
30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus
dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah
lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).
b. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada
Direksi Lapangan dan Perencana. Jika contoh-contoh
tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana dan
Direksi Lapangan, barulah Kontraktor melanjutkan dengan
pembuatan mock-up seperti tersebut diatas.
c. Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan
untuk kemudian akan diteruskan kepada pemberi tugas
minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai.
Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan
mencantumkan dengan jelas indentitas cat yang ada
didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk
perawatan, oleh pemberi tugas.
P a s al C6 . I. 2 : Baha n/ P roduk
b. Cat luar bangunan tidak boleh di plamur, bila permukaan tidak rata/
bergelombang harus diratakan dengan bahan / semen khusus (
sejenis Seam Coat )
P a s al C6 . I. 3 : P e la k sa na a n
3.1. Pekerjaan dinding
a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan
seluruh plesteran bangunan dan/atau bagian-bagian lain yang
ditentukan gambar.
b. Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul
kering tidak ada retak-retak dan Kontraktor meminta
persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
c. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dan plat
baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai
membentuk bidang yang rata. Unyuk dinding luar bila
permukaan dinding belum rata tidak diizinkan diratakan dengan
plamur.
d. Sesudah 7 hari plamur terpasang, kemudian dibersihkan dengan
bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding cat dengan
menggunakan Roller.
e. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis
alkali resistance sealer atau cat primer untuk exterior yang
P a s al C6 . I. 4 : G ara ns i
BAGIAN C7
PEKERJAAN SANITAIR & TOILET
BAB C7.I
PEKERJAAN SANITAIR
P a s al C7 . I. 1: Umum
1.3. Persetujuan
1.3.1. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada
Perencana/MK beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk
mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus
diganti tanpa biaya tambahan.
1.3.2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan,
pengganti harus disetujui Perencana/MK berdasarkan contoh
yang dilakukan Kontraktor.
P a s al C7 . I. 2: Baha n/ P roduk
2.1. Untuk kloset jongkok memakai bahan porselen, warna putih, biru
muda, kuning muda ( warna standart, disesuaikan dengan persetujuan
owner), kualitas baik.
2.2. Untuk kloset duduk memakai bahan porselen warna putih, merk
P a s al C7 . I. 3: P e la k sa na a n
BAGIAN C8
PEKERJAAN ACCESSORIES
BAB C8.I
P a s al C8 . I. 1: Umum
1.1. Pekerjaan railing tangga menggunakan pipa black steel di finish dengan cat
jenis alkyd enamel dan sesuai dengan petunjuk dalam gambar rencana.
1.2. Pekerjaan railing area jemuran menggunakan besi hollow dengan finishing
cat jenis alkyd enamel dan sesuai dengan petunjuk dalam gambar rencana.
1.3. Lingkup pekerjaan termasuk pengadaan black steel dan hollow dan juga
mempersiapkan lokasi/tempat dudukannya.
P a s al C8 . I. 2: Ke te ntua n
2.2. Peralatan
Untuk melaksanakan pekerjaan diperlukan peralatan yang memadai
seperti alat potong besi, alat las listrik/las diesel dan lain sebagainya.
Sebelum pengadaan bahan secara menyeluruh, Kontraktor diminta
mengajukan contoh bahan dan catalog serta persyaratan teknis lainnya.
P a s al C8 . I. 3: Ma te ri a l
3.1. Ukuran pipa hitam yang dipakai sesuai dengan gambar perencanaan yang
diberikan.
3.3. Cat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah cat Synthetic khusus untuk
besi, sedangkan warna ditentukan kemudian.
P a s al C8 . I. 4: Pe la k sa na a n
4.2. Railing harus dibuat sesuai bentuk dan ukuran seperti yang tertera dalam
gambar detail
4.3. Sambungan las harus digerinda sampai halus dan siap untuk dicat.
4.4. Sebelum pengecatan railing yang terpasang agar dibersihkan dari bekas-
bekas minyak dan diamplas untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan
kemudian dicat dengan cat dasar.
4.5. Dudukan railing besi pada dinding/lantai dengan cara disekrup dan
dynabolt.
BAGIAN C9
PEKERJAAN ATAP
BAB C9.I
P a s al C9 . I. 1: Umum
1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan baku, perlengkapan
atap dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga
diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
1.2. Pemasangan atap meliputi seluruh pasangan pada rangka atap yang
ditentukan seperti yang ditunjukkan / diisyaratkan dalam gambar atau
dalam tabel rincian jenis pekerjaan.
P a s al C9 . I. 2: P ers ya ra ta n Ba ha n
2.1. Penutup atap yang digunakan adalah genteng metal dengan coating
Zincalume dengan ketebalan 0,35 mm finishing stone chip. Pemasangan
dilakukan dengan kemiringan atap sesuai dengan gambar.
2.2. Spesifikasi bahan (lapisan coating):
- Steel base
- Zincalume coating
- Zinc Pospat
- Epoxy Primer (Primary coat)
- Acrylic base coat
- Stone chip
- Acrylic overglaze
2.3. Bahan penutup atap ini tidak rusak permukaannya atau cacat-cacat
lainnya.
2.4. Bahan penutup atap diberi pelapis tahan karat dan cuaca. Warna cat
finishing atap ditentukan warna standar. Termasuk dalam pekerjaan ini
adalah pelengkap seperti flashing (penutup atas dan penutup samping)
dengan bahan yang sama.
2.5. Pengikat terbuat dari paku khusus tahan karat atau pengikat-pengikat
P a s al C9 . I. 3 : P ers ya ra ta n P e l ak s ana a n
BAGIAN C10
PEKERJAAN LAIN-LAIN
BAB C10.I
P a s al C1 0. I . 1: Umum
1 . 1 . L in gku p Pe ke rja an
P a s al C1 0. I . 2 : Pe rs ya ra ta n Ba ha n
2.3. Filler menggunakan Polyurethane Backer Rod dengan sel terbuka yang
direkomendasi dari Dow Corning.
P a s al C1 0. I . 3: Pe l a ks a naa n
3.1. Pekerjaan silicone sealant ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor khusus
yang ahli dalam bidang pekerjaan sealant, dibuktikan dengan melampirkan
CV tenaga ahli yang bersangkutan.
3.2. Untuk kaca, alumnium, concrete dan steel sebelum diberi perlakuan sealant
harus dilakukan pembersihan, bebas dari debu, minyak dan lain
sebagainya yang mengakibatkan berkurangnya daya rekat sealant.
Pembersihan dilakukan dengan Toluol.
3.4. Jika joint sudah diisi, ratakan sealant dengan alat yang direkomendasi oleh
pabrik pembuat sealant. Masking Tape harus segera diangkat sebelum
sealant mengering (kira-kira 10 - 15 menit).
3.6. Jika ada yang tercecer dan sealant sudah mengeras dapat dirapihkan
dengan pisau cutter yang tajam.
3.7. Ukuran joint yang digunakan untuk sealant minimal harus 6 mm dengan
perbandingan lebar dan dalam 2 : 1 (sebagai contoh untuk lebar 12 mm,
dalam 6 mm).
BAB C10.II
PEKERJAAN DRAINASE
P a s al C1 0. I I .1 : Li ngk up P ek e rja a n
P a s al C1 0. I I .2 : Umum
P a s al C1 0. I I .3 : Ma c a m Pe ke rja a n
a. Gorong-gorong
c. Manhole
Umum
Referensi
NI -2
NI - 3
Material
Umum
Referensi
Material
Pelaksanaan
Umum
Referensi
Material
Pelaksanaan
2 100
1 70 100
1 55 85
50 80
3/8 40 70
#4 30 60
#10 20 50
#40 10 30
#200 5 - 15
a. Sumber bahan :
Kontraktor harus mencari lokasi sumber bahan untuk
lapis ini biaya dari pencarian dan pekerjaan muat,
angkut, bongkar ke lokasi pekerjaan harus sudah
diperhitungkan dalam penawaran Kontraktor.
Kontraktor harus melaporkan lokasi tersebut kepada
MK secepatnya secara tertulis disertai keterangan
tentang kualitas bahan, perkiraan kuantitas bahan dan
rencana operasi pengangkutan bahan ke lokasi proyek.
Bahan tersebut harus memenuhi persyaratan dalam
spesifikasi.
3.12. Singkirkan dan ganti unit paving yang longgar, retak, patah,
bemoda atau kerusakan lain atau unit tidak serasi dengan
unit sebelahnya seperti yang dikehendaki. Sediakan unit-unit
baru untuk mencocokan unit yang bersebelahan dan pasang
dengan cara yang sama seperti unit semula, dengan
melakukan pengisian sambungan yang sama agar tidak
kelihatan tanda-tanda penggantian.
3.13. Sediakan perlindungan akhir dan jagalah keadaan tersebut
dengan suatu cara yang disetujui oleh aplikator yang
menjamin pekerjaan unit paving tidak rusak atau menjadi
jelek pada saat Serah Terima Pekerjaan.
BAB C11. IV
PEKERJAAN KANSTEEN
P a s al C1 1. I V .1 : Li ngk up P e ke rja an
P a s al C1 1. I V .2 : Pe rs ya ra ta n Ba han
a. Ukuran : 8 x 40 x 20 cm, beton pracetak.
Warna : Abu abu
Kuat Tekan : min 300 kg/cm 2
Kuat lentur : 6000 kg/cm2 (NEN 7000)
Berat : 2200 kg/m 3
b. Bahan harus memenuhi ketentuan dari Australian Standard for
Metric Concrete Building Block, AS 1500-1974, dengan berat jenis
2200 kg/cm3.
c. Semen Portland harus memenuhi persyaratan dalam NI-8.
d. Pasir harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3
e. Air yang digunakan harus memenuhi NI-3 pasal 110.
P a s al C1 1. I V .3 : Sya ra t - s ya ra t pe l a k sa na a n