Anda di halaman 1dari 12

MENGORGANISIR RUANGAN Menurut prinsip-prinsip Feng Shui, ruangan-ruangan dalam rumah tinggal dalam

pciigaturaiinya

memeriukan

syarai-,,yatat

khusus.

Selain

mempengaruhi masuknya 'Chi', tata-letak ruangan dalam rumah dapat mempengaruhi prilaku penghuninya. Tata letak ruangan menciptakan pola aktivitas yang lambat laun mendikte pola pikir dan pola pemakaian bangunan para penghuninya. Sebagai contoh, ruangan yang diletakkan dekat dengan pintu masuk utam2 memberikan impresi tertentu tentang gaya hidup penghuni rumah itu.
Jika tata letak sebuah rumah dianalisa dengan pendekatan Feng Shui, maka yang akan banyak menjadi titik perhatian adalah perletakan ruang

tidur utama, dapur dan entrance depan. Hal ini disebabkan karena: dalam ruang tidur utama sepertiga waktu penghuni dihabiskan pada ruangan itu; dapur -dalah pemberi hidup (makanan) rumah tangga dan merupakan cara pandang penghuni terhadap pemakaian uang; pintu masuk utama adalah impresi pertama terhadap bentuk rumah serta merupakan pembukaan terhadap pertama masuknya 'Chi' ke dalam rumah.
Beberapa penulis Feng Shui dalam pengalaman mereka dengan para akhli geomancer telah mengambil kaidali-kaidah praktis dari praktek

geomancer. Penulis M, memberikan mencatat pengalamannya itu dan menuliskannya se0agai aturan-aturan umum yang dapat diterapkan dalam perencanaan dan perancangan bangunan adalah sebagai berikut : H.1. HALAMAN DEPAN

(a)O1 Sebaiknya tidak ditanami dengan pepohonan yang besar-besar (pohon buah), dan pada pagarnya tidak ditanami pohon merambat (Kang, 1993,

p.17).
(b)02 Pengerasan / jalan masuk menuju pintu utama sebaiknya tidak didesain sebagai garis lurus (karena merupakan 'secret arrows'), melainkan garis melengkung Walters, 1988, p.38). Pada bangunan umum, jika kondisi ini tidak dapat dihindiari, maka ada baiknya pintu masuk utama itu_diberi tangga naik (Walters, 1988, p.38).

H.2. PINTU dan PINTU MASUK UTAMA


(a)03 Arah pintu utama sebaiknya pada arah terbaik penghuni rumah berdasarkan angka. Lo Shu (Too, 1993b, p.82). (b)04 Di depan Pintu Utama, tidak baik kalau didapati tiang atau pohon yang tingginya mencapai lebih dari satu meter (Kang, 1993, p.17). (c)05 Pintu utama sebaiknya tidak terdiri dari dua daun yang tidak sama besaraya. Hal ini akan mengakibatkan hubungan suami-isteri menjadi tidak Feng

Shui menghendaki Yin dan Yang selalu berada dalam keseimbangan. Karena kedua unsur itu dalam keadaan gerak yang tetap. Untuk memperoleh pengaruh Feng Shui yang baik, orang harus selalu waspada terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang dapat mengubah kesimbangan tersebut. Orientasi harus diperhatikan karena adanya elemen yang berubah, baik yang terjadi secara alami maupun buatan manusia. Karena itu penting sekali mewaspadai pengaruh yang disebabkan karena perubahan itu. Ini sesuai dengan teks yang tertulis dalam I Ching.
`Chi' adalah nafas kosmis. Menurut prinsip Feng Shui, jika

'Chi' tersebut berkumpul di suatu tempat maka akan membawa efek positif pada tempat tersebut, tetapi membaw-- kesengsaraan clan kematian. jika berpepcar akan menimbulkan efek negatif, dan jika aliran 'Chi' terhenti maka akan

Yang menjadi titik perhatian utama dalam prinsip Feng Shui a&lah 'Chi'

inilah yang dimengerti sebagai suatu `aliran yang dikehendaki'. Nafas kosmis ini dikehendaki karena dipercaya dapat memberi pengaruh, yaitu membawa rejeki kepada setiap orang
101 yang menghuni rumab, tempat tinggal, atau tempat kerjanya dipenuhi dengannya. Manusia yang mengetahui bagaimana mengalirkan dan membuat '01P bersirkulasi dengan balk akan dapat memperkokoh kepribadiannya dan mampu mengusir ancaman jahat yang bisa mengganggu dirinya (Skinner, 1982, p.16 dan p.21). Jadi esensi Feng Shui adalah untuk menangkap enerji 'Chi', menimbunnya

dan mengalirkannya lagi sehingga nafas kosmis ini tidak mandek. Untuk dengan mengantar 'Chi' memasuki ruangan-ruangan diperlukan tertentu. Aturan-aturan itulah yang pengaturan masa clan ruang arsitektur yang cocok dan baik sesuai aturan-aturan mendasari prinsip-prinsip Feng Shui. 'Chi' harus diclorong memasuki tapak bangunan clan mengalir memasuki -ruangan-ruangan serta kemudian meninggalkannya pada sisi yang lain. 'Chi' tidak bisa keluar dari arah yang sama dimana ia masuk, kareD q itu setiap Yuangan harus mempunyai bukaan setidaknya pada dua sisi dinding.
Dalam pemahaman Feng Shui, Walters mengatakan bahwa ruanganruangan tertentu, seperti ruang keluarga, ruang kerja, kamar hotel

untuk para pasangan yang sedang berbulan-madu, memerlukan suasana gairah dan rangsangan dinamika kehidupan; karena itu perlu dipenuhi dengan 'Chi' (Walters, 1991, p. 38); untuk memungkinkan maksud ini maka dapat dipasang sebuah cermin dalam ruangan tersebut sehingga 'Chi' dapat dipantulkan berkalikali sehingga memenuhi ruangan tersebut. Tetapi hal ini kurang baik untuk ruangan-ruangan yang memerlukan ketenangan seperti ruang ticlur dan sebuah lounges pada gedung umum.

Atas alasan di atas itulah, maka ruangan yang tidak mempunyai dua pembukaan bagi 'Chi' untuk keluar masuk akan menyebabkan nafas kosmis itu jadi terdiam tidak bersirkuiasi dan macet tidak bergerak lagi. Rua-,g--.- d;,..--na 'Chi' menjadi padam baik dipergunakan sebuah gudang.harmonis (Kang, 1993, p.17).

(d)06 Jika Ruang Kcluarga terletak langsung setelah Pintu Utama, maka penghuni akan merasa rileks dan betah (Rossbach, 1987, p.96). (e)07 Jika Ruang Kerja (Belajar) terletak langsung setelah Pintu Utama, maka penghuni atau pengunjungnya akan merasa terlibat pekerjaan di rumahnya (Rossbach, 1987, p.96). (f)08 Jika Dapur terletak langsung setelah Pintu Utama, maka rumah itu berorientasi pada makanan, anak-anak penghuninya akan

cenderung menjad i , gemuk. Pengunjung rumah seperti ini cenderung hanya akan datang untuk tujuan makan (Rossbach, 1987, p.96).
( g) 09 Jika KM/ W C yang t er lihat lebih dahulu set elah m em asuki r um ah, m aka penghuninya akan mundur kesehatan dan kekayaannya (Rossbach, 1987, p.96). ( h) 10 Jika Kam ar Tidur ter lihat langsung set elah Pint u M asuk Ut am a, m aka penghuninya akan cenderung merasa penat dan ingin langsung beristirahat setelah pulang sampai ke rumah (Rcssbach, 1987, p.96). (i)11 Walaupun arah pintu utama yang paling baik adalah arah Sheng Chi anda, tetapi apabila ternyata pintu itu menghadapi bukit/gunung atau

bentuk lain di luar rumah yang dapat mengeluarkan Sha Chi, maka ambilah arah ke dua yang baik (Too, 1993b, 85).
(j)12 Karena arah yang menguntungkan bagi setiap orang tidak sama (tergantung pada shio mereka), maka arah pintu diselaraskan dengan

arah yang menguntungkan bagi setiap penghuni (apakah anak, pemilik rumah, atau orang lain) (Too, 1993b, 86).
(k) 13 Arah pintu membuka sebaiknya ke dalam untuk mempersilahkan 'Chi'

memasuki ruangan; dan apabila ada pintu lain di belakangnya,

maka arah membuka pintu ke dua itu sebaiknya sama (Walters, 1988, p. 39). Jika pintu di belakang itu mengarah ke luar bangunan; maka hal ini perlu dihindari karena akan membawa `Chi' yang telah masuk keluar lagi (Walters, 1988, p.42).
(1)14 Mengenai ukuran pintu masuk utama (11hat bab Pat-Kua clan ukuran ajaib). H.3. RUANG TAMU DAN RUANG BELAJAR

(a) (b) (c) (d)

15 Dapur dan tangga sebaiknya tidak terlihat dari Ruang Tamu (Kang, 1993, p.17). 16 Ruang belajar diasosiasikan dengan air ('Shid) sebagai elemen komunikasi, maka posisi-nya sebaiknya di bagian Utara. 17 Arah hadap yang baik untuk orang bekerja (secara umum) menghadap ke Timur. 18 Perletakkan ruang duduk yang baik adalah yang berorientasi ke arah Selatan, tetapi orientasi lain, yaitu Barat, Barat Daya, Tenggara, dan Timur juga baik.

(e)

19 Perletakkan pintu ruang tamu yang baik adalah : di pinggir atau di tengah dinding dan

membuka ke arah dalam melihat sisi

dinding penuh; dan membuka ke arah sisi dinding dimana terdapat jendela.
(f)20 Perletakkan pintu ruang tamu yang buruk adalah : di pinggir dan membuka ke luar atau ke arah membelakangi dinding dimana terdapat jendela. (g)21 Perletakkan perabot dalam ruang tamu yang baik adalah diorientasikan pada membukanya pintu masuk.

11.4. RUANG TIDUR (a)22 Karelia arah dan lokasi yang menguntungkan bagi setiap orang berbeda-beda, unaka sebaiknya ruang tidur untuk masing-masing penghuni ditempatkan pada lokasi di dalam rumah berdasarkan arah yang menguntungkan (Too, 1993b, p.94). (b)23 Posisi ruang tidur (terutama Ruang Tidur Utama) yang baik adalah yang

memiliki ketenangan dan pemandangan yang indah (Walters, 1988, p.51). (c)24 Ruang Tidur sebaiknya mendapat pencahayaan alami yang cukup; jika gelap akan menyebabkan 'Chi' tidak dapat bergerak mengalir dengan leluasa. Kondisi yang mandek seperti ini bisa menyebabkan penghuninya sakit (Walters, 1988, p.52) (d)25 Kamar Mandl dan WC sebaiknya tidak berada dalam Kamar Tidur (Kang, 1993, p.17). Jika KM dan WC berada di dalam Kamar Tidur, sebaiknya posisi kepala jangan mengarah ke KM/WC tersebut (Kang, 1993, p.17). (e)26 Kamar tidur jangan diletakkan di atas garasi (untuk rumah bertingkat) (Walters, 1988, p.52). (f)27 Posisi Kamar Tidur Utama sebaiknya berada di sentral bangunan rurnah tinggal (Kang, 1993, p.17). (g)28 Ruang Tidur anak-anak sebaiknya jangan diletakkan pada bagian depan rumah, karena dapat menjadi kurang ajar terhadap orang tua-nya (Kang, 1993, p.17). (h)29 Perletakan Ruan- Tidur semakin meniauhi Pintu Masuk Utama akan menyebabkan penghuninya dapat tidur dengan nyaman (Rossbach, 1987, p.98). (i)30 Seorang yang sedang tidur, sebaiknya berada pada posisi dimana pandangan mata dapat langsung melihat ke arah pintu kamar (Kang, 1993, p.17). (j)31 Posisi tidur sebaiknya tidak tegak lurus terhadap arah jalan raya yang berada di muka rumah (Kang, 1993, p.17). (k)32 Perletak-kan ranjang sebaiknya tidak pada sisi dinding yang ada jendelanya; jika hal ini tidak dapat d i -hinclari, maka beri sedikit ruang antara ranjang dengan dinding untuk meletakkan sebuah kursi (Walteis, 1988, p.52). (1)33 Pada prinsipnya, letak ranjang sebaiknya fidak langsung terlihat dari - luar kamar tidur pada saat pintunya terbuka (Walters, 1988, p.52). Posisi baik adalah pada posisi 'raja' dimana jarak pintu dan ranjang pada arah diagonal (terjauh) sehingga aliran 'Chi' akan terkumpul pada titik ini (Rossbach, 1988, p.102-103). (m)34 Letak ranjang yang kurang baik ada dua hal: yaitu, langsung terlihat dari

arah pintu membuka; dan pada sisi dinding dimana terdapat pintu masuk (Rossbach, 1988, p.104-105). Apabila hal ini terjadi, maka bisa diatasi dengan menempatkan cermin pada dinding di seberang posisi ranjang (lihat diagram). (n)35 Bentuk kamar tidur 'L' pada hakekatnya kurang balk, tetapi jika tidak dapat dihindari, maka perlu diingat hal berikut ini: Bentuk U menyerupai sepatu atau sebuah golok. Dengan memandang sebagai bentuk sepatu tidak baik meletakkan ranjang pada sisi telapak, sedangkan dengan memandang bentuk golok, tidak balk meletakkan ranjang pada sisi golok yang tajam (Rossbach, 1987, p.66-71). (o)36 Cermin tidak diletakkan tepat dihadapan atau dengan posisi mata seseorang yang sedang tidur (Kang, 1993, p.17). (p)37 Ruang tidur yang diletakkan lebih dari tiga buah berjejer-jejer buruk. q)38 Posisi ruang tidur sebaiknya ada di st-belah kiri (dilihat dari luar bangunan) --ini melambangkan macan putih. . (r)39 Bila posisi ranjang tepat dibawah wuwung, maka tempat tid,ir sebaiknya sejaiar dengan arah wuwung tersebut, bukan melintang. (s)40 Pintu ruang tidur kurang baik berhadapan dengan pintu KM/WC. 11. 5. RUANG KELUARG A (RUANG TEINGAH) (a)41 Bentuk ruang keluarga terbaik adalah bujur sangkar atau empat persegi panjang. V Apabila berbentuk L atau bentuk lain yang tidak beraturan, maka ada baiknya pada sisi-sisi tertentu dipasang tirai agar bentuk empat persegi panjang ruangan itu terasa (Walters, 1988, p.43). (b)42 Ruang keluarga paling baik menghadap ke selatan. Arah lain, dari Barat, Selatan hingga Timur, baik juga. Jika diketahui waktu t e r b a n y a k r u a n g a n i t u dipergunakan, misal pagi hari, maka sebaiknya menghadap arah Timur (Waltersm 1988, p.43). (c)43 Setidaknya ruang keluarga memiliki sebuah dinding menerus yang ticlak terpotong oleh pintu atau jendela. Posisi dinding ini terbaik jika menghadap pintu masuknya Pintu masuk ke ruang keluarga (Walters, 1988, p. 43).

(d)44 Pintu masuk ke ruang keluarga ada baiknya diletakkan di tengah-tengah dinding di sisi dimana pintu itu berada; jika hal ini ticlak memungkinkan, setidaknya letak pintu ruang keluarga berada pada 1/7 dari panjang dinding itu. Yang penting adalah arah membuka pintu menjauhi arah dimana jendela pada dinding lain berada (Walters, 1988, p.43). (e)45 Sebaiknya ditempatkan di clacrah rumah yang paling nyaman; clan ada baiknya diletakkan sentral pada bangunan rumah (Kang, 1993, p.18). (f) 46 Posisi pint u dan jendela dalam ruang keluarga ada baiknya tidak saling berhadapan (Walters, 1988, p. 44). (g)47 Dalam perletakan perabot, sebaiknya tidak ada kursi yang menghadap pintu masuk atau secara langsung membelakangi jendela. Penempatan kursi ini juga tidak balk berada di bawah balok (besar) yang menonjol (Walters, 1988, p.46). (h)48 Jika ada jendela, sebaiknya melihat pemandangan balk, jika yang terlihat pemandangan kurang baik seperti tiang listrik, ada baiknya ditempatkan akuarium pada sisi yang terletak di seberang jendela itu (Walters, 1988, p.46). (i)49 Contoh pengaturan perabot dalam ruang keluarga yang baik dan yang buruk dapat dilihat pada diagram di bawah ini (sumber : Rossbach, 1987, p. 110-111).

H.6.RUANG MAKAN (a)50 Tidak baik Ruang Makan berhadapan dengan K. M/ WC (Kang, 1993, p.18). (b)51 Meja makan mempunyai simbol sbb. : bentuk bulat simbol surga, harmoni clan kesetiakawanan; bentuk empat persegi panjang simbol bumi, formal, pendekatan. Bentuk yang terbaik adalah segi delapan beraturan (octagon) yang mewakili delapan arah kompas; posisi duduk anggota keluarga sebaiknya adalah sbb. : ayah

Barat Laut; anak lelaki tengah - Utara; anak lelaki bungsu - Timm
Laut; ailak laki sulung - Timur; anak perempuan sulung - Tenggara; anak perempuan tengah

Selatan; lbu - Barat Daya; dan anak perempuan bungsu - Barat

(Walters, 1988, p. 48).

11.7. DAPUR (a)52 Dapur termasuk kategori negatif dalam rumah tinggal; maka letaknya sebaiknya pada daerah/aral, lo-shu yang tidak menguntungkan (Too, 1993, p.97). "i (b)53 Dapur pantang berhadapan dengan K. M. / WC (Kang, 1993, p.18; Walters, 1988, p.49). -, (c)54 Dap u r juga kurang baik bersebelahan dengan K. M. /WC; tetapi jika hal i n i terjadi maka janganlah meletakkan sisi kompor (api) pada dinding yang berbatasan dengan K.M./WC itu (Walters, 1988, p.51). j (d)55 Posisi kompor yang baik adalah apinya menghadap ke Selatan atau Timur (Kang, 1993, p.18). (e)56 Pada saat memasak, gerak memasak menggoyangkan alat masak tidak baik bila mengarah ke luar rumah. Yang baik adalall mengarah ke dalam rumah (Kang, 1993, p.18). (f)57 Letak dapur (kompor dan tempat cuci pirinb) tidak boleh berada di bawah tangga (Kang, 1993, p.18). (g)58 Tak baik Dapur terletak setelah ruang tamu, karena memberi kesan penghuninya rakus (Walters, 1988, p. 48)._ (h)59 Tak balk Dapur bersebelahan dengan Ruang Tidur (Kang, 1993, p.18). (i)60 Sirkulasi udara dalam Dapur harus baik; ada baiknya bagian dimana asap dihasilkan (letak kompor) mengarah ke rua p g terbuka (Kang, 1993,-p:18). (j)61 Ruang dapur jangan sampai gelap (Kang, 1993, p.18). (k)62 Dapur jangan diletakkan melalui garis sentral yang melalui tengahtengah bangunan sebab penghuninya akan menderita sakit pada bagian tengah tubuhnya (Rossbach, 1987, p.99). -,, (1)63 Posisi kompor (api) dan tempat cuci (air) harus ada yang menengahi, tidak balk bersebelahan (Walters, 1988, p.49). (m)64 Para geomancer sependapat untuk tidak menempatkan dapur pada sisi Utara, Barat Laut, ataupun Timur Laut. Posisi yang tepat adalah sisi Timur (Lip, 1986, p.53) atau Barat (Walters, 1988, p.49).

(n)65 Pada prinsipnva posisi orang memasak di dapur sedemikian sehingga pada saat ada orang masuk masih teriihat darinya (Rossbach, 1987, p.106-107) (lihat juga diagram). (o)66 Posisl dapur yang baik adalah pada sisi kiri rumah (dilihat dari luar)

11.8. KAMBAR MANDI / W.C. (a)67 K.M./WC termasuk kategori negatif dalam rumah tinggal; it-taka letaknya sebaiknya pada daerah/arah lo-shu yang tidak menguntungkan (Too, 1993, p.97). (b)68 Ada baiknya terletak terpisah dari rumah induk (Kang, 1993, p.18). (c)69 Tidak berhadapan dengan R. Tidur, Dapur dan R. Makan (Kang, 1993, p. 17- 18). Jika KM/WC berhadapan dengan dapur (makanan simbolisasi harta benda), maka kekayaan penghuninya akan cepat amblas dan jika berhadapan dengan Kamar Tidur, maka penghuninya akan menderita gangguan pencernaan (Rossbach, 1987, p.99). (d)70 Posisi lubang WC tidak membelakangi jalan raya (Kang, 1993, p.18).

(e)71 KM/WC jangan diletakkan melalui garis sentral yang melalui tengahtengah
bangunan, sebab penghuninya akan menderita sakit pada bagian tengah tubulinya (Rossbach, 1987, p.99). (f)72 Hindari perletakkan KM/WC di atas Kamar Tidur - pada rumall bertingkat - (Rossbach, 1987, p.100). (g)73 KM/WC jangan diletakkan pada ujung suatu koridor, sebab koridor itu representasi anak panah lurus yang mengalirkan 'Chi' terlalu cepat sehingga menyebabkan pencyhuni rumah menderita penyakit usus clan sistem reproduksinya (Rossbach, 1987, p.100). (h)74 Posisi KM/WC yang terburuk adalah persis ditengah-tengah rumah; karena bagian tengah itu tidak lain merupakan pusat I Ching (Rossbach, 1987, p.100). (i)75 Karena KM/WC adalah simbol air ('Shui'), maka letaknya sebaiknya ada di Utara (Walters, 1988, p.54).-

(j)76 Walaupun peralatan modern (seperti exhaust fan) telah ada, sebuah KM/WC sebaiknya memiliki sebuah jendela ('bovenlicht') (Walters, 1988, p.54). (k)77 Karena air ('Shui'), bagi budaya Cina adalah lambang `uang', maka tidak balk menghamburkan air dari KM/WC (Walters, 1988, p.54).,, (1)78 Contch pengaturan tata-letak elemen-elemen KM/WC yang baik dan yang burukdapat dilihat pada diagram di bawah (sumber : Rossbach, 1987, p. 111-112). (m)79 Meletakkan KM/WC dalam kamar kurang baik. (n)80 Posisi kloset jangan berhadapan dengan pintu masuk KM/WC. (o)81 Posisi lubang kloset kurang baik- menghadap atau membelakangi jalan di muka rumah. TANGGA DAN PERLETAKANNYA

T(a)82 Karena tangga mengarahkah 'Chi' dari lantai yang lebih rendah ke lantai yang lebih tinggi, maka sebaiknya mendapat penerangan yang cukup serta lebar (Rossbach, 19&7, p.93). (b)83 Arah turunnya tangga tidak menghadap pintu, terutama Pintu Masuk Utama (Kang, 1993, p.18; Rossbach, 1987, p.93). (c) 84 Bentuk tangga yang baik adalah seperti pikulan (agak melengkung) (Kang, (d)85 Hal perhitungan tangga ada cara tersendiri sbb.: ada 5 patokan yang digunakan dalam menentukan baik-buruknya jumlah tangga 1 'sen' (,ahir) ----2 'lau' (tua) ----

baik baik buruk

3 'ping' (sakit) -------- buruk

4 'si' (mati) ------< , ' (susah) -------

buruk . n a n Jurnlah injakan tangga dihitung dari kelipatan angka-angka di atas; misal 14 injakan = (5 x 2 ) + 4 ( 4 'si' buruk). (e)86 Kurang balk meletakkan tangga pada'bagian tengah (pusat) bangunan rumah.

1993, p.18) serta meliuk dengan anggun (Rossbach, 1987, p.93).

Anda mungkin juga menyukai