TELEPATI berasal dari bahasa Yunani yakni tele yang artinya jarak jauh dan pathos yang
artinya rasa, persepsi, gairah, penderitaan dan pengalaman. Jadi telepati artinya dapat
melakukan pengiriman dan penerimaan hal-hal tersebut dari jarak jauh.
Walaupun telepati merupakan keahlian yang sudah dikenal dari jaman dulu, dunia ilmiah belum
lama mengakui bahwa telepati adalah sesuatu yang bisa terjadi. Sekelompok ilmuwan telah
mencoba merekam gelombang otak beberapa orang sewaktu mereka diminta memikirkan atau
mengingat hal-hal tertentu, kemudian rekaman tersebut disimulasikan ke orang-orang lain yang
berada di negara lain menggunakan gelombang listrik mikro dan hasilnya ternyata orang-orang
yang menerima simulasi tersebut dapat merasakan perasaan-perasaan yang mirip dengan
yang dideskripsikan oleh sumbernya, walau tidak sejelas aslinya. Dengan demikian terbukti
bahwa otak memang mampu “memutar ulang” rekaman energi yang dikirimkan, dan demikian
telepati terbukti masuk akal, walau secara ilmiah, mereka belum tahu caranya.
Karena gambar yang dikirim harus dibayangkan menggunakan otak depan sedetil mungkin,
dalam wujud objek 3 dimensi, maka anda harus dapat berkonsentrasi penuh sewaktu
melakukannya. Semakin baik konsentrasi anda, maka gambaran yang anda hasilkan akan
semakin tajam dan detil; akan tetapi jangan mengira bahwa gambaran tersebut bisa persis
seperti objek nyata; dalam hasil terbaik, gambaran yang terbentuk akan tampak seperti
pantulan di air sungai; perhatikan contoh foto di bawah; hasil telepati terbaik akan muncul
seperti bayangan di air dalam foto tersebut; cukup jelas, namun tetap tidak sama dengan
aslinya.
Sama seperti sms yang tetap berada di telpon seluler anda, walau anda tidak sadar bahwa ada
pesan masuk, telepati juga akan tetap berada di otak anda, walau anda tidak sadar. Bedanya,
telepati hanya akan berada di otak untuk jangka waktu tertentu dan setelah itu perlahan akan
buyar. Jadi walau anda tidak sadar pada saat menerimanya, anda tetap dapat melakukan
“pembacaan pesan” selama pesannya belum menghilang.
Untuk “membaca” pesan telepati, anda harus memposisikan diri dalam keadaan rileks dan
tenang, lalu meniatkan untuk mengakses pesan-pesan yang anda terima.
Berdasarkan ini, jika anda tipe orang yang tidak suka membaca instruksi secara seksama, tidak
suka mendengarkan penjelasan sampai selesai, dan tidak peduli terhadap perasaan orang lain
yang ada di sekitar anda, maka anda akan sangat kesulitan untuk membaca pesan yang anda
terima; kalaupun bisa, kemungkinan besar anda hanya akan dapat membaca sebagian kecil
saja, dan itupun bisa ngawur.
Pernahkah anda dalam kondisi sedang lapar, lalu anda membaca suatu tulisan, seakan-akan
itu tentang makanan, tapi kemudian setelah anda baca ulang, ternyata tidak? Itu adalah efek
dari ekspektasi. Jika anda menerima dan membaca pesan telepati dengan banyak ekspektasi
dalam pikiran anda, maka yang akan anda lihat adalah ekspektasi anda, bukan pesan aslinya.
Ini sebabnya ketika membaca pesan, anda harus berusaha menghilangkan ekspektasi anda
JENIS TELEPATI
Telepati itu secara garis besar bisa dibagi 2, yakni partial (sebagian) atau complete
(seluruhnya).
Untuk yang partial, bisa berupa gambar saja, suara saja, atau perasaan saja, sedangkan untuk
yang complete adalah gabungan seluruhnya sekaligus.
Yang paling mudah untuk dilatih adalah mengirim perasaan saja, karena pada umumnya
manusia memiliki kemampuan empati, walau tidak sama rata kemampuannya, dan ini berarti
mudah untuk menguji apakah pengiriman berhasil atau tidak.
Perasaan apa yang paling anda rasakan saat ini? Bosan? Mengantuk? Lelah? Semangat?
Rasa itu terutama berada di daerah tubuh antara abdomen bawah sampai leher; “duplikasi”
rasa itu ke otak depan anda, lalu kirimkan ke target anda.
Cara mengirimkannya adalah dengan membayangkan target pengiriman berada didepan anda,
lalu mendorong rasa itu ke arah bayangan target, sampai rasa itu memasuki bayangan target.
Bagi yang mempunyai partner latihan, setelah pengiriman dirasa berhasil, bisa menanyakan ke
partner, apakah rasa itu sampai
Telepati akan gagal jika otak depan anda berada dalam kondisi panas; anda bahkan akan
merasa mual, pusing atau bahkan sakit kepala. Jadi jika anda ingin melakukan telepati, cek
dulu dahi anda, apakah panas atau tidak; jika panas maka anda bisa mendinginkannya dengan
kompres, atau anda dapat menggunakan bioelektrik, akan tetapi tekni itu tidak dibahas disini.
Ketika seseorang sedang tidur, maka kondisinya adalah sama seperti telepon seluler sedang
pada kondisi “silent”, jadi pesan apapun yang masuk tidak akan ketahuan, dan kemungkinan
besar pada saat orangnya bangun, pesan sudah keburu buyar. Dengan demikian, jika target
sedang tidur, pesan anda bisa dianggap sebagai tidak diterima. Memang ada cara untuk
memaksakan mengirim pesan lewat mimpi, akan tetapi teknik ini berbahaya karena dapat
membuat target terjebak dalam mimpi dan tidak bisa bangun, oleh sebab itu teknik ini tidak
dibahas.
Untuk menghindari ada yang memaksakan mengirim telepati lewat mimpi, orang-orang yang
sudah mahir telepati akan melakukan penutupan channel, yang kira kira sama seperti telepon
seluler pada kondisi “airplane mode”, akan tetapi ini adalah teknik yang hanya dibutuhkan jika
anda benar-benar sudah sering telepati dengan makhluk-makhluk lain, oleh karena itu tidak
dibahas.
Penutup
Sama seperti kebanyakan keahlian lainnya, telepati harus dilatih, dan untuk menguasainya
dibutuhkan ketekunan serta kesabaran. Diawal berlatih, carilah partner latihan yang sama
antusiasnya dan juga bersedia meluangkan waktu, dan berlatihlah dengan mengirim dan
menerima pesan pesan sederhana dulu. Jika mengirimkan gambar, misalnya, mulailah dengan
objek geometri sederhana dulu, kalau sudah mahir baru mengirim yang lebih rumit. Jangan
langsung dimulai dengan mengirim objek sepeda motor, karena itu hanya akan gagal.
Jika anda merasa “belum bisa merasakan energi”, artinya sensitifitas anda perlu ditingkatkan.
Jika anda merasa “belum jelas untuk mengirim atau menerima pesan”, artinya anda perlu lebih
banyak latihan.
Yang paling aneh itu apabila anda mengira bahwa dengan latihan 2-3 jam saja anda sudah
akan menjadi mahir, padahal anda tahu, belajar menggambar pakai tangan saja butuh ratusan
jam, apalagi belajar menggambar pakai otak.
Selamat berlatih