Anda di halaman 1dari 46

PERBEDAAN LAJU ALIRAN SALIVA ANTARA

MENGUNYAH PERMEN KARET XYLITOL DAN PERMEN KARET SUKROSA

Penelitian dilakukan Pada siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 SD Inpres Toddopuli Kota

Makassar

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Kedokteran Gigi

SARAH EVA CHALID

J 111 12 122

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015
PERBEDAAN LAJU ALIRAN SALIVA ANTARA

MENGUNYAH PERMEN KARET XYLITOL DAN PERMEN KARET SUKROSA

Penelitian dilakukan Pada siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 SD Inpres Toddopuli Kota

Makassar

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Hasanuddin

Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh

Sarah Eva Chalid

J111 12 122

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015

ii
iii
iv
Perbedaan jumlah aliran saliva

antara mengunyah permen karet xylitol dan permen karet sukrosa

Sarah Eva Chalid

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Latar Belakang: Penelitian dilakukan pada murid Sekolah Dasar Inpres Toddopuli Kota
Makassar. Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian yang penting dari kesehatan
tubuh seseorang secara keseluruhan. Masalah yg ditemukan pada masyarakat dalam hal
kesehatan gigi dan mulut adalah karies gigi pada anak. Beberapa cara dilakukan untuk
mengurangi jumlah populasi bakteri di dalam mulut yaitu rajin menyikat gigi dan mengunyah
permen karet. Permen karet terdapat beberapa jenis yang dijual dipasaran yaitu xylitol dan
sukrosa. Terjadinya karies dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti banyaknya jumlah
aliran saliva, keasaman saliva, dll. Maka perlu diketahui dengan mengunyah permen karet
dengan dua bahan yaitu xylitol dan sukrosa yang paling baik dalam mencegah karies pada anak.
Tujuan penelitian ini ingin mengetahui perbedaan dari laju aliran saliva saat mengunyah
permen karet xylitol dan permen karet Sukrosa pada murid Sekolah Dasar Inpres Toddopuli
Kota Makassar. Metode Penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan metode
studi Quase eksperimental dengan jenis design pre and post-test design with control group.
Sampel ditentukan sesuai dengan kriteria sampel yakni anak usia 9 – 12 tahun, memiliki gigi
karies superficial, dan karies media minimal tiga gigi, tidak mengkonsumsi permen karet lain 60
menit sebelum diteliti, serta bersedia menjadi sampel penelitian dan Bersedia mengikuti instruksi
peneliti. Setelah menentukan sampel lalu didapatkan masing-masing 30 sampel pada kelas 4, 5,
dan 6. Sampel diminta mengunyah permen karet xylitol pada hari pertama dan pada hari kedua
mengunyah permen karet sukrosa masing-masing selama 5 menit setelah itu saliva sampel
ditampung pada tabung centrifuge, setelah itu diamati jumlah saliva dan keasaman salivanya.
Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan jumlah aliran saliva dan keasaman antara
mengunyah permen karet xylitol dan permen karet sukrosa, yakni untuk jumlah aliran saliva ada
perbedaan 0.002 dan untuk nilai pH saliva yaitu 0.000 yang berarti nilai perbedaan signifikan.
Kesimpulan: Anak yang mengunyah permen karet Xylitol dapat menghasilkan produksi saliva
yang lebih banyak daripada permen karet sukrosa, dan permen karet sukrosa memiliki keasaman
yang lebih tinggi daripada permen karet xylitol. Keasaman dari saliva dalam rongga mulut secara
terus-menerus dapat menyebabkan demineralisasi pada gigi yang lama kelamaan akan
menimbulkan karies. Hal ini berarti permen karet sukrosa dapat memberi suasana asam dalam
saliva yang dapat menimbulkan karies gigi pada anak. Dengan demikian, permen karet xylitol
dapat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak agar dapat mencegah karies sejak dini.

Kata kunci: permen karet, xylitol, sukrosa, jumlah aliran saliva, pH

v
Differences In Salivary Flow Rate Between Chewing Gum Of Xylitol And Sucrose (At Grade

4, 5, and 6 of SD Inpres Toddopuli Makassar

Sarah Eva Chalid

Dentistry Faculty of Hasanuddin University

ABSTRACT

Background: Problems are found in the community about terms of oral health is dental caries in
children. Several methods are used to reduce the population of bacteria in the mouth is diligent
brushing and chewing gum. There are several types of chewing gum sold in the market, namely
xylitol and sucrose. Caries can be caused by various factors such as the large number of salivary
flow, salivary acidity, etc. Then it needs to be known by chewing gum with xylitol and sucrose
are most excellent to preventing caries in children. Purpose: to determine the difference of
salivary flow while chewing xylitol gum and bubble gum. Sucrose on SD Inpres Toddopuli
Makassar. Methods:This study is a qualitative research with Quase experimental studies
method, this type of design is pre- and post-test design with control group. Sample determined in
accordance with the criteria of the sample is children aged 9-12 years old, has a superficial
dental caries and caries media at least three teeth, another chewing gum does not consume
about 60 minutes before the investigation, and ready to be research samples and ready to follow
the instructions of researchers. After determining the sample then obtained 30 samples
respectively at grades 4, 5, and 6. On first day, samples requested to chewing gum with xylitol
and on the second day, chewing gum with sucrose each for 5 minutes after that saliva from
samples collected on a centrifuge tube, then observed number of saliva and saliva acidity.
Results : showed that there are differences in the amount of salivary flow and acidity between
chewing gum with xylitol and sucrose, there is difference in amount of salivary flow (0.002) and
for salivary pH value (0.000) which means the value of difference is significant. Conclusion: The
research found that children who chewed xylitol gum can produce more saliva than chewed
sucrose gum and sucrose gum had higher acidity than xylitol gum.
Keywords: gum, xylitol, sucrose, salivary flow, pH

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan berkah-Nya

sehingga penulis dapat menyelsaikan skripsi yang berjudul Perbedaan laju aliran saliva antara

mengunyah permen karet dan sukrosa pada siswa-siswi kelas 4, 5, Dan 6 SD Inpres Toddopuli

Kota Makassar) yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran

Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

Salam dan shalawat senantiasa tercurah untuknya Nabi Muhammad SAW, kepada

keluarga, sahabat, dan orang-orang yang masih istiqomah dijalan-Nya. Dengan bekal ilmu

pengetahuannya, penulis dapat menikmati Islam sebagai sebuah pondasi peradaban

Keberhasilan ini tidak akan terwujud tanpa adanya bimbingan, perhatian, bantuan, dan

dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan

hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Ayahanda H.M. Jahja Chalid, ibunda Hj. Nur Umam, kakak-kakakku Adam

Pratama Chalid dan Ichsan Chalid serta kakak iparku Andi Dian Lestari dan

Juliawati yang senantiasa mendoakan dan memberi semangat dalam menyelesaikan

skripsi ini

2. Dr. drg. Bahruddin Thalib, M.Kes, Sp.Pros Selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Hasanuddin yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk

menimba ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

3. Prof. Dr. drg. Sherly Horax, MS selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.

vii
4. Dr. drg. Susilowati, SU Selaku Penasehat Akademik yang telah membimbing dari

awal semester hingga saat ini

5. Teman terbaik Mastikasi 2012, Teman Bagian IKGA, Teman Posko Kel. Bonto

Jaya Kab. Bantaeng KKN-PK angkatan 50 dan sahabat-sahabatku Siska Putri

Utami, Dwi Fitrah Ariani, Dian Mustika Hamid, St. Nur Asriani Zakaria, Jung

Zahrah Ramlan, Andi Riska Ulfasari, dan Citra Jasmin Cangara yang selalu

memberi semangat dan membantu dalam proses menyelesaikan skripsi

Dalam Penulisan skripsi ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan, baik

pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis

harapkan demi penyempurnaan pembuatan skripsi ini.

Makassar, 4 September 2015

` SARAH EVA CHALID

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

SAMPUL DALAM. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ii

LEMBAR PENGESAHAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii

SURAT PERNYATAAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv

ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v

ABSTRACT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .vi

KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii

DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ix

DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .xv

DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvi

DAFTAR LAMPIRAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

1.2 Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

1.3 Tujuan penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

1.4 Manfaat penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

1.5 Hipotesa. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4
ix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Saliva. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . 5

2.1.1 Komposisi Saliva. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

2.1.2 Rata-rata laju aliran saliva normal. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

2.1.3 Sekresi Saliva. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

2.1.4 Manfaat Saliva. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

2.1.5 Keasaman (pH) saliva. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

2.2 Sistem Pengunyahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .10

2.2.1 Mekanisme Pengunyahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

2.3 Permen Karet. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

2.3.1 Manfaat Permen Karet. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12

2.3.2 Permen Karet Sukrosa. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .13

2.3.2.1 Sukrosa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

2.3.2.2 Kandungan Sukrosa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

2.3.3 Permen Karet Xylitol . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16

2.3.3.1 Xylitol. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16

2.3.3.2 Kandungan Xylitol. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18

2.3.3.3 Kegunaan Xylitol. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19


x
BAB III KERANGKA TEORI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21

4.2 Desain Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21

4.3 Lokasi Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21

4.4 Waktu Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21

4.5 Sampel Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21

4.6 Kriteria Sampel . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22

4.7 Variabel Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22

4.8 Definisi Operasional Variabel. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23

4.9 Alat dan Bahan

4.9.1 Alat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23

4.9.2 Bahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24

4.10 Prosedur Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24

4.11 Data penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25

BAB V HASIL. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26

BAB VI PEMBAHASAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .28

xi
BAB VII PENUTUP

7.1 Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32

7.2 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32

DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33

LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi nilai rerata Saliva dan pH berdasarkan kelas . . . . . . . . . . . . . . . . . . .27

Tabel 5.2 Uji beda antara permen karet Xylitol dan

permen karet Sukrosa berdasarkan nilai jumlah saliva dan pH. . . . . . . . . . . . 27

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Permen Big Babol . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

Gambar 2.2 Struktur kimia Sukrosa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

Gambar 2.3 Permen Karet Xylitol. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16

Gambar 2.4 Struktur kimia Xylitol . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . 17

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel hasil pengamatan jumlah saliva dan pH . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37

Lampiran 2 Surat Penugasan dan izin penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .46

Lampiran 3 Lembar Konsultasi bimbingan skripsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 47

Lampiran 4 Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian yang penting dari kesehatan

tubuh seseorang secara keseluruhan. Masalah yg ditemukan pada masyarakat dalam hal

kesehatan gigi dan mulut adalah karies gigi yang disebabkan oleh terlarutnya mineral

pada gigi oleh asam yang dihasilkan bakteri. Beberapa cara dilakukan untuk mengurangi

jumlah populasi bakteri di dalam mulut yaitu dengan menyikat gigi yang teratur, kumur

dengan menggunakan antiseptik, membersihkan interdental dengan dental floss,

menghindari konsumsi makanan yang banyak mengandung sukrosa, membersihkan

lidah.1

Saliva merupakan salah satu faktor penting dalam memelihara kesehatan gigi dan

mulut yang berperan dalam fungsi perlindungan. Perannya sebagai cairan yang melapisi

mukosa dan membantu melindungi jaringan mulut terhadap iritasi mekanis, termal dan

zat kimia. Fungsi perlindungan dilakukan dengan cara meningkatkan sekresi saliva yang

dapat diukur melalui laju aliran saliva.2 Jumlah aliran saliva yang dihasilkan dalam

mulut pun sangat mempengaruhi keadaan rongga mulut khususnya dalam terjadinya

karies gigi. Seseorang yang mengalami hiposalivasi akan memiliki resiko lebih tinggi

mengalami karies dibandingkan hipersalivasi.2

1
Adapun salah satu cara untuk mencegah karies yaitu mengunyah permen karet yang

merupakan rangsangan mekanis, hal ini menyebabkan terangsangnya sekresi saliva. 3

Permen karet merupakan bolus yang dapat menyebabkan stimulus mekanis dan dapat

merangsang peningkatan sekresi saliva, sedangkan sensasi pengecapan rasa pedas dari

permen karet merupakan stimulus kimiawi yang juga dapat meningkatkan sekresi saliva .

Salah satu fungsi saliva yaitu sebagai self cleansing yang berarti dapat membersihkan

kuman pada rongga mulut. Sehingga dengan adanya rangsangan mekanis yaitu

mengunyah permen karet dapat membantu dalam mengurangi terjadinya karies pada gigi

karena adanya saliva yang membantu dalam mengurangi jumlah bakteri dalam rongga

mulut yang merupakan penyebab utama timbulnya karies2

Permen karet terdapat beberapa jenis bahan yang dijual dipasaran, seperti dari bahan

sukrosa, xylitol. Probiotik, Butylated Hydroxytolene (BHT), Kalsium Kasein Peptone –

kalsium fosfat, dan masih banyak lagi lainnya. Di Indonesia permen karet yang manis

paling tinggi dikonsumsi oleh anak-anak. Gula terutama jenis sukrosa sudah lama

dikenal dan telah digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari baik di negara kita,

hal ini disebabkan karena beberapa keunggulan yang dimiliki sukrosa antara lain,

rasanya manis, tekstur dan bentuknya. Hal tersebut merupakan faktor yang

menyebabkan terjadinya peningkatan konsumsi sukrosa di semua negara sebesar ± 2 %

setiap tahun pada dekade terakhir. Peningkatan ini lebih besar dari pertambahan jumlah

penduduk dunia setiap tahunnya yakni sebesar ±1,4% - 1,6%.4

2
Sedangkan xylitol telah digunakan sebagai pengganti gula pasir selama lebih dari

tiga puluh tahun. Xylitol telah disetujui oleh Administrasi Makanan dan Obat sejak tahun

1960-an dan aman digunakan untuk anak-anak. Sejak itu, telah biasa digunakan sebagai

pemanis dalam berbagai makanan dan produk makanan. Permen karet xylitol dengan

memiliki mendapat perhatian khusus, karena pembersihan mekanis, bersama-sama

dengan stimulasi air liur, sangat mungkin untuk memberikan manfaat lebih lanjut dan

memberi efek antibakteri poliol.1

Dengan demikian, penelitian ini dilakukan menggunakan dua jenis permen karet yaitu

permen karet xylitol dan permen karet sukrosa oleh karena telah banyak tersebar di pasaran

dan telah banyak dikonsumsi oleh anak-anak, serta karena keterbatasan biaya dan waktu dari

peniliti. Dan penelitian mengunyah kedua jenis permen karet tersebut diharapkan dapat

mengidentifikasi perbedaan laju aliran saliva antara mengunyah permen karet xylitol dan

permen karet sukrosa yang lebih baik dan efektif untuk membantu mencegah timbulnya

karies pada anak.

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah ada pengaruh mengunyah permen karet xylitol dengan permen karet sukrosa

terhadap jumlah aliran saliva?

2. Apakah ada perbedaan dari jumlah laju aliran saliva ketika mengunyah permen karet

xylitol dengan permen karet sukrosa?

3. Berapa jumlah perbedaan laju saliva ketika mengunyah permen karet xylitol dengan

permen karet sukrosa?

3
1.3 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk

1. Untuk mengetahui pengaruh mengunyah permen karet xylitol dengan permen karet

sukrosa terhadap laju aliran saliva

2. Untuk mengetahui perbedaan laju aliran saliva mengunyah permen karet xylitol dan

sukrosa

3. Untuk mengetahui jumlah perbedaan laju aliran saliva mengunyah permen karet

xylitol dan permen karet sukrosa

1.4 Manfaat penelitian

1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta memberikan pengalaman

langsung dalam penelitian,

2. Menambah pengetahuan yang dapat berguna dalam menjaga kesehatan gigi dan

mulut anak.

1.5 Hipotesa

Ada pengaruh dan perbedaan antara mengunyah permen karet xylitol dan permen

karet sukrosa terhadap jumlah aliran saliva

4
BAB III

KERANGKA TEORI

Rangsangan Permen karet


KIMIAWI rasa manis, sukrosa
asam, asin,
menthol

Permen Karet
Xylitol

Mengunyah
MEKANIS makanan , Permen Karet
permen Probiotik
karet, dll
Faktor yang
dapat
mempengaruhi
sekresi saliva

NEURONAL

Keterangan:
PSIKIS
= Objek diteliti

RANGSANGAN = Objek tidak


RASA SAKIT
diteliti
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah quasi eksperimen

4.2 Desain penelitian

Desain penelitian ini menggunakan pre and post-test design with control group.

4.3 Lokasi penelitian

Penelitian akan dilakukan di SDN Inpres Toddopuli Makassar

4.4 Waktu penelitian

Penelitian dilakukan bulan Maret- Juni 2015

4.5 Sampel penelitian

Untuk mendapatkan jumlah sampel dapat dirumuskan sebagai berikut;

(t-1) (r-1) > 15

Dimana:

t = banyaknya kelompok perlakuan

r = banyaknya sampel.

(t-1) (r-1) > 15

(2-1) (r-1) > 15

r-1 > 14/1

r > 13

21
Berdasarkan perhitungan didapatkan hasil 13, namun guna lebih mendapatkan hasil

penelitan yang lebih akurat, semakin banyak sampel maka semakin akurat hasil

penelitian, maka Jumlah subjek yang akan diteliti pada murid kelas 4, 5, dan 6 di SD

Inpres Toddopuli, Makassar adalah 30 orang untuk masing-masing jenjang kelas.

4.6 Kriteria Sampel

1. Usia 9 – 12 tahun

2. Memiliki gigi karies superficial, dan karies media minimal tiga gigi

3. Tidak mengkonsumsi permen karet lain 60 menit sebelum diteliti

4. Keadaan tubuh sehat (tanpa masalah kesehatan)

5. Tidak sedang menjalani terapi obat

6. Bersedia menjadi sampel penelitian dan

7. Bersedia mengikuti instruksi peneliti

4.7 Variabel Penelitian

Variabel Independen : Mengunyah permen karet mengandung xylitol dan

mengunyah permen karet sukrosa

Variabel kendali : Lama mengunyah permen karet,

Variabel Dependen : Laju aliran saliva

Variabel Antara : Proses sekresi saliva

Variabel Perancu : Konsumsi obat, demam, diare, sedang dalam

perawatan Ortodontik

22
4.8 Definisi Operasional Variabel

VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL


Permen karet mengandung Permen karet yang mengandung xylitol,

xylitol dimana xylitol merupakansalah satu bahan

pengganti gula. Dalam penelitian ini

menggunakan permen laret merk Xylitol

Permen karet mengandung Permen karet yang mengandung sukrosa,

sukrosa dimana sukrosa adalah bahan pemanis gula.

Dalam penelitian ini menggunakan permen

karet Big babool

Saliva Saliva adalah suatu cairan oral yang

kompleks dan tidak berwarna yang terdiri

atas campuran sekresi dari kelenjar ludah

minor dan mayor yang terdapat pada mukosa

oral yang akan dihitung jumlahnya dengan

tabung centrifuge

Laju aliran saliva adalah jumlah aliran saliva


Laju Aliran Saliva
yang dapat diukur dengan tabung centrifuge

Keasaman saliva yang dapat diketahui dengan


pH Saliva
menggunakan kertas strip pH yang

dicelupkan selama beberapa detik pada saliva

23
4.9 Alat dan bahan

4.9.1 Alat

a) Alat Diagnostik

b) Tabung centrifuge

c) Kertas strip pH

d) Stopwatch

e) Alat tulis menulis

4.9.2 Bahan

Permen Karet Xylitol dan Permen Karet Big Babool

4.10 Prosedur penelitian

Penelitian ini dimulai dengan melakukan tahap survey di sekolah yang akan

dijadikan tempat penelitian, setelah itu peneliti memberi pemahaman kepada pihak sekolah

mengenai tujuan penelitian, kriteria anak yang diambil sampelnya dan tahapan penelitian.

Peneliti memberi surat izin penelitian kepada pihak sekolah untuk disetujui. Setelah pihak

sekolah menyetujui, peneliti memberi instruksi kepada anak-anak yang memenuhi kriteria

sampel yaitu keesokan hari sesudah sikat gigi agar tidak lagi memakan makanan ataupun

minum selain air mineral, sehingga penelitian dilaksanakan pada pagi hari guna

menghindari adanya kontaminasi dari bahan lain.

Sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak 30 orang anak pada masing-

masing kelas 4, 5, dan 6 sesuai kriteria sampel yang telah ditentukan. Penelitian hari

pertama, yaitu anak-anak pada kelas 4, 5, dan 6 dibagi menjadi dua kelompok yang

beranggotakan lima belas anak pada masing-masing kelompoknya. Kelompok pertama akan

24
mengunyah permen karet xylitol, sedangkan kelompok kedua mengunyah permen karet

sukrosa. Setiap kelompok diminta berkumur terlebih dahulu sebelum memulai

mengunyah permen karet, secara bersamaan masing-masing kelompok mengunyah

permen karet xylitol dan sukrosa selama 5 menit yang dihitung menggunakan stopwatch.

Permen karet tersebut kemudian dibuang, anak diminta untuk mengumpulkan saliva

didalam mulut selama tiga menit yang akan ditampung pada tabung centrifuge yang

telah disiapkan dan sebelumnya telah diberi label agar tidak tertukar.

Setelah saliva terkumpul, peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan jumlah aliran

saliva yang dihasilkan sesuai nama pada label, peneliti juga mengamati pH saliva dari

anak dengan menggunakan kertas strip pH dicelupkan kedalam masing-masing saliva

tersebut selama beberapa detik lalu diamati perubahan warna yang terjadi pada kertas

strip pH lalu disesuaikan pada indikator pH.

Pada penelitian selanjutnya, anak-anak kembali dibagi dengan kelompok dan

cara yang sama dengan penelitian sebelumnya, namun pemberian permen karet yang

berbeda. Kelompok pertama mengunyah permen karet sukrosa dan kelompok kedua

akan mengunyah permen karet Xylitol, sehingga peneliti dapat mengetahui benar

perbedaan jumlah aliran saliva dan kadar pH yang telah diamati pada penelitian hari

sebelumnya

4.11 Data penilaian

Olah data menggunakan program SPSS dengan uji T Independen

25
BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa anak yang

mengunyah permen karet Xylitol dapat menghasilkan produksi saliva yang lebih banyak

daripada permen karet sukrosa, dan permen karet sukrosa memiliki derajat keasaman yang lebih

rendah daripada permen karet xylitol. Derajat keasaman yang rendah dari saliva dalam rongga

mulut secara terus-menerus dapat menyebabkan demineralisasi pada gigi yang lama kelamaan

akan menimbulkan karies.

7.2 Saran

Saran yang dapat diberikan setelah melaksanakan penelitian ini yaitu perlu diberi

pemahaman yang jelas terlebih dahulu agar anak dapat lebih kooperatif dalam mengikuti

prosedur penelitian, dan dengan adanya keterbatasan pada penelitian ini, peneliti berharap perlu

dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan permen karet jenis lainnya agar dapat

mengevaluasi serta memperoleh bahan permen karet yang lebih afektif untuk mencegah karies

secara dini pada anak.

32
DAFTAR PUSTAKA

1. Shikhar K, Sogi H.P.S, Indushekar K.R. Comparative evaluation of the effects of xylitol
and sugar-free chewing gums on salivary and dental plaque pH in children. Journal of
Indian Society and preventive dentistry; 2013; 31: 240-4

2. Sabir A. Pengaruh mengkonsumsi permen yang mengandung asesulfam-k (sugar-free)


atau sucrose terhadap jumlah koloni bakteri S.Mutans pada saliva. Indonesian Journal of
Dentistry; 2007; 14: 35-40

3. Rodian M, Satari M.H, Rolleta E. Efek mengunyah permen karet yang mengandung
Sukrosa, Xylitol, Probiotik, terhadap volume, kecepatan, aliran, viskositas, pH, dan
jumlah koloni S. Mutans Saliva. Dentika Dental Journal; 2013; 16: 44-8

4. Soboļeva U, Lauriņa L, Slaidiņa A. The masticatory system - an overview Stomatologija,


Baltic Dental and Maxillofacial Journal; 2005; 7:77-80.

5. Humprey SP, Williamson RT. A Review of Saliva Normal Composition, Flow an


Function. Prosthet Dent J; 2001; 2:162-169

6. Edgar, W.M. Saliva: its secretion, composition and function. Br.Dent. J; 1992; 8:305-12

7. Angela A. Primary prevention in children with high caries risk. Dent. J; 2005; 38: 130–
4

8. Jansen BG. Oral biology. Chicago : Quintessence Publishing Co, Inc, 1995 : 460-502

9. Gavião, Maria Beatriz D. & Bilt, Andries Van der.. Salivary Secretion And Chewing :
Stimulatory Effects From Artificial And Natural Foods. Journal Of Applied Oral
Science; 2004; (2) : 159-163

10. Panu R. Salivary flow and composition in healthy and diseased adults; Helsinki, Finland;
2003

11. Navazesh M, Kumar SK. Measuring salivary flow :challenges and opportunities. J Am
Dent Assoc 2008 : 139(35S-40S) : 40-35

33
12. Lauralee, S. Fisiologi Manusia. Edisi 6.;2011, Jakarta: EGC. pp. 380-7

13. Amerongen, A.N. Ludah dan Kelenjar Ludah: Arti Penting bagi Kesehatan Gigi, Gadjah
Mada University Press: Yogyakarta. 6-22; 37-39

14. Poernomo SD. Metode Pendidikan Kesehatan Gigi. Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran
Gigi FKG UPDM. 2007; 4: 65-6

15. Laurence J. Clinical Aspects Of Salivary Biology For The Dental Clinician. Journal Minim
Interv Dent 2008; 1(1)

16. Chewing gum facts by Emma Greene. 2014. Available from: URL:
http://www.chewinggumfacts.com/chewing-gum-benefits/chewing-gum-negative-effects/
Diakses : 26 Agustus 2015

17. Burt BA. Relative consumption of Sucrose and other sugars: Has it been a factor in
reduced caries experiences caries res. 1993;27: 56-63

18. How many grams of sugar per day. 2015. Available from: URL: http://www.md-
health.com/How-Many-Grams-Of-Sugar-Per-Day.html Diakses : 24 Januari 2015

19. Ribelles L, Guinot J, Mayne A. Effects of xylitol chewing gum on salivary flow rate, pH,
buffering capacity, and presence of S. Mutans in Saliva

20. Makinen KK. History, safety and dental propereties of xylitol.2006:1-7: Available from:
URL: http://www.xylitol.org-drmakinen.html Diakses 17 Desember 2014

21. Lawalangy. Xylitol, zat anti karies. 2007 Des: 1-2: Available from: URL:
http://www.lawalangy.blogspot.com Diakses 17 Desember 2014

22. Pelydak. Xylitol-sweeten your smile. 2009. Available from: URL: http://xylitol.org
Diakses tanggal 17 Desember 2014

23. Rothen M. The wonder of xylitol. Dimension of Dental hygiene. 2005. Available from:
URL: http://dimensionsofdentalhygiene.com Diakses tanggal 17 Desember 2014

34
24. Imfeld T. Chewing Gum facts and fiction: a review of gum chewing and oral helath. Oral
biologi med. 1999. Available from: URL : http://cro.sagepub.com Diakses 17 Desember
2014

25. Holgerson PL. Xylitol and its effect on oral ecology (clinical studies in children and
adolescent). Umea: University Umea; 2007. Available from: URL: http://www.umu.diva-
portal.org. Diakses : 17 Desember 2014)

26. Sabir A. Peranan bahan pemanisa dan bahan pengganti gula dalam mencegah karies gigi.
Majalah Kedokteran Gigi Dental Journal; 2001; 34; 291-6

27. Niken probosari , Seno pradopo. Peran pengunyahan terhadap perubahan volume dan pH
saliva pada anak dengan gigi karies. Indonesian Journal of Dentistry; 2008; 13(2): 115-
118

28. Lakshmi A, Shandy S, Ria P, Boy M. Effect of xylitol with various concentration and
duration on the growth of candida albicans (in vitro study). Indonesian Journal of
Dentistry; 2010; 16(1) : 12-16

29. Nugrohowati, Inggrijani. Peran xylitol dalam proses karies. Majalah ceril FKG UGM;
2008; 9; 65-67

30. Arun S, Shobha D. Effect of sucrose in different commonly used pediatric medicines
upon plaque pH in human subjects. Journal of Indian Society of pedodontics and
preventive dentistry; 2011; 29(2); 144-148

31. Kumar A, Hedge R, Dixit U. Role of plaque in the clearance of salivary sucrose and its
influence on salivary pH. Journal of Indian Society of pedodontics and preventive
dentistry; 2011; 29(4); 310-314

35
LAMPIRAN

33
TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS IV

Kelompok 1

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS


NO. NAMA
JUMLAH JUMLAH JUMLAH
ALIRAN pH ALIRAN pH ALIRAN pH
SALIVA SALIVA SALIVA
(ml) (ml) (ml)
1. Adinda Nurul Islami 6 7 4 7 4.5 8

2. Neysha Juwita Maharani 8.5 8 5 6 6 7

3. Rika 6.5 8 3 6 4.5 7

4. Putriyanti 1.5 8 0.5 7 1.5 7

5. Annisa Rezki Febrianti 13 8 10 7 6 8

6. Riska 11 8 8 7 11.5 7

7. Hanifa Dewi Alika 15 8 4.5 6 12.5 6

8. A. Gita Aulia 6.5 9 2 7 7 8

9. Dwi Agustia 8 7 4 7 6.5 8

10. Fadila Nayla 5 7 2.5 6 6 8

37
TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS IV

Kelompok 2

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS


NO. NAMA
JUMLAH JUMLAH JUMLAH
ALIRAN pH ALIRAN pH ALIRAN pH
SALIVA SALIVA SALIVA
(ml) (ml) (ml)
1. Rezky Amaliah 8 8 5.5 7 8.5 7

2. Syafirah Wulandari 15.5 7 11 7 12.5 7

3. Meysia Z 14 7 5 7 16 7

4. Gina Salsabila 5 8 9 6 7.5 8

5. Muh. Rafli 5 7 8.5 6 6.5 7

6. Syahputra 8 8 2 6 5.5 8

7. Atalla 5.5 7 5 7 2 8

8. Faradiba 15 6 7 6 12.5 7

9. Dinda 5 8 5 7 3 7

10. Anggi 5 8 3.5 7 3 7

38
TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS IV

Kelompok 3

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS


NO. NAMA
JUMLAH JUMLAH JUMLAH
ALIRAN pH ALIRAN pH ALIRAN pH
SALIVA SALIVA SALIVA
(ml) (ml) (ml)
1. Taufik Rizal 4.5 8 1 6 5 7

2. Augiewiral 2 7 7 6 3 7

3. Muh. Ridwan 1 8 2 6 1.5 9

4. A. Muh. Rifaldi 8 8 2 8 10.5 7

5. Adrian 11 8 3.5 6 7.5 8

6. Aidil Mahmud 4 7 3.5 7 3.5 9

7. Al Muzaki 6.5 8 5 6 10 9

8. Muh. Farid AR 12 8 4 8 9 8

9. Muh. Iqbal AM 8.5 7 3 6 5 8

10. Muh. Taufiq 6.5 7 2.5 7 4.5 8

39
TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS V

Kelompok 1

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS


NO. NAMA
JUMLAH JUMLAH JUMLAH
ALIRAN pH ALIRAN pH ALIRAN pH
SALIVA SALIVA SALIVA
(ml) (ml) (ml)
1. Muh. Resky Heriansya 8 7 2.5 7 7 7

2. Ariandika Rahmat 6 8 4 6 6.5 6

3. Arya Saputra 9 8 5.5 7 7.5 7

4. Hambali Kantata 2 6 4 6 2 8

5. Agung Syaputra 5.5 8 1 8 4 9

6. Dika Afrilla Setiawan 3.5 7 3 6 4 6

7. Aan Wahyu J 3.5 6 2 6 4 6

8. Fendi 7 8 3.5 6 6.5 8

9. Ahmad Dhani 8 8 2 6 8 8

10. Wahyuddin 4 8 2 9 3.5 7

40
TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS V

Kelompok 2

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS


NO. NAMA
JUMLAH JUMLAH JUMLAH
ALIRAN pH ALIRAN pH ALIRAN pH
SALIVA SALIVA SALIVA
(ml) (ml) (ml)
1. Clara Aristo 10.5 8 8.5 6 10 7

2. Reza Eka Suci 6 7 6.5 7 5.5 8

3. Jihan Ibrahim 8.5 7 7.5 6 10 7

4. Salsabila 12 7 4 6 10.5 6

5. Nurhaliza 4.5 8 4 6 5 7

6. Walsa Eka Salsabila 3.5 7 7 6 4 7

7. Wanda Dewi Salsabila 2.5 7 1.5 6 1.5 6

8. Fitriani 12 6 5 6 10.5 7

9. Putri Ramadhani 8 7 4.5 6 7.5 9

10. Mika Armus 4 8 3.5 6 5.5 8

41
TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS V

Kelompok 3

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS


NO. NAMA
JUMLAH JUMLAH JUMLAH
ALIRAN pH ALIRAN pH ALIRAN pH
SALIVA SALIVA SALIVA
(ml) (ml) (ml)
1. Hamsina 2 8 3 7 2 8

2. Riska 4 7 2.5 7 5.5 8

3. Arni 6 6 3.5 6 7.5 8

4. Evi 5 7 2.5 7 5.5 8

5. St. Sarah Salsabila 2 8 0.5 7 2.5 7

6. Erwin 3.5 7 1 6 4 7

7. Muh. Nur Raditya 8 8 15 7 8 8

8. Adrian Arjun 9 7 2.5 7 10.5 7

9. Andi Muh. Fitrah 5 8 2.5 7 5 6

10. Fian Herdia 5.5 8 4.5 7 6.5 8

42
TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS VI

Kelompok 1

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS


NO. NAMA
JUMLAH JUMLAH JUMLAH
ALIRAN pH ALIRAN pH ALIRAN pH
SALIVA SALIVA SALIVA
(ml) (ml) (ml)
1. Anisa Sahrani 7 7 4 7 7.5 8

2. Astuti Mansyur 10.5 8 6 6 2 8

3. Sabila Mawarni 8.5 7 2.5 6 5.5 7

4. Fatia Anugrah 14.5 7 7.5 6 14 8

5. A. Mita 15 6 4.5 6 14 7

6. Nurannisa 8.5 7 4 7 7.5 7

7. Wahyuningsih 9 8 2 6 4.5 7

8. Nadia Putri 3 8 1 6 3 8

9. Naysila Anisa Ali 7.5 9 3.5 7 8 8

10. Andi Maura 3 8 4 7 4.5 7

43
TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS VI

Kelompok 2

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS


NO. NAMA
JUMLAH JUMLAH JUMLAH
ALIRAN pH ALIRAN pH ALIRAN pH
SALIVA SALIVA SALIVA
(ml) (ml) (ml)
1. Indrajid Dwi Saputra 3 7 3.5 6 4 7

2. Gymnastiar 8.5 8 3 7 7 8

3. Pandji Muhammad Putra 4 9 2 7 2 8

4. Muh. Fauzan 12 8 4 7 5.5 8

5. Ikomang Arya 8.5 8 2 7 2 7

6. Muh. Zulfikar 7 7 5 7 5.5 7

7. Muh. Rezki Susilo 2.5 8 3 6 3.5 7

8. Haidil Fitrah 2.5 7 2 6 2 8

9. Muh. Murfuadi Saputra 3 8 2 7 3.5 7

10. Keton Saran 4 7 4 7 2 7

44
TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS VI

Kelompok 3

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS


NO. NAMA
JUMLAH JUMLAH JUMLAH
ALIRAN pH ALIRAN pH ALIRAN pH
SALIVA SALIVA SALIVA
(ml) (ml) (ml)
1. Dewi Sasabela 10 7 8 6 12 7

2. Andi Hadrila Putri 4 6 1 6 4 6

3. Salsabila Aprila 2 7 3 7 2 7

4. Syafira Nur Sya’dia 3 7 3.5 7 2 7

5. Hajrah 5.5 8 4 6 6 6

6. Andi Nurul Ilmi 8 8 13.5 6 6.5 8

7. Rachel 3 7 1 6 1.5 6

8. Firda 6.5 7 7.5 7 4 7

9. Hikmah Ramadhani 4.5 8 2 7 6 7

10. Rezky Hardianti 10 7 12 5 8.5 7

45
46
47
48
MEANS TABLES=Saliva pH BY Kelas Kelompok
/CELLS=MEAN COUNT STDDEV.

Means
Notes

Output Created 30-MAY-2015 06:37:23


Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 180
Missing Value Handling Definition of Missing For each dependent variable in a table,
user-defined missing values for the
dependent and all grouping variables are
treated as missing.
Cases Used Cases used for each table have no missing
values in any independent variable, and not
all dependent variables have missing
values.
Syntax MEANS TABLES=Saliva pH BY Kelas
Kelompok
/CELLS=MEAN COUNT STDDEV.
Resources Processor Time 00:00:00.03

Elapsed Time 00:00:00.12

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Saliva * Kelas 180 100.0% 0 0.0% 180 100.0%


pH * Kelas 180 100.0% 0 0.0% 180 100.0%
Saliva * Kelompok 180 100.0% 0 0.0% 180 100.0%
pH * Kelompok 180 100.0% 0 0.0% 180 100.0%

Saliva pH * Kelas

Kelas Saliva pH

IV Mean 4.6028 7.2556

N 90 90

Std. Deviation 4.20622 .80114


V Mean 3.5278 7.0556
N 90 90
Std. Deviation 2.94756 .85277
VI Mean 4.0556 7.0556
N 90 90
Std. Deviation 3.30767 .76967
Total Mean 4.0620 7.1222

N 180 180

Std. Deviation 3.54136 .81109

Saliva pH * Kelompok

Kelompok Saliva pH

Xylitol Mean 4.5583 7.4667

N 90 90

Std. Deviation 3.08806 .69022


Sukrosa Mean 3.2467 6.5333
N 90 90
Std. Deviation 3.70181 .63952
Total Mean 3.9025 7

N 180 180

Std. Deviation 3.54136 .81109


MEANS TABLES=Saliva pH BY Kelas BY Kelompok
/CELLS=MEAN COUNT STDDEV.

Means
Notes

Output Created 30-MAY-2015 06:37:33


Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 180
Missing Value Handling Definition of Missing For each dependent variable in a table,
user-defined missing values for the
dependent and all grouping variables are
treated as missing.
Cases Used Cases used for each table have no missing
values in any independent variable, and not
all dependent variables have missing
values.
Syntax MEANS TABLES=Saliva pH BY Kelas BY
Kelompok
/CELLS=MEAN COUNT STDDEV.
Resources Processor Time 00:00:00.03

Elapsed Time 00:00:00.26

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Saliva * Kelas * Kelompok 180 100.0% 0 0.0% 180 100.0%


pH * Kelas * Kelompok 180 100.0% 0 0.0% 180 100.0%
Report

Kelas Kelompok Saliva pH

IV Xylitol Mean 4.7083 7.6000

N 30 30

Std. Deviation 3.69277 .62146

Sukrosa Mean 3.3500 6.6000

N 30 30

Std. Deviation 3.98651 .62146

Total Mean 4.02915 7.1000

N 60 60

Std. Deviation 4.20622 .80114


V Xylitol Mean 3.8167 7.3333
N 30 30
Std. Deviation 1.72309 .71116
Sukrosa Mean 2.4833 6.5333
N 30 30
Std. Deviation 3.66644 .73030
Total Mean 3.1500 6.9333
N 60 60
Std. Deviation 2.94756 .85277
VI Xylitol Mean 4.1500 7.4667
N 30 30
Std. Deviation 3.49174 .73030
Sukrosa Mean 4.0667 6.4667
N 30 30
Std. Deviation 3.45596 .57135
Total Mean 4.10835 6.9667
N 60 60
Std. Deviation 3.30767 .76967
Total Xylitol Mean 4.2250 7.4667

N 60 60

Std. Deviation 3.08806 .69022

Sukrosa Mean 3.3000 6.8667

N 60 60

Std. Deviation 3.70181 .63952


Total Mean 3.7625 7.1667

N 120 120

Std. Deviation 3.54136 .81109


T-TEST GROUPS=Kelompok(1 2)
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=Saliva pH
/CRITERIA=CI(.95).

T-Test

Notes

Output Created 30-MAY-2015 06:38:07


Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 270
Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics for each analysis are based on the
cases with no missing or out-of-range data
for any variable in the analysis.
Syntax T-TEST GROUPS=Kelompok(1 2)
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=Saliva pH
/CRITERIA=CI(.95).
Resources Processor Time 00:00:00.03

Elapsed Time 00:00:00.08

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Sig. (2- Mean Difference

F Sig. t Df tailed) Difference Std. Error Difference Lower Upper

Saliva Equal variances


8.404 .004 -3.165 178 .002 -1.60833 .50815 -2.61111 -.60556
assumed

Equal variances not


-3.165 172.455 .002 -1.60833 .50815 -2.61133 -.60534
assumed
pH Equal variances
.981 .323 9.410 178 .000 .93333 .09919 .73760 1.12906
assumed

Equal variances not


9.410 176.974 .000 .93333 .09919 .73760 1.12907
assumed

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Saliva Xylitol 60 4.2250 3.08806 .32551

Sukrosa 60 3.3000 3.70181 .39020


pH Xylitol 60 7.4667 .69022 .07276
Sukrosa 60 6.8667 .63952 .06741

Anda mungkin juga menyukai