PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan ibu dan anak merupakan masalah kesehatan yang
menjadi perhatian dunia oleh karena itu pada bulan september 2000
1
rincian 70% mendapat perawatan dalam dua hari sesudah melahirkan, 6%
bahwa hampir semua bayi (95%) di Indonesia pernah mendapat ASI. Hasil
berikutnya dari hasil SDKI 2007 adalah sebanyak 44% bayi baru lahir
mendapat ASI dalam 1 jam setelah lahir dan 62% bayi mendapat ASI pada
hari pertama. Proporsi anak yang diberi ASI pada hari pertama paling
rendah yaitu 43% untuk bayi yang dilahirkan dengan pertolongan tenaga
awam. Sebanyak 65% bayi telah mendapatkan makanan selain ASI sejak
dini (prelacteal feed). Hanya 32% bayi di Indonesia mendapat ASI ekslusif
kehidupan manusia. Pada masa nifas, masalah yang sering timbul antara
2
perawatan payudara pada ibu menyusui. Perawatan payudara sangat
terbanyak terjadi pada ibu-ibu bekerja sebanyak 16% dari ibu menyusui
bendungan ASI pada ibu menyusui di Jawa Barat yaitu 1-3% (1-3 kejadian
dari 100 ibu menyusui) terjadi di perkotaan dan 2-13% (2-13 kejadian dari
hari ke-3 dan hari ke-4 sesudah ibu melahirkan mencapai 13,3%. (Depkes
RI, 2002)
3
Untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya adalah melakukan
pada kunjungan masa nifas, dimana penyuluhan tepat pada waktu ibu
pada ibu post partum dengan bendungan ASI dengan menerapkan pola
Indonesia.
2. Tujuan khusus
4
a. Mampu melakukan pengumpulan data dan menganalisa data
5
g. Melakukan dan menganalisa evaluasi untuk menilai keefektifan
Garut
h. Melakukan pendokumentasian SOAP pemberian Asuhan
Pameungpeuk.
D. Definisi Konsep
` Pada penelitian ini dilakukan kepada Ny. L Usia 25 tahun dengan
6
Pada langkah ini mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa
anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi pada Ny. L usia
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
(Sarwono:2007,237)
Masa nifas dimulai setelah partus selesai & berakhir kira-
kira 6 minggu, akan tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali
237).
Nifas atau puerperium adalah periode dimana organ-organ
2001: 225).
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir
8
1998)
2. Periode masa Nifas
Masa nifas dibagi dalam 3 peride, yaitu :
a. Puerperium dini
Yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan.
setelah 40 hari.
b. Puerperium Intermedial
Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8
minggu.
c. Remote puerperium
Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
komplikasi
3. Kebutuhan dasar pada nifas
Kebutuhan dasar pada masa nifas salah satu diantaranya
miring ke kanan dan kiri, pada hari kedua diperbolehkan duduk, hari
ketiga jalan-jalan.
dan perubahan alat-alat tubuh yang lain. (Ibrahim ch, 1987 : 10).
2. Perubahan fisik
a. Keadaan umum segera setelah melahirkan umumnya sangat
9
normal tidak sakit tetapi membutuhkan waktu untuk
2007).
d. Pernafasan setelah melahirkan normal 18x/menit. Bila fungsi
(Mochtar, 1998).
e. Berat badan segera setelah melahirkan kehilangan sebesar 5kg
bayi, plasenta dan air ketuban. Pada minggu pertama post partum,
10
atau uterus dan jalan lahir hingga mencapai keadaan sebelum
Diameter bekas
Involuasi TFU Berat uterus Keadaan cervix
plasenta
Setelah plasenta
Sepusat 1000 gr 12,5 cm Lembek
lahir
Pertengahan Dapat dilalui 2
1 minggu 500 gr 7,5 cm
pusat simpisis jari
Dapat dimasuki
2 minggu Tak teraba 350 gr 5 cm
1 jari
Sebesar hamil 2
6 minggu 50 gr 2,5 cm
minggu
8 minggu Normal 30 gr
Sumber : Rustam Muchtar, 1998
akhir minggu kedua 3-4 cm, akhir nifas 1-2 cm setelah janin lahir,
11
tangan dapat masuk ke kavum uteri setelah 2-3 hari, 1 minggu pp 1
sebaliknya.
c. Lochea
Adalah sekret luka yang berasal dari luka dalam rahim terutama
persalinan-2hari pp.
2) Lochea Sanguinolenta
Warna merah kuning berisi darah dan lendir hari ke 3-7
post partum.
3) Lochea serosa
Berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi pada hari ke
minggu.
5) Lochea purulenta
Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
6) Lochea statis
Lochea tidak lancar keluarnya
12
Pengeluaran Lochea dapat dibagi berdasarkan waktu dan
warnanya diantaranya :
2008).
Bila pengeluaran lochea tidak lancar maka
13
dengan sekret menstrual. Bau yang paling kuat pada
mules ini lebih terasa bila terdapat sisa-sisa selaput ketuban, sisa
e. Laktasi
Sejak hamil sudah terdapat persiapan-persiapan pada kelenjar
terbaik yang dapat diberikan seorang ibu pada anak yang baru lahir
14
Lebih banyak protein dna zat anati infeksi daripada ASI
berbiji
c) Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar,
penanda baik.
d) Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam.
e) Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali
selesai menyusui.
f) Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran asi, setiap
dibiarkan tidur lebih dari 3-4 jam atau diberi makanan lain
15
dan Neonatal, 2002 : N 26).
4. Perubahan sistem tubuh lain
a. Pembuluh darah rahim
Di dalam uterus sebagian besar pembuluh darah mengalami
2002).
c. Dinding perut dan peritoneum
Setelah persalinan perut longgar, pulih dalam 6 minggu.
keriput.
d. Perubahan sistem ginjal
Miksi spontan terjadi dalam 3 jam pp. Efek trauma persalinan
selama persalinan.
f. Hematologi
Jumlah hemoglobin, hematokrit, eritrosit sangat bervariasi
darah.
g. Endokrin
Isapan bayi merangsang keluarnya oksitosin untuk pengeluaran
16
air susu dan mempercepat involusi. (Sarwono, 2007)
5. Perubahan Psikologis
a. Phace honey moon
Terjadi intimidasi dan kontak yang lama antara ibu ayah yang
1995:291)
d. Phase taking hold
Berangsung kira-kira 10 hari mulai hari ke 2-4 post partum.
bagi ibu muda/ primi para karena pada fase ini sering terjadi
17
normal an tidak lagi menerima peran sakit serta kegiatan
Obstetri, 1983)
spontan
a. Kebersihan diri
18
1. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
2. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin
sehari
4. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air
kelelahan.
2. Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan rumah tangga secara
perdarahan.
c) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat
sangat membantu.
3. Beberapa factor yang menentukan kesiapan ibu untuk memulai
19
senam nifas antara lain :
a) Tingkat kebugaran tubuh ibu
b) Riwayat persalinan
c) Kemudahan bayi dalam pemberian asuhan
d) Kesulitan adaptasi post partum
4. Tujuan senam nifas adalah sebagai berikut :
a) Membantu mempercepat pemulihan kondisi ibu
b) Mempercepat proses involusio uteri
c) Membantu memulihkan dan mengencangkan otot panggul,
abdomen
d) Memperbaiki dan memperkuat otot panggul
e) Membantu ibu lebih relaks dan segar pasca melahirkan.
tidak ada komplikasi atau penyulit masa nifas antara waktu malam.
adalah :
20
4) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya
menuju putinng
3. Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara
2002 : N27).
f. Hubungan perkawinan atau rumah tangga
Secara fisik aman untuk memulai hubungan seksual begitu darah
21
g. Keluarga berencana
Pada umumnya sebagian besar metode KB dapat dimulai 2 minggu
2002 : N28).
9. Penatalaksanaan Perawatan Masa Nifas
Asuhan nifas diperlukan dalam fase ini karena merupakan fase kritis
anak
b. Tujuan Khusus
1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun
psikologis
2) Melakukan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah,
maupun bayinya.
3) Mem berikan penyuluhan tentang perawatan diri, utrisi, KB,
bayi sehat.
4) Memberikan openyuluhan dan pelayanan keluarga berencana.
c. Perawatan Masa Nifas
1) Early Ambulation
Kini perawatan puerperium lebih aktif dengna dianjurkan untuk
infeksi puerperium
b) Mempercepat involusi dalam kandungan
c) Melancarkan fungsi alat gastro intestinal dan alat
22
perkemihan
d) meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga
metabolisme
2) Istirahat dan tidur
Kebutuhan istirahat normalnya dalam 1 hari adalah 8 jam pada
yang aman
c) Memfasilitasi hubungan ikatan batin antara ibu dan bayi
d) Memulai dan mendorong pemberian ASI
e) Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan
23
10. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas
Dalam kebijakan program nasional masa nifas adalah melakukan
status kesehatan ibu dan bayi baru lahir dan untuk mendeteksi sertta
Partus
Plaseta lahir
Nifas
Endokrin
Uterus Berkontraksi
Afterpains
24
C. Konsep Dasar Bendungan ASI
1. Definisi dan Anatomi Payudara
Payudara (mammae,susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah
kulit, diatas otot dada, dan fungsinya memproduksi susu untuk bayi.
kira 200gr, yang kiri umumnya lebih besar dari yang kanan. Pada
25
Papilla Mammae terletak di pusat areola mammae setinggi iga
sebagai berikut :
a) Alveoli
Alveoli mengandung sel-sel yang menyekresi air susu.
dengn alveoli.
c) Ductus Lactifer
26
Ductus Lactifer adalah saluran sentral yang merupakan muara
bawah areola.
2. Fisiologi Laktasi
Proses produksi, sekresi dan pengeluaran ASI dinamakan
27
mengandung sejumlah kelenjar minyak yang mengeluarkan cairan
(Mochtar, 1998).
Bendungan air susu dapat terjadi pada hari ke dua atau ke
2009)
Hal ini sesuai dengan teori (Soetjiningsih, 2003) mengemukakan
dengan adekuat dan posisi bayi pada payudara saat menyusu salah.
Sehingga hal ini akan meyebabkan putting susu lecet dan ASI tidak
28
menyusui meliputi kenyutan yang baik dan pengeluaran ASI yang
efektif.
4. Etiologi
a) Pengosongan mamae yang tidak sempurna
Dalam masa laktasi, terjadi peningkatan produksi ASI pada Ibu
29
(d) Seluruh badan badan bayi tersangga dengan baik, tidak
susu).
lengan bayi
(d) Mulut bayi terbuka dengan bibir bawah yang terbuka
30
(e) Sebagian besar areola tidak tampak
(f) Bayi menghisap dengan irama yang teratur
(g) Bayi tenang dan puas pada akhir menyusu
(h) Terkadang terdengar suara bunyi menelan
(i) Puting susu tidak terasa sakit atau lecet.
4) Posisi-posisi menyusui yang benar:
(a) Posisi badan ibu
(b) Posisi ibu duduk
(c) Posisi ibu tidur miring
(d) Posisi ibu tidur terlentang
31
6) Cara menghentikan menyusui yang benar bisa dilakukan
dengan cara :
(a) Bayi akan mengakhiri menyusui sendiri dengan
melepaskan puting.
d) Puting susu terbenam
Puting susu yang terbenam akan menyulitkan bayi dalam
bendungan ASI.
e) Puting susu terlalu panjang
Puting susu yang panjang menimbulkan kesulitan pada saat
terasa nyeri dan pemberian ASI yang tidak optimal dan adekuat
32
kadang keadaan ini bila tidak segera ditangani dapat
5. Patofisiologi
Sesudah bayi lahir dan plasenta keluar, kadar estrogen dan
(Wiknjosastro, 2005):
a) Payudara keras dan panas pada perabaan
b) Suhu badan naik
c) Putting susu bisa mendatar dan dalam hal ini dapat men
33
badan ibu, tetapi tidak terdapat tanda-tanda kemerahan dan
b) Cara palpasi
Ibu harus tidur dan diperiksa secara sistematis
(prawirohardjo,2005)
3. Pencegahan
a) Menyusui secara dini, susui bayi segera mungkin sebelum
34
c) Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila produksi
lebih lembek.
e) Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila produksi
35
j) Bagi ibu menyusui,dan bayi tidak menetek,bantulah
(1993)
Dengan tangan yang sudah dilicinkan dengan minyak lakukan
puting.
36
Penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian tahapan logis
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
37
potensial yang akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi
diidentifikasi.
38
data yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang
teori.
aman
3. Dokumentasi
39
Menurut Helen Varney, alur berfikir seorang bidan saat
apa yang telah dilakukan oleh seorang bidan melalui proses berfikir
a. S (Subyektif)
data klien melalui anamnesa tanda gejala subjektif yang diperoleh dari
b. O (Objektif)
fisik klien, hasil lab dan tes diagnosis yang dirumuskan dalam data
40
c. A (Analisa)
d. P (Penatalaksanaan)
41