Anda di halaman 1dari 67

BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Materi:
DINAMIKA PENGEMBANGAN KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2017
Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

KATA PENGANTAR
Pembukaan dan penyelenggaraan jenis program pendidikan pada Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) didasarkan atas Spektrum Keahlian
Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Saat ini, spektrum keahlian yang digunakan
di lapangan adalah Spektrum Keahlian PMK Tahun 2013 yang diberlakukan
berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian
Pendidikan Menengah Kejuruan.
Lahirnya Permendikbud Nomor 160 Tahun 2015 tentang Pemberlakuan Kurikulum
Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 yang isinya antara lain memerintahkan
penyempurnaan Kurikulum 2013, memberi ruang seiring dilakukan penyempurnaan
Kurikulum 2013 SMK maka sekaligus dilakukan Penataan Spektrum Keahlian PMK
secara menyeluruh, mulai dari penataan ulang jenis-jenis program pendidikan,
penataan struktur kurikulum, hingga penataan ulang seluruh kompetensi dasar untuk
seluruh jenis program pendidikan di SMK/MAK. Atas dasar itulah, sejak pertengahan
tahun 2015 Direktorat Pembinaan SMK secara intensif terus melakukan
penyempurnaan dimaksud, dan pada saat ini Spektrum Keahlian PMK yang baru telah
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor 4678/D/KEP/MK/2016. Adapun Struktur Kurikulum SMK/MAK untuk 142
Kompetensi Keahlian (sesuai dengan Spektrum Keahlian PMK yang baru) telah pula
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor 130/D/KEP/KR/2017. Selanjutnya, segera akan diselesaikan Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar (KI-KD) dari seluruh Mata Pelajaran yang terdapat pada
masing-masing Struktur Kurikulum Kompetensi Keahlian. Hasil penyempurnaan
Kurikulum 2013 SMK tersebut akan diterapkan secara serentak dan bertahap mulai
kelas X di seluruh SMK Pelaksana Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2017/2018
yang akan datang.

Buku Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian dan Kompetensi Dasar Pendidikan
Menengah Kejuruan Edisi 2017 ini sudah mengalami berbagai penyesuaian dengan
perubahan kebijakan yang terus berkembang dan tahapan penyelesaian pekerjaan.
Harapannya semoga dapat dijadikan acuan sekaligus petunjuk teknis bagi semua pihak
yang terlibat dalam penyempurnaan Spektrum Keahlian PMK dan Kurikulum SMK,
khusus bagi para penyusun yang berasal dari berbagai lembaga dengan latar belakang
yang beragam. Pedoman ini juga, menjadi acuan bagi Direktorat Pembinaan SMK,
dalam hal ini Subdirektorat Kurikulum, dalam mengelola pelaksanaan penyempurnaan
Spektrum Keahlian PMK dan Kurikulum SMK tahun 2017 ini.

Jakarta, Maret 2017


Direktorat Pembinaan SMK,

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 2


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................ 3
C. Ruang Lingkup Pedoman...................................................... 4
D. Hasil yang Diharapkan.......................................................... 4
BAB II KONSEP PENGEMBANGAN SPEKTRUM KEAHLIAN PMK
A. Pengertian........................................................................... 5
B. Fungsi................................................................................. 5
C. Hakikat Spektrum Keahlian PMK........................................... 5
BAB III KONDISI SEKARANG
A. Spektrum Keahlian PMK ....................................................... 8
B. Struktur Kurikulum SMK/MAK ............................................... 10
BAB IV PELAKSANAAN PENATAAN ULANG
A. Penataan Ulang Spektrum ................................................... 12
B. Penataan Ulang Kompetensi Dasar........................................ 16
C. Penataan Ulang Struktur Kurikulum ...................................... 21
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah
Nomor 7013/D/KP/2013 Tanggal 4 Desember 2013 tentang
Spektrum Keahlian PMK .................................................... 30
Lampiran 2. Salinan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tanggal 2 September
2016 tentang Spektrum Keahlian PMK
Lampiran 3. Format Penulisan KI-KD Mapel Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti (PA-BP) dan PPKn .................................................. 46
Lampiran 4. Format Penulisan KI-KD Mapel Kelompok A dan Selain PA-BP
dan PPKn Program Pendidikan 3 Tahun . 50
Lampiran 5. Format Penulisan KI-KD Mapel Kelompok A dan Selain PA-BP
dan PPKn Program Pendidikan 4 Tahun . 53
Lampiran 6. Format Penulisan KI-KD Mapel Kejuruan Program Pendidikan 3
Tahun .............................................................................. 56
Lampiran 7. Format Penulisan KI-KD Mapel Kejuruan Program Pendidikan 4
Tahun .............................................................................. 61
ooO0Ooo

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 3


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Profil manusia Indonesia yang ingin dihasilkan melalui jenjang pendidikan dasar
dan menengah (Dikdasmen), dijabarkan dalam bentuk Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) yang pada awalnya dimuat dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah, kemudian diubah menjadi Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan diubah
terakhir menjadi Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016. Namun Lampiran
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tersebut tidak memuat SKL untuk Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), sementara proses
pendidikan di SMK/MAK terus berlangsung. Oleh karena itu, unit kerja terkait
dalam hal ini Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan Direktorat Pembinaan
SMK--memandang perlu segera menyusun SKL untuk SMK/MAK, agar dapat
digunakan sebagai pegangan dalam proses selanjutnya. Perumusan SKL
merupakan tahap awal dalam penyusunan kurikulum, yang selanjutnya perlu diikuti
dengan penyusunan Standar Isi (SI), Standar Proses (SP), dan Standar Penilaian
Pendidikan (SPP). Proses penyusunan standar-standar tersebut secara prosedural
telah selesai dilaksanakan, dan saat ini telah diajukan untuk ditetapkan menjadi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


(Sisdiknas), Pasal 18 ayat (3) menegaskan bahwa Pendidikan menengah
berbentuk sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah
menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain
yang sederajat. Pada penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 15
dikemukakan bahwa Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Lebih lanjut, pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 26 ayat (3) dikemukakan bahwa Standar kompetensi lulusan pada satuan
pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 4


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

Bekerja pada bidang tertentu sebagaimana dimaksud UU Sisdiknas di atas tentu


sesuai dengan jenis-jenis bidang pekerjaan yang tersedia di lapangan kerja, baik
bekerja mandiri atau berwirausaha maupun bekerja pada pihak lain. Karena itulah,
penerapan prinsip diversifikasi dalam pengembangan Kurikulum SMK diwujudkan
dengan keharusan mengacu pada jenis-jenis bidang pekerjaan atau keahlian yang
berkembang dan kecenderungan dibutuhkan di dunia kerja dan dunia industri (DU-
DI). Jenis-jenis bidang pekerjaan atau keahlian itulah yang kemudian di lingkungan
pendidikan menengah kejuruan dikenal dengan sebutan Spektrum Keahlian
Pendidikan Menengah Kejuruan (Spektrum Keahlian PMK). Luas dan percepatan
perkembangan bidang-bidang pekerjaan yang ada di DU-DI serta berkembangnya
tuntutan kebutuhan pembangunan wilayah/daerah dalam kaitannya dengan
perencanaan dan pengembangan ketenagakerjaan untuk memacu pertumbuhan
pembangunan di segala bidang, senantiasa memerlukan pemetaan ulang Spektrum
Keahlian PMK.

Dalam rangka menyesuaikan kurikulum dengan karakteristik satuan pendidikan


SMK, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) yang kemudian diubah menjadi Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013SMK/MAK, pada lampiran 1a terkait dengan Struktur Kurikulum SMK/MAK
antara lain ditegaskan bahwa dalam penetapan penjurusan sesuai dengan
bidang/program/paket keahlian mempertimbangkan Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013 tersebut, maka diterbitkan


Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor: 7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan. Pada keputusan tersebut ditegaskan bahwa Spektrum
Keahlian sebagaimana dimaksud merupakan acuan dalam pembukaan dan
penyelenggaraan bidang/program/paket keahlian pada SMK/MAK.

Spektrum tersebut yang menjadi satu-satunya acuan dalam pengembangan dan


penyelenggaraan jenis-jenis program pendidikan pada satuan pendidikan
menengah kejuruan (SMK/MAK), ternyata ada perubahan pengorganisasian
program pendidikan pada SMK/MAK sebagaimana terkandung dalam Permendikbud
Nomor 70 Tahun 2013, sehingga harus dikeluarkan Keputusan Dirjen Dikmen
tentang Spektrum Keahlian PMK seiring dengan lahirnya Kurikulum 2013 SMK.

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 5


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

Secara logis-legalitas, dengan lahirnya Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014


tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK menggantikan Permendikbud Nomor 70 Tahun
2013, maka Spektrum PMK yang merupakan peraturan turunannya harus juga
disesuaikan.

Di sisi lain terdapat surat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan Nomor B.14/MENKO/PMK/I/2015 tanggal 27 Januari 2015 perihal Hasil
Rakor Tingkat Menteri tentang Link and Match Pendidikan Kejuruan dengan
Pembangunan Ekonomi, yang di antara sekian banyak kesepakatannya untuk
ditindaklanjuti adalah: (1) Melakukan review terhadap Spektrum Keahlian
Pendidikan Menengah Kejuruan dan Politeknik dan (2) Melakukan Penataan
Program Keahlian di SMK melalui Program Reengineering.

Dua kenyataan di atas menjadi alasan bagi Direktorat Pembinaan SMK untuk
segera melakukan penataan ulang Spektrum Keahlian PMK yang ada, agar lebih
memenuhi tuntutan kebutuhan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.

Penataan spektrum ini harus terus-menerus memperhatikan dan mengantisipasi


perkembangan yang terjadi dalam proses penyusunan standar PMK, khususnya
penyusunan SKL dan SI yang isinya harus menjadi dasar dan acuan dalam
penyusunan Spektrum Keahlian PMK yang meliputi penataan jenis-jenis program
pendidikan, penataan struktur kurikulum, dan penataan kompetensi dasar PMK.

B. Tujuan
Penataan ulang Spektrum Keahlian, Struktur Kurikulum, dan Kompetensi Dasar
PMK bertujuan untuk:

1. Menata kembali berbagai ketentuan dan aturan yang terkait dan terkandung
pada Spektrum Keahlian PMK dan Kompetensi Dasar Kejuruan pada SMK/MAK,
sehingga aturan-aturan tersebut jelas hirarchinya, selaras satu sama lain, dan
tidak berpotensi menimbulkan konflik pada implementasinya.

2. Merumuskan dan menata kembali Spektrum Keahlian PMK dalam bentuk


Kompetensi Keahlian yang relatif memiliki kesetaraan dan mengakomodasi
kebutuhan dunia kerja, kemudian dikelompokkan dalam Program Keahlian dan
Bidang Keahlian secara homogin.

3. Merumuskan dan menata kembali Struktur Kurikulum masing-masing


Kompetensi Keahlian yang dapat mengakomodasi kebutuhan dunia kerja
terkait, kebutuhan peserta didik, dan memenuhi ketentuan Standar Pendidikan
Nasional.

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 6


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

4. Merumuskan dan menata kembali KI-KD untuk setiap Kompetensi Keahlian


yang telah ditetapkan pada spektrum dengan mempertimbangkan keluasan dan
kedalaman yang implementable, dibedakan atas Dasar Bidang Keahlian, Dasar
Program Keahlian, dan Kompetensi Keahlian, serta memenuhi kaidah-kaidah
penulisannya.

5. Mengelompokkan (clustering) KI-KD muatan peminatan kejuruan menjadi mata


pelajaran kelompok dasar kejuruan, dasar keahlian, dan kompetensi keahlian
yang mengacu pada skema uji dan sertifikasi kompetensi.

C. Ruang Lingkup Pedoman


Ruang lingkup pedoman ini berisi pedoman tentang penataan ulang Spektrum
Keahlian PMK, Struktur Kurikulum, dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Pendidikan Menengah Kejuruan.

D. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari kegiatan Penataan Spektrum Keahlian, Struktur
Kurikulum, dan Kompetensi Dasar (KD) Pendidikan Menengah Kejuruan ini adalah:

1. Tertatanya Spektrum Keahlian PMK dalam bentuk Kompetensi Keahlian yang


memiliki kesetaraan satu sama lain, untuk mengakomodasi kebutuhan dunia
kerja, dikelompokkan dalam Program Keahlian dan Bidang Keahlian, serta
memenuhi ketentuan Standar Nasional Pendidikan.

2. Tertatanya Struktur Kurikulum masing-masing Kompetensi Keahlian yang


mengakomodasi kebutuhan dunia kerja terkait, kebutuhan peserta didik, serta
memenuhi ketentuan Standar Nasional Pendidikan.

3. Tertatanya KI-KD untuk setiap Kompetensi Keahlian yang telah ditetapkan,


memiliki keluasan dan kedalaman yang implementable, dibedakan atas Dasar
Kejuruan, Dasar Program Keahlian dan Kompetensi Keahlian, serta memenuhi
kaidah-kaidah penulisan.

4. Terumuskannya mata pelajaran kelompok muatan Nasional, muatan


Kewilayahan, muatan Dasar Kejuruan, muatan Dasar Keahlian, dan muatan
Kompetensi Keahlian untuk setiap Bidang Keahlian, Program Keahlian, dan
Kompetensi Keahlian.

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 7


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

BAB II
KONSEP PENATAAN SPEKTRUM KEAHLIAN PMK

A. Pengertian

Spektrum Keahlian PMK adalah jenis-jenis program pendidikan serta rambu-rambu


penyelenggaraan program pendidikan pada SMK/MAK, sebagai acuan dalam
membuka dan mengembangkan program pendidikannya.

Jenis-jenis program pendidikan pada Spektrum Keahlian diorganisasikan dalam


bentuk bidang keahlian, program keahlian, dan kompetensi keahlian, dilengkapi
dengan struktur kurikulum serta ruang lingkup kompetensi untuk masing-masing
kompetensi keahlian.

Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 80 ayat (3)
bahwa satuan program pendidikan di SMK/MAK disebut Kompetensi Keahlian, maka
dalam penataan Spektrum ini istilah Paket Keahlian yang digunakan untuk
menyebut satuan program pendidikan pada Spektrum Keahlian PMK sebelumnya,
diubah menjadi Kompetensi Keahlian.

B. Fungsi

Spektrum Keahlian PMK berfungsi sebagai dasar pengembangan program


peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing lulusan pendidikan menengah
kejuruan (SMK/MAK) baik dalam lingkup nasional, regional maupun internasional.
Sedangkan fungsi Spektrum Keahlian PMK dalam konteks penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan pada SMK/MAK antara lain sebagai berikut.

1. Memberikan acuan dalam pengembangan dan penyelenggaraan program


pendidikan dan pelatihan pada SMK/MAK, khususnya dalam pembukaan dan
penyelenggaraan bidang/program/kompetensi keahlian;

2. Memberikan acuan dalam pengembangan kurikulum, pembelajaran, dan


penilaian pendidikan dan pelatihan pada tingkat satuan pendidikan SMK/MAK;

3. Menjadi acuan dalam menentukan tingkat efektivitas dan relevansi pendidikan


dan pelatihan pada SMK/MAK, dan

4. Menjadi acuan untuk pelaksanaan penilaian dan akreditasi SMK/MAK.

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 8


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

C. Hakikat Spektrum Keahlian PMK

Spektrum Keahlian PMK pada hakikatnya merupakan wahana untuk


mengakomodasi kebutuhan dunia kerja secara kontekstual dengan potensi
lingkungan, diorganisasikan dalam bentuk Bidang Keahlian, Program Keahlian, dan
Kompetensi Keahlian.

1. Bidang Keahlian merupakan kumpulan program keahlian yang memiliki


kesamaan karakteristik dan memerlukan dasar bidang kajian yang sama.

2. Program Keahlian merupakan kumpulan kompetensi keahlian yang memiliki


karakteristik dasar-dasar keahlian/pekerjaan/tugas yang sama.

3. Kompetensi Keahlian adalah satuan program pendidikan dan pelatihan yang


didasarkan atas tugas-tugas pada jabatan/pekerjaan tertentu, dengan durasi
pendidikan dan pelatihan satuan pendidikan menengah 3 atau 4 tahun. Pada
suatu Kompetensi Keahlian yang dibuka, SMK/MAK dapat mengkhususkan
kompetensi tertentu sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja terkait
(konsentrasi keahlian) dengan tidak mengabaikan kemampuan dasar keahlian
yang bersangkutan.

Kompetensi Keahlian sebagai satuan program pendidikan pada SMK/MAK harus


memenuhi kriteria sebagai berikut.

a. Kompetensi keahlian merupakan program pendidikan kejuruan yang


mampu membentuk lulusan menguasai suatu jenis jabatan profesi keahlian
formal yang berjenjang, agar pengalaman belajar atau skill yang diperoleh
peserta didik lebih bermakna bagi dirinya untuk hidup mandiri atau
melanjutkan ke pendidikan vokasional yang lebih tinggi. Oleh karena itu,
lapangan kerja lulusan setiap kompetensi keahlian harus terdeskripsikan
secara jelas dan spesifik.

b. Setiap satuan program pendidikan (kompetensi keahlian) dilengkapi dengan


ruang lingkup kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi yang
digunakan di dunia kerja; standar-standar kompetensi kerja yang berlaku
secara Nasional, Regional, maupun Internasional seperti Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), standar industri tertentu,
standar asosiasi atau komunitas tertentu yang diakui keberadaannya.
Ruang lingkup kompetensi tersebut kemudian dikemas dengan
memperhatikan rambu-rambu Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI).

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 9


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

c. Suatu program pendidikan dinyatakan layak sebagai sebuah kompetensi


keahlian, apabila untuk menguasainya (khusus kejuruannya) memerlukan
waktu minimal tatap muka terstruktur 2856jam pelajaran @ 45 menit untuk
program pendidikan 3 tahun atau 4284jam pelajaran @ 45 menit untuk
program pendidikan 4 tahun dengan kompetensi-kompetensi yang utuh dan
komprehensif meliputi dasar bidang, dasar program, dan kompetensi
keahlian.

d. Perbedaan muatan kompetensi satu satuan program pendidikan


(Kompetensi Keahlian)dengan Kompetensi Keahlian yang lainnya dalam
satu Program Keahlian minimal 35 %, dilihat dari bobot beban belajar
peserta didik.

e. Mempertimbangkan tahapan perkembangan peserta didik secara fisik dan


psikologis.

Pengertian Spektrum Keahlian PMK diperluas sebagaimana yang dimaksud dalam


program pengembangan Kurikulum SMK yang dirancang oleh Direktorat Pembinaan
SMK, yaitu tidak semata-mata mengenai daftar jenis-jenis program pendidikan
pada SMK tetapi meliputi daftar Kompetensi Keahlian, Struktur Kurikulum masing-
masing Kompetensi Keahlian, dan KI-KD seluruh Mata Pelajaran untuk setiap
Kompetensi Keahlian pada SMK. Bahkan, akan sangat bagus jika dilengkapi dengan
Deskripsi Singkat untuk masing-masing Kompetensi Keahlian.

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 10


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

BAB III
KONDISI SEKARANG

A. Spektrum Keahlian PMK

1. Jenis-jenisp rogram pendidikan yang dikembangkan pada SMK/MAK (disebut


spektrum keahlian) pada dasarnya merupakan keahlian-keahlian atau jabatan-
jabatan pekerjaan (occupation) yang ada dan berkembang di dunia kerja.

2. Suatu keahlian atau jabatan pekerjaan yang ada dapat berupa hasil pemfusian
dari sejumlah disiplin keilmuan.

3. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian


Dikbud Nomor 7013/D/KP/2013, Spektrum Keahlian PMK terdiri atas 9
(sembilan) Bidang Keahlian, 46 Program Keahlian, dan 128 Paket Keahlian
sebagaimana dapat ditelaah pada Tabel 1 berikut (daftar selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 1). Pada spektrum ini nama satuan program pendidikan
disebut Paket Keahlian, selanjutnya dalam perubahan spektrum yang
dirancangkan diubah menjadi Kompetensi Keahlian.

Tabel 1
REKAPITULASI BIDANG/PROGRAM/PAKETKEAHLIAN
PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN 2013
PROGRAM PAKET
BIDANG KEAHLIAN
KEAHLIAN KEAHLIAN
1. Teknologi dan Rekayasa 18 62
2. Teknik Informasi dan Komunikasi 3 7
3. Kesehatan 2 6
4. Agribisnis dan Agroteknologi 6 16
5. Perikanan dan Kelautan 3 8
6. Bisnis dan Manajemen 3 5
7. Pariwisata 4 7
8. Seni Rupa dan Kriya 2 10
9. Seni Pertunjukan 5 7
JUMLAH 46 128

Rincian Program/Paket Keahlian selengkapnya, lihat Lampiran 1.

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 11


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

Spektrum Keahlian tersebut merupakan acuan bagi sekolah (SMK/MAK) untuk


membuka dan mengembangkan program pendidikan. Sekolah hanya boleh
membuka atau menyelenggarakan program pendidikan sesuai dengan
spektrum keahlian yang berlaku.

4. Beberapa nama Program/Paket Keahlian dan pengelompokannya masih ada


yang perlu dikaji kembali dan disesuaikan, misalnya:

a. Pengelompokan beberapa Paket Keahlian yang hanya mempertimbangkan


kesamaan bidang/lapangan pekerjaan, tetapi secara keahlian dan keilmuan
tidak saling berhubungan, misalnya pada Program Keahlian Kesehatan yang
mewadahi Keperawatan, Keperawatan Gigi, Analisis Kesehatan, Farmasi dan
Farmasi Industri; sulit sekali mencari kesamaan Dasar Keahlian/Keilmuan
yang sama antara keperawatan dan kefarmasian.

b. Pengelompokan Program Keahlian yang tidak setara contohnya pada


Program Keahlian Kesehatan dan Perawatan Sosial pada Bidang Keahlian
Kesehatan, sehingga sulit merumuskan tuntutan kompetensi yang sama
pada tingkat bidang keahlian.

a. Adanya peraturan perundangan baru sehingga perlu penyesuaian terhadap


Paket Keahlian pada Bidang Keahlian Kesehatan.

c. Bidang Keahlian Perikanan dan Kelautan yang mewadahi Program Keahlian


Teknologi Penangkapan Ikan, Program Keahlian Teknik dan Produksi
Perikanan Budidaya, dan Program Keahlian Pelayaran tampak kurang
homogin.

d. Demikian pula nama Program Keahlian Teknologi Penangkapan Ikan yang


mewadahi Paket Keahlian Nautika dan Paket Keahlian Teknika tidak
konsisten dengan nama Program Keahlian Pelayaran yang juga mewadahi
Paket Keahlian Nautika dan Paket Keahlian Teknika. Sepintas difahami yang
membedakan keduanya adalah jenis kapal dan tujuan pelayaran.

5. Beberapa nama Paket Keahlian dianggap kurang familier di masyarakat umum,


kurang marketable dan tidak mudah dikenali. Sekolah merasa kesulitan dalam
menawarkan dan memasarkan program keahlian yang dibuka. Contoh Paket
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

6. Program keahlian yang terlalu spesifik/sempit akan menyulitkan penempatan


dan peluang bekerja bagi lulusannya. Contoh Tata Kecantikan Rambut, dan
Tata Kecantikan Kulit.

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 12


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

7. Diperlukan kajian lebih mendalam tentang kelayakan setiap paket keahlian


untuk durasi pembelajaran pada pendidikan menengah 3 dan atau 4 tahun.

8. Masih perlu penggalian program keahlian yang berorientasi pada keunggulan


lokal yang belum terwadahi.

9. Sangat diperlukan ada kajian program keahlian yang memiliki nilai jual
internasional sebagai pendukung program sekolah unggulan/rujukan.

10. Masih perlu pendalaman tentang keterkaitan program/paket keahlian yang


dibuka dengan KKNI (terutama kaitannya dengan levelling) dan Standar
Kompetensi Kerja yang berlaku dalam rangka skema pengujian dan sertifikasi.

11. Ruang lingkup kompetensi dan cara merumuskan Kompetensi Dasar untuk
kejuruan/keahlian masih sangat bervariasi dan belum terstandar.

B. Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum SMK/MAK yang berlaku dirancang sebagai kesatuan jenjang


pendidikan menengah, dimana SMK/MAK bersama-sama SMA/MA dipandang
sebagai satu entitas jenjang pendidikan yang sama; jenjang pendidikan menengah.
Pandangan tersebut mengharuskan SMK/MAK dan SMA/MA bersama-sama memiliki
standar minimal yang sama sebagai pendidikan menengah.

Atas dasar pertimbangan tersebut, struktur kurikulum pendidikan menengah


dirancang mengandung 3 (tiga) komponen program, yaitu:

1. Kelompok mata pelajaran A; diklasifikasikan sebagai program wajib, ditetapkan


dan berlaku sama secara Nasional, baik isi maupun alokasi waktunya.

2. Kelompok mata pelajaran B; diklasifikasikan sebagai program wajib, ditetapkan


secara Nasional tapi Daerah boleh memodifikasi dan menyesuaikannya dengan
kebutuhan dan kearifan setempat.

3. Kelompok mata pelajaran C; merupakan kelompok mata pelajaran pilihan


sesuai dengan minat peserta didik.

Tabel 2 berikut adalah struktur kurikulum pendidikan menengah secara generik.

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 13


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

Tabel 2

STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH


(GENERIK)

Kelas
Mata Pelajaran
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah JP Kelompok A dan B per Minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mapel Peminatan Akademik (SMA) 18 20 20
Mapel Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK) 24 24 24
Jumlah JP per Minggu (SMA) 42 44 44
Jumlah JP per Minggu (SMK) 48 48 48

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 14


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

BAB IV
PELAKSANAAN PENATAAN ULANG

Sebagai suatu sistem satuan pendidikan, SMK/MAK memiliki Standar Kompetensi


Lulusan (SKL) yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP), dan pada
bagian (subsistem) kompetensi kejuruannya yang dalam Kurikulum 2013 disebut
kelompok program peminatan dinyatakan mengacu pada standar kompetensi yang
berlaku di dunia kerja bersangkutan. Subsistem program peminatan setiap kompetensi
keahlian diisi dengan kompetensi kejuruannya dikembangkan berdasarkan standar
kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja, misalnya Standar Internasional/Regional,
SKKNI, Standar Industri, Standar Asosiasi/Komunitas.

Kompetensi kejuruan yang diadopsi dari standar kompetensi kerja yang berlaku perlu
diadaptasi menjadi rumusan kompetensi yang memenuhi standar rumusan proses dan
hasil belajar, ditata berdasarkan taksonomi dan hirarkhi pembelajaran kompetensi,
serta dilengkapi dengan kemampuan prasyarat dan kemampuan pendukung yang
diperlukan.

Pengembangan program pendidikan dan pelatihan kejuruan pada SMK hendaknya


sejak awal taat asas terhadap ciri utama Pendidikan Kejuruan, antara lain:

a. Terutama diarahkan untuk menyiapkan peserta didik memasuki lapangan kerja


(produktif).

b. Didasarkan atas demand-market driven (kebutuhan dunia kerja).

c. Fokus pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap-nilai yang


dibutuhkan oleh dunia kerja.

d. Lebih ditekankan pada learning by doing dan hands on experience.

e. Penilaian taat asas terhadap kesuksesan peserta didik pada hands on atau
performa dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan di dunia kerja.

f. Hubungan erat dengan dunia kerja merupakan kunci sukses pendidikan


kejuruan.

g. Responsif dan antisipatif terhadap kemajuan teknologi.

A. Penataan Ulang Spektrum

1. Analisis Kompetensi Keahlian

Penataan spektrum diawali dengan analisis Kompetensi Keahlian yang ada


terkait dengan hal-hal berikut.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 15
Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

a. Mengkaji keberadaan suatu Kompetensi Keahlian sebagai satuan program


pendidikan pada SMK. Apakah Kompetensi Keahlian tersebut masih
dibutuhkan dan layak berdiri sendiri, sehingga keputusannya boleh jadi
tetap dipertahankan dan berdiri sendiri, digabungkan ( merger) dengan
Kompetensi Keahlian lain yang memiliki kedekatan KD, atau bahkan
dihapuskan.

Pertimbangan yang digunakan untuk menilai keberadaan suatu Kompetensi


Keahlian antara lain:

1) kesempatan kerja bagi peserta didik setelah lulus dan kecenderungan


perkembangannya, termasuk peluang untuk berwirausaha dan
perkembangan karir lulusan; lapangan kerja dan atau lapangan usaha
hendaknya terdeskripsikan secara jelas dan spesifik.

2) kelayakan sebagai program pendidikan 3 atau 4 tahun pada tingkat


pendidikan menengah berdasarkan kompetensi yang akan dikuasai dan
digunakan untuk bekerja oleh peserta didik setelah lulus.

3) perbedaan KD minimal 35% dibandingkan Kompetensi Keahlian lainnya


dalam satu Program Keahlian.

b. Melalui pertimbangan yang sama, boleh jadi akan lahir Kompetensi Keahlian
baru yang belum ada pada spektrum yang saat ini berlaku.

2. Penamaan Kompetensi Keahlian

Beberapa nama Kompetensi Keahlian yang ada saat ini dianggap kurang
menjual (unmarketable), bahkan ada yang dinilai merendahkan martabat
lulusan dan sama sekali tidak menumbuhkan kebanggaan. Karena itu perlu
ada pengkajian ulang tentang nama-nama Kompetensi Keahlian yang ada
dengan mempertimbangkan:

a. kajian empiris; terutama terkait dengan pengakuan dunia kerja dalam


rangka pemasaran lulusan, image masyarakat, serta mewakili kompetensi
kejuruan yang terkandung di dalamnya dan mudah dikenali.

b. kajian akademis. secara akademis bahwa nama-nama tersebut dapat


dipertanggungjawabkan.

3. Penempatan Kompetensi Keahlian pada Program Keahlian

Jika hasil analisis keberadaan suatu Kompetensi Keahlian pada suatu Program
Keahlian dan atau Bidang Keahlian dinilai tidak tepat, dapat diusulkan untuk

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 16


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

pindah tempat, tentu dengan alasan-alasan secara akademis dan empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan.

4. Proses Pelaksanaan Penataan Spektrum PMK

Proses Penataan ulang Spektrum Keahlian PMK menggunakan Format Kajian


Spektrum Keahlian sebagaimana pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3

FORMAT KAJIAN SPEKTRUM KEAHLIAN

Penamaan Penamaan
No Jabatan/ Materi
Tugas Kompetensi Kompetensi Program
Pekerjaan Pokok
Keahlian Keahlian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Keterangan:
Kolom 1 : diisi dengan nomor urut.
Kolom 2 : diisi dengan jenis jabatan/pekerjaan di dunia kerja (DU/DI) sesuai
keahlian.
Kolom 3 : diisi dengan tugas-tugas pokok terkait dengan jabatan.
Kolom 4 : diisi dengan kemampuan yang dipersyaratkan untuk menyelesaikan
tugas.
Kolom 5 : diisi dengan materi pokok berdasarkan kompetensi.
Kolom 6 : diisi dengan nama Kompetensi Keahlian.
Kolom 7 : diisi dengan nama Program Keahlian.

5. Program Pendidikan 4 Tahun


Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, pada Pasal 78 ayat (3) menegaskan bahwa: SMK
dan MAK dapat terdiri atas 3 (tiga) tingkatan kelas, yaitu kelas 10 (sepuluh),
kelas 11 (sebelas), dan kelas 12 (dua belas), atau terdiri atas 4 (empat)
tingkatan kelas yaitu kelas 10 (sepuluh), kelas 11 (sebelas), kelas 12 (dua
belas), dan kelas 13 (tiga belas) sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

a. Tujuan Program Pendidikan 4 Tahun

Tujuan dikembangkannya program pendidikan 4 tahun pada SMK terutama


untuk mengakomodasi kebutuhan dunia kerja (DU/DI), khusus terkait
dengan:

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 17


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

1) Pemenuhan kebutuhan jenis keahlian dan jabatan pekerjaan tertentu


yang dibutuhkan dunia kerja (DU/DI), tetapi untuk memenuhi tuntutan
ketuntasan dan keutuhan kompetensi keahliannya, tidak dapat
diselesaikan dalam durasi waktu 3 tahun.

2) Demikian pula, terdapat keahlian yang memerlukan kedewasaan usia


biologis (maturity age) di atas rata-rata usia lulusan pendidikan
menengah 3 tahun.

b. Karakteristik Program Pendidikan 4 Tahun

Program pendidikan 4 tahun pada SMK dirancang secara khusus dengan


karakteristik sebagai berikut.

1) Didasarkan atas tuntutan kebutuhan penguasaan keutuhan dan


ketuntasan kompetensi keahlian.

2) Merupakan satuan program 4 tahun secara utuh, bukan program


pendidikan 3 tahun ditambah 1 tahun (3 +1).

3) Dapat merupakan pemfusian (blended) dari lintas keahlian yang ada.

4) Diselenggarakan bersama Institusi Pasangan (DU-DI) mulai dari


perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian/sertifikasi.

5) Tidak terkait dengan status sekolah (UPT) 4 tahun. Boleh dilaksanakan


di SMK yang selama ini dikenal sebagai SMK 3 tahun. Sebaliknya di SMK
yang selama ini dikenal sebagai SMK 4 tahun (misalnya SMK yang
dulunya STM Pembangunan), jika menyelenggarakan program
pendidikan yang ditetapkan sebagai program 3 tahun, tetap
dilaksanakan selama 3 tahun.

Secara resmi, saat ini proses penataan spektrum keahlian telah dinyatakan selesai
dan tidak lagi dilakukan analisis. Hasil penataan tersebut sudah ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4678/D/KEP/MK/2016tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan. Daftar program pendidikan sesuai
spektrum dimaksud sepenuhnya dapat dilihat pada Lampiran 2, dengan rekapitulasi
sebagaimana pada Tabel 4 berikut.

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 18


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

Tabel 4
REKAPITULASI BIDANG/PROGRAM/KOMPETENSI KEAHLIAN
PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
Tahun 2016

PROGRAM KOMPETENSI KEAHLIAN


BIDANG KEAHLIAN
KEAHLIAN 3 Tahun 4 Tahun
1. Teknologi dan Rekayasa 13 42 16
2. Energi dan Pertambangan 3 5 1
3. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 5 1
4. Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 5 6 1
5. Agribisnis dan Agroteknologi 6 13 7
6. Kemaritiman 4 9 1
7. Bisnis dan Manajemen 3 5 -
8. Pariwisata 4 5 3
9. Seni dan Industri Kreatif 8 18 4
JUMLAH 48 108 34

B. Penataan Ulang Kompetensi Dasar

Ruang lingkup kompetensi adalah sekumpulan kompetensi yang diperlukan untuk


menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan pada jabatan/bidang kerja tertentu. Ruang
lingkup kompetensi diturunkan dari standar kompetensi kerja yang diacu
(internasional, regional, SKKNI, atau standar industri) selanjutnya dirumuskan
menjadi kompetensi dasar.

1. Merumuskan KD
Beberapa kaidah yang harus diacu dalam merumuskan Kompetensi Dasar (KD)
antara lain sebagai berikut.

a. KD dirumuskan berdasarkan ruang lingkup kompetensi yang dituntut oleh


dunia kerja dengan mempertimbangkan KD yang ada pada kurikulum yang
berlaku serta mengacu pada tingkatan taksonomi Kompetensi Inti (KI).

b. KD Sikap (sikap Religius sebagai turunan dari KI-1 dan sikap Sosial sebagai
turunan dari KI-2) hanya berlaku untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti (PA-BP) serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 19


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

(PPKn). Format untuk penyusunan KD Mapel PA-BP dan PPKn adalah


sebagaimana pada Lampiran 3.

c. KD untuk Mapel selain PA-BP dan PPKn terdiri atas KD Pengetahuan (KD
dari KI-3) dan KD Keterampilan (KD dari KI-4) saja; jumlah KD dari KI-3
diusahakan linear dengan jumlah KD dari KI-4. Format untuk penyusunan
KD Mapel Kelompok A dan B selain PA-BP dan PPKn adalah sebagaimana
pada Lampiran 4 dan Lampiran 5.

d. KD Pengetahuan dirumuskan dengan memperhatikan keselarasan


hubungan antara proses kognitif (tingkatan berpikir) mulai memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, sampai mengkreasi dan dimensi
pengetahuan, mulai dari pengetahuan faktual, konseptual, prosedural atau
operasional, hingga metakognitif.

Tingkatan berpikir operasional dibedakan untuk program pendidikan 3


tahun adalah operasional dasar, sedangkan untuk program pendidikan 4
tahun adalah operasional lanjut. Khusus tingkatan berpikir metakognitif
untuk program 4 tahun adalah metakognitif multidisiplin.

e. KD Keterampilan (KD dari KI-4) dapat dirumuskan sebagai keterampilan


abstrak berupa keterampilan: mengolah, menalar, sampai menyaji. Atau
sebagai keterampilan konkret berupa keterampilan: mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak mahir, gerak alami, sampai tindakan orisinal,
sesuai dengan bentuk dan tingkat kompetensi yang dibutuhkan oleh
Kompetensi Keahlian.

f. KD Keterampilan konkret berdasarkan taksonomi Simpson (mempersepsi,


kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami,
sampai dengan tindakan orisinal) dapat diselaraskan dengan keterampilan
konkret berdasakan taksonomi Dave, yaitu: Imitasi (mempersepsi,
kesiapan, meniru); Manipulasi (gerak membiasakan); Presisi (gerak mahir);
Artikulasi (gerak alami); dan Naturalisasi (gerak Orisinal).

g. KD Pengetahuan harus selaras dan mendukung tuntutan kebutuhan KD


keterampilan. Pengetahuan pada tingkat berpikir rendah ( Lower Oder
Thinking Skills: C2 dan C3) selaras dengan keterampilan pada tingkat
Imitasi dan Manipulasi, sedangkan pengetahuan tingkat berpikir tinggi
(Higher Order Thinking Skills: C4 dan C5) selaras dengan keterampilan pada
tingkat Presisi, Artikulasi dan Naturalisasi. Contoh: Menganalisis gangguan
sistem pengisianbahan bakar (KD-3/C4) selaras dengan Memperbaiki
kerusakan sistem pengisian bahan bakar sesuai SOP (KD-4/Presisi).

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 20


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

h. Rumusan KD pengetahuan dan KD Keterampilan untuk program pendidikan


4 tahun pada kelas tertinggi (kelas XIII), diutamakan berupa dimensi
pengetahuan metakognitif serta proses kognitif tingkat Evaluasi dan Kreasi
(C5 dan C6), diselaraskan dengan tingkat keterampilan Naturalisasi.

i. KD dirumuskan dalam bentuk kalimat aktif, menggunakan kata kerja


operasional dan mengandung materi (objek).

Kata kerja operasional KD pengetahuan sesuai tingkatan KI-3:

Tingkatan KI-3 untuk SMK/MAK: memahami, menerapkan, menganalisis


hingga mengevaluasi dapat digunakan di semua tingkatan kelas.

Disesuaikan dengan kompleksitas atau kesulitan materi (objek) yang


dipelajari.

Selaras dan mendukung keterlaksanaan praktik pada aspek


keterampilan.

Materi pengetahuan (objek):

Seluruh dimensi pengetahuan, yaitu: pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural/operasional, dan metakognitif dapat disajikan di semua
tingkatan kelas.

Disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan keterampilan dan tarap


perkembangan peserta didik.

j. Isi kompetensi bukan merupakan kompetensi kunci (key competencies),


soft skills atau kompetensi generik; seperti bekerja-sama, berkomunikasi,
memecahkan masalah, menangani konflik, toleransi, mandiri dan
sejenisnya. Khusus untuk Kompetensi Keahlian tertentu dimungkinkan ada
beberapa kompetensi generik yang menjadi kompetensi kerja.

k. Setiap KD pengetahuan (KD dari KI-3) dan KD keterampilan (KD dari KI-4)
harus layak untuk diajarkan minimal dalam 2 jam pelajaran @ 45 menit.
Jam pembelajaran minimal adalah 2 (dua) jam pelajaran @ 45 menit untuk
1 (satu) kali pertemuan.

Dalam 1 (satu) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) minimal


mengandung pasangan 1 (satu) KD pengetahuan dan 1 (satu) KD
keterampilan. RPP dibuat untuk minimal untuk 1 (satu) kali pertemuan.
Rumusan satu (satu) pasangan KD pengetahuan dan keterampilan
maksimal layak untuk disajikan dalam 4 kali pertemuan. Jika pasangan KD

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 21


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

terlalu besar, dapat dipecah menjadi beberapa pasangan KD tapi tetap


mengacu pada tema/topik yang utuh dan bermakna.

l. Agar setiap kali penuntasan sebuah pasangan KD merupakan proses


pembelajaran yang bermakna (meaningful learning), maka pasangan KD
harus berupa kompetensi utuh. KD keterampilan dapat diambil dari elemen
kompetensi pada standar yang diacu ( International Standard, Regional
Standard, SKKNI, atau Standar Industri). Jika elemennya berupa urutan
kerja, maka KD diambil dari unit kompetensi.

m. Format penyusunan KD untuk mata pelajaran kelompok Muatan Peminatan


Kejuruan, adalah sebagaimana pada Lampiran 6 dan Lampiran 7.

Proses perumusan KD menggunakan format sebagaimana pada Tabel 5 berikut.

Tabel 5

FORMAT PERUMUSAN KD DAN MATA PELAJARAN

Ruang Lingkup Rumusan Pengelompokan


Alokasi Nama Mata
No Kompetensi Kompetensi KD Sejenis
Waktu Pelajaran
(Masukan DU/DI)) Dasar (Clustering)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Keterangan
Kolom 1 : diisi dengan nomor urut KD.
Kolom 2 : diisi dengan ruang lingkup kompetensi hasil konsultasi dengan
industri.
Kolom 3 : diisi dengan rumusan KD.
Kolom 4 : diisi dengan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap KD.
Kolom 5 : diisi dengan hasil pengelompokan KD.
Kolom 6 : diisi dengan nama mata pelajaran berdasarkan pengelompokan KD.

2. Menetapkan Jenis dan Jumlah KD setiap Mata Pelajaran

Semua KD yang dituangkan dalam satu mata pelajaran pada dasarnya


merupakan jabaran rinci tentang kompetensi seseorang pada keahlian dan
tingkatan tertentu, yang merujuk pada Kompetensi Inti (KI). Oleh karena itu

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 22


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

semua KD (pengetahuan dan keterampilan) yang mendukung ketercapaian KI


harus termuat dalam mata pelajaran. Sebaliknya KD yang tidak ada kaitannya
dengan pembentukan Kompetensi Inti (pengetahuan dan keterampilan)
seseorang sesuai keahliannya, harus dihilangkan.

Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan untuk menilai keberadaan KD antara


lain sebagai berikut.

a. Bandingkan antara jumlah dan jenis KD suatu mata pelajaran dengan


SKKNI yang relevan atau standar lainnya; masih adakah KD yang diperlukan
dan belum termuat, atau adakah KD yang sebetulnya tidak diperlukan
untuk menunjang pelaksanaan tugas lulusan pada lapangan kerja yang
dituju.

b. SKKNI biasanya lebih menekankan pada performance observable, yaitu


kemampuan melaksanakan tugas yang dapat diamati. Sedangkan
kemampuan-kemampuan pendukung untuk dapat melaksanakan tugas
dengan baik, berupa kemampuan prasyarat (prerequisite) dan kemampuan
penunjang lainnya (correlated theories) yang biasanya berasal dari ilmu
dasar, perlu lebih dicermati keberadaannya. Contoh:

Kompetensi
Kemampuan Prasyarat Kemampuan Penunjang
pada SKKNI
Membuat Memilih bahan (jenis, kriteria Sifat fisik dan kimia bahan
saus dan fungsi bahan untuk saus). makanan untuk saus,
Memilih alat (jenis, fungsi dan perubahan bahan saat
cara menggunakan alat). pembuatan, reaksi kimia,
oksidasi reduksi saat
Membuat saus sesuai prosedur: pembuatan.
prosedur pembuatan, teknik
pengolahan, kesehatan dan Unsur dan sifat-sifat kimia serta
keselamatan kerja, hygiene dan fisika bahan yang digunakan,
sanitasi makanan, proses/ sifat bahan baku dan peralatan.
pelaksanaan pengolahan, Campuran dan senyawa terkait
kriteria hasil. dengan sifat-sifat bahan yang
Menyajikan saus sesuai dengan digunakan.
teknik penyajian: teknik Emulsi (bentuk saus setelah
penyajian, sanitasi dan hygiene pembuatan).
makanan, standar porsi.

Penjelasan:

Kemampuan prasyarat terdapat pada mata pelajaran Dasar Program


Keahlian (C2), sedangkan kemampuan penunjang terdapat pada mata
Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1).

c. Lulusan SMK diutamakan untuk memasuki lapangan kerja, namun mereka


juga harus dibekali dengan kemampuan untuk mengembangkan diri pada
bidangnya, baik melalui pendidikan lebih lanjut maupun melalui

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 23


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

pengalaman kerja. Oleh karena itu, perlu juga dikaji apakah KD yang
tersedia pada kelompok Muatan Nasional (A)dan kelompok Muatan
Kewilayahan (B) serta kelompok Muatan Dasar Bidang Keahlian (C1) sudah
cukup memadai untuk mendukungnya.

d. Kenyataan pelaksanaan pekerjaan di dunia kerja (DU/DI) tertentu serta


kecenderungan perkembangannya perlu menjadi pertimbangan, karena
setiap industri dan duna usaha (lapangan kerja) kadang memiliki keunikan
tersendiri.

3. Mengelompokkan KD dalam Mata Pelajaran

Jumlah KD yang dikelompokkan dalam satu mata pelajaran tergantung pada


ruang lingkup mata pelajaran (tidak ada batasan yang pasti). Beberapa hal
yang perlu diperhatikan pada saat mengorganisasikan KD dalam mata pelajaran
antara lain:

a. KD yang memiliki kesamaan karakteristik dikelompokkan dalam satu mata


pelajaran. Khusus untuk Dasar Program Keahlian dan Kompetensi Keahlian,
pengelompokkan KD mengacu pada skema uji kompetensi dan sertifiasi
yang berlaku di dunia kerja.

b. Beban belajar mata pelajaran minimal dalam satu tahun; tidak diharapkan
dalam jumlah semester ganjil.

c. Setiap mata pelajaran memuat lebih satu pasangan KD (pengetahuan dan


keterampilan).

d. Setiap pasangan KD (pengetahuan dan keterampilan) minimal diajarkan


dalam 1 kali pertemuan maksimal 4 kali pertemuan, maka jumlah pasangan
KD dalam 1 tahun antara 9 hingga 18pasangan KD.

4. Memberi Nama Mata Pelajaran

Hal-hal yang perlu dikaji terkait dengan penamaan mata pelajaran pada
kelompok Dasar Program Keahlian dan Kompetensi Keahlian sebagai berikut.

a. Nama mata pelajaran menggambarkan keseluruhan isi KD pengetahuan dan


keterampilan yang terkandung di dalamnya (hindari nama mata pelajaran
sama dengan nama Kompetensi Keahlian).

b. Nama mata pelajaran dirumuskan dalam bentuk kata benda atau kata kerja
yang dibendakan.

5. Menetapkan Alokasi Waktu Per Mata Pelajaran


Penetapan alokasi waktu per mata pelajaran memperhatikan hal-hal berikut.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 24
Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

a. Menentukan jumlah waktu pembelajaran yang diperlukan untuk masing-


masing KD pada mata pelajaran berdasarkan kecepatan belajar rata-rata
peserta didik.

b. Alokasi waktu pembelajaran per mata pelajaran merupakan jumlah total


waktu untuk menyelesaikan seluruh kompetensi dasar yang terdapat pada
mata pelajaran bersangkutan, dibagi jumlah minggu efektif untuk seluruh
tingkat/kleas dimana mata pelajaran yang bersangkutan diajarkan,
dinotasikan dengan bilangan bulat.

c. Total waktu belajar seluruh mata pelajaran dalam 1 minggu adalah48 jam
pelajaran.

C. Penataan Struktur Kurikulum

1. Perlunya Penataan Ulang Struktur Kurikulum SMK/MAK

Penjelasan Pasal 15 UU Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Sisdiknas) menegaskan, bahwa Pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk
bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan menengah kejuruan tersebut pada Pasal 18 ayat
(3) disebut Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan atau Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK).

Amanat konstitusi di atas memberikan arah bahwa program pendidikan pada


SMK merupakan salah satu subsistem dari sistem pendidikan Nasional yang
membentuk sistem tersendiri. Artinya, sebagai subsistem dari sistem
pendidikan Nasional program pendidikan pada SMK/MAK harus taat asas
terhadap ketentuan sistem pendidikan nasional, tetapi memiliki fungsi dan
tujuan tersendiri yaitu mempersiapkan lulusannya untuk bekerja pada bidang
tertentu, maka program pendidikan pada SMK seharusnya dirancang dan
dikembangkan secara tersendiri (unik) sebagai satu kesatuan yang utuh untuk
menghasilkan lulusan yang benar-benar memenuhi harapan dunia kerja
pemakainya.

Secara institusional tujuan pendidikan pada SMK/MAK dapat dirumuskan


sebagai berikut.

a. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu


bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang tersedia di dunia kerja
sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi keahlian
yang diikutinya.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 25
Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

b. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang ditekuninya.

c. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar
mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan baik melalui pengalaman
kerja maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan
keahliannya.

2. Tata Ulang Struktur Kurikulum SMK

Undang-Undang Sisdiknas menempatkan satuan pendidikan SMK/MAK berada


pada jenjang pendidikan menengah bersama-sama satuan pendidikan SMA/MA.
Bedanya yang satu merupakan jenis pendidikan kejuruan (vokasional) dan
lainnya merupakan jenis pendidikan umum (akademik), masing-masing
memiliki tujuan utama yang berbeda dalam ikatan sistem pendidikan Nasional
yang standar.

Struktur Kurikulum SMK yang merupakan satuan program pendidikan utuh


untuk masing-masing kompetensi keahlian, hendaknya dirancang dan
dikembangkan sebagai kesatuan tatanan program pendidikan yang tersendiri
(unik) dan utuh (holistik). Bukan merupakan penggalan-penggalan dari
berbagai program pendidikan dan pelatihan yang disatukan menjadi satu
satuan program pendidikan. Atas dasar pertimbangan itu, maka Struktur
Kurikulum SMK diusulkan untuk ditata-ulang dengan penjelasan sebagai
berikut.

a. Mata pelajaran (Mapel) dikelompokkan dalam bentuk kelompok Mata


Pelajaran Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan, dan Muatan Peminatan
Kejuruan.

b. Kelompok Muatan Nasional (A) yang semula disebut kelompok Mata


Pelajaran Wajib A, jumlah dan jenis mata pelajaran tetap sama, tetapi ada
perubahan jumlah dan distribusi jam pelajaran, dan khusus untuk Mapel
Bahasa Inggris ditambahkan Bahasa Asing Lainnya serta penambahan
jumlah jam pelajaran. Penjelasannya sebagai berikut.

1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

Tidak mengalami perubahan waktu.

2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Tidak mengalami perubahan waktu.

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 26


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

3) Bahasa Indonesia

Semula 4 jp/minggu x 6 semester, menjadi 4 jp/minggu x 2 semester


(1 dan 2,) dan 3 jp/minggu x 4 semester (3, 4, 5 dan 6).

Alasan:

Mapel Bahasa Indonesia di Dikmen pada dasarnya merupakan


pengembangan dan peningkatan kemampuan berbahasa Indonesia
yang telah dipelajari di Dikdas. Khusus di SMK lebih dititikberatkan
pada pengembangan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa
Indonesia dengan baik dan benar, baik lisan maupun tulisan terutama
dalam konteks pengembangan keahlian kejuruan yang ditekuni.

4) Matematika

Tidak mengalami perubahan waktu, tetap 4 jp/mg x 6 semester.

5) Sejarah Indonesia

Semula 2 jp/minggu x 6 semester, menjadi 3 jp/minggu x 2 semester


(1 dan 2).

Alasan:

Mapel Sejarah Indonesia di SMK dititikberatkan pada penanaman


nilai-nilai kejuangan, pemahaman sejarah perjuangan bangsa, dan
kemampuan mewujudkan karakter pribadi yang cinta bangsa dan
negara. Tidak terpaku pada pembelajaran episode kesejarahan.

6) Bahasa Inggris

Diperluas menjadi Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya, dengan


penambahan waktu sebagai berikut.

Semula 2 jp/minggu x 6 semester, menjadi:

3 jp/minggu x 4 semester (1, 2, 3 dan 4) ditambah 4 jp/mg x 2


semester (5 dan 6). Khusus untuk program pendidikan 4 tahun masih
ditambah 4 jp/m pada semester 7 dan 8.

Alasan:

Mata Pelajaran Bahasa Inggris sangat mendukung pengembangan


penguasaan kompetensi kejuruan yang berwawasan global.

c. Kelompok Muatan Kewilayahan (B) semula disebut kelompok Mata Pelajaran


Wajib B, mengalami penataan sebagai berikut.

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 27


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

7) Seni Budaya

Semula 2 jp/minggu x 6 semester, menjadi 3 jp/minggu x 2 semester


(1 dan 2).

Alasan:

Mapel Seni Budaya pada SMK diarahkan untuk mengembangkan


kemampuan mengapresiasi seni dan budaya secara aktif-positif
dalam kerangka pengembangan hidup berkualitas. Bukan
penguasaan kompetensi seni dan budaya.

Meskipun pada semester 3, 4, 5 dan 6 secara terstruktur tidak ada


Mapel Seni dan Budaya, tapi peserta didik dapat mengembangkan
potensi (kemampuan apresiasi) seni dan budaya yang dimilikinya
pada wahana Ekstrakurikuler.

8) Kewirausahaan

Mapel ini dipindahkan ke kelompok Muatan Peminatan Kejuruan


menjadi Mapel Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK).

Semula 2 jp/minggu x 6 semester, menjadi 5 jp/minggu x 4 semester


(3, 4, 5, dan 6). Khusus untuk program pendidikan 4 tahun ditambah
jam pelajaran sesuai Kompetensi Keahlian pada semester 7 dan 8.

Alasan:

Di SMK sudah tidak bersifat prakarya, tapi sudah benar-benar


berkarya.

Kewirausahaan bukan sebagai teori, tapi sudah menyatu dalam


proses berkarya sesuai Kompetensi Keahliannya; mulai dari tahap
perencanaan produksi sesuai permintaan atau kebutuhan pasar/
konsumen, proses produksi sesuai SOP, pengemasan, hingga
memasarkan.

Menjadi wahana pengembangan naluri dan kepekaan


berwirausaha untuk menjadikan kompetensi keahlian yang
dikuasai dan produk yang dihasilkannya (barang maupun jasa)
bernilai bisnis.

Dilaksanakan pada kelas XI dan XII, untuk program 4 tahun


hingga kelas XIII, karena di kelas X belum masuk pada
kompetensi keahlian fungsional.

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 28


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

9) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Semula 3 jp/minggu x 6 semester, menjadi 2 jp/minggu x 4 semester


(1, 2, 3, dan 4).

Alasan:

Mapel PJOK berfungsi mengembangkan kemampuan dan


kebiasaan peserta didik dalam memelihara dan mengembangkan
hidup sehat dan berkualitas.

Meskipun jam pembelajaran terstruktur menjadi 2 jp/minggu dan


hanya di semester 1, 2, 3, dan 4, tapi pengembangan aktivitas
pembiasaan hidup sehat dan olah-raga dapat dilakukan di luar jam
pembelajaran terstruktur, khususnya pada aktivitas
Ekstrakurikuler.

d. Perubahan jumlah dan distribusi jam pembelajaran di atas mengubah


proporsi dan distribusi beban belajar peserta didik untuk Kelompok Mapel
Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan dan Muatan Peminatan Kejuruan
sebagai berikut.

1) Pada semester 1 dan 2 (kelas X) beban belajar Mapel Kelompok Muatan


Nasional dan Muatan Kewilayahan adalah 24 jp/minggu, sedangkan
beban belajar Mapel Kelompok Muatan Peminatan Kejuruan menjadi 22
jp/minggu;

2) Pada semester 3 dan 4 (kelas XI) beban belajar Mapel Kelompok


Muatan Umum adalah 17 jp/minggu, sedangkan beban belajar Mapel
Kelompok Muatan Kejuruan adalah 29jp/minggu;

3) Pada semester 5 dan 6 (kelas XII) beban belajar Mapel Kelompok


Muatan Umum adalah 16 jp/minggu, sedangkan beban belajar Mapel
Kelompok Kejuruan adalah 30jp/minggu.

Dengan demikian, keseluruhan beban belajar peserta didik pada SMK


berubah menjadi 46 jp/minggu.

e. Konsekuensi dari perubahan jumlah, alokasi, dan distribusi jam


pembelajaran tersebut mengharuskan adanya penataan ulang Mapel dan
beban belajarnya pada kelompok Muatan Peminatan Kejuruan; baik pada
Dasar Bidang Keahlian (C1)Dasar Program Keahlian (C2), maupun pada
Kompetensi Keahlian (C3).

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 29


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

1) Mapel Simulasi Digital yang berada di Dasar Program Keahlian (C2)


dipindahkan ke Dasar Bidang Keahlian (C1) karena berlaku untuk
seluruh Bidang Keahlian yang ada di SMK. Penamaannya
disempurnakan menjadi Simulasi dan Komunikasi Digital, karena KD
dan lingkup materinya perlu ditelaah dan disesuaikan terkait dengan
keberadaannya sebagai Mapel yang berlaku umum di seluruh Bidang
Keahlian serta perkembangan IPTEKS dan kebutuhan dunia kerja.

2) Dasar Bidang Keahlian (C1) adalah dasar untuk Bidang Keahlian


tertentu; misalnya Mapel Fisika untuk Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa tidak berlaku untuk Bidang Keahlian yang lainnya, karena itu
Kompetensi Dasar dan lingkup materi serta beban belajarnya harus
dirancang yang benar-benar dibutuhkan untuk mendukung keahlian
yang bersangkutan. Tidak relevan menggunakan KD dan lingkup materi
dari Bidang Keahlian lainnya, lebih tidak relevan jika disamakan dengan
SMA.

3) Jumlah Mapel untuk Kelompok Muatan Kejuruan, khususnya untuk


program pendidikan 3 tahun termasuk Mapel Produk Kreatif dan
Kewirausahaan (PKK) diusahakan maksimal 12 Mapel, dengan komposisi
sebagai berikut.

Dasar Kejuruan = 3 Mata Pelajaran;

Dasar Keahlian = 3 sampai 4 Mata Pelajaran, dan

Kompetensi Keahlian = 5 sampai 6 Mata Pelajaran termasuk PKK.

Maka seluruh mata pelajaran di SMK, khususnya untuk program


pendidikan 3 tahun adalah 20 mata pelajaran. Program pendidikan 4
tahun dapat menyesuaikan dengan kebutuhannya.

3. Struktur Kurikulum SMK Hasil Tata Ulang

Berdasarkan penjelasan tentang tata ulang struktur kurikulum di atas, maka


format Struktur Kurikulum hasil tata ulang adalah sebagaimana Tabel 6 berikut.

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 30


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

Tabel 6
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK
HASIL TATA ULANG
(Generik 3/4 Tahun)
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII XIII
1 2 1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3 - -
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 - -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3 - -
4. Matematika 4 4 4 4 4 4 - -
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4 4 4
B. Muatan Kewilayahan
7. Seni Budaya 3 3 - - - - - -
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 - - - -
Jumlah A dan B 24 24 17 17 16 16 4 4
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1.Dasar Bidang Keahlian
9. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - - - -
10. - - - - - -
11. - - - - - -
C2.Dasar Program Keahlian
12. - - - - - -
13. - - - - - -
14. - - - - - -
C3.Kompetensi Keahlian
15. - -
16. - -
17. - -
18. - -
19. - -
20. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 5
Jumlah C1, C2, dan C3 22 22 29 29 30 30
TOTAL 46 46 46 46 46 46 46 46

4. Struktur Kurikulum SMK Berdasarkan SKL dan SI PMK

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) Pendidikan Menengah
Kejuruan (PMK), khususnya untuk Kelompok Muatan Kejuruan dirancang tidak
berdasarkan tingkat kelas dan pembagian semester, tetapi lebih dititikberatkan
pada tahapan pembelajaran kompetensi yang mengacu pada skema uji dan

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 31


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

sertifikasi kompetensi. Oleh karena itu, format struktur kurikulumnya tidak


dirancang berdasarkan kelas dan semester, tapi hanya berupa jumlah alokasi
waktu yang disediakan sesuai kebutuhan pencapaian kompetensi masing-
masing Mata Pelajaran. Sedangkan alokasi waktu untuk Mapel Kelompok
Muatan Nasional dan Muatan Kewilayahan sudah diperhitungkan antara alokasi
waktu perminggu, dikalikan dengan jumlah minggu efektif di kelas/semester
mana Mapel yang bersangkutan diajarkan. Format Struktur Kurikulum secara
generik berdasarkan SKL dan SI PMK sebagaimana Tabel 7 berikut.
Tabel 7
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK
BERDASARKAN SKL DAN SI PMK
(Generik 3/4 Tahun)
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3 Bahasa Indonesia 354
4 Matematika 424
5 Sejarah Indonesia 108
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352/488
B. Muatan Kewilayahan
7 Seni Budaya 108
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144
Jumlah A dan B 2.020/2.156
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
9 Simulasi dan Komunikasi Digital 108
10
11
C2. Dasar Program Keahlian
12
13
14
C3. Kompetensi Keahlian
15
16
17
18
19
20 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 530/___
Jumlah C1, C2, dan C3 2.856/4.284
TOTAL 4.876/6.440

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 32


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 33


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

Lampiran 1. Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah


Nomor : 7013/D/KP/2013
Tanggal : 4 Desember 2013

SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN


Tahun 2013
NO BIDANG PROGRAM NOMOR
PAKET KEAHLIAN
. KEAHLIAN KEAHLIAN KODE
1. Teknologi dan 1.1 Teknik Bangunan 1.1.1 Teknik Konstruksi Baja 001
Rekayasa 1.1.2 Teknik Konstruksi Kayu 002
1.1.3 Teknik Konstruksi Batu
003
dan Beton
1.1.4 Teknik Gambar
004
Bangunan
1.2 Teknik Furnitur 1.2.1 Teknik Furnitur 005
1.3 Teknik Plambing 1.3.1 Teknik Plambing dan
006
dan Sanitasi Sanitasi
1.4 Geomatika 1.4.1 Geomatika 007
1.5 Teknik 1.5.1 Teknik Pembangkit
008
Ketenagalistrikan Tenaga Listrik
1.5.2 Teknik Jaringan Tenaga
009
Listrik
1.5.3 Teknik Instalasi
Pemanfaatan Tenaga 010
Listrik
1.5.4 Teknik Otomasi
011
Industri
1.5.5 Teknik Pendinginan
012
dan Tata Udara
1.6 Teknik Mesin 1.6.1 Teknik Pemesinan 013
1.6.2 Teknik Pengelasan 014
1.6.3 Teknik Fabrikasi Logam 015
1.6.4 Teknik Pengecoran
016
Logam
1.6.5 Teknik Pemeliharaan
017
Mekanik Industri
1.6.6 Teknik Gambar Mesin 018
1.7 Teknik Pesawat 1.7.1 Pemeliharaan dan
Udara Perbaikan Motor dan
019
Rangka Pesawat Udara
(Airframe Power Plant)
1.7.2 Pemesinan Pesawat
Udara (Aircraft 020
Machining)
1.7.3 Konstruksi Badan
Pesawat Udara
021
(Aircraft Sheet Metal
Forming)
1.7.4 Konstruksi Rangka
Pesawat Udara 022
(Airframe Mechanics)
1.7.5 Kelistrikan Pesawat 023
Udara (Aircraft
Electricity)

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 34


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

NO BIDANG PROGRAM NOMOR


PAKET KEAHLIAN
. KEAHLIAN KEAHLIAN KODE
1.7.6 Elektronika Pesawat
Udara (Aviation 024
Electronic)
1.7.7 Pemeliharaan dan
Perbaikan Instrumen
Elektronika Pesawat 025
Udara (Electrical
Avionics)
1.8 Teknik Grafika 1.8.1 Persiapan Grafika 026
1.8.2 Produksi Grafika 027
1.9 Teknik 1.9.1 Teknik Instrumentasi
028
Instrumentasi Logam
Industri 1.9.2 Kontrol Proses 029
1.9.3 Kontrol Mekanik 030
1.10 Teknik Industri 1.10.1 Teknik Pelayanan
031
Produksi
1.10.2 Teknik Pergudangan 032
1.11 Teknologi Tekstil 1.11.1 Teknik Pemintalan
033
Serat Buatan
1.11.2 Teknik Pembuatan
034
Benang
1.11.3 Teknik Pembuatan
035
Kain
1.11.4 Teknik
Penyempurnaan 036
Tekstil
1.12 Teknik 1.12.1 Teknik Produksi
037
Perminyakan Minyak dan Gas
1.12.2 Teknik Pemboran
038
Minyak dan Gas
1.12.3 Teknik Pengolahan
Minyak, Gas dan 039
Petrokimia
1.13 Geologi 1.13.1 Geologi
040
Pertambangan Pertambangan
1.14 Teknik Kimia 1.14.1 Kimia Analisis 041
1.14.2 Kimia Industri 042
1.15 Teknik Otomotif 1.15.1 Teknik Kendaraan
043
Ringan
1.15.2 Teknik Sepeda Motor 044
1.15.3 Teknik Alat Berat 045
1.15.4 Teknik Perbaikan Bodi
046
Otomotif
1.16 Teknik 1.16.1 Teknik Konstruksi
047
Perkapalan Kapal Baja
1.16.2 Teknik Konstruksi
048
Kapal Kayu
1.16.3 Teknik Konstruksi
049
Kapal Fiberglass
1.16.4 Teknik Instalasi
050
Pemesinan Kapal
1.16.5 Teknik Pengelasan
051
Kapal
1.16.6 Kelistrikan Kapal 052

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 35


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

NO BIDANG PROGRAM NOMOR


PAKET KEAHLIAN
. KEAHLIAN KEAHLIAN KODE
1.16.7 Teknik Gambar
Rancang Bangun 053
Kapal
1.16.8 Interior Kapal 054
1.17 Teknik 1.17.1 Teknik Audio Video 055
Elektronika 1.17.2 Teknik Elektronika
056
Industri
1.17.3 Teknik Elektronika
057
Komunikasi
1.17.4 Teknik Mekatronika 058
1.17.5 Teknik Ototronik 059
1.18 Teknik Energi 1.18.1 Teknik Energi Hidro 060
Terbarukan 1.18.2 Teknik Energi Surya
061
dan Angin
1.18.3 Teknik Energi
062
Biomassa
2. Teknologi 2.1 Teknik Komputer 2.1.1 Rekayasa Perangkat
063
Informasi dan dan Informatika Lunak
Komunikasi 2.1.2 Teknik Komputer dan
064
Jaringan
2.1.3 Multimedia 065
2.2 Teknik 2.2.1 Teknik Transmisi
066
Telekomunikasi Telekomunikasi
2.2.2 Teknik Suitsing 067
2.2.3 Teknik Jaringan Akses 068
2.3 Teknik 2.3.1 Teknik Produksi dan
Broadcasting Penyiaran Program
069
Radio dan
Pertelevisian
3. Kesehatan 3.1 Kesehatan 3.1.1 Keperawatan 070
3.1.2 Keperawatan Gigi 071
3.1.3 Analisis Kesehatan 072
3.1.4 Farmasi 073
3.1.5 Farmasi Industri 074
3.2 Perawatan Sosial 3.2.1 Perawatan Sosial 075
4. Agribisnis dan 4.1 Agribisnis 4.1.1 Agribisnis Tanaman
Agroteknologi Produksi Pangan dan 076
Tanaman Hortikultura
4.1.2 Agribisnis Tanaman
077
Perkebunan
4.1.3 Agribisnis Perbenihan
dan Kultur Jaringan 078
Tanaman
4.2 Agribisnis 4.2.1 Agribisnis Ternak
079
Produksi Ternak Ruminansia
4.2.2 Agribisnis Ternak
080
Unggas
4.2.3 Agribisnis Aneka
081
Ternak
4.3 Kesehatan 4.3.1 Kesehatan Hewan
082
Hewan
4.4 Agribisnis 4.4.1 Teknologi Pengolahan
083
Pengolahan Hasil Hasil Pertanian

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 36


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

NO BIDANG PROGRAM NOMOR


PAKET KEAHLIAN
. KEAHLIAN KEAHLIAN KODE
Pertanian dan 4.4.2 Teknologi Pengolahan
084
Perikanan Hasil Perikanan
4.4.3 Pengawasan Mutu
Hasil Pertanian dan 085
Perikanan
4.5 Mekanisasi 4.5.1 Alat Mesin Pertanian 086
Pertanian 4.5.2 Teknik Tanah dan Air 087
4.6 Kehutanan 4.6.1 Teknik Inventarisasi
088
dan Pemetaan Hutan
4.6.2 Teknik Konservasi
089
Sumberdaya Hutan
4.6.3 Teknik Rehabilitasi
090
dan Reklamasi Hutan
4.6.4 Teknik Produksi Hasil
091
Hutan
5. Perikanan dan 5.1 Teknologi 5.1.1 Nautika Kapal
092
Kelautan Penangkapan Penangkap Ikan
Ikan 5.1.2 Teknika Kapal
093
Penangkap Ikan
5.2 Teknologi dan 5.2.1 Budidaya Perikanan 094
Produksi 5.2.2 Budidaya Krustasea 095
Perikanan 5.2.3 Budidaya Kekerangan 096
Budidaya 5.2.4 Budidaya Rumput
097
Laut
5.3 Pelayaran 5.3.1 Nautika Kapal Niaga 098
5.3.2 Teknika Kapal Niaga 099
6. Bisnis dan 6.1.1 Administrasi
6.1 Administrasi 100
Manajemen Perkantoran
6.2 Keuangan 6.2.1 Akuntansi 101
6.2.2 Perbankan 102
6.2.3 Perbankan Syariah 103
6.3 Tata Niaga 6.3.1 Pemasaran 104
7. Pariwisata 7.1 Kepariwisataan 7.1.1 Usaha Perjalanan
105
Wisata
7.1.2 Akomodasi Perhotelan 106
7.2 Tata Boga 7.2.1 Jasa Boga 107
7.2.2 Patiseri 108
7.3 Tata Kecantikan 7.3.1 Tata Kecantikan
109
Rambut
7.3.2 Tata Kecantikan Kulit 110
7.4 Tata Busana 7.4.1 Tata Busana 111
8. Seni Rupa dan 8.1 Seni Rupa 8.1.1 Seni Lukis 112
Kriya 8.1.2 Seni Patung 113
8.1.3 Desain Komunikasi
114
Visual
8.1.4 Desain Interior 115
8.1.5 Animasi 116
8.2 Desain dan 8.2.1 Desain dan Produksi
117
Produksi Kriya Kriya Tekstil
8.2.2 Desain dan Produksi
118
Kriya Kulit
8.2.3 Desain dan Produksi
119
Kriya Keramik

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 37


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

NO BIDANG PROGRAM NOMOR


PAKET KEAHLIAN
. KEAHLIAN KEAHLIAN KODE
Kriya Logam
8.2.5 Desain dan Produksi
121
Kriya Kayu
9. Seni 9.1 Seni Musik 9.1.1 Seni Musik Klasik 122
Pertunjukan 9.1.2 Seni Musik Non Klasik 123
9.2 Seni Tari 9.2.1 Seni Tari 124
9.3 Seni Karawitan 9.3.1 Seni Karawitan 125
9.4 Seni Pedalangan 9.4.1 Seni Pedalangan 126
9.5 Seni Teater 9.5.1 Pemeranan 127
9.5.2 Tata Artistik 128

Jakarta, 04 Desember 2013.


Direktur Jenderal Pendidikan Menengah,

Ttd.

Prof. Dr. Ir. Achmad Djazidie, M. Eng.


NIP. 195902191986101001

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 38


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

Lampiran 2 Spektrum Keahlian PMK Tahun 2016

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 39


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 40


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 41


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 42


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 43


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 44


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 45


Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)

@2017, Direktorat Pembinaan SMK 46


Lampiran 3. Format Penulisan KI-KD Mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PA-BP)
dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
Muatan : Nasional
BidangKeahlian : Semua Bidang Keahlian
Mata Pelajaran : _________ (PA-BP atau PPKn)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan
(4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya perilaku jujur, disiplin,
tanggung-jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian
secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 2.1

1.2 2.2
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.3 2.3

1.4 2.4

1.5 2.5

1.6 2.6

1.7 2.7

Dst hingga seluruh KD Dst hingga seluruh KD

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dengan bidang kajian _______________
dasar, dan metakognitif _____________
sesuai dengan bidang dan _______________________(diisi nama
lingkup Mapel: PA-BP atau PPKn).
kajian_____________ Menampilkan kinerja di bawah
___________ (diisi nama bimbingan dengan mutu dan
Mapel: PA-BP atau kuantitas yang terukur sesuai
PPKn)pada tingkat teknis, dengan standar kompetensi kerja.
spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan Menunjukkan keterampilan menalar,
dengan ilmu pengetahuan, mengolah, dan menyaji secara
teknologi, seni, budaya, efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif,
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
dan humaniora dalam dan solutif dalam ranah abstrak
konteks pengembangan terkait dengan pengembangan dari
potensi diri sebagai bagian yang dipelajarinya di sekolah, serta
dari keluarga, sekolah, mampu melaksanakan tugas spesifik
dunia kerja, warga di bawah pengawasan langsung.
masyarakat nasional, Menunjukkan keterampilan
regional, dan mempersepsi, kesiapan, meniru,
internasional. membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.

ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU

3.1 4.1
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
3.10 4.10
3.11 4.11
3.12 4.12
3.13 4.13
3.14 4.14
3.15 4.15
3.16 4.16
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU

3.20 4.20
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
3.24 4.24
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.30 4.30
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
3.35 4.35
3.36 4.36
3.37 4.37
3.38 4.38
3.39 4.39
3.40 4.40
3.41 4.41
3.42 4.42
3.43 4.43
3.44 4.44
3.45 dst. 4.45 dst.
Jumlah
Lampiran 4. Format Penulisan KI-KD Mapel Kelompok A dan B selain PA-BP dan PPKn
untuk Program Pendidikan 3 Tahun`

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian
Program Keahlian : ________________________
Kompetensi Keahlian : ________________________ (3 Tahun)
Mata Pelajaran : _________________________

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan
(4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja yang
pengetahuan faktual, lazim dilakukan serta memecahkan
konseptual, operasional masalah sesuai dengan bidang
dasar, dan metakognitif kajian/kerja _________
sesuai dengan bidang dan _________________
lingkup kajian/kerja ______ ___________________(diisi Nama
___________________________ Mapel).
(diisi Nama Mapel)pada Menampilkan kinerja di bawah
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
tingkat teknis, spesifik, bimbingan dengan mutu dan
detil, dan kompleks, kuantitas yang terukur sesuai
berkenaan dengan ilmu dengan standar kompetensi kerja.
pengetahuan, teknologi, Menunjukkan keterampilan
seni, budaya, dan menalar, mengolah, dan menyaji
humaniora dalam konteks secara efektif, kreatif, produktif,
pengembangan potensi diri kritis, mandiri, kolaboratif,
sebagai bagian dari komunikatif, dan solutif dalam
keluarga, sekolah, dunia ranah abstrak terkait dengan
kerja, warga masyarakat pengembangan dari yang
nasional, regional, dan dipelajarinya di sekolah, serta
internasional. mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU

3.1 4.1
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
3.10 4.10
3.11 4.11
3.12 4.12
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU

3.13 4.13
3.14 4.14
3.15 4.15
3.16 4.16
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
3.20 4.20
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
3.24 4.24
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.30 4.30
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
3.35 dst. 4.35 dst.
Jumlah
Lampiran 5. Format Penulisan KI-KD Mapel Kelompok A dan B selain PA-BP dan PPKn
untuk Program Pendidikan 4 Tahun`

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian
Program Keahlian : ________________________
Kompetensi Keahlian : ________________________ (4 Tahun)
Mata Pelajaran : ________________________

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan
(4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan


menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dengan bidang kajian/kerja
lanjut, dan metakognitif _________ ____________
secara multidisiplin ________________________(diisi Nama
sesuai dengan bidang dan Mapel).
lingkup kajian/kerja Menampilkan kinerja mandiri
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

__________________________ dengan mutu dan kuantitas yang


_ ___________ (diisi Nama terukur sesuai dengan standar
Mapel)pada tingkat teknis, kompetensi kerja.
spesifik, detil, dan Menunjukkan keterampilan
kompleks, berkenaan menalar, mengolah, dan menyaji
dengan ilmu pengetahuan, secara efektif, kreatif, produktif,
teknologi, seni, budaya, kritis, mandiri, kolaboratif,
dan humaniora dalam komunikatif, dan solutif dalam
konteks pengembangan ranah abstrak terkait dengan
potensi diri sebagai bagian pengembangan dari yang
dari keluarga, sekolah, dipelajarinya di sekolah, serta
dunia kerja, warga mampu melaksanakan tugas
masyarakat nasional, spesifik secara mandiri.
regional, dan
internasional. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai
dengan tindakan orisinal dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik secara mandiri.

ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU

3.1 4.1
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
3.10 4.10
3.11 4.11
3.12 4.12
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU

3.13 4.13
3.14 4.14
3.15 4.15
3.16 4.16
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
3.20 4.20
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
3.24 4.24
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.30 4.30
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
3.35 dst. 4.35 dst.
Jumlah
Lampiran 6. Format Penulisan KI-KD Mapel Kejuruan Program Pendidikan 3 Tahun.

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : ________________________


Program Keahlian : ________________________
Kompetensi Keahlian : ________________________ (3 Tahun)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
mengevaluasi tentang kerja yang lazim dilakukan serta
pengetahuan faktual, memecahkan masalah sesuai dengan bidang
konseptual, operasional kerja ______________________________
dasar, dan metakognitif ____________________ (diisi Kompetensi
sesuai dengan bidang dan Keahlian). Menampilkan kinerja di bawah
lingkup kerja bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
________________________(di terukur sesuai dengan standar kompetensi
isi Kompetensi Keahlian)pada kerja.
tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan Menunjukkan keterampilan menalar,
ilmu pengetahuan, teknologi, mengolah, dan menyaji secara efektif,
seni, budaya, dan humaniora kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
dalam konteks pengembangan komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
potensi diri sebagai bagian dari terkait dengan pengembangan dari yang
keluarga, sekolah, dunia kerja, dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
warga masyarakat nasional, pengawasan langsung.
regional, dan internasional.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

Mata Pelajaran: _____________________________________

UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENSI
WAKTU KOMPETENS SERTIFIKAS
DASAR DASAR
I I
3.1 4.1
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
3.10 4.10
3.11 4.11
3.12 4.12
3.13 4.13
3.14 4.14
3.15 4.15
3.16 4.16
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
3.20 4.20
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENSI
WAKTU KOMPETENS SERTIFIKAS
DASAR DASAR
I I
3.24 4.24
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.30 4.30
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
3.35 4.35
3.36 dst. 4.36 dst.

Mata Pelajaran: _____________________________________

UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENSI
WAKTU KOMPETENS SERTIFIKAS
DASAR DASAR
I I
3.1 4.1
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
3.10 4.10
3.11 4.11
3.12 4.12
3.13 4.13
3.14 4.14
3.15 4.15
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENSI
WAKTU KOMPETENS SERTIFIKAS
DASAR DASAR
I I
3.16 4.16
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
3.20 4.20
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
3.24 4.24
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.30 4.30
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
3.35 4.35
3.36 dst. 4.36 dst.

Mata Pelajaran: _____________________________________

UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENSI
WAKTU KOMPETENS SERTIFIKAS
DASAR DASAR
I I
3.1 4.1
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENSI
WAKTU KOMPETENS SERTIFIKAS
DASAR DASAR
I I
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
3.10 4.10
3.11 4.11
3.12 4.12
3.13 4.13
3.14 4.14
3.15 4.15
3.16 4.16
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
3.20 4.20
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
3.24 4.24
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.30 4.30
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
3.35 4.35
3.36 dst. 4.36 dst.
Lampiran 7. Format Penulisan KI-KD Mapel Kejuruan Program Pendidikan 4 Tahun.

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : ________________________


Program Keahlian : ________________________
Kompetensi Keahlian : ________________________ (4 Tahun)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
mengevaluasi tentang kerja yang lazim dilakukan serta
pengetahuan faktual, memecahkan masalah sesuai dengan bidang
konseptual, operasional kerja ______________________________
lanjut, dan metakognitif _____________________ (diisi Kompetensi
secara multidisiplin sesuai Keahlian).
dengan bidang dan lingkup kerja Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu
________________________ dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
_____ (diisi Kompetensi standar kompetensi kerja.
Keahlian)pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, Menunjukkan keterampilan menalar,
berkenaan dengan ilmu mengolah, dan menyaji secara efektif,
pengetahuan, teknologi, seni, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
budaya, dan humaniora dalam komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
konteks pengembangan potensi terkait dengan pengembangan dari yang
diri sebagai bagian dari dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
keluarga, sekolah, dunia kerja, Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
warga masyarakat nasional, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
regional, dan internasional. mahir, menjadikan gerak alami, sampai
dengan tindakan orisinal dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.

Mata Pelajaran: _____________________________________

UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENSI
WAKTU KOMPETENS SERTIFIKAS
DASAR DASAR
I I
3.1 4.1
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
3.10 4.10
3.11 4.11
3.12 4.12
3.13 4.13
3.14 4.14
3.15 4.15
3.16 4.16
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
3.20 4.20
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
3.24 4.24
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENSI
WAKTU KOMPETENS SERTIFIKAS
DASAR DASAR
I I
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.30 4.30
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
3.35 4.35
3.36 dst. 4.36 dst.

Mata Pelajaran: _____________________________________

UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENSI
WAKTU KOMPETENS SERTIFIKAS
DASAR DASAR
I I
3.1 4.1
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
3.10 4.10
3.11 4.11
3.12 4.12
3.13 4.13
3.14 4.14
3.15 4.15
3.16 4.16
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENSI
WAKTU KOMPETENS SERTIFIKAS
DASAR DASAR
I I
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
3.20 4.20
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
3.24 4.24
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.30 4.30
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
3.35 4.35
3.36 dst. 4.36 dst.

Mata Pelajaran: _____________________________________

UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENSI
WAKTU KOMPETENS SERTIFIKAS
DASAR DASAR
I I
3.1 4.1
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
UNIT SKEMA
KOMPETENSI KOMPETENSI
WAKTU KOMPETENS SERTIFIKAS
DASAR DASAR
I I
3.9 4.9
3.10 4.10
3.11 4.11
3.12 4.12
3.13 4.13
3.14 4.14
3.15 4.15
3.16 4.16
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
3.20 4.20
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
3.24 4.24
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.30 4.30
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
3.35 4.35
3.36 dst. 4.36 dst.

Anda mungkin juga menyukai