Bab 1 (Done!)
Bab 1 (Done!)
LATAR BELAKANG
1
Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus
2
1.2. GAMBARAN UMUM DESA SECARA DEMOGRAFI
1.2.1 Situasi Kependudukan
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Tangerang pada tahun 2013 jumlah
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus adalah 53,831 jiwa yang
tersebar di 6 desa seperti yang tercantum di tabel 2.1 dibawah ini :
3
Grafik Fluktuasi Jumlah Penduduk
di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus
2008 - 2013
55000
54000
53000
52000
51000
50000
49000
48000
47000
2008 2009 2010 2011 2012 2013
4
Jumlah Penduduk
NO DESA/KEL
Laki-laki Perempuan JUMLAH
Isu gender menjadi penting saat ini karena arah pembangunan mulai
diarahkan sesuai dengan populasi jenis kelamin. Pembangunan kesehatan juga
sudah kearah isu gender dengan membuat laporan indicator kesehatan sesuai jenis
kelamin. Data berdasarkan jenis kelamin seperti yang termuat dalam laporan
profil kesehatan ini diharapkan dapat membantu membuat kebijakan sesuai
kebutuhan gender. Seperti terlihat pada table di atas jumlah penduduk laki-laki
lebih banyak dari penduduk perempuan. Kondisi ini menuntut perhatian khusus
karena saat ini tingkat partisipasi terhadap program kesehatan di puskesmas lebih
banyak perempuan baik sebagai sasaran kesehatan seperti bumil,bulin maupun
sebagai kader kesehatan. Program-program seperti KIA-KB dan gizi identik
dengan ibu-ibu (perempuan) padahal peran laki-laki juga dibutuhkan. Di lain
pihak, kesehatan pengembangan seperti usaha kesehatan kerja mungkin perlu
dikembangkan mengingat lebih banyak laki-laki yang bekerja bandingkan
perempuan.
1.2.2. Kondisi Sosial Ekonomi
5
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus terdiri dari campuran
budaya asli Tangerang dan budaya Cina yang sudah lama menetap di daerah
Tangerang dan sekitarnya. Jumlah pemeluk agama di wilayah kerja Puskesmas
Tegal Angus di bawah ini :
Tabel 2.3 Jumlah Pemeluk Agama di Wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus
Tahun 2014
NO AGAMA JUMLAH
1. Islam 45481
2. Budha 3059
3. Kristen 671
4. Khatolik 105
5. Khonghucu 27
6. Hindu 1
Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Tegal Angus, 2014
6
Tabel 2.4 Lapangan Pekerjaan Penduduk
No. Lapangan Kerja Penduduk Jumlah
1. Petani pemilik 13316
2. Petani penggarap 6063
3. Buruh 4592
4. Nelayan 386
5. Pedagang 6373
6. Industri rakyat 13536
7. Buruh industri 13757
8. Pertukangan 4109
9. PNS 222
Tabel 2.4 Lapangan Pekerjaan Penduduk
No Lapangan Kerja Penduduk Jumlah
10. TNI/POLRI 65
11. Pensiunan PNS 45
12. Pensiunan TNI/POLRI 43
13. Perangkat Desa 141
14. Pengangguran 4004
Sumber : Profil Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
7
J Jumlahpendk
Sumber : Kantor Statistik Kabupaten Tangerang& Data Jamkesmas
Puskemas Tegal Angus, 2014
Grafik 2.3 Jumlah penduduk dan jumlah penduduk miskin di wilayah kerja
Puskesmas Tegal Angus tahun 2008 2013
8
kerjasama lintas sektoral perlu terus di tingkatkan, dalam hal ini pembangunan
ekonomi harus juga ditingkatkan. Kesehatan masyarakat tidak hanya menjadi
tanggung jawab sektor kesehatan tetapi berbagai faktor dimana salah satu faktor
yaitu faktor ekonomi juga berperan penting dalam pembangunan kesehatan.
1.2.3. Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk sikap
dan perilaku masyarakat terhadap program kesehatan sehingga pendidikan sangat
berperan dalam pembangunan kesehatan. Sarana pendidikan yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Tegal Angus seperti terlihat pada table dibawah ini :
JUMLAH SEKOLAH
N NAMA
T R S M MT SM M
O DESA PAUD SMP SMA
K A D I S K A
1 Pangkalan 1 2 0 5 1 2 1 0 1 0
TanjungBurun
2 g 1 0 0 2 1 0 0 0 0 0
3 Tegal Angus 0 1 0 2 2 2 1 1 0 0
4 TanjungPasir 0 2 0 2 1 0 1 0 0 0
5 Muara 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0
6 Lemo 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0
PUSKESMA
S 1 3 0 12 4 2 2 1 0 0
9
2. SD/MI 15738
3. SLTP/MTS 4060
4. SLTA/MA 3601
5. AK/Diploma 159
6. Universitas 130
Grafik 2.4 Angka Melek Huruf penduduk usia 10 th keatas di wilayah kerja
Puskesmas Tegal Angus 2008 - 2013
10
Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan instansi terkait, antara lain :
1. Peningkatan gizi keluarga Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
kepada balita yang ada di setiap posyandu, pemeriksaan kesehatan
kepada ibu hamil.
2. Pencegahan penyakit, vaksinasi Filariasis (kaki gajah), imunisasi Polio
bagi balita, pemberian vitamin A.
3. Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam Berdarah
Dengue, Flu Burung, Chikungunya, dan sejenisnya.
4. Penanganan bagi balita yang kekurangan gizi dengan memberikan susu
dan makanan yang bernutrisi.
5. Penyuluhan kesehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara
lingkungan dengan membersihkan rumah masing-masing dan
lingkungan sekitarnya.
6. Pemanfaatan pekarangan dengan ditanami sayur mayur dan Tanaman
Obat Keluarga (TOGA), Tabulapot dan Tabulakar.
Peningkatan kualitas kesehatan para LANSIA dengan diadakannya program
senam LANSIA dan POSBINDU.
1.2.5 Gambaran Keluarga Binaan
Keluarga binaan kelompok peneliti terdiri dari 4 keluarga, yaitu :
1. Keluarga Ny. Yanah
2. Keluarga Tn. Yasin
3. Keluarga Tn. Irwan
4. Keluarga Tn. Yanto
Keluarga binaan bertempat di Desa Tanjung Pasir, Kampung Sukasari , RT
02 RW 04, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Diagnosis komunitas,
kami laksanakan dari tanggal 3 Juni sampai dengan 13 Juni 2015.
11
Tabel. 1.17. Data dasar Keluarga Ny.Yanah
No Nama Status Keluarga Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan
Kelamin (tahun)
(L/P)
12
karena dikatakan anaknya menderita penyakit yang mengganggu kemampuan
belajarnya. Sekarang, Nn.Nur sudah bekerja sebagai karyawan tetap dan dapat
membantu keluarganya dalam memenuhi kebutuhan harian.
b. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Ny. Yanah tinggal di perumahan yang padat. Rumah ini milik
sendiri, dengan luas tanah sekitar 130 m 2 dan luas bangunan berukuran 120 m 2.
Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat, berlantaikan keramik, beratap genteng
tanpa plafon, dan dindingnya terbuat dari semen dan batu bata. Ventilasi yang ada
berasal dari pintu depan yang berukuran cukup besar, pintu belakang, dan jendela
yang jarang dibuka sehingga terdapat beberapa bagian rumah yang tidak
mendapatkan pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik. Rumah ini terdiri dari
satu ruang tamu, satu ruang TV, dua kamar tidur, satu ruang dapur dan satu kamar
mandi.Keluarga ini menggunakan kamar mandi yang terdiri dari ember bak
mandi, kloset jongkok dan keran dengan air yang dapat mengalir yang digunakan
untuk mandi, buang air, dan mencuci pakaian. Untuk kegiatan mencuci piring,
dilakukan di dapur karena terdapat wastafel khusus untuk mencuci piring disana.
Sumber air yang digunakan keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya
adalah pompa air.
Disamping itu, keluarga Ny. Yanah juga menggunakan air galon yang
dibelinya dari warga sekitar tempat tinggalnya sebagai sumber air untuk
memenuhi keperluan konsumsi harian seperti memasak dan minum yang
dibelinya seharga Rp 1.500 per galon.
Keluarga Ny. Yanah memiliki depan dan belakang rumahnya. Dalam
membuang limbah rumah tangga (sampah), Ny. Yanah dan keluarga telah
membuat lubang besar di tanah kosong depan rumahnya yang digunakan untuk
tempat sampah lalu dibakar. Ny. Yanah juga memiliki 2 buah kandang ayam yang
terletak di seberang rumahnya (dibatasi oleh jalan) dan dipagari.
13
c. Lingkungan Pemukiman
Rumah Ny. Yanah terletak di pemukiman yang padat penduduk. Di bagian
depan terdapat jalan setapak, bagian belakang terdapat rumah penduduk lainnya
dan jalan setapak, tempat pembuangan dan pembakaran sampah serta kandang
ayam berada di depan rumah, dan di bagian kanan dan kiri terdapat jalan setapak
dan rumah tetangga. Limbah cair dialirkan ke jalan.
d. Pola Makan
Keluarga Ny. Yanah memiliki kebiasaan makan satu sampai dua kali
sehari, yaitu siang dan sore hari. Sarapan jarang dilakukan, bila dilakukan
dikatakan hanya untuk mengganjal perut, seperti dengan meminum teh, kopi,
ataupun makan gorengan yang dijual di pinggir jalan. Hampir setiap harinya
Ny.Yanah memasak sendiri masakan dengan menu seadanya. Contoh menu yang
disajikan sehari-hari ialah nasi, tempe, lalap terong, ikan asin, dan cumi asin.
Konsumsi sayuran hijau dan sup sayur berisi ayam atau jaring dikatakan jarang.
Menurut penuturannya, semua makanan dimasak hingga matang dan
menggunakan air galon. Ny. Yanah terkadang membeli makanan di luar jika
sedang sakit atau malas memasak. Kebiasaan minum air putih diakui jarang,
hanya 5-7 gelas kecil/hari. Adanya kebiasaan dan kesukaan akan kopi menjadi
14
alasan Ny.Yanah dan keluarga lebih suka mengonsumsi kopi hingga 4-5 gelas per
hari dibanding air putih, bahkan sewaktu perut kosong atau dijadikan sebagai
menu sarapan, sehingga sering kali keluarga ini mengeluhkan rasa nyeri dan panas
pada perut bagian atas yang dikatakan sebagai sakit lambung.
e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Anak pertama pasangan Ny. Yanah dan Tn.Yanto adalah seorang anak
perempuan, bernama Nn.Nur yang sekarang berusia 20 tahun dan bekerja sebagai
karyawan. Proses kelahiran ditolong oleh dukun bayi. Sejak lahir Nn.Nur sering
dibawa ke posyandu dan mendapatkan imunisasi yang lengkap, dan Ny.Yanah
mengaku mengerti beberapa tentang imunisasi tersebut. Nn. Nur diberikan ASI
eksklusif sampai dengan usia 6 bulan. Anak kedua, ketiga, dan keempat Ny.Yanah
yaitu An.Andri, An. Ahmad, dan An.Abi pada saat kehamilan melakukan
pemeriksaan secara teratur, lahir dibantu oleh bidan, mendapatkan imunisasi
lengkap, dan diberikan ASI ekslusif sampai 6 bulan. Saat ini Ny. Yanah tidak
menjalani program Keluarga Berencana (KB).
f. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini langsung berobat ke
klinik di dekat rumahnya atau ke puskesmas. Selain itu, jika ada anggota keluarga
atau tetangga yang sakit serius, Ny. Yanah langsung menyarankan untuk berobat
langsung ke puskesmas atau rumah sakit.
g. Riwayat Penyakit
Penyakit yang sering diderita anggota keluarga Ny. Yanah adalah sakit
panas badan, batuk, dan pilek. Ny.Yanah memiliki penyakit hipertensi dan tidak
rutin berobat teratur ke puskesmas.
15
merokok.
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas tanah sekitar 130m2
Luas bangunan 120m2
16
2. Ruangan dalam rumah Didalam Rumah terdapat Ruang Tamu yang
berukuran 4 x 4 m. Dua kamar tidur masing-masing
berukuran 3 x 3 m tanpa ventilasi. Di dalam
kamarnya terdapat kasur dan lemari pakaian. Ruang
keluarga berukuran 3 x 2 m tanpa ventilasi. Dapur
Ny. Yanah berukuran 4 x 2 m dan tidak disertai
dengan ventilasi udara. Kamar mandi berukuran 2 x 2
m disertai dengan kloset jongkok dan keran dengan
air mengalir.
3. Ventilasi Pintu depan dan belakang rumah dijadikan sebagai
ventilasi. Terdapat jendela rumah tetapi tidak
digunakan.
No Kriteria Permasalahan
7. Saluran pembuangan limbah Tidak terdapat saluran pembuangan limbah,
air limbah dialirkan ke jalan.
8. Tempat pembuangan sampah Sampah rumah tangga dibuang didepan
17
rumah. Keluarga Ny.Yanah sudah
menyediakan tanah galian sebagai tempat
pembuangan sampah lalu dibakar bila sudah
banyak.
9. Lingkungan sekitar rumah Di bagian depan terdapat jalan setapak,
bagian belakang serta kiri kanan terdapat
rumah penduduk lainnya dan jalan setapak
dengan jarak 1 m, tempat pembuangan dan
pembakaran sampah serta kandang ayam
berada di depan rumah dengan jarak 2 m.
18
memiliki modal yang cukup, maka Tn. Yasin dapat menghasilkan pendapatan
berkisar Rp 40.000,00 per hari. Pendapatan Tn. Yasin digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli air, makanan,
pengobatan,menyekolahkan anak dan lain-lain.
Tn. Yasindan Ny. Mardhiyah mampu membaca dan menulis karena mereka
sempat mengenyam pendidikan hingga lulusSekolah Dasar (SD). Pasangan ini
menikah saat Tn. Yasin berumur 23 tahun dan Ny. Mardhiyahberusia 18 tahun.
Saat hamil,Ny. Mardhiyah rutin memeriksakan kandungannya di posyandu dan
saat melahirkan dibantu oleh dukun beranak.
b. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Yasin tinggal di perumahan yangpadat. Rumah ini milik
sendiri, dengan luas tanah sekitar 60m2 dan luas bangunan berukuran 8 m x 4 m.
Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat, berlantaikan keramik, beratap genteng
dengan plafon rotan, dan dindingnya terbuat dari batu bata dengan sekat antar
ruangan berupa rotan. Ventilasi yang ada berasal dari pintu depan dan jendela
yang jarang dibuka sehingga rumah tersebut jarang dimasuki cahaya matahari dan
sirkulasi udara tidak berjalan dengan baik. Rumah ini terdiri dari satu ruang tamu,
satu kamar tidur, ruang dapur dan kamar mandi yang tidak disertai dengan
jamban.Ruang cuci ini hanya terdiri dari baskom yang dapat diisi dengan air yang
biasa digunakan untuk mandi, mencuci piring dan mencuci pakaian.Jika buang air
besar, mereka selalu pergi ke jamban yang berada di 200 meter dari rumah.
Selain digunakan oleh anggota keluarga Tn. Yasin, jamban ini juga sering
digunakan oleh warga lain yang berada di sekitar rumah.
Keluarga Tn. Yasin sering menggunakan air dirigen sebagai sumber air
untuk keperluan sehari-hari yang dibelinya seharga Rp 1.200 per derigen. Dalam
sehari kelurga Tn. Yasin memerlukan 4 dirigen untuk memenuhi kebutuhan air
bersih sehari-hari.
Keluarga Tn. Yasin memiliki teras di depan rumahnya yang biasanya
digunakan untuk berinteraksi dengan tetangga. Dalam membuang limbah rumah
tangga (sampah), Tn. Yasin dan keluarga sering membuang dan mengumpulkan
sampah di dapur dan jika dirasa sudah cukup banyak, sampah dibakar di sebuah
lapangan yang berada 400 meter dari rumah
Gambar 1.4. Denah Ruman Tn. Yasin
19
c. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Yasin terletak dipemukiman yang padat penduduk. Dibagian
depan dan bagian kanan terdapat jalan setapak, bagian belakang terdapat kandang
ayam, dan dibagian kiri
terdapat rumah tetangga.
Limbah cair dialirkan ke
jalan.
d. Pola Makan
Keluarga Tn.
Yasin memiliki kebiasaan
makan dua kali sehari, yaitu
sarapan pagi dan makan
malam yang biasa di santap
pukul 5 sore. Ny. Mardhiyah
memasak makanan dengan menu seadanya. Contoh menu yang disajikan sehari-
hari ialah nasi, telur, tahu, tempe, sop dan sering kali menjadikan ikan asin
sebagai menu utama sehingga dikatakan kepala sering terasa pusing dan tegang
karena darah naik. Konsumsi ayam, daging, sayur, dan buah jarang. Menurut
penuturan Ny. Mardhiyah, semua makanan dimasak sampai matang. Pasangan ini
memiliki kebiasaan minum kopi sebelum menyantap sarapan, sehingga sering
mengeluh mual dan nyeri perut kiri atas. Ny. Mardhiyah mengaku bahwa kedua
anaknya sering sekali membawa pulang jajanan yang biasa mereka beli di
sekolah, sehingga tidak jarang mereka enggan untuk makan saat berada di rumah.
20
Anak pertama pasangan Tn. Yasin dan Ny. Mardhiyah adalah seorang anak
lelaki, bernama An. Lucky berusia 13 tahun, yang sekarang sudah menjalani
pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta An. Resty yang sekarang
sudah menjalani pendidikan Sekolah Dasar (SD). Proses kelahiran ditolong oleh
dukun bayi. Sejak lahir, An. Lucky dan An. Resty sering dibawa ke posyandu dan
mendapatkan imunisasi yang lengkap, akan tetapi Ny. Mardhiyah tidak mengerti
imunisasi apa yang diberikan kepada anaknya, ia hanya menuruti anjuran dari
Posyandu. An. Lucky diberikan ASI eksklusif sampai dengan usia 2 tahun tanpa
disertai susu formula, karena ibu mengatakan bahwa anaknya tersebut lebih
memilih minum teh. Sedangkan An. Resty diberikan ASI (Air Susu Ibu) secara
eksklusif sampai dengan usia 6 bulan dengan disertai susu formula. Saat ini Ny.
Mardhiyah tidak menjalani program Keluarga Berencana (KB).
f. Kebiasaan Berobat
Jika ada anggota keluarga sakit, Tn. Yasin lebih memilih untuk datang
langsung ke Klinik Tegal Angus ataupun klinik dan bidan di sekitar rumahnya.
g. Riwayat Penyakit
Penyakit yang sering diderita anggota keluarga Tn. Yasin adalah sakit
panas badan, batuk, dan pilek. Tn. Yasin sendiri mengaku pernah mengalami
kecelakaan sepeda motor kurang lebih satu tahun yang lalu, hingga di bawa ke RS
terdekat dan sempat di rawat 1 hari. Ia pernah melalui pemeriksaan foto polos
toraks dan CT-Scan kepala, namun hasil dari pemeriksaan tersebut tidak pernah ia
bawa lagi ke dokter untuk di interpretasikan. Sehingga Tn. Yasin masih belum
mengetahui bahwa tulang klavikula-nya tersebut patah. Selain itu, Tn.Yasin juga
mengidap penyakit hipertensi yang dikatakannya sudah 1 tahun belakangan ini.
Selain Tn.Yasin, Ny.Mardhiyah juga sering mengeluhkan penyakit darah tinggi
dan maag yang dirasakan hampir setiap hari. Anak dan istri Tn. Yasin sering
mengeluh demam dan batuk berdahak.
21
sebelum dan sesudah makan, dan ketika tangan kotor, tetapi tidak menggunakan
sabun dan air mengalir. Kebiasaan olah raga tidak ada.
Tabel 1.21 Faktor Internal Keluarga Tn. Yasin
22
Tabel 1.22 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Yasin
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 8 x 4 m2
No Kriteria Permasalahan
7. Saluran pembuangan Tidak terdapat saluran pembuangan limbah, air limbah
limbah dialirkan ke jalan.
8. Tempat pembuangan Sampah rumah tangga dibuang di dapur rumah, bila
sampah sampah telah banyak, lalu dibakar.
9. Lingkungan sekitar Di samping kanan dan kiri rumah terdapat rumah
23
rumah tetangga yang hanya berjarak satu meter. 3 meter dari
tempat tersebut terdapat kandang ayam yang tampak
tidak bersih. Sedangkan disamping kiri berjarak 10
meter dari banyak rumah tetangga yang padat.
24
Keluarga Tn. Irwan tinggal di perumahan yang padat. Rumah yang
ditinggali ini merupakan rumah sewaan dengan biaya sewa Rp 500.000,- dengan
luas tanah sekitar 25 m2 dan luas bangunan berukuran 6 m x 3.5 m. Bangunan
tempat tinggal tidak bertingkat, berlantaikan keramik, beratap asbes dan
dindingnya terbuat dari batu bata. Ventilasi yang ada berasal dari pintu depan dan
jendela yang tidak dapat dibuka sehingga rumah tersebut jarang dimasuki cahaya
matahari dan sirkulasi udara tidak berjalan dengan baik. Rumah ini terdiri dari
satu ruang tamu, satu kamar tidur, ruang dapur dan kamar mandi yang terdapat
jamban. Keluarga ini menggunakan kamar mandi yang terdiri dari bak mandi dan
kloset, untuk mandi, mencuci piring dan mencuci pakaian. Keluarga Tn. Yasin
sering menggunakan air pompa sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari.
Keluarga Tn. Irwan tidak memiliki pekarangan rumah. Dalam membuang
limbah rumah tangga (sampah), Tn. Irwan dan keluarga sering membuang dan
mengumpulkan sampah di dapur dan jika dirasa sudah cukup banyak, sampah
dibakar di belakang rumah.
3m
6m
c. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Irwan terletak di pemukiman yang padat penduduk. Di bagian
depan terdapat jalan setapak, bagian belakang terdapat kandang ayam milik
25
tetangganya, tempat pembuangan dan pembakaran sampah dan di bagian kanan
dan kiri terdapat rumah tetangga. Limbah cair dialirkan ke selokan disamping
rumah yang suuah penuh dengan sampah.
d. Pola Makan
Keluarga Tn. Irwan memiliki kebiasaan makan 2-3 kali sehari. Ny. Lilis
memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-
hari ialah nasi, tahu, tempe, terkadang makan ikan dan sayur. Menurut
penuturannya untuk sarapan Tn. Irwan dan Ny. Lilis lebih memilih untuk
membeli makanan di warung, seperti nasi uduk, gorengan, bubur ayam , dll.
Untuk makan siang dan makan sore Ny. Lilis memasak makanannya sendiri.
Disamping itu, diakui Tn. Irwan memiliki kebiasaan minum kopi hingga 2-3
gelas/hari dalam keadaan perut kosong dan jarang minum air putih.
e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Keluarga Tn.Irwan dan Ny. Lilis belum memiliki anak. Ny. Lilis mengaku
belum pernah hamil sebelumnya dan tidak sedang menggunakan KB.
f. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya berobat ke
puskesmas. Biasanya ada juga bidan keliling yang mendatangi pemukiman
Tn. Irwan untuk mengobati anggota warga yang sakit. Namun jika ada anggota
kelurga yang sakit, Tn. Irwan lebih memilih untuk datang langsung ke Puskesmas.
g. Riwayat Penyakit
Keluarga Tn. Irwan jarang berobat ke Puskesmas karena menurutnya
keluarganya jarang ada yang sakit dan lebih memilih membeli obat warung.
Penyakit yang sering diderita anggota keluarga Tn. Irwan adalah sakit panas
badan, batuk, dan pilek.
h. Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari
Di keluarga Tn. Irwan tidak ada yang. Keluarga Tn. Irwan mengaku
mencuci tangan sebelum makan dan jika tangan tampak kotor tetapi tidak
menggunakan sabun. Kebiasaan berolahraga Tn. Irwan biasa bermain futsal
seminggu sekali paling tidak selama 1 jam, namun Ny. Lilis tidak memiliki
kebiasaan olahraga apapun.
Tabel 1.24 Faktor Internal Keluarga Tn. Irwan
26
1 Kebiasaan Merokok Tidak ada anggota keluarga yang merokok.
5 Menabung Mereka tidak dapat menabung, karena saat ini Tn. Irwan
tidak memiliki peerjaan
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 6 x 3.5 m2
27
dalam kamarnya terdapat kasur dan lemari pakaian.
Dapur Tn. Irwan berukuran 2 x 1.5m 2 dan tidak disertai
dengan ventilasi udara. Kamar mandi berukuran 1.5 x
1.5m2dan disertai dengan jamban.
3. Jamban Keluarga Tn. Irwan memiliki jamban di rumahnya
4. Ventilasi Terdapat ventilasi udara hanya pada ruang tamu. hanya
terdapat ventilasi 4 buah pada ruang tamu
No Kriteria Permasalahan
6. Sumber Air Dalam kesehariannya Tn. Irwan menggunakan air pompa
yang digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian. Serta
membeli air galon isi ulang untuk kebutuhan air minum
sehari-hari.
7. Saluran Saluran pembuangan limbah, air limbah dialirkan ke
pembuangan selokan melalui paralon.
limbah
8. Tempat Sampah rumah tangga dibuang di belakang rumah, bila
pembuangan sampah telah banyak, lalu dibakar.
sampah
28
bernama Tn. Petra, 2 anak perempuan An. Diah dan An. Indriyani dan 1 anak
perempuan (menantu) bernama Ny. Intan
Tabel. 1.26. Data dasar Keluarga Tn. Yanto
No Nama Status Keluarga Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan
Kelamin (tahun)
(L/P)
29
hamil, Ny. Ati tidak memeriksakan kandungannya di posyandu dan saat
melahirkan dibantu oleh dukun beranak.
b. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Yanto tinggal di perumahan yang padat. Rumah ini milik
sendiri, dengan luas tanah sekitar 60 m2 dan luas bangunan berukuran 8 m x 4 m.
Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat, berlantai tanah, beratap genteng dengan
plafon terbuat dari plastik, dan dindingnya terbuat dari kayu. Ventilasi yang ada
berasal dari pintu depan dan pintu belakang belakang yang jarang dibuka sehingga
rumah tersebut jarang dimasuki cahaya matahari dan sirkulasi udara tidak berjalan
dengan baik. Rumah ini terdiri dari satu ruangan serbaguna yang merangkap
dapur, ruang tamu, tempat tidur.satu kamar tidur, dan tidak mempunyai kamar
mandi dan WC. Keluarga ini jika ingin mandi dan mencuci alat makan pergi ke
rumah kakaknya yang rumahnya berdekatan dengannya. Keluarga ini
menggunakan kamar mandi kakaknya yang terdiri dari bak mandi, sanyo dan
tidak mempunyai kloset. Keluarga ini selalu mencuci pakaian di kali. Jika buang
air besar, mereka selalu pergi ke jamban yang berada di 350 meter. Selain
digunakan oleh anggota keluarga Tn. Yanto, jamban ini juga sering digunakan
oleh warga lain yang berada di sekitar rumah.
Keluarga Tn. Yanto sering menggunakan air isi ulang sebagai sumber air
untuk keperluan sehari-hari yang dibelinya seharga Rp 3000 per galon. Dalam
sehari keluarga Tn. Yanto memerlukan 4 galon untuk memenuhi kebutuhan air
bersih sehari-hari.
Keluarga Tn. Yanto memiliki pekarangan di belakang rumah yang
digunakan sebagai tempat enjemur pakaian. Dalam membuang limbah rumah
tangga (sampah), Tn. Yanto dan keluarga sering membuang dan mengumpulkan
sampah di pekarangan rumah dan jika dirasa sudah cukup banyak, sampah dibakar
di belakang rumah dan lebih sering di buang ke kali
Gambar 1.6.Denah Ruman Tn. Yanto
30
c. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Yanto terletak di pemukiman yang padat penduduk. Di bagian
depan terdapat jalan setapak, bagian belakang terdapat rumah penduduk lainnya
dan jalan setapak, tempat pembuangan dan pembakaran sampah terdapat di
belakang rumah. Depan rumah di bagian kanan dan kiri terdapat jalan setapak dan
rumah tetangga. Limbah cair dialirkan ke jalan.
d. Pola Makan
Keluarga Tn.Yanto memiliki kebiasaan makan satu sampai dua kali sehari,
yaitu siang dan sore hari. Sarapan jarang dilakukan, bila dilakukan dikatakan
hanya untuk mengganjal perut, seperti dengan meminum teh dan kopi. Kadang
suka membeli nasi uduk tetapi jarang. Hampir setiap harinya Ny.Ati memasak
sendiri masakan dengan menu seadanya. Contoh menu yang disajikan sehari-hari
ialah nasi, tempe, sayur sop, dan jarang ikan, daging, dan ayam. Menurut
penuturannya, semua makanan dimasak hingga matang dan menggunakan air
galon. Kebiasaan minum air putih diakui jarang, hanya 5-6 gelas kecil/hari.
Adanya kebiasaan keluarga ini tidak untuk meminum air putih dengan alasan
malas. Konsumsi buah dan sayur jarang. Sop biasa hanya berisi kentang dan daun
bawang. Anak bungsu Tn.Yanto dan Ny.Ati memiliki berat badan yang kurang,
yaitu 7 kg di usia 2 tahun. Hal ini diketahui Ny.Ati pada saat menimbang berat
badan anaknya tersebut di posyandu tiap bulannya. Sehari-hari, An.Indriyani biasa
mengonsumsi air susu ibu (ASI) dan nasi dengan lauk tempe serta sayur sop yang
berisi kentang dan daun bawang.
e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Anak pertama pasangan Tn. Yanto dan Ny. Ati adalah anak lelaki yang
meninggal dunia saat berusia satu minggu karena lahir kecil dan kurang bulan.
31
Anak kedua bernama An.Rendy yang meninggal diusia 8 tahun karena diare
berkepanjangan sehingga badan anaknya tersebut menjadi kurus. Anak ketiga
bernama Tn. Petra berusia 23 tahun, anak keempat bernama An. Diah berusia 15
tahun, kemudian An. Alam yang meninggal diusia 12 tahun karena sedari kecil
diakui Ny.Ati memiliki badan yang kurus dan mudah sakit walaupun sudah diberi
makan. Anak terakhir bernama An. Indriani, yang berusia 2 tahun, dengan tubuh
kecil dan kurus, berat badan 7kg, rambut merah, perut buncit, dan mudah
terserang penyakit. Anak lelaki yang ke tiga yang bernama Tn. Petra yang
sekarang berusia 23 tahun, yang sekarang sudah bekeluarga dan baru saja 6 bulan
di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) karena pengurangan karyawan. Proses
kelahiran ditolong oleh dukun bayi. Sejak lahir Tn. Anak-anak dari mereka tidak
dibawa ke posyandu dan tidak mendapatkan imunisasi yang lengkap, karena Ny.
Ati mengkhawatirkan jika anak-anaknya diimunisasi akan demam. Semua anak-
anaknya diberikan ASI eksklusif sampai dengan usia 6 bulan. Saat ini Ny. Ati
tidak menjalani program KB.
f. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya tidak
berobat ke puskesma hanya berobat ke dukun atau membeli obat warung. Tetapi
ketika sakitnya sudah dalam kondisi buruk keluarga ini baru membawanya ke
Puskesmas.
g. Riwayat Penyakit
Keluarga Tn. Yanto jarang berobat ke Puskesmas karena menurutnya
Puskesmas jauh dan tidak memiliki biaya. Keluarganya memilih membeli obat
warung jika ada salah satu anggota keluarganya sakit. Penyakit yang sering
diderita anggota keluarga Tn. Yanto adalah sakit panas badan, batuk, dan pilek.
An.Indriyani dikatakan mengalami gizi buruk yang diketahui saat timbang di
posyandu. Selain itu, An.Indriyani juga mudah terserang penyakit seperti batuk,
demam, dan diare.
32
menggunakan air yang telah diisi di baskom yang diletakkan di belakang rumah.
Kebiasaan berolahraga tidak ada.
Tabel 1.27 Faktor Internal Keluarga Tn. Yanto
1 Kebiasaan Merokok Tn. Yanto dan Tn. Petra semasa muda sampai sekarang
memiliki kebiasaan merokok. Tn. Yanto dalam sehari
dapat merokok kurang lebih 1 bungkus rokok/hari
33
Tabel 1.28 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Yanto
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 8 x 4 m2
2. Ruangan dalam rumah Didalam Rumah terdapat Ruang Tamu yang berukuran
6x5 m2. Satu kamar tidur didalam kamarnya terdapat
kasur dan lemari pakaian. Dapur Tn. Yanto berukuran 3
x 2m2 dan tidak disertai dengan ventilasi udara. Tidak
memiliki Kamar mandi dan tidak memiliki jamban.
3. Jamban Keluarga Tn. Yanto tidak memiliki jamban di rumahnya
No Kriteria Permasalahan
5. Pencahayaan a. Terdapat 1 lampu pencahayaan yang baik di kamar
tidur.
b. Terdapat 1 lampu pada ruang tamu
5. MCK Tidak Memiliki kamar mandi, Tidak memiliki jamban
di kamar mandi
6. Sumber Air Dalam kesehariannya Tn. Yanto menggunakan air
sanyo dari rumah kakaknya karena keluarga ini tidak
memiliki kamar mandi yang digunakan untuk mandi
dan mencuci piring. Serta membeli air galon isi ulang
untuk kebutuhan air minum sehari-hari.
7. Saluran pembuangan Tidak terdapat saluran pembuangan limbah, air limbah
limbah dialirkan ke jalan.
8. Tempat pembuangan Sampah rumah tangga dibuang di belakang rumah,
sampah bila sampah telah banyak, lalu dibakar dan lebih
sering di buang ke kali.
9. Lingkungan sekitar Di samping kanan dan kiri rumah terdapat rumah
rumah tetangga yang berdempetan.3 meter dari tempat
tersebut banyak tumpukan sampah serta kandang
34
ayam yang tampak tidak bersih. Sedangkan disamping
kiri berjarak 10 meter dari banyak rumah tetangga
yang padat, Di Samping rumah terdapat rumah
tetangga, masih merupakan kakak dari Ny. Ati
35
Gambar 1.6 Proses Metode Delphi
36
2. Berdasarkan hasil pre survey yang dilakukan dengan wawancara langsung
didapatkan bahwa pengetahuan keempat keluarga binaan tentang pola
makan sehat termasuk dalam kategori kurang.
3. Berdasarkan hasil pre survey didapatkan bahwa pengetahuan serta
kesadaran tentang pentingnya menerapkan pola makan sehat di keluarga
binaan masih kurang.
4. Adanya pengakuan dari keluarga binaan akan ketiadaan sosialisasi
mengenai pola makan sehat di daerah tempat tinggalnya, sehingga
keluarga binaan tersebut tidak mengetahui tentang pola makan sehat.
37