Anda di halaman 1dari 37

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1. GAMBARAN UMUM DESA SECARA GEOGRAFIS


1.1.1. Situasi Keadaan Umum
Puskesmas Tegal Angus adalah salah satu puskesmas yang terletak di
wilayah Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Propinsi Banten.
Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang Propinsi Banten, mempunyai luas
wilayah 4.763.198 Ha (47,631 Km2), terdiri dari luas daratan 2.170.120 Ha dan
sawah 2.593.078 Ha dengan ketinggian dari permukaan laut 2-3 meter.
Topografi Kecamatan Teluknaga meliputi :
1. Daerah sawah
2. Daerah pantai
3. Dataran rendah dengan ketinggian antara 2-3 meter diatas permukaan laut
4. Daerah tambak

Wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus berada di wilayah kecamatan


Teluknaga dipantai utara kabupaten Tangerang, dengan luas wilayah kerja 2.481.
599 Ha (30 km2) terdiri dari luas daratan1.085.060 Ha dan sawah 1.296.539 Ha
dengan ketinggian dari permukaan laut 2-3 meter. Temperatur wilayah Puskesmas
Tegal Angus cukup panas, yaitu rata rata antara 30C - 37 C. Wilayah kerja
Puskesmas Tegalangus terdiri dari 6 Desa Binaan yaitu :
1. Desa Lemo
2. Desa Pangkalan
3. Desa Tanjung Burung
4. Desa Tanjung Pasir
5. Desa Tegal Angus
6. Desa Muara

1
Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus

Sumber : Profil Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

Batas-batas wilayah Puskesmas Tegal Angus adalah sebagai berikut :


1. Batas Utara : Laut Jawa / DKI Jakarta
2. Batas Selatan : Kota Tangerang / Bandara Soekarno-Hatta
3. Batas Timur : Kecamatan Kosambi
4. Batas Barat: : Desa Kali Baru Kecamatan Pakuhaji

Puskesmas Tegal Angus terletak di kompleks kantor desa Tegal Angus di


Jl. Raya Tanjung Pasir. Jarak terjauh desa binaan adalah desa Tanjungburung
dengan jarak tempuh 6 km. Transportasi dari dan ke Puskesmas Tegal Angus dari
desa Tegal Angus, Pangkalan, Tanjung Burung, Tegal Angus dan Tanjung Pasir
dapat ditempuh dengan angkutan umum baik sepeda motor maupun mobil. Akan
tetapi dari desa Lemo dan Muara hanya dapat ditempuh dengan angkutan umum
sepeda motor atau berjalan kaki. Perbaikan sistem transportasi seperti perbaikan
jalan dan penyediaan sarana angkutan umum akan mempermudah akses
masyarakat ke pelayanan kesehatan di Puskesmas Tegal Angus. Untuk
mempermudah akses masyarakat ke pelayanan kesehatan saat ini telah dibangun
pustu (puskesmas pembantu di desa Muara, yang dapat melayani masyarakat di
desa Muara dan Lemo.

2
1.2. GAMBARAN UMUM DESA SECARA DEMOGRAFI
1.2.1 Situasi Kependudukan
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Tangerang pada tahun 2013 jumlah
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus adalah 53,831 jiwa yang
tersebar di 6 desa seperti yang tercantum di tabel 2.1 dibawah ini :

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan di wilayah kerja Puskesmas


Tegal Angus 2013
LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
NO DESA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) PENDUDUK TANGGA TANGGA per km2
1 2 3 4 5 6 7
1 PANGKALAN 7.54 15.378 4,138 4.8 2.040
TANJUNG
2 5.24 6.722 2,473 4.5 1.283
BURUNG
3 TEGAL ANGUS 2.83 8.741 2,879 4.6 3.089
TANJUNG
4 5.64 8.849 1,787 4.6 1686.70
PASIR
5 MUARA 5.14 2.516 496 4.4 693.77
6 LEMO 3.61 6.138 648 4.4 1850.97
JUMLA
30.02 53.444 12,421 4.33 1,794
H
Sumber : Profil Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

Data penduduk dari BPS Kecamatan Teluk Naga menunjukkan fluktuasi


jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus seperti yang terlihat
pada grafik di bawah ini.

Grafik 2.1 Fluktuasi Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal


Angus Pada Tahun 2008-2013

3
Grafik Fluktuasi Jumlah Penduduk
di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus
2008 - 2013
55000
54000
53000
52000
51000
50000
49000
48000
47000
2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Kantor Statistik Kecamatan Teluk Naga,2013

Jumlah penduduk yang berubah-ubah dikarenakan adanya kelahiran,


kematian dan migrasi penduduk. Migrasi penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Tegal Angus cenderung terjadi dengan cepat, mengingat letak wilayah kerja
Puskesmas Tegal Angus yang berbatasan dengan provinsi DKI Jakarta dan Kota
Tangerang. Akses jalan dan transportasi yang mudah dari dan keluar wilayah kerja
Puskesmas Tegal Angus memudahkan migrasi yang cepat tersebut.
Jumlah penduduk yang cukup besar dan adanya fluktuasi merupakan suatu
tantangan dalam pembangunan kesehatan karena adanya perubahan sasaran dari
program-program pembangunan kesehatan sekaligus menjadi factor pendorong
pembangunan karena tersedia SDM (sumber daya manusia) yang cukup untuk
menggerakkan pembangunan. Akan tetapi SDM bidang kesehatan masih sangat
kurang di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus sehingga diharapkan Puskesmas
dapat terus meningkatkan kerjasama lintas sektoral untuk menyesuaikan program
puskesmas dengan keadaan penduduk di wilayah kerjanya.Klasifikasi jumlah
penduduk berdasar jenis kelamin di wilayah kerja Puskemas Tegal Angus dilihat
pada tabel 2.2 dibawah ini :

Tabel 2.2 Klasifikasi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

4
Jumlah Penduduk

NO DESA/KEL
Laki-laki Perempuan JUMLAH

1 Pangkalan 7.672 7.706 15.378

2 TanjungBurung 3.379 3.343 6.722

3 Tegal Angus 4.313 4.428 8.741

4 TanjungPasir 4.436 4.413 8.849

5 Muara 1.740 1.776 2.516

6 Lemo 3.061 3.077 6.138

JUMLAH 27.412 26.160 53.444

Sumber : Profil Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

Isu gender menjadi penting saat ini karena arah pembangunan mulai
diarahkan sesuai dengan populasi jenis kelamin. Pembangunan kesehatan juga
sudah kearah isu gender dengan membuat laporan indicator kesehatan sesuai jenis
kelamin. Data berdasarkan jenis kelamin seperti yang termuat dalam laporan
profil kesehatan ini diharapkan dapat membantu membuat kebijakan sesuai
kebutuhan gender. Seperti terlihat pada table di atas jumlah penduduk laki-laki
lebih banyak dari penduduk perempuan. Kondisi ini menuntut perhatian khusus
karena saat ini tingkat partisipasi terhadap program kesehatan di puskesmas lebih
banyak perempuan baik sebagai sasaran kesehatan seperti bumil,bulin maupun
sebagai kader kesehatan. Program-program seperti KIA-KB dan gizi identik
dengan ibu-ibu (perempuan) padahal peran laki-laki juga dibutuhkan. Di lain
pihak, kesehatan pengembangan seperti usaha kesehatan kerja mungkin perlu
dikembangkan mengingat lebih banyak laki-laki yang bekerja bandingkan
perempuan.
1.2.2. Kondisi Sosial Ekonomi

5
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus terdiri dari campuran
budaya asli Tangerang dan budaya Cina yang sudah lama menetap di daerah
Tangerang dan sekitarnya. Jumlah pemeluk agama di wilayah kerja Puskesmas
Tegal Angus di bawah ini :

Tabel 2.3 Jumlah Pemeluk Agama di Wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus
Tahun 2014
NO AGAMA JUMLAH
1. Islam 45481
2. Budha 3059
3. Kristen 671
4. Khatolik 105
5. Khonghucu 27
6. Hindu 1
Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Tegal Angus, 2014

Seperti terlihat pada tabel diatas bahwa komposisi pemeluk di wilayah


kerja Puskesmas Tegal Angus di dominasi oleh pemeluk agama Islam dan Budha.
Kehidupan agama di wilayah ini berjalan dengan harmonis. Hal ini dibuktikan
dengan adanya tempat ibadah agama lain selain Islam yaitu adanya klenteng di
pemukiman penduduk. Hari raya Imlek dan pertunjukkan barongsai yang
merupakan kebudayaan penduduk keturunan Cina pun dapat diterima dengan
baik. Sehingga kehidupan sosial penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal
Angus berjalan dengan baik. Kehidupan sosial yang harmonis merupakan salah
satu kekuatan dalam pembangunan kesehatan karena dapat melibatkan masyarakat
dalam kegiatan pembangunan kesehatan.
Lapangan pekerjaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus
cukup beragam, hal ini berhubungan dengan geografis kecamatan Teluk Naga
dimana terdapat persawahan dan berbatasan dengan laut serta daerah kota
Tangerang dan akses ke daerah Jakarta.

6
Tabel 2.4 Lapangan Pekerjaan Penduduk
No. Lapangan Kerja Penduduk Jumlah
1. Petani pemilik 13316
2. Petani penggarap 6063
3. Buruh 4592
4. Nelayan 386
5. Pedagang 6373
6. Industri rakyat 13536
7. Buruh industri 13757
8. Pertukangan 4109
9. PNS 222
Tabel 2.4 Lapangan Pekerjaan Penduduk
No Lapangan Kerja Penduduk Jumlah
10. TNI/POLRI 65
11. Pensiunan PNS 45
12. Pensiunan TNI/POLRI 43
13. Perangkat Desa 141
14. Pengangguran 4004
Sumber : Profil Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus belum berkembang


secara ekonomi. Mata pencaharian penduduk didominasi oleh nelayan, petani dan
buruh dengan pendapatan yang tidak tetap. Jumlah penduduk miskin di wilayah
kerja Puskesmas Tegal Angus pada tahun 2013 adalah 31.914 jiwa yaitu 59.7 %
dari jumlah penduduk 53.444 jiwa. Hal ini menunjukkan hampir separuh dari
jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Tegal Angus mempunyai tingkat
ekonomi yang rendah seperti yang terlihat di grafik berikut ini.

Grafik 2.2 Persentase Penduduk Miskin di Wilayah Kerja PuskesmasTegal


Angus, 2014

7
J Jumlahpendk
Sumber : Kantor Statistik Kabupaten Tangerang& Data Jamkesmas
Puskemas Tegal Angus, 2014

Jumlah penduduk miskin yang masih cukup besar menunjukkan kondisi


ekonomi penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus masih belum
berubah seperti tahun-tahun sebelumnya seperti yang terlihat pada grafik dibawah
ini.

Grafik 2.3 Jumlah penduduk dan jumlah penduduk miskin di wilayah kerja
Puskesmas Tegal Angus tahun 2008 2013

Jumlah Penduduk dan jumlah penduduk Miskin


di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus
2008 -2013
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin
53444
51047 52851 52851 52851 52851
31918
23403 23403 23869 23403 23403

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Kantor Statistik Kabupaten Tangerang & Data Jamkesmas Puskemas


Tegal Angus, 2013
Masih banyaknya penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas Tegal
Angus dapat menjadi hambatan dalam pembangunan kesehatan. Oleh karena itu,

8
kerjasama lintas sektoral perlu terus di tingkatkan, dalam hal ini pembangunan
ekonomi harus juga ditingkatkan. Kesehatan masyarakat tidak hanya menjadi
tanggung jawab sektor kesehatan tetapi berbagai faktor dimana salah satu faktor
yaitu faktor ekonomi juga berperan penting dalam pembangunan kesehatan.
1.2.3. Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk sikap
dan perilaku masyarakat terhadap program kesehatan sehingga pendidikan sangat
berperan dalam pembangunan kesehatan. Sarana pendidikan yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Tegal Angus seperti terlihat pada table dibawah ini :

Tabel 2.5 Sarana Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus

JUMLAH SEKOLAH
N NAMA
T R S M MT SM M
O DESA PAUD SMP SMA
K A D I S K A
1 Pangkalan 1 2 0 5 1 2 1 0 1 0
TanjungBurun
2 g 1 0 0 2 1 0 0 0 0 0
3 Tegal Angus 0 1 0 2 2 2 1 1 0 0
4 TanjungPasir 0 2 0 2 1 0 1 0 0 0
5 Muara 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0
6 Lemo 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0
PUSKESMA
S 1 3 0 12 4 2 2 1 0 0

Tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus masih


rendah, dari jumlah 53.444 penduduk hanya sebagian kecil yang mengeyam
pendidikan seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.6 Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Jenjang Pendidikan di


Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
No. Jenjang Pendidikan Jumlah
1. Tidak/belumtamat SD 12598

9
2. SD/MI 15738
3. SLTP/MTS 4060
4. SLTA/MA 3601
5. AK/Diploma 159
6. Universitas 130

Jumlah penduduk yang tidak/belum pernah sekolah dan tidak/belum tamat


SD masih cukup besar yaitu 12.598 jiwa atau 25.5 % dari jumlah penduduk. Hal
ini merupakan tantangan dalam pembangunan kesehatan, pelaksanaan program-
program puskesmas harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan dari penduduk
yang menjadi sasaran agar lebih diterima.
Kemampuan membaca dan menulis dapat dilihat dari angka melek huruf,
yang diukur dari persentase penduduk usia 10 th keatas yang bisa membaca dan
menulis. Berdasarkan data dari BPS Kecamatan Teluk Naga angka melek huruf di
wilayah kerja Puskesmas adalah 88,97% untuk laki-laki dan 85,36% untuk
perempuan. Angka melek huruf ini menurun dari tahun 2010 sebelumnya seperti
terlihat dari diagram di bawah ini.

Grafik 2.4 Angka Melek Huruf penduduk usia 10 th keatas di wilayah kerja
Puskesmas Tegal Angus 2008 - 2013

Angka Melek Huruf penduduk usia 10th keatas


di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus
2008 - 2013
120
100
80
60
40
20
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Kantor Statistik Kecamatan Teluk Naga, 2013


Penurunan angka melek huruf baik pada laki-laki maupun perempuan di
tahun 2013 merupakan suatu hambatan dalam pembangunan kesehatan terutama
program puskesmas yang memerlukan partisipasi masyarakat seperti UKBM, desa
siaga maupun perekrutan kader-kader kesehatan.
1.2.4. Kesehatan

10
Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan instansi terkait, antara lain :
1. Peningkatan gizi keluarga Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
kepada balita yang ada di setiap posyandu, pemeriksaan kesehatan
kepada ibu hamil.
2. Pencegahan penyakit, vaksinasi Filariasis (kaki gajah), imunisasi Polio
bagi balita, pemberian vitamin A.
3. Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam Berdarah
Dengue, Flu Burung, Chikungunya, dan sejenisnya.
4. Penanganan bagi balita yang kekurangan gizi dengan memberikan susu
dan makanan yang bernutrisi.
5. Penyuluhan kesehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara
lingkungan dengan membersihkan rumah masing-masing dan
lingkungan sekitarnya.
6. Pemanfaatan pekarangan dengan ditanami sayur mayur dan Tanaman
Obat Keluarga (TOGA), Tabulapot dan Tabulakar.
Peningkatan kualitas kesehatan para LANSIA dengan diadakannya program
senam LANSIA dan POSBINDU.
1.2.5 Gambaran Keluarga Binaan
Keluarga binaan kelompok peneliti terdiri dari 4 keluarga, yaitu :
1. Keluarga Ny. Yanah
2. Keluarga Tn. Yasin
3. Keluarga Tn. Irwan
4. Keluarga Tn. Yanto
Keluarga binaan bertempat di Desa Tanjung Pasir, Kampung Sukasari , RT
02 RW 04, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Diagnosis komunitas,
kami laksanakan dari tanggal 3 Juni sampai dengan 13 Juni 2015.

1.2.5.1. Keluarga Ny. Yanah


a. Data Dasar Keluarga Ny. Yanah
Keluarga binaan Ny.Yanah terdiri dari lima anggota keluarga, yaitu Ny.
Yanah sebagai kepala keluarga sekaligus ibu rumah tangga, dan keempat anaknya
yang bernama Nn.Nur, An.Andri, An. Ahmad, dan An.Abi.

11
Tabel. 1.17. Data dasar Keluarga Ny.Yanah
No Nama Status Keluarga Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan
Kelamin (tahun)
(L/P)

1. Ny. Yanah Kepala P 38 SD Buruh cuci


Keluarga Peternak
Ibu rumah Ayam
tangga
2. Nn.Nur Anak pertama P 20 SD Karyawan
3. An. Andri Anak kedua L 15 SD Pelajar
4. An. Ahmad Anak ketiga L 10 SD Pelajar
Hidayat
5. An. Abi Anak keemat L 6 SD -

Keluarga Ny.Yanah bertempat tinggal di Desa Pangkalan RT 02 RW 04 ,


Kampung Sukasari, Kecamatan Teluk Naga , Kabupaten Tangerang. Keluarga
tersebut terdiri dari Ny. Yanah sebagai kepala keluarga dan ibu rumah tangga
dengan keempat orang anaknya yang bernama Nn.Nur, An.Andri, An.Ahmad, dan
An.Abi.
Ny. Yanah, 38 tahun, bekerja sebagai seorang seorang buruh cuci dan juga
peternak ayam dengan penghasilan berkisar Rp 2.000.000,- per bulan. Pendapatan
tersebut digunakan untuk membeli kebutuhan sehari hari termasuk membeli
makanan, air, dan pakan ayam. Disamping itu, penghasilan tersebut juga
digunakan untuk membiayai sekolah 2 orang anaknya, untuk berobat, dan lain
lain. Dalam memenuhi kebutuhan keluarganya setiap bulan, Ny.Yanah
menyatakan penghasilannya tersebut pas-pasan, sehingga sehingga ia sering
dibantu oleh anaknya, yaitu Nn.Nur yang bekerja sebagai karyawan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ny. Yanah mampu membaca dan menulis karena dia sempat mengenyam
pendidikan hingga lulus Sekolah Dasar (SD). Suami Ny.Yanah, Tn. Yanto,
dikatakan saat ini sudah tidak tinggal bersama dikarenakan sesuatu hal tertentu.
Pasangan ini menikah saat Ny. Yanah berusia 15 tahun. Anaknya, Nn.Nur, yang
berusia 20 tahun juga sempat mengenyam pendidikan hingga SD, namun berhenti

12
karena dikatakan anaknya menderita penyakit yang mengganggu kemampuan
belajarnya. Sekarang, Nn.Nur sudah bekerja sebagai karyawan tetap dan dapat
membantu keluarganya dalam memenuhi kebutuhan harian.
b. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Ny. Yanah tinggal di perumahan yang padat. Rumah ini milik
sendiri, dengan luas tanah sekitar 130 m 2 dan luas bangunan berukuran 120 m 2.
Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat, berlantaikan keramik, beratap genteng
tanpa plafon, dan dindingnya terbuat dari semen dan batu bata. Ventilasi yang ada
berasal dari pintu depan yang berukuran cukup besar, pintu belakang, dan jendela
yang jarang dibuka sehingga terdapat beberapa bagian rumah yang tidak
mendapatkan pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik. Rumah ini terdiri dari
satu ruang tamu, satu ruang TV, dua kamar tidur, satu ruang dapur dan satu kamar
mandi.Keluarga ini menggunakan kamar mandi yang terdiri dari ember bak
mandi, kloset jongkok dan keran dengan air yang dapat mengalir yang digunakan
untuk mandi, buang air, dan mencuci pakaian. Untuk kegiatan mencuci piring,
dilakukan di dapur karena terdapat wastafel khusus untuk mencuci piring disana.
Sumber air yang digunakan keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya
adalah pompa air.
Disamping itu, keluarga Ny. Yanah juga menggunakan air galon yang
dibelinya dari warga sekitar tempat tinggalnya sebagai sumber air untuk
memenuhi keperluan konsumsi harian seperti memasak dan minum yang
dibelinya seharga Rp 1.500 per galon.
Keluarga Ny. Yanah memiliki depan dan belakang rumahnya. Dalam
membuang limbah rumah tangga (sampah), Ny. Yanah dan keluarga telah
membuat lubang besar di tanah kosong depan rumahnya yang digunakan untuk
tempat sampah lalu dibakar. Ny. Yanah juga memiliki 2 buah kandang ayam yang
terletak di seberang rumahnya (dibatasi oleh jalan) dan dipagari.

Gambar 1.3. Denah Rumah Ny. Yanah

13
c. Lingkungan Pemukiman
Rumah Ny. Yanah terletak di pemukiman yang padat penduduk. Di bagian
depan terdapat jalan setapak, bagian belakang terdapat rumah penduduk lainnya
dan jalan setapak, tempat pembuangan dan pembakaran sampah serta kandang
ayam berada di depan rumah, dan di bagian kanan dan kiri terdapat jalan setapak
dan rumah tetangga. Limbah cair dialirkan ke jalan.
d. Pola Makan

Keluarga Ny. Yanah memiliki kebiasaan makan satu sampai dua kali
sehari, yaitu siang dan sore hari. Sarapan jarang dilakukan, bila dilakukan
dikatakan hanya untuk mengganjal perut, seperti dengan meminum teh, kopi,
ataupun makan gorengan yang dijual di pinggir jalan. Hampir setiap harinya
Ny.Yanah memasak sendiri masakan dengan menu seadanya. Contoh menu yang
disajikan sehari-hari ialah nasi, tempe, lalap terong, ikan asin, dan cumi asin.
Konsumsi sayuran hijau dan sup sayur berisi ayam atau jaring dikatakan jarang.
Menurut penuturannya, semua makanan dimasak hingga matang dan
menggunakan air galon. Ny. Yanah terkadang membeli makanan di luar jika
sedang sakit atau malas memasak. Kebiasaan minum air putih diakui jarang,
hanya 5-7 gelas kecil/hari. Adanya kebiasaan dan kesukaan akan kopi menjadi

14
alasan Ny.Yanah dan keluarga lebih suka mengonsumsi kopi hingga 4-5 gelas per
hari dibanding air putih, bahkan sewaktu perut kosong atau dijadikan sebagai
menu sarapan, sehingga sering kali keluarga ini mengeluhkan rasa nyeri dan panas
pada perut bagian atas yang dikatakan sebagai sakit lambung.
e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Anak pertama pasangan Ny. Yanah dan Tn.Yanto adalah seorang anak
perempuan, bernama Nn.Nur yang sekarang berusia 20 tahun dan bekerja sebagai
karyawan. Proses kelahiran ditolong oleh dukun bayi. Sejak lahir Nn.Nur sering
dibawa ke posyandu dan mendapatkan imunisasi yang lengkap, dan Ny.Yanah
mengaku mengerti beberapa tentang imunisasi tersebut. Nn. Nur diberikan ASI
eksklusif sampai dengan usia 6 bulan. Anak kedua, ketiga, dan keempat Ny.Yanah
yaitu An.Andri, An. Ahmad, dan An.Abi pada saat kehamilan melakukan
pemeriksaan secara teratur, lahir dibantu oleh bidan, mendapatkan imunisasi
lengkap, dan diberikan ASI ekslusif sampai 6 bulan. Saat ini Ny. Yanah tidak
menjalani program Keluarga Berencana (KB).
f. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini langsung berobat ke
klinik di dekat rumahnya atau ke puskesmas. Selain itu, jika ada anggota keluarga
atau tetangga yang sakit serius, Ny. Yanah langsung menyarankan untuk berobat
langsung ke puskesmas atau rumah sakit.
g. Riwayat Penyakit
Penyakit yang sering diderita anggota keluarga Ny. Yanah adalah sakit
panas badan, batuk, dan pilek. Ny.Yanah memiliki penyakit hipertensi dan tidak
rutin berobat teratur ke puskesmas.

h. Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari


Di keluarga Ny. Yanah tidak ada yang merokok. Keluarga Ny. Yanah
mengaku mencuci tangan sebelum makan dan jika tangan tampak kotor tetapi
tidak menggunakan sabun. Kebiasaan berolahraga tidak ada.
Tabel 1.18 Faktor Internal Keluarga Ny. Yanah

No Faktor Internal Permasalahan

1 Kebiasaan Merokok Ny. Yanah dan keluarga tidak memiliki kebiasaan

15
merokok.

2 Olah raga Semua anggota keluarga tidak memiliki kebiasaan


berolahraga.
Keluarga Ny. Yanah memiliki kebiasaan makan satu
3 Pola Makan
sampai dua kali sehari, yaitu siang dan sore hari.
Sarapan jarang dilakukan, seperti dengan meminum teh,
kopi, ataupun makan gorengan yang dijual di pinggir
jalan. Ny.Yanah memasak sendiri masakan dengan menu
sederhana yaitu nasi, tempe, lalap terong, ikan asin, dan
jarang konsumsi sayur hijau. Kebiasaan minum air putih
diakui jarang, hanya 5-7 gelas kecil/hari. Kebiasaan
minum kopi hingga 4-5 gelas / hari diakui.

4 Pola Pencarian Apabila sakit, pergi ke klinik atau puskesmas terdekat.


Pengobatan
a. Bu Yanah bekerja sebagai buruh cuci dan beternak
5 Aktivitas sehari-hari
ayam.
b. Bu Yanah sebagai ibu rumah tangga.
c. Anak pertama bekerja sebagai karyawan dari senin-
jumat, jam 8 pagi 5 sore.

d. Anak kedua masih sekolah dasar.


e. Anak ketiga masih sekolah dasar.
f. Anak keempat belum sekolah, usia 6 tahun.
Ny. Yanah tidak menggunakan kontrasepsi.
6 Alat kontrasepsi

Tabel 1.19 Faktor Eksternal Keluarga Ny. Yanah

No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas tanah sekitar 130m2
Luas bangunan 120m2

16
2. Ruangan dalam rumah Didalam Rumah terdapat Ruang Tamu yang
berukuran 4 x 4 m. Dua kamar tidur masing-masing
berukuran 3 x 3 m tanpa ventilasi. Di dalam
kamarnya terdapat kasur dan lemari pakaian. Ruang
keluarga berukuran 3 x 2 m tanpa ventilasi. Dapur
Ny. Yanah berukuran 4 x 2 m dan tidak disertai
dengan ventilasi udara. Kamar mandi berukuran 2 x 2
m disertai dengan kloset jongkok dan keran dengan
air mengalir.
3. Ventilasi Pintu depan dan belakang rumah dijadikan sebagai
ventilasi. Terdapat jendela rumah tetapi tidak
digunakan.

4. Pencahayaan a. Terdapat 1 lampu pencahayaan yang baik di


kamar tidur.
b. Terdapat 1 lampu pada ruang tamu, 1 lampu di
ruang keluarga dan kamar mandi.
c. Tidak terdapat lampu di dapur.

5. MCK a. Memiliki kamar mandi disertai kloset dan keran


dengan air mengalir.
b. Kamar mandi digunakan sebagai tempat mandi,
buang air, dan mencuci pakaian.
6. Sumber Air Dalam kesehariannya Ny. Yanah menggunakan
pompa air untuk mencuci pakaian dan alat makan,
mandi, dan kegiatan rumah. Membeli air galon isi
ulang untuk kebutuhan air minum dan masak sehari-
hari.

Tabel 1.19 Faktor Eksternal Keluarga Ny. Yanah

No Kriteria Permasalahan
7. Saluran pembuangan limbah Tidak terdapat saluran pembuangan limbah,
air limbah dialirkan ke jalan.
8. Tempat pembuangan sampah Sampah rumah tangga dibuang didepan

17
rumah. Keluarga Ny.Yanah sudah
menyediakan tanah galian sebagai tempat
pembuangan sampah lalu dibakar bila sudah
banyak.
9. Lingkungan sekitar rumah Di bagian depan terdapat jalan setapak,
bagian belakang serta kiri kanan terdapat
rumah penduduk lainnya dan jalan setapak
dengan jarak 1 m, tempat pembuangan dan
pembakaran sampah serta kandang ayam
berada di depan rumah dengan jarak 2 m.

1.2.5.2 Keluarga Tn. Yasin


a. Data Dasar Keluarga Tn. Yasin
Keluarga binaan Tn. Yasin terdiri dari 4 anggota keluarga, yaitu keluarga
Tn. Yasin sebagai kepala keluarga, istrinya bernamaNy. Mardhiyah, dan dua orang
anak yang bernama An. Lucky dan An. Resty.
Tabel. 1.20. Data dasar Keluarga Tn. Yasin
No Nama Status Keluarga Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan
Kelamin (tahun)
(L/P)

1. Tn. Yasin Kepala L 37 SD Pedagang


Keluarga
2. Ny. Istri P 32 SD Ibu rumah
Mardhiyah tangga
3. An. Lucky Anak pertama L 13 SMP Pelajar
4. An. Resty Anak kedua P 7 SD Pelajar
Keluarga Tn. Yasin bertempat tinggal di Desa Pangkalan RT 02/RW
Kampung Sukasari, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Keluarga
tersebut terdiri dari Tn.Yasin sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang
bernama Ny. Mardhiyah dan dua orang anakbernama An. Lucky yang masih
duduk di Sekolah Menengah Pertama kelas 1, dan An. Resty yang masih duduk di
Sekolah Dasar.
Tn. Yasin, 37 tahun, memiliki pekerjaan yang tidak menentu.Ia
mengatakan ia hanya dapat berdagang bila memiliki modal yang cukup. Saat ia

18
memiliki modal yang cukup, maka Tn. Yasin dapat menghasilkan pendapatan
berkisar Rp 40.000,00 per hari. Pendapatan Tn. Yasin digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli air, makanan,
pengobatan,menyekolahkan anak dan lain-lain.
Tn. Yasindan Ny. Mardhiyah mampu membaca dan menulis karena mereka
sempat mengenyam pendidikan hingga lulusSekolah Dasar (SD). Pasangan ini
menikah saat Tn. Yasin berumur 23 tahun dan Ny. Mardhiyahberusia 18 tahun.
Saat hamil,Ny. Mardhiyah rutin memeriksakan kandungannya di posyandu dan
saat melahirkan dibantu oleh dukun beranak.
b. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Yasin tinggal di perumahan yangpadat. Rumah ini milik
sendiri, dengan luas tanah sekitar 60m2 dan luas bangunan berukuran 8 m x 4 m.
Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat, berlantaikan keramik, beratap genteng
dengan plafon rotan, dan dindingnya terbuat dari batu bata dengan sekat antar
ruangan berupa rotan. Ventilasi yang ada berasal dari pintu depan dan jendela
yang jarang dibuka sehingga rumah tersebut jarang dimasuki cahaya matahari dan
sirkulasi udara tidak berjalan dengan baik. Rumah ini terdiri dari satu ruang tamu,
satu kamar tidur, ruang dapur dan kamar mandi yang tidak disertai dengan
jamban.Ruang cuci ini hanya terdiri dari baskom yang dapat diisi dengan air yang
biasa digunakan untuk mandi, mencuci piring dan mencuci pakaian.Jika buang air
besar, mereka selalu pergi ke jamban yang berada di 200 meter dari rumah.
Selain digunakan oleh anggota keluarga Tn. Yasin, jamban ini juga sering
digunakan oleh warga lain yang berada di sekitar rumah.
Keluarga Tn. Yasin sering menggunakan air dirigen sebagai sumber air
untuk keperluan sehari-hari yang dibelinya seharga Rp 1.200 per derigen. Dalam
sehari kelurga Tn. Yasin memerlukan 4 dirigen untuk memenuhi kebutuhan air
bersih sehari-hari.
Keluarga Tn. Yasin memiliki teras di depan rumahnya yang biasanya
digunakan untuk berinteraksi dengan tetangga. Dalam membuang limbah rumah
tangga (sampah), Tn. Yasin dan keluarga sering membuang dan mengumpulkan
sampah di dapur dan jika dirasa sudah cukup banyak, sampah dibakar di sebuah
lapangan yang berada 400 meter dari rumah
Gambar 1.4. Denah Ruman Tn. Yasin

19
c. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Yasin terletak dipemukiman yang padat penduduk. Dibagian
depan dan bagian kanan terdapat jalan setapak, bagian belakang terdapat kandang
ayam, dan dibagian kiri
terdapat rumah tetangga.
Limbah cair dialirkan ke
jalan.
d. Pola Makan
Keluarga Tn.
Yasin memiliki kebiasaan
makan dua kali sehari, yaitu
sarapan pagi dan makan
malam yang biasa di santap
pukul 5 sore. Ny. Mardhiyah
memasak makanan dengan menu seadanya. Contoh menu yang disajikan sehari-
hari ialah nasi, telur, tahu, tempe, sop dan sering kali menjadikan ikan asin
sebagai menu utama sehingga dikatakan kepala sering terasa pusing dan tegang
karena darah naik. Konsumsi ayam, daging, sayur, dan buah jarang. Menurut
penuturan Ny. Mardhiyah, semua makanan dimasak sampai matang. Pasangan ini
memiliki kebiasaan minum kopi sebelum menyantap sarapan, sehingga sering
mengeluh mual dan nyeri perut kiri atas. Ny. Mardhiyah mengaku bahwa kedua
anaknya sering sekali membawa pulang jajanan yang biasa mereka beli di
sekolah, sehingga tidak jarang mereka enggan untuk makan saat berada di rumah.

e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak

20
Anak pertama pasangan Tn. Yasin dan Ny. Mardhiyah adalah seorang anak
lelaki, bernama An. Lucky berusia 13 tahun, yang sekarang sudah menjalani
pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta An. Resty yang sekarang
sudah menjalani pendidikan Sekolah Dasar (SD). Proses kelahiran ditolong oleh
dukun bayi. Sejak lahir, An. Lucky dan An. Resty sering dibawa ke posyandu dan
mendapatkan imunisasi yang lengkap, akan tetapi Ny. Mardhiyah tidak mengerti
imunisasi apa yang diberikan kepada anaknya, ia hanya menuruti anjuran dari
Posyandu. An. Lucky diberikan ASI eksklusif sampai dengan usia 2 tahun tanpa
disertai susu formula, karena ibu mengatakan bahwa anaknya tersebut lebih
memilih minum teh. Sedangkan An. Resty diberikan ASI (Air Susu Ibu) secara
eksklusif sampai dengan usia 6 bulan dengan disertai susu formula. Saat ini Ny.
Mardhiyah tidak menjalani program Keluarga Berencana (KB).
f. Kebiasaan Berobat
Jika ada anggota keluarga sakit, Tn. Yasin lebih memilih untuk datang
langsung ke Klinik Tegal Angus ataupun klinik dan bidan di sekitar rumahnya.
g. Riwayat Penyakit
Penyakit yang sering diderita anggota keluarga Tn. Yasin adalah sakit
panas badan, batuk, dan pilek. Tn. Yasin sendiri mengaku pernah mengalami
kecelakaan sepeda motor kurang lebih satu tahun yang lalu, hingga di bawa ke RS
terdekat dan sempat di rawat 1 hari. Ia pernah melalui pemeriksaan foto polos
toraks dan CT-Scan kepala, namun hasil dari pemeriksaan tersebut tidak pernah ia
bawa lagi ke dokter untuk di interpretasikan. Sehingga Tn. Yasin masih belum
mengetahui bahwa tulang klavikula-nya tersebut patah. Selain itu, Tn.Yasin juga
mengidap penyakit hipertensi yang dikatakannya sudah 1 tahun belakangan ini.
Selain Tn.Yasin, Ny.Mardhiyah juga sering mengeluhkan penyakit darah tinggi
dan maag yang dirasakan hampir setiap hari. Anak dan istri Tn. Yasin sering
mengeluh demam dan batuk berdahak.

h. Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari


Tn. Yasin memiliki kebiasaan merokok yang mencapai 2-3 bungkus
perhari. Selain Tn. Yasin tidak ada anggota keluarga lain yang memiliki kebiasaan
merokok. Selain itu, seluruh anggota keluarga pak yasin mengaku mencuci tangan

21
sebelum dan sesudah makan, dan ketika tangan kotor, tetapi tidak menggunakan
sabun dan air mengalir. Kebiasaan olah raga tidak ada.
Tabel 1.21 Faktor Internal Keluarga Tn. Yasin

No Faktor Internal Permasalahan

1 Kebiasaan Merokok Tn. Yasin semasa muda sampai sekarang memiliki


kebiasaan merokok. Tn. Yasin dalam sehari dapat
merokok kurang lebih 3 bungkus rokok/hari

2 Olah raga Semua anggota keluarga tidak memiliki kebiasaan


berolahraga.

3 Pola Makan Ny. Mardhiyah memasak sendiri dengan mengkonsumsi


nasi, tahu, tempe, dan terkadang ikan serta jarang
mengkonsumsi sayur sayuran, buah-buahan, dan
daging.

4 Pola Pencarian Apabila sakit, mereka pergi ke Klinik terdekat dan


Pengobatan terkadang datang ke bidan keliling.

5 Menabung Mereka tidak pernah menabung


a. Bapak bekerja sebagai pedagangbekerja setiap hari
6 Aktivitas sehari-hari
dari jam 6 pagi sampai jam 3 sore
b. Ibu sebagai ibu rumah tangga.
c. Anak pertama sekolah dari jam 7 pagi sampai jam 2
sore lalu.

d. Anak kedua bersekolah dari jam 7 sampai jam 12


siang.

Tabel 1.21 Faktor Internal Keluarga Tn. Yasin

No Faktor Internal Permasalahan


Di keluarga Tn. Yasin, tidak ada yang menggunakan
7 Alat kontrasepsi
alat kontrasepsi

22
Tabel 1.22 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Yasin

No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 8 x 4 m2

2. Ruangan dalam rumah Didalam Rumah terdapat Ruang Tamu yang


berukuran 3 x 2 m2.Satu kamar tidur masing-masing
berukuran 2x2 m2. Di dalam kamarnya terdapat kasur
dan lemari pakaian. Dapur yang bergabung dengan
tempat mencuci berukuran 2 x 2m2 dan tidak disertai
dengan ventilasi udara dan juga jamban..
3. Jamban Keluarga Tn. Yasin tidak memiliki jamban di
rumahnya.
4. Ventilasi Terdapat 4 ventilasi udara hanya pada ruang tamu.

5. Pencahayaan a. Terdapat 1 lampu pencahayaan yang baik di


kamar tidur serta jendela yang jarang di buka.
b. Terdapat 1 lampu pada ruang tamu, 1 lampu di
dapur dan kamar mandi.

5. MCK a. Hanya Memiliki kamar mandi yang juga


digunakan sebagai tempat mencuci pakaian dan
menjemur pakaian
b. Tidak terdapat jamban di kamar mandi
6. Sumber Air Dalam kesehariannya Tn. Yasin membeli air galon
isi ulang untuk kebutuhan air minum sehari-hariyang
juga digunakan untuk mencuci pakaian.

Tabel 1.22 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Yasin

No Kriteria Permasalahan
7. Saluran pembuangan Tidak terdapat saluran pembuangan limbah, air limbah
limbah dialirkan ke jalan.
8. Tempat pembuangan Sampah rumah tangga dibuang di dapur rumah, bila
sampah sampah telah banyak, lalu dibakar.
9. Lingkungan sekitar Di samping kanan dan kiri rumah terdapat rumah

23
rumah tetangga yang hanya berjarak satu meter. 3 meter dari
tempat tersebut terdapat kandang ayam yang tampak
tidak bersih. Sedangkan disamping kiri berjarak 10
meter dari banyak rumah tetangga yang padat.

1.2.5.3 Keluarga Tn. Irwan


a. Data DasarKeluarga Tn. Irwan
Keluarga binaan Tn. Irwan terdiri dari 2 anggota keluarga, yaitu Tn. Irwan
sebagai kepala keluarga, istrinya bernama Ny. Lili. Keluarga Tn. Irwan belum
memiliki anak.
Table 1.23 Data dasar keluarga Tn. Irwan

N Nama Status Keluarga Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan


o Kelamin (Tahun)
(L/P)
1 Tn. Irwan Kepala keluarga L 22 SMP Tidak
bekerja
2 Ny. Lilis Istri P 19 SD Ibu rumah
tangga

Keluarga Tn. Irwan bertempat tinggal di Kampung Sukasari, desa


Pangkalan RT 02 RW 04, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.
Keluarga tersebut terdiri dari Tn. Irwan dengan seorang istri yang bernama Ny.
Lilis.
Tn. Irwan, berusia 28 tahun, sudah tidak bekerja sejak 1 bulan yang lalu,
dikarenakan sudah habis masa kontrak kerjanya disebuah pabrik. Untuk
memenuhi kehidupannya sehari hari, keluarga Tn. Irwan menggunakan uang
tabungan yang mereka miliki dari pengahasilannya selama Tn. Irwan masih
bekerja dan dari orang tua Tn. Irwan dan Ny. Lilis.
Tn. Yasin mampu membaca dan menulis karena dia sempat mengenyam
pendidikan hingga lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP). Istrinya, Ny. Lilis.
Usia 19 tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ny. Lilis mampu membaca dan
menulis karena dia sempat mengenyam pendidikan hingga lulus Sekolah dasar
(SD). Pasangan ini menikah saat Tn. Irwan berusia 20 tahun, dan Ny. Lilis berusia
17 tahun.
b. Bangunan Tempat Tinggal

24
Keluarga Tn. Irwan tinggal di perumahan yang padat. Rumah yang
ditinggali ini merupakan rumah sewaan dengan biaya sewa Rp 500.000,- dengan
luas tanah sekitar 25 m2 dan luas bangunan berukuran 6 m x 3.5 m. Bangunan
tempat tinggal tidak bertingkat, berlantaikan keramik, beratap asbes dan
dindingnya terbuat dari batu bata. Ventilasi yang ada berasal dari pintu depan dan
jendela yang tidak dapat dibuka sehingga rumah tersebut jarang dimasuki cahaya
matahari dan sirkulasi udara tidak berjalan dengan baik. Rumah ini terdiri dari
satu ruang tamu, satu kamar tidur, ruang dapur dan kamar mandi yang terdapat
jamban. Keluarga ini menggunakan kamar mandi yang terdiri dari bak mandi dan
kloset, untuk mandi, mencuci piring dan mencuci pakaian. Keluarga Tn. Yasin
sering menggunakan air pompa sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari.
Keluarga Tn. Irwan tidak memiliki pekarangan rumah. Dalam membuang
limbah rumah tangga (sampah), Tn. Irwan dan keluarga sering membuang dan
mengumpulkan sampah di dapur dan jika dirasa sudah cukup banyak, sampah
dibakar di belakang rumah.

Gambar 1.5 Denah Rumah Tn. Irwan

3m

6m

c. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Irwan terletak di pemukiman yang padat penduduk. Di bagian
depan terdapat jalan setapak, bagian belakang terdapat kandang ayam milik

25
tetangganya, tempat pembuangan dan pembakaran sampah dan di bagian kanan
dan kiri terdapat rumah tetangga. Limbah cair dialirkan ke selokan disamping
rumah yang suuah penuh dengan sampah.
d. Pola Makan
Keluarga Tn. Irwan memiliki kebiasaan makan 2-3 kali sehari. Ny. Lilis
memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-
hari ialah nasi, tahu, tempe, terkadang makan ikan dan sayur. Menurut
penuturannya untuk sarapan Tn. Irwan dan Ny. Lilis lebih memilih untuk
membeli makanan di warung, seperti nasi uduk, gorengan, bubur ayam , dll.
Untuk makan siang dan makan sore Ny. Lilis memasak makanannya sendiri.
Disamping itu, diakui Tn. Irwan memiliki kebiasaan minum kopi hingga 2-3
gelas/hari dalam keadaan perut kosong dan jarang minum air putih.
e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Keluarga Tn.Irwan dan Ny. Lilis belum memiliki anak. Ny. Lilis mengaku
belum pernah hamil sebelumnya dan tidak sedang menggunakan KB.

f. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya berobat ke
puskesmas. Biasanya ada juga bidan keliling yang mendatangi pemukiman
Tn. Irwan untuk mengobati anggota warga yang sakit. Namun jika ada anggota
kelurga yang sakit, Tn. Irwan lebih memilih untuk datang langsung ke Puskesmas.
g. Riwayat Penyakit
Keluarga Tn. Irwan jarang berobat ke Puskesmas karena menurutnya
keluarganya jarang ada yang sakit dan lebih memilih membeli obat warung.
Penyakit yang sering diderita anggota keluarga Tn. Irwan adalah sakit panas
badan, batuk, dan pilek.
h. Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari
Di keluarga Tn. Irwan tidak ada yang. Keluarga Tn. Irwan mengaku
mencuci tangan sebelum makan dan jika tangan tampak kotor tetapi tidak
menggunakan sabun. Kebiasaan berolahraga Tn. Irwan biasa bermain futsal
seminggu sekali paling tidak selama 1 jam, namun Ny. Lilis tidak memiliki
kebiasaan olahraga apapun.
Tabel 1.24 Faktor Internal Keluarga Tn. Irwan

No Faktor Internal Permasalahan

26
1 Kebiasaan Merokok Tidak ada anggota keluarga yang merokok.

2 Olah raga Salah satu anggota keluarga tidak memiliki kebiasaan


berolahraga.

3 Pola Makan Ny. Lilis memasak sendiri dengan mengkonsumsi nasi,


tahu, tempe, dan terkadang ikan serta jarang
mengkonsumsi sayur sayuran, buah-buahan, dan
daging. Dan untuk sarapan lebih memilih membeli
makanan warung

4 Pola Pencarian Apabila sakit, mereka pergi ke puskesmas terdekat dan


Pengobatan terkadang datang ke bidan keliling.

5 Menabung Mereka tidak dapat menabung, karena saat ini Tn. Irwan
tidak memiliki peerjaan

Tabel 1.24 Fak tor Internal Keluarga Tn. Irwan

No Faktor Internal Permasalahan


a. Bapak tidak bekerja apapun, hanya berdiam diri di
6 Aktivitas sehari-hari
rumah dan terkadang pergi mencari lowongan
pekerjaan.
b. Ibu sebagai ibu rumah tangga.
Di keluarga Tn. Irwan, tidak ada yang menggunakan alat
7 Alat kontrasepsi Kontrasepsi

Table 1.25 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Irwan

No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 6 x 3.5 m2

2. Ruangan dalam Didalam Rumah terdapat Ruang Tamu yang berukuran


rumah 3.5 x 1.5 m2. Dua kamar tidur berukuran 3.5 x 3 m 2. Di

27
dalam kamarnya terdapat kasur dan lemari pakaian.
Dapur Tn. Irwan berukuran 2 x 1.5m 2 dan tidak disertai
dengan ventilasi udara. Kamar mandi berukuran 1.5 x
1.5m2dan disertai dengan jamban.
3. Jamban Keluarga Tn. Irwan memiliki jamban di rumahnya
4. Ventilasi Terdapat ventilasi udara hanya pada ruang tamu. hanya
terdapat ventilasi 4 buah pada ruang tamu

5. Pencahayaan d. Terdapat 1 lampu pencahayaan yang baik di kamar


tidur.
e. Terdapat 1 lampu pada ruang tamu, 1 lampu di dapur
dan kamar mandi.
5. MCK c. Hanya Memiliki kamar mandi yang juga digunakan
sebagai tempat mencuci pakaian dan menjemur
pakaian
d. Terdapat jamban di kamar mandi

Table 1.25 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Irwan

No Kriteria Permasalahan
6. Sumber Air Dalam kesehariannya Tn. Irwan menggunakan air pompa
yang digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian. Serta
membeli air galon isi ulang untuk kebutuhan air minum
sehari-hari.
7. Saluran Saluran pembuangan limbah, air limbah dialirkan ke
pembuangan selokan melalui paralon.
limbah
8. Tempat Sampah rumah tangga dibuang di belakang rumah, bila
pembuangan sampah telah banyak, lalu dibakar.
sampah

1.2.5.4 Keluarga Tn.Yanto


a. Data Dasar Keluarga Tn.Yanto
Keluarga binaan Tn. Yanto terdiri dari 6 anggota keluarga, yaitu keluarga
Tn. Yasin sebagai kepala keluarga, istrinya bernama Ny. Ati, dan 1 anak laki-laki

28
bernama Tn. Petra, 2 anak perempuan An. Diah dan An. Indriyani dan 1 anak
perempuan (menantu) bernama Ny. Intan
Tabel. 1.26. Data dasar Keluarga Tn. Yanto
No Nama Status Keluarga Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan
Kelamin (tahun)
(L/P)

1. Tn. Yanto Kepala Keluarga L 45 SD Buruh


2. Ny. Ati Istri P 40 Tidak Ibu rumah
bersekolah tangga
3. Tn. Petra Anak ketiga L 23 SD Penganggur
an
4. An. Diah Anak keempat P 15 SD Pelajar
5. An. Indriyani Anak keenam P 2 - Tidak
bekerja
Tabel. 1.26. Data dasar Keluarga Tn. Yanto
No Nama Status Keluarga Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan
Kelamin (tahun)
(L/P)
6. Ny. Intan Menantu P 18 SD Tidak Bekerja

Keluarga Tn. Yanto bertempat tinggal di Kampung Sukasari, Desa


Pangkalan RT 02 RW 04, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang..
Keluarga tersebut terdiri dari Tn. Yanto sebagai kepala keluarga, seorang istri
yang bernama Ny. Ati, seorang anak lelaki bernama Tn. Petra yang sudah
berkeluarga, dan dua anak perempuan yaitu An. Diah dan An. Indriani kemudian
dengan menantu perempuan yang bernama Ny. Intan
Tn. Yanto, berusia 45 tahun, bekerja sebagai seorang Buruh konveksi
dengan penghasilan berkisar Rp 2.000,000 per bulan. Pendapatan Tn. Yanto
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli air,
makanan, pengobatan,biaya sekolah dan lain-lain.
Tn. Yanto mampu membaca dan menulis karena dia sempat mengenyam
pendidikan hingga lulus Sekolah Dasar (SD). Istrinya, Ny. Ati, yang berusia 40
tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ny. Ati tidak pernah mengenyam
pendidikan sekolah sehingga tidak bisa baca dan tulis. Pasangan ini menikah di
usia muda tetapi mereka tidak mengingat usia berapa mereka menikah . Saat

29
hamil, Ny. Ati tidak memeriksakan kandungannya di posyandu dan saat
melahirkan dibantu oleh dukun beranak.
b. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Yanto tinggal di perumahan yang padat. Rumah ini milik
sendiri, dengan luas tanah sekitar 60 m2 dan luas bangunan berukuran 8 m x 4 m.
Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat, berlantai tanah, beratap genteng dengan
plafon terbuat dari plastik, dan dindingnya terbuat dari kayu. Ventilasi yang ada
berasal dari pintu depan dan pintu belakang belakang yang jarang dibuka sehingga
rumah tersebut jarang dimasuki cahaya matahari dan sirkulasi udara tidak berjalan
dengan baik. Rumah ini terdiri dari satu ruangan serbaguna yang merangkap
dapur, ruang tamu, tempat tidur.satu kamar tidur, dan tidak mempunyai kamar
mandi dan WC. Keluarga ini jika ingin mandi dan mencuci alat makan pergi ke
rumah kakaknya yang rumahnya berdekatan dengannya. Keluarga ini
menggunakan kamar mandi kakaknya yang terdiri dari bak mandi, sanyo dan
tidak mempunyai kloset. Keluarga ini selalu mencuci pakaian di kali. Jika buang
air besar, mereka selalu pergi ke jamban yang berada di 350 meter. Selain
digunakan oleh anggota keluarga Tn. Yanto, jamban ini juga sering digunakan
oleh warga lain yang berada di sekitar rumah.
Keluarga Tn. Yanto sering menggunakan air isi ulang sebagai sumber air
untuk keperluan sehari-hari yang dibelinya seharga Rp 3000 per galon. Dalam
sehari keluarga Tn. Yanto memerlukan 4 galon untuk memenuhi kebutuhan air
bersih sehari-hari.
Keluarga Tn. Yanto memiliki pekarangan di belakang rumah yang
digunakan sebagai tempat enjemur pakaian. Dalam membuang limbah rumah
tangga (sampah), Tn. Yanto dan keluarga sering membuang dan mengumpulkan
sampah di pekarangan rumah dan jika dirasa sudah cukup banyak, sampah dibakar
di belakang rumah dan lebih sering di buang ke kali
Gambar 1.6.Denah Ruman Tn. Yanto

30
c. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Yanto terletak di pemukiman yang padat penduduk. Di bagian
depan terdapat jalan setapak, bagian belakang terdapat rumah penduduk lainnya
dan jalan setapak, tempat pembuangan dan pembakaran sampah terdapat di
belakang rumah. Depan rumah di bagian kanan dan kiri terdapat jalan setapak dan
rumah tetangga. Limbah cair dialirkan ke jalan.

d. Pola Makan
Keluarga Tn.Yanto memiliki kebiasaan makan satu sampai dua kali sehari,
yaitu siang dan sore hari. Sarapan jarang dilakukan, bila dilakukan dikatakan
hanya untuk mengganjal perut, seperti dengan meminum teh dan kopi. Kadang
suka membeli nasi uduk tetapi jarang. Hampir setiap harinya Ny.Ati memasak
sendiri masakan dengan menu seadanya. Contoh menu yang disajikan sehari-hari
ialah nasi, tempe, sayur sop, dan jarang ikan, daging, dan ayam. Menurut
penuturannya, semua makanan dimasak hingga matang dan menggunakan air
galon. Kebiasaan minum air putih diakui jarang, hanya 5-6 gelas kecil/hari.
Adanya kebiasaan keluarga ini tidak untuk meminum air putih dengan alasan
malas. Konsumsi buah dan sayur jarang. Sop biasa hanya berisi kentang dan daun
bawang. Anak bungsu Tn.Yanto dan Ny.Ati memiliki berat badan yang kurang,
yaitu 7 kg di usia 2 tahun. Hal ini diketahui Ny.Ati pada saat menimbang berat
badan anaknya tersebut di posyandu tiap bulannya. Sehari-hari, An.Indriyani biasa
mengonsumsi air susu ibu (ASI) dan nasi dengan lauk tempe serta sayur sop yang
berisi kentang dan daun bawang.
e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Anak pertama pasangan Tn. Yanto dan Ny. Ati adalah anak lelaki yang
meninggal dunia saat berusia satu minggu karena lahir kecil dan kurang bulan.

31
Anak kedua bernama An.Rendy yang meninggal diusia 8 tahun karena diare
berkepanjangan sehingga badan anaknya tersebut menjadi kurus. Anak ketiga
bernama Tn. Petra berusia 23 tahun, anak keempat bernama An. Diah berusia 15
tahun, kemudian An. Alam yang meninggal diusia 12 tahun karena sedari kecil
diakui Ny.Ati memiliki badan yang kurus dan mudah sakit walaupun sudah diberi
makan. Anak terakhir bernama An. Indriani, yang berusia 2 tahun, dengan tubuh
kecil dan kurus, berat badan 7kg, rambut merah, perut buncit, dan mudah
terserang penyakit. Anak lelaki yang ke tiga yang bernama Tn. Petra yang
sekarang berusia 23 tahun, yang sekarang sudah bekeluarga dan baru saja 6 bulan
di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) karena pengurangan karyawan. Proses
kelahiran ditolong oleh dukun bayi. Sejak lahir Tn. Anak-anak dari mereka tidak
dibawa ke posyandu dan tidak mendapatkan imunisasi yang lengkap, karena Ny.
Ati mengkhawatirkan jika anak-anaknya diimunisasi akan demam. Semua anak-
anaknya diberikan ASI eksklusif sampai dengan usia 6 bulan. Saat ini Ny. Ati
tidak menjalani program KB.

f. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya tidak
berobat ke puskesma hanya berobat ke dukun atau membeli obat warung. Tetapi
ketika sakitnya sudah dalam kondisi buruk keluarga ini baru membawanya ke
Puskesmas.
g. Riwayat Penyakit
Keluarga Tn. Yanto jarang berobat ke Puskesmas karena menurutnya
Puskesmas jauh dan tidak memiliki biaya. Keluarganya memilih membeli obat
warung jika ada salah satu anggota keluarganya sakit. Penyakit yang sering
diderita anggota keluarga Tn. Yanto adalah sakit panas badan, batuk, dan pilek.
An.Indriyani dikatakan mengalami gizi buruk yang diketahui saat timbang di
posyandu. Selain itu, An.Indriyani juga mudah terserang penyakit seperti batuk,
demam, dan diare.

h. Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari


Di keluarga ini, yang merokok adalah Tn. Yanto dan Tn. Petra. Disamping
itu, keluarga Tn. Yanto mengaku mencuci tangan sebelum makan dan jika tangan
tampak kotor tetapi tidak menggunakan sabun dan ir mengalir melainkan

32
menggunakan air yang telah diisi di baskom yang diletakkan di belakang rumah.
Kebiasaan berolahraga tidak ada.
Tabel 1.27 Faktor Internal Keluarga Tn. Yanto

No Faktor Internal Permasalahan

1 Kebiasaan Merokok Tn. Yanto dan Tn. Petra semasa muda sampai sekarang
memiliki kebiasaan merokok. Tn. Yanto dalam sehari
dapat merokok kurang lebih 1 bungkus rokok/hari

2 Olah raga Semua anggota keluarga tidak memiliki kebiasaan


berolahraga.

3 Pola Makan Ny. Ati memasak sendiri dengan mengkonsumsi nasi,


tahu, tempe, dan terkadang ikan dan jarang konsumsi
sayursayuran, buah-buahan, dan daging.

Tabel 1.27 Faktor Internal Keluarga Tn. Yanto

No Faktor Internal Permasalahan

4 Pola Pencarian Apabila sakit, mereka membeli obat warung


Pengobatan

5 Menabung Mereka tidak pernah menabung


a. Bapak bekerja sebagai buruh konveksi, bekerja setiap
6 Aktivitas sehari-hari
hari dari jam 7 pagi sampai jam 5 pagi.
b. Ibu sebagai ibu rumah tangga.
c. Anak ketigatidak bekerja karena sudah 6 bulan ini di
PHK.

d. Anak keempat bersekolah di kelas VI dan hanya di


rumah membantu ibu.
e. Anak keenam masih balita
Di keluarga Tn. Yanto, tidak ada yang menggunakan alat
7 Alat kontrasepsi Kontrasepsi

33
Tabel 1.28 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Yanto

No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 8 x 4 m2

2. Ruangan dalam rumah Didalam Rumah terdapat Ruang Tamu yang berukuran
6x5 m2. Satu kamar tidur didalam kamarnya terdapat
kasur dan lemari pakaian. Dapur Tn. Yanto berukuran 3
x 2m2 dan tidak disertai dengan ventilasi udara. Tidak
memiliki Kamar mandi dan tidak memiliki jamban.
3. Jamban Keluarga Tn. Yanto tidak memiliki jamban di rumahnya

4. Ventilasi Terdapat ventilasi udara hanya pada ruang tamu dan


ruang dapur.

Tabel 1.28 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Yanto

No Kriteria Permasalahan
5. Pencahayaan a. Terdapat 1 lampu pencahayaan yang baik di kamar
tidur.
b. Terdapat 1 lampu pada ruang tamu
5. MCK Tidak Memiliki kamar mandi, Tidak memiliki jamban
di kamar mandi
6. Sumber Air Dalam kesehariannya Tn. Yanto menggunakan air
sanyo dari rumah kakaknya karena keluarga ini tidak
memiliki kamar mandi yang digunakan untuk mandi
dan mencuci piring. Serta membeli air galon isi ulang
untuk kebutuhan air minum sehari-hari.
7. Saluran pembuangan Tidak terdapat saluran pembuangan limbah, air limbah
limbah dialirkan ke jalan.
8. Tempat pembuangan Sampah rumah tangga dibuang di belakang rumah,
sampah bila sampah telah banyak, lalu dibakar dan lebih
sering di buang ke kali.
9. Lingkungan sekitar Di samping kanan dan kiri rumah terdapat rumah
rumah tetangga yang berdempetan.3 meter dari tempat
tersebut banyak tumpukan sampah serta kandang

34
ayam yang tampak tidak bersih. Sedangkan disamping
kiri berjarak 10 meter dari banyak rumah tetangga
yang padat, Di Samping rumah terdapat rumah
tetangga, masih merupakan kakak dari Ny. Ati

1.3. Penentuan Area Masalah


1.3.1 Rumusan Area Masalah
Berdasarkan wawancara dan pengumpulan data dari kunjungan ke
keluarga binaan yang bertempat tinggal di RT 02/RW 04, Kampung
Sukasari, Desa Pangkalan, maka dilakukanlah diskusi kelompok dan
merumuskan serta menetapkan area masalah yaitu Pengetahuan Tentang
Pola Makan Sehat Pada Keluarga Binaan Di RT 02 RW 04 Kampung
Sukasari Desa Pangkalan Kecamatan Teluk Naga Kabupaten
Tangerang Provinsi Banten Periode 3 Juni 2015- 13 Juni 2015. Dalam
pengambilan sebuah masalah, peneliti menggunakan Metode Delphi.
Metode Delphi merupakan suatu teknik membuat keputusan yang dibuat
oleh suatu kelompok dengan keahlian yang sama. Proses penetapan
Metode Delphi dimulai dengan identifikasi masalah yang akan dicari
penyelesaiannya.

35
Gambar 1.6 Proses Metode Delphi

Setelah mendapatkan data sekunder dari puskesmas, selanjutnya


diidentifikasi langsung pada keempat keluarga binaan. Kemudian, setelah
melakukan identifikasi pada empat rumah keluarga binaan di Kampung Sukasari,
DesaPangkalan, Tanjung Pasir, peneliti memutuskan mengangkat masalah ini
dengan berbagai pertimbangan dan alasan :

1. Berdasarkan data sekunder dari data puskesmas tahun 2015 yang


menyatakan bahwa persentase gizi kurang 12,1% yaitu 395 balita dari
3271 balita yang di timbang, sedangkan persentase gizi buruk 2,4% yaitu
77 balita dari 3271 balita yang ditimbang. Dari keenam desa tersebut,
Desa Pangkalan, yang merupakan desa tempat keluarga binaan peneliti,
memiliki angka kejadian gizi buruk dan gizi kurang tertinggi. Tingginya
angka kejadian gizi kurang dan gizi buruk tersebut dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya pengetahuan, ketersediaan sarana dan
prasarana, serta gaya hidup yang tidak sehat.

36
2. Berdasarkan hasil pre survey yang dilakukan dengan wawancara langsung
didapatkan bahwa pengetahuan keempat keluarga binaan tentang pola
makan sehat termasuk dalam kategori kurang.
3. Berdasarkan hasil pre survey didapatkan bahwa pengetahuan serta
kesadaran tentang pentingnya menerapkan pola makan sehat di keluarga
binaan masih kurang.
4. Adanya pengakuan dari keluarga binaan akan ketiadaan sosialisasi
mengenai pola makan sehat di daerah tempat tinggalnya, sehingga
keluarga binaan tersebut tidak mengetahui tentang pola makan sehat.

1.3.2. Area Masalah Diagnosis Komunitas


Dari sekian masalah yang ada pada keluarga binaan, peneliti memutuskan
untuk mengangkat permasalahanPengetahuan Tentang Pola Makan Sehat
Pada Keluarga Binaan Di RT 02 RW 04 Kampung Sukasari Desa Pangkalan
Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 3
Juni 2015- 13 Juni 2015.

37

Anda mungkin juga menyukai