Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL

4.1 Kareakteristik Keluarga Binaan

Hasil analisis ini disajikan melalui bentuk diagram yang diambil dari data
karakteristik responden yang terdiri dari empat keluarga binaan di Kampung
Sukasari RT 02/ RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten yakni : keluarga Ny. Yanah, Tn. Yasin, Tn. Irwan, Tn.
Yanto.

Diagram 4.1.Distribusi Frekuensi Usia Pada Keluarga Binaan di Kampung


Sukasari RT 02/ RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten Juni 2015

Berdasarkan dari diagram 4.1 tentang frekuensi berdasarkan usia pada


keluarga binaan didapatkan jumlah anggota keluarga terbanyak adalah yang
berusia < 20 tahun yaitu sebanyak 59%.

66
Diagram 4.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Pada Keluarga Binaan di
Kampung Sukasari RT 02/ RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten Juni 2015

Berdasarkan dari diagram 4.2 terlihat tingkat pendidikan terbanyak dari


keluarga binaan adalah Sekolah Dasar , yaitu sebanyak 76%.

67
Diagram 4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Keluarga Binaan, Kampung Sukasari
RT 02/ RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten Juni 2015

Berdasarkan dari diagram 4.3 terlihat jenis pekerjaan terbanyak dari


keluarga binaan adalah Ibu Rumah Tangga sebanyak 23% dan Pelajar sebanyak
29%.

68
4.2 Analisa Univariat

Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan variabelvariabel


dalam kuesioner yang dijawab 10 responden pada bulan Juni 2015.

Tabel 4.1 Distribusi Responden mengenai pengetahuan keluarga binaan tentang


pola makan sehat dikeluarga binaan Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juni2015.
Pengetahuan Jumlah Responden Persentase (%)

Baik 2 20%
Cukup 3 30%
Buruk 5 50%
Total 10 100%

Berdasarkan tabel 4.1, didapatkan jumlah terbanyak adalah responden


yang memiliki pengetahuan yang buruk mengenai pola makan sehat di keluarga
binaan yaitu sebanyak 5 responden (50%).

Tabel 4.2 Distribusi Responden terhadap hubungan social tentang pola makan
sehat di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten, Juni 2015.
Hubungan Sosial Jumlah Responden Persentase (%)

Baik 0 0%
Buruk 10 100%
Total 10 100%

Berdasarkan tabel 4.2 Didapatkan seluruh responden memiliki hubungan


social yang sangat buruk tentang pola makan sehat , yaitu sebanyak 100%.
Tabel 4.3 Distribusi responden terhadap paparan media massa dan informasi di
Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten ,
Juni 2015.
Paparan Media Massa Jumlah Responden %
dan Informasi

69
Baik 2 20%
Cukup 6 60%
Buruk 2 20%
Total 10 100 %

Berdasarkan tabel 4.3 Didapatkan bahwa distribusi responden terhadap


paparan media massa dan informasi cukup, yaitu sebanyak 60%.

Tabel 4.4 Distribusi responden terhadap pengalaman tentang pola makan sehat di
Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juni
2015
Pengalaman Jumlah Responden Persentase (%)

Baik 0 0%

Tidak baik 10 100%

Total 10 100%

Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan seluruh responden memiliki pengalaman


tentang pola makan sehat tidak baik, yaitu sebanyak100%.

Tabel 4.5 Hasil Analisis Univaria tempat variable tentang Pengetahuan Tentang
Pola Makan Sehat Di Keluarga Binaan Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten Periode 25 Mei 26 Juni 2015
No. Variabel HasilUkur Jumlah Persentase
(orang)

1 Pengetahuan tentang Baik 2 20%


Cukup 3 30%
PolaMakanSehat
Buruk 5 50%

70
2 HubunganSosial Baik 0 0%
Buruk 10 100%

3 Paparan Media Massa Baik 2 20%


Cukup 6 60%
danInformasi
Buruk 2 20%

4 Pengalaman Baik 0 0%
Tidak baik 100 100%

4.3 Rencana Intervensi Pemecahan Masalah


Setelah dilakukan analisis data hasil penelitian, untuk menentukan rencana
intervensi pemecahan masalah digunakan diagram fishbone. Tujuan pembuatan
diagram fishbone yaitu untuk mengetahui penyebab masalah sampai dengan akar-
akar penyebab masalah sehingga dapat ditentukan rencana intervensi pemecahan
masalah dari setiap akar penyebab masalah tersebut. Adapun diagram fishbone
dapat dilihat sebagai berikut:

FISHBONE

71
Sesuai dengan diagram fishbone tersebut, akar-akar penyebab masalah
yang ditemukan adalah sebagai berikut :

1. Masyarakat lebih mendahulukan kebutuhan pokok dibandingkan dengan


pendidikan
2. Masih ada masyarakat tidak dapat membaca dan kurangnya media yang
memaparkan tentang pola makan sehat
3. Kurangnya kepedulian dari lingkungan masyarakat tentang kesehatan
terutama pola makan sehat
4. Kurangnya skill untuk mencari lapangan pekerjaan yang lain
5. Kurang aktifnya Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam
memperhatikan pola makan masyarakat

Tabel 4.8. Pemecahan Masalah dan Rencana Intervensi Pada Keluarga Binaan
Kampung Sukasari RT 02/ RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten Juni 2015

72
No Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Rencana Intervensi
Masalah
1 Masyarakat lebih Meningkatkan pemahaman Memberikan penyuluhan
mendahulukan kebutuhan masyarakat terutama orang tentang pentingnya
pokok dibandingkan tua tentang manfaat dan pendidikan wajib 12 tahun
dengan pendidikan pentingnya pendidikan kepada masyarakat
melaluli penyuluhan terutama para orangtua.
2 Masih ada masyarakat Memberikan pengajaran Memberikan saran kepada
tidak dapat membaca dan kepada manyarakat cara perangkat desa atau Kader
kurangnya media yang membaca dan setempat untuk
memaparkan tentang pola memngenalkan masyarakat memberikan pelatihan
makan sehat tentang media-media yang mengenal huruf dan
memnyajikan materi tentang membaca kepada
pola makan sehat masyarakat yang masih
tidak dapat membaca.

Tabel 4.8. Pemecahan Masalah dan Rencana Intervensi Pada Keluarga Binaan
Kampung Sukasari RT 02/ RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten Juni 2015

No Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Rencana Intervensi


Masalah
Serta mengaajarkan
masyarakat cara mudah
mengakses media cetak
atau elektronik yang
menyajikan materi pola
makan sehat
3 Kurangnya kepedulian Meningkatkan kesadaran Memberikan informasi
masyarakat tentang masyarakat tentang memalui penyuluhan
kesehatan terutama pola pentingnya pola makan sehat tentang pola makan sehat
makan sehat dan manfaat dari pola makan dengan menggunakan
sehat poster dan leaflet yang
menarik agar lebih mudah

73
dipahami oleh masyarakat.
4 Kurangnya skill untuk Memberikan sarana untuk Memberikan saran kepada
mencari lapangan pekerjaan mempelajari skill yang dapat pemerintah dan kader
yang lain berguna bagi masyarakat setempat untuk
dalam membuka lapangan mengadakan kursus gratis,
pekerjaan atau bekerja di berupa kursus yang
lapangan pekerjaan lain yang mengajarkan beberapa skill
lebih baik dengan sederhana kepada IRT atau
menggunakan skill yang masyarakat dengan usia
diajarkan produktif.
5 Kurang aktifnya Kader Meningkatkan pemahaman Memberikan saran kepada
Pemberdayaan Masyarakat kepada Kader tentang petugas kesehatan untuk
Desa dalam memperhatikan keadaan pola makan mengadakan diskusi
pola makan masyarakat masyarakat yang kurang interaktif dengan Kader
Tabel 4.8. Pemecahan Masalah dan Rencana Intervensi Pada Keluarga Binaan
Kampung Sukasari RT 02/ RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten Juni 2015

No Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Rencana Intervensi


Masalah
sehat dan keadaan status tentang pola makan sehat
gizi balita disekitar daerah
binaanya.

4.4. Intervensi Pemecahan Masalah yang Terpilih


Intervensi yang terpilih yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi memalui penyuluhan tentang pola makan sehat
dengan menggunakan poster dan leaflet yang menarik agar lebih mudah
dipahami oleh masyarakat
2. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya pendidikan wajib 12 tahun
kepada masyarakat terutama para orangtua.
Terpilihnya intervensi diatas dikarenakan penyuluhan dan sosialisasi tidak
memakan waktu atau tempat yang banyak, selain itu diharapkan dengan adanya

74
leaflet, lebih dapat menarik minat para responden menyimak penyuluhan dan
mudah untuk dimengerti. Intervensi yang tidak dapat dilakukan disertakan di
saran.

75

Anda mungkin juga menyukai