Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

DERMATITIS NUMULARIS

Pembimbing:
dr. Mahdar Johan, Sp. KK

Disusun oleh:
Jonathan 2015 061 168

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA JAKARTA
RSUD SYAMSUDIN, SH SUKABUMI
PERIODE 24 OKTOBER 2016 -26 NOVEMBER 2016
BAB I
LAPORAN KASUS

Identifikasi Pasien
- Nama : Tn. CS
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Umur : 73 tahun
- Suku : Sunda
- Agama : Islam
- Pekerjaan : Tidak Bekerja (pensiunan)
- Alamat : Kampung Cipicung
- Tanggal Pemeriksaan : 27 Oktober 2016

Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis.
- Keluhan Utama
Terdapat bercak kehitaman menimbul yang gatal pada kedua pergelangan dan
punggung kaki kanan dan kiri, kedua lengan bawah kanan dan kiri serta pada
tengkuk

Keluhan Tambahan
Pada daerah yang gatal terasa kasar, bersisik dan menebal serta dirasa kambuh
setiap tahun.

- Riwayat Perjalanan Penyakit


Sejak 1 minggu SMRS, pasien merasakan gatal yang memberat pada
pergelangan kaki dan punggung kaki kanan dan kiri, lengan atas dekat siku dan di
belakang kepala. Gatal dirasa pasien saat sedang bersantai atau tidak melakukan
aktivitas apapun dan dirasa memberat ketika berkeringat. Selama 1 minggu ini
pasien belum memberikan pengobatan apapun pada daerah yang gatal.
Gatal pada daerah yang sama sudah kerap kali dirasakan pasien sejak 30 tahun
SMRS dan sudah sejak tahun 2012 melakukan pengobatan ke spesialis kulit dan
kelamin. Daerah yang gatal dulu sudah pernah diobati dengan salep dari dokter
dan obat minum. Setelah penggunaan obat salep dan obat minum dari dokter,
gatal membaik, namun akan kambuh ketika pasien merasa stress dan banyak
pikiran dengan.
Awalnya muncul bintil-bintil pada kulit, pertama kali muncul pada punggung
kaki kanan diikuti pada kaki kiri kemudian baru pada bagian lainnya, namun
karena sering digaruk pasien merasa kulitnya menjadi kasar, menebal dan
bersisik serta warna kulit menjadi gelap. Kulit yang bersisik tidak berlapis lapis
dan tidak dikelupas oleh pasien. Gatal dengan karakteristik yang sama dirasakan
pasien sering kambuh setiap tahunnya.
Gatal dirasakan pasien kambuh ketika dalam keadaan stress, banyak pikiran
dan semakin gatal ketika pasien berkeringat dan ketika pasien makan ikan cuwe,
ayam dan ikan asin. Gatal membaik setelah pasien menggaruk daerah yang gatal
dan setelah mandi air hangat. Setiap hari, pasien mandi dua kali sehari, dengan
sabun lif*boy.
Pasien mengakui memiliki kebiasaan bersin-bersin dan hidung berair ketika
pagi hari sejak kecil. Terdapat anggota keluarga dengan keluhan yang diakui
serupa pada ibu dan kakak perempuan pasien yang sudah ada sejak lama.

Pemeriksaan
- Pemeriksaan Generalis
o Keadaan umum : Tampak sakit ringan
o Kesadaran : Compos mentis
o Laju nadi : 80 x/menit
o Laju napas : 18 x/menit
o Suhu : Afebris
o Tinggi badan : 168 cm
o Berat badan : 70 kg
o Indeks Massa Tubuh : 24,8 kg/m2
o Status gizi : overweight
o Status internus : Dalam batas normal
- Pemeriksaan Dermatologik
o Regio/Letak Lesi:
Tungkai dan punggung kaki
kanan
o Efloresensi:
Primer: Plak hiperpigementasi
Sekunder: skuama, likenifikasi
o Sifat UKK:
Ukuran: Plakat
Susunan: Polisiklik
Penyebaran dan lokalisasi:
Sirkumskrip, regional

o Regio/Letak Lesi:
Tungkai kiri
o Efloresensi:
Primer: Plak, Papul
Sekunder: Skuama, Likenifikasi
o Sifat UKK:
Ukuran: Plakat
Susunan: Polisiklik
Penyebaran dan lokalisasi: batas
tidak jelas, regional
o Regio/Letak Lesi:
Tengkuk
o Efloresensi:
Primer: Plak, papul
Sekunder: Likenifikasi
o Sifat UKK:
Ukuran: Plakat
Susunan: Polisiklik
Penyebaran dan lokalisasi:
Sirkumskrip, regional

o Regio/Letak Lesi:
Lengan kiri bawah
o Efloresensi:
Primer: Papul, plak
Sekunder: likenifikasi, skuama
o Sifat UKK:
Ukuran: Lentikular
Susunan: Polisiklik
Penyebaran dan lokalisasi: batas
tidak jelas, regional
o Regio/Letak Lesi:
Lengan kanan bawah
o Efloresensi:
Primer: Papul
Sekunder: Skuama, likenifikasi
o Sifat UKK:
Ukuran: lentikular
Susunan: Polisiklik
Penyebaran dan lokalisasi: batas
tidak tegas, regional

- Pemeriksaan penunjang
o Tes : tes auspitz (-)
o Pemeriksaan anjuran : uji histopatologi

Resume
Laki laki, usia 73 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD
Syamsudin S.H., dengan keluhan pruritus yang memberat 7 hari SMRS dengan
efloresensi primer plak hiperpigmentasi dan papul, efloresensi sekunder likenifikasi
dan skuama pada tungkai bawah dextra dan sinistra, lengan bawah bagian ekstensor
dextra dan sinistra serta pada regio coli posterior . Keluhan ini sudah terjadi kronis dan
sering eksaserbasi sejak 30 tahun SMRS. Keluhan memburuk saat stress dan
berkeringat, membaik bila digaruk dan mandi air hangat. Riwayat atopi (+), riwayat
keluhan serupa dalam keluarga (+)
Diagnosis
- Diagnosis Banding
o Neurodermatitis
o Dermatitis atopik
o Psoriasis vulgaris

Analisis Diagnosis Banding


- Dermatitis atopi (DA)
Merupakan dermatitis krinik residif disertai rasa gatal yang sering terjadi pada
bayi dan anak 50% menghilang pada saat remaja, kadang dapat menetap atau
dapat kembali muncul pada saat dewasa. Etiologi dari DA adalah multifaktorial
terdiri dari factor internal dan eksternal. Faktor internal berupa faktor genetic,
imun, psikologis. Faktor ekstenal berupa faktorlingkunagn atau allergen, trauma
dan iritan lainnya.
Klasifikasi DA menurut usia dibagi menjadi 3, Fase infantil pada bayi berusia
2 bulan-2 tahun dengan tempat predileksi di wajah, kedua pipi dan tersebar
simetrislesi dapat meluas ke dahi, pergelangan tangan, dan tungkai bagian fleksor.
Fase anak usia 2-10 tahun dapat muncul setelah fase infantile maupun baru
dengan tempat predileksi tersering pada fosa kubiti dan popliteal serta ekstrimitas
bagian fleksor dan tersebar simetris. Fase remaja dan dewasa usia >13 tahun
dengan tempat predileksi sama dengan pada fase anak dapat meluas pada telapak
tangan, pergelangan tangan, leher anterior, scalp dan areola mammae. Manifestasi
kulit berupa plak hiperpigmentasi, hyperkeratosis, likenifikasi, eksoriasi, dan
skuamasi dan rasa gatal yang lebih hebat saat istirahat dan berkeringat. Fase
remaja dewasa dapat berlangsung hingga usia 30 tahun bahkan lebih.
Diagnosis DA dapat ditegakan secara klinis dengan kriteria Hanifin Rajka dan
criteria William
- Psoriasis vulgaris
Psoriasis adalah penyakit peradangan kulit kronik dengan dasar genetik yang
kuat. Diinduksi berbagai faktor pencetus, misalnya trauma, infeksi, obat-obatan
maupun factor psikologik, dapat timbul fenotip psoriasis pada individu dengan
faktor predisposisi. Penyebab dari penyakit ini masih tidak diketahui dengan pasti
namun berkaitan dengan stimulasi keratinosit oleh sistem imun
Gambaran klasik psoriasis adalah plak eritem berbatas tegas yang ditutupi oleh
skuama kasar berlapis berwarna keperakan yang bila dilepaskan didapatkan
bintik-bintik perdarahan. Ukuran lesi bervariasi dari seujung jarum hingga plakat,
umumnya bilateral simetris. Diagnosis umumnya ditegakkan dari evaluasi klinis
dimana keluhan utama pasien 70% berupa gatal disertai rasa terbakar dan nyeri.
Umumnya didapatkan distribusi lesi pada kulit kepala, sisi ekstensor dari siku dan
lutut, sacrum, bokong, dan genital.

- Diagnosis Kerja
o Neurodermatitis sirkumskripta

Tatalaksana
- Tatalaksana umum
o Menjelaskan pada pasien untuk tidak menggaruk area yang gatal.
o Menganjurkan pasien untuk selalu menjaga kuku tetap pendek untuk
menghindari komplikasi kulit saat menggaruk
o Mengedukasi pasien untuk menjaga kelembaban kulit dengan menggunakan
sabun yang mengandung pelembab dan secara berkala menggunakan
pelembab
o Memberi edukasi pasien untuk menghindari stress
- Tatalaksana khusus
o Topikal:
Ointment Desoximethasone 0.25%
Preparat menthol (comphora 1-2%)
o Sistemik:
Chlorfeniramin Maleat 4 mg Tab 2x1

Prognosis
- Quo ad vitam : ad bonam
- Quo ad functionam : ad bonam
- Quo ad sanationam : ad malam
BAB II
ANALISIS KASUS

Analisis Diagnosis Kerja


KASUS TEORI: NEURODERMATITIS
Epidemiologi Pria, 73 tahun, namun keluhan Banyak terjadi pada dewasa usia
sudah dirasa pasien sejak usia 40 30-50 tahun, wanita lebih banyak
tahun dibanding pria
Etiologi Pasien memiliki rhinitis alergi,dan o Hingga saat ini etiologi yang
miliki kebiasaan menggaruk bagian menyebabkan neurodermatitis
kulit yang gatal tidak diketahui, diduga
berhubungan dengan riwayat
atopi.
o Likenifikasi disebabkan oleh
manipulasi garukan dari
pasien
Faktor Risiko o Memiliki riwayat atopi, Rhinitis o Memiliki riwayat atopi
Alergi o Dipicu keadaan psikologi
o Gatal mulai terjadi ketika seperti stress, depresi,
pasien terasa stress dan banyak gangguan panik.
pikiran o Faktor lingkungan yang
o Gatal memburuk ketika pasien menginduksi gatal: cuaca
berkeringat panas,keringat
Manifestasi Pasien mengeluhkan gatal Pruritus kebanyakan terjadi
Klinis terutama saat santai namun disaat tidak beraktivitas
terkadang terjadi tiba tiba dan namun bisa juga terjadi secara
membaik ketika digaruk. terus menerus, dirasa
Gatal dirasa memburuk saat membaik bila digaruk. Pasien
berkeringat dapat menggaruk baik dalam
Gatal diinduksi oleh stress dan keadaan sadar maupun dalam
ketika sedang banyak pikiran keadaan tidak sadar yaitu saat
tidur.
Gatal memburuk pada cuaca
panas, berkeringat dan dapat
disebabkan oleh iritasi
terhadap bahan pakaian
Gatal memburuk saat sedang
stress

Karakteristik o Regio/Letak Lesi: pergelangan o Regio/Letak Lesi: kulit


Lesi kaki dan tungkai bawah kanan kepala, tengkuk, pergelangan
dan kiri, tengkuk, lengan bawah kaki, ekstrimitas bagian
kanan dan kiripada bagian ekstensor, dan regio
ekstensor. anogenital,labia mayora pada
o Efloresensi: perempuan dan skrotum pada
Primer: Plak laki-laki
hiperpigmentasi , papul o Efloresensi:
Sekunder: Primer: Plak eritem
skuama,likenifikasi hingga hiperpigemnetasi
o Sifat UKK: dengan atau tanpa papul
Ukuran: Lentikular, Plakat Sekunder: Skuama,
Susunan: Polisiklik likenifikasi, erosi,
o Penyebaran dan lokalisasi: ekskoriasi.
Sirkumskrip, Batas tidak jelas, o Sifat UKK:
regional Ukuran: Plakat
Susunan: Polisiklik
o Penyebaran dan lokalisasi:
Sirkumskrip, regional
Pemeriksaan Fenomena auspitz (-) Penegakan diagnosis
Penunjang neurodermatitis didasarkan
pada gambaran klinis
Pemeriksaan histopatologi
berupa gambaran
hyperkeratosis, ortokeratosis,
hipergranulosis, dan
hyperplasia epidermal
psoriasiform, papilla dermis
menebal.
Tata Laksana Topikal: Kortikosteroid topikal poten
- Ointment desoximethasone
khusus Preparat antipruritus
0.25%
- Pereparat menthol nonsteroidal : menthol,phenol,
( comphora 1-2%) pramoxine
Sistemik:
- Clorpheniramine Maleate 4 Steroid intralesional bila tidak
mg 2 x 1 membaik dengan
kortikosteroid topikal : injeksi
intralesi dengan triamcinolone
acetonide
Antihistamine sedative
DAFTAR PUSTAKA

1. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, Wolff K. Fitzpatricks
dermatology in general medicine. New York: McGraw-Hill medical; 2012.

2. James WD, Berger T, Elston D. Andrews Diseases of the Skin: Clinical Dermatology.
Elsevier Health Sciences; 2015.

3. Kartowigno HS. Sepuluh Besar Kelompok Penyakit Kulit. 2nd ed. Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya; 2012.

4. Menaldi SLS. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2015.

5. Lichen Simplex Chronicus: Background, Pathophysiology, Epidemiology. 2016 Oct 28 [cited


2016 Oct 31]; Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1123423-overview

6. Psoriasis: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. 2016 Oct 28 [cited 2016 Oct 31];
Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1943419-overview

7. Atopic Dermatitis: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. 2016 Oct 28 [cited 2016
Oct 31]; Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1049085-overview

Anda mungkin juga menyukai