Anda di halaman 1dari 7

Trigger 2 : Secangkir teh mirna

Ibu Mirna, 62 tahun , datang ke dokter dengan keluhan buang air kecil seperti teh pekat sejak
1 minggu yang lalu. Dari anamnesis didapatkan riwayat badan yang mudah letih sejak 1
bulan yang lalu, kadang nyeri daerah ulu hati, dan warna tinja seperti dempul sejak 1 minggu
ini, tidak ada demam. Mata tampak kuning tidak disadari pasien. Pemeriksaan fisik : pada
palpasi teraba massa di regio epigastrium, teraba kandung empedu, sementara hepar teraba 2
jari bawah arcus costarum dextra. Kaki tidak pernah sembab. Laboratorium darah : SGOT
(AST) 36U/L. SGPT (ASL) 42 U/L, bilirubin direk 4,5 g/dl, bilirubin indirek 1,0 g/dl,
albumin 3,6 g/dl dan anti HBs (+). Hasil urinalisis : bilirubin (++) , urobilin (+). Ibu MIrna
minta penjelasan, apakah dia menderita penyakit hepatitis ? Apa rencana dokter selanjutnya ?

STEP 1

1. SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic )


2. SGPT : Serum Glutamic Pyruvic Transaminase
3. Bilirubin direk : bilirubin yang telah diambil oleh sel- sel hati dan dikonjugasi
membentuk bilirubin di glukuronid yang larut dalam air
4. Bilirubin indirek : bentuk bilirubin larut dalam lemak yang bersikulasi dengan
asosiasi longgar terhadap protein
5. Albumin : protein plasma utama berlaku sebagai protein pengangkut asam
lemak, bilirubin, dan banyak obat yang dibentuk di hepar.
6. Hepatitis : peradangan hati
7. Anti Hbs : untuk menetralisir partikel VHB bebas dan mencegah masuknya
virus kedalam sel
8. Urobilin : pigmen kecoklatan yang dibentuk melalui oksidasi urobilinogen,
yang ditemukan dalam feses

STEP 2

1. Apa yang menyebabkan urin bu mirna seperti the pekat ?


2. Kenapa bu mirna mudah letih kadang nyeri ulu hati, dan warna tinja seperti dempul ?
3. Apa yang menyebabkan warna kuning pada mata mirna ?
4. Mengapa hepat dapat diraba di bawah arcus costarum dextra dan pada palpasi region
epigastrium teraba kanadung empedu ?
5. Makna klinis dari pemeriksaan laboratorium darah ?
6. Apa dx sementara pada buk Mirna ?
7. Apa diagnose banding ?
8. Penatalaksanaan ?

STEP 3

1. Pemecahan bilirubin tidak sempurna sehingga meningkat didalam serum karena


adanya pembesaran kantung empedu yg merupakan tempat ekskresi bilirubin
2. Apabila terjadi destruksi komponen darah maka produksi bilirubin meningkat asupan
_dan nutrisi berkurang sehingga ibu Mirna mudah letih.
Nyeri ulu hati disebabkan karena terjadi peradangan pada hati.
Karena terjadi penumpukan urobilin pada feses.
3. Bilirubin meningkat
4. Karena terjadi hepatomegali dan spenomegali. Karena pada hepar terjadi inflamasi
karena adanya virus , sedangkan pada splenpmegali terjadi penyumbatan batu
empedu. Pada ductus biliaris sehingga bilirubin yang harus di ekskresikan dari darah
ke empedu terhambat dan bilirubin meningkat dalam darah
5. Laboratorium darah :
SGOT (AST) 36 U/L NORMAL (5-40U/L)
SGPT (ALT) 42 U/L MENINGKAT (5-35U/L)
BILIRUBIN DIREK 4,5 g/dl MENINGKAT (0,1-0,4 G/DL)
BILIRUBIN INDIREK 1,0 G/DL NORMAL (3,5-5,5 G/DL)
ALBUMIN 3,6 G/DL NORMAL (3,5-5,5 G/DL)
ANTI Hbs (+)
6. Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik bu mirna didiagnosa Hepatitis B akut
karena pada hasil pemeriksaan lab didapat anti Hbs + dan kadar albumin masih
normal , karena pasien merasakan gejala sejak 1 bulan.
7. Dd : colestatic
Karena terjadi penyumbatan pada ductus biliaris sehingga menimbulkan gejala yang
sama dengan Hepatitis B
8. Pencegahan : makanan sehat dan bersih , cuci tangan sebelum makan , hindari
transplantasi darah apabila memang tidak terlalu emergency
Pemeriksaan : urin dan feses
Pengobatan : -

STEP 4

MIRNA 62 TAHUN

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG

DX : HEPATITIS B AKUT

PENEGAKAN ETIOLOGI PATOFISIOLOGI DIAGNOSA PENATALAKSAN


DX IKTERIK BANDING AAN
STEP 5

MAHASISWA MAMPU MENGERTI MEMAHAMI DAN MENJELASKAN TENTANG

1. ANAMNESIS , PEMERIKSAAN FISIK, DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG


PADA KASUS DI TRIGGER
2. TUMOR CAPUT PANKREAS ( ETIOLOGI, PATOFISIOLOGI DAN
PENATALAKSANAAN)
3. DIAGNOSA BANDING = BATU EMPEDU

STEP 6

BELAJAR MANDIRI !

STEP 7

1. Anamnesa

Nama : Mirna

Umur : 62 tahun

Keluhan utama : BAB seperti dempul, BAK seperti the pekat

RPS : badan mudah letih sejak 1 bulan yang lalu, kadang nyeri daerah ulu hati tidak
ada demam , kaki tidak sembab

RPD : -

RPK -

Pemeriksaan fisik

Inspeksi : pasien sadar

Palpasi : Teraba masa di regio epigastrium, teraba kandung empedu, hepar teraba 2
jari dibawah arcus costarum

Perkusi :-
Auskultasi :-

Pemeriksaan penunjang

Laboratorium

SGOT (AST) 36 U/L NORMAL (5-40U/L)


SGPT (ALT) 42 U/L MENINGKAT (5-35U/L)
BILIRUBIN DIREK 4,5 g/dl MENINGKAT (0,1-0,4 G/DL)
BILIRUBIN INDIREK 1,0 G/DL NORMAL (3,5-5,5 G/DL)
ALBUMIN 3,6 G/DL NORMAL (3,5-5,5 G/DL)
ANTI Hbs (+)

Urinalisis
Bilirubin (++)
Urobilin (+)

Diagnosa kerja : Tumor Caput Pankreas


Diagnosa banding : Batu empedu

Penatalaksanaan

Edukasi :
Hindari merokok, zat pengawaet makanan dan nitrat dan penyalagunaan alcohol, Supportif
keluarga atau orang lain.

Terapi simtomatik :
Pengelolaan control rasa sakit pada pasien di berikan secara bertahap tergantung berat ringan
dan respon pasien. Pemberian analgesik seperti aspirin OAINS, bila gagal atau sakitnya berat
diberikan obat analgesic narkotika seperti morfin.

Terapi Kausatif :
Bedah reseksi kuratif, bedah paliatif
KESIMPULAN

Berdasarkan kasus pada trigger diatas. Menurut Anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang Ibu Mirna 62 tahun menderita Tumor caput pankreas, dengan keluhan kencing
seperti teh pekat, BAB seperti dempul, ditemukannya splenomegali, hepatomegali, pasien
tidak mengalami demam, dan bilirubin direk meningkat pada plasma. Diagnosa banding
adalah batu empedu. Pasien dapat diberikan edukasi, dan terapi simtomatik seperti
memberikan OAINS, atau analgesic narkotika sesuai ringan beratnya nyeri. Menurut SKDI
kasus ini termasuk tingkat kemampuan 2.
DAFTAR PUSTAKA

Ilmu penyakit dalam jilid II edisi VI

Patofisiologi Penyakit

Anda mungkin juga menyukai