Anda di halaman 1dari 4

Bab I Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Intrusi air laut ke dalam akuifer-akuifer air tawar merupakan fenomena umum
yang terjadi pada daerah-daerah pesisir. Intrusi air laut dapat terjadi jika muka air
tanah pada akuifer air tawar lebih rendah daripada permukaan laut rata-rata, yang
diakibatkan oleh adanya musim kemarau yang panjang, curah hujan dan laju
infiltrasi yang rendah serta eksploitasi air tanah yang berlebihan.

Suatu fenomena yang menarik di Pulau Sapeken, yakni salah satu pulau kecil pada
gugusan Kepulauan Kangean bagian timur yang luasnya hanya sekitar 1 km2 dan
dikelilingi oleh batas-batas laut (Gambar I.1); dimana pada daerah ini ternyata
memiliki kandungan air tawar yang cukup berlimpah dibandingkan dengan pulau-
pulau sekitarnya seperti Pulau Paliat atau Pulau Kangean, padahal curah hujan di
daerah ini relatif rendah. Bahkan dari informasi penduduk, dahulunya Pulau
Sapeken memiliki kandungan air tanah yang sangat berlimpah. Namun seiring
dengan meningkatnya jumlah penduduk, mengakibatkan kandungan air tanah di
pulau ini sudah mulai berkurang akibat intensifnya pengambilan air tanah baik
untuk kebutuhan domestik maupun industri. Kebutuhan air ini utamanya berasal
dari kandungan air tanah yang dieksploitasi melalui sumur-sumur dangkal dan
mata air-mata air, akibat ketiadaan aliran-aliran sungai di Pulau Sapeken.

Bertitik tolak dari fenomena di atas, maka dalam penelitian ini perlu dilakukan
analisa tentang asal-usul air tanah, serta kemungkinan terjadinya intrusi air laut di
di Pulau Sapeken. Dalam kasus ini ditempuh dengan pengukuran geolistrik yang
didukung oleh analisa hidrokimia air tanah di Pulau Sapeken dan pulau-pulau
sekitarnya yang dianggap berhubungan. Berdasarkan analisa geolistrik dan
hidrokimia ini, kemudian dilakukan simulasi aliran fluida untuk menggambarkan
mekanisme umum dari hubungan air tawar dan air asin pada akuifer-akuifer di
daerah penelitian.

1
I.2 Lokassi Penelitiaan

Daerah peenelitian terlletak di baggian timur dari


d gugusann Kepulauann Kangean, yang
secara um
mum melipuuti lokasi-lokasi di Pulau Paliat daan Pulau Saapeken (Gaambar
I.1). Secaara geografiis lokasi-lokkasi penelitian ini (Puulau Paliat--Pulau Sapeken)
terletak dii antara 6588-701 LS
S dan 11538
8-11543 BT.
B

Gaambar I.1 Petta lokasi pen


nelitian (Google Earth)

I.3 Tujuaan dan Man


nfaat Penellitian

1. Mengganalisa tipe dan geom


metri aquiffer dari datta geolistrikk serta stru
uktur-
strukttur batuan yang
y mengoontrol pergerakan aliraan air tanahh dan air laaut di
daerahh penelitiann, menggunaakan metod
de resistivitaas.
1 Menggetahui fasiees hidrokim
mia dan kualiitas air tanaah di daerahh penelitian.
2 Membbuat simulaasi aliran fluida
fl terhad
dap pergeraakan air taw
war dan airr laut
pada akuifer
a daerrah penelitian.

Hasil akhhir dari penelitian ini, diharap


pkan menjadi bahan masukan bagi
masyarakaat, pemerinttah atau dunnia pendidik
kan untuk:

1. Bahann penyusunnan masteer plan peengelolaan air tanah, dalam raangka


mengantisipasi penurunan
p k
kualitas air tanah
t akibatt peristiwa iintrusi air laaut.
2. Membberikan info
formasi baggi masyarak
kat, petani maupun
m dinnas-dinas teerkait
tentanng intrusi air laut dan dampaknyaa terhadap kualitas
k airr tanah di daerah
d
peneliitian.

2
3. Menyediakan data awal untuk simulasi intrusi air laut dan analisis kualitas air
tanah di daerah penelitian pada waktu-waktu selanjutnya.
4. Meningkatkan referensi ilmiah tentang penelitian intrusi air laut pada akuifer-
akuifer di daerah pesisir.

I.4 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini dilakukan langkah-langkah menurut alur penelitian


sebagaimana ditunjukkan pada Gambar I.2. Target akhir dari penelitian ini adalah
dihasilkan suatu simulasi aliran fluida yang dapat menggambarkan fenomena
intrusi air laut di daerah penelitian, utamanya berdasarkan data resistivitas dan
didukung oleh data-data geologi, klimatologi dan kualitas air, menggunakan data
yang diperoleh dari data lapangan daerah penelitian oleh LAESANPURA (2005).
Data resistivity sounding diolah menggunakan bantuan program komputer
IPI2win (Bobachev et al., 2001), resistivity imaging dengan program Res2Dinv
(Loke, 2004) dan simulasi aliran fluida dengan menggunakan programVS2DTI
versi 1.2 (Hsieh et al., 2000).

Gambar I.2 Alur sistematika penelitian

3
I.5 Hipotesis

Untuk mengestimasi tentang keberadaan air tawar yang cukup berlimpah di Pulau
Sapeken, maka dalam penelitian ini diajukan beberapa hipotesis sebagai berikut:
1) Air berasal dari air hujan lokal di Pulau Sapeken.
2) Air berasal dari air purba (air konat), tetapi salinitasnya normal.
3) Air berasal dari migrasi air yang mengalir melalui sistem rekahan
batugamping Formasi Tambayangan, Formasi Cangkaraman atau Formasi
Jukong- Jukong melewati jalan antara Tanjung- Sapeken.

I.6 Sistematika Penulisan


Laporan tesis ini disusun menurut sistematika penulisan sebagai berikut:
Pada BAB I dijelaskan tentang masalah-masalah yang melatarbelakangi
dilakukannya penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian, hipotesis yang diajukan dan pada bagian akhir bab ini
menyangkut sistematika penelitian.
Pada BAB II digambarkan tentang geologi umum daerah penelitian, meliputi
keadaan morfologi, stratigrafi, struktur geologi, dan keadaan klimatologi di daerah
penelitian.
Pada BAB III disajikan landasan teori yang menjadi mendasari penelitian, yang
secara umum diklasifikasi menjadi dua, yaitu pertama, teori tentang metode
resistivitas dan kedua, teori tentang hidrogeologi. Landasan teori tentang metode
resistivitas, meliputi konsep dasar kelistrikan, konfigurasi elektroda
(Schlumberger), metode inversi (1D dan 2D) dan sifat kelistrikan material bumi.
Sedangkan teori tentang hidrogeologi mencakup siklus hidrologi, prinsip-prinsip
aliran air tanah, akuifer dan fenomena intrusi air laut di daerah pesisir.
Pada BAB IV dibahas tentang hasil-hasil penelitian, dimulai dari akuisisi,
pengolahan data dan interpretasi, meliputi data resistivitas (data sounding dan
imaging), analisa kualitas air (analisis fisika-kimia), pengujian hipotesis dan pada
bagian akhir tentang simulasi aliran fluida baik secara regional maupun lokal.
Pada BAB V disajikan beberapa kesimpulan yang dihasilkan dan saran-saran, baik
untuk peneliti berikutnya maupun bagi pihak-pihak yang terkait.

Anda mungkin juga menyukai