Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANDIRI

KIMIA BAHAN ALAM I

Efek Farmakologis Alkaloid

Oleh:

Ade Magdalena .S.

1301001/ S1-IVB

Dosen Pembimbing Mata Kuliah:

Dr. Emrizal,M.Si.,Apt

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
PEKANBARU
2017
ALKALOID

(Efek Farmakologi Alkaloid)

Istilah "alkaloid" (berarti "mirip alkali", karena dianggap bersifat basa)


pertama kali dipakai oleh Carl Friedrich Wilhelm Meissner (1819), seorang
apoteker dari Halle (Jerman) untuk menyebut berbagai senyawa yang diperoleh
dari ekstraksi tumbuhan yang bersifat basa (pada waktu itu sudah dikenal,
misalnya, morfina, striknina, serta solanina). Hingga sekarang dikenal sekitar
10.000 senyawa yang tergolong alkaloid dengan struktur sangat beragam,
sehingga hingga sekarang tidak ada batasan yang jelas untuknya.

Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak


ditemukan di alam. Hampir seluruh senyawa alkaloid berasal dari tumbuh-
tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Semua alkaloida
mengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang biasanya bersifat basa dan
sebagian besar atom nitrogen ini merupakan bagian dari cincin heterosiklik
(Sovia, 2006).

Alkaloid merupakan suatu basa organik yang mengandung unsur Nitrogen


(N) yang pada umumnya berasal dari tanaman, yang mempunyai efek
farmakologis yang kuat terhadap manusia. Kegunaan senyawa alkaloid dalam
bidang farmakologi adalah untuk memacu sistem syaraf, menaikkan tekanan
darah, dan melawan infeksi mikrobial (Pasaribu, 2009).

Dari sudut pandang biologis, alkaloid adalah senyawa kimia biologis aktif
dan berbentuk heterosiklik yang mengandung nitrogen dan sebagian dapat
memiliki aktifitas farmakologis pada manusia dan hewan lainnya. Dalam banyak
kasus, alkaloid digunakan sebagai pengobatan dan ekologi. Winterstein dan Tier
(1910, dalam Anisweski, 2007: 2) menekankan bahwa alkaloid memiliki
karakteristik sebagai berikut (1) toksisitas dapat lebih tinggi atau lebih rendah,
terutama yang bertindak pada sistem saraf pusat (SSP), (2) memiliki karakter
dasar kimia berupa nitrogen heterosiklik, disintesis dari asam amino atau
derivatnya dan (3) distribusi yang terbatas di alam.

Alkaloid kebanyakan bersifat basa. Sifat tersebut tergantung adanya


pasangan elektron pada nitrogen. Kebasaan alkaloid tergantung pada pasangan
elektron bebas pada atom nitrogen mereka (Kakhia, 2012:9).

Peran alkaloid bagi tumbuhan:

Zat racun yang melindungi tumbuhan dari serangga


Produk akhir metabolisme hasil detoksifikasi
Faktor pengatur tumbuhan
Sumber energy
Persediaan unsur nitrogen bagi tumbuhan.

Berikut adalah beberapa contoh senyawa alkaloid yang telah umum


dikenal dalam bidang farmakologi:

Nikotin : Stimulan pada syaraf otonom

Morfin : Analgesik

Kodein : Analgesik, obat batuk

Atropin : Obat tetes mata

Skopolamin : Sedatif menjelang operasi

Kokain : Analgesik

Piperin : Antifeedant (bioinsektisida)

Quinin : Obat malaria

Vinkristin : Obat kanker

Ergotamin : Analgesik pada migraine


Reserpin : Pengobatan simptomatis disfungsi ereksi

Mitraginin : Analgesik dan antitusif

Vinblastin : Anti neoplastik, obat kanker

Saponin : Antibakteri

Contoh tanaman yang mengandung alkaloid beserta khasiatnya:

Daun kecubung (Datura stramonium L) yang berguna sebagai obat asma.


Tumbuhan ini mengandung alkaloid skopolamina, meteloidina,
hiosiamina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan
nikotina. Alkaloid-alkaloid tersebut berkhasiat sebagai obat pereda
kejang (spasmolitikum). Dengan demikian dapat meringankan penderitaan
asma, karena dapat memperlebar kembali saluran pernapasan yang
menyempit sehingga memperlancar pernapasan yang terganggu akibat
serangan asma.

Daun teh (Camellia sinensis). Daun teh ini mengandung kafeina, adenina,
teobromina, teofilina, xantina, zat penyamak, dan minyak atsiri.
Kandungan kaefina, teobromina, dan teofilinanya memiliki khasiat
memperlebar pembuluh darah dan saluran pernapasan (vasodilator).
Dengan demikian minum teh bermanfaat untuk meringankan derita akibat
asma. Selain itu kandungan kafeinanya juga membantu menyegarkan
tubuh.

Putri malu (Mimosa pudica L.) juga bisa digunakan untuk mengobati
asma. Herbanya (seluruh bagian tumbuhan yang terdapat di atas
permukaan tanah) mengandung alkaloid mimosina, glikosida krosetin,
ester dimetil krosetin, zat penyamak, saponin, damar, glikosida mimosida,
norepinefrina, asam linolenat, asam linoleat, asam oleat, asam stearat.
Asam palmitat, glikosida flavonoid, fenol, dan asam amino. Dari banyak
senyawa tadi norepinefrina berkhasiat sebagai bronkodilator (melebarkan
saluran pernapasan).

Bunganya berwarna merah pucat atau merah kecoklatan, berbentuk bola


dengan diameter + 1 cm. Senyawa yang terkandung dalam tanaman ini di
antaranya alkaloid (0,1%), damar, glikosida, zat penyamak, dan gom.
Alkaloidnya bersifat sebagai antihistaminika yang menghilangkan
kerentanan tubuh, sehingga akan mengurangi atau menghilangkan
penderitaan asma.

Daun tapak dara (Catharantus roseus (L)G. Don), digunkanan sebagai


obat amti kanker, malaria dan kencing manis, yang didalamanya
terkandung alakaloid vinblastin, vinkristin, ajmalisin, tetahidroalstonin,
serpetin, loknerin, flavonoid, sterol.

Cabe jawa (Piper retrofractum Vahl), berkhasiat sebagai stimulans, di


dalamnya terkandung senyawa alkaloid pipierin, dan piperidin.

Kulit Pule (Astonia scholaris (L) R.Br ) sebagai antipiretik, stomakik,


antelmintik, antidiabetik yang didalamnya terkandung alkaloid ekittamina,
ekienina, alsoinina, alkeserina, ekiteina, ekitina.
DAFTAR PUSTAKA

Aniszewski, T. (2007). Alkaloid- Secret Of Life: Alkaloid Chemistry, Biological


Significance, Application and Ecological Rol, Research and Teaching
Laboratory of Applied Botany, Faculty of Biosciences University of
Joensuu, Joensuu Finland

Pasaribu , S. (2009). Uji Bioaktifitas Metabolit Sekunder Dari Daun Tumbuhan


Bandotan. Jurnal Kimia Mulawarman.

Rogers MF, Wink M. (1998). Alkaloid: biokimia, ekologi, dan obat-obatan


aplikasi. Plenum Press. Plenum Press. pp. 23

Sovia Lenny, 2006. Senyawa Flavonoid, Fenil Propanoida dan Alkaloida.


http://library.usu.ac.id/download/fmipa/06003489.pdf diakses 8 oktober
2009.

Anda mungkin juga menyukai