Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagai makhluk hidup kita masih hidup sampai saat ini karena setiap saat kita selalu
bernafas menghirup udara. Makhluk hidup, di dunia ini, baik itu hewan maupun manusia akan
mati (wafat) jika sudah tidak dapat bernafas lagi. Sebenarnya bagaimana sistem pernafasan yang
terdapat dalam tubuh kita ? maka dari itu penulis ingin mengetahui lebih banyak tentang sistem
pernapasan pada mammalia khususnya manusia.
Sistem pernapasan secara garis besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan saluran yang
menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya, yaitu hidung, tekak, pangkal tenggorok,
tenggorok, cabang tenggorok. Metabolisme normal dalam sel-sel makhluk hidup memerlukan
oksigen dan karbon dioksida sebagai sisa metabolisme yang harus dikeluarkan dari tubuh.
Pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh makhluk hidup di sebut pernapasan atau respirasi. O2
dapat keluar masuk jaringan dengan cara difusi.
Pernapasan atau respirasi dapat dibedakan atas dua tahap. Tahap pemasukan oksigen ke
dalam dan mengeluarkan karbon dioksida keluar tubuh melalui organ-organ pernapasan disebut
respirasi eksternal. Pengangkutan gas-gas pernapasan dari organ pernapasan ke jaringan tubuh
atau sebaliknya dilakukan oleh sistem respirasi. Tahap berikutnya adalah pertukaran O2 dari
cairan tubuh (darah) dengan CO2 dari sel-sel dalam jaringan, disebut respirasi internal.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari sistem pernapasan?
2. Apa sajakah jenis-jenis pernapasan?
3. Apa sajakah alat pernapasan manusia?
4. Bagaimana proses pernapasan manusia?
5. Seperti apa frekuensi pernapasan manusia?
6. Apa sajakah penyakit yang dapat menyerang sistem pernapasan pada manusia?

1
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dari sistem pernapasan
2. Untuk mengetahuijenis-jenis pernapasan
3. Untuk mengetahuialat pernapasan manusia
4. Untuk mengetahuiproses pernapasan manusia
5. Untuk mengetahuifrekuensi pernapasan manusia
6. Untuk mengetahui penyakit-penyakit pada sistem pernapasan manusia

D. MANFAAT
1. Memperkokoh landasan teoritis ilmu keperawatan di bidang ilmu biokimia khususnya
mengenai Sistem Pernapasan.
2. Sebagai bahan informasi bagi pembaca yang ingin mendalami lebih lanjut topik topik yang
berkaitan dengan Sistem Pernapasan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru- paru
beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada
terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut olehdiafragma.
Berdasarkan tempatnya, respirasi terbagi atas:
Repirasi eksternal, yaitu pertukaran gas (O2 dan CO2) dari udara luar masuk ke aliran darah
melalui alveolus (alat pernapasan)
Respirasi internal, yaitu pertukaran gas O2 dan CO2 yang terjadi di dalam sel-sel tubuh.

B. Jenis-jenis Pernapsan
1) Pernapasan dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Fase inspirasi. Fase ini diawali dengan berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada terangkat atau membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi
lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b) Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembali ditariknya otot antara
tulang rusuk ke kebelakang yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida
keluar.
2) Pernapasan perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

3
a) Fase inspirasi. Fase ini berupa berelaksasinya otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di
luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b) Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase kontraksi atau kembalinya otot diaframa ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi
kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada
tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
c)
d)

C. Alat Pernapasan Manusia


Alat pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi masuk dan
sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob. Alat pernapasan pada manusia
terdiri atas rongga hidung, faring ( tekak), laring (pangkal tenggorokan), bronkus (cabang batang
tenggorokan), dan pulmo (paru-paru).

1) Hidung (nasus)
Rongga hidung (cavum nasi) memiliki sepasang lobang diluar untuk masuk udara,
disebut nores , dan sepasang lobang di belakang untuk menyalurkan udara yang dihirup
masuk ketenggorokan, disebut choanae .
Dinding rongga di tunjang oleh tulang rawan dan tulang. Lantai didepan terdiri atas tulang
langit langit, dibelakang berupa langit langit lunak. Atap juga di tunjang pleh tulang rawan
sebagian dan sebagian lagi oleh tulang. Dari tiap dinding ada 3 tonjolan tulang ke rongga
hidung, disebut conchae.
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Ronggahidung
berlapis selaput lendir. Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat
saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi
menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang
mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Jadi,
rongga hidung berfungsi untuk: menyaring udara, melembapkan udara, dan memanaskan
udara. diperoleh dari lingkungan sekitar. Oksigen diperlukan untuk oksidasi (pembakaran)
zat makanan, yaitu gula (glukosa). Proses oksidasi makanan bertujuan untuk menghasilkan
energi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk aktivitas hidup, misalnya pertumbuhan,

4
mempertahankan suhu tubuh, pembakaran sel-sel tubuh, dan kontraksi otot. Selain
menghasilkan energi,pernapasan juga menghasilkan karbon dioksida, dan uap air.
Rongga hidung dibagi atas 4 daerah :
a) Vestibula, adalah bagian depan rongga.
b) Atrium,adalah bagian tengah.
c) Daerah pembauan berada pada conchae yang atas.
d) Daerah pernafasan terletak pada conchae yang bawah.
Rongga hidung dilapisi oleh tunica mucosa. Kecuali di bagian depan vestibula
sampai ke nares. Pada vestibula itu ada bulu yang keras di sebut dengan vibrissae. Tunica
mucosa sendiri dibina atas jaringan epitel berlapis semu bersilia. Pada lamina propria
banyak terdapat simpul vena, simpul limfa dan kelenjar lendir. Kelenjar lendir itu disebut
kelenjar bowman. Sekeliling rongga hidung ada 4 rongga berisi udara yang berhubungan
dengannya, disebut sinus pranasal. Keempat rongga itu berada pada tulang tulang
berikut:Frontal, Maxilla, Ethmoid dan Sphenoid.

2) Tekak (pharynx)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring berbentuk seperti tabung corong,
terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusun dari otot rangka. Faring
berfungsi sebagai jalannya udara dan makanan. Faring merupakan percabangan 2 saluran,
yaitu saluran pernapasan ( nasofaring) pada bagian depan dan saluran pencernaan (
orofaring)pada bagian belakang.
Daerah simpang saluran nafas dan saluran makanan dibedakan atas 3 daerah :
a) Daerah hidung (naso pharynx)
b) Daerah mulut (oro pharynk)
c) Daerah jakun (laryngeo pharynk )
Lamina propian tunica mucosa terdiri dari jaringan ikat rapat yang berisi jala serat
elastis yang halus. Didaerah mulut dan jakun tunica mucosa dilapisi oleh jaringan epitel
berlapis banyak dan mengelupas, sedang atapnya dibina atas jaringan epitel batang berlapis
bersilia dengan banyak sel goblet.

5
3) Jakun (larynx)
Laring terletak antara faring dan trakea. Laring tersusun atas Sembilan buah tulang
rawan. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis.
Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan trakea dengan faring. Laring
memiliki katup yang disebut epiglotis. Pada saat menelan makanan, epiglotis tertutup
sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Makan sambil
berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran
pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur
agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga
mengakibatkan gangguan kesehatan. Di dalam laring, selain terdapat epiglotis juga
ditemukan adanya pitasuara. Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara
bergetar dan terdengar sebagai suara.
Gerbang trachea ini ditunjang oleh beberapa keping tulang rawan hialin dan elastis, serat
otot lurik dan dilapisi sebelah ke lumen oleh tunica mucosa. Keping tulang rawan yang
menunjang jakun adalah :
a) Tiroid
b) Krikoid
c) Epiglottis
d) Aritenoid
e) Kornikulat
f) Kuneiform

4) Tenggorok (trachea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang
rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia silia ini berfungsi menyaring benda-
benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Saluran nafas ini menghubungkan larynx
dengan paru paru. Histologi dinding tenggorokan dapat dibedakan atas tiga lapis yaitu,
tunica mucosa , tunica muscularis, tunica adventitia.
Tulang rawan dibawah tunica adventitia itu tersusun dalam bentuk cincin cincin
hialin bentuk huruf c. Cincin inilah yang menunjang tenggorokan pada sebelah samping dan

6
ventral. Sedangkan dibagian dorsal tenggorok, di tempat itu adalah bagian terbuka cincin,
terdapat serat otot polos yang tersusunnya melintang terhadap poros tenggorok. Serat otot itu
melekat kepada kedua ujung cincin, dan berfungsiuntuk mengecilkan diameter tenggorok.
Jika otot kendur , diameter tenggorok kembali seperti semula.

5) Cabang tenggorok ( bronchus)


Histologi dinding bronchus sama dengan trachea . cabang yang sudah berada dalam
jaringan paru histologi dinding sudah bnyak berubah. Cincin tulang rawan hilang dan
digantikan oleh keping tulang rawan yang susunannya tidak teratur dan menunjang seluruh
keliling saluran.

6) Paru (pulmo)
Cabang bronchi masuk kedalam paru, paru ada sepasang kiri kanan, terdiri dari lima
lobi. Tiap lobus oleh septa yang terdiri dari jaringan ikat terbagi atas banyak lobuli
(tunggal:lobulus). Masing masing lobulus dimasuki oleh satu bronchiolus. Sebelah luar ke
arah rongga pleura paru diselaputi oleh penerusan selaput dalam pleura.
Paru (pulmo) mengandung :
a) Ranting tenggorok ( bronchiolus)
b) Kantung alveolus
c) Alveolus

7) Bronchiolus
Bronchus bercabang berkali kali sampai jadi ranting kecil. Ranting bronchus itu
bercabang halus membentuk bronchiolus. Bronchiolus bercabang lagi membentuk ranting,
disebut bronchiolus ujung, bronchiolus ujung ini berakhir pada bronchiolus pernafasan.
Bronchiolus pernafasan bercabang cabang secara radial membentuk saluran alveoli.
Saluran alveoli adalah saluran yang tipis dan dindingnya terputus putus. Saluran ini
bercabang , tiap cabang berujung pada kantung alveoli. Kantung alveoli berpangkal pada
saluran alveoli. Alveolus adalah unit terkecil paru paru, berupa gembungan bentuk
polihedral, terbuka pada satu sisi yaitu muara pada kantung alveoli. Antara alveoli
bersebelah ada sekat. Sekat itu terdiri dari dua lapis sel epitel. Diantara kedua sel epitel

7
tersebut terdapat serat elastis, kolagen, kapiler dan anyaman serat retikulosa dan elastis,
kolagen, kapiler dan fibroblast. Membran pernafaan dibina atas :
a) Membran sel epitel alveolus
b) Sitoplasma sel epitel alveolus
c) Membran sel alveolus
d) Lamina basalis
e) Membran sel endotel kapiler
f) Sitoplasma sel endotel kapiler
Dinding sel alveoli sering ditemukan fagosit atau makrofaga. Sel ini berbentuk
butiran yang biasa disebut sel debu. Sel ini bnyak ditemukan pada orang perokok.

D. Proses Pernapasan Manusia


Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea
>bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus).
Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu
menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain
melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam
lubang hidung.
Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma
melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini
disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk
juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi
berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran
pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-
pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana
diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari
beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.

8
Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya
dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah.
Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui
hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot
rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke
atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada
mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga
dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.

Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:


1) Udara masuk melalui lubang hidung
2) Melewati nasofaring
3) Melewati oral farink
4) Melewati glotis
5) Masuk ke trakea
6) Masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
7) Masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
8) Udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak:
alveoli)

E. Frekuensi Pernapasan
Pada Ukurannya, setiap menit manusia melakukan pernapasan antara 15 18 kali
(Inspirasi-Ekspirasi). Cepat lambatnya manusia bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
dari dalam maupun dari luar yaitu :
1) Umur
Umumnya makin bertambah umur seseorang, irama pernapasannya makin lambat.
Hal ini berkaitan dengan makin berkurangnya kebutuhan energi. Usia balita atau anak-anak
dan remaja merupakan masa pertumbuhan fisik yang sangat membutuhkan banyak energi.
Hal ini berarti laju metabolisme dalam tubuh juga akan lebih cepat sehingga membutuhkan
banyak oksigen (O2).

9
2) Jenis Kelamin
Laki-laki umumnya beraktivitas lebih banyak karena bekerja lebih keras daripada
perempuan. Hal ini akan mengakibatkan makin tingginya kebutuhan energi sehingga
membutuhkan banyak oksigen untuk meningkatkan laju metabolisme tubuh.
3) Suhu Tubuh
Manusia termasuk jenis makhluk hidup yang memiliki suhu tubuh relaif konstan
sekitar 36,4C 37,2C. Suhu tubuh konstan karena manusia mampu mengatur produksi
panas tubuhnya dengan cara meningkatkan laju metabolisme tubuh. Makin rendah suhu
tubuh makin cepat pernapasan. Sebaliknya makin tinggi suhu makin lambat pernapasan.
4) Posisi Tubuh
Posisi tubuh menentukan sedikit banyaknya otot dan organ tubuh yang bekerja. Hal
ini berarti menentukan kebutuhan energi yang diperlukannya dan mempengaruhi irama
pernapasan. Sebagai contoh, irama pernapasan pada posisi berdiri lebih cepat daripada orang
yang duduk atau orang yang berbaring.
5) Kegiatan Tubuh
Makin banyak organ tubuh yang bekerja dan makin berat kerja organ tersebut, makin
tinggi kebutuhan energi yang diperlukan sehingga laju metabolisme dan irama pernapasan
makin cepat.

F. Penyakit Sistem Pernapasan pada Manusia


Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami
gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa kelainan, penyakit, atau karena ulah manusia itu
sendiri (seperti merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat
menyebabkan terganggunya proses pernapasan.
1) Asma
Asma adalah gangguan pada organ pernapasan berupa penyempitan saluran
pernapasan akibat reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Hal-hal yang dapat memicu
timbulnya serangan asma diantaranya seperti serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap,
udara dingin dan olahraga.

10
Pengobatan yang tepat dan teratur dapat membantu penderita. Serangan asma
juga dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang
dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.
2) Bronkhitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-
paru).Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi
pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit
paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang
bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun.
Infeksi berulang bisa juga merupakan akibat dari:
3) Influenza
Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza.
Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak
hanya menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang utan juga
dapat terserang flu.
Pada manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit
kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan.
Dalam kasus yang lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia,
yang dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.
Masa penularan hingga terserang penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak
kontak dengan hewan atau orang yang influensa.
Penderita dianjurkan agar mengasingkan diri atau dikarantina agar tidak menularkan
penyakit hingga mereka merasa lebih sehat.
4) Flu burung
Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa
tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar
ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman,
dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu
daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan.

11
Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan
tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau
dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau
menyentuh bahan makanan mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal.
Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan
(mungkin) perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien
perlu segera mendapatkan pengobatan.
5) Flu babi (Swine influenza)
Flu babi adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae
yang biasanya menyerang babi. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya
ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga
kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi,
kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada
kematian.
Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala
influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada
kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita
juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.
6) Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup
serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri
dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes
mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat
menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di
dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan
mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya
pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.

12
Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah
terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.
7) Faringitis
Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan atau
faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh
virus atau kuman, pada saat daya tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya
efektif apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-
buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.
8) TBC
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin,
atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta
kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC.
Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga
dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882,
sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan,
penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-
anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering
masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama
pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh
darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir
seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar
getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu
paru-paru.
9) Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus adalah
gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume

13
paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang
seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan
elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala emfisema:
Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang
biasa digunakan penderita sesak napas.
Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita
emfisema.
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk
mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
10) Kanker Paru-Paru
Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya.
Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya
adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru
dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas
dan menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan
kimia beracun, stres atau faktor keturunan.
Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat
badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat
apabila kanker ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar.
Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak
mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah
timbulnya sel kanker.
11) Pneumonia
Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim)
yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri
streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada dada,
dan sesak napas juga disertai demam tinggi.

14
Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh
tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan
tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi atau berolahraga secara
teratur.
Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan
meminum antibiotik.

15
BAB III

PENUTUP
3.1 kesimpulan

Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh.Manusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan. Alat-alat
respirasi pada manusia adalah rongga hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus,
bronkiolus, dan alveolus. Pada proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan pada
manusia dibagi atas pernapasan dada dan pernapasan perut. Sedangkan Faktor yang
mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah Umur, Jenis Kelamin, Suhu Tubuh, Posisi Tubuh.
Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap yaitu Respirasi
Eksternal dan Respirasi Internal. Serta ada beberapa gangguan pada system respirasi manusia.

16
Daftar Pustaka

Textbook Anatomi Sistem Pernapasan oleh Santoso Gunardi

Anatomi dan Fisiologi semester 1

17

Anda mungkin juga menyukai