B. ELASTOMER
Definisi : adalah bahan cetak ela stic yang menyerupa i karetyang bersifat hidrofobik
Macam- macam: Polysulfida, Silikon, Polyeter
1. Polysulfida
Komposisi:
Pasta Basis : - Polimer Polisulfid
-Lithophone dan Titanium dioksid
-Dibothyl phatalat-Sulfur 0,5%*
Pasta Katalis : - Akselerator
o Kelebihan : Sangat akurat, Dimensi stabil, Tidak menyusut, Tidak mudah sobek,
Tidak ada rasa dan tidak berbau
o Kerugian : sangat sensitf terhadap kandungan sulfur yang dapatmenghambat
proses pengerasan,missal sarung tangan yangterbuat dari lateks.
2. Silikon ( Polysiloxane dan Polyvinal Siloxane)
Komposisi:
a. Pasta Dasar : Polimer silicon dan bahan pengisi
b . Pasta Katalis : alkoksi orto-silikat Tu organo hydrogensiloksan
o Keuntungan: sangat akurat, Dimensi stabil, Tidak menyusut, Tidak mudah sobek,
Tidak ada rasa dan tidak berbau
3. Polyeter
Komposisi:
Pasta Basis : - polymer polieter
-suatu silica koloida
-glioleter/ftalat
Pasta Katalis : alkil sulfonat aromatic
o Keuntungan: Mudah digunakan, tidak sensitive terhadap perubahan temperatur
o Kerugian: Bau tidak enak, Mudah robek, Bahan cetak sering tertinggal pada
sulcus ginggiva yang dapatmenimbulkan efek sitotoksik.
BAHAN CETAK NON ELASTIS
1. Gypsum
Definisi: mineral yang dipakai di berbagai belahan dunia dan yangdigunakan
adalah jenis kalsium sulfat dihidrat murni
Sifat- sifat yang dimiliki gips adalah:
Sifat kimia
Menurut Craig dkk(1987), sifat kimia gips adalah sebagai berikut:
-solubility(dayalarut) adalah banyaknya bagian dari suatu zat yangdilarutkan
dengan 100 bagian pelarut pada temperatur dan tekanan tertentu yang dinyatakan
dalam persen berat /volume
-setting time adalah waktu yang dipergunakan gips untuk menjadi keras dan
dihitung sejak gips kontak dengan air
Sifat mekanis
Gips keras mempunyai sifat mekanis antara lain:
-Compressive strength (kekuatan tekan hancur)
Kekuatan gips berhubungan langsung dngan kepadatan atau massa gips.
Partikel dental stone lebih halus, maka air yang diperlukan untuk mencampur
lebih sedikit jika dibanding dengan air yang dibutuhkan untuk mencampur Plaster
of Paris
-Tensile strength(daya rentang)
Daya rentang pada gips sangat penting pada saat gips dikrluarkan dari bahan
cetak.Karena tidak adanya sifat lentur dari gips, model akan cenderung patah.
Daya rentang gips keras dua kali lebih besar dari pada gips lunak baik dalam
keadaan asah maupun kering
-Surface hardness and abrassive ressistance(kekerasan permukaan dan daya
tahan abrasi)
Kekerasan permukaan gips berhubungan dengan kekuatan tekan hancur. Daya
tahan abrasi meningkat dan dan meningkatnya kekuatan tekan hancur. Daya
tahan tekan abrasi maksimal didapat ada pada saat gips mencapai daya strength.
Gips keras meupakan gips yang memiliki daya tahan abrasi tinggi
Sifat rheologi
-plaster sangat baik dalam mencatat detil- detil halus
-perubahan dimensi sewaktu setting sangat kecil
-bila terdapat undercut, cetakan gips akan pecah sewaktu dikeluarkan dari mulut
ini biasanya terjadi plaster gips tipe 1
Berbagai kegunaan gypsum dalam bidang Kedokteran Gigi ,antara lain:
1. Memperoleh cetakan yang akurat jaringan rongga mulut
2. Restorasi
3. Piranti orthondonti
4. Impression plaster , digunakan dalam pengambilan cetakan untik rahang yang
edentulous(tidak ada gigi)
5. Plaster of Paris
-mounting atau pemasangan model pada artikulator atau okludator
-sebagai bahan study model
-sebagai bahan tanam dalam proses flasking
-sebagai bahan impresssion yang dimodifikasi dengan bahan kimia
6. dental stone
-sebagai bahan pembuatan model and die(replika gigi)
-sebagai binder dari bahan investment yang sesuai untuk penuangan alloy pada
suhu dibawah 1200 derajat celcius
7. Investment gips untuk prosedur Inlay Casting, bahan ini dipergunakan untuk
memperoleh mold dalam proses casting, pada pembuatan inlay, crown ,dan
bridge
8. Investment gips untuk Chrom Cobalt Base Alloy, bahan ini digunakan sebagai
bahan tanam dalam prosedur casting pada pembuatan metal prothesa, partial
prothesa, dan bridge.
3. Compound
Compound adalah bahan cetak yang bersifat rigid, reversible dengan perubahan
fisikal. Dengan pemanasan compound menjadi melunak dan kondisidingin akan
mengeras. Bahan cetak ini digunakan untuk mencetak edentolus pasien, juga bisa
digunakan dalam konservasi gigi untuk mencetak singletooth.
Komposisi compound terdiri dari :
1. Resin dan wax,Malam atau resin dalam compound cetak adalah kandungan utama
dan membentuk matriks.
2. Plasticisers. Karena malam tersebut rapuh, substansi seperti shellac, asam stearic,dan
gutta percha ditambahkan untuk meningkatkan plastisitas dan kemampuankerja
3. Fillers.Banyak bahan diperkuat atau sebaliknya, diubah sifat fisknya dengan
penambahan
partikel kecil bahan lembam, biasanya dikenal sebagai bahan pengisi, yang secara
kimia berbeda dengan kandungan utama atau kandunganlainnya
4. Colouring
Resins /Waxes = Utama
Plasticisers = Brittleness
Fillers = Flow, - tackiness
Spesifikasi membagi compound menjadi 2 tipe :
a. Tipe I Impression Compound/ High fusion compound (60-65)
Tipe ini mempunyai viskositas yang tinggi. Biasanya digunakan sebagai bahan cetak
pada edentolus pasien. Cetakan dibuat pada sendok cetak individual untuk membuat
cetakan fungsional/akhir. Bisa juga digunakanuntuk mencetak single tooth
b. Tipe II:Tray Compound/ Low fusion compound (50-55)
Tipe ini mempunyai viskositas yang rendah
Keuntungan
1. Bahan cetak dapat digunakan kembali (pada pasien yang sama) pada kasusyang
terjadi kesalahan
2. Ketidakakuratan dapat diperbaiki kembali tanpa bahan cetak yang baru
3. Akurasi dapat ditingkatkan dengan menyala bahan permukaan
4. Bahan ini cukup baik untuk mendukung cetakan itu sendiri terutamadi bagian tepi
(peripheral),yang tidak akanmudah patah meski tanpadidukung oleh sendok cetak.
Kerugian
1. Sulit mendapatkan rekaman secara detail karena high viskositas
2. Menekan jaringan (mucocompression)
3. Berubah karena kecilnya stabilitas dimensi
4. Sulit dikeluarkan dari mulut bila ada beberapa daerah undercut
5. Kemungkinan bisa terjadi overextension terutama didaerah peripheral
1. Sifat Fisik :
- Kekentalan : ketahanan untuk bergerak yang dipengaruhi oleh friksi dalam cairan
tersebut.
Sifat Mekanik :
Sifat Biokompabilitas :
Sifat Kimia :
- Korosif : perubahan pada metal akibat adanya reaksi kimia atau elektrokimia
(contoh : korosi galvanis, galvanic shock)
4. Apa saja fungsi dari material bahan cetak ? (ada dinomor 3)
5. Apa saja bahan kimia yang digunakan dalam bahan cetak serta kelebihan dan kekurangannya
bagi tubuh pasien ? (ada dinomor 3)
6. Apa contoh bahan yang memiliki akurasi baik tapi kurang stabil ?
Beberapa material cetak tidak tersedia dalam viskositas yang tinggi, sehingga perlu sendok
cetak khusus, misalnya : ZOE, polieter, dan polisulfida. Material cetak lain seperti : plaster of
Paris, alginat dan silikon dapat digunakan dengan sendok cetak biasa.
7. Apa faktor yang mempengaruhi akurasi ?
Faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi cetakan
Ada 3 hal yang mempengaruhi akurasi cetakan, yaitu reologi, perubahan dimensi saat
setting, dan elastisitas. Tiga hal ini merupakan faktor yang mempengaruhi akurasi material
cetak selama penode insersi di dalam rongga mulut, saat setting, dan pelepasan cetakan
dari rongga mulut.
a. Reologi
Agar dapat mencetak rincian halus jaringan keras dan lunak rongga mulut, material cetak
harus berbentuk cair ketika dimasukkan ke dalam mulut pasien. Hal mi memerlukan
viskositas yang rendah atau derajat pseudoplastisitas. Saat pencetakan, material cetak
dapat berinteraksi dengan saliva. Hal ini dapat mempengaruhi reproduksi rincian halus. Ada
material cetak yang bersifat hidrofobik (tidak suka air) sehingga dapat menimbulkan lubang-
lubang kecil pada hasil cetakan. Beberapa material cetak bersifat hidrofilik sehingga Iebih
kompatibel dengan kelembaban dan saliva.
b. Perubahan dimensi saat Setting
Setting material cetak melalui penibahan fisik yang sederhana atau reaksi kimiawi. Proses
tersebut dapat menyebabkan perubahan dimensi yang biasanya akan mempengaruhi
akurasi. Material cetak yang mengalami kontraksi selama setting akan menghasilkan
ekspansi/pembesaran rongga cetakan, sedangkan material cetak yang mengembang
selama setting akan menghasilkan model yang ukurannya lebih kecil. Material cetak akan
mengalami perubahan temperatur sekitar 100 saat dikeluarkan dan mulut pasien. Hal
tersebut dapa menimbulkan kontraksi termal.
c. Elastisitas
Material cetak harus memiliki elastisitas dan tear resistance yang cukup baik agar dapat
mencetak undercut. Material cetak yang elastis akan mampu mencetak undercut secara
akurat. Material cetak yang plastis akan mengalami distorsi selama pelepasan cetakan dan
tidak dapat mencetak undercut. Material cetak viskoelastis menghasilkan bentuk yang
berubah dan aslinya. Saat dilepas dari rongga mulut, material cetak akan mengalami
tegangan tank yang besar di daerah undercut. Material cetak hams mampu menahan
tegangan tersebut tanpa robek. Dengan demikian, diperlukan material cetak dengan tear
resistance (ketahanan terhadap perobekan) yang tinggi.
8. Apa dampak dari kurangnya akurasi material cetak ?
Material cetak yang dicampur memerlukan pengukuran perbandingan yang tepat. Bila
perbandingan dan pencampuran tidak sempurna, bagian tertentu material cetak tidak
mengalami pengerasan.
Material cetak yang mengalami kontraksi selama setting akan menghasilkan
ekspansi/pembesaran rongga cetakan, sedangkan material cetak yang mengembang
selama setting akan menghasilkan model yang ukurannya lebih kecil.
Bila sendok cetak tidak tepat, material cetak dapat lepas dan sendok sehingga terjadi distorsi
pada cetakan.